c. Materi Pokok
1) Penguat Suara
a) Sistem akustik
b) Tranduser suara
c) Penguat signal lemah
d) Rangkaian filter dan pengaturan nada
e) penguat daya
2) Pencampur (mixer) audio
3) Peralatan elektronik home theater
4) Studio rekaman
d. Uraian Materi
Materi 1. Penguat Suara
a) Sistem akustik
Akustik (Acoustics) berasal dari kata dalam bahasa Inggris:acoustics,
yang berarti ilmu suara atau ilmu bunyi, atau dapat diartikan sebagai sesuatu
yang terkait dengan bunyi atau suara. Akustik merupakan kajian bidang ilmu
yg mempelajari tentang suara, bagaimana suara diproduksi/dihasilkan,
perambatannya, dan dampaknya, serta mempelajari bagaimana suatu
ruang/medium meresponi suara dan karakteristik dari suara itu sendiri yang
sensasinya dirasakan oleh telinga.
Aplikasi dari akustik atau penggunaan suara untuk berbicara atau
komunikasi antara manusia dan suara juga sangat penting untuk merancang
alat musik, stereo surround sound system, menata ruang konser, dan alat
bantu dengar. Suara juga dapat digunakan untuk menemukan minyak dan
gas, untuk mempelajari gempa bumi dan perubahan iklim, dan untuk
memastikan bahwa bayi dalam kandungan ibu sehat. Ada suara yang bisa
didengar manusia, tetapi ada juga suara yang hanya bisa didengar oleh
beberapa hewan, seperti anjing bersiul.
Gelombang suara adalah gelombang yang dihasilkan dari sebuah benda
yang bergetar. Contohnya adalah senar gitar yang dipetik, gitar akan bergetar
dan getaran ini merambat di udara, atau air, atau material lainnya. Satu-
satunya tempat dimana suara tak dapat merambat adalah ruangan hampa
udara. Gelombang suara ini memiliki lembah dan bukit, satu buah lembah
dan bukit akan menghasilkan satu siklus atau periode. Siklus ini berlangsung
berulang-ulang, yang disebut dengan frekuensi. Jelasnya, frekuensi adalah
jumlah dari siklus yang terjadi dalam satu detik. Satuan SI frekuensi audio
adalah hertz (Hz). Ini adalah sifat suara yang paling menentukan nada.
Telinga manusia dapat mendengar bunyi antara 20 Hz hingga 20 KHz
(20.000Hz) sesuai batasan sinyal audio. Karena pada dasarnya sinyal audio
adalah sinyal yang dapat diterima oleh telinga manusia. Angka 20 Hz
sebagai frekuensi suara terendah yang dapat didengar, sedangkan 20 KHz
merupakan frekuensi tertinggi yang dapat didengar.
Ekstensi
Nama Rentang Keterangan
oktaf
Frekuensi 160-315 1 C tengah pada piano (216 Hz) ada dalam rentang
rendah- Hz ini. Rentang ini mengandung banyak informasi
menengah sinyal suara yang bisa dirubah oleh teknik
ekualisasi yang buruk
Frekuensi 315 Hz- 3 Sensitifitas telinga paling tinggi pada rentang ini.
tengah Rentang ini memiliki kualitas suara seperti telpon
2.5 kHz bila diisolasi
Frekuensi 10-20 1 Lebih sedikit lagi energi akustik ada dalam rentang
sangat kHz ini. Hanya harmonik tertinggi dari instrumen
tinggi tertentu ada dalam rentang ini, tetapi tetap penting
karena brightness berasal dari harmonik ini.
Keterangan:
v = cepat rambat gelombang (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)
T = perioda (s)
Tabel 1.2. Perbedaan cepat rambat gelombang bunyi pada beberapa medium
Cepat Rambat Gelombang
Medium
Bunyi (m/s)
Udara 343
Hidrogen 1.300
Air 1.440
Air Laut 1.560
Kaca 4.500
Alumunium 5.100
Dunia alam dipenuhi suara. Setiap kali sebuah objek mengirimkan
getaran yang dapat didengar, yaitu antara 20 dan 20.000 siklus per detik,
objek menghasilkan energi suara. Getaran dapat dilakukan melalui udara, air
atau material padat. Mekanis, listrik, atau bentuk energi lainnya membuat
benda bergetar. Ketika ini terjadi, energi terpancar sebagai suara. Berikut ini
beberapa sumber penghasil bunyi atau suara:
2). Synthesizer
Sebuah synthesizer (sering disingkat synth, juga dieja synthesizer)
adalah alat musik elektronik yang menghasilkan sinyal-sinyal listrik yang
diubah menjadi suara melalui amplifier instrumen dan pengeras suara atau
headphone. Synthesizer dapat meniru alat musik tradisional seperti piano,
organ Hammond, flute, vokal; suara alam seperti gelombang laut, dan suara
lainnya atau menghasilkan warna nada elektronik baru. Synthesizer sering
disebut juga dengan keyboard yang dapat dikontrol melalui berbagai
perangkat input lainnya, termasuk sequencers musik, pengendali instrumen,
fingerboards, synthesizer gitar, pengendali angin, dan drum elektronik.
Synthesizer tanpa pengendali built-in sering disebut modul suara, dan
dikendalikan melalui USB, atau MIDI menggunakan perangkat pengontrol,
seringkali keyboard MIDI atau pengontrol lainnya.
Synthesizers menggunakan berbagai metode untuk menghasilkan sinyal
elektronik (suara). Di antara teknik sintesis gelombang yang paling populer
adalah sintesis subtraktif, sintesis aditif, sintesis wavetable, sintesis modulasi
frekuensi, sintesis distorsi fasa, sintesis pemodelan fisik, dan sintesis
berbasis sampel.
Gambar 1.7. Prof. Robert Moog dengan Synthesizer ciptaannya
Synthesizer pertama diciptakan pada tahun 1876 oleh Elisha Gray, yang
terkenal untuk pengembangan prototipe telepon. Pada tahun 1920-an, Arseny
Avraamov mengembangkan berbagai sistem seni grafis sonik. Novachord
Hammond sebuah pertanda awal tetapi gagal teknologi synth pada 1930-an-
40-an.
Robert Moog memperkenalkan synthesizer modern pertama yang
tersedia secara komersial pada tahun 1960. Pada 1970-an pengembangan
komponen solid-state miniatur diperbolehkan synthesizer menjadi mandiri,
instrumen portabel. Pada awal 1980-an perusahaan yang menjual kompak,
sederhana harga synthesizer kepada publik. Ini, bersama dengan
perkembangan Alat Musik Digital Interface (MIDI), membuat lebih mudah
untuk mengintegrasikan dan menyinkronkan synthesizer dan instrumen
elektronik lainnya untuk digunakan dalam komposisi musik. Pada 1990-an
synthesizer mulai muncul sebagai perangkat lunak komputer, yang dikenal
sebagai synthesizer perangkat lunak.
b) Tranduser suara
1). Mikrofon (Input Transduser Suara)
Transduser suara bagian input adalah mikrofon atau mic berfungsi
menangkap gelombang suara dan mengubahnya menjadi getaran listrik
sinyal analog, selanjutnya diperkuat dan diolah sesuai dengan kebutuhan
pada sistem audio. Mikrofon menghasilkan sinyal analog listrik yang
menggerakkan diafragma dengan gelombang suara yang bekerja pada.
Mikrofon diklasifikasikan berdasarkan jenis transduser listrik yang mereka
gunakan. Selain transduser, mikrofon menggunakan filter akustik dan bagian
yang bentuk dan dimensinya memodifikasi respons sistem secara
keseluruhan.
Karakteristik mikrofon adalah listrik dan akustik. Sensitivitas mikrofon
dinyatakan sebagai mV output listrik per satuan intensitas gelombang bunyi.
Impedansi mikrofon sangat penting. Mikrofon dengan impedansi tinggi
memiliki output listrik yang tinggi sedangkan yang memiliki impedansi
rendah dikaitkan dengan output rendah. Impedansi yang tinggi membuat
mikrofon rentan terhadap pick up bersenandung. The directionality dari
mikrofon juga merupakan faktor penting. Jika mikrofon digunakan untuk
merasakan tekanan dari gelombang suara, maka itu adalah Omni -
directional yaitu mengambil suara yang datang dari arah manapun. Mikrofon
bersifat terarah jika merespon kecepatan dan arah gelombang suara. Jenis
transduser suara tidak selalu menentukan prinsip operasi sebagai tekanan
atau kecepatan, tetapi pembangunan mikrofon adalah faktor yang paling
penting.
Beberapa jenis mikrofon yang paling umum adalah: Carbon microphone,
Moving Iron microphone, Moving Coil microphone, Ribbon microphone,
piezoelectric microphone and electret capacitor microphone.
Vo
AV Ae j
Vi
berulang, penguatan tegangannya adalah
Gambar 1.15: Cacat amplitudo
Penguat kelas C menghantar kurang dari 50% sinyal masukan dan cacat
keluarannya tinggi, tetapi efisiensinya dapat mencapai 90%. Beberapa
pemakaian dapat memaafkan cacat tersebut, misalnya pada megafon
(megaphone – penguat corong yang dipegang tangan).
Di samping itu masih ada beberapa kelas penguat yang umum digunakan
sebagai saklar. Penguat Kelas D merupakan penguat daya yang bekerja
secara hidup/mati. Generator pulsa merupakan peralatan yang
memanfaatkan keluaran penguat semacam itu. Umumnya penguat ini
digunakan untuk menghasilkan sinyal dengan lebar jalur frekuensi sangat di
bawah frekuensi pengalihannya. Keluaran penguat ini juga mengandung
komponen spektrum yang tidak dikehendaki (harmonisa frekuensi pulsa)
yang harus diredam dengan penyaring pasif.
AVOL =
Low Pass Filter dengan penguatan pada kaki non inverting (First Order
Active Low Pass Filter
R2 1
Av 1 ; fc
R1 2 R3C1
R2
1
V Av R1
Voltage Gain( ALPF ) out
Vin f
2
f
2
1 1
f c fc
R2
1
Av R1
Vout ALPFVin Vin Vin
2 2
f f
1 1
f c fc
High Pass Filter (HPF)
Filter lolos atas (High Pass Filter, HPF) berfungsi untuk melewatkan
tegangan output dengan frekuensi di atas frekuensi cutt-off rangkaian.
High pass filter berfungsi untuk memfilter frekuensi rendah dan melewatkan
frekuensi tinggi.
f f
1 1
Vout f
c fc
Voltage Gain( AHPF )
Vin
2 2
f f
1 1
f c fc
f f
A 1
Vout f c Vin fc Vin
2 2
f f
1 1
f c fc
R4 1 1
Av 1 ; fc1 ; fc2
R3 2 R1C1 2 R2C2
Notch filter atau band reject, akan memfilter frekuensi yang ada dalam
sebuah band, dan melewatkan frekuensi di luar band tersebut.
Materi 2. Pencampur (mixer) audio
Sebuah mixing atau console audio adalah sebuah peralatan elektronik yang
berfungsi memadukan (mixing), mengatur jalur (routing) dan merubah level,
serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Sinyal-sinyal yang telah diu-bah
dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power amplifier. Gambar
35 diperlihatkan bentuk fisik mikser.
2.1. Gain
Gain disebut juga input level atau trim, biasa terdapat pada urutan paling
atas dari setiap channel mixing console. Fungsinya untuk menentu-kan seberapa
sensitive input signal mic atau berupa signal line (keyboard, tape deck) yang
diinginkan diterima oleh console. Tombol ini membantu mengatur signal yang
akan masuk ke console. Bila signal lemah, dapat di-lakukan penambahan, bila
terlalu kuat dapat dikurangi.
Untuk penyanyi yang suaranya lemah atau tidak memiliki power yang
baik, diperlukan penambahan gain. Gebukan kick drum, mungkin di-lakukan
dengan sedikit penambahan. Ini dilakukan agar menjaga setiap in-put yang
masuk ke mixer tetap optimal. Input gain yang terlalu besar akan menyebabkan
distorsi, kalau terlalu lemah akan membutuhkan penambah-an dan bila
berlebihan akan menyebabkan noise.
Input gain stage adalah hal yang paling penting dan kritis, karena da-ri
sinilah semua suara yang berkualitas dimulai. Usahakanlah untuk menja-ga agar
setiap input tetap clean dan clear sebisa mungkin. Noise dan dis-torsi yang
ditimbulkan akan mengalir terus ke sistem dan membuat keselu-ruhan jadi
terganggu. Bila ternyata input gain terlalu besar, setelah diku-rangi juga masih
saja terlalu kuat, maka untuk itu dibutuhkan switch PAD pada console untuk
menurunkan gain input signal mulai –20 sampai –30db.
Pengaturan yang sangat mendasar dari EQ berupa Low dan Hi, pe-
nambahan dan pengurangan (boost/cut). Ada juga yang lebih kompleks de-ngan
4 jalur dengan fungsi yang full parametric. Namun tak peduli seperti apa tipe EQ
yang terdapat dalam console, tetap dalam tujuan yang sama untuk membantu
menemukan sound yang terbaik.
2.3. fix
Yang dimaksud dengan fix adalah EQ yang tidak memiliki tombol untuk
memilih frekuensi yang akan diatur. Frekuensi yang akan diatur telah di-
tetapkan dari pabrik. Pembagian frekuensi pada EQ mirip dengan pemba-gian
frekuensi pada crossover. Pada fix hanya terdiri atas : Low, dan hi pa-da EQ 2-
way, Low, Mid dan Hipada EQ 3-way, dan Low, Low Mid, Hi mid dan Hipada
EQ 4-way.
2.4. Sweepable EQ
Biasa disebut Quasi Parametric atau Semi Parametric (bukan full pa-
rametric karena tanpa pengatur bandwitch). Pada EQ kategori full paramet-ric
dapat dilakukan pengaturan untuk setiap parameter, melipitu parameter
frekuensi, bandwitch, dan parameter level. EQ tipe ini mempunyai kemam-puan
setup yang sangat fleksibel, dan biasanya menyediakan pengontrolan midrange
dengan system EQ3 atau 4 jalur.
Cara kerja :
a. Lakukan pemutaran tombol frekuensi untuk memilih besaran frekuensi yang
akan diatur.
b. Putar tombol boost/cut untuk penambahan atau pengurangan frekuensi yang
dipilih.
c. Tetapkan frekuensi lain pada posisi sound flat.
d. Putar tombol boost/cut sampai habis ke kiri, atau pada posisi kira-kira jam 7.
e. Putar tombol frekuensi sampai sound boomy sampai hilang dari pede-ngaran.
f. Setelah frekuensi yang dicari diketemukan, lakukan pengaturan lagi pa-da
tombol boost/cut. Pemotongan yang terlalu ekstrim pada frekuensi low mid
bisa mengakibatkan sound yang terdengar “kosong”.
Pengaturan untuk vokal dapat dilakukan pada frekuensi 3,5 KHz tan-pa
mempengaruhi keseluruhan frekuensi Hi Mid lainnya. Mixing console de-ngan
pengaturan mid tunggal biasanya bisa dibeli dengan harga yang lebih ekonomis.
Mixing console versi yang dilengkapi dengan pengaturan Low Mid dan Hi Mid
agak lebih mahal.
2.6. PAD
Tombol PAD berfungsi untuk mengurangi gain input dari 20 sampai
30db. Tombol ini bukan merupakan tombol putar yang bisa diatur pengu-
rangannya, melainkan tombol tekan. Bila tombol PAD ditekan, gain input akan
berkurang antara 20 sampai 30 db tergantung mixer (baca: buku ma-nual). Bila
kurang teliti, menyebabkan suara dari mic tidak terdengar akibat pengurangan
tersebut. Tombol PAD diperlukan untuk signal yang overload.
2.7. Reverse
Untuk itulah tombol reverse berguna, yang bila diaktifkan akan mem-
balik phase dari channel (positif menjadi negatif). Ini juga berguna untuk ka-sus
dua buah mic dengan posisi sangat berdekatan sehingga terjadi can-celing phase.
Kejadian ini mengakibatkan sound yang terdengar akan ke-hilangan suara
rendah. Kejadian tersebut sering terjadi bila dilakukan de-ngan tidak teliti
terhadap semua plus minus kabel.
2.8. Mic/line
High Pass filter akan memotong frekuensi rendah dari input dengan
frekuensi 80 Hz atau lebih kecil. Ini dapat diaktifkan (IN) bila sumber suara
tidak memproduksi suara dengan jangkauan frekuensi serendah itu, misal-nya
vokal, gitar (khususnya akustik). Namun tidak perlu diaktifkan (OUT) terhadap
channel drum (kick dan beberapa tom) dan bass gitar. Bila diaktif-kan akan
mengakibatkan channel tersebut kehilangan frekuensi rendahnya.
2.10. EQ In/Out
Group Assigns disebut juga Subgroup Assigns dan hanya terdapat pada
mixing console yang memiliki group. Pada mixing console tertulis 16/2 berarti
16 channel 2 output (L/R). Ini menunjukkan bahwa mixing console tersebut
tidak memiliki group. Namun bila tertulis 16/4/2, berarti mixing console tersebut
memiliki 16 channel, 4 group dan 2 master L/R.
Pada mixer besar umumnya terdapat auxiliary yang terbagi atas pre fade
dan atau post fade. Signal yang dikirim dari Pre fade tidak mengalami pengaruh
dari channel atau belum mengalami proses dari channel. Pre fade yang Pre EQ
paling ideal digunakan untuk mengirim signal ke monitor section.
2.15. Post Fade
Adalah kebalikan dari pre fade. Semua signal dikirim melalui post fade
telah melalui proses dari channel atau ikut pengaruh dari channel fader, baik EQ
maupun levelnya. Post fade sering digunakan untuk mengirim signal ke effect,
atau mengirim signal ke mixer yang tepisah untuk keperluan broadcast (Stasiun
TV atau Radio). Tidak ada keterikatan dalam pemilihan penggunaan Auxiliary
Send. Bisa menggunakan Pre fade untuk mengirim signal ke effect karena akan
mendapatkan level original dari input. Hanya saja tetap harus melakukan
pengontrolan level dari effect pada saat yang bersamaan.
Setiap auxiliary dari channel memiliki satu tombol lagi sebagai pengatur
le-vel untuk keseluruhannya. Misalnya aux 1 setiap channel memiliki master aux
1 untuk mengatur seluruh level dari aux 1 setiap channel. Begitu juga auxiliary
lainnya. Bila mixer meiliki 4 auxiliary out, terdapat 4 auxiliary mas-ter.
Perhatikan beberapa tombol sejenis seperti Aux Master, Effect Master, Monitor
Master, atau sesuatu yang kurang lebih adalah berfungsi sama. Untuk settingan
awal, putar tombol tersebut pada posisi jam 2, lakukan settingan pada channel
tersebut. Bila ternyata masih kurang kuat, tambah atau bila terlalu keras, kurangi
semuanya tergantung situasi.
Signal yang telah dikirim melalui auxiliary out ke unit effect apakah
Delay, Reverb atau lainnya akan dikirim kembali ke mixing console untuk
digabung kan dan diseimbangkan secara tepat dengan level dari signal orisinil
sour-ce. Walupun cukup banyak mixing console yang memiliki pengaturan
effect return secara khusus. Biasanya bukan dalam bentuk slider (potensio ge-
ser). Bila terdapat channel yang dapat digunakan sebagai masukan effect, dapat
dilakukan pegaturan dengan slider untuk memudahkan pengaturan pada channel
standard. Namun pengaturan dengan aux return juga sama seperti yang
dilakukan pada channel. Putar ke arah kanan dan kiri untuk menambah dan
mengurangi level effect. Bila membuka Aux Send dari cha-nnel yang telah
digunakan sebagai effect return, akan berakibat feed back dan noise. Atasi segera
dengan menurunkan level dari channel, kemudian periksa Aux Send pada
channel.
2.18. Insert
Pada section master terdapat beberapa terminal Auxiliary Out yang biasa
tertulis Aux send 1, Aux send 2 atau dengan nama Effect Out, Moni-tor Out,
tergantung apa yang tertulis pada tombol-tombol panel pengontrol nya. Setiap
group mempunyai keluaran masing-masing dan selalu dileng-kapi dengan insert
group. Insert Group bisa digunakan bila ingin mempro-ses signal di goup
tersebut. Semua channel vokal dikirim ke group 1, kemu-dian diinsert
compressor hanya untuk group satu yang berisi vokal.