PANDUAN BELAJAR
JUDUL
MATA PELAJARAN:
TEKNIK MEKATRONIKA
RATIH LISTIYARINI i
MODUL - RANGKAIAN DIRECT ON LINE MOTOR INDUKSI 3 FASA
KATA PENGANTAR
Modul ini terkait dengan modul lain yang membahas Dasar Sistem Kontrol
dan Peralatan Kontrol Sistem Mekatronik pada kompetensi dasar sebelumnya,
sehingga untuk mendapatkan pemahaman dan pencapaian tujuan pembelajaran
peserta didik diharapkan telah menguasai kompetensi dasar sebelumnya. Modul ini
juga berkaitan dengan modul.
Penyusun
RATIH LISTIYARINI ii
MODUL - RANGKAIAN DIRECT ON LINE MOTOR INDUKSI 3 FASA
PRASYARAT
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... ii
PRASYARAT.....................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................iv
TUJUAN .............................................................................................................................................vi
Tujuan ............................................................................................................................................ 8
RATIH LISTIYARINI iv
MODUL - RANGKAIAN DIRECT ON LINE MOTOR INDUKSI 3 FASA
Untuk menggunakan modul ini beberapa hal yang perlu diperhatikan antara
lain :
1. Sebelum melakukan kegiatan pengoperasian dan pengujian, perlu dikuasai
terlebih dahulu teori pendukungnya.
2. Dalam kegiatan pengoperasian dan pengujian, perlu diikuti langkah kerja
yang telah ditentukan.
3. Hal ini semata-mata agar terjaga keselamatan alat dan keselamatan semua
komponen yang terkait dalam aktivitas tersebut termasuk di dalamnya
praktikan. Jika terdapat keragu-raguan harap berkonsultasi dengan
instruktur.
4. Dalam melakukan pengoperasian dan pengujian, pembacaan penunjukan
alat ukur harap seteliti mungkin.
5. Setelah selesai melakukan kegiatan, praktikan diharapkan dapat menjawab
dan menyelesaikan pertanyaan yang diberikan.
RATIH LISTIYARINI v
MODUL - RANGKAIAN DIRECT ON LINE MOTOR INDUKSI 3 FASA
TUJUAN
RATIH LISTIYARINI vi
MODUL - RANGKAIAN DIRECT ON LINE MOTOR INDUKSI 3 FASA
LEMBAR INFORMASI
Karakteristik motor induksi tiga-phasa adalah arus bebannya tinggi pada sumber
voltase dengan direct-on-line starting. Menghasilkan arus start dan lonjakan yang
tinggi jika diaplikasikan pada voltase penuh, akan mengakibatkan penurunan
voltase sumber dan pengaruh transien torsi pada sistem mekanik.
RATIH LISTIYARINI 1
MODUL - RANGKAIAN DIRECT ON LINE MOTOR INDUKSI 3 FASA
3) Soft starter (Q2), motor starter kontinyu dan bertahap, alternafif secara elektronik
sebagai pengganti Start-delta (bintang-segitiga) motor starting.
4) Variable Frequency Drivers atau inverter sebagai pengendali kecepatan motor dan
terintegrasi dengan proteksi motor secara elektronik.
Sistem pengoprasian motor dilakukan pada saat start, running dan Stop.
Keberhasilan suatu pengoperasian sebuah motor listrik bukan saja ditentukan pada
“ Running Performance “ motor , tetapi juga juga ditentukan oleh “ Starting
Performance “ .
RATIH LISTIYARINI 2
MODUL - RANGKAIAN DIRECT ON LINE MOTOR INDUKSI 3 FASA
4. Auto Transformer
Starting dengan metoda ini adalah dengan menghubungkan motor pada
taptegangan sekunder auto transformer terendah dan bertahap dinaikkan hingga
mencapai kecepatan nominal motor dan motor terhubung langsung pada tegangan
penuh / tegangan nominal motor .
• Kriteria pemakaian :
✓ 3 terminal motor , daya rendah sampai menengah
✓ Peralatan sederhana
• Waktu total yang diperlukan untuk DOL Starting direkomendasikan tidak
lebih dari 10 detik
RATIH LISTIYARINI 3
MODUL - RANGKAIAN DIRECT ON LINE MOTOR INDUKSI 3 FASA
Harga torsi dan arus pada saat starting dapat ditentukan dari persamaan berikut:
𝑃 = 𝑇 𝑥 𝜔 … . (𝑤𝑎𝑡𝑡)
𝑃𝑖 = 2𝜋. 𝑁𝑠 . 𝑇
𝑃𝑖 = 𝐾 . 𝑇
Dengan K = konstanta
𝐾 = 2𝜋. 𝑁𝑠
𝐾. 𝐼𝑆𝑇 2
𝑇𝑆𝑇 =
𝑆
𝑇𝑆𝑇 = 𝐾. 𝐼𝑆𝑇 2
RATIH LISTIYARINI 4
MODUL - RANGKAIAN DIRECT ON LINE MOTOR INDUKSI 3 FASA
Keterangan :
K = konstanta
ω = kecepatan sudut
S = slip motor
T = torsi motor
P = daya motor
✓ Pengasutan secara langsung Direct On Line (DOL akan menarik arus sangat
besar dari jaringan (±6-7 kali arus normal), dan torsi pengasutan 0,5 - 1,5 x
torsi nominal.
✓ Apabila motor induksi direkomendasikan diasut DOL, waktu pengasutan
singkat, tidak lebih dari 10 detik dan kapasitas HP motor maksimum 5kW.
✓ Atau pengasutan DOL dapat direkomendasikan dengan kapasitas motor
hingga 0,5 -1MW apabila waktu asut ≤ 5 detik dimana waktu t dan besaran
kuat arus starting motor tidak melampaui triping alat proteksi.
RATIH LISTIYARINI 5
MODUL - RANGKAIAN DIRECT ON LINE MOTOR INDUKSI 3 FASA
Contoh:
Jika motor listrik 3 fase arus startingnya 7 kali arus beban penuh dan slip motor
pada beban penuh 4 % distarting pada voltase normal dengan DOL starter. Tentukan
harga Torsi Starting ?
Diketahui: IST = ISC = 7 If
Sf = 4 % = 0,04
Ditanyakan Tst = ?
Penyelesaian :
2 2
𝑇𝑆𝑇 𝐼 7 𝐼𝑓
= ( 𝑆𝑇 ) 𝑥 𝑆 = ( ) 𝑥 0,04 = 72 𝑥 0,04 = 1,96
𝑇𝑓 𝐼𝑓 𝐼𝑓
𝑇𝑆𝑇 = 1,96 𝑇𝑓
RATIH LISTIYARINI 6
MODUL - RANGKAIAN DIRECT ON LINE MOTOR INDUKSI 3 FASA
Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa jika motor distarting langsung ke jala-
jala (DOL), mengambil arus starting 7 kali arus beban penuh, makatorsi starting
akan sama dengan 1,96 kali torsi beban penuh.
Pada awal pengasutan (starting), dimana voltase GGL kumparan stator dan
kumparan rotor belum terbangkit, maka voltase sumber hanya melayani kumparan
motor saja. Dimana putaran rotor nr=0 dan slip=1 kuat arus yang mengalir sebesar:
𝑉
𝐼𝑟 =
𝑅2
𝑅1 + + 𝑗 𝑋𝑟
𝑆
𝑉
𝐼𝑟 =
(𝑅1 + 𝑅2 ) + 𝑗 𝑋𝑟
Pengasutan secara langsung DOL (direct on line) akan menarik arus sangat besar
dari jaringan (± 6-7 kali arus normal), dan torsi pengasutan 0,5-1,5 x torsi nominal.
Apabila motor induksi direkomendasikan diasut DOL, waktu pengasutan singkat,
tidak lebih dari 10 detik dan kapasitas BHP motor maksimum 5kW. Atau
pengasutan DOL dapat direkomendasikan dengan kapasitas motor hingga 0,5-1MW
apabila waktu asut ≤ 5 detik dan persediaan daya pada feeder cukup, dimana waktu
t dan besaran kuat arus starting motor tidak melampau triping alat proteksi.
RATIH LISTIYARINI 7
MODUL - RANGKAIAN DIRECT ON LINE MOTOR INDUKSI 3 FASA
Tujuan
Keselamatan Kerja
RATIH LISTIYARINI 8
MODUL - RANGKAIAN DIRECT ON LINE MOTOR INDUKSI 3 FASA
Langkah Kerja
Catu Daya
P
MCB
MCB
Stop
K1
K1 Start
K1
TOL Reset
TOL
L1 K1
L2
M
N
Rangkaian daya Rangkaian kontrol
RATIH LISTIYARINI 9