BAB 10
10
GELOMBANG BUNYI
DAN CAHAYA
Standar Kompetensi:
Menerapkan konsep dan prinsip gejala
gelombang dalam menyelesaikan masalah.
Kompetensi Dasar:
• Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri
gelombang bunyi dan cahaya.
• Menerapkan konsep dan prinsip gelombang
bunyi dan cahaya dalam teknologi.
A. Gelombang Bunyi
Percobaan untuk
menunjukkan bahwa bunyi
tidak dapat merambat di
ruang hampa
2. Cepat Rambat Bunyi
Pesawat Quincke
Gejala penguatan terjadi apabila selisih fase
kedua gelombang 0, 1, 2, ..., dan seterusnya serta
selisih lintasannya:
Keterangan:
∆S = selisih lintasan (m)
∆S = n = panjang gelombang (m)
n = bilangan cacah 0, 1, 2, ...
1
S 2n 1
2
4. Efek Doppler
v vp
fp fs
v vs
Keterangan: fp = frekuensi yang diterima pendengar (Hz)
fs= frekuensi sumber bunyi (Hz)
v = cepat rambat bunyi di udara (m/s)
vs= kecepatan sumber bunyi (m/s)
vp = kecepatan gerak pendengar (m/s)
Penentuan tanda vp dan vs pada sebagai
berikut.
1) Jika pendengar mendekati sumber:
ƒp > ƒs → vp bertanda (+)
2) Jika pendengar menjauhi sumber:
ƒp < ƒs → vp bertanda (–)
3) Jika sumber mendekati pendengar:
ƒp > ƒs → vs bertanda (–)
4) Jika sumber menjauhi pendengar:
ƒp < ƒs → vs bertanda (+)
Jika pengaruh angin diperhitungkan, misalnya
angin bertiup dengan kecepatan va , didapatkan
sebagai berikut.
1) Untuk angin yang bergerak searah dengan
perambatan gelombang (dari sumber menuju
pendengar), cepat rambat gelombang
menjadi:
v' = v + va ,
sehingga rumus efek Doppler menjadi:
v vs vp
fp fs
v vs vs
2) Untuk angin yang bergerak berlawanan
dengan arah perambatan gelombang (dari
pendengar menuju sumber), cepat rambat
gelombang menjadi:
v' = v – va ,
sehingga rumus efek Doppler menjadi:
v vs vp
fp fs
v vs vs
5. Nada
a. Tinggi Nada
Keterangan
P
I I = intensitas bunyi (watt/m2)
A P = daya dari perambatan gelombang (watt)
A = luas permukaan bunyi (m2)
Intensitas bunyi yang masih dapat terdengar oleh
telinga manusia adalah sekitar 10–12watt/m2.
Intensitas ini disebut batas pendengaran atau
harga ambang intensitas bunyi.
bunyi
Keterangan:
I TI = taraf intensitas bunyi (dB)
TI 10 log I = intensitas bunyi (watt/m2)
Io I0 =harga ambang intensitas bunyi(10–12 watt/m2)
Pemanfaatan ultrasonik
pada sonar
2. Nondestructive Testing-NDT (uji tak merusak)
Pencuci ultrasonik
4. Pengelasan ultrasonik (ultrasonic welding)
1) Garis terang
d sin Ө = m
Keterangan:
d = jarak antara kedua celah PQ
θ = sudut lenturan cahaya
p = jarak terang pusat ke terang ke-m
m = nomor garis
λ = panjang gelombang cahaya
ℓ = jarak atau celah ke layar
2) Garis gelap
d sin Ө = (m – ½)
1) Garis terang
Keterangan:
m = orde terang = 1, 2, 3, 4
d = lebar celah
Difraksi celah tunggal sin θ = p/l
2) Garis gelap
d sin = m
Keterangan:
m = orde terang = 1, 2, 3, 4
d = lebar celah
sin θ = p / l
b. Difraksi pada Kisi
d sin = m
Keterangan:
d = konstanta kisi
= panjang gelombang cahaya yang
digunakan
m = orde
Difraksi cahaya pada
kisi
c. Difraksi pada Tepi Sebuah Benda
Bayangan hasil
pemotretan pada film
(a) Pengamatan dua objek yang berdekatan
dengan alat optik tertentu, pola difraksi untuk
diafragma, (b) kecil, (c) sedang, dan (d) besar
2) Daya urai lensa
Pada malam hari, Anda mengamati dua lampu mobil yang
bergerak mendekati Anda. Awalnya, kedua lampu tampak
menyatu. Setelah semakin dekat, lampu tersebut semakin
jelas dan terpisah.
Daya urai atau daya pisah sudut (angular) dari dua buah
titik sumber dirumuskan:
Keterangan:
θ = jarak sudut satu dengan yang lain (rad)
= panjang gelombang (m)
D = diameter apertur lingkaran (m)
Daya urai atau daya pisah linier dirumuskan:
d0 = L Ө
Keterangan:
d0 = daya urai linier (m)
L = jarak fokus lensa (m)
4. Polarisasi
tan ip = n
Keterangan:
ip= sudut polarisasi
n = indeks bias
d. Pemutaran Bidang Getar oleh Larutan
∆ϕ = ϕ1 – ϕ2
Polarimeter
Berdasarkanpercobaan, besarnya sudut putar bidang
getar sebagai berikut:
1) berbanding lurus dengan panjang larutan;
2) berbanding lurus dengan konsentrasi larutan;
3) bergantung pada panjang gelombang cahaya yang
digunakan.