Membahas
Sama dengan
Momentum perubahan Impuls
Digunakan untuk
menganalisis
Hukum
kekekalan Hukum kekekalan
energi Tumbukan Berlaku
momentum
Jenisnya
Berlaku
135
Gbr. Kondisi Mobil setelah bertabrakan
P ada gambar tampak kondisi mobil setelah bertabrakan. Kerusakan yang patah dialami oleh
mobil tersebut. Hal ini terjadi karena mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi. Semakin
besar massa dan kecepatan yang dimiliki bend bergerak maka semakin sulit untuk dihentikan dan
makin besar akibatnya. Hal seperti ini akan dipelajari dalam momentum dan impuls.
136
yang konstan. Momentum merupakan besaran vektor yang searah dengan
kecepatan benda. Momentum dapat dirumuskan sebagai hasi perkalian massa
dengan kecepatan. Secara matematis dituliskan :
𝑝 = 𝑚. 𝑣
Dengan
𝑝 = momentum (kgm/s)
𝑚 = massa benda (kg)
𝑣 = kecepatan benda (m/s)
Untuk membuat sebuah benda yang diam menjadi bergerak diperlukan sebuah
gaya yang bekerja pada benda tersebut selama interval waktu tertentu. Gaya yang
diperlukan untuk membuat sebuah benda tersebut bergerak dalam interval waktu
tertentu disebut impuls. Impuls digunakan untuk menambah, mengurangi dan
mengubah arah momentum dalam satuan waktu. Impuls dapat dirumuskan sebagai
hasil kali perkalian gaya dengan interval waktu. Secara matematis :
𝐼 = 𝐹 ∆𝑡
Dengan
𝐼 = impuls (N.s)
𝐹 = gaya (N)
∆𝑡 = waktu (s)
Impuls pada umumnya digunakan dalam peristiwa apabila gaya yang bekeja
besar dalam waktu yang sangat singkat. Berdasarkan hukum II Newton:
𝐹 = 𝑚 .𝑎
∆𝑣 𝑣2 −𝑣1
Karena 𝑎 = = maka :
∆𝑡 ∆𝑡
∆𝑣
𝐹=𝑚
∆𝑡
𝐹. ∆𝑡 = 𝑚 . ∆𝑣 = 𝑚𝑣2 − 𝑚𝑣1
𝐼 = ∆𝑝 = 𝑝2 − 𝑝1
Dari persamaan diatas dapat dikatakan bahwa impuls yang dikerjakan pada suatu
benda sama dengan perubahan momentumnya.
137
Tugas
“Jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda, maka jumlah momentum
sebelum tumukan sama dengan jumlah momentum setelah tumbukan
138
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
A. Petunjuk :
1. Siswa melakukan praktikum
2. Siswa menganalisis data hasil praktikum bersama dengan kelompoknya
3. Siswa mempresentasikan data hasil praktikum
B. Tujuan
1. Agar siswa memahami dan dapat menghitung hukum kekekalan benda yang
bertabrakan.
C. Alat dan Bahan
1. Praktikum Virtual dan Stopwatch
2. Media PhET Offline dalam bentuk Flash
ICT/Internet based
139
F. Variabel:
1. yang dijaga konstan : ....................................................................
2. yang dimanipulasi : ....................................................................
3. yang merespon : ....................................................................
G. Prosedur
Lihat panduan penggunaan simulasi praktikum
H. Tabel Hasil Pengamatan
No Massa (kg) Kecepatan (m/s)
Benda 1 Benda 2 𝑣1 𝑣2 𝑣1 ′ 𝑣2 ′
(𝑚1 ) ( 𝑚2 )
1. 2 1 1 0
2. 3 1 1,5 0
3. 4 1 2 0
4. 5 1 3 0
I. Pertanyaan
1. Apa yang terjadi pada benda sebelum dan sesudah tabrakan?
2. Buktikan dengan menjumlahkan momentum sebelum dan sesudah dengan
menggunakan rumus hukum kekekalam momentum apakah hasilnya sesuai dengan
bunyi hukum kekekalan momentum atau tidak.
J. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima?
2. Kesimpulan apa yang dapat dibuat?
Selamat Bekerja
140
Contoh Soal
1. Sebuah bola golf bermassa 0,25kg dipukul dengan stik hingga melesat dengan
kelajuan 60m/s. Jika selang waktu kontak antara stik dan bola 0,05 sekon,
berapakah gaya rata-rata yang dikerjakan stik?
Jawaban:
Diketahui :
𝑚 = 0,25 𝑘𝑔 𝑣 2 = 60𝑚/𝑠
𝑣1 = 0 𝑚/𝑠 ∆𝑡 = 0,05 𝑠
Ditanya : 𝐹 = ⋯ ?
Penyelesaian :
𝐹. ∆𝑡 = 𝑚( 𝑣2 − 𝑣1 )
𝐹(0,05) = 0,25 × (60 − 0)
15
𝐹 = 0,05 = 300𝑁
−1,6𝑣𝑠 ′ = 1,8
𝑣𝑠 ′ = −1,125𝑚/𝑠
Tugas
Kerjakanlah dalam buku latihan
1. Tuliskan bunyi Hukum Kekekalan momentum?
2. Bola A dengan massa 200 gr digelindingkan ke kanan dengan kelajuan 10 m/s dan
bola B dengan massa 400 gr digelindingkan ke kiri dengan kelajuan 5 m/s. Jika kedua
bola bertumbukan hitunglah momentumnya.
C. TUMBUKAN
1. Tumbukan Lenting Sempurna
Apabila tidak ada energi yang hilang selama tumbukan dan jumlah energi
kinetik kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan sama, maka tumbukan itu
disebut tumbukan lenting sempurna. Pada tumbukan lenting sempurna berlaku
hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi kinetik. Misalnya
141
dua buah benda massany masing-masing 𝑚1 dan 𝑚2 bergerak denngan
kecepatan 𝑚1 dan 𝑣2 dengan arah berlawanan seperti pada gambar di bawah
𝑚1 𝑣1 2 + 𝑚2 𝑣2 2 = 𝑚1 (𝑣1 ′ )2 + 𝑚2 (𝑣2 ′ )2
𝑚1 (𝑣1 2 − (𝑣1 ′ )2 ) = 𝑚2 ((𝑣2 , )2 − 𝑣2 2 )
𝑚1 (𝑣1 + 𝑣1 ′ )(𝑣1 − 𝑣1 ′ ) = 𝑚2 (𝑣2 ′ − 𝑣2 )(𝑣2 ′ − 𝑣2 ) (ii)
𝑣1 + 𝑣1 ′ = 𝑣2 ′ − 𝑣2
𝑣1 ′ − 𝑣2 ′ = 𝑣2 − 𝑣1
𝑣1 ′ − 𝑣2 ′ = −(𝑣1 − 𝑣2 )
Dapat dituliskan :
𝑣1 ′ − 𝑣2 ′
− = 1
(𝑣1 − 𝑣2 )
142
𝑣 ′ − 𝑣2 ′
Bilangan − (𝑣1 = 1 disebut koefisien restitusi (𝑒), yang merupakan
1 − 𝑣2 )
𝑣1 ′ − 𝑣2 ′
𝑒=− = 1
(𝑣1 − 𝑣2 )
∑ 𝐸𝑘 > ∑ 𝐸𝑘 , , maka:
𝐸𝑘1 + 𝐸𝑘2 > 𝐸𝑘1 ′ + 𝐸𝑘2 ′
𝑣1 − 𝑣2 > 𝑣1 ′ − 𝑣2 ′
𝑣 ′ − 𝑣2 ′
− (𝑣1 < 1
1 − 𝑣2 )
0 < 𝑒 < 1.
143
Pada gambar disamping, sebuah bola elastis jatuh
bebas dari ketinggian ℎ1 dari lantai , maka akan
terjadi tumbukan antara bola dengan latai sehingga
bola memantul setinggi ℎ2 .
𝑣1 = +√2𝑔ℎ1
Karena lantai diam, maka kecepatan lantai sebellm dan sesudah tumbuka
adalah nol, 𝑣2 = 𝑣2 ′ = 0, sehingga besarnya koefisien restitusi adalah:
𝑣1 ′ −√2𝑔ℎ2
𝑒=− =−
𝑣1 +√2𝑔ℎ1
√ℎ2
𝑒=
√ℎ1
(𝑣1 ′ − 𝑣2 ′ )
− =0
𝑣1 − 𝑣2
144
Jadi, pada tumbukan tidak lenting sama skali besarnya koefisien restitusi adalah
nol (𝑒 = 0).
A. Petunjuk :
1. Siswa melakukan praktikum
2. Siswa menganalisis data hasil praktikum bersama dengan kelompoknya
3. Siswa mempresentasikan data hasil praktikum
B. Tujuan
1. Agar siswa dapat mendeskripsikan jenis-jenis tumbukan dengan bantuan simulasi
dengan benar
C. Alat dan Bahan
1. Praktikum Virtual dan Stopwatch
2. Media PhET offline dalam bentuk Flash
ICT/Internet based
FreeDownload PhET Softaware Interactive Simulations dari University of
Colorado at Boulder. Alamat situs : http://phet.colorado.edu/sims/collision-
lab/collision-lab_in.html
D. Rumusan Masalah
Apa yang terjadi jika dua buah benda bertumbukan secara lenting sempurna,
lenting sebagian dan tumbukan tidak lenting sama sekali ?
145
E. Hipotesis
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
F. Variabel:
1. yang dijaga konstan : ....................................................................
2. yang dimanipulasi : ....................................................................
3. yang merespon : ....................................................................
G. Prosedur
Lihat panduan penggunaan simulasi praktikum
H. Tabel Hasil Pengamatan
a. Tumbukan lenting sempurna
No Massa (kg) Kecepatan (m/s)
Benda 1 (𝒎𝟏 ) Benda 2 ( 𝒎𝟐 ) 𝒗𝟏 𝒗𝟐 𝒗𝟏 ′ 𝒗𝟐 ′
1. 1 0,5 1 0
2. 1 1 1 0
3. 1 1,5 1 0
b. Tumbukan lenting sebagian
No Massa (kg) Kecepatan (m/s)
Benda 1 (𝒎𝟏 ) Benda 2 ( 𝒎𝟐 ) 𝒗𝟏 𝒗𝟐 𝒗𝟏 ′ 𝒗𝟐 ′
1. 1 0,5 1 0
2. 1 1 1 0
3. 1 1,5 1 0
c. Tumbukan tidak lenting sama sekali
No Massa (kg) Kecepatan (m/s)
Benda 1 (𝒎𝟏 ) Benda 2 ( 𝒎𝟐 ) 𝒗𝟏 𝒗𝟐 𝒗𝟏 ′ 𝒗𝟐 ′
1. 1 0,5 1 0
2. 1 1 1 0
3. 1 1,5 1 0
I. Analisis Data
−(𝒗𝟐 ′ −𝒗𝟏 ′ )
1. Buktikan 𝑒 = = 1 untuk tumbukan lenting sempurna, 0 < 𝑒 < 1 untuk
𝒗𝟐 −𝒗𝟏
−(𝒗𝟐 ′ −𝒗𝟏 ′ )
tumbukan lenting sebagian dan 𝑒 = 𝒗𝟐 −𝒗𝟏
= 0 untuk tumbukan tidak lenting
sama sekali.
2. Dari percobaan yang dilakukan apa yang terjadi pada benda yang bertumbukan secara
lenting sempurna, lenting sebagian dan tidak lentig sama sekali?
146
J. Kesimpulan
Selamat Bekerja
Contoh Soal
Sebuah benda menumbuk balok yang diam di atas lantai dengan kecepatan 20 m/s.
Setelah tumbukan, balok terpental dengan kecapatan 15 m/s searah dengan kecepatan
benda semula. Berapakah kecepatan benda setelah tumbukan, jika besar koefisien
restitusi 𝑒 = 0,4?
Jawaban:
Diketahui :
𝑣 1 = 20 𝑚/𝑠 𝑣 2 ′ = 15 𝑚/𝑠
𝑣2 = 0 𝑚/𝑠 𝑒 = 0,4
Ditanya : 𝑣1 ′ = ⋯ ?
Penyelesaian :
(𝑣 1 ′ −𝑣 2 ′ )
𝑒=− 𝑣 1 − 𝑣2
(𝑣 1 ′ −15)
0,4 = −
20−0
−𝑣 1 ′ +15
0,4 = 20−0
−𝑣 1 ′ + 15 = 8
𝑣 1 ′ = 7 𝑚/𝑠
Tugas
Kerjakanlah dalam buku latihan
1. Dua buah benda A dan B massanya masing-masing 5 kg dan 3 kg bergerak
berlawanan arah pada bidang datar licin dengan kelajuan sama 2 m/s. Jika
terjadi tumbukan tidak lenting sama sekali, berapakah kecepatan kedua benda
sesaat setelah tumbukan?
147
2. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 1,8 m. Kemudian, terpental hingga mencapai
ketinggian 45cm. Berapakah koefisien restitusi antara lantai dan bola itu?
Sebuah roket mengandung tangki yang berisi bahan hidrogen cair dan oksigen
cair. Pembakaran bahan-bahan tersebut menghasilkan gas panas yang menyembur
keluar melalui ekor roket. Pada saat gas keluar dari roket terjadi prubahan
momentum gas selama waktu tertentu, sehingga menghasilkan gaya yang dikerjakan
roket pada gas.
Tugas
Kerjakanlah dalam buku latihan
1. Tuliskan contoh-contoh aplikasi hukum kekekalan momentum dalam
kehidupan sehari-hari!
2. Seorang penumpang naik perahu yang bergerak dengan kecepatan 4m/s. Massa perahu
dan orang itu masing-masing 200kg dan 50 kg. Pada suatu saat, orang tersebut
meloncat dari perahu dengan kecepatan 8 m/s searah gerak perahu. Tentukalah
kecepatan perahu setelah orang tersebut meloncat !
148
Setiap benda yang bergerak selalu memiliki momentum, yang besarnya
merupakan hasil kali antara massa dengan kecepatan.
𝑝 = 𝑚. 𝑣
Impuls didefenisikan sebagai hasil kali gaya dengan selang waktu yang
diperlukan.
𝐼 = 𝐹. ∆𝑡
Hukum kekekalan momentum:
Jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda, maka jumlah
momentum sebelum tumbukan sama dengan jumlah momentum setelah
tumbukan, dituliskan:
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣1 ′ + 𝑚2 𝑣2 ′
A. Pilihan salah satu jawaban yang paling tepat dan kerjakanlah pada buku
latihan
1. Besarnya momentum dari sebuah b. Hasil perkalian antara gaya dan
sepeda motor bermassa 160 kg yang interval waktu selama gaya bekerja
sedang bergerak dengan kecepatan pada benda.
konstan 36 km/jam adalah ... kg m/s. c. Energi yang dimilik ole benda yang
a. 1600 bergerak.
b. 800 d. Hasil perkalian kecepatan dan gaya
c. 400 yang bekerja pada suatu benda
d. 200 e. Hasil perkalian gaya dan kecepatan
e. 100 suatu benda
2. Dari pernyataan berikut di bawah ini 3. Gaya sebesar 100 N dikenakan pada
mana yang merupakan pengertian dari sebuah bola kasti selama 0,4 sekon.
Impuls ... ? Besarnya impuls yang diberikan pada
a. Hasil perkalian massa dan bola kasti sebesar ... N s
kecepatan suatu benda a. 4
b. 40
c. 80
149
d. 120 a. Hukum kekekalan energy mekanik
e. 160 b. Hukum kekekalan momentum
4. Persamaan yang menyatakan hubungan c. Hukum Gauss
antara momentum dan impuls adalah ... d. Hukum Coulomb
a. 𝑃 = 𝐼/∆𝑇 e. Hukum Gravitasi Newton
𝑣2 −𝑣1
b. 𝐹∆𝑇 = 8. Perbedaan tumbukan dapat diketahui
𝑚
berdasarkan nilai koefisien elastisitas
c. 𝐹∆𝑇 = 𝑚𝑣2 − 𝑚𝑣1
(koefisien restitusi) dari dua benda
d. 𝐼 = 𝐹∆𝑡
yang bertumbukan. Berikut macam-
e. 𝐹(𝑣2 − 𝑣1 ) = 𝑚∆𝑡
macam tumbukan:
5. Farhan menyodok seuah bola bilyar
1. Tumbukan lenting sempurna
dengan gaya sebesar 150N sehinggah
2. Tumbukann lenting miring
bola bergerak dengan kecepatan 20
3. Tumbukan lenting sebagian
m/s. Apabila massa bola bilyar tersebut
4. Tumbukan lenting sentral
adalah 400 gram, maka lamanya waktu
5. Tumbukan tidak lenting sama
tongkat penyodok menyinggung bola
sekali
adalah ...
Dari pernyataan di atas yang termasuk
a. 0,022 s
tumbukan antara dua benda yaitu ... .
b. 0,053 s
a. 1, 2 dan 3
c. 0,28 s
b. 1, 2 dan 4
d. 0,32s
c. 1, 3 dan 5
e. 1 s
d. 2, 3 dan 4
6. Apabila dua benda saling bertumbukan
e. 3, 4 dan 5
lenting sempurna, maka dalam
9. Kelereng putih bermassa 100 gram
peristiwa tersebut berlaku hukum
dijentik kearah kelereng biru bermassa
kekekalan ... .
200 gram yang diam. Kecepatan awal
a. Momentum
kelereng putih adalah 6 m/s. Apabila
b. Energy potensial
setelah bertumbukan kedua kelereng
c. Momentum dan energi potensial
bergerak bersamaan, maka esarnya
d. Energi
kecepatan kedua kelereng tersebut
e. Semuah salah
adalah ... m/s
7. Jumlah momentum benda sebelum dan
a. 2
sesudah tumbukan sama. Merupakan
b. 4
pengertian dari ... .
c. 5
150
d. 6
e. 7
10. Dua benda bergerak dalam arah yang
berlawanan. Benda pertama bermassa 5
kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s ke
kanan, sedangkan benda kedua
bermassa 3 kg bergerak dengan
kecepatan 4 m/s ke kiri. Hitung
kecepatan kedua benda setelah
bertumbukan dengan tumbukan tidak
lenting sama sekali ... .
a. -0,24 m/s
b. -0,25 m/s
c. -0,26 m/s
d. -0,27 m/s
e. -0,28 m/s
151
Sunardi, Zenab S. 2014. Buku Guru FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya
Humaidi A, Maksum. 2009. FISIKA SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Naisonal
Saripudin A, Rustiawan D, Suganda adit. 2009. Praktis Belajara FISIKA 2. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Indrajit Dudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Fisika 2. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Haryadi Bambang. 2009. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikna Nasional
152