Anda di halaman 1dari 10

BAB 6 GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 40

BAB VI GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS

6.1 Tujuan

1.Dapat menentukan frekuensi dasar dan frekuensi harmonik gelombang berdiri


pada pegas Heliks.

2. Dapat menghitung cepat rambat gelombang yang terjadi pegas heliks.

6.2. Teori Dasar

Gelombang adalah rambatan energi dengan tidak disertai perpindahan


partikelnya.
2. Macam-macam Gelombang
1. Berdasarkan arah rambatannya ada dua macam gelombang, yaitu :
1. Gelombang transversal
2. Gelombang longitudinal

2. Berdasarkan medium perambatannya :
1. Gelombang mekanik
2. Gelombang elektromagnetik
3. Berdasarkan amplitudonya :
1. Gelombang berjalan
2. Gelombang stasioner

Gelombang transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap
arah rambatnya.
Contohnya : gelombang tali, gelombang pada permukaan air.

Perambatan gelombang trasversal berbentuk bukit dan lembah.

Beberapa istilah yang berkaitan dengan gelombang transversal, antara lain :


– Puncak gelombang adalah titik-titik tertinggi pada gelombang, misalnya b dan f.
– Dasar gelombang adalah titik-titik terendah pada gelombang, misalnya d dan h.
– Bukit gelombang, misalnya lengkungan a-b-c dan g-h-i.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2017/2018 5


BAB 6 GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 40

– Lembah gelombang, misalnya cekungan c-d-e dan g-h-i.


– Amplitudo (A) adalah nilai simpangan terbesar yang dapat dicapai partikel.
– Panjang gelombang (l) adalah jarak antara dua puncak yang berurutan, misalnya
b-f, atau jarak antara dua dasar yang berurutan, misalnya d-h.
– Periode (T) adalah selang waktu yang diperlukan untuk menempuh satu
gelombang, atau selang waktu yang diperlukan untuk dua puncak yang berurutan
atau dua dasar yang berurutan.
Gelombang longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya searah dengan
rambatannya.
Misalnya : gelombang pada pegas, gelombang pada bunyi.
Panjang gelombang (l) merupakan jarak antara dua pusat regangan yang
berdekatan atau jarak antara dua pusat rapatan yang berdekatan, sedangkan jarak
antara pusat regangandan pusat rapatan yang berdekatan adalah setengah panjang
gelombang ( ½ l).
Hubungan periode dan frekuensi adalah :
Cepat rambat gelombang (v) :
adalah jarak yang ditempuh tiapsatuan waktu
untuk s = l dan t = T
maka atau v = l f

5. Fase Gelombang
Fase gelombang menyatakan keadaan getaran suatu titik pada gelombang yang
berkaitan dengan simpangan dan arah getarannya.
Dua titik dikatakan fasenya sama, apabila arah getaran dan simpangannya sama.
Demikian pula dua titik memiliki fase berlawanan, apabila simpangannya sama
tetapi arahnya berlawanan.
Titik-titik pada gelombang yang memiliki fase sama :
1. O dan U
2. P dan V
3. S dan Y, dan seterusnya.
Jarak antara dua titik berdekatan yang memiliki fase sama : Dx

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2017/2018 6


BAB 6 GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 40

Dx = (2n) x ½ l


n = 0,1,2, ……
Titik-titik yang memiliki fase berlawanan :
1. O dan R
2. P dan S
3. S dan V, dan seterusnya.
Jarak antara dua titik berdekatan yang fasenya berlawanan :
2n+1 = bilangan ganjil
6. Energi Gelombang
Sewaktu gelombang melalui medium, energi dipindahkan dalam bentuk getaran
dari partikel satu ke partikel lainnya dalam medium, tetapi partikel-partikel sendiri
tidak ikut berpindah. Ternyata energi yang dipindahkan oleh gelombang
sebanding dengan :
1. Kuadrat amplitudonya
E µ A2 atau E = A2
2. Kuadrat frekuensinya
E µ f 2 atau E = f 2
. Gelombang Stasioner
Seutas tali yang salah satu ujungnya diikat tetap (ujung tetap) digetarkan. Pada tali
merambat gelombang menuju ke ujung tetap kemudian dipantulkan kembali oleh
ujung tetap. Pada keadaan tertentu interferensi gelomang datang dan gelombang
pantul menghasilkan gelombang stasioner. Pada gelombang stasioner tedapat
titik-titik yang tampak tidak bergerak (simpangan = 0). Titik ini
dinamakan simpul. Di sebelah titik simpul terdapat titik-titik yang bergetar dengan
amplitudo berbeda. Titik ini dinamakan perut. Pada gelombang stasioner terdapat
titik simpul dan titik perut yang saling bergantian dengan jarak ¼l, dan jarak
antara simpul yang berdekatan atau perut yang berdekatan sebesar ½l.
Cepat rambat gelombang stasioner dalam dawai(HUKUM MELDE)
Percobaan Melde yang dilakukan dengan menggunakan sebuah garputala, dawai,
beban, dan vibrator menghasilkan gelombang stasioner dalam dawai. Cepat
rambat gelombang stasioner tersebut memenuhi persamaan :
, dengan

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2017/2018 7


BAB 6 GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 40

v = cepat rambat gelombang (m/s)


F = gaya tegangan (N)
m = massa persatuan panjang (kg/m)

b. Gelombang Stasioner Adalah gelombang yang memiliki amplitudo yang


berubah – ubah antara nol sampai nilai maksimum tertentu.
Gelombang stasioner dibagi menjadi dua, yaitu gelombang stasioner akibat
pemantulan pada ujung terikat dan gelombang stasioner pada ujung bebas.

Seutas tali yang panjangnya l kita ikat ujungnya pada satu tiang sementara ujung
lainnya kita biarkan, setela itu kita goyang ujung yang bebas itu keatas dan
kebawah berulang – ulang. Saat tali di gerakkan maka gelombang akan merambat
dari ujung yang bebas menuju ujung yang terikat, gelombang ini disebut sebagai
gelombang dating. Ketika gelombang dating tiba diujung yang terikat maka
gelombang ini akan dipantulkan sehingga terjadi interferensi gelombang.
Untuk menghitung waktu yang diperlukan gelombang untuk merambat dari titik 0
ke titik P adalah (l- x)/v . sementara itu waktu yang diperlukan gelombang untuk
merambat dari titik 0 menuju titik P setelah gelombang mengalami pemantulan
adalah(l+x)/v , kita dapat mengambil persamaan dari gelombang dating dan
gelombang pantul sebagai berikut:

y1= A sin 2π/T (t- (l-x)/v) untuk gelombang datang,


y2= A sin 2π/T (t- (l+x)/v+ 1800) untuk gelombang pantul

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2017/2018 8


BAB 6 GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 40

Keterangan:
a. Gambar pemantulan gelombang pada ujung tali yang terikat.
b. Gambar pemantulan gelombang pada ujung tali yang dapat bergerak bebas.
sehingga untuk hasil interferensi gelombang datang dan gelombang pantul di titik
P yang berjarak x dari ujung terikat adalah sebagai berikut:
y = y1+ y2
=A sin⁡ 2π (t/T- (l-x)/λ)+ A sin⁡2π(t/T- (1+x)/λ+ 1800 )
Dengan menggunakan aturan sinus maka penyederhanaan rumus menjadi:
sin⁡ A + sin⁡ B = 2 sin⁡ 1/2 (A+B) – cos⁡1/2 (A-B)
Menjadi:
y= 2 A sin⁡ (2π x/λ ) cos ⁡2π (t/T – l/λ)
y= 2 A sin⁡ kx cos⁡ (2π/T t – 2πl/λ)
Rumus interferensi
y= 2 A sin⁡ kx cos⁡ (ωt- 2πl/λ)
Keterangan :
A = amplitude gelombang datang atau pantul (m)
k = 2π/λ
ω = 2π/T (rad/s)
l = panjang tali (m)
x = letak titik terjadinya interferensi dari ujung terikat (m)
λ = panjang gelombang (m)
t = waktu sesaat (s)
Ap = besar amplitude gelombang stasioner (AP)
Ap = 2 A sin kx
Jika kita perhatikan gambar pemantulan gelombang diatas , gelombang yang
terbentuk adalah gelombang transversal yang memiliki bagian – bagian
diantaranya perut dan simpul gelombang. Perut gelombang terjadi saat
amplitudonya maksimum sedangkan simpul gelombang terjadi saat amplitudonya
minimum. Dengan demikian kita akan dapat mencari letak titik yang merupakan
tempat terjadinya perut atau simpul gelombang.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2017/2018 9


BAB 6 GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 40

Tempat simpul (S) dari ujung pemantulan


S=0,1/2 λ,λ,3/2 λ,2λ,dan seterusnya
=n (1/2 λ),dengan n=0,1,2,3,….
Tempat perut (P) dari ujung pantulan
P= 1/4 λ,3/4 λ,5/4 λ,7/4 λ,dan seterusnya
=(2n-1)[1/4 λ],dengan n=1,2,3,….
Superposisi gelombang

Jika ada dua gelombang yang merambat pada medium yang sama, gelombang-
gelombang tersebut akan dating di suatu titik pada saat yang sama sehingga
terjadilah superposisi gelombang . Artinya, simpangan gelombang – gelombang
tersebut disetiap titik dapat dijumlahkan sehingga menghasilkan sebuah
gelombang baru.
Persamaan superposisi dua gelombang tersebut dapat diturunkan sebagai berikut:
y1 = A sin⁡ ωt ; y2 = A sin⁡ (ωt+ ∆θ) 
Kedua gelombang tersebut memiliki perbedaan sudut fase sebesar Δθ
Persamaan simpangan gelombang hasil superposisi kedua gelombang tersebut
adalah:
y = 2 A sin⁡ (ωt+ ∆θ/2) cos⁡(∆θ/2)
Dengan 2A cos (∆θ/2) disebut sebagai amplitude gelombang hasil superposisi.
Dengan 2A cos (∆θ/2) disebut sebagai amplitude gelombang hasil superposisi.

Gelombang Stasioner Pada Ujung Bebas

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2017/2018 10


BAB 6 GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 40

Pada gelombang stasioner pada ujung bebas gelombang pantul tidak mengalami
pembalikan fase. Persamaan gelombang di titik P dapat dituliskan seperti berikut:
y1=A sin⁡〖2π/T 〗 (t- (l-x)/v) untuk gelombang datang
y2=A sin⁡〖2π/T 〗 (t- (l+x)/v) untuk gelombang pantul
y = y1 + y2
= A sin⁡ 2π/T (t- (l-x)/v) + A sin⁡ 2π/T (t- (l+x)/v)
y = 2 A cos⁡ kx sin⁡2π(t/T- 1/λ)

Rumus interferensi antara gelombang datang dan gelombang pantul pada ujung
bebas, adalah:
y=2 A cos⁡ 2π (x/λ) sin⁡2π(t/T- l/λ)
Dengan:
As=2A cos⁡2π(x/λ) disebut sebagai amplitude superposisi gelombang pada
pemantulan ujung tali bebas.
Ap = 2 A cos kx adalah amplitudo gelombang stasioner.
1) Perut gelombang terjadi saat amplitudonya maksimum, yang secara matematis
dapat ditulis sebagai

berikut:

Ap maksimum saat cos⁡ 〖 (2π x)/( λ) 〗 = ±1


sehingga
x= (2n) 1/4 λ,dengan n = 0,1,2,3,……. 2) Simpul gelombang
terjadi saat amplitudo
gelombang
minimum, ditulis sebagai berikut:

Ap minimum saat cos⁡〖 (2π x)/( λ) 〗 =0 sehingga


x= (2n +1) 1/4 λ,dengan n = 0,1,2,3,……..

Gelombang stasioner pada ujung terikat

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2017/2018 11


BAB 6 GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 40

Persamaan gelombang datang dan gelombang pantul dapat ditulis sebagai berikut:

y1= A sin⁡2π (t/T- (l-x)/λ) untuk gelombang datang


y2= A sin⁡2π (t/T- (l+x)/λ) untuk gelombang pantul

Superposisi gelombang datang dan gelombang pantul di titik q akan menjadi:””
y = y1 + y2
y=A sin⁡ 2π (t/T- (l-x)/λ) – A sin⁡2π(t/(T ) – (l+x)/λ)

Dengan menggunakan aturan pengurangan sinus,


sin⁡α – sin⁡β = 2 sin⁡ 1/2 (α-β) cos⁡1/2 (α+β)
Persamaan gelombang superposisinya menjadi
y = 2 A sin⁡ 2π(x/λ) cos⁡2π (t/T- l/λ)
Amplitudo superposisi gelombangnya adalah:

As = 2A sin⁡2π(x/λ)

Dengan As adalah amplitudo gelombang superposisi pada pemantulan ujung


terikat.

1) Perut gelombang terjadi saat amplitudonya maksimum,

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2017/2018 12


BAB 6 GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 40

karenanya dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:


Ap=2 A sin⁡ 2π/λ x
Ap maksimum terjadi saat sin⁡ 2π/λ x= ±1 sehingga
x= (2n+1) 1/4 λ,dengan n=0,1,2,3…….

2) Simpul gelombang terjadi saat amplitudonya minimum,

yang dapat ditulis sebagai berikut:


Ap=2 A sin⁡(2π/λ) x
Ap minimum terjadi saat sin ⁡2π/λ x = 0 sehingga
x = (2n) 1/4 λ,dengan n=0,1,2,3,…..

6.3 Metodologi praktikum


6.3.1 Skema Proses
6.3.2 Penjelasan Skema proses
1. Siapkan alat dan bahan .
2. memasang pembangkit getaran di dasar statif.
3.memasang bosshead dengan jarak 15 cm dari pembangkit getaran.

4. Kaitkan pegas heliks 10 N/m pada bosshead dan pembagkit getaran sehingga
panjang pegasnya menjadi 15 cm.

5. Menghubungkan pembangkit getaran dengan generator mengunakan kabel


penghubung.

6. Hidupkan generator.

7. Naikkan frekuensi sampai terbentuk 1 gelombang pada pegas heliks, kemudian


catat frekuensinya.

8. Naikkan kembali frekuensi sampai dengan terbentuk gelombang ke 5 pada


pegas heliks dan catat setiap frekuensinya.

9. Hitung panjang gelombang (λ) dan cepat rambat (v).

10. Lakukan hal sama menggunakan pegas heliks 25 N/m.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2017/2018 13


BAB 6 GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 40

6.4 Alat dan Bahan

6.4.1 Alat

1.Dasar statif ................................ 1 buah

2. batang statif .............................1 buah

3. Pembangkit getaran ..................1 buah

4. Kabel penghubung .................... 1 buah

5. Bosshead ................................... 1 buah

6.Vibrator ....................................... 1 buah

6.4.2 Bahan

1. Pegas heliks 10 N/m .............................. 1 buah

2. Pegass heliks 25 N/m ............................. 1 buah

6.6 Analisa da Pembahasa

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2017/2018 14

Anda mungkin juga menyukai