y = ± A sin 2π( t -± x )
T λ
= ± A sin 2 π φ
Kecepatan dan Percepatan Partikel
Kecepatan partikel
vp = dy = d [ A sin ( ωt – kx ) ]
dt dt
vp = ωA cos ( ωt – kx )
Percepatan partikel
Superposisi dari
gelombang pantul
dengan gelombang
datang menghasilkan
gelombang stasioner
Gelombang permukaan
air mudah diamati
dengan menggunakan
tangki riak atau tangki
gelombang
Pengertian Muka Gelombang dan
Sinar Gelombang
Muka gelombang atau front gelombang didefinisikan sebagai tempat
kedudukan titik-titik yang memiliki fase yang sama pada gelombang
Pemantulan Gelombang
Permukaan Air
Pemantulan gelombang lurus oleh bidang datar
Pemantulan gelombang lingkaran oleh
bidang datar
Pembiasan Gelombang
Sin i = v₁ = n
Sin r v₂
λ
I₂ - I₁ =
2
Persamaan gelombang v=λf
Cepat rambat bunyi dalam zat padat
tegangan F/A
Modulus Young E = tegangan = u / v
Ft = m ( v₂ - v₁ ) = mu
m=ρAvt
Ft = ρAvtu
E
v= ρ
Cepat rambat bunyi dalam gas
Modulus elastis bahan adalah modulus bulk (diberi notasi
k)
k = γ p adalah tekanan gas γ adalah tetapan Laplace
γ = Cp / Cv
v= k v = γ p
ρ ρ
v = γ RT
M
Mendengar dan Melihat
Gelombang Bunyi
Telinga sebagai Penerima Bunyi
Klasifikasi Gelombang Bunyi
Bunyi yang memiliki frekuensi 20Hz – 20 000 Hz
dinamakan audiosonik
Bunyi yang memiliki frekuensi rendah dari 20 Hz
dinamakan infrasonik
Bunyi yang memiliki frekuensi lebih tinggi dari 20 000 Hz
dinamakan ultrasonik
Melihat Bunyi
Peralatan yang digunakan untuk melihat gelombang bunyi
adalah osiloskop
Tinggi Nada dan Kuat Bunyi
Tinggi rendahnya nada ditentukan oleh frekuensinya
µ=
m
L
v= √ ρAF
Formulasi Frekuensi atau Resonansi pada Senar
fn = nf₁ = n v ; n = 1, 3, 5, . . .
4L
Taraf Intensitas dan Aplikasi
Bunyi
I= P I₂ =
r₁²
A I₁ r₂²
TI = 10 log I
I₀
c= 1 = 3 x 10⁸ m/s
√µ₀ε₀
E= cB
Polarisasi Cahaya
E₂ = E cos θ
I₁ = ½I₀
n₂
tan θB = n₁
n
tan θB = 1 atau tan θB = n
Polaroid dengan Pembiasan Ganda
Polarisasi dengan Hamburan
fp = fs ( 1 ± V rel )
C
Kriteria Rayleigh, dua benda titik dapat di pisahkan (dibedakan) jika pusat
dari pola difraksi benda titik pertama berimpit dengan minimum pertama dari
difraksi benda titik kedua
Jarak pisah terpendek dari dua benda titik dimana bayangan yang
dihasilkannya masih dapat ditampilkan sebagai dua titik terpisah disebut
batas resolusi atau daya urai
θm = 1,22 λ
D
Daya Urai
Interferensi Cahaya
Interferensi konstruktif
ΔS = 2t = ( m + ½ ) λ; m = 0, 1, 2, 3, . .
Syarat interferensi konstruktif lapisan tipis
2 nt = ( m + ½ ) λ ; m = 0, 1, 2, . . .
Bagaimana jika cahaya polikromatis jatuh pada lapisan tipis ?
Cahaya polikromatis, mengalami interferensi konstruktif pada lapisan
berbeda. Pola interferensi yang di hasilkan adalah warna pelangi
Kisi Difraksi
Tetapan kisi
1
d=
N
1e = 1,60 x 10⁻¹⁹ C
Formula Gaya Listrik
Hukum coulomb
Besar gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan listrik
sebanding dengan muatan-muatanya dan berbanding
terbalik dengan kuadarat jarak antara kedua muatan.
q₁q₂
F=k r²
Kemiripan Gaya Coulomb dan Gaya Gravitasi
Permitivitas bahan ε
ε = εr ε0
E= F
q₀
F = q₀E
Formulasi Kuat Medan Listrik pada Suatu Titik
E=k q
r²
q
E=
4πε₀r²
ф = EA cos θ
Hukum Gauss menyatakan ; jumlah garis-garis medan listrik
( fluks listrik ) yang menembus suatu permukaan tertutup
sama dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh
permukaan tertutup itu di bagi dengan permitivitas udara ε₀.
Σq
ф = EA cos θ =
ε₀
Kuat Medan Listrik bagi Distribusi
Muatan Kontinu
Kuat Medan Listrik untuk Konduktor Dua Keping Sejajar
q σ
σ= E=
ε₀
A
Kuat Medan Listrik untuk Konduktor Bola Berongga
Σq
EA = =0
ε₀
Didalam bola, kuat
medan listrik sama
dengan nol.
W₁₂ = - Kq₀q [ 1 - 1 ]
r² r¹
ΔEP₁₂
ΔV₁₂ =
q₀
ΔV₁₂ = Kq [ 1 - 1 ]
r² r¹
Potensial Mutlak oleh Muatan
Sumber Titik
Potensi mutlak V = Kq
r
ΔV AB = Ed
diantara kedua keping ( r≤ d ) V=Exr
Karena V = q/C, CD = εr
C₀
qD = εr q₀
V ab = V = V₁ + V₂
V=q( 1 + 1 )
C₁ C 2
kapasitas seri 1 = 1 + 1 + 1 + . . .
C ek C 1 C2 C3
Kebalikan dari kapasitor ekivalen dari susunan seri kapasitor
sama dengan jumlah kebalikan dari tiap-tiap kapasitas
Susunan Pararel Kapasitor
A. Medan Megnetik di
sekitar Kawat Berarus
B. Gaya Lorentz
C. Aplikasi Gaya Lorentz
Medan Magnetik di sekitar Kawat Berarus
F = iLB sin θ
Momem Kopel pada Simpal Pengantar
Berarus
Galvanometer
Galvanometer adalah
komponen dasar amperemeter
dan voltmeter analog
Motor Listrik
A. Konsep Induksi
Elektromagnetik
B. Aplikasi Induksi
Elektromagnetik
C. Rangkain Arus Bolak-balik
Konsep Indukasi Elektromagnetik
Kaidah telapak
tangan kanan untuk
arus induksi:
Formulasi Besar GGL Induksi
GGL induksi pada Ujung-ujung Penghantar
Hukum Faraday tentang Induksi Elektromagnetik
Hukum Lenz
Polaritas ggl induksi selalu
sedemikian rupa sehingga arus
induksi yang ditimbulkannya
sesalu menghasilkan fluks
induksi yang menentang
perubahan fluks utama yang
melalui loop. Arus induksi
cenderung mempertahankan
fluks utama awal yang melalui
rangkaian.
Induktor
Konsep ggl induksi diri sebuah kumparan
Ggl induksi yang dihasilkan
dalam kumparan selalu
menentang perubahan fluks
utama penyebabnya, disebut
ggl induksi diri.
ggl induksi diri sebanding
dengan laju perubahan kuat
arus terhadap waktu (di/dt).
Induktansi solenoida
Energi Induktor
Aplikasi Induksi Elektromagnetik
Generator Listrik
Generator AC (Arus Bolak-balik)
Generator DC (Arus Searah)
Kepala (Head) Kaset
Transformator
Reaktansi Induktif
(2) Sifat induktor pada frekuensi mendekati nol (arus dc)
Reaktansi XL sebagai penghambat arus berbanding lurus dengan
frekuensi. Untuk frekuensi mendekati nol XL menjadi nol, dan ini
menunjukkan bahwa sebuah induktor sama sekali tidak
menghambat arus dc.
dengan
(1) Reaktansi kapasitif
Reaktansi kapasitif
Arah fasfor V
Hukum Ohm pada Tiap Komponen
Impedansi Rangkaian RLC
Resonansi pada Rangkaian RLC
Frekuensi resonansi rangkaian RLC
Syarat resonansi
Kuat arus dan impedansi rangkaian seri RLC pada
keadaan resonansi
Impedansi Rangkaian
Rangkaian osilator
Rangkaian yang menghasilkan getaran listrik frekuensi radio
adalah rangkaian osilator.
Rangkaian penala
Kemampuan dasar yang akan
Anda miliki setelah mempelajari
bab ini adalah sebagai berikut.
• Dapat menganalisis secara
kualitatif gejala kuantum yang
mencakup hakikat dan sifat-
sifat radiasi benda hitam serta
penerapannya.
A. Radiasi Panas
B. Intensitas Radiasi
Radiasi Panas
Radiasi yang dipancarkan oleh sebuah benda sebagai akibat suhunya
disebut radiasi panas (thermal radiation).
Benda hitam adalah suatu benda yang permukaanya menyerap semua
semua radiasi yang datang (tidak ada radiasi yang dipantulkan keluar
dari benda hitam).
Intensitas Radiasi
Hukum Stefan-Boltzmann
Teorema Kirchhoff
R f = J(f , T)
I total = eT 4
I total = P = eT 4
A
atau
P = eAT 4
Hukum Pergeseran Wien
Panjang gelombang yang
membuat intensitas radiasi
maksimum untuk suatu benda
hitam, maks, bergeser ke panjang
gelombang yang lebih pendek
begitu benda hitam menjadi lebih
panas.
A. Perkembangan Teori
Atom
B. Model Atom Mekanika
Kuantum
Perkembangan Teori Atom
Model Atom Dalton
Teori atom yang diusulkan Dalton
(1) Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak
dapat dibagi lagi.
(2) Atom-atom suatu unsur semuanya serupa dan tidak
dapat dirubah menjadi atom unsur lain.
(3) Dua atom atau lebih dari unsur-unsur berlainan dapat
membentuk suatu molekul.
(4) Pada suatu reaksi kimia, atom-atom berpisah
kemudian bergabung lagi dengan susunan yang
berbeda dari semula, tetapi massa keseluruhannya
tetap.
(5) Pada reaksi kimia, atom-atom bergabung menurut
perbandingan tertentu yang sederhana.
Model Atom Thomson
Tabung Lucutan Gas
Eplistrik = Ek
Massa elektron
m = 9,109559 1031 kg 9,11 1031 kg
Model Atom Rutherford
Rutherford menyatakan tiga kesimpulan sebagi berikut.
(1) Sebagi besar partikel menembus lempeng logam
tanpa dibelokkan. Ruang dalam atom-atom emas
adalah ruang kosong.
(2) Sedikit seklai partikel yang dipantulkan kembali.
Bagian yang sangat keras dari atom, yang disebut
inti atom.
(3) Sebagian kecil partikel dibelokkan. Peristiwa ini
menunjukkan bahwa muatan ini atom adalah sejenis
dengan muatan partikel (positif).
Nomor atom Z menunjukkan
jumlah positif inti (p) atau jumlah
elektron (e) yang mengitari inti.
Jadi
Z = p = e
Muatan inti = Ze
Model Atom Bohr
Dua Kelemahan Model Atom Rutherford
Spektrum garis dalam cahaya tampak terdiri dari empat garis: 410,2
nm, 434,1 nm, 486,2 nm, dan 656,3 nm.
Rumus Balmer
Fsentripetal = Fcoulomb
Rumus Balmer
Jari-jari orbit ion elektron tunggal
Panjang gelombang deret hidrogen
Persamaan de Broglie
Atom-atom dianggap kulit genderang yang bergetar dengan model-
model getaran diskret.
Eplistrik = EK
Inti atom terdiri dari sejumlah proton bermuatan positif dan sejumlah
neutron tak bermuatan.
Bagaimanakah Inti Atom Dituliskan?
Lambang nuklida
Inti tetap stabil karena adanya gaya inti kuat atau gaya nuklir kuat.
Grafik kestabilan inti
Grafik tersebut
menggambarkan fakta
bahwa jumlah neutron
menjadi lebih besar dari
jumlah proton ketika nomor
atom Z meningkat. Inti
stabil secara spontan
pecah atau menyusun
ulang struktur-struktur
internalnya disebut
radioaktivitas
(radioactivity).
Apa yang Dimaksud dengan Defek Massa
dan Energi Ikat Inti?
Massa sebuah inti stabil selalu lebih kecil daripada gabungan massa
nukleon-nukleon pembentuknya.
Selisih massa antara nukleon-nukleon pembentuk inti dengan massa
inti stabilnya disebut defek massa (mass defect).
Energi yang diperlukan
untuk memutuskan inti
menjadi proton-proton
dan neutron
pembentuknya disebut
energi ikat inti (binding
energy).
Untuk memisahkan
nukleon-nukleon dalam inti
kita perlu memberikan
energi ikat minimal
sebesar energi ikatnya.
Suatu inti berat menjadi dua inti yang lebih ringan, energi akan dibebaskan
karena energi ikat per nukleon lebih besar untuk dua inti yang lebih ringan
daripada untuk inti induk yang berat dikenal sebagai reaksi fisi. Dua inti
ringan menjadi sebuah inti yang lebih berat energi dibebaskan karena
energi ikat per nekleon lebih besar untuk inti berat yang dibentuk daripada
untuk kedua inti ringan dikenal sebagai reaksi fusi.
Radioaktif
Penemuan dan Jenis-jenis Sinar Radioaktif
Pemancaran elektron
Pemancaran positron
Penangkap elektron
Semua titik berat dengan Z 83 tidak stabil karena intinya
kelebihan proton maupun neutron. Untuk mencapai inti
stabil, inti memancarakan partikel alfa
Peluruhan
Peristiwa pemancaran sinar radioaktif oleh zat radioaktif disebut
peluruhan.
Waktu paro
dengan
Deret Radioaktif
Pelemahan intensitas
Radiografer yang
mengoperasikan sinar-X guna
memfoto pasien dilindungi
oleh layar yang terbuat dari
timbel.
Pekerja-pekerja yang
menangani bahan-bahan
radioaktif menggunakan baju
proteksi melakukannya dari
balik selembar layar kaca
timbel.
Aplikasi Fisika Inti
Reaksi Inti
Tumbukan antara partikel berenergi tinggi dan inti
mengubah struktur inti menjadi inti baru yang berbeda
dengan inti semula dinamakan reaksi inti (neclear
reaction).
Perhitungan Energi pada Reaksi Inti
Menurut reaksi
Diikuti oleh
Pengobatan
Radioisotop sebagai
perunut dapat digunakan
untuk meneliti khasiat
tanaman obat tradisional
radioaktif C-14
dibutuhkan untuk
mendeteksi
keberadaanya dalam
organ tubuh makhluk
hidup dan mekanisme
kerjanya.
Industri
Ux = Ux-V
Uy = Uy Trans. Kecepatan Galilei
Uz = Uz
2. Kerangka acuan mutlak
Dengan menarik anologi dari gelombang
mekanik,maka gelombang elektro magnetik
merambat dalam medium ,yaitu medium yang
di hipotesiskan sebagai “eter”.
Bila eter ada dalam keadaan tak bergerak
mutlak,maka zat perantara ini sangat baik
Jadi disimpulkan bahwa eter itu tidak
pernah ada dan sekaligus tidak ada kerangka
acuan mutlak.
Postulat pertama :
Hukum-hukum fisika dapat dinyatakan dalam
persamaan-persamaan matematika yang sama
bentuknya bagi semua kerangka acuan inersial.
Postulat kedua :
Cepat rambat cahaya dalam ruang bebas sama
harganya bagi semua pengamat, dan tidak
bergantung pada keadaaan gerak pengamat.
2. Transformasi Lorentz
Ditemukan oleh seorang Fisikawan Belanda H.A. Lorentz
yang menunjukkan bahwa rumusan dasar dari
keelektromagnetan sama dalam semua kerangka acuan yang
dipakai.
> transformasi lorentz
x = t’ =
y’ = y
z’ = z
Transformasi balikan lorentz
x= t=
y = y’
z = z’
1. Dilatasi waktu
Dilatasi berasal dari kata dilation yang berarti
memuai atau mengambang. Dilatasi atau
pemuaian waktu merupakan konsekuensi dari
postulat-postulat einstein.
2. Kontraksi panjang
Kontraksi panjang dinyatakan dg:
3. Efek Doppler Relativistik
radiasi tegak arah gerak
dan momentum p =
Maka E=
P2c2 =
Dengan mengurangi p2c2 dari
E2 menghasilkan
E =
E = m.c2
K=
dan F=