DOSEN MK
Dr. Francisca G. Palandeng, S.Pd., M.Pd
MATERI:
GELOMBANG DAN BUNYI
Nama Mahasiswa:
Cecilia Misella Mamahit
20105126
2. Terjadinya Gelombang
Gelombang terjadi karena adanya usikan yang merambat.Menurut konsep fisika,
cerminan gelombang merupakan rambatan usikan, sedangkan mediumnya tetap. Jadi, gelombang
merupakan rambatan pemindahan energi tanpa diikuti pemindahan massa medium.
3. Pengertian Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium dalam perambatannya.
Contoh gelombang mekanik :
Gelombang yang terjadi pada tali jika salah satu ujungnya digerak-gerakkan.
Gelombang yang terjadi pada permukaan air jika diberikan usikan padanya ( misal
dengan menjatuhkan batu di atas permukaan air kolam yang tenang ).
4. Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus arah
getarannya (usikannya). Contoh gelombang
transversal :
getaran sinar gitas yang dipetik
getaran tali yang digoyang-goyangkan pada salah satu ujungnya
5. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan arah
getarnya ( arah usikannya )
2. Panjang Gelombang
1. Pengertian Panjang Gelombang
Panjang gelombang adalah satu gelombang pada tali didefinisikan terdiri dari satu puncak
dan satu lembah. Panjang satu puncak dan satu lembah disebut panjang gelombang. Panjang satu
gelombang sama dengan jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.
1) Panjang gelombang dari gelombang transversal
Pada gelombang transversal, satu gelombang terdiri atas 3 simpul dan 2 perut.
Jarak antara dua simpul atau dua perut yang berurutan disebut setengah panjang
gelombang atau ½ λ (lambda),
2) Panjang gelombang dari gelombang longitudina
Pada gelombang longitudinal, satu gelombang terdiri dari 1 rapatan dan 1 reggangan.
B. Cepat Rambat Gelombang
Jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam satu sekon disebut cepat rambat
gelombang. Cepat rambat gelombang dilambangkan dengan v dan satuannya m/s atau
m s-1. Hubungan antara v, f, λ, dan T adalah sebagai berikut:
Keterangan :
λ= panjang gelombang ( m )
v = kecepatan rambatan gelombang ( m/s )
T = periode gelombang ( s )
f = frekuensi gelombang, ( 1/s )
2. Pemantulan Gelombang
Jika gelombang melalui suatu rintangan atau hambatan, misalnya benda padat,
maka gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan ini merupakan salah satu sifat
dari gelombang.
Berikut ini adalah contoh pemantulan pada gelombang tali
Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami perubahan
bentuk atau fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak
mengubah bentuk atau fasenya.
3. Gelombang Berjalan
Gelombang berjalan adalah suatu gelombang dimana setiap titik yang dilalui oleh
gelombang tersebut bergetar harmonis dengan amplitudo yang sama besar.
y= A sin ¿ ¿ 0)
dengan
2π
ω = = Frekuensi sudut
T
t = lama titik asal telah bergetar
x = jarak titik dari titik asal getaran
2π
k = = bilangan gelombang (bukan konstanta pegas)
λ
θ 0 = Sudut fase awal
Nada
a. Pada Dawai
Bila senar yang kedua ujungnya terikat digesek, terjadilah gelombang
stasioner dengan beberapa keadaan resonansi seperti pada pola gelombang berikut
1
a. Nada Dasar : l= λ 0
2
b. Nada atas 1 : l=λ 1
c. Nada atas 2 : l=λ 2
v v 1 F
Frekuensi pada nada dasar adalah f0= = =
λ 0 2l 2l √ μ
menurut hukum Marsenne f0 : f1 : f2 = 1: 2 : 3: ....
ciri pola gelombang yang terjadi Σsimpul = Σ perut +1
b. Pada Pipa Organa
1) Terbuka
Bila pipa organa tebuka ditiup, terjadilah gelombang stasioner longitudinal bunyi
dengan pola gelombang yang pada kedua ujungnya terjadi perut seperti tampak
pada gambar berikut
1
a. Nada dasar : l= λ 0
2
b. Nada atas 1 : l=λ 1
3
c. Nada atas 2 : : l= λ 2
2
v v
Frekuensi pada nada dasar adalah f0= =
λ 0 2l
menurut hukum Bernoulli I f0 : f1 : f2 : .... = 1: 2 : 3: ....
ciri pola gelombang yang terjadi Σperut = Σ simpul +1
2) Tertutup
Pada pipa organa yang ujungnya tertutup terjadi simpul dan pada ujung lainnya
yang tebuka, terjadi perut seperti tampak pada gambar berikut
1
a. Nada dasar : l= λ 0
4
3
b. Nada atas 1 : l= λ 1
4
5
c. Nada atas 2 : : l= λ 2
4
v v
Frekuensi pada nada dasar adalah f0= =
λ0 4l
menurut hukum Bernoulli II f0 : f1 : f2 : .... = 1: 3 : 5: ....
ciri pola gelombang yang terjadi Σperut = Σ simpul
R 12 R ❑
2
Apabila aea n buah sumber bunyi yang identik, maka intensitas total yang terjadi
adalah
Itot = n I
I = Intensitas masing-masing sumber bunyi
B. Taraf Intensitas (TI)
Taraf Intensitas bunyi merupakan logaritma perbandingan antar intensitasbunyi I
dengan harga intensitas ambang untuk bunyi I0
7. Hukum Marsene.
Menurut Marsenne, faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi alamiah sebuah
senar, dawai, atau kawat adalah sebagai berikut:
1. panjang senar; semakin panjang senarnya, semakin rendah frekuensinya;
2. luas penampang senar; semakin tebal senarnya, semakin rendah frekuensinya;
3. tegangan senar; semakin tegang (kencang) senarnya, semakin tinggi fre-
kuensinya;
4. massa jenis senar; semakin kecil massa jenis senar, semakin tinggi frekuensinya.
8. Resonansi
Resonansi adalah ikut bergetarnya suatu benda bila benda lain digetarkan di
dekatnya. Resonansi terjadi apabila frekuensi benda yang bergetar sama dengan
frekuensi alami benda yang ikut bergetar. Bila sebuah garputala digetarkan di atas
tabung berisi kolom udara, udara pada tabung akan beresonansi apabila panjang kolom
udara dalam tabung merupakan bilangan ganjil kali panjang gelombang. Secara
matematis di tuliskan:
l = (bilangan ganjil) x ½ λ
l = panjang kolom udara dalam tabung (m) dan
λ = panjang gelombang bunyi (m).
9. Pemantulan Bunyi.
Bunyi akan dipantulkan apabila mengenai permukaan-permukaan keras.
A. Hukum Pemantulan Bunyi
Bunyi hukum pernantulan bunyi sebagai berikut
1. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang dan
berpotongan di satu titik.
2. Sudut datang sama dengan sudut pantul.
B. Manfaat Pemantulan Bunyi
Pemantulan bunyi dapat dimanfaatkan antara lain untuk :
1. Menentukan cepat rambat bunyi di udara,
2. Melakukan survei geofisika untuk mendeteksi lapisan-lapisan batuan yang
mengandung minyak bumi, mendeteksi cacat dan retak pada logam, dan,
3. Mengukur ketebalan pelat logam.
C. Macam-macam Bunyi Pantul
1. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli, terjadi jika jarak antara sumber
bunyi dan bidang pemantul sangat dekat sehingga bunyi pantul bersamaan
waktunya dengan bunyi asli.
2. Gaung atau kerdam, yaitu bunyi pantul yang sebagian bersamaan dengan bunyi
aslinya sehingga bunyi asli menjadi tidak jelas.
3. Gema, yaitu bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai diucapkan/
dibunyikan.
keterangan :
fp = Frekuensi yang terdengar oleh pendengar
fs = frekuensi sumber bunyi
v = kecepatan rambat bunyi
vp = kecepatan pendengar
vs = kecepatan sumber bunyi
V ± Vp
fp = f
v ± Vs s
Sumber
Aby Sarojo, Ganijanti. (2011). Gelombang Dan Optika. Jakarta: Salemba Teknika