Anda di halaman 1dari 19

Rancangan Program Pembelajaran (RPP)

Sekolah :

Kelas / Semester : X (Sepuluh) / I

Mata Pelajaran : Fisika

Materi Pokok :Montum dan Impuls

Alokasi Waktu : 3 Jam Pelajaran (135 menit)

A. Kompetensi Inti

KI – 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI – 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin tanggungjawab, peduli


(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun dengan responsive dan pro –
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.

KI – 3 :Memahami, menerapkan, menganlisi pengetahuan factual, konseptual,


procedural berdasarkan rasa ingin tahuannya tentang ilmupengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humoniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI – 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkiat
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunkan metode sesuai kaidah kailmuannya.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10 Menerapkan konsep momentum 3.10.1 Mengetahui pengertian momentum,
dan impuls, serta hukum impuls dan tumbukan.
kekekalan momentum dalam 3.10.2 Memahami konsep momentum,
kehidupan sehari – hari. impuls dan tumbukan.
3.10.3 Mengaplikasikan konsep
momentum, impuls dan tumbukan
dalam kehidupan sehari – hari.
3.10.4 Menganalisi hubungan antara
momentum dan impuls serta hukum
kekekalan energy.
3.10.5 Mengevaluasi dan menyelesaikan
permasalahan atau persoalan yang
berkaitan dengan momentum,
impuls, hukum kekekalan
momentum dan tumbukan.
4.10 Menyajikan hasil pengujian 4.10.1 Melakukan percobaan membuat
penerapan hukum kekekalan roket sederhana dengan
momentum, misalnya bola jatuh menerapkan hukum kekekalan
bebas ke lantai dan roket. momentum
4.10.2 Mempresentasikan hasil kegiatan
kelompok tentang pembuatan roket
sederhana.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian dari momentum, impuls dan tumbukan.
2. Siswa mampu menggambarkan contoh momentum, impuls dan tumbukan dalam
kehidupan sehari – hari.
3. Siswa mampu menjelaskan konsep momentum, impuls, hukum kekekalan
momentum, hubungan antara momentum dan impuls, serta konsep tumbukan.
4. Siswa mampu menerapkan konsep momentum, impuls, dan tumbukan dalam
kehidupan sehari – hari.
5. Siswa mampu mengoperasikan konsep momentum dan impuls dalam kehidupan
sehari – hari.
6. Siswa mampu memecahkan permasalahan yang berkaiatan dengan momentum,
impuls, hukum kekekalan momentum, hubungan antara momentum dan impuls, serta
tumbukan.
7. Siswa mampu merancang dan menciptakan roket sederhana dengan menerapkan
hukum kekekalan momentum.
8. Siswa mampu merancang percobaan bola jatuh bebas ke lantai dengan menerapkan
hukum kekekalan momentum.
9. siswa mampu menyimpulkan dan mempresentasikan konsep momentum, impuls,
hubungan antara momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum dan tumbukan
dari percobaan roket sederhana dan percobaan bola jatuh bebas.

D. Materi Pembelajaran
1. Momentum
2. Impuls
3. Hubungan antara momentum dan impuls
4. Hukum kekekalan momentum
5. Tumbukan

E. Pendekatan, Model dan Metode pembelajaran


1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual
2. Model : Pembelajaran Lansung, Inquiri dan Kooperatif
3. Metode : Eksperimen, Diskusi dan Penugasan

F. Media pembelajaran
1. Media pembelajaran : Powerpoint, LCD, buku siswa, LKS
2. Alat dan bahan peraga : Kelereng, bola bekel dan roket sederhana

G. Sumber Belajar
1. Kanginan, Martin. 2016. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
2. Ruwanto, Bambang. 2016. Fisika SMA Kelas X. Jakarta Timur : Yudistira.
3. Suharyanto, Karyono. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
4. Supiyanto. 2007. Fisika 2 untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Phibeta.
5. Supriyanto, Sumarno. 2007. Fisika 2. Semarang : Aneka Ilmu
6. Vidio tentang hukum kekekalan momentum.

H. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan ke – 2
Tahapan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
kegiatan Guru Siswa
Kegiatan  Mengucapkan salam  Menjawab salam 4,5 menit
awal kepada siswa. dari guru.
 Meminta ketua  Ketua kelas
kelas untuk memimpin do’a.
meminpin do’a  Menyampaikan
sebelum mulai kepada guru siapa
belajar. yang tidak hadir
 Mengecek dikelas.
kehadiran siswa.  Menjawab
 Memberi motivasi pertanyaan guru.
belajar kepada siswa  Menjawab
dengan pertanyaan guru
menanyakan. terkait hasil dari
bagaimana proses percobaan yang
pembuatan roker telah dilakukan.
sederhana yang  Memperhatikan
dilakukan. penjelasan guru
 Menannyakan  memperhatikan
kepada siswa penjelasan guru
bagaimana hasil dari dan mennyakan
percobaan yang apak yang belum
telah dilakukan. jelas.
 Menjelaskan
prosedur presentasi
yang dilakukan.
 Menjelaskan system
penilaian dari
presentasi yang
dilakukan.
 Menjelaskan kepada
siswa apa yang
belum jelas.
Kegiatan  Meminta setiap  Kelompok yang 36 menit
inti kelompok untuk presentasi maju
mempresentasikan kedepan untuk
hasil percobaannya menjelaskan
secara bergantian. percobaan yang
 Memberikan telah dilakukan.
kesempatan  Menanyakan
kelompok lain untuk kepada kelompok
mengajukan yang presentasi
pertanyaan terhadap terkait materi yang
kelompok yang belum difahami
presentasi. dari percobaan dan
 Meminta semua presentasi yang
siswa untuk dilakukan.
memberikan reward kelompok yang
kepada kelompok sedang presentasi.
yang bertanya  Siswa memberikan
berupa applause. kelompok yang
 Memberikan mengajukan
kesempatan pertanyaan.
kelompok yang  Kelompok yang
presentasi untuk presentasi
menjawab mejawab
pertanyaan yang pertanyaan yang
telah diajukan diajukan kelompok
kelompok lain. lain.
 Meminta siswa  Kelompok yang
untuk menutup presentasi menutup
presentasi. presentsi yng
 Meminta semua dilakukan.
siswa untuk  Siswa memberika
memberikan reward applause kepada
kepada kelompok kelompok yang
yang presentasi presentasi.
berupa applause.  Memerhatikan
 Menjelaskan penjelasa guru
kembali konsep  Memerhatikan
yang terdapat dalam penjelasan guru
percobaan yang  Memperhatikan
telah dilakukan penjelasan guru
siswa.
 Menjelaskan apa
yang belum
difahami siswa
terkait presentasi
dan percobaan yang
telah dilakukan
kelompok yang
presentasi.
 Menyimpulakan
kembali
pembelajaran yang
telah dilakukan dari
percobaan
pembuatan roket
sederhana.
Kegiatan  Menyampaikan  Mendengarkan dan 4,5 menit
penutup mata pelajaran memerhatikan
selanjutnya. penjelasan guru.
 Meminta siswa  Mendengarkan apa
untuk belajar yang diminta guru.
terlebih dahulu  Ketua kelas
terkait mata memimpin do’a.
pelajaran  Mengucapkan
selanjutnya. salam kepasa guru.
 Meminta ketua
kelas untuk berdo’a
sebelum mengakhiri
pembelajaran.
 Mengucapkan salam

I. Penilaian
Terlampir
Lampiran

Materi Ajar

1. Momentum
Dalam fisika kata momentum merupakan besaran yang ada pada benda
bergerak. Momentum dapat dikatakan sebagai massa yang bergerak. Semua benda
memiliki massa, maka ketika benda bergerak benda tersebut memiliki momentum.
Momentum juga dapat diartikan sebagai ukuran kesukaran untuk memberhentikan gerak
suatu benda. Momentum linier sebuah benda didefinisikan sebagai hasil kali antara massa
dan kecepatannya, sehingga momentum dapat dirumuskan dengan :

𝑃 = 𝑚𝑣

Keterangan :

𝑃 : Momentum benda (Kgm/s)


𝑚 : Massa benda (Kg)
𝑣 : Kecepatan benda (m/s)

Momentum termasuk besaran vector, karen diperoleh dari hasil kali besaran
skalar massa dengan besaran vector kecepatan. Arah momentum searah dengan kecepatan
benda. Untuk momentum satu dimensi, arah momentum cukup ditampilkan dengan tanda
positif dan negatif. semakin besar momentum benda maka, semakin sukar benda tersebut
dihentikan. Misalnya seorang pemain sepak bola akan lenih mudah jatuh jika ditabrak
pemain yang lebih besar (berat) atau berlari cepat dari peda ditabrak pemain yang lebih
ringan atau berlari lebih lambat.

2. Impuls
Benda yang diam akan bergerak jika diberi gaya. gaya yang diberikan pada
benda termasuk gaya kontak yang disebut dengan gaya impulsif. Semakin lama gaya
impulsif bekerja, maka semakin cepat benda bergerak. Jika gaya impulsif yang berubah
terhadap waktu kita dekati dengan suatu gaya konstan 𝐹̅ , maka kecepatan bola sesaat
setelah diberikan gaya impulsif adalah sebanding dengan hasil kali gaya impulsif rata –
rata dan selang waktu singkat selama gaya impulsif bekerja. Hasil kali gaya impulsif rata
– rata dan selang waktu singkat disebut dengan besaran impuls (I) yang dirumuskan
dengan :

𝐼 = 𝐹̅ ∆𝑡

𝐼 = 𝐹̅ (𝑡2 − 𝑡1 )

Keterangan :

𝐼 : Impuls (Ns)
𝐹̅ : Gaya impulsif rata – rata (N)
𝑡 : Waktu (s)

Impuls merupakan hasil kali antara besaran vector 𝐹 denagn besaran skalar ∆𝑡,
sehingga impuls termasuk besaran vector. Aram impuls 𝐼 searah dengan arah gaya
impulsif 𝐹. Jika gaya impulsif 𝐹 berubah terhadap waktu 𝑡, maka grafik 𝐹 − 𝑡 sama
dengan luas arsir dibawah grafik 𝐹 − 𝑡 dengan batas nilai 𝑡1 sampai dengan 𝑡2 . Jadi
impuls sama dengan luas darah dibawah grafik 𝐹 − 𝑡. Namun, jika gaya impulsif yang
berubah terhadap waktu diberikan fungsi, misalnya 𝐹(𝑡) = 𝑎𝑡 + 𝑏 , maka impulsnya
dapat dihitung dengan :

𝑡2
𝐼 = ∫ 𝐹(𝑡)𝑑𝑡
𝑡1

3. Hubungan Antara Momentum dan Impuls


Benda yang datang dengan kecepatan awal 𝑣𝑎𝑤𝑎𝑙 , kemudian diberikan gaya
maka impuls bekerja dan bola akan mengalami kecepatan akhir 𝑣𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 . Sesuai dengan
hukum II Newton, persamaannya menjadi:

𝐹 = 𝑚𝑎

∆𝑣
𝐹=𝑚
∆𝑡
𝑣𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑣𝑎𝑤𝑎𝑙
𝐹=𝑚 ( )
∆𝑡

𝐹∆𝑡 = 𝑚𝑣𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑚𝑣𝑎𝑤𝑎𝑙

Sehingga :

𝐼 = ∆𝑃

4. Hukum Kekekalan Momentum


Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa “ dalam peristiwa tumbukan,
momentum total system sesaat sebelum tumbukan sama dengan momentum total system
sesaat sesudah tumbukan, asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada system”. Hukum
kekekalan momentum dirumuskan dengan :

𝑃𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 = 𝑃𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ

𝑃𝐴 + 𝑃𝐵 = 𝑃𝐴′ + 𝑃𝐵 ′

𝑚𝑣𝐴 + 𝑚𝑣𝐵 = 𝑚𝑣𝐴′ + 𝑚𝑣𝐵 ′

Hukum kekekalan momentum tidak hanya berlaku untuk peristiwa tumbukan,


tetapi secara umum berlaku untuk masalah interaksi antara benda – benda yang hanya
melibatkan gaya dalam, seperti pada peristiwa ledakan, penembakan proyektil da
peluncuran roket.

5. Tumbukan
a. Tumbukan Lenting Sempurna
Tumbukan lenting sempurna terjadi jika terdapat dua buah benda saling bertumbukan
menyebabkan momentum dan energy kenetik benda (system) tetap.
∆𝑃 = ∆𝑃′
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣1 ′ + 𝑚2 𝑣2 ′

atau
𝐸𝐾 = 𝐸𝐾′
1 1 1 1
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣1 ′ + 𝑚2 𝑣2 ′
2 2 2 2
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣1 ′ + 𝑚2 𝑣2 ′

b. Tumbukan Tidak Lenting


Tumbukan tidak lenting terjadi jika pada peristiwa tumbuksn tersebut terjadi
pengurangan energy kinetic system. Tumbukan tidak lenting disebut juga tumbukan
tidak lenting sama sekali jika sesaat sudah tumbukan, kedua benda salaing menempel
(bergabungsehingga kedua benda tersebut dapat dianggap sebagai satu benda dan
keduanya bergerak sama dengan kecepatan yang sama. Pada tumbukan tidak lenting
sama sekali berlaku hubungan kecepatan sesudah tumbukan sebagai :
𝑣1′ = 𝑣2′ = 𝑣′

Sehingga tumbukan tidak lenting sempurna dirumuskan dengan :


∆𝑃 = ∆𝑃′
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣′ + 𝑚2 𝑣′
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = (𝑚1 + 𝑚2 )𝑣′
atau
𝐸𝐾 = 𝐸𝐾′
1 1 1 1
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣′ + 𝑚2 𝑣′
2 2 2 2
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣′ + 𝑚2 𝑣′
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = (𝑚1 + 𝑚2 )𝑣′
Lembar Kerja Siswa (LKS)

Mata Pelajaran : Fisika

Pokok Pembahasan : Momentum dan Impuls

Kelas/ Semester : X / II

Sekolah :

Nama Kelompok :

Anggota Kelompok :

1.

2.

3.

4.

5.

I. Tujuan
Merancang percobaan sederhana hukum kekekalan momentum pada tumbukan.
II. Petunjuk Belajar :
1. Baca secara cermat petunjuk langkah-langkah sebelum melakukan kegiatan.
2. Baca buku-buku Fisika kelas X SMA dan buku lain yang relevan berkaitan dengan
materi momentum dan impuls untuk memperkuat konsep dan pemahaman.
3. Tanyakan kepada pembimbing jika ada hal-hal yang kurang jelas.
III. Alat dan Bahan
1. Kelereng 7 buah
IV. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Diletakkan ketujuh kelereng tersebut pada lantai atau keramik dengan berbanjar.
3. Diambil 1 kelereng terlebih dahulu , kemudian di tembakkan ke kelereng yang
berbanjar tadi.
4. Diambil 2 kelereng ,kemudian ditembakkan ke kelereng yang tersisa.
5. Diambil 3 kelereng, kemudian ditembakkan ke kelereng yang tersisa.
6. Diambil 4 kelereng, kemudian ditembakkan ke kelereng yang tersisa.
7. Diambil 5 kelereng, kemudian ditembakkan ke kelereng yang tersisa.
8. Diambil 6 kelereng, kemudian ditembakkan ke kelereng yang tersisa.
9. Diamati apa yang terjadi.
10. Dicatat apa yang terjadi pada tabel hasil pengamatan
Jumlah kelereng yang di Jumlah kelereng yang terpental
tembakkan setelah tumbukan

1
2
3
4
5
6

V. Kesimpulan
1. Apa kesimpulan mengenai hasil percobaan yang telah dilakukan ?
2. Setelah mendapatkan data mengenai jumlah momentum sebelum dan sesudah
tumbukan pada percobaan tersebut. Kecenderungan apa yang tampak ?
3. Sebutkan 3 contoh peristiwa tumbukan pada kehidupan sehari-hari !
Lembar Kerja Siswa (LKS)

Mata Pelajaran : Fisika

Pokok Pembahasan : Momentum dan Impuls

Kelas/ Semester : X / II

Sekolah :

Nama Kelompok :

Anggota Kelompok :

1.

2.

3.

4.

5.

I. Tujuan
Merancang percobaan sederhana hukum kekekalan momentum pada roket sederhana.

II. Petunjuk Belajar :


1. Baca secara cermat petunjuk langkah-langkah sebelum melakukan kegiatan.
2. Baca buku-buku Fisika kelas X SMA dan buku lain yang relevan berkaitan dengan
materi momentum dan impuls untuk memperkuat konsep dan pemahaman.
3. Tanyakan kepada pembimbing jika ada hal-hal yang kurang jelas.
.
III. Alat dan Bahan
1. Pentil ban
2. Gunting
3. Plastisin
4. Selotip
5. Karton
6. Gabus
7. Botol
8. Air
9. Pompa sepeda

IV. Langkah-Langkah Percobaan


1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Digulung kertas menjadi kerucut dan ditambahkan pemberat dibagian dalamnya
dengan menngunakan plastisin. Kemudian dibungkus hidung kerucut dengan selotip
dan ditempelkan pada bagian bawah botol.
11. Dibuat sirip roket dengan menggunakan kertas karton dengan bentuk segitiga.
12. Diisi botol dengan air kurang 50 ml, 100, dan 150 ml.
13. Dibuat tutup botol dengan gabus dan dilubangi bagian tengahnya sebesar katup
pompa sepeda.
14. Dipasang tutup botol tersebut kemudian dipasang katup pompa sepeda pada tutup
botol yang telah dipasang. Kemudian berdirikan roket.
15. Dilakukan peluncuran roket dengan memompa roket dengan pompa sepeda, maka
roket akan meluncur.
16. Dicatat apa yang terjadi pada tabel hasil pengamatan
Air Kecepatan Roket

50 ml

100 ml

150 ml

V. Kesimpulan
1. Apa yang terjadi pada roket tersebut ?
2. Jelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi ?
3. Apa yang dapat disimpulkan dari percobaan roket sederhan tersebut ?
Rubrik Penilaian
1. Presentasi
No. Penilaian Skor dan Kriteria
3 2 1
1. Komunikasi
2. Penyampaian
3. Wawasan/Pengetahuan
4. Keberanian
5. Antusiasme
6. Penampilan

Keterangan :

3 : Baik

2 : Sedang

1 : Tidak

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai = 𝑥 100%
18

2. Laporan/ Makalah
No. Aspek Skor atau Kriteria
3 2 1
1. Sistematika laporan
2. Tata tulis
3. Pendahuluan
4. Hasil dan pembahasan
5. Kesimpulan
6. Referensi
7. Ketepatan waktu
Keterangan :

3 : Baik

2 : Sedang

1 : Tidak

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai : 𝑥 100%
21

3. Power Point
No. Aspek Skor atau Kriteria
. 3 2 1
1. Kesesuaian dengan materi
2. Pesan singkat, padat dan jelas
3. Kemudahan untuk dibaca
4. Desain slide
5. Urutan slide

Keterangan :
3 : Baik
2 : Sedang
1 : Tidak
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai : 𝑥 100%
15

4. Diskusi
No. Aspek Skor dan Kriteria
3 2 1
1. Aktif dalam menannyakan pendapat
2. Sikap dalam menyatakan pendapat
3. Cakupan materi pertanyaan
4. Jawaban atas pertanyaan

Keterangan :
3 : Baik
2 : Sedang
1 : Tidak
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai : 𝑥 100%
12

5. Praktik Lapangan
No. Aspek Skor dan Keterangan
3 2 1
Persiapan
1. Ketepatan waktu
2. Kerjasama kelompok
3. Kelengkapan alat
Pelaksanaan
4. Keterampilan menggunakan alat
5. Kesesuaian pelaksanaan praktikum
dengan prosedur
6. Data yang diperoleh

Keterangan :
3 : Baik
2 : Sedang
1 : Tidak
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai : 𝑥 100%
18

6. Vidio
No. Aspek Skor dan kriteria
3 2 1
Narasi
1. Alur cerita berhubungan dengan tema
2. Kesusaian narasi dengan visual
3. Alur cerita
Visual
4. Tulisan
5. Durasi video
6. Komposisi visual
Audio
7. Suara narator terdengar jelas
8 Backsound

Keterangan :
3 : Baik
2 : Sedang
1 : Tidak
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai : 𝑥 100%
24

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ = 𝑥 100%
108

Anda mungkin juga menyukai