(RPP)
A Kompetensi Inti
KI.1 Mengembangkan sikap rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, logis, kritis, analitis, dan
kreatif melalui pembelajaran fisika.
KI.2 Merumuskan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena fisika benda, merumuskan
hipotesis, mendesain dan melaksanakan eksperimen, melakukan pengukuran secara teliti,
mencatat dan menyajikan hasil dalam bentuk tabel dan grafik, menyimpulkan, serta
melaporkan hasilnya secara lisan maupun tertulis.
KI.3 Menganalisis konsep, prinsip, dan hukum mekanika, fluida, termodinamika, gelombang,
dan optik serta menerapkan metakognisi dalam menjelaskan fenomena alam dan
penyelesaian masalah kehidupan.
KI.4 Memodifikasi atau merancang proyek sederhana berkaitan dengan penerapan konsep
mekanika, fluida, termodinamika, gelombang, atau optik.
C Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Melalui model pembelajaran discovery learning, peserta didik mampu:
1. Menunjukkan gerak yang bersifat relatif
2. Menguraikan kerangka acuan
3. Menerangkan persamaan-persamaaan yang berlaku pada kerangka acuan dengan
menggunakan Transformasi Galileo.
4. Menjelaskan teori relativitas khusus
5. Menjelaskan postulat Einstein
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta :
Agar navigasi GPS dalam mobil berfungsi secara akurat, satelit yang
menjadi pusat informasinya harus menggunakan relayivitas dalam kerjanya.
2. Konsep :
Transformasi Galileo, postulat Einstein, kecepatan relativistik, konstraksi
panjang, dilatasi waktu, massa relativistik, dan energi relativistik.
3. Prosedur :
Mempresentasikan teori relativitas khusus dan mepresentasikan akibat
postulat Einstein pada paradoks kembar.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Scientific (Scientific Approach)
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi kelompok, kajian pustaka.
G. Sumber Pembelajaran
1. Prasetyo, Aris N, Indarti dan Naila Hilmiyana S. 2016. Buku Siswa Fisika Kelas
XII Edisi Revisi 2017. Surakarta: Mediatama.
2. Kangingan, M. 2013 Taxt Book Fisika untuk Kelas X, XI, XII SMA Edisi Revisi.
Cimahi: SSCI Serie’s
3. Internet
H. Langkah Pembelajaran
Nilai Karakter
Alokasi
Kegiatan / Sintak Deskripsi yang
Waktu
Dikembangkan
Pendahuluan Guru memberi salam, Religiositas 10
mengecek kehadiran peserta (kegiatan menit
didik dan meminta ketua berdoa)
kelas untuk memimpin doa
dan berdoa bersama.
Motivasi:
Guru memberikan motivasi
dengan mengkaitkan materi
yang akan dibahas dengan
pengetahuan awal peserta
didik mengenai Relativitas
Newton: “Masih ingat
tentang Hukum Newton I?
Bagaimana kerangka acuan
sesuai dengan hukum Newton
I?”
Apersepsi :
Guru memberikan apersepsi
dengan mengaitkan materi
yang akan dibahas.
“Pernahkah kalian berada di
pantai yang menghadap ke
arah barat pada sore hari?
Pada saat itu, kamu akan
melihat bahwa matahari
bergerak perlahan-lahan
turun ke bawah kaki langit
sampai akhirnya hilang dari
pandangan. Akan tetapi,
sebenarnya apakah matahari
atau kamu yang bergerak?”
1. Stimulation Mengamati
(Pemberian Guru menampilkan video 10
Rangsangan) animasi mengenai gerak menit
relatif.
Kemandirian
Peserta didik mengamati (berpikir kritis,
video animasi gerak relatif keratif)
yang ditampilkan guru.
2.Problem Statement Menanya 10
(Identifikasi Guru memberikan menit
Masalah) kesempatan kepada siswa
untuk menuliskan pertanyaan
setelah mengamati video
animasi.
Kemandirian
Peserta didik membuat (berpikir kritis,
pertanyaan yang ditulis di keratif)
kertas yang telah disediakan
setelah mengamati video
animasi.
Q3. Tuliskan pertanyaan mengenai video animasi yang telah diamati!
3.Data collection Mengeksplorasi / Mengumpulkan 30
(Pengumpulan Data) Data menit
Guru memberikan lembar
soal kepada peserta didik
untuk mendiskusikan
mengenai permasalahan yang
terdapat dalam lembar soal.
Peserta didik
mempresentasikan hasil Kemandirian
diskusi kelompok di depan (berpikir kritis,
keas. keratif)
6. Generalization Guru membimbing peserta 5 menit
(menarik didik untuk menyimpulkan
kesimpulan) materi relativitas khusus dari
hasil diskusi kelompok yang
telah dilakukan.
Refleksi:
Guru memberikan refleksi
dan apresiasi terhadap
kegiatan peserta didik
selama pembelajaran.
Q6. Tuliskan materi apa saja yang belum dipahami dan upaya yang dilakukan
untuk memahami materi yang belum dipahami!
Nilai Karakter
Alokasi
Kegiatan / Sintak Deskripsi yang
Waktu
Dikembangkan
Evaluasi :
Guru mengevaluasi dengan
memberikan post test
mengenai teori relativitas
khusus.
Tindak Lanjut :
Guru memberikan tugas
berupa Pekerjaan Rumah
(PR) secara individu.
Guru menyampaikan
rencana pembelajaran
untuk pertemuan
berikutnya.
I. Penilaian
1 Rancangan Penilaian
a. Penilaian Pengetahuan
Teknik Keterangan
No IPK
Penilaian
Pertemuan ke-1 Tes Hasil belajar
3.7.1 Tertulis Harian
3.7.2 (Q1-Q6)
3.7.3
3.7.4
3.7.5
b. Penilaian Keterampilan :
- Kinerja (Diskusi kelompok)
- Portofolio (rancangan diskusi, hasil diskusi)
c. Penilaian Sikap :
Sikap Spiritual
Sikap Sosial
2. Instrumen Penilaian
a Pengetahuan : Soal latihan harian dalam Quiz ke 4 (lampiran 2)
b Keterampilan : Penilaian portofolio (lampiran 3)
c Sikap : Lembar Observasi ( lampiran 4)
Bandung, 18 November 2018
Guru Pamong Guru Pengajar,
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Nama :
Kelas :
Q1.
Q2.
Q3.
Q4.
Q5.
Q6.
Lampiran 2
QUESTION
Q1. Sebutkan tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini yang telah disampaikan!
Q2. Apa saja materi yang akan dibahas pada pertemuan ini?
Q3. Tuliskan pertanyaan mengenai video animasi yang telah diamati!
Q4. Jawablah pertanyaan yang terdapat dalam lembar soal!
1. Sebutkan contoh gerak yang bersifat relatif dalam kehidupan sehari-hari!
2. Apa fungsi dari kerangka acuan? Gambarkan dua kerangka acuan suatu benda!
3. Tuliskan persamaan posisi dan kecepatan dengan menggunakan transformasi Galileo!
4. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 60 km/jam. Seorang penumpang
berjalan dalam kereta dengan kecepatan 6 km/jam searah dengan kereta. Berapa
kecepatan penumpang tersebut terhadap orang yang diam di tepi rel?
5. Tuliskan postulat Einstein!
Q6. Tuliskan materi apa saja yang belum dipahami dan upaya yang dilakukan untuk
memahami materi yang belum dipahami!
Ditanya : 𝑣𝑥
Jawab :
𝑣𝑥′ = 𝑣𝑥 − 𝑣
𝑣𝑥 = 𝑣𝑥′ + 𝑣
= 60 km/jam + 6 km/jam
= 66 km/jam
= 18,3 m/s
Penilaian
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Skor Maksimum
Indikator Jumlah
No Nama Peserta Didik Nilai
1 2 3 4 Skor
1 AGHIL SUPANGKAT
2 ALIFATUSSAADAH
AZZAHRA
3 CINDI WULANDARI
4 DIKI IMANSYAH
5 HAFSYAH NUR FADDILAH
6 HERU SETIADI
7 ILDA SEPHIANI
KUSPRIYANTI
8 INDRI AFRIANTI
MUHARAM
9 JULIAN WIGUNA
10 LILIS YULIANA
11 MALIK ROSYDIN
12 MERI FITRIANI
13
MUHAMMAD FAIZAL
RAHMAN
14 NELVA LISNAWATI
15 NURMANSYAH KAMIL
16 NURUL AULIA
DAMAYANTI
17 RAMA RAMADAN
18 SAHRUL MAULANA
19 SEPTIA NURANDINI
20 SUHENDRIK MAULANA
SIDIK
21 TRESA SIAHAAN
22 TUTI ALAWIYAH
23 WIDIA NOPYANTI
24 YASINTA MONICA SALZA
25 YUNI SEPTIANI
26 ZULFA FUZIANI
KELAS XII
Hukum Newton I hanya berlaku pada suatu kerangka acuan yang disebut kerangka
inersia. Kerangka inersia didefinisikan sebagai suatu kerangka acuan yang tidak dipercepat.
Kerangka inersia ini dapat berupa kerangka diam atau kerangka yang bergerak beraturan
dengan kecepatan tetap. Semua hukum Fisika yang berlaku dalam suatu kerangka inersia
berlaku gaya pada kerangka inersia yang lain..
Contoh 1, anggap di dalam kereta terdapat sebuah lampu yang tergantung seimbang
tidak bergerak. Apa yang akan terjadi pada lampu itu setelah 2 detik dilihat oleh pengamat
dalam kereta (Anda) dan pengamat yang berdiri di atas tanah (namakan pengamat ini Tono)?
Jawab : Pada contoh diatas kita sudah menyimpulkan bahwa Anda dan Tono berada dalam
kerangka inersia. Menurut hukum Newton I, Anda akan tetap melihat lampu dalam keadaan
diam tidak hanya setelah 2 detik tapi selama lampu tersebut tidak diganggu. Sedangkan Tono
yang melihat kereta dan lampu bergerak bersama dengan kecepatan v akan tetap melihat
lampu itu bergerak melewatinya dengan kecepatan v tidak mengalami percepatan atau
perubahan kecepatan (ini sesuai dengan hukum Newton I).
Pada waktu kelas X, kita telah mempelajari Hukum Newton tentang gerak, di
mana Hukum I Newton tidak membedakan antara partikel yang diam dan partikel yang
bergerak dengan kecepatan konstan. Jika tidak ada gaya luar yang bekerja, partikel tersebut
akan tetap berada dalam keadaan awalnya, diam atau bergerak dengan kecepatan awalnya.
Benda akan dikatakan bergerak apabila kedudukan benda tersebut berubah terhadap kerangka
acuannya. Kerangka acuan di mana Hukum Newton berlaku disebut kerangka acuan inersia.
Jika kita memiliki dua kerangka acuan inersia yang bergerak dengan kecepatan konstan
relatif terhadap yang lainnya, maka tidak dapat ditentukan bagian mana yang diam dan
bagian mana yang bergerak atau keduanya bergerak. Hal ini merupakan konsep Relativitas
Newton, yang menyatakan “gerak mutlak tidak dapat dideteksi”.
Konsep ini dikenal oleh para ilmuwan pada abad ke-17. Tetapi, pada akhir abad ke-19
pemikiran ini berubah. Sejak saat itu konsep relativitas Newton tidak berlaku lagi dan gerak
mutlak dideteksi dengan prinsip pengukuran kecepatan cahaya. Dengan demikian gerak
benda itu tidak mutlak melainkan bersifat relatif.
A. Transformasi Galileo
Untuk menyatakan kedudukan sebuah titik atau benda kita memerlukan satu sistem
koordinat atau kerangka acuan. Misalnya untuk menyatakan sebuah benda bergerak, seorang
pengamat memerlukan suatu kerangka acuan dengan sistem koordinat misalnya (x, y, z). Jadi
kerangka acuan adalah suatu sistem koordinat (x, y, z) di mana seorang pengamat melakukan
pengamatan suatu kejadian. Dalam hal ini kita gunakan kerangka acuan inersial di mana
hukum Newton berlaku. Kerangka acuan inersial yaitu suatu kerangka acuan yang berada
dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan terhadap kerangka acuan lain
pada garis lurus. Untuk menyatakan hubungan antara pengamatan suatu kejadian peristiwa
yang terjadi dalam suatu kerangka inersial, jika diamati oleh pengamat yang berada dalam
kerangka acuan lain yang bergerak dengan kecepatan relatif konstan, digunakan transformasi
Galileo.
Postulat pertama didasarkan pada tidak adanya kerangka acuan umum yang diam mutlak,
sehingga tidak dapat ditentukan mana yang dalam keadaan diam dan mana yang dalam
keadaan bergerak. Misalnya, seseorang berinisial A berada di dalam pesawat dan seseorang
berinisial B berada di permukaan bumi. Dari sudut pandang A, pesawat diam pada suatu
tempat dan permukaan bumi-lah yang bergerak. Sedangkan dari sudut pandang B, permukaan
bumi tempat dia berpijak yang tetap diam dan pesawat dengan berisi si A didalamnya yang
bergerak.
Postulat kedua menyatakan bahwa kecepatan cahaya c konstan, tidak bergantung pengamat
yang mengukur dari kerangka acuan inersia. Segala pengukuran harus dibandingkan dengan
kecepatan cahaya dan tidak ada kecepatan yang lebih besar dari kecepatan cahaya