Anda di halaman 1dari 35

BIOAKUSTIK

Gelombang Bunyi dan


Kecepatan
 Suatu perubahan mekanik terhadap
gas, zat cair atau zat padat yang
merambat kedepan dengan kecepatan
tertentu sering menimbulkan
gelombang bunyi.
 Bunyi merupakan hubungan antara
frekuensi vibrasi (f) bunyi, panjang
gelombang (λ) dan kecepatan V
V=λf atau λ = v/f
Contoh Soal
 Berapa jangkauan panjang gelombang
bunyi yang frekuensinya dapat didengar
oleh manusia, f = 20 Hz ke 20.000 Hz ?
(ambil kecepatan bunyi diudara pada 20oC
v = 344 m/detik
 Jawab :λ = antara 17, 2 m sampai
1,72 x 10-2 m
Pembagian Frekuensi Bunyi
 0 – 16 Hz (20 Hz) : daerah infrasonik, yang termasuk
disini adalah getaran tanah, gempa bumi. Frekuensi
lebih kecil akan mengakibatkan perasaan kurang
nyaman (discomfort), kelesuan (fatique) kadang
menimbulkan perubahan penglihatan
 16 – 20.000 Hz : daerah sonik yaitu daerah yang
termasuk frekuensi yang sapat didengar (audio
frekuensi)
 Diatas 20.000 Hz : daerah ultrasonik, dipergunakan
untuk pengobatan, destruktif/penghancuran dan
diagnosis karena mempunyai frekuensi yang tinggi
mempunyai daya tembus jaringan cukup besar
Intensitas
Bunyi
 Intensitas gelombang  ρ = massa jenis medium
bunyi yaitu energi (Kg/m3) 2
yang melewati  V = kecepatan bunyi Po
medium 1 m2/detik
atau watt/m2 I
(m/detik)
ρ v = Z = impedansi
2Z

 I = ½ ρ v A2 (2 π f )2 Akustik
 I = ½ Z (A)2  A = maksimum
amplitudo atom-atom /
2
Po molekul
I  f = frekuensi
2Z 

W = 2 π f = sudut frekuensi
Po = perubahan tekanan
maksimum
Nilai dari ρ, v dan Z untuk beragam
Substansi
Nama zat ρ (kg/m3) V (m/s) Z
(kg/m2.s)
Udara 1,29 3,31 430

Air 1,00 x 103 14,8 x 102 1,48 x 106

Lemak 0,92 x 103 14,5 x 102 1,33 x 106

Otot 1,04x 102 15,8 x 102 1,64 x 106


Skala
Desibel
 1 bell = 10 dB
 Intensitas bunyi berbanding langsung dengan P2
maka perbandingan antara tekanan dari dua
bunyi dapat dinyatakan sebagai berikut
2
10 P2
10 Log 2
P1
10 P2
20 Log
P1
Daftar Intensitas dan dB pada
berbagai bunyi
Bunyi Intensitas dB
W/m2
Suara bisik 10-10 20
Kantor Sibuk 10-7 50
Bicara Jarak 1 meter 10-6 60
Kesibukan Lalu Lintas 10-5 70
Mobil 10-3 90
Suara Yang Menghasilkan 10-0 120
nyeri
Pesawat Jet 101 103
Roket Tinggal Landas 105 170
Contoh Soal
 Bila teriakan terkeras anda 1000 x lebih
kuat dari suara normal anda, berapa
intensitas bunyi L1 ? Berapakah intensitas
bunyi teriakan relatif dnegan Io (andaikan
anda mengukur pada jarak 1 m dari anda
 Jawab 30 dB dan I = 10-9 W/m2
Pantulan dan transmisi Bunyi pada
Rintangan
 Ketika gelombang suara menabrak tubuh,
sebagian dari suara akan memantulkan
dan sebagian lainnya di kirim ke dalam
tubuh. Rasio dari amplitudo tekanan yang
memantul R terhadap amplitudo tekanan
insidental Ao tergantung pada rintangan
akustik dan dua benda media Z1 dan Z2.
Hubungannya adalah :
R/Ao = (Z2 – Z1)/(Z1 + Z2)
T/Ao = 2Z2/(Z1 + Z2)
Contoh Soal
 Hitunglah rasio amplitudo tekanan dan
intensitas gelombang bunyi dan
direflesikan ke otot (Z = 1,64 x 106) dan
air (Z = 1,48 x 106)
 Jawab :
Tubuh Sebagai Drum (Perkusi Dalam
Kedokteran)
 Perkusi : suara yang dihasilkan dengan
mengetuk dengan berbagai tujuan seperti
pengetesan apakah dinding cukup padat
atau dinding menutupi daerah
tersembunyi apakah berisi penuh atau
kosong
 Dengan perkusi ia dapat mendiagnosa
kanker menampakan ketidaknormalan
rongga pada organ, dan penyakit yang
melibatkan cairan didaerah dada.
Stetoskop
 Alat bantu dengan untuk memudahkan
mendengar suara dari dalam tubuh
khususnya jantung dan paru, namun juga
untuk sambungan tulang dan
penyumbatan arteri. Mendengarkan suara-
suara ini dengan stetoskop tak langsung.
Produksi Ucapan (Fonasi)
 Ucapan normal diproduksi dengan memodulasi
aliran udara keluar.
 Untuk sebagian besar suara, paru-paru
membentuk aliran udara yang mengalir antara
ikatan suara (kawat-kawat) kadang-kadang
disebut glotis, dan mengakibatkan kawat-kawat
bergetar yang kemudian memodulasi udara
 Udara kemudian melewati beberapa rongga vokal
sebelum keluar dari tubuh melalui mulut dan
menuju tingkat yang lebih tinggi melalui saluran
hidung
Penggunaan Ultrasonik Dalam
Bidang Kesehatan
 Dalam ilmu kesehatan,
gelombang ultrasonik digunakan
untuk melakukan diagnosis &
pengobatan. Hal ini dikarenakan
efek yang ditimbulkan
gelombang ultrasonik dan sifat
gelombang bunyi ultra
3 Macam Memperoleh Gambar
A scanning
 Mendiagnosis tumor otak (echo
enchepalo graphy)
 memberi informasi tentang
penyakit-penyakit mata,
daerah/lokasi yang dalam dari bola
mata, menentukan apakah kornea
atau lensa yang apague atau
adanya tumor –tumor retina
B
Skanning
 Untuk memperoleh informasi struktur dalam dari
tubuh manusia, misalnya hati, lambung, usus, mata,
mamma, jantung, jantung janin
 Untuk mendeteksi kehamilan sekitar 6 minggu,
kelainan dari uterus/kandung peranakan dan kasus-
kasus perdarahan yang abnormal, serta treanet
abortus (abortus yang sedang berlangsung)
 Lebih banyakmeberikan informasi dari pada X ray
dan sedikit resiko yang terjadi. Misalnya X ray hanya
bisa mendeteksikista yang radioopaque sedagkan B
skanning lebih banyak memberi petunjuk tentang
tipe berbagai kista
M Skanning
 Memberi Informasi tentang
jantung, valvula jantung,
pericardial effusion (timbunan zat
cair dalam kantong jantung)
 M skanning mempunyai kelebihan
yaitu dapat dikerjakan sebagai
pengobatan berlangsung untuk
menunjukan kemajuan dalam
pengobatan
1. Helix 
10. Cochlear and vestibular nerves 
2. Antihelix 
11. Cochlea 
3. Tympanic membrane (eardrum) 
12. Lateral semicircular canal 
4. External auditory meatus 
13. Superior semicircular canal 
5. Lobule 
14. Rear semicircular canal 
6. Middle ear 
15. Stapes 
7. Round window 
16. Incus 
8. Eustachian tube 
17. Malleus 
9. Stapes footplate covering oval window
ANATOMI TELINGA
 Telinga luar (auris externa)
 Auricula (helix, lobulus)
 Canalis auditorius externus - cerumen
 Membrana tympani
 Telinga tengah (auris media)
 Malleus
 Incus
 Stapes
 Telinga dalam (auris interna)
 Canalis semicircularis
 Vestibula
 Cochlea (35 mm, 2 ¾ lingkaran)
• Tuba auditiva (Eustachius)
• M. tensor tympani (n. V)  malleus
• M. stapedius (n. VII)  stapes - hyperacusia
• Refleks tympani  40 – 160 ms
• Telinga dalam

Labyrinthus osseus Labyrinthus membranaceus


- Canalis semicircularis - Ductus semicircularis
- Vestibulus - Utriculus
- Sacculus
- Cochlea
- Scala vestibuli - Scala media (ductus cochlearis)
- Scala tympani

perilymphe endolymphe (kadar K+ tinggi)

- Helicotrema
- Membrana vestibularis (membrana Reissner)
- Membrana basalis
• Scala vestibuli  fenestra ovale

• Scala tympani  fenestra rotunda (membrana tympani


secunder)

• Scala media bermuatan + dibandingkan scala vestibuli


& tympani
Hilang Pendengaran
 Tuli Konduksi : dimana vibrasi suara tidak
mencapai telinga bagian tengah. Tuli
semacam ini sifatnya sementara oleh
karena adanya serumen atau adanya
cairan di dalam telinga tengah
 Tuli Persepsi ; bisa terjadi hanya sebagian
kecil frekuensi kecil atau seluruh frekuensi
yang tidak dapat di dengar. Tuli persepsi
ini sampai sekarang tidak bisa diobati
Gelombang Suara

• Kecepatan di udara = 344 m/detik, 20°C


• Kecepatan seiring suhu & ketinggian
• Kecepatan di air tawar = 1450 m/s, 20°C
• Kecepatan di air garam
• Frekuensi getaran suara = pitch
• Frekuensi suara terdengar: 20 – 20.000 Hz (biasanya
500 – 5000 Hz)
• Frekuensi bicara = 100 – 3000 Hz
• Semakin besar intensitas (amplitudo) suara  semakin
keras suara
• Intensitas suara = decibels (dB)
• dB = 10 log ____Intensitas suara_______
Intensitas suara standar
• 0 dB  ketiadaan suara
• Ambang pendengaran = 0 dB 1000 Hz
• Masking: Berkurangnya kemampuan seseorang untuk
mendengar suara akibat hadirnya suara lain
• Ketulian:

• Tuli konduksi: Sumbat pada canalis


auditorius externus, penebalan membrana
tympani, rigiditas stapes

• Tuli saraf: Kebisingan, tumor, presbycusis,


aminoglycosida (streptomycin, gentamicin)
 obstruksi kanal stereocilia
Tes Pendengaran
 Test suara berbisik : telinga normal dapat
mendengar suara berbisik denga tone/
nada rendah
 Tes garputala ; test rinne, weber,
schawabach
 Audiometer ; mengukur derajat ketulian
Tes Pendengaran
• Rinne Test
- Garpu tala di processus mastoideus  telinga
- Normal: konduksi udara > konduksi tulang
- Tuli konduksi: Konduksi udara tak terdengar
- Tuli saraf: Konduksi udara terdengar (tuli parsial)
• Weber Test
- Garpu tala di vertex
- Normal: Mendengar sama kuat
- Tuli konduksi: Terdengar > di telinga sakit
- Tuli saraf: Terdengar > di telinga normal
• Schwabach test
- Konduksi tulang pasien : pemeriksa
- Tuli konduksi: Konduksi tulang > baik daripada normal
- Tuli saraf: Konduksi tulang > buruk daripada normal
Bising
 Bising didefenisikan sebagai suatu bunyi
yang tidak dikehendaki yang merupakan
aktivitas alam (bicara, pidato)dan buatan
manusia (bunyi mesin)
 Pengaruh utama bising terhadap
kesehatan adalah kerusakan pada indera
pendengar ada 4 bagian
 Hilang pendengaran sementara
 Imun terhadap bising
 Telinga berdengung
 Kehilangan pendengaran secara menetap
Daftar Skala Intesitas
Kebisingan
Tingkat Intensitas (dB) Batas Dengar Tertinggi
Kebisingan

Menulikan 120 – 110 - 100 Halilintar, meriam, mesim uap

Sangat hiruk pikuk 100 – 90 - 80 Jalan hiruk pikuk, perusahan sangat


gaduh, pluit polisi

Kuat 80 – 70 - 60 Kantor gaduh, jalan umumnya, radio,


perusahaan

Sedang 60 – 50 - 40 Rumah gaduh, kantor umunya,


percakapan kuat, radio perlahan

Tenang 40 – 30 - 20 Rumah tenang, kantor perorangan,


auditorium, percakapan

Sangat tenang 20 – 10 - 0 Bunyi daun, berbisik, batas dengar


terendah

Anda mungkin juga menyukai