Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 10 Bandung


Kelas/Semester : XI / 2
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Gelombang Berjalan dan Stationer
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (2 Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.9 Menganalisis besaran-besaran fisis 3.9.1 Membedakan gelombang berjalan dan
gelombang berjalan dan gelombang gelombang stasioner.
stasioner pada berbagai kasus nyata 3.9.2 Mengidentifikasi besaran-besaran fisis
pada gelombang berjalan.
3.9.3 Mengidentifikasi besaran-besaran fisis
pada gelombang stasioner.
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.9.4 Memformulasikan persamaan
gelombang berjalan (simpangan,
kecepatan, dan percepatan).
3.9.5 Membedakan konsep gelombang
stasioner pada ujung bebas dan ujung
terikat.
3.9.6 Memformulasikan persamaan
gelombang stasioner ujung bebas.
3.9.7 Memformulasikan persamaan
gelombang stasioner ujung terikat.
3.9.8 Menganalisis besaran-besaran fisis
gelombang berjalan dan stasioner pada
berbagai kasus nyata.
4.9 Melakukan percobaan gelombang 4.9.1 Melakukan percobaan Melde untuk
berjalan dan gelombang stasioner, menemukan hubungan cepat rambat
beserta presentasi hasil percobaan dan gelombang dan tegangan tali secara
makna fisisnya berkelompok.
4.9.2 Menganalisis hasil percobaan Melde
untuk menemukan hubungan cepat
rambat gelombang dan tegangan tali.
4.9.3 Membuat laporan tertulis hasil
praktikum dan mempresentasikannya.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Inquiry of Learning yang
dipadukan dengan metode pendekatan saintifik peserta didik mampu menganalisis besaran-
besaran fisis gelombang berjalan dan gelombang stasioner pada berbagai kasus nyata serta
melakukan percobaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner, beserta presentasi hasil
percobaan dan makna fisisnya. Dengan pembelajaran tersebut diharapkan dapat membangun
kesadaran peserta didik akan kebesaran Tuhan YME, memiliki perilaku ilmiah dan mampu
menunjukkan kompetensi 4 K (kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif).

D. Materi Pembelajaran
Materi Dimensi Pengetahuan
Fakta Konsep Prinsip Prosedur
Gelombang 1. Gelombang 1. Besaran
Berjalan dan air laut fisis
Stationer 2. Gelombang gelombang
Tali 2. Jenis-jenis
gelombang
3. Persamaan
gelombang
Percobaan Melde 1. Teori Melde 1. Percobaan
Hukum
Melde

A. Gelombang berjalan
Suatu peristiwa dimana gelombang berjalan ini terjadi yaitu pada seutas tali AB yang
kita bentangkan mendatar seperti pada gambar dibawah. Ujung B diikatkan pada tiang,
sedangkan ujung A kita pegang. Apabila ujung A kita getarkan naik turun terusmenerus,
maka pada tali tersebut akan terjadi rambatan gelombang dari ujung A ke ujung B.
Misalkan amplitudo getarannya A dan gelombang merambat dengan kecepatan v dan
periode getarannya T.

Misalkan titik P terletak pada tali AB berjarak x dari ujung A dan apabila titik A telah
bergetar selama t sekon, maka :
𝑥 𝑥
Titik P telah bergetar selama 𝑡𝑝 = (𝑡 − 𝑣). dimana adalah waktu yang diperlukan
𝑣

gelombang merambat dari A ke P. Persamaan simpangan titik P pada saat itu (di titik
A-P) dapat dinyatakan sebagai berikut :
𝑌𝑝 = 𝐴 sin 𝜔 𝑡𝑝
𝑥
𝑌𝑝 = 𝐴 sin 𝜔 (𝑡 − )
𝑣
𝜔𝑥
𝑌𝑝 = 𝐴 sin (ω𝑡 − )
𝑣
2𝜋
di mana 𝜔 = 2𝜋𝑓 = maka persamaan tersebut dapat ditulis menjadi :
𝑇
2𝜋𝑥 2𝜋𝑥
𝑌𝑝 = 𝐴 sin (ω𝑡 − ) = A sin (ω𝑡 − )
𝑇𝑣 𝜆
2𝜋
Jika = 𝑘, di mana k didefinisikan sebagai bilangan gelombang maka persamaan
𝜆

simpangan dapat dituliskan menjadi :


𝑌𝑝 = 𝐴 sin(ω𝑡 − kx)
Persamaan tersebut yang disebut sebagai persamaan gelombang ber jalan yang secara
umum dapat dituliskan :
𝑌𝑝 = 𝐴 sin(ω𝑡 ± kx)

Dengan :
𝑌𝑝 : simpangan (m)
𝐴 : Amplitudo (m)
k : bilangan gelombang
x : jarak (m)
𝜔 : kecepatan sudut (rad/s)
𝑡 ∶ waktu (s)
Dalam persaman di atas dipakai nilai negatif (-) jika gelombang berasal dari sebelah kiri
titik P yang berarti gelombang merambat ke kanan. Lalu dipakai nilai positif (+) jika
gelombang berasal dari sebelah kanan titik P atau gelombang merambat ke kiri.

Dari persamaan akan diperoleh nilai kecepatan fase (v) dari


gelombang :
𝜆 𝜔
v = = pada gambar terlihat adanya pergeseran yang yang ditunjukkan dengan
𝑇 𝑘

persamaan

y = A Sin (kx – 𝜔𝑡 − 𝜙)

dengan 𝜙 yang disebut konstanta fase. Jika 𝜙 = −90𝑜 , maka pergeseran y di x= 0 dan t=0
adalah ym yang dapat dinyatakan sebagai

y = A Cos (kx – 𝜔𝑡)

yang disebabkan oleh fungsi cosinus digeser 90𝑜 dari fungsi sinus. Jika sebuah titik pada
𝜋
tali berlaku x=𝑘 maka pergeseran di titik tersebut adalah

y = A Sin (𝜔𝑡 + 𝜙)

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa setiap elemen khas dari tali tersebut mengalami
gerak harmonis sederhana disekitar kedudukan kesetimbangannya pada waktu
gelombang berjalan disepanjang tali.
B. Gelombang Stasioner
Sejauh ini telah dibahas rambatan gelombang pada medium dengan jarak yang tidak
terbatas, sehingga rambatannya pun dianggap berjalan searah secara terus menerus.
Namun, ketika rambatan gelombang tersebut hadapkan pada medium tertentu apakah yang
terjadi?. Misalkan contoh yang pertama Gelombang pada seutas tali yang salah satu
ujungnya di ikatkan pada tiang, kemudian ujung yang lain digetarkan naik turun. Pada tali
tersebut akan merambat gelombang dari ujung tali yang digetarkan menuju ujung terkikat.
Ketika gelombang mencapai ujung tali yang terikat, ternyata gelombang tersebut
dipantulkan kembali ke arah semula.
Getaran diberikan pada tali dan mulai merambat menuju ujung terikat

Getaran telah merambat sampai ke ujung

Setelah mencapai ujung terikat getaran dipantulan.


Contoh kedua adalah salah satu jung tali yang diikatkan pada tiang ikatan tersebut
dibuat longgar sehingga tali dapat bergerak bebas. ketika ujung yang lain digetarkan naik
turun, pada tali tersebut akan merambat gelombang dari ujung tali yang digetarkan menuju
ujung terkikat. Ketika gelombang mencapai ujung tali yang terikat, ternyata gelombang
tersebut tetap dipantulkan kembali ke arah semula. namun dengan ciri yang berbeda dari
yang pertama.
Dari kedua fenomena tersebut dapat diketahui bahwa ketika sebuah gelombang
merambat kemudian gelombang tersebut menghadapi sebuah medium gelombang tersebut
akan dipantulkan ke arah semula. Antara gelombang datang dan gelombang pantul akan
saling berinterferensi sehingga menimbulkan gelombang dengan karakteristik baru yang
dinamakan gelombang stasioner atau gelombang bediri.

Gelombang stasioner
Gelombang stasioner terjadi jika dua gelombang yang mempunyai frekuensi dan
amplitudo sama bertemu dalam arah yang berlawanan. Gelombang stasioner memiliki ciri-
ciri,yaitu terdiri atas simpul dan perut. Simpul yaitu tempat kedudukan titik yang
mempunyai amplitudo minimal (nol), sedangkan perut yaitu tempat kedudukan titik-titik
yang mempunyai amplitudo maksimum pada gelombang tersebut. Gelombang stasioner
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Gelombang stasioner yang terjadi pada ujung pemantul
bebas dan gelombang stasioner yang terjadi pada ujung pemantul tetap.
Telah diketahui pada pembahasan sebelumnya bahwa gelombang stasioner adalah
gelombang hasil interferensi antar gelombang datang dan gelombang pantul. Tantunya
gelombang stasioner memilki persamaan dan besaran fisis yang berbeda dari gelombang
berjalan. Berikut akan di bahas persamaan dan besaran fisis pada gelombang stasioner.
a. Persamaan dan besaran Fisis Gelombang stasioner pada ujung bebas
Perhatikan kembali untuk gelombang stasioner ujung bebas. Gelombang datang
dan gelombang pantul akan lebih jelas terlihat ketika menggunakan software PhET.
Berikut screen shoot hasil gelombang datang dan gelombang pamtul menggunakan
software PhET.

Hasil pengamatan akan sesuai dengan gambar

Apabila ujung bebas telah bergetar selama t sekon, maka persamaan gelombang
datang pada titik C dinyatakan Yd = A sin (𝜔t-kx). dan persamaan gelombang pantul
yang sampai di titik C dinyatakan Yp = A sin (𝜔t + kx). Persamaan gelombang
stasioner dapat diperoleh dengan menjumlahkan persamaan gelombang datang dan
gelombang pantul yang sampai di titik C, yaitu sebagai berikut :
YC= Yd + Yp
= A sin (𝜔t - kx) + A sin (𝜔t + kx)
= A {sin (𝜔t - kx) + sin (𝜔t + kx)}
1 1
= 2A sin 2{(𝜔t – kx) + (𝜔t + kx)}cos 2{(𝜔t - kx) - (𝜔t + kx)}

= 2A sin 𝜔t cos kx
atau YC = 2A cos kx sin 𝜔t
Jika 2A cos kx = A’ maka persamaan dapat ditulis YC = A’ sin 𝜔t. Di mana A’ =
amplitudo gelombang stasioner pada dawai ujung bebas, yang berarti bahwa amplitudo
gelombang stasioner tergantung pada jarak suatu titik terhadap ujungpemantul (x).

Maka letak simpul-simpul gelombang stasioner pada ujung bebas jika A’ = 0, A’


1 3 5
akan sama dengan nol jika cos kx = 0, jadi nilaikx = 2 𝜋, 2 𝜋, 2 𝜋 dan seterusnya. Jadi

secara berurutan letak-letak simpul dari ujung bebas dapat


ditentukan sebagai berikut :
1 𝜋 𝜋 1
1) Simpul pertama 𝑘𝑥1 = 2 𝜋, 𝑥1 = = 2𝜋 = 4𝜆
2𝑘 2
𝜆

3 3𝜋 3𝜋 3
2) Simpul kedua 𝑘𝑥2 = 2 𝜋, 𝑥2 = = 2𝜋 = 4𝜆
2𝑘 2
𝜆

5 5𝜋 5𝜋 5
3) Simpul ketiga 𝑘𝑥3 = 2 𝜋, 𝑥3 = = 2𝜋 = 4𝜆
2𝑘 2
𝜆

7 7𝜋 7𝜋 7
4) Simpul keempat 𝑘𝑥4 = 2 𝜋, 𝑥4 = = 2𝜋 = 4𝜆
2𝑘 2
𝜆

dan seterusnya.
Dari data tersebut letak simpul-simpul gelombang stasioner pada ujung bebas
dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
1
𝑥𝑠 = (2𝑛 + 1) 𝜆
4
Dimana xs = jarak simpul dari ujung bebas
n = 0, 1, 2, 3, ... (orde simpul)
𝜆 = panjang gelombang stasioner
Perut gelombang terjadi jika A’ mencapai harga maksimum, A’ akan maksimum
jika cos kx = 1, jadi nilai kx = 0, S, 2S, 3S, 4S dan seterusnya.0, 𝜋, 2𝜋, 3𝜋, 4𝜋 dan
seterusnya. Jadi secara berurutan letak-letak perut dari ujung bebas dapat
ditentukan sebagai berikut :
𝜋 𝜋
1) Perut pertama 𝑘𝑥1 = 0, 𝑥1 = = 2𝜋 =0
2𝑘 2
𝜆

3𝜋 3𝜋 1
2) Perut kedua 𝑘𝑥2 = 𝜋, 𝑥2 = = 2𝜋 = 2𝜆
2𝑘 2
𝜆

5𝜋 5𝜋
3) Perut ketiga 𝑘𝑥3 = 2 𝜋, 𝑥3 = = 2𝜋 =𝜆
2𝑘 2
𝜆

7𝜋 7𝜋 3
4) Perut keempat 𝑘𝑥4 = 3 𝜋, 𝑥4 = = 2𝜋 = 2𝜆
2𝑘 2
𝜆

dan seterusnya.
Dari data tersebut letak perut-perut gelombang stasioner pada ujung bebas dapat
dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
1
𝑥𝑝 = (2𝑛) 𝜆
4
Dimana xp = jarak perut dari ujung bebas
n = 0, 1, 2, 3, ... (orde perut)
𝜆 = panjang gelombang stasioner
b. Persamaan dan besaran Fisis Gelombang stasioner pada ujung terikat
Perhatikan kembali untuk gelombang stasioner ujung terikat. Gelombang datang
dan gelombang pantul akan lebih jelas terlihat ketika menggunakan software PhET.
Berikut screen shoot hasil gelombang datang dan gelombang pamtul menggunakan
software PhET.
Hasil pengamatan akan sesuai dengan gambar berikut

Terlihat bahwa, pada ujung tetap, hasil pemantulan gelombang terjadi loncatan
fase sebesar ½ sehingga gelombang datang yang tadinya bukit gelombang dipantulkan
menjadi lembah gelombang. Apabila ujung bebas telah bergetar selama t sekon, maka
persamaan gelombang datang pada titik C dinyatakan Yd = A sin (𝜔t - kx). dan
persamaan gelombang pantul yang sampai di titik C dinyatakan Yp = A sin (𝜔t + kx)
= - A sin (𝜔t + kx). Persamaan gelombang stasioner dapat diperoleh dengan
menjumlahkan persamaan gelombang datang dan gelombang pantul yang sampai di
titik C, yaitu sebagai berikut :
YC= Yd+ Yp
= A sin (𝜔t - kx) - A sin (𝜔t + kx)
= A {sin (𝜔t - kx) - sin (𝜔t + kx)}
1 1
= 2A cos 2{(𝜔t – kx) + (𝜔t + kx)}sin 2{(𝜔t - kx) - (𝜔t + kx)}

= 2A cos 𝜔t sin kx
atau
YC = 2A sin kx cos 𝜔t
Jika 2A sin kx = A’ maka persamaan dapat ditulis YC= A’ cos𝜔t. Di mana A’ =
amplitudo gelombang stasioner pada dawai ujung terikat, yang berarti bahwa
amplitudo gelombang stasioner tergantung pada jarak suatu titik terhadap
ujungpemantul (x).

Maka letak simpul-simpul gelombang stasioner pada ujung terikat jika A’ = 0, A’


akan sama dengan nol jika sin kx = 0, jadi nilai kx = 0, 𝜋, 2𝜋, 3𝜋, 4𝜋 dan seterusnya.
Jadi secara berurutan letak-letak simpul dari ujung terikat dapat
ditentukan sebagai berikut :
𝜋 𝜋
1) Simpul pertama 𝑘𝑥1 = 0, 𝑥1 = = 2𝜋 =0
2𝑘 2
𝜆

3𝜋 3𝜋 1
2) Simpul kedua 𝑘𝑥2 = 𝜋, 𝑥2 = = 2𝜋 = 2𝜆
2𝑘 2
𝜆

5𝜋 5𝜋
3) Simpul ketiga 𝑘𝑥3 = 2 𝜋, 𝑥3 = = 2𝜋 =𝜆
2𝑘 2
𝜆

7𝜋 7𝜋 3
4) Simpul keempat 𝑘𝑥4 = 3 𝜋, 𝑥4 = = 2𝜋 = 2𝜆
2𝑘 2
𝜆

dan seterusnya.
Dari data tersebut letak simpul-simpul gelombang stasioner pada ujung terikat
dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
1
𝑥𝑠 = (2𝑛) 𝜆
2
Dimana xs = jarak simpul dari ujung terikat
n = 0, 1, 2, 3, ... (orde simpul)
𝜆 = panjang gelombang stasioner

Perut gelombang terjadi jika A’ mencapai harga maksimum, A’ akan maksimum


1 3 5
jika sin kx = 1, jadinilai kx = 2 𝜋, 2 𝜋, 2 𝜋 dan seterusnya. Jadi secara berurutan letak-

letak perut gelombang dari ujung bebas dapat ditentukan sebagai berikut :
1 𝜋 𝜋 1
1) Perut pertama 𝑘𝑥1 = 2 𝜋, 𝑥1 = = 2𝜋 = 4𝜆
2𝑘 2
𝜆

3 3𝜋 3𝜋 3
2) Perut kedua 𝑘𝑥2 = 2 𝜋, 𝑥2 = = 2𝜋 = 4𝜆
2𝑘 2
𝜆
5 5𝜋 5𝜋 5
3) Perut ketiga 𝑘𝑥3 = 2 𝜋, 𝑥3 = = 2𝜋 = 4𝜆
2𝑘 2
𝜆

7 7𝜋 7𝜋 7
4) Perut keempat 𝑘𝑥4 = 2 𝜋, 𝑥4 = = 2𝜋 = 4𝜆
2𝑘 2
𝜆

dan seterusnya.
Dari data tersebut letak perut-perut gelombang stasioner pada ujung terikat dapat
dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
1
𝑥𝑝 = (2𝑛 + 1) 𝜆
4
Dimana xp = jarak perut dari ujung terikat
n = 0, 1, 2, 3, ... (orde perut)
𝜆 = panjang gelombang stasioner

E. Metode Pembelajaran
1. Metode : - Tanya jawab
- Diskusi
- Praktikum
- Demonstrasi
- Presentasi
2. Pendekatan : Pendekatan Saintifik
3. Model Pembelajaran : Inquiry of Learning

F. Media Pembelajaran, Alat dan Sumber Belajar


1. Media :
- Power Point
2. Alat/Bahan :
- LCD Proyektor.
- Laptop;
- Papan tulis;
- Aplikasi PhET Wave on String;
- Kit Percobaan Melde.
3. Sumber Belajar :
- Buku Fisika Kurikulum 2013 revisi kelas XI;
- Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD);

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (4 x 45 menit)
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9.1 Membedakan gelombang berjalan dan gelombang stasioner
3.9.2 Mengidentifikasi besaran-besaran fisis pada gelombang berjalan
3.9.3 Mengidentifikasi besaran-besaran fisis pada gelombang stasioner
3.9.4 Memformulasikan persamaan gelombang berjalan (simpangan, kecepatan, dan
percepatan)
3.9.5 Membedakan konsep gelombang stasioner pada ujung bebas dan ujung terikat
3.9.6 Memformulasikan persamaan gelombang stasioner ujung bebas
3.9.7 Memformulasikan persamaan gelombang stasioner ujung terikat
3.9.8 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang berjalan dan stasioner pada berbagai
kasus nyata
Struktur Tahapan Kegiatan Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Orientasi  Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan 5 menit
Pendahuluan salam
 Peserta didik diminta untuk memimpin berdoa
 Guru mengecek kehadiran peserta didik
 Guru menanyakan kesiapan peserta didik mengikuti
pembelajaran
Apersepsi  Guru merefleksi hasil pembahasan materi pelajaran 15 menit
sebelumnya mengenai jenis-jenis gelombang
 Guru memberikan pertanyaan:
o Apa yang dimaksud dengan gelombang?
o Macam-macam gelombang diklasifikasikan
berdasarkan apa saja?
o Sebutkan contoh-contoh gelombang berdasarkan
klasifikasinya!
 Peserta didik diharapkan untuk memberikan penjelasan,
yaitu:
“Berdasarkan amplitudonya, terdapat dua gelombang
yaitu gelombang berjalan (amplitudo tetap) dan
Struktur Tahapan Kegiatan Waktu
Pembelajaran
gelombang stasioner (amplitudo berubah sesuai
posisinya)”,
sehingga peserta didik dapat menjawab beberapa
pertanyaan yang diberikan.
Motivasi  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 5 menit
Kegiatan Inti Fase 1 :  Peserta didik mengamati video animasi yang 20 menit
Mengamati ditampilkan oleh guru dari aplikasi PhET tentang
gelombang berjalan

 Dari animasi yang ditampilkan peserta didik mengamati:


o Arah getar gelombang dari titik pangkal
o Arah rambat gelombang dari titik pangkal
o Amplitudo gelombang
 Untuk pengamatan yang kedua peserta didik mengamati
video animasi yang ditampilkan oleh guru dari aplikasi
PhET tentang gelombang stasioner dengan ujung terikat.

 Setelah itu, peserta didik mengamati video animasi yang


ditampilkan oleh guru dari aplikasi PhET tentang
gelombang stasioner dengan ujung bebas.
Struktur Tahapan Kegiatan Waktu
Pembelajaran
 Dari animasi gelombang stationer yang ditampilkan
peserta didik mengamati:
o Arah getar dan arah rambat gelombang datang dan
gelombang pantul pada gelombang stasioner ujung
terikat
o Arah getar dan arah rambat gelombang datang dan
gelombang pantul pada gelombang stasioner ujung
bebas
o Bentuk gelombang stasioner ujung terikat
o Bentuk gelombang stasioner ujung bebas
Fase 2 : (untuk gelombang berjalan) 20 menit
Mengidentifikasi  Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengajukan
Masalah pertanyaan dari animasi PhET yang ditampilkan oleh
guru.
 Peserta didik dibimbing untuk mendapatkan pertanyaan
permasalahan pembelajaran, yaitu:
o Fenomena apa yang terjadi dengan diberikannya
perlakuan terhadap tali?
o Bagaimana bentuk gelombangnya?
o Kemanakah arah getar dan arah rambat
gelombangnya?
(untuk gelombang stationer)

 Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengajukan


pertanyaan dari animasi PhET yang ditampilkan oleh
guru.
 Peserta didik dibimbing untuk mendapatkan pertanyaan
permasalahan pembelajaran, yaitu:
o Fenomena apa yang terjadi dengan diberikannya
perlakuan terhadap tali?
o Kemanakah arah getar dan arah rambat gelombang
datang dan gelombang pantul pada gelombang
stasioner ujung terikat?
o Kemanakah arah getar dan arah rambat gelombang
datang dan gelombang pantul pada gelombang
stasioner ujung bebas
Struktur Tahapan Kegiatan Waktu
Pembelajaran
o Bagaimana bentuk gelombang stasioner ujung
terikat?
o Bagaimana bentuk gelombang stasioner ujung
bebas?
 Dengan tuntunan pertanyaan dari guru, diharapkan
muncul pertanyaan dari peserta didik, yaitu:
“Bagaimana jarak simpul dan perut pada gelombang
stasioner?”
Fase 3:  Peserta didik mendiskusikan permasalahan yang telah 20 menit
Mengumpulkan dipaparkan pada kegiatan pendahuluan.
 Peserta didik mengamati kembali gelombang berjalan
Data
melalui animasi PhET.
 Peserta didik menggambarkan bentuk gelombang
berjalan dari animasi PhET.
 Guru menuntun peserta didik menggali konsep
mengenai simpangan pada gelombang
 Peserta didik berdiskusi untuk menentukan persamaan
simpangan pada gelombang berjalan.
 Peserta didik berdiskusi untuk menentukan persamaan
kecepatan dan percepatan partikel pada gelombang
berjalan.
 Peserta didik berdiskusi untuk menentukan persamaan
sudut fase, fase, dan beda fase pada gelombang berjalan.
Fase 4:  Setelah mendapat materi tentang gelombang berjalan, 20 menit
Mengolah Data peserta didik mengamati kembali gelombang stasioner
dengan ujung terikat dan ujung bebas melalui animasi
PhET.
 Peserta didik menggambarkan bentuk gelombang
stasioner dengan ujung terikat dan ujung bebas dari
animasi PhET.
 Peserta didik berdiskusi untuk menentukan persamaan
simpangan pada gelombang stasioner ujung terikat dan
gelombang stasioner ujung bebas
 Peserta didik berdiskusi untuk menentukan letak simpul
dan letak perut pada gelombang stasioner ujung terikat
dan gelombang stasioner ujung bebas
Struktur Tahapan Kegiatan Waktu
Pembelajaran
 Setelah menyelesaikan materi gelombang berjalan,
peserta didik menentukan persamaan simpangan pada
gelombang stasioner ujung terikat dan ujung bebas.
 Peserta didik menentukan letak simpul dan letak perut
pada gelombang stasioner ujung terikat dan ujung bebas.
Fase 5:  Perwakilan peserta didik diminta untuk menuliskan 20 menit
Mengkomunikasi persamaan simpangan, kecepatan, percepatan, sudut
fase, fase dan beda fase pada gelombang berjalan di
kan
papan tulis.
 Perwakilan peserta didik diminta untuk menuliskan
persamaan simpangan, letak simpul dan letak perut pada
gelombang stasioner ujung terikat dan ujung bebas.
 Peserta didik mengerjakan beberapa contoh soal yang
berkaitan dengan persamaan-persamaan gelombang
berjalan dan gelombang stationer.
 Guru melakukan konfirmasi.
Fase 6:  Peserta didik diberikan kesempatan untuk 20 menit
Menarik menyimpulkan hasil belajar yang telah dilakukan.
 Guru memberikan koreksi atas hasil jawaban yang telah
Kesimpulan
dipaparkan oleh peserta didik.
Kegiatan  Guru memberikan tes formatif. 35 menit
Penutup  Guru menginformasikan untuk pertemuan selanjutnya.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam.

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : pengamatan sikap
b. Penilaian Pengetahuan : tes tertulis
c. Penilaian Keterampilan : tes unjuk kerja
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi : lembar pengamatan dan rubrik penilaian
b. Tes Tertulis : pilihan ganda, uraian
c. Unjuk Kerja : lembar kerja peserta didik
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
Bandung, 11 Maret 2019
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika Peserta PPL

Dra. Hj. Ani Amiyati M. Fauzi Hadzami

Catatan Guru Pamong :


............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai