Gelomb
ang
Suara atau bunyi merupakan gelombang merambat yang dihasilkan dari benda bergetar sebagai sumber
bunyinya. Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal yang merambat melalui medium tertentu.
Bunyi
Syarat bunyi dapat didengar ada 3: sumber bunyi, medium perambatan, dan pendengar.
Nada : bunyi dengan frekuensi yang teratur, Frekuensi : tinggi rendahnya nada, Amplitudo : kuat
lemahnya bunyi
Klasifikasi Gelombang bunyi Berdasarkan Frekuensinya
1. Infrasonik
memiliki frekuensi < 20 Hz.
Dapat didengar hewan seperti anjing, jangkrik, gajah, hiu, dan laba-laba.
Fungsi : dipakai seismometer untuk mendeteksi gempa bumi
2. Audiosonik
memiliki frekuensi di kisaran 20 – 20.000 Hz.
bunyi yang bisa didengar oleh manusia.
3. Ultrasonik
memilki frekuensi > 20.000 Hz (20 KHz). Wah, tinggi banget frekuensinya!
Dapat didengar hewan seperti kelelawar dan lumba-lumba.
Fungsi : dimanfaatkan untuk USG (ultrasonografi) yang digunakan untuk mendiagnosa janin di
dalam kandungan.
V=
√ E
ρ
Keterangan
Note
3. Cepat Rambat Bunyi dalam Zat Gas
√ √
Cp
γ .P γ .R.T γ=
V= V= Cv
ρ Mr Hubungan V dan T
1
Ln=(2 n−1) λ Keterangan
4
Simpul = Perut = (2n-1) Ln = Panjang kolom udara (m)
n = resonansi ke 1,2,3,...n
= panjang gelombang (m)
JLV#Gelombang Bunyi#
2. Percobaan Kundt
Percobaan Kundt dapat digunakan untuk menentukan cepat rambat gelombang di dalam tabung gas
pada suhu tertentu.
Sonometer / Dawai
Senar atau dawai banyak digunakan sebagai sumber bunyi, seperti pada gitar dan biola. Cepat rambat
gelombang pada dawai dapat diukur dengan peralatan Melde. Bunyi yang dihasilkan gitar, biola, ataupun
kecapi, berasal dari getaran dawai. Nada yang dihasilkan dawai telah diselidiki oleh Marsene dan
menghasilkan Hukum Marsene sebagai berikut . nada dasar dihasilkan pada saat 0 2L , nada atas
pertama pada saat 1 L , dan nada atas kedua pada saat 2 2L/3 dan seterusnya. Sehingga
secara umum, Hubungan panjang dawai dan panjang gelombang :
n+1 2L
L= λ λ n=
2 n n+1 Keterangan
√
n+1 (n+1) F v = cepat rambat (m/s)
f n= .v= . = massa dawai tiap satuan panjang (kg/m)
2L 2L μ
fn = frekuensi sonometer (Hz)
Perut = n+1 , Simpul = n+2
n = 0 (nada dasar), 1(nada atas pertama)
F = Tegangan Dawai /Gaya (N)
Pipa Organa
Pipa Organa : alat yang menghasilkan bunyi akibat molekul-molekul udara dalam kolom udara
bergetar akibat udara lain yang ditiupkan kedalam kolom udara. Pipa organa ada dua macam,
yaitu :
n+1 2L v n+1
L= λ λ n= f n= = .v
2 n n+1 λn 2 L
2. Pipa Organa Tertutup
Pipa organa tertutup merupakan sebuah kolom udara atau tabung yang salah satu ujung
penampangnya tertutup. Pada ujung tertutup selalu terjadi simpul (rapatan).
2 n+1 4L v 2 n+1
L= λn λ n= f n= = .v
4 2n+ 1 λn 4L
P P Note
I= =
A 4 π r2
Keterangan
2 2 2
I =2 π f A ρv I = Intensitas bunyi (watt/m2) Hubungan I dan r
P = Daya bunyi (watt)
A = Luas ruangan (m2)
r = jarak dari sumber bunyi (m)
f = frekuensi bunyi (Hz)
A = amplitudo (m)
Kepekaan telinga = massa jenis udara (kg/m3) manusia normal terhadap intensitas bunyi
memiliki dua v = cepat rambat gelombang bunyi ambang, yaitu ambang pendengaran dan
(m/s)
ambang rasa sakit. Bunyi dengan intensitas dibawah ambang
pendengaran tidak dapat didengar. Taraf intensitas bunyi adalah selisih antara logaritma intensitas
bunyi (I) dengan logaritma ambang pendengaran (Io).
I Keterangan
TI =10 log
Io
TI = Taraf Intensitas bunyi (dB)
I = Intensitas bunyi (watt/m2)
Taraf intensitas bunyi jika ada beberapa sumber bunyi = Intensitas ambang (10 -12 watt/m2)
= Taraf Intensitas n sumber bunyi (dB)
TI n=TI 1+10 log n
= Taraf Intensitas 1 sumber bunyi (dB)
Taraf intensitas bunyi jika sumber bunyi di tempat n = jumlah sumber bunyi
= Taraf Intensitas dititik r2 (dB)
berbeda = Taraf Intensitas dititik r1(dB)
R2 = jarak sumber bunyi 2 (m)
( )
2
r1 R1 = jarak sumber bunyi 1 (m)
TI 2=TI 1+10 log
r2
Efek Doppler
JLV#Gelombang Bunyi#
Fenomena perubahan frekuensi yang terdengar karena pengaruh gerak relatif antara sumber bunyi dan
pendengar disebut efek Doppler. Kesimpulannya jika antara sumber bunyi dan pendengar semakin dekat
maka frekuensi yang terdengar akan semakin besar, dan sebaliknya jika semakin menjauh maka frekuensi
yang terdengar akan semakin kecil. Note
Pelayangan
Apabila dua gelombang bunyi yang mempunyai perbedaan frekuensi sangat kecil dan berinteferensi maka
akan terjadi penguatan bunyi pada fase yang sama dan pelemahan bunyi pada fase yang berlawanan,
gejala ini disebut pelayangan.
∆ f =|f 1 −f 2| 1
T=
∆t Keterangan
JLV#Gelombang Bunyi#