Anda di halaman 1dari 48

SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA

MATERI POKOK : MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN

Satuan Pendidikan

: SMA

Kelas /Semester

: XI

Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

47

Kompetensi Dasar
1.1

Menyadari kebesaran Tuhan yang


menciptakan dan mengatur alam
jagad raya melalui pengamatan

Materi Pokok
Momentum, impuls,
dan tumbukan

Pembelajaran
Mengamati

Mencari informasi
tentang momentum,

fenomena alam fisis dan

impuls, hubungan antara

pengukurannya

impuls dan momentum


serta tumbukan dari

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah


(memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hatihati; bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas seharihari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan percobaan ,
melaporkan, dan berdiskusi
3.5 Mendeskripsikan momentum dan

berbagai sumber belajar.


Menyimak ilustrasi

Penilaian
Tugas
Menyelesaikan
masalah
tentang

Sumber

Waktu
Belajar
16 JP FISIKA SMA
Jilid2, Pusat

(4 x 4
JP)

Perbukuan
Panduan
Praktikum

momentum,

Fisika SMA,

impuls dan
hubungan
antara impuls

tentang tumbukan benda

dan momentum

yang dihubungkan

serta tentang

dengan konsep-konsep

hukum

momentum, impuls dan

kekekalan

hukum kekekalan

momentum

momentum dalam

Tes

kehidupan sehari-hari

Tertulis tentang

Menanyakan

Alokasi

Erlangga
e-dukasi.net
Alat
botol plastik
pompa dan
pentil sepeda
pipa dan lem
PVC

impuls,
momentum dan

impuls, hukum kekekalan

Menanyakan konsep

hukum

momentum, serta penerapannya

momentum, impuls,

kekekalan

47

Kompetensi Dasar
dalam kehidupan sehari-hari
4.5 Memodifikasi roket sederhana
dengan menerapkan hukum
kekekalan momentum

Materi Pokok

Pembelajaran

Penilaian

hubungan antara impuls dan

momentum

momentum serta hukum

dalam berbagai

kekekalan momentum

pemecahan

Mengasosiasi

masalah

Alokasi

Sumber

Waktu

Belajar

Menganalisis berbagai
masalah tumbukan dengan

Observasi

menggunakan hukum

Checklist

kekekalan momentum

lembar

Ekperimen/eksplorasi

kegiatan

Mendiskusikan konsep

diskusi

momentum, impuls,

kelompok

hubungan antara impuls

Portopolio

dan momentum serta

Hasil karya dan

hukum kekekalan
momentum dalam
berbagai penyelesaian

pengamatan

masalah
Merancang dan membuat

Laporan
eksperimen
membuat roket
sederhana

47

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Pembelajaran

Penilaian

Alokasi

Sumber

Waktu

Belajar

roket sederhana dengan


menerapkan hukum
kekekalan momentum
secara berkelompok
Mengomunikasikan

Presentasi laporan
membuat roket
sederhana.

47

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )
Nama Sekolah

: SMA Negeri 3 Tegal

Peminatan

: M-IPA

Mata Pelajaran

: Fisika

Kelas/Semester

: XI/Satu

Materi Pokok

: Momentum, impuls, dan tumbukan

Sub Materi Pokok : 1. Momentum


2. Impuls
3. Tumbukan
Alokasi Waktu

: 16 x 45 Menit ( 8 x Tatap Muka )

A. KOMPETENSI INTI
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan,

gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan

menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.


KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui
pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;

kreatif; inovatif dan peduli

lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam


melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi
3.5 Mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
4.5 Memodifikasi roket sederhana dengan menerapkan hukum kekekalan momentum
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Memahami dan menjelaskan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
2. Melakukan percobaan roket sederhana dengan menerapkan hukum kekekalan momentum
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mendeskripsikan momentum dan impuls serta menjelaskan hukum kekekalan momentum

melalui diskusi kelompok dengan penuh percaya diri


Mampu menerapkan aplikasi hukum kekekalan momentum dengan roket sederhana
melalui kerja kelompok dengan penuh tanggung jawab.

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Konsep Momentum
2. Konsep Impuls
3. Hukum kekekalan momentum
4. Aplikasi momentum, impuls dan hukum kekekalan momentum dalam kehidupan
sehari - hari
F. METODE PEMBELAJARAN
Model
: Direct Instructions (DI)
Cooperative Learning
Inkuiri
Metode
: Ceramah
Diskusi Kelompok
Presentasi
Percobaan
Pendekatan : Scientific
Mengamati (Observing)
Menanya (Questioning)
Menalar (Associating)
Mencoba (Experimenting)
Mengkomunikasikan (Networking)

G. MEDIA PEMBELAJARAN
Alat
: Laptop, LCD proyektor, alat dan bahan percobaan
Media Pembelajaran : Video dan Powerpoint
Bahan Ajar
: Fisika SMA Kelas XI Grasindo karangan Goris Seran Daton
FISIKA SMA Jilid2, Pusat Perbukuan
Panduan Praktikum Fisika SMA, Erlangga
Lembar Kerja Siswa (LKS) : terlampir
Lembar Diskusi Siswa (LDS) : terlampir
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KESATU ( 2 x 45 Menit) :
Kegiatan

Rincian Kegiatan
1) Seorang siswa memimpin doa kemudian guru mengecek

kehadiran siswa.
2) Pemotivasian :
Pendahuluan
Mengapa lebih sulit menghentikan kereta api dibandingkan

Waktu

10 menit

motor jika keduanya bergerak dengan kecepatan sama?


3) Apersepsi
Apakah yang dimaksud dengan momentum?
4) Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran
1) Peserta didik dan guru saling tanya jawab untuk
Kegiatan Inti

mendiskusikan bersama pengertian momentum.


2) Peserta didik memperhatikan simulasi yang diperagakan guru
3) Peserta didik menyimak penjelasan guru untuk mendapatkan
rumusan momentum sebuah benda.
4) Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan
momentum sebuah benda yang disampaikan oleh guru.
5) Guru memberikan beberapa soal menentukan momentum
sebuah benda untuk dikerjakan oleh peserta didik.
6) Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar
atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum
dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung
memberikan bimbingan.
7) Peserta didik dan guru saling tanya jawab membahas
momentum linear total dan guru memahamkan pada Peserta
didik bahwa momentum adalah besaran vektor.
8) Guru membagi peserta didik dalam 6 kelompok, setiap
kelompok mendiskusikan pertanyaan konseptual mengenai
momentum linear total.
9) Perwakilan kelompok

Peserta

didik

diminta

untuk

mempresentasikan jawaban yang diperoleh. Kelompok yang


lain diperbolehkan untuk berpendapat mengenai jawaban

70 menit

Kegiatan

Rincian Kegiatan
kelompok yang mempresentasikan jawabannya.
10) Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan

Waktu

momentum sistem benda yang disampaikan oleh guru.


11) Guru memberikan beberapa soal menentukan momentum
sistem benda untuk dikerjakan oleh peserta didik.
12) Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar
atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum
dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung
memberikan bimbingan.
13) Peserta didik bersama guru mendiskusikan istilah-istilah yang
Penutup

masih membingungkan.
1) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik
2) Guru bersama-sama dengan Peserta didik menyimpulkan hasil 10 menit
pembelajaran hari ini.

PERTEMUAN KEDUA ( 2 X 45 Menit ) :


Kegiatan

Rincian Kegiatan
1) Seorang siswa memimpin doa kemudian guru mengecek

Waktu

kehadiran siswa.
2) Pemotivasian : Bagaimanakah momentum pada benda yang
Pendahuluan

bergerak dengan kecepatan berubah-ubah?


3) Apersepsi :

10 menit

Apakah karakteristik momentum?

Momentum merupakan besaran scalar atau besaran vektor?


4) Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran
1) Guru menyampaikan informasi awal bahwa untuk dapat
mengubah kecepatan dari vo ke vt diperlukan gaya yang
Kegiatan Inti

dikerjakan pada benda tersebut.


2) Guru mengaitkan hukum II Newton dengan konsep
momentum.
3) Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan
dilakukan Peserta didik.
4) Guru membagi Peserta didik menjadi 6 kelompok, masingmasing kelompok terdiri dari 5-6 Peserta didik.
5) Guru memberikan puzzle mengenai konsep penurunan
persamaan gaya F merupakan perubahan momentum p
terhadap perubahan waktu t.
6) Perwakilan Peserta didik diminta untuk menganalisis
persamaan yang diperoleh.

70 menit

Kegiatan

Rincian Kegiatan
7) Guru memberikan penghargaan kepada Peserta didik yang

Waktu

berani menyampaikan pendapatnya.


8) Peserta didik bersama guru mendiskusikan istilah-istilah yang
masih membingungkan.
1) Guru bersama-sama dengan Peserta didik menyimpulkan hasil
Penutup

pembelajaran hari ini.


10 menit
2) Guru memberikan tugas kepada Peserta didik mengenai materi
yang telah di bahas.

PERTEMUAN KETIGA ( 2 x 45 Menit) :


Kegiatan

Rincian Kegiatan
1. Seorang siswa memimpin doa kemudian guru mengecek

Waktu

kehadiran siswa.
2. Pemotivasian : Jika kita menendang bola, walaupun kontak
Pendahuluan

antara kaki Anda dan bola hanya sesaat, namun mengapa bola
dapat bergerak dengan kecepatan tertentu?
3. Apersepsi :
- Bagaimana persamaan gaya F sebagai perubahan momentum

15 menit

p terhadap perubahan waktu?


4. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran
1. Peserta didik dan guru saling tanya jawab untuk membahas
pengertian impuls.
Kegiatan Inti

2. Peserta

didik

memperhatikan

penjelasan

guru

untuk

mendapatkan rumusan impuls sebuah benda.


3. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai gaya
impulsif.
4. Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan
impuls sebuah benda yang disampaikan oleh guru.
5. Guru memberikan beberapa soal menentukan impuls sebuah
benda untuk dikerjakan oleh peserta didik.
6. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar
atau belum.
7. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan

50 menit

Kegiatan

Rincian Kegiatan

Waktu

bimbingan.
1) Guru memberikan posttest tentang konsep impuls untuk
Penutup

mengukur pemahaman peserta didik secara individual.


2) Guru bersama-sama dengan Peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini.
3) Guru memberikan tugas kepada Peserta didik, tugas terdiri dari

25 menit

beberapa soal dan penerapan konsep impuls.


PERTEMUAN KEEMPAT ( 1 X 45 Menit ) :
Kegiatan

Rincian Kegiatan
1) Seorang siswa memimpin doa kemudian guru mengecek

Waktu

kehadiran siswa.
2) Pemotivasian : Apakah syarat terjadinya momentum sistem

Pendahuluan

dinyatakan bersifat kekal?


3) Apersepsi :
a. Berikan contoh penerapan konsep momentum dikehidupan
10 menit
sehari-hari yang kalian ketahui!
b. Apakah yang dimaksud dengan impuls?
c. Berikan contoh penerapan konsep impuls dikehidupan seharihari yang kalian ketahui!
d. Apakah yang dimaksud

dengan

hukum

kekekalan

momentum??
4) Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran
1. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan hukum
kekekalan momentum.
Kegiatan Inti

2. Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan syarat


terjadinya momentum sistem dinyatakan bersifat kekal.
3. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal.
4. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan
memberikan informasi yang sebenarnya.
5. Peserta didik memperhatikan contoh soal penerapan hukum
kekekalan momentum yang disampaikan oleh guru.
6. Guru memberikan beberapa soal hukum kekekalan momentum
untuk dikerjakan oleh peserta didik.

70 menit

Kegiatan

Rincian Kegiatan
7. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar

Waktu

atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
Penutup

bimbingan.
1) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik
2) Guru bersama-sama dengan Peserta didik menyimpulkan hasil 10 menit
pembelajaran hari ini.

PERTEMUAN KELIMA ( 2 x 45 Menit) :


Kegiatan

Rincian Kegiatan
1) Seorang siswa memimpin doa kemudian guru mengecek

Waktu

kehadiran siswa.
Pendahuluan 2) Pemotivasian : Video mobil bertabrakan, video bola billiard
10 menit
yang saling tumbukan.
3) Apersepsi :
Ada berapa macamkah jenis-jenis tumbukan?
4) Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran
1. Peserta didik dan guru saling tanya jawab mengenai macam60 menit
macam jenis tumbukan.
Kegiatan Inti

2. Peserta didik membedakan kejadian yang merupakan


tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan
tumbukan tak lenting.
3. Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan macammacam tumbukan antara dua benda.
4. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan
contoh macam-macam tumbukan antara dua benda.
5. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal.
6. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan
memberikan informasi yang sebenarnya.
7. Guru menjelaskan rumusan koefisien restitusi untuk macammacam tumbukan antara dua benda.
8. Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan

Kegiatan

Rincian Kegiatan

Waktu

koefisien restitusi untuk macam-macam tumbukan antara dua


benda yang disampaikan oleh guru.
9. Guru memberikan beberapa soal menentukan koefisien
restitusi untuk macam-macam tumbukan antara dua benda
untuk dikerjakan oleh peserta didik.
10. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar
atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum
dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung

Penutup

memberikan bimbingan.
1. Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk
membuat rangkuman.
2. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

20 menit

PERTEMUAN KEENAM ( 2 x 45 Menit) :


Kegiatan

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Rincian Kegiatan
1) Seorang siswa memimpin doa kemudian guru mengecek

Waktu

kehadiran siswa.
2) Pemotivasian : Bagaimanakah system yang akan terjadi jika
benda saling menumbuk dalam dua dimensi?
3) Apersepsi :
a. Apakah yang dimaksud dengan koefisien restitusi?
b. Apakah tumbukan itu?
4) Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran
1. Peserta didik dan guru saling tanya jawab mengenai

10 menit

perbedaan tumbukan satu dimensi dan dua dimensi.

60 menit

2. Guru memberikan gambaran mengenai skema tumbukan dua


dimensi.
3. Guru menjelaskan konsep tumbukan dua dimensi, dan
menjelaskan bagaimana cara mendapatkan rumusan untuk
tumbukan antara dua benda.
4. Peserta didik memperhatikan contoh soal yang disampaikan
oleh guru.
5. Guru memberikan beberapa soal untuk dikerjakan oleh
peserta didik.
6. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar

Kegiatan

Rincian Kegiatan

Waktu

atau belum.
7. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab
dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
8. Guru menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui
1. Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk
Penutup

membuat rangkuman.
20 menit
2. Peserta didik ditugaskan untuk membawa alat dan bahan
untuk membuat roket sederhana.

PERTEMUAN KETUJUH ( 2 x 45 Menit) :

Kegiatan

Pendahuluan

Rincian Kegiatan
1) Seorang siswa memimpin doa kemudian guru mengecek
kehadiran siswa.
2) Pemotivasian : Bagaimana cara membuat roket sederhana
menggunakan prinsip momentm?
3) Apersepsi :
Sebutkan contoh tumbukan tidak elastis sama sekali?
4) Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran
1. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan
kelompok.

Kegiatan Inti

Waktu

2. Guru membagikan LKS pembuatan roket sederhana.


3. Guru menjelaskan langkah kerja pembuatan roket sederhana.
4. Peserta didik dibimbing guru membuat roket sederhana
dengan alat dan bahan yang telah disediakan.
5. Guru wajib mendampingi Peserta didik agar tidak terjadi
kesalahan dalam pembuatan roket sederhana tersebut.
6. Peserta didik dalam setiap kelompok melaksanakan kerja
sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
7. Guru memeriksa pekerjaan yang dilakukan peserta didik
apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum.
8. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum
dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung
memberikan bimbingan.

10 menit

60 menit

Kegiatan

Rincian Kegiatan

Waktu

9. Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan berdasarkan


hasil eksperimen dalam lembar kerja yang telah disiapkan
oleh guru.
10. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar
atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum
dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung
memberikan bimbingan.
11. Guru menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
1. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
Penutup

memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.


2. Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk
membuat rangkuman.
3. Memberitahukan kepada peserta didik untuk mempersiapkan

20 menit

diri pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi.

PERTEMUAN DELAPAN ( 2 X 45 Menit ) :


Kegiatan
Pendahuluan

Rincian Kegiatan
1. Guru mengecek kehadiran siswa.
2. Menyapa siswa dan bertanya kepada siswa apakah sudah

Waktu

siap melakukan evaluasi.


10 menit
3. Meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa
sebelum melakukan evaluasi.
1. Siswa diberi soal evaluasi dan dikerjakan selama 75 menit
2. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan soal-soal

Kegiatan Inti

Penutup

75 menit

evaluasi
1. Guru menarik lembar jawab evaluasi
2. Menyampaikan closing statement

yang

mampu

memotivasi siswa berkaitan dengan materi tersebut.

PENILAIAN

5 menit

1. Mekanisme dan Prosedur


Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
lembar observasi Peserta didik, observasi karakter Peserta didik, dan laporan
tertulis
2. Aspek dan Instrumen Penilaian
a. Instrumen observasi Peserta didik menggunakan lembar pengamatan dengan
fokus utama pada aktivitas dalam kelompok
b. Instrumen observasi karakter Peserta didik menggunakan angketisasi
c. Instrumen tes menggunakan lembar soal tes tertulis pilihan ganda
Contoh Instrumen Terlampir

Semarang,

Januari 2014

Guru Mata Pelajaran Fisika

Riky Ardiyanto
NIM 4201411028

BAHAN AJAR FISIKA


KELAS XI

MOMENTUM, IMPULS, TUMBUKAN

A.

MOMENTUM DAN IMPULS

MOMENTUM
Momentum adalah besaran vektor yang arahnya sama dengan arah
kecepatan. Momentum biasanya dilambangkan oleh simbol p, dan secara
matematis ditulis sebagai berikut:

p=m.v

(1)

Gaya diperlukan untuk mengubah momentum benda , baik untuk menambah


momentum, menguranginya (seperti membawa benda bergerak untuk berhenti ), atau untuk
mengubah arahnya. Hukum ke dua Newton berbunyi : laju perubahan momentum sebuah

benda sebanding dengan gaya total yang dikenakan padanya. Hal ini dapat dituliskan dalam
sebuah persamaan:

(2)

Dengan :
=

resultan gaya yang bekerja pada benda ( Newton )

perubahan momentum ( kg.m/s )

perubahan waktu ( sekon )

Kita dapat dengan mudah menurunkan betuk hukum kedua yang sudah dikenal,

CONTOH SOAL
Air meninggalkan selang karet dengan laju1,5 kg/sekon dengan kecepatan 20 m/s dan
membentur sebuah dinding yang menghentikannya. Berapakah gaya yang didesakkan oleh air
ke dinding ?
Penyelesaian :
Dalam setiap sekon air dengan momentum p=(1,5 kg)(20m/s)=30 kg m/s dibawa ke keadaan
diam. Pada saat air membentur dinding. Besarnya gaya (dianggap tetap) yang harus
didesakkan dinding untuk mengubah momentum air sebanyak itu adalah :

Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pada air berlawanan dengan kecepatan asal. Dinding
mendesakkan gaya 30 N untuk menghentikan air, sehingga dengan hukum Newton ketiga, air
mendesakkan gaya sebesar 30 N ke dinding.

B.

HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

Dua buah bola masing-masing mempunyai massa m1 dan m2, dimana m1 = m2. m1 bergerak
kearah m2 yang

diam

(v2 = 0).

Setelah

menjadi v1 dan v2 . Bila F12 adalah

tumbukan

gaya

kecepatan

dari m1 yang

benda
dipakai

berubah
untuk

menumbuk m2 dan F21 gaya dari m2 yang dipakai untuk menumbuk m1, maka menurut
Hukum III Newton :

Jumlah momentum dari benda 1 dan benda 2 sebelum dan sesudah


tumbukan

adalah

sama/tetap.

Kekekalan Momentum.

Hukum

ini

disebut

sebagai Hukum

CONTOH SOAL
1. Sebuah trem 10.000 kg berjalan dengan laju 24 m/s menabrak trem sejenis yang
berhenti. Jika trem menempel bersama sebagai akibat tumbukkan, berapa laju bersama
mereka sesudahnya?
Penyelesaian:
Setelah tumbukan, momentum total akan sama tetapi akan disebar merata pada kedua
trem. Karena kedua trem menempel, mereka akan memiliki kecepatan sama, sebut v' .
Maka :

2. Hitung kecepatan lompatan mundur setelah senapan 5,0 kg yang menembakkan


sebuah peluru 0,050 kg pada kecepatan120 m/s.
Penyelesaian :

Karena senapan mempunai massa ang lebih besar, kecepatan (lompatan mundur)-nya
lebih kecil daripada peluru. Tanda minus menunjukkan bahwa kecepatan (dan
momentum) senapan berada dalam arah berlawanan dengan peluru.

TUMBUKAN DAN IMPULS


Impuls merupakan suatu gaya yang dikalikan dengan waktu selama gaya bekerja.
Suatu impuls adalah hasil kali suatu gaya yang bekerja dalam waktu yang singkat yang
menyebabkan suatu perubahan dari momentum. Sebuah benda menerima momentum melalui
pemakaian suatu impuls.
Kekekalan momentum merupakan sebuah sarana yang sangat
bermanfaat untuk membahas proses tumbukan. Contoh tumbukan dalam
kehidupan sehari-hari : sebuah raket tenis atau sebuah gada bisbol
menabrak sebuah bola, mobil trem menabrak trem lain, sebuah palu
mengenai paku, dsb.
Contoh yang ada dikehidupan kita :
Pada saat raket mengenai bola, gaya yang diberikan raket pada bola teradi dalam
waktu yang sangat singkat. Impuls adalah besaran vektor yang arahnya sama
dengan arah gaya. Secara matematis ditulis:

Dengan :
I

: Impuls gaya yang bekerja dalam waktu singkat (Ns)

: Gaya (N)

: Selang waktu saat benda dikenai gaya (sekon)

t
Peristiwa tumbukan antara dua buah benda dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis. Perbedaan tumbukan-tumbukan tersebut dapat diketahui
berdasarkan nilai koefisien elastisitas (koefisien restitusi) dari dua buah
benda yang bertumbukan. Koefisien elastisitas dari dua benda yang
bertumbukan sama dengan perbandingan negatif antara beda kecepatan
sesudah tumbukan dengan beda kecepatan sebelum tumbukan. Secara
matematis, koefisien elastisitas dapat dinyatakan sebagai berikut:

dengan :
e = koefisien elastisitas ( 0 < e <> )
TUMBUKAN
Ketika dua buah benda saling bergerak mendekati kemudian bertumbukan (bertabrakan),
setidaknya ada tiga jenis tumbukan yang terjadi.
1) Tumbukan Lenting Sempurna
Pada peristiwa tumbukan lenting sempurna, berlaku :
a. Hukum kekekalan energi mekanik
b. Hukum kekekalan momentum
c. Koefisien restitusi e = 1
2) Tumbukan Lenting Sebagian
Pada peristiwa tumbukan lenting sebagian, berlaku :
a. Hukum kekekalan momentum
b. Koefisien restitusi (0 <>1)
3) Tumbukan Tak Lenting sama sekali
Pada tumbukan tak lenting sama sekali, berlaku :
a. Seluruh energi mekanik terserap.
b. Berlaku hukum kekekalan momentum.
c. Setelah tumbukan, benda menyatu.
d. Koefisien restitusi e = 0.
e. Kecepatan sesudah tumbukan :

f. Untuk kasus tumbukan tak elastis dan benda kedua dalam keadaan diam (v2 = 0),
maka nilai perbandingan energi kinetik kedua sistem :

Untuk mencari nilai kecepatan benda setelah tumbukan, dapat kita gunakan rumus cepat di
bawah ini :

CONTOH SOAL
1. Sebuah bola kasti bermassa 100 gr mendekati Amir dengan kelajuan 10 m/s. Amir
memukul bola tersebut dengan gaya 40 N. Jika selang waktu saat bola menyentuh
pemukul adalah 0,2 sekon, berapakah kelajuan bola sesaat setelah dipukul oleh Amir?
Penyelesaian :
Besaran yang diketahui :
Massa bola : m = 100 gr = 0,1 kg = 10-1 kg
Kelajuan awal bola sebelum dipukul : v1 = 10 m/s
Gaya Impuls : F = 40 N
Selang waktu bola menyentuh pemukul : t = 0,2 s = 2 10-1 s
Kelajuan bola setelah dipukul ?
Gunakan pengertian bahwa impuls merupakan perubahan momentum bola :

2. Sebuah peluru bermassa 10 gr ditembakkan ke dalam suatu balok yang digantung dan
bermassa 1,49 kg hingga balok bergerak naik. Balok berayun hingga ketinggian 45 cm
dan peluru bersarang di dalamnya. Jika percepatan gravitasi 10 ms -2, berapakah laju
peluru pada saat ditembakkan?

Penyelesaian :

Pada kasus seperti ini, terjadi peristiwa tumbukan tak lenting. Karena setelah
tumbukan, peluru menyatu dengan balok. Dengan kata lain, setelah tumbukan terjadi,
kelajuan peluru maupun balok adalah sama.
Kelajuan awal balok vB = 0 (balok diam) Kelajuan awal peluru : vP = ....?
Massa balok : mB = 1,49 kg Massa peluru : mP = 10 gr = 10-2 kg
Untuk menentukan kelajuan awal peluru (sebelum peluru menyentuh balok), terlebih
dulu kita menentukan besarnya kelajuan peluru dan balok setelah mereka
bertumbukan. Untuk menentukan kecepatan balok dan peluru setelah tumbukan,
gunakan rumus gerak jatuh bebas : .
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa momentum sistem benda sebelum
tumbukan sama dengan momentum sistem benda setelah tumbukan :

Sebelum ditumbuk peluru, balok dalam keadaan diam, sehingga mBvB = 0.


Setelah tumbukan, peluru dan balok bergerak dengan kelajuan sama : vB = vP = v
Sehingga persamaan di atas menjadi :

Penerapan konsep Impuls dalam kehidupan seharihari

Sarung Tinju
Pernah nonton pertandingan Tinju di TV ? nah, sarung tinju yang dipakai oleh para
petinju itu berfungsi untuk memperlama bekerjanya gaya impuls. ketika petinju
memukul lawannya, pukulannya tersebut memiliki waktu kontak yang lebih lama.
Karena waktu kontak lebih lama, maka gaya impuls yang bekerja juga makin kecil.
Makin kecil gaya impuls yang bekerja maka rasa sakit menjadi berkurang.

Palu atau pemukul


Mengapa palu tidak dibuat dari kayu saja,tetapi dibuat dari besi ? tujuannya
supaya selang waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya impuls yang
dihasilkan lebih besar. Kalau gaya impulsnya besar, maka paku, misalnya, akan
tertanam lebih dalam.

Matras
Matras sering dipakai ketika olahraga atau biasa dipakai para pejudo. Matras
dimanfaatkan untuk memperlama selang waktu bekerjanya gaya impuls, sehingga
tubuh kita tidak terasa sakit ketika dibanting. Bayangkanlah ketika dirimu dibanting
atau berbenturan dengan lantai? Ini disebabkan karena waktu kontak antara tubuhmu
dan lantai sangat singkat. Tapi ketika tubuh dibanting di atas matras maka waktu
kontaknya lebih lama, dengan demikian gaya impuls yang bekerja juga menjadi lebih
kecil.

Helm
Kalau anda perhatikan bagian dalam helm, pasti anda akan melihat lapisan
lunak. Seperti gabus atau spons, lapisan lunak tersebut bertujuan untuk memperlama
waktu kontak seandainya kepala anda terbentur ke aspal ketika terjadi tabrakan. Jika
tidak ada lapisan lunak tersebut, gaya impuls akan bekerja lebih cepat sehingga
walaupun memakai helm, anda akan pusing-pusing ketika terbentur aspal.

Penerapan dalam kehidupan sehari-hari konsep dari


Hukum Kekekalan Momentum

Prinsip Peluncuran Roket.


Besar momentum yang dihasilkan gaya dorong oleh bahan bakar sama dengan
momentum meluncurnya roket.

Senapan/Meriam
Momentum senapan mundur ke belakang sama dengan momentum peluru yang lepas
dari senapan.

Orang melompat dari perahu.


Momentum perahu mundur ke belakang sama dengan momentum orang yang
melompat kedepan.

Ayunan Balistik
Untuk menghitung kecepatan peluru yang melesat dari sebuah senapan dan
menumbuk balok yang tergantung pada seutas tali (bandul). Peluru bersarang pada
bandul. Peluru menembus bandul.

Mobil
Ketika sebuah mobil tertabrak, mobil akan penyok. Penggemudi yang selamat akan
pergi ke bengkel untuk ketok magic. Lho kok jadi ngomongin ketok magic yaOk
cukup ketok magicnya. Mobil didesain mudah penyok dengan tujuan memperbesar
waktu sentuh pada saat tertabrak. Waktu sentuh yang lama menyebabkan gaya yang
diterima mobil atau pengemudi lebih kecil dan diharapkan keselamatan penggemudi
lebih terjamin.

Kesimpulan
MOMENTUM
Hasil kali sebuah benda dengan kecepatan benda itu pada suatu saat.
Momentum merupakan besaran vector yang arahnya searah dengan Kecepatannya.
Satuan dari mementum adalah kg m/det atau gram cm/det

IMPULS
Hasil kali gaya dengan waktu yang ditempuhnya.
Impuls merupakan Besaran vector yang arahnya se arah dengan arah gayanya.
Perubahan momentum adalah akibat adanya impuls dan nilainya sama dengan impuls.

LEMBAR DISKUSI
SISWA

MOMENTUM, IMPULS, TUMBUKAN

KOMPETENSI INTI
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan,

gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan

menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.


KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui
pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;

kreatif; inovatif dan peduli

lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam


melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi
3.5 Mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
4.6 Memodifikasi roket sederhana dengan menerapkan hukum kekekalan momentum
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Memahami dan menjelaskan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum,
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
2. Melakukan percobaan roket sederhana dengan menerapkan hukum kekekalan
momentum
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mendeskripsikan momentum dan impuls serta menjelaskan hukum kekekalan
momentum melalui diskusi kelompok dengan penuh percaya diri
2. Mampu menerapkan aplikasi hukum kekekalan momentum dengan roket sederhana
melalui kerja kelompok dengan penuh tanggung jawab.

BAHAN DISKUSI
Diskusikan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan teman sekelompokmu!
1. Mengapa lebih sulit menghentikan kereta api dibandingkan motor jika keduanya
bergerak dengan kecepatan sama?
2. Apakah yang dimaksud dengan momentum?
3. Apa yang menyebabkan benda diam menjadi bergerak ?
4. Bagaimanakah momentum pada benda yang bergerak dengan kecepatan berubahubah?
5. Apakah karakteristik momentum?
6. Momentum merupakan besaran scalar atau besaran vektor?
7. Jika kita menendang bola, walaupun kontak antara kaki Anda dan bola hanya sesaat,
namun mengapa bola dapat bergerak dengan kecepatan tertentu?
8. Bagaimana persamaan gaya F sebagai perubahan momentum p terhadap perubahan
waktu?
9. Apakah syarat terjadinya momentum sistem dinyatakan bersifat kekal?
10. Berikan contoh penerapan konsep momentum dikehidupan sehari-hari yang kalian
ketahui!

11. Apakah yang dimaksud dengan impuls?


12. Berikan contoh penerapan konsep impuls dikehidupan sehari-hari yang kalian ketahui!
13. Apakah yang dimaksud dengan hukum kekekalan momentum??
14. Apa tumbukan itu? Ada berapa macamkah jenis-jenis tumbukan?
15. Bagaimanakah system yang akan terjadi jika benda saling menumbuk dalam dua
dimensi?
16. Apakah yang dimaksud dengan koefisien restitusi?
17. Kenapa desain mobil balap dibuat mudah hancur, padahal harganya selangit?
18. Kenapa pada beberapa mobil dipasang balon udara?
19. Bagaimana sabuk pengaman bekerja pada saat terjadi tabrakan?
20. Kenapa karateka harus menarik tangannya setelah mendaratkan pukulan kesasaran?

LEMBAR KEGIATAN
SISWA

21. MOMENTUM, IMPULS, TUMBUKAN


22.
KOMPETENSI INTI
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan,

gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan

menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.


KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui
pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;

kreatif; inovatif dan peduli

lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam


melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi
3.5 Mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
4.7 Memodifikasi roket sederhana dengan menerapkan hukum kekekalan momentum

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Memahami dan menjelaskan momentum dan impuls, hukum kekekalan
momentum, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
2. Melakukan percobaan roket sederhana dengan menerapkan hukum kekekalan
momentum
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mendeskripsikan momentum dan impuls serta menjelaskan hukum kekekalan
momentum melalui diskusi kelompok dengan penuh percaya diri
2. Mampu menerapkan aplikasi hukum kekekalan momentum dengan roket sederhana
melalui kerja kelompok dengan penuh tanggung jawab.
PERCOBAAN ROKET AIR SEDERHANA
A. Tujuan
Untuk membuktikan bagaimana tekanan gas menciptakan daya dorong melalui
pembuatan dan peluncuran roket air sederhana.
B. Dasar Teori
Roket air merupakan suatu permainan yang menggunakan prinsip tekanan udara. Jika
dimanfaatkan pada tekanan tertentu udara mempunyai energi untuk mendorong
sesuatu. Udara yang dimanfaatkan pada roket air akan mendorong air keluar, karena
lubang untuk keluarnya air yang terdorong oleh udara kecil maka mempunyai
kecepatan dan energi yang cukup besar. Hal ini sesuai dengan rumus debit air.
Air yang terdorong keluar akan mendorong udara bebas sehingga roket bisa meluncur.
Komposisi air dan udara juga mempunyai perbandingan tertentu agar menghasilkan
dorongan yang maksimal. Karena besarnya tekanan udara yang dimanfaatkan harus
sesuai dengan air yang diisi, sehingga pada akhirnya udara yang dimanfaatkan cukup
untuk mendorong air yang diisikan ke dalam badan roket.
Prinsip dasar roket merupakan implemantasi dari perubahan momentum serta Hukum
III Newton mengenai aksi-reaksi. Dalam dunia pendidikan, berbagai percobaan bisa
dilakukan untuk memahamkan kepada peserta didik mengenai prinsip dasar roket
mulai dari percobaan yang sederhana menggunakan botol-botol bekas minuman soda.
C. Alat dan bahan
a. Kertas karton

b. Selotip
c. Botol minuman berkarbonasi bekas
d. Noozle motor sebagai out take bahan bakar roket, yang dimodifikasi sehingga
dapat dipasang pada botol yang berperan sebagai body roket.
e. Dudukan kompor
f. Pompa sebagai kompresor udara pada roket, yang dipompa secara manual oleh
user.
g. Cutter
h. Gunting
D. Prosedur
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Memotong salah satu botol bekas pada bagian bawah kurang lebih bagian dari
3.
4.
5.
6.

seluruh badan aqua.


Menyambungkan dua badan botol.
Merekatkan kedua botol dengan selotip agar kuat menempel
Menghubungkan dop motor dengan dudukan kompor
Memasukkan dudukan kompor beserta dop motor pada bagian bawah botol coca

colla (botol B)
7. Membuat sirip roket dari bahan yang ringan dan kuat (kertas karton) minimal
3 sirip untuk keseimbangan roket.
8. Merekatkan pada bagian bawah roket dengan simetris antar sirip yang lain.
9. Mengisi bagian bawah botol dengan air
10. Menghubungkan noozle dengan pompa.
11. Memompa dan mengamati apa yang terjadi.

Lampiran Penilaian :
PENILAIAN ASPEK AFEKTIF PROSES BELAJAR MENGAJAR

No
1
2
3
4
....

Nama Peserta
Didik

Aspek Yang Dinilai


Rasa Ingin
Disipli Santu Komunikati
Tahu
n
n
f

Nilai
Total

Rubrik Penilaian
N
o

Aspek Yang
Dinilai

Rasa Ingin
Tahu

Disiplin

Sko
r
5
3
1
5
3
1
5

Santun

3
1
5

Komunikatif
3
1

Rubrik
Bertanya dan antusias dalam mengikuti pelajaran
Hanya bertanya atau antausias dalam mengikuti pelajaran
Tidak bertanya atau antusias dalam mengikuti pelajaran
Hadir dan masuk kelas sebelum guru masuk
Hadir 5 menit setelah guru masuk
Hadir >5 menit setelah guru masuk
Tidak ramai, konsentrasi, fokus, dan memperhatikan
penjelasan Guru di kelas
Ramai, kurang konsentrasi, fokus, dan memperhatikan
penjelasan Guru di kelas
Ramai, tidak konsentrasi, kurang fokus dan tidak
memperhatikan penjelasan Guru di kelas
Bertanya dan berpendapat sesuai dengan materi dalam
pelajaran dan diskusi
Bertanya dan berpendapat menyimpang dengan materi
dalam pelajaran dan diskusi
Tidak bertanya dan berpendapat

Nilai Akhir Adalah :


Jumlah skor yang didapat
NA
x 100%
Jumlah skor maksimum
Kriteria:
Sangat baik
Baik
Tidak baik

= > 75
= 75 > NA >50
= < 50
Semarang, Januari 2014
Guru Mata Pelajaran Fisika

Riky Ardiyanto
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF DISKUSI
N
o
1
2
3
4
....

Nama Peserta
Didik

Nilai
Total

Aspek Yang Dinilai


Kreati
f

Kerja
sama

Tanggung jawab

Komunikati
f

Rubrik Penilaian
No

Aspek Yang Dinilai

Skor
5

Kreatif

3
1
5

Kerja sama

3
1
5

Tanggung jawab

3
1
5

Komunikatif
3
1

Rubrik
Kreatif dalam presentasi pemecahan masalah
Cukup kreatif dalam presentasi dan pemecahan
masalah
Tidak kreatif dalam presentasi dan pemecahan
masalah
Dapat bekerjasama dengan baik antar anggota
kelompok
Dapat bekerjasama dengan kurang baik antar
anggota kelompok
Tidak dapat bekerjasama dengan baik antar anggota
kelompok
Mengembalikan dan merapikan alat-alat yang
digunakan dalam presentasi
Mengembalikan alat-alat yang digunakan dalam
presentasi dengan tidak rapi
Tidak mengembalikan alat-alat yang digunakan
dalam presentasi
Bertanya dan berpendapat sesuai dengan materi
dalam diskusi
Bertanya dan berpendapat menyimpang dengan
materi dalam diskusi
Tidak bertanya dan berpendapat

Nilai Akhir Adalah :


Jumlah skor yang didapat
NA
x 100%
Jumlah skor maksimum
Kriteria:
Sangat baik
Baik
Tidak baik

= > 75
= 75 > NA >50
= < 50
Semarang, Januari 2014
Guru Mata Pelajaran Fisika

Riky Ardiyanto
PENILAIAN ASPEK AFEKTIF PROSES EVALUASI

No
1
2
3
4

Nama Peserta
Didik

Jujur

Aspek Yang Dinilai


Mandiri
Kerja Keras

Nilai
Total
Disiplin

....
Rubrik Penilaian
Aspek
Yang
Dinilai

N
o

Sko
r
5

Jujur
3
1

Mandiri

Kerja
Keras

5
3
1
5

Disiplin

3
1
5
3
1

Rubrik
Mengerjakan semua soal ulangan tanpa melakukan kecurangan
dengan tenang
Mengerjakan soal ulangan tanpa melakukan kecurangan tetapi
membuat kegaduhan
Mencontek ketika melakukan ulangan
Mengerjakan soal ulangan tanpa bantuan siapaun dengan
tenang
Mengerjakan soal ulangan tetapi tidak tenang
Mengerjakan soal ulangan dengan mencontek teman
Bersungguh-sungguh dan bersemangat dalam mengerjakan
soal
Kurang
bersungguh-sungguh
dan
semangat
dalam
mengerjakan soal
Tidak sungguh-sungguh dan bersemangat dalam mengerjakan
soal
Datang dan masuk sebelum ulangan dimulai
Datang dan masuk 5 menit setelah ulangan dimulai
Datang dan masuk >5 menit setelah ulangan dimulai

Nilai Akhir Adalah :


Jumlah skor yang didapat
NA
x 100%
Jumlah skor maksimum
Kriteria:

Sangat baik = > 75

Baik
= 75 > NA >50

Tidak baik = < 50


Semarang, Januari 2014
Guru Mata Pelajaran Fisika

Riky Ardiyanto
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK DISKUSI
No
1
2
3

Nama Peserta
Didik

Diskus
i

Aspek Yang Dinilai


Presentasi Hasil
Menyajikan
Diskusi
Data

Nilai

4
...
Rubrik Penilaian
No

Aspek Yang
Dinilai

Diskusi

Presentasi
Hasil diskusi

Skor
5
3
1
5
3
1
5

Menyajikan
Data

3
1

Rubrik
Aktif dan berperan serta dalam diskusi kelompok
Kurang aktif dalam diskusi kelompok
Tidak aktif dalam diskusi
Mampu menyampaikan hasil diskusi dengan baik dan jelas
Menyampaikan hasil diskusi dengan kuarang jelas
Tidak mampu menyampaikan hasil diskusi dengan baik dan
jelas
Mampu menyajikan, membaca dan menjelaskan data tabel
dan grafik dengan baik dan jelas
menyajikan, membaca dan menjelaskan data tebel dan
grafik dengan kurang jelas
Tidak mampu membaca, menyajikan dan menjelaskan data
tabel dan grafik

Nilai Akhir Adalah :


Jumlah skor yang didapat
NA
x 100%
Jumlah skor maksimum
Kriteria:

Sangat baik = > 75

Baik
= 75 > NA >50

Tidak baik = < 50

Semarang, Januari 2014


Guru Mata Pelajaran Fisika

Riky Ardiyanto

LEMBAR PENILAIAN LKS PRAKTIKUM

NO
.
1

Kelompok
Nama Peserta didik

1
1

2
3

Skor

Nilai

.
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK PRAKTIKUM
1. Merangkai dan mengoperasikan alat :
Point Penilaian :
Mampu merangkai alat sesuai dengan urutan
Merangkai alat dengan hasil akhir yang benar sesuai dengan diagram alat
Menggunakan alat sesuai dengan prosedur pemakaian alat
Alat dapat digunakan untuk mengambil data.
2. Pelaksanaan praktikum
Point Penilaian :
melaksanakan eksperimen dengan anggota kelompok lengkap
mengerjakan eksperimen bersama-sama anggota kelompok sampai selesai
merapikan dan mengembalikan alat pada tempat semula.
mampu mengatasi kendala selama praktikum baik dengan bertanya atau diskusi
Pemberian Skor untuk masing-masing indikator :
Skor 1 : 1 point terpenuhi
Skor 2 : 2 point terpenuhi
Skor 3 : 3 point terpenuhi
Skor 4 : 4 point terpenuhi
Semarang, Januari 2014
Guru Mata Pelajaran Fisika

Riky Ardiyanto

Kisi Kisi Evaluasi


PILIHAN GANDA
Indikator Pencapaian
Kompetensi
1. Mendeskripsikan konsep

Tipe Soal
C1, C2

Jenis

Instrumen

instrumen
Pilihan Ganda

1, 2, 3, 4

momentum, impuls,
tumbukan, dan hukum
kekekalan momentum
2. Menentukan besar

4, 5, 6, 7

momentum, impuls,

C3

tumbukan, dan hukum

Pilihan Ganda

kekekalan momentum
3. Menganalisis momentum,

8, 9, 10

impuls, tumbukan, dan

C4, C5

hukum kekekalan

Pilihan Ganda

momentum

URAIAN
N

Indikator Soal

Tipe Soal

Item

o
1

Mendeskripsikan momentum, impuls,

C1

Soal no. 1

C2

Soal no. 2

C3

Soal no. 3

tumbukan,
2

hukum

kekekalan

momentum
Menjelaskan alasan teori yang terjadi
pada
impuls,

dan

suatu

fenomena

tumbukan,

momentum,
dan

hukum

kekekalan momentum.
Menentukan besarnya kecepatan benda
yang mangalami tumbukan.

Menganalisis dan menyimpulkan tabel

C4

Soal no. 4

momentum dan impuls


Mendeskripsikan
suatu

C5

Soal no. 5

C6

Soal no. 6

dengan
6

rumusan-rumusan

fenomena
hukum

kekekalan momentum
Menentukan besaran hukum kekekalan
yang ada pada suatu kejadian.

TES EVALUSI

23. MOMENTUM, IMPULS, TUMBUKAN


24.
Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar !
A. PILIHAN GANDA
1. Apa yang menyebabkan benda diam menjadi bergerak ?
a. Tentunya dengan adanya gaya benda yang semula diam menjadi bergerak.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

b. Tidak ada gaya pada benda


c. Tentunya dengan adanya gaya benda yang sama
d. Adanya gaya gesek
Gaya impulsif adalah ..
a. Suatu percepatan yang tidak menyebabkan bola bergerak cepat
b. suatu kecepatan dan menyebabkan bola bergerak cepat dan makin tepat.
c. suatu percepatan dan menyebabkan bola bergerak cepat dan makin tepat.
d. suatu percepatan yang menyebabkan bola lambat
Tuliskan bunyi hukum kekekalan momentum .!
a. Pada peristiwa tumbukan, jumlah momentum benda-benda sebelum dan sebuah
tumbukan adalah tetap.
b. Pada peristiwa tumbukan, jumlah momentum benda-benda sebelum dan sebuah
tumbukan adalah beda.
c. Pada peristiwa tumbukan, selisih momentum benda-benda sebelum dan sebuah
tumbukan adalah tetap.
d. Pada peristiwa tumbukan, selisih momentum benda-benda sebelum dan sebuah
tumbukan adalah beda.
Suatu benda dikatakan bertumbukan jika ..?
a. dalam geraknya tidak mengalami persinggungan dengan benda lain sehingga saling
memberikan gaya.
b. dalam geraknya mengalami persinggungan dengan benda lain sehingga saling
memberikan gaya.
c. dalam geraknya mengalami persinggungan dengan benda lain sehingga salah satu
memberikan gaya.
d. dalam geraknya mengalami persinggungan dengan benda lain sehingga saling
memberikan tekanan.
Sebuah batu yang dilemparkan memiliki momentum 25 Nm selama 5 sekon. Gaya rata-rata
yang diperlukan untuk menghentikan batu tersebut adalah
a. 125 N
b. 120 N
c. 225 N
d. 25 N
Gaya sebesar 300 N bekerja selama 20 sekon pada benda yang diam. Berapakah impuls yang
diberikan pada benda tersebut ?
a. 6000 Ns
b. 60000 Ns
c. 600 Ns
d. 60 Ns
Sebuah bom meledak dan terpisah menjadi dua bagian dengan perbandingan 4:5. Bagian yang
bermassa lebih kecil terlempar dengan kecepatan 50 m/s. Berapakah kecepatan bagian yang
bermassa lebih besar ini terlempar ?
a. 38 m/s
b. 48 m/s
c. 58 m/s
d. 88 m/s

8. Pada selang waktu tertentu, kedua benda tersebut bertumbukan, setelah kedua benda
bertumbukan apa yang akan terjadi ?
a. dua benda tersebut saling terpental yang arahnya berlawanan dengan gerak
b. dua benda tersebut saling terpental yang arahnya berlawanan
c. dua benda tersebut saling terpental yang arahnya sama dengan gerak
d. benda tersebut saling terpental yang arahnya berlawanan dengan gerak
9. Dua buah benda saling bergerak mendekat yaitu ..
Benda 1 bergerak dengan kecepatan V1, benda 2 bergerak dengan kecepatan V2
a.
b. Benda 1 bergerak dengan percepatan V1, benda 2 bergerak dengan kecepatan V2
c. Benda 1 bergerak dengan kecepatan V1, benda 2 bergerak dengan percepatan V2
d. Benda 1 bergerak dengan kecepatan V2, benda 2 bergerak dengan percepatan V1
10. Koefisien elastisitas dari dua benda yang bertumbukan sama dengan ..?
a. perbandingan negatif antara benda kecepatan sesudah tumbukan dengan beda
kecepatan sebelum tumbukan
b. perbandingan positif antara benda kecepatan sesudah tumbukan dengan beda
kecepatan sebelum tumbukan
c. perbandingan negatif antara benda kecepatan sebelum tumbukan dengan beda
kecepatan sebelum tumbukan
d. perbandingan positif antara benda kecepatan sebelum tumbukan dengan beda
kecepatan sebelum tumbukan
B. URAIAN
1. Sebuah truk bermuatan penuh akan lebih sulit untuk berhenti daripada sebuah mobil kecil,
walaupun kecepatan kedua kendaraan itu sama. Kenapa demikian?
2. Desain mobil dirancang untuk mengurangi besarnya gaya yang timbul akibat tabrakan.
Caranya dengan membuat bagian-bagian pada badan mobil agar dapat menggumpal
sehingga mobil yang bertabrakan tidak saling terpental satu dengan lainnya. Mengapa
demikian?
3. Dua benda masing-masing bermassa m, bergerak berlawanan arah dengan kecepatan
masing-masing 20 m/s dan 15 m/s. Setelah tumbukan, kedua benda tersebut bersatu.
Tentukanlah kecepatan kedua benda dan arah geraknya setelah tumbukan.
4. Berikut adalah Kombinasi antara Gaya dan Waktu yang Dibutuhkan untuk Menghasilkan
Impuls Sebesar 100 Ns. Apa yang bisa disimpulkan dari tabel tersebut?
Gaya (N)
100
50
25
10
4
2
1
0,1

Waktu (s)
1
2
4
10
25
50
100
1.000

Impuls (Ns)
100
100
100
100
100
100
100
100

5. Sebuah granat yang diam tiba-tiba meledak dan pecah menjadi 2 bagian yang bergerak
dalam arah berlawanan. Perbandingan massa kedua bagian itu adalah m1 : m2. Apabila
energi yang dibebaskan adalah 3 105 joule, berapa perbandingan energi kinetik pecahan
granat pertama dan kedua.
6. Dua nelayan sedang berada di perahu yang bergerak dengan kecepatan 2 m/s.
Massa perahu 200 kg dan massa tiap nelayan 50 kg. Berapa kecepatan perah sesaat
sesudah :
a. Seorang nelayan terjatuh
b. Seorang nelayan melompat dari perahu dengan kecepatan 4 m/s searah dengan gerak
perahu
c. Seorang nelayan melompat dari perahu dengan kecepatan 4 m/s berlawanan arah
dengan gerak perahu

KUNCI JAWABAN
PILIHAN GANDA
1. A

2. C

3. A

4. B

5. A

6. A

7. B

8. A

9. A

10. A

URAIAN
1. Penyelesaian :
Dalam pengertian fisisnya dikatakan bahwa momentum truk lebih besar daripada
mobil. Secara Fisika, pengertian momentum adalah hasil kali antara massa benda (m)
dan kecepatannya (v), yang dituliskan sebagai berikut.
p=mxv
dengan:
m = massa benda (kg),
v = kecepatan benda (m/s), dan
p = momentum benda (kgm/s).

Gambar Mobil bermassa m, bergerak dengan kecepatan v.


Momentumnya p = m x v.
Dari Persamaan (11) tersebut, dapat dilihat bahwa momentum merupakan besaran
vektor karena memiliki besar dan arah.
2. Penyelesaian :
Apabila mobil yang bertabrakan saling terpental, pada mobil tersebut terjadi
perubahan momentum dan impuls yang sangat besar sehingga membahayakan
keselamatan jiwa penumpangnya.
Gambar Perubahan momentum pada mobil yang menabrak tembok.

Pada kasus A, mobil yang menabrak tembok dan terpental kembali, akan mengalami
perubahan kecepatan sebesar 9 m/s. Dalam kasus B, mobil tidak terpental kembali
sehingga mobil tersebut hanya mengalami perubahan kecepatan sebesar 5 m/s. Berarti,
perubahan momentum yang dialami mobil pada kasus A jauh lebih besar daripada
kasus B.
Daerah penggumpalan pada badan mobil atau bagian badan mobil yang dapat penyok
akan memperkecil pengaruh gaya akibat tumbukan yang dapat dilakukan melalui dua
cara, yaitu memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan momentum
mobil dan menjaga agar mobil tidak saling terpental. Rancangan badan mobil yang
memiliki daerah penggumpalan atau penyok tersebut akan mengurangi bahaya akibat
tabrakan pada penumpang mobil.

3. Penyelesaian :
Diketahui : m1 = m2 = m, v1 = 20 m/s, dan v2 = 15 m/s.

4.
v2 bertanda negatif karena geraknya berlawanan arah dengan arah gerak benda
pertama. Oleh karena setelah tumbukan kedua benda bersatu dan bergerak bersamaan
maka kecepatan kedua benda setelah tumbukan adalah v1' = v2' = v'
sehingga :
m1v1 + m2v2 = (m1 + m2)v'
m(20 m/s) + m(15 m/s) = (m + m)v'
Jadi, kecepatan kedua benda 2,5 m/s, searah dengan arah gerak benda pertama
(positif).
4. Penyelesaian :
Besarnya impuls yang dibentuk adalah sebesar 100 Ns, namun besar gaya dan selang
waktu gaya tersebut bekerja pada benda bervariasi. dari Tabel 1. tersebut, dapat dilihat
bahwa jika waktu terjadinya tumbukan semakin besar (lama), gaya yang bekerja pada
benda akan semakin kecil. oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa waktu kontak
antara gaya dan benda sangat memengaruhi besar gaya yang bekerja pada benda saat
terjaditumbukan.
5. Penyelesaian :
Hukum Kekekalan Momentum:
m1v1 + m2v2 = m1v1' + m2v2' (m1 : m2 = 1 : 2)
0 = m1v1' + 2 m1v2'
v1' = 2 v2'(v1' dan v2' berlawanan arah)

EK1 : EK2 = 2 : 1

6. Penyelesaian :
Diketahui : m1 = massa perahu + massa satu orang
= 200 + 50 = 250 kg
m2 = massa satu orang = 50 kg
v1 = v2 = v = 2 m/s;
Ditanya :
a. v1 = ? Jika v2 = 0
b. v1 = ? Jika v2 = 4 m/s
c. v1 = ? Jika v2 = 4 m/s
Jawab :
Gunakanlah hokum kekekalan momentum
a. m1.v1 + m2.v2 = m1.v1 + m2.v2
250.2 + 50.2 = 250. v1 + 50. 0
500 + 100 = 250. v1 + 0
250. v1 = 600 > v1 = 600/250 = 2,4 m/s
b. m1.v1 + m2.v2 = m1.v1 + m2.v2
250.2 + 50.2 = 250. v1 + 50. 4
500 + 100 = 250. v1 + 200
250. v1 = 400 > v1 = 400/250 = 1,6 m/s
c. m1.v1 + m2.v2 = m1.v1 + m2.v2
250.2 + 50.2 = 250. v1 + 50.( 4)
500 + 100 = 250. v1 200
250. v1 = 800 > v1 = 800/250 = 3,2 m/s

PEDOMAN PENSKORAN
PILIHAN GANDA
Sistem Penilaian Pilihan Ganda :
Dijawab Benar
= skor 1
Dijawab Salah
= skor 0
Skor Akhir = jumlah skor / jumlah soal x 100
URAIAN
Pedoman Penilaian Evaluasi Tiap Butir Soal
Rubrik Penilaian tiap
Mampu menjelaskan dengan baik dan
benar sesuai dengan kunci
Hanya mampu menjelaskan sebagian
jawaban sesuai dengan kunci
hanya ditulis diketahui, ditanya dan
dijawab
Kosong
Nilai Akhir Adalah :
Jumlah Skor
NA =
x 100
140
Kriteria:

Baik = > 75

Cukup
= 75 > NA >50

Kurang baik = < 50


NILAI AKHIR = (PILIHAN GANDA + URAIAN) / 1,3

Skor
20
10
5
0

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


MOMENTUM DAN IMPULS

oleh

Riky Ardiyanto

NIM 4201411028

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014

Anda mungkin juga menyukai