Anda di halaman 1dari 44

BAB IV

BIOAKUSTIK

Akustik adalah ilmu yang


mempelajari hal-hal yang
berkaitan dengan bunyi,
berkenaan dengan indera
pendengaran
1. Pengertian bunyi
2. Perjalanan gelombang bunyi
3. Intensitas dan taraf intensitas
bunyi (TI)
4. Pencemaran bunyi
5. Pemanfaatan gelombang bunyi
dalam kedokteran/kesehatan
1. Pengertian bunyi
• Fenomena akustik adalah salah satu
gejala gelombang
• Pembicaraan gelombang dalam bab ini
hanya mengenai gelombang longitudinal
dan khususnya yang oleh telinga
terdengar sebagai bunyi.
• Gelombang ini hanya dalam daerah
frekuensi 20 - 20.000 Hz, yang pada
umumnya disebut gelombang bunyi.
2. Perjalanan bunyi

Potongan diagramatik telinga kanan


Gambar 6.2 Gambar 6.3

Gambar 6.2. diagram konvensionil rumah siput. Gambar


6.3. Pola pendengaran untuk nada dari 200 Hz pada taraf
intensitas 90 dB
Perjalanan bunyi
• Masuknya gelombang bunyi ke telinga
menyebabkan bergetarnya partikel - partikel
udara dalam selaput gendang dengan frekuensi
dan amplitudo tertentu.

• Getaran ini dapat pula diterangkan berdasarkan


variasi tekanan udara pada selaput gendang.

• Tekanan udara dalam selaput gendang naik


melebihi tekanan atmosfir, lalu turun lagi sampai
di bawah tekanan atmosfir dengan gerak
selaras yang frekuensinya sama dengan
frekuensi bunyi yang datang.
• Tekanan gelombang bunyi atau tekanan
akustik p adalah perbedaan antara tekanan
atmosfir rata-rata (dalam keadaan seimbang)
Po dengan tekanan sesaat dalam selaput
gendang P.
p = P - P0
• Selisih maksimum antara tekanan udara dalam
selaput gendang dengan tekanan atmosfir
disebut amplitudo tekanan.
• Bila bunyi dinyatakan dengan suatu nada
murni, tekanan gelombang bunyi dapat
dinyatakan sebagai

p  p0 sin 2ft
• Pengukuran pada gelombang bunyi
menunjukkan bahwa variasi tekanan
maksimum pada bunyi terkeras yang
sanggup diderita oleh telinga adalah kira-
kira 280 dyne/cm2 (di atas dan di bawah
tekanan atmosfir yang besarnya kira-kira
1.000.000 dyne/cm2).
• Perpindahan maksimum yang menyertai
amplitudo tekanan tersebut, untuk
frekuensi bunyi 1000 Hz kira-kira 1/1000
cm.
3. Intensitas dan taraf intensitas buyi
• Intensitas (I) gelombang yang merambat
didefinisikan sebagai jumlah rata-rata
energi yang dibawa oleh gelombang
per satuan waktu per satuan luas
permukaan yang tegak lurus arah
rambatan.
• Intensitas adalah daya yang dibawa
persatuan luas.
P P
I 
A 4r 2
• Daya per satuan luas dalam gelombang
bunyi sama dengan hasil kali kelebihan
tekanan dengan harga rata-rata kecepatan
partikel.
Diambil harga rata-ratanya untuk satu getaran

2
p
I watt/m2
2 v
Dengan
2
• p = kuadrat akar tekanan akustik rata-rata
(rms)
•  = rapat udara rata-rata
• v = kecepatan gelombang bunyi
Daerah pendengaran manusia
• Karena luasnya daerah intensitas bunyi
yang dapat diterima oleh telinga, maka
skala logaritmik lebih memudahkan dari
pada skala arithmetik.

• Dengan demikian didefinisikan taraf


intensitas gelombang bunyi (TI), dengan
I
TI  10 log dB
I0
• I0 = harga intensitas untuk referensi yang
ditentukan, yang sama dengan 10-16
watt/cm2, yaitu kira-kira sama dengan
intensitas bunyi terendah yang masih
dapat didengar.
• Hubungan antara taraf intensitas dengan
tekanan bunyi adalah

 p 
TI  20 log   dB
 p0 
Tabel 6.1. Tingkat tekanan bunyi dan taraf
intensitas dari berbagai bunyi

Amplitudo Taraf intensitas Contoh


tekanan bunyi bunyi (dB)
(N/m2)
2 x 103 160 Kerusakan mekanik selaput
telinga manusia
2 x 102 140 Ambang sakit
2 x 10 120 Ambang ketidak nyamanan
Pendengaran manusia lenyap
(jika berlangsung lama)
2 100 Pabrik, kendaraan bermotor
2 x 10-1 80 Ruang kuliah, radio berbunyi
keras
2 x 10-2 60 Suara orang berbicara normal
2 x 10-3 40 Ruang duduk rata-rata
2 x 10-4 20 Ruang yang sangat sunyi
2 x 10-5 0 Ambang pendengaran
Soal
• a. Dua buah gelombang bunyi dengan
intensitas yang sama, yang satu berada
di udara dan yang lainnya dalam air,
tentukanlah perbandingan amplitudo-
amplitudo tekanannya nya
• b. Bila kedua gelombang tersebut yang
sama adalah amplitudo tekanannya,
berapakan perbandingan intensitas-
nitensitas kedua gelombang tersebut?
2. Sebuah sumber bunyi melepas daya
sekitar 1 mW. a) Jika daya ini terdistribusi
secara seragam ke segala arah, berapa
taraf intensitas bunyi pada jarak 5 m ?. b)
berapa taraf intensitasnya jika tiga sumber
bunyi yang sama dihidupkan secara
bersamaan ?.
Kenyaringan Bunyi
• Telinga tidak sama peka terhadap semua nada.
Telinga peka terhadap nada-nada antara 800
sampai 6000 Hz dan paling peka terhadap nada
- nada antara 2000 sampai 3000 Hz
• Ada kebutuhan akan sesuatu skala lain yang
tidak langsung menyangkut ukuran fisik objektif
pada gelombang bunyi itu sendiri, tetapi yang
lebih subjektif mengenai kemampuan auditif
pendengaran telinga manusia. Skala baru itu
adalah skala nyaring bunyi dan diukur dengan
satuan foon (phone).
• Foon adalah satuan kenyaringan yang subyektif
diterima oleh telinga manusia.
Untuk setiap nada dengan frekuensi berapapun,
ambang pendengaran adalah nol foon.

Batas - batas pendengaran untuk telinga - telinga normal dan garis -


garis isofon
Sifat-sifat gelombang bunyi
• Gelombang bunyi dapat dipantulkan,
diteruskan dan diserap
• Gelombang bunyi yang dipantulkan
berlaku persamaan
• Gelombang bunyi yang diteruskan berlaku

R = amplitudo gelombang bunyi yang dipantulkan


A0=amplitudo gelombang bunyi yang datang
T= amplitudo gelombang bunyi yang diteruskan
Z1 = impedansi akustik medium 1
Z2 = impedansi akustik medium 2
• impedansi akustik ini tergantung pada
kerapatan bahan serta cepat rambat bunyi
di dalam bahan tersebut. Contoh :
- Udara; kerapatan rata-rata = 0,0012
g/cm3, cepat rambat bunyi di udara 340
m/s. impedansi akustik 41,5 Ohm ak.
- Baja; kerapatan rata-rata 7,8 g/cm3,
cepat rambat bunyi dalam baja 5100-7400
m/s. Impedansi akustik 3.900.000 Ohm ak.
Ternyata baja memantulkan 99,998 % dari
bunyi yang datang padanya.
Effek Doppler
• Jika ada gerakan relatif antara sumber
gelombang dengan pengamat, maka
frekuensi gelombang yang diterima oleh
pengamat berbeda dengan frekuensi yang
berasal dari sumber
• f’ = frekuensi yang diterima pengamat
• V = cepat rambat bunyi di udara
• Vp =- kevepatan pengamat
• Vs = kecepatan sumber
• Pemanfaatan efek Doppler untuk
pengukuran kecepatan aliran darah (hal
73)
4. PENCEMARAN BUNYI

• Bunyi dapat mencemarkan lingkungan


apabila merupakan gangguan bagi
penghuni lingkungan.
• Gangguan yang dialami oleh manusia ada
dua macam, yaitu gangguan psikologis
dan gangguan fisiologis.
• Gangguan psikologis dapat berupa bunyi
yang tidak diinginkan, sehingga
menimbulkan rasa kesal, serta bising.
Batas maksimal kebisingan dan tingkat gangguan

Tingkat bunyi 40 - 200 – 500 - 1000 –


maksimal Untuk 80 400 1000 2000
frekuensi antara
(Hz)
Tidur tenang 60 db 40 db 35 db 30 db

Pembicaraan biasa 70 55 50 45

Bicara lewat 95 80 75 70
telepon
Batas kebisingan 120 95 80 80
Polusi suara mengganggu kesehatan
manusia
• Proses perjalanan suara, diawali saat suara
masuk dan menggetarkan gendang telinga.
Getaran tersebut disalurkan melalui liang tulang
pendengaran, kemudian masuk ke dalam liang
rumah siput. “Disini ada cairan yang kemudian
bergetar dan mengalir. Di cairan itu ada saraf-
saraf, atau rambut getar,” Cairan ini kemudian
merangsang saraf-saraf, dan getarannya
diinterpretasikan oleh otak.
• Jika ruangan kerja bising secara terus menerus.
maka, rambut getar akan terkikis dan
pendengarannya akan berkurang,”
• Stress serta emosi yang tidak stabil, akan
menyebabkan terganggunya hormon
kortisol.
• Hormon ini berfungsi untuk menimbulkan
respon ketahanan tubuh serta dapat
mengefektifkan kemampuan individu untuk
menanggulangi masalah yang terjadi.
• Jika hormon ini tidak normal, dapat
menimbulkan berbagai penyakit : jantung,
kangker, hipertensi dll.
• Pengaruh bising thd kesehatan (90-91)
Faktor-faktor yang mempengaruhi polusi
bunyi
• Kuatnya bunyi gangguan
• Type bunyi gangguan tersebut (terus
menerus, sementara, frekwensi
melengking atau tinggi).
• Lama pajanannya.
• Sudah berapa lama seseorang berada
dalam suasana bunyi gangguan.
Cara Mengatasi Pencemaran Bunyi
• Penanggulangan gangguan bunyi pada
umumnya adalah usaha mengisolasi bunyi,
artinya membuat sumber bunyi terpisah dari
benda lain. Isolasi bunyi dibagi dalam tiga hal,
yaitu
• a. Mengisolasi sumber bunyi, supaya
gangguan bunyi tidak menjalar keluar atau
diusahakan agar gangguan yang menjalar ke
luar seminimum mungkin.
• b. Mempersulit jalan - jalan penjalaran bunyi,
supaya jalan - jalan itu sendiri tidak menjadi
sumber gangguan.
• c. Melindungi benda - benda dari gangguan
gelombang bunyi.
Rancangan kegiatan untuk pengukuran
polusi suara di ruang kuliah
• Tujuan : Menentukan apakah tempat
perkuliahan di UNNES terbebas dari
polusi suara
Persyaratan ruang kuliah (ditinjau dari
akustiknya)

Prinsip Akustik Ruang Kuliah


• Secara umum desain ruang kuliah harus
dibuat sedemikian rupa sehingga tercapai
akustik ruang yang baik tanpa bantuan
alat pengeras maupun peredam suara.
• Parameter obyektif : bising latar belakang
(background noise), distribusi Taraf
Intensitas Bunyi (TIB), Respon impuls
ruang : T (waktu kerdam),
• Bising latar belakang dapat didefinisikan
sebagai suara yang berasal bukan dari sumber
suara utama atau suara yang tidak diinginkan.
• Dalam suatu ruangan tertutup seperti ruang
kuliah maka bising latar belakang dapat
dihasilkan oleh peralatan mekanikal atau
elektrikal di dalam ruang seperti AC, kipas
angin, dan kebisingan yang datang dari luar
ruangan, seperti bising lalu lintas di jalan raya,
bising di area parkir kendaraan, dsb.
• Batas tingkat kebisingan ruang sekolah dan
sejenisnya 55 dB (Menteri Lingkungan Hidup,
2006)
Distribusi Taraf Intensitas Bunyi (TIB)
• Salah satu tujuan dalam mendesain ruang kelas
adalah mencapai suatu tingkat kejelasan suara
yang tinggi sehingga diharapkan agar setiap
pendengar pada semua posisi menerima TI
bunyi yang sama.
• Suara yang dipancarkan oleh pembicara
diupayakan dapat menyebar merata dalam
kelas, agar para pendengar dengan posisi yang
berbeda-beda dalam kelas tersebut memiliki
penangkapan dan pemahaman yang sama akan
informasi yang disampaikan oleh pembicara.
• Syarat agar pendengar dapat menangkap
informasi yang disampaikan meskipun
dalam posisi berbeda adalah selisih antara
tingkat tekanan bunyi terjauh dan terdekat
tidak lebih dari 6 dB.
• Jika dalam suatu ruangan yang relatif kecil
di mana sumber bunyi dengan tingkat
suara yang normal telah mampu
menjangkau pendengar terjauh, maka
hampir dapat dipastikan bahwa distribusi
TI bunyi dalam ruangan tersebut telah
merata.
Respon Impuls Ruang : a. Waktu Kerdam
(Reverberation Time)
• Parameter yang sangat berpengaruh dalam
desain akustik ruang adalah waktu dengung
(Reverberation Time). Hingga saat ini, waktu
dengung tetap dianggap sebagai kriteria paling
penting dalam menentukan kualitas akustik
suatu ruang
• Waktu dengung adalah waktu yang dibutuhkan
suatu energi suara untuk meluruh hingga
sebesar sepersatujuta dari energi awalnya, yaitu
sebesar 60 dB. Sabine (1993) mendefinisikan
waktu dengung yaitu waktu lamanya terjadi
dengung di dalam ruangan yang masih dapat
didengar.
• Dalam perkembangannya, waktu dengung
tidak hanya didasarkan pada peluruhan 60
dB saja, tetapi juga pada pengaruh suara
langsung dan pantulan awal (EDT) atau
peluruhan-peluruhan yang terjadi kurang
dari 60 dB, seperti 15 dB (RT15), 20 dB
(RT20), dan 30 dB (RT30).
• Waktu dengung yang diijinkan tidak boleh
lebih dari 0,6 s
Data yang dibutuhkan

• Bising latar belakang (background noise),


• Distribusi Taraf Intensitas Bunyi (TIB)
dalam ruang,
• Respon impuls ruang : T (waktu kerdam)
dalam ruang
Alat-alat :
• Sound level meter, untuk mengukur taraf
intensitas bunyi
• Mistar, untuk mengukur jarak
• AFG (audio frekuensi generator), untuk
membangkitkan bunyi dengan berbagai
frekuensi
• Sumber bunyi letupan : balon yang mudah
diletuskan
Cara kerja
Pengukuran bising latar belakang
• Waktu : saat perkuliahan jam 1-2, 3-4, 5-6,
7-8, 9-10, 11-12, selama 5 hari kuliah
• Tempat pengukuran : semua ruang kuliah

Pengukuran distribusi Taraf Intensitas Bunyi


(TIB) dalam ruang
• Tempat pengukuran : sampel ruang
kuliah, mengambil beberapa titik dalam
ruang
Pengukuran waktu kerdam
Tempat pengukuran : sampel ruang kuliah
Alat : sumber bunyi : AFG, balon yang
mudah diletuskan, stopwacht
Data yang dibutuhkan :

Cara kerja :
Rumus Sabine untuk waktu kerdam

V 1V
T  0,16 
A 6A
T = waktu kerdam
V = volume ruang
A = luas dinding/benda x koefisien serap
dinding/benda
LEMBAR KERJA MAHASISWA

• Perkembangan gaya hidup modern


menyebabkan banyak sekali sumber-
sumber bunyi yang dapat mengganggu
pendengaran manusia. Gangguan ini
semakin besar, semakin banyak dan
tersebar sampai pelosok.
Contoh : kendaraan bermotor, mesin
penggilingan padi, mesin penggergajian,
dll.
Carilah referensi dari buku-buku, majalah,
situs internet dan lain-lain, diskusikan
dengan kelompok anda dan jawablah
pertanyaan berikut ini, serta presentasikan
di depan kelas.
1a. Jelaskan mengapa polusi suara dapat
mengganggu kesehatan manusia
b. Faktor apa saja yang dapat
menyebabkan terjadinya polusi suara ?
c. Apa yang dapat kita lakukan untuk ikut
berpartisipasi dalam mengurangi polusi
suara

Anda mungkin juga menyukai