Anda di halaman 1dari 16

DIKTAT

FISIKA

Kelas X

Fisika

SMA Negeri 7 Purworejo

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karuniaNya kami bisa
menyelesaikan Diktat Pembelajaran Mata Pelajaran Fisika Kelas X Program MIPA di SMA Negeri 7 Purworejo.

Diktat ini dibuat dengan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan siswa, terutama siswa di SMA Negeri
7 Purworejo. Selain itu, diktat ini kami konsep untuk kemandirian kegiatan belajar siswa dan guru sebagai
pembimbing.

Kesuksesan belajar berawal dari kemauan dan ditunjang oleh berbagai sarana, salah satu diantaranya
adalah diktat. Harapan kami, diktat ini dapat membantu siswa memahami materi yang berkaitan dengan mata
pelajaran Fisika SMA di Kelas X.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menerbitan
diktat ini. Kritik dan saran sangat kami harapkanuntuk perbaikan diktat ini di masa yang akan datang.

Purworejo, Julii 2019

Penulis

2
PENDAHULUAN
Pelajaran Fisika yang disajikan pada Diktat Fisika Kelas X SMA Semester I ini merupakan mata pelajaran yang
memberikan kemampuan dasar Fisika dan sangat penting untuk kamu kuasai. Mengapa demikian? Karena materi
yang disajikan pada diktat tersebut akan mempermudah kamu ketika mempelajari Fisika.

Materi yang akan kamu pelajari dalam diktat ini sebagian sudah kamu pelajari di SMP dan sebagian lainnya
merupakan materi baru. Di SMP kamu pernah mempelajari materi tentang Gerak, Energi, Usaha. Listrik dan Kalor.
Pada jenjang ini, materi-materi tersebut akan diperluas dan diperdalam lagi sesuai tuntutan kompetensi di tingkat
SMA. Sedangkan materi baru yang akan kamu pelajari antara lain nilai mutlak sebagai pengembangan dari
persamaan linear serta pengertian dan penggunaan matriks. Secara rinci, materi yang akan kamu pelajari pada kelas
X Semester ganjil ini adalah sebagai berikut.

No Kompetensi Pengetahuan Kompetensi Keterampilan Alokasi


Waktu
1 Menerapkan prinsip-prinsip Menyajikan hasil pengukuran 2 Minggu
pengukuran besaran fisis, besaran fisis berikut ketelitiannya
ketepatan, ketelitian dan angka dengan menggunakan peralatan dan
penting, serta notasi ilmiah teknik yang tepat serta mengikuti
kaidah angka penting untuk suatu
penyelidikan ilmiah
2 Menerapkan prinsip penjumlahan Merancang percobaan untuk 2 Minggu
vektor sebidang (misalnya menentukan resultan vektor
perpindahan) sebidang (misalnya perpindahan)
beserta presentasi hasil dan makna
fisisnya
3 Menganalisis besaran-besaran fisis Menyajikan data dan grafik hasil 4 Minggu
pada gerak lurus dengan kecepatan percobaan gerak benda untuk
konstan (tetap) dan gerak lurus menyelidiki karakteristik gerak lurus
dengan percepatan konstan (tetap) dengan kecepatan konstan (tetap)
dan gerak lurus dengan percepatan
konstan (tetap)
4 Menganalisis gerak parabola Mempresentasikan data hasil 3 Minggu
dengan menggunakan vektor, percobaan gerak parabola dan
berikut makna fisisnya dan makna fisisnya
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
5 Menganalisis besaran fisis pada Melakukan percobaan berikut 3 Minggu
gerak melingkar dengan laju presentasi hasilnya tentang gerak
konstan (tetap) dan penerapannya melingkar, makna fisis dan
dalam kehidupan sehari-hari pemanfaatannya

Materi-materi tersebut akan mengantarkan kamu untuk dapat menguasai kompetensi, baik pengetahuan,
keterampilan, maupun sikap terkait dengan kemampuan memecahkan masalah menggunakan prinsip dan aturan
Fisika sesuai tuntutan kurikulum 2013.
Penyajian materi-materi yang ada pada Diktat Fisika Kelas X biasanya diawali dengan pengenalan masalah-masalah
nyata yang bertujuan untuk menemukan konsep Fisika. Selanjutnya, kamu dituntut untuk mengusai konsep
tersebut dengan latihan soal dan mengembangkannya untuk memecahkan masalah dalam Fisika, mata pelajaran
lain, dan masalah-masalah nyata yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Diktat bahan ajar ini merupakan pelengkap dari diktat Diktat Fisika Kelas X (diktat siswa) dan dibuat dengan tujuan
agar kamu dapat mempelajari materi-materi yang disajikan dalam diktat tersebut dengan baik. Dalam Diktat ini,
disediakan informasi, panduan, soal latihan yang dilengkapi dengan rambu-rambu penyelesaian, uji kompetensi,
dan perangkat soal tes formatif, rangkuman materi, dan glosarium.

3
Setiap kegiatan pembelajaran baik pembelajaran mandiri maupun pembelajaran tatap muka akan mendapatkan
porsi penilaian untuk setiap aspek penilaian, adapun rubrik penilaian untuk setiap kompetensi dasar adalah sebagai
berikut:

Aspek Tugas Mandiri Tugas Kelompok Diksusi (forum) Uji Kompetensi


per KD
Pengetahuan 20% 20% 30% 30%
Keterampilan 30% 50% 20%

Diharapkan siswa aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, baik kegiatan diskusi, pembelajaran jarak
jauh, kegiatan tatap muka , penugasan dan kegiatan evaluasi per Kompetensi Dasar. Serta evaluasi akhir semester
yang terdapat pada bagian akhir Diktat yang dilaksanakan diakhir kegiatan pembelajaran semester ini.

Selamat belajar semoga Diktat ini dapat membantu dan meningkatkan penguasaan kamu dalam menguasai materi
Fisika kelas X SMA Semester 1 sesuai yang telah ditetapkan di dalam kurikulum 2013.

4
MATERI KOMPETENSI DASAR 1
Aspek Pengetahuan :
3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian dan angka penting, serta notasi
ilmiah.
Aspek Keterampilan :
4.2 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik
yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan ilmiah

Selamat datang di Diktat pembelajaran mandiri SMA Terbuka, pada kegiatan pembelajaran untuk kompetensi dasar
1 ini, kita akan mempelajari materi tentang besaran fisika beserta satuannya, alat ukur dan bagaimana mengukur
besaran fisika menggunakan alat ukur yang tepat dan memperhatikan prinsip angka penting da notasi ilmiah

Adapun tujuan dari kegiatan pembelajaran mandiri pada KD 1 ini, diharapkan setelah kalian mempelajari materi
yang aad pada KD 1 ini, kalian sebagai siswa dapat :

1) Mengidentifikasikan besaran pokok dan satuan pokok


2) Mengetahui besaran dan satuan turunan
3) Menjelaskan dimensi satuan
4) Melakukan pengukuran dari besaran pokok menggunakan alat ujkur yang tepat
5) Mengaplikasikan prinsip angka penting dalam mengoah hasil pengukuran
6) Melaporkan hasil pengukuran dan hasil pengolahannya secara lisan maupun tulisan

Untuk mencapai tujuan pembelajaran diatas, langkah pertama silahkan kalian pelajari dan pahami ringkasan materi
beirkut :

RINGKASAN MATERI KD 1
BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN

Sejak zaman dulu orang telah melakukan pengukuran seperti mengukur panjang atau luas suatu
benda, disamping itu mereka juga bisa menimbang massa dari suau benda.
Tahukah kalian bagaimana mereka menyetakan hasil dari pengukuran tersebut? Simak dan pelajari
materi pembelajaran berikut.

1. Besaran Pokok

Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam, Fisika adalah ilmu yang
mengungkap ayat-ayat Allah yang terdapat di alam ini (ayat Kauniah), sehingga diharapkan manusia
dapat memahaminya serta memanfaatkannya sebagai modal pengabdiannya kepada Tuhan Pencipta
Semesta alam ini. Gejala alam yang dipelajari itu baik yang terjadi pada benda/materi yang dapat
diamati langsung (makro), seperti gerak planet, lintasan roket, gerak mobil dan lain-lain, maupun
benda/materi yang tidak dapat kita amati langsung (dunia mikro), seperti halnya gerak elektron dalam
atom, perambatan kalor dalam logam dan peristiwa-peristiwa lainnya. Segala gejala alam tersebut
dapat ditunjukkan melalui sifat-sifat berbagai besaran fisika tersebut serta hubungan antara satu
besaran dengan besaran lainnya. Misalnya untuk memahami apakah logam memuai atau tidak
ketika dipanasi, kita menyelediki panjang logam tersebut melalui pengukuran dan kaitannya dengan
suhunya.

Untuk memudahkan dalam mengungkap gejala alam ini, maka digunakan berbagai lambang notasi
yang mewakili besaran-besaran fisika. Contohnya Massa (m), panjang l), waktu (t), laju (v), suhu (T)
Kuat medan magnet (B) dan banyak lagi besaran- besaran lainnya. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat
pada lampiran. Sesungguhnya nama-nama besaran fisika itu tidak asing bagi kita, mudah diingat,
karena kata-kata tersebut biasa pula digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti suhu, waktu,
panjang, volume, kecepatan dan banyak lagi besaran yang lainnya. Namun kadang-kadang untuk

5
pendefinisian secara ilmiah, menyebabkan makna besaran-besaran tersebut menjadi asing bagi
kita.
Besaran adalah sesuatu yang dapat ditentukan atau diukur, dan hasil pengukurannya dinyatakan
dengan satuan. Satuan adalah sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran.
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak bergantung
pada satuan-satuan besaran lain. Dalam Sistem Internasional ada 7 besaran pokok yaitu:

Tabel 1. Besaran Pokok dalam Sistem Internasional (SI)

2. Satuan Internasional
Pada dasarnya satuan besaran dapat ditentukan secara sembarang. Tetapi hal ini akan menyulitkan
atau banyak menimbulkan masalah karena satu besaran dapat mempunyai bermacam-macam
satuan. Satuan tersebut dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain. Misalnya, untuk
satuan besaran panjang digunakan meter, inci, kaki, hasta, depa, dan jengkal. Oleh karena itu, perlu
ditetapkan satuan standar yang berlaku secara umum.

Untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan juga kepentingan sosial perlu adanya keseragaman dalam
pemakaian satuan, untuk itu diperlukan adanya standarisasi satuan. Namun untuk memperloleh
satuan standar yang baik memerlukan kecermatan dan ketelitian yang baik. Suatu standar akan baik
bila memiliki sifat-sifat :nilainya tetap, tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan lingkungan,
mudah ditiru atau mudah diduplikasi, juga mudah untuk prosedur menghasilkannya. Karena itu
sesuai dengan

perkembangan ilmu dan teknologi definisi standar satuan telah mengalami beberapa perubahan dan
senantiasa diupayakan untuk menghasilkan ketelitian yang semakin tinggi.

Di berbagai negara maupun di berbagai penerapan tekhnologi telah digunakan berbagai macam
satuan untuk suatu besaran. Misalnya untuk satuan panjang,masih ada orang yang menggunakan
inchi, kaki, mil, bahkan di daerah-daerah tertentu masih digunakan jengkal, tumbak, depa atau yang
lainnya. Adanya berbagai satuan untuk besaran yang sama tentu saja dapat menimbulkan kesulitan.
Untuk mengatasi kesulitan tesebut kita perlu merumuskan satu jenis satuan untuk suatu besaran
tertentu yang standar yang disebut satuan standar. Syarat utama satuan standar adalah :

• Nilai satuannya harus sama


• Mudah diperoleh kembali ( mudah ditiru ) Dapat diterima secara internasional

3. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran Tabel 2. Contoh-
contoh besaran turunan:

6
4. Dimensi
Dalam Fisika banyak besaran yang sebenarnya terbentuk atau tersusun dari besaran lain, atau besaran
yang satu dengan lainnya sebenarnya sejenis. Misalnya jarak yang ditempuh partikel selama bergerak
lurus dengan keliling suatu lingkaran adalah dua besaran yang sejenis sama-sama merupakan besaran
panjang. Kelajuan adalah jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu, berarti pula bahwa besaran
kelajuan tersebut sebenarnya tersusun dari besaran panjang dibagi waktu. Dimensi menggambarkan
bagaimana suatu besaran terbentuk atau tersusun dari besaran-besaran lainnya.

Dimensi suatu besaran menggambarkan bagaimana besaran tersebut disusun dari kombinasi
besaran-besaran pokok.

Tabel 3 - Dimensi Besaran Pokok

Tabel 4 – Dimensi Besaran Turuan

7
Salah satu manfaat dari konsep dimensi adalah untuk menganalisis benar atau salahnya suatu
persamaan. Pada suatu persamaan dimensi besaran di ruas kiri harus sama dengan dimensi di ruas
kanan.. Melalui analisa dimensi kita pun bisa mencek kebenaran suatu persamaan fisika, karena
suatu persamaan fisika harus memiliki dimensi yang konsisten. Misal dalam persamaan gerak lurus
beraturan ada persamaan yang menghubungkan perpindahan dengan kecepatan dan waktu, yaitu s
= v.t. Jika kita analisis dimensinya maka dimensi ruas kiri harus sama dengan dimensi ruas kanan.

Dimensi perpindahan adalah [L]. Sedang dimensi kecepatan adalah [L/T] dan dimensi waktu adalah
[T].
Maka s = v. t
[L] = [L/T][T]= [LT-1][T]
[L] = [L] berarti persamaan tersebut adalah benar, karena dimensinya konsisten.

PENGUKURAN
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari sesungguhnya kita tidak pernah luput dari kegiatan
pengukuran. Kita membeli minyak goreng, gula, beras, daging, mengukur tinggi badan, menimbang berat,
mengukur suhu tubuh merupakan bentuk aktivitas pengukuran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pengukuran merupakan bagian dari kehidupan manusia. Melalui hasil pengukuran kita bisa membedakan
antara satu dengan yang lainnya.

Pengukuran agar memberikan hasil yang baik maka haruslah menggunakan alat ukur yang memenuhi
syarat. Suatu alat ukur dikatakan baik bila memenuhi syarat yaitu valid (sahih)dan reliable (dipercaya).
Disamping ke dua syarat di atas, ketelitian alat ukur juga harus diperhatikan. Semakin teliti alat ukur yang
digunakan, maka semakin baik kualitas alat ukur tersebut.

Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan suatu besaran yang sudah
distandar. Pengukuran panjang dilakukan dengan menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer
sekrup. Pengukuran berat menggunakan neraca dengan berbagai ketelitian, mengukur kuat arus listrik
menggunakan ampermeter, mengukur waktu dengan stopwatch, mengukur suhu dengan termometer,
dan lain sebagainya. Mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup, neraca, amper meter, termometer
merupakan alat ukur yang sudah distandar. Penggunaan alat ukur yang sudah distandar, maka siapapun
yang melakukan pengukuran, dimanapun pengukuran itu dilakukan, dan kapanpun pengukuran itu
dilaksanakan akan memberikan hasil yang relatif sama.

Alat Ukur Panjang


Pengukuran besaran panjang bisa dilakukan dengan menggunakan mistar, jangka sorong, atau
mikrometer sekrup. Alat ukur tersebut memiliki nilai ketelitian yang berbeda-beda. Nilai ketelitian adalah
nilai terkecil yang masih dapat diukur.

1. Mistar
Mistar merupakan alat ukur panjang yang paling sederhana dan sudah lumrah dikenal orang.
Ada dua jenis mistar yang sering digunakan, yaitu stik meter dan mistar metrik. Stik meter
memiliki panjang 1 meter dan memiliki skala desimeter, sentimeter, dan milimeter. Mistar
metrik memiliki panjang 30 sentimeter. Mistar memiliki skala pengukuran terkecil 1 milimeter,
sesuai dengan jarak garis terkecil antara dua garis yang saling berdekatan. Ketelitiannya adalah
0,5 milimeter, atau setengah dari skala terkecil.
Untuk pengukuran dengan menggunakan mistar atau penggaris, kita harus membaca skala pada
alat secara benar, yaitu posisi mata tepat di atas tanda yang akan dibaca. Posisi yang salah akan
menyebabkan kesalahan baca atau kesalahan paralaks.

8
2. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki batas ketelitian sampai dengan 0,1
mm. Jangka sorong dapat digunakan untuk menukur diameter bola, diameter dalam tabung,
dan kedalaman lubang. Skala utama tertulis pada batang jangka sorong. Pada rahang sorong
(geser) diberi skala sebanyak 10 bagian dengan panjang 9 mm yang disebut skala nonius. Jadi,
setiap satu skala nonius panjangnya 9/10 mm atau 0,9 mm.

Gambar Jangka sorong

Untuk menggunakan jangka sorong perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Periksa kedudukan skala nol dengan cara menutup rapat rahang tetap dan rahang sorong
(geser), lalu lihatlah skala nol pada skala utama dan skala nonius! Jika garis pada angka
nol skala nonius dan skala utama membentuk garis lurus, berarti jangka sorong tepat
digunakan untuk pengukuran.
2. Letakkan posisi benda pada tempat ukur yang sesuai

3. Untuk mencegah skala berubah-ubah pada saat pembacaan, kuncilah skala jangka sorong
dengan memutar tombol di bagian atas jangka sorong!
4. Bacalah angka yang tertera pada skala utama, yaitu satu angka di belakang koma.
Kemudian lanjutkan membaca skala nonius dengan mencari garis angka yang segaris antara
skala utama dan skala nonius, yaitu dua angka di belakang koma.

9
Dari Gambar diats terlihat bahwa skala utama jangka sorong menunjukkan skala 2,3 cm.
Garis skala nonius yang berimpit dengan skala utama (membentuk garis lurus) adalah
garis pada angka 7. Karena nilai ketelitian jangka sorong 0,1 mm maka nilai kelebihannya
adalah 7 x 0,1 mm = 0,7 mm = 0,07 cm. Jadi, jangka sorong pada gambar 5
menunjukkan nilai 2,3 cm + 0,07 cm = 2,37 cm.

3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang ketelitiannya paling tinggi. Mikrometer sekrup
mempunyai ketelitian 0,01 mm sehingga cocok untuk mengukur antara lain tebal kertas,
diameter kawat email, dan tebal kain.

Bagian-bagian mikrometer sekrup

Langkah-langkah menggunakan mikrometer sekrup hampir sama dengan langkahlangkah


penggunaaan jangka sorong, yaitu sebagai berikut :

1) Periksa kedudukan skala nol dengan cara menutup rapat rahang ukur tetap dan rahang ukur
gerak dan lihatlah posisi nol pada skala tetap dan skala putar! Jika garis pada angka nol skala
putar dan garis pada skala tetap membentuk garis lurus, berarti mikrometer sekrup tidak
mengalami kesalahan nol dan siap untuk melakukan pengukuran.
2) Letakkan rangka mikrometer sekrup pada telapak tangan kanan dan jepit dengan jari
kelingking, jari manis, dan jari tengah. Bukalah rahang ukur gerak dengan memutar silinder
putar, lalu letakkan benda pada rahang ukur tetap dengan dipegangi tangan kiri. Putarlah
silinder putar dengan menggunakan telunjuk dan ibu jari tangan kanan. Jangan memutar
rangka dengan memegang silinder putar!
3) Bacalah angka yang tertera pada skala tetap, yaitu satu angka di belakang koma, kemudian
dilanjutkan membaca skala putar dengan mancari garis angka skala putar yang segaris
dengan skala tetap (dua angka di belakang koma).

10
Pembacaan skala mikrometer sekrup

Pada Gambar di atas terlihat bahwa skala tetap mikrometer sekrup yang paling dekat dengan
selubung luar adalah 4 mm lebih. Pada skala putar terlihat garis skala yang berimpit dengan garis
mendatar pada skala tetap adalah garis pada angka 12.
karena nilai ketelitian mikrometer sekrup
0,01 mm, maka nilai kelebihannya adalah 12 x 0,01 mm = 0,12 mm. Jadi, hasil pengukuran
mikrometer sekrup pada Gambar. menunjukkan nilai 44 mm + 0,12 mm = 4,12 mm.

Alat Ukur Massa


Pengukuran massa pada umumnya dilakukan dengan menggunakan neraca. Ada beberapa jenis neraca,
antara lain neraca Ohauss, neraca lengan, neraca langkan, neraca pasar, neraca tekan, neraca badan, dan
neraca elektronik. Salah satu jenis neraca yang sering digunakan di laboratorium adalah neraca lengan.
Neraca ini mempunyai bagian-bagian penting, antara lain tempat beban, skala yang disertai beban geser,
sistem pengatur khusus dan penunjuk.

Ada dua jenis neraca Ohauss, yaitu neraca dua lengan yang mempunyai batas ketelitian 0,01 g dengan
batas mengukur massa 310 g sehingga disebut neraca Ohauss-310 dan neraca tiga lengan yang
mempunyai batas ketelitian 0,1 g dengan batas mengukur massa 2,610 kg dan disebut neraca Ohauss-
2610. Kedua jenis neraca Ohauss ini sering digunakan di laboratorium.

Pada neraca Ohauss-310, lengan depannya memuat angka puluhan, lengan belakangnya memuat angka
ratusan, sedangkan sebuah lingkaran skala memuat angka satuan dan seperseratusan. Cara
menimbangnya sebagai berikut.
a. Geser penunjuk pada lengan depan dan belakang ke sisi kiri dan lingkaran skala diarahkan pada
posisi nol! Ini artinya neraca menunjukkan skala nol.
b. Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang!
c. Letakkan benda yang akan diukur pada tempat yang tersedia pada neraca!
d. Ubahlah keempat penunjuk, diurutkan dari penunjuk yang terdapat pada ratusan, puluhan, satuan,
dan yang terakhir seperseratusan hingga tercapai keadaan yang setimbang!
e. Bacalah massa benda dengan menjumlah nilai yang ditunjukkan oleh penunjuk ratusan, satuan, dan
yang terakhir seperseratusan.

Alat Ukur Waktu

11
Pengukuran waktu umumnya dilakukan dengan menggunakan stopwatch. Jenis stopwatch cukup
banyak dan biasanya memiliki tiga tombol yaitu tombol start, stop dan reset. Tombol start berfungsi untuk
menjalankan stopwatch dan tombol stop untuk menghentikan nya.
Sedangkan tombol reset berfungsi untuk mengatur stopwatch ke posisi nol.

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN


1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Hasil pengukuran tebal sebuah buku fisika menggunakan jangka sorong seperti
diperlihatkan pada gambar di atas adalah ….
A. 2,76 cm
B. 2,95 cm
C. 3,25 cm
D. 3,16 cm
E. 3,27 cm Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 2,70 cm + 0,06 cm = 2,76 cm
Jawaban : A
2. Perhatikan gambar mikrometer sekrup berikut ini!

Besar pengukurannya adalah ….


A. 2,93 mm
B. 3,27 mm
C. 3,48 mm
D. 3,77 mm E. 4,26 mm Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 3,50 mm + 0,27 mm = 3,77 mm Jawaban : D

3. Tebal sebuah lempeng logam yang diukur dengan mikrometer sekrup seperti ditunjukkan gambar
adalah ….

A. 4,28 mm
B. 4,27 mm

12
C. 4,78 mm
D. 5,28 mm E. 5,78 mm Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 4,50 mm + 0,28 mm = 4,78 mm Jawaban : C

TINDAK LANJUT

Setelah kalian mempelajari materi diatas, untuk lebih mendalami dan menguasai materi yang berkaitan dengan
Kompetensi Dasar 1 dengan materi Besaran, Satuan dan Pengukuran silahkan kalian buka dan pelajari Diktat Paket
Fisika untuk SMA/MA Kelas X karangan Marthen Kanginan Penerbit Erlangga halaman 7 sampai dengan 42.
Kemudian kalian bisa menyimak video pembelajaran tentang pengukuran pada link https://youtu.be/JAMKnjR4E74.

Kalian juga bisa mencari referensi lain dari materi ini dari sumber-sumber lain baik sumber cetak maupun searching
di internet, jangan lupa untuk akses ke LMS MIPAdi Kelas Fisika X (kode kelas : 6D45X1) untuk mempelajari dan
mengerjakan kuis di LMS.

ATTENTION!!

Setelah kalian mempelajari materi diatas, apakah kalian memahami seluruh materi mengenai pengukuran?
Ataukah ada materi yang belum dimengerti? Jika kalian masih belum memahami keseluruhan materi diatas,
silahkan pelajari lagi materi dengan lebih seksama. Namun jika sudah memahami keseluruhan materi, silahkan
lanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.

Refleksi Materi
Pada jaman dulu, besaran panjang menggunakan satuan hasta, jengkal atau dipa, menurut anda mengapa satuan-
satuan tersebut tidak dapat dijadikan satuan standar dalam pengukuran, khususnya dalam keperluan ilmiah?
Jelaskan!
Tulis jawaban anda pada forum diskusi kelas di LMS, atau ditulis pada diktat tugas, dikumpulkan kepada tutor TKB
pada saat kegiatan Tatap Muka minggu pertama.

TUGAS MANDIRI KOMPETENSI DASAR 1


Tugas Pribadi :
Identifikasi beberapa besaran fisika yang ada disekitar lingkungan anda, kemudian klasifikasi besaranbesaran
tersbebut, apakah termasuk besaran poko atau besaran turunan, tuliskan minimal 10 besaran yang kalian
identifikasi, hasil pengamatan ditulis di diktat tugas, diserahkan kepada tutor TKB pada saat pertemuan Tatap Muka
Minggu kedua.

Tugas Kelompok (1 kelompok 3 sd 6 Siswa) :


Silahkan kalian ukur dimensi panjang dari beberapa benda (contoh : meja, lemari, ember) yanga ada
dirumah/tempat tinggal masing-masing, gunakan alat ukur yang tersedia, kemudian kalian tentukan volume dari
masing masing benda tersebut, tulis hasil pengukuran dan perhitungan pada kertas selembat sesuai dengan format
berikut :
No Nama Benda Panjang Lebar Tinggi diameter volume
1 …………….

..
10

UJI KOMPETENSI DASAR 1


Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Diantara kelompok besaran berikut,yang termasuk kelompok besaran pokok dalam satuan sistem
Internasional adalah....... A. Panjang,luas,waktu,jumlah zat
B. Kuat arus,intensitas cahaya,suhu,waktu

13
C. Volume,suhu,massa,kuat arus
D. Kuat arus,panjang,massa,tekanan
E. Intensitas cahaya,kecepatan,percepatan,waktu
2. Kelompok besaran dibawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan adalah.....
A. Panjang,lebar dan luas
B. Kecepatan,percepatan,dan gaya
C. Kuat arus,suhu dan usaha
D. Massa,waktu,dan percepatan
E. Intensitas cahaya,banyaknya mol dan volume
3. Tiga besaran di bawah ini yang merupakan besaran skalar adalah ...
A. Jarak,waktu,dan luas
B. Perpindahan,kecepatan,dan percepatan
C. Laju,percepatan,dan perpindahan
D. Gaya,waktu,dan induksi magnetik
E. Momentum,kecepatan,dan massa
4. Dalam system SI,satuan kalor adalah....
A. Kalori
B. Joule
C. Watt
D. Derajat kelvin
E. Derajat celcius
5. Dari hasil pengukuran dibawah ini yang termasuk vektor adalah....
A. Gaya,daya dan usaha
B. Gaya,berat,dan massa
C. Perpindahan,laju dan kecepatan
D. Kecepatan,momentum dan berat
E. Percepatan,kecepatan dan daya
6. Satuan berat benda adalah....
A. Kg m
B. Kg ms-¹
C. Kg ms-²
D. Kg m²s-¹
E. Kg m²s-²
7. Dimensi ML-¹T-² menyatakan dimensi dari....
A. Gaya
B. Energi
C. Daya
D. Tekanan
E. Momentum
8. Rumus dimensi momentum adalah....
A. MLT-³
B. ML-¹T-²
C. MLT-¹
D. ML-²T²
E. ML-¹T-¹
9. Rumus dimensi daya adalah...
A. ML²T-²
B. ML³T-²
C. MLT-²
D. ML²T-³
E. MLT-³

14
10. sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam 1,6 mm dan diameter luar 2,1 mm. Alat
yang tepat untuk mengukur diameter dalam pipa tersebut adalah… A. Mistar
B. Altimeter
C. Mikrometer
D. Jangka Sorong
E. Amperemeter
11. Perhatikan gambar berikut!

Gambar tersebut menunjukkan hasil pengukuran diameter tabung menggunakan jangka sorong.
Berdasarkan gambar tersebut hasil yang benar adalah …. A. 5,70 cm
B. 5,75 cm
C 5,76 cm
D. 5,86 cm
E. 6,30 cm
12. Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap sebuah diameter bola logam kecil ,
maka nilai yang ditunjukkan adalah :

A. 8,12 mm D. 8,62 mm
B. 8,50 mm E. 9,12 mm
C. 8,52 mm
13. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari hasil pengukuran
tampak pada gambar. Besarnya hasil pengukuran adalah :

A. 3,19 cm
B. 3,14 cm
C. 3,10 cm
D. 3,04 cm E. 3,00 cm
14. Perhatikan gambar berikut!

Supaya neraca setimbang, maka nilai anak timbangan x yang harus ditambahkan ke piring B adalah ….
a. 250 gram
b. 500 gram
c. 750 gram
d. 1.000 gram
e. 1.200 gram
f.

15
REFERENSI
Halliday dan Resnick, 1991. Fisika Jilid 1 (Terjemahan) Jakarta; Penerbit Erlangga Kanginan,
Marthen. 1996. Fisika SMA: Penerbit Erlangga Pranala Online :
https://gurumuda.net/besaran-pokok.htm https://brightlyphysics.wordpress.com/tag/besaran /
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengukuran

Evaluasi akhir Diktat

16

Anda mungkin juga menyukai