Anda di halaman 1dari 35

MODULAJAR

IPAS
IMPLEMENTASI KURIKULUM
MERDEKA

KASMARIYANI, S.Pd.

NIP 198203202006042021
KELAS X
SMK NEGERI 1 BONE
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
MODUL 5

Aspek Keruangan dan Konektivitas


Antar Ruang dan Waktu
I. KOMPONEN UMUM

A. IDENTITASMODUL
Nama Penyusun : KASMARIYANI, S.Pd.
Instansi : SMKN 1 BONE
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jenjang : SMK
Fase :E
Kelas :X
Alokasi Waktu : 4 x 6 JP

B. KOMPETENSI AWAL
Membaca kritis materi tentang keruangan serta konektivitas antar ruang dan waktu

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Berkebhinekaan global, gotong royong, bernalar kritis dan kreatif

D. SARANA DAN PRASARANA


Alat : HP, papan tulis, spidol
Bahan : Peta topografi wilayah Indonesia, berbagai artikel tentang bencana
yang pernah terjadi di Indonesia
Sumber belajar : buku paket proyek IPAS, dan internet

E. MATERI AJAR
• Konsep keruangan dan waktu
• Interaksi Keruangan dan waktu
• Berbagai topografi wilayah Indonesia;
• Aktivitas penduduk di wilayah pesisir Indonesia, di daerah dataran rendah, dataran
tinggi, daerah gunung dan pegunungan
• Upaya menanggulangi permasalahan lingkungan di beberapa wilayah topografi
• Pengaruh letak geologis terhadap potensi sumber daya alam
F. TARGET PESERTADIDIK
1. Siswa regular/umum
2. Siswa dengan kesulitan belajar
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi

G. MODELPEMBELAJARAN
Discovery Learning, Problem based learning secara tatap muka
II. KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Elemen Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan Peserta Didik mampu: • Menjelaskan konsep
fenomena • Menjelaskan Konsep Keruangan dan Waktu
secara ilmiah Keruangan dan Waktu • Menjelaskan interaksi
• Menjelaskan interaksi keruangan dan waktu serta
keruangan dan waktu pengaruh yang ditimbulkan
• Menjelaskan pengaruh • Menganalisis pengaruh
interaksi keruangan dan astronomis terhadap
waktu sumber daya alam
• Menjelaskan kondisi Indonesia.
sosial dan lingkungan • Menganalisis pengaruh
alam dalam konteks lokal geografis terhadap sumber
dan regional, nasional, daya alam Indonesia.
hingga global. • Menjelaskan pengaruh
• Menjelaskan kondisi letak klimatologis terhadap
geografis Indonesia dan potensi sumber daya alam.
pengaruhnya terhadap • Menjelaskan pengaruh
aktivitas sosial, ekonomi, letak geologis terhadap
dan politik. potensi sumber daya alam
• Menyajikan analisis
pemanfaatan sumber daya
alam di daerah sekitar
• Menjelaskan keuntungan
• letak geologis Indonesia.

• Mengidentifikasi dampak
negatif letak geologis
Indonesia.
• Menganalisis pengaruh 3
wilayah fisiografis
Indonesia terhadap
keanekaragaman flora
fauna.
• Membedakan bentuk
topografi dataran rendah
dan dataran tinggi di
Indonesia;
• Mendeskripsikan bentuk
topografi gunung dan
pegunungan di Indonesia;
• Menganalisis kehidupan
pantai dan pesisir di
berbagai wilayah Indonesia
• Menyajikan deskripsi
bentuk muka bumi wilayah
sekitar.
• Mendeskripsikan berbagai
bentuk aktivitas penduduk
di daerah pesisir dan
pantai;
• Menelaah berbagai bentuk
aktivitas penduduk
Indonesia di wilayah
topografi dataran rendah;
• Membandingkan bentuk
aktivitas penduduk
Indonesia di wilayah
topografi dataran tinggi
dan pegunungan;
• Memilih upaya
menanggulangi
permasalahan lingkungan
di beberapa wilayah
topografi;
• Menyajikan bentuk-bentuk
aktivitas penduduk pada
berbagai bentuk topografi

Mendesain dan • Mengamati aktivitas • Mengamati aktivitas


mengevaluasi pemanfaatan sumber pemanfaatan sumber daya
penyelidikan daya alam di daerah alam di daerah sekitar
ilmiah sekitar tempat tinggalnya. tempat tinggalnya
Menerjemahka • Menyajikan hasil • Menyajikan hasil
n data dan pengamatan pemanfaatan pengamatan pemanfaatan
bukti-bukti sumber daya alam di sumber daya alam di
secara ilmiah lingkungan sekitar. lingkungan sekitar.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta didik bisa memahami berbagai topografi
wilayah Indonesia, aktivitas penduduk di wilayah pesisir Indonesia, daerah dataran tinggi,
daerah gunung dan pegunungan, upaya menanggulangi permasalahan lingkungan di beberapa
wilayah topografi serta pengaruh letak geologis terhadap sumber daya alam

C. PERTANYAAN PEMANTIK

o Dimana letak lokasi tempat tinggal kalian (di pegunungan, Pesisir pantai atau yang
lainnya) ?
o Sumber daya alam apa saja yang ada di sekitar tempat tinggal Ananda?
o Apa dampaknya dari Letak tempat tinggal Ananda?
o Apa saja aktivitas perekonomian penduduk di daerah tempat tinggal Ananda ?
D. KEGIATANPEMBELAJARAN
 Pertemuan ke- 1 dan 2

 Stimulation
Guru menyampaikan kepada siswa tujuan pembelajaran serta mempersiapkan siswa dalam
mengikuti pembelajaran dengan menanyakan kondisi siswa serta mengajukan pertanyaan
pemantik
 Problem statemen
Mengidentifikasi masalah sebanyak-banyaknya. Dipilih (1) bagaimana menjelaskan
konsep keruangan dan antar ruang dan waktu serta interaksi keruangan dan waktu (2) Siswa
menjelaskan wilayah topografi di Indonesia
 Data Collection
Masing-masing kelompok diberikan kesempatan mengumpulkan informasi (masing-masing
siswa dalam kelompoknya lebih dulu menyelesaikan tugasnya secara individu)
 Data Processing
Siswadikondisikan berperan aktif dalam diskusi kelompok guna mengolah materi diskusi
dalam diskusi kelompok untuk ditafsirkan sebagai hasil penemuan
 Verification
Hasil pengolahan data (menjadi hasil penemuan) dari diskusi kelompok diverifikasi dengan
teori/ berbagai sumberbelajar untuk membuktikan kebenaran hipotesis
 Generalization
bersama sama menarik kesimpulanyang berlaku umum terhadap hasil penemuan dalam hal
membagankan klasifikasi materi dan identifikasi perubahan materi dengan memperhatikan
verifikasi, Presentasi hasil diskusi kelas untuk menyamakan persepsi Hasil diskusi
dikumpulkan Guru mengisi form pengamatan diskusi, jurnal sikap,jurnal kelas

 Pertemuan ke -3 dan 4
 Orientasi peserta didik kepada masalah
Tanya jawab materi terdahulu tentang pengaruh letak astronomis, geografis dan
klimatologis Indonesia , sehingga siswa berhadapan dengan permasalahan (1) bagaimana
mengidentifikasi masalah lingkungan yang muncul akibat wilayah Topografi Indonesia
(sebagai materi diskusi-2)
 Mengorganisai peserta didik
Mengorganisasikan tugas belajar meliputi cara-cara memecahkan masalah lingkungan
yang muncul akibat wilayah Topografi Indonesia. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
dan masing-masing mengerjakan 1 item. Masing-masing kelompok berdiskusi tentang apa
yang harus dikerjakan guna menjawab permasalahan yang muncul.
 Membimbing penyelidikan individu/kelompok
Peserta didik mengumpulkan informasi guna memecahkan masalah melalui Literasi bahan
bacaan wilayah Topografi Kemudian mendiskusikannya
 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Diskusi mengembangkan konsep aktivitas pemanfaatan sumber daya alam di daerah sekitar
tempat tinggalnya Dilanjutkan. menyusun laporan praktikum

 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


Melakukan analisis dan evaluasi hasil belajar melalui presentasi hasil pengamatan
pemanfaatan sumber daya alam di lingkungan sekitar
 Melaksanakan UH
Guru menyelesaikan form pengamatan praktikum, jurnal sikap, jurnal kelas

E. ASESMEN
1.Asesmen Diagnostik Non Kognitif

LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK

• Coba amati kondisi wilayah topografi tempat tinggalmu, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu.

(A) (B) (C)

• Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada suasana
belajarmu!
• Apa saja yang kamu rasakan dengan kondisi ekonomi masyarakat disekelilingmu?
• Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi persoalan tersebut?
• Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang Konektivitas antyar ruang dan waktu?

2.Asesmen Formatif
Elemen Tujuan Pembelajaran Penilaian
Formatif Sumatif
Tugas Tugas Ulangan
Mandir Kelompok Harian
i
Menjelaskan Peserta Didik mampu:
fenomena • Menjelaskan Konsep Keruangan dan
secara ilmiah Waktu √ √
• Menjelaskan interaksi keruangan dan
waktu √ √
• Menjelaskan pengaruh interaksi keruangan
dan waktu √ √
• Menjelaskan kondisi sosial dan √ √
lingkungan alam dalam konteks lokal dan
regional, nasional, hingga global.
• Menjelaskan kondisi geografis Indonesia √ √
dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial,
ekonomi, dan politik.
Mendesain dan
• Mengamati aktivitas pemanfaatan sumber √
mengevaluasi
daya alam di daerah sekitar tempat
penyelidikan
tinggalnya.
ilmiah
Menerjemahkan • Menyajikan hasil pengamatan √
data dan bukti- pemanfaatan sumber daya alam di
bukti secara lingkungan sekitar.
ilmiah

• Pedoman Penskoran
No Asesmen Bobot
• Tugas Mandiri 25 %
• Tugas Kelompok 50 %
• Ulangan Harian 25 %

F. REFLEKSI GURU DAN SISWA


a. Guru merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan mengajukan beberapa
pertanyaan :

Lembar Refleksi

• Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti pembelajaran ini?


• Apakah Anda telah menguasi seluruh materi pembelajaran ini? Jika ada materi yang belum
dikuasi tulislah materi tersebut!
• Apakah manfaat yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pelajaran ini?
• Apakah yang akan Anda lakukan setelah menyelesaikan pelajaran ini?
• Tulislah secara ringkas apa yang telah Anda pelajari dari kegiatan pembelajaran ini!

b. Siswa merefleksi pengalaman belajar yang diperoleh pada materi keruangan dan konektivitas
antar ruang dan waktu
G. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
a. Pengayaan:
Bagi peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran diberikan pembelajaran
pengayaan.
b. Remedial:
Pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor sebaya,
atau tugas dan diakhiri dengan tes.

Mengetahui: Bone, 11 Juli 2022


Kepala SMKN 1 Bone, Guru Mata Pelajaran,

Sudirman Bin Ngalla, S.Pd., M.Pd. Kasmariyani, S.Pd.


NIP 19711229 199603 1 001 NIP 19820320 200604 2 021
• Lampiran
• Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Aspek Keruangan dan Konektivitas Antar Ruang dan Waktu

Geografi Indonesia
Negara yang beribukota di Jakarta ini memiliki letak yang strategis. Indonesia terletak diantara 6º
LU-11º08 LS dan 95º BT-141º BT yang memiliki luas daratan seluas 1.922.570 km2. Sedangkan
luas perairannya adalah 3.257.483 km2. Hal ini terlihat jelas di peta Indonesia yang wilayahnya
dikelilingi lautan luas dan berada digaris khatulistiwa.

Dengan jumlah pulau yang dimiliki yakni 17.504 pulau, sebanyak 6.000 pulau tidak berpenghuni.
Hal ini karena kebanyakan penduduknya mendiami 5 pulau besar, yakni Pulau Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Indonesia memiliki batas laut maupun darat sehingga sering kali terlibat konflik dengan negara-
negara tetangga. Adapun batas-batas wilayah Indonesia sebagai berikut :

 Utara. Di sebelah utara Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Samudra Pasifik,
Filipina, Thailand, dan Vietnam.
 Barat. Di bagian barat, Indonesia dibatasi oleh Samudera Hindia dan negara India.
 Selatan. Negara Indonesia dibatasi Samudra Hindia dan Timor Leste
 Timur. Di bagian Timur yakni berbatasan dengan negara tetangga  yaitu Papua Nugini

Lingkungan Hidup Indonesia


Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi sehingga tidak jarang disebut dengan “mega
biodiversity”. Baik flora maupun fauna yang ada di Indonesia jenisnya sangat banyak dan tersebar
di seluruh wilayah Indonesia.

Daftar flora identitas provinsi di Indonesia adalah daftar flora nusantara yang menjadi simbol flora
nasional Indonesia.

Selain itu, dikenal bunga nasional yang mana bunga yang ditetapkan pemerintah sebagai
karakteristik bangsa Indonesia, diantaranya bunga melati sebagai puspa bangsa, bunga anggrek
bulan sebagai puspa pesona, bunga patma raksasa sebagai puspa langka.

Di setiap provinsi di Indonesia juga terdapat bunga provinsi yang menjadi identitas masing-masing
provinsi di Indonesia. Hal ini ditetapkan dalam Surat Kemendagri No. 48 tahun 1989 yang mengatur
mengenai Pedoman Penetapan Identitas Flora dan Fauna Daerah.

Selain Flora Indonesia, juga dikenal Fauna Indonesia yang beraneka ragam. Hal ini karena
dipengaruhi keadaan alam, gerakan hewan, dan rintangan alam.

Persebarannya dapat dilihat di peta Indonesia sesuai daerahnya masing-masing. Indonesia sendiri
menggolongkan jenis fauna menjadi 3 golongan, diantaranya :

 Fauna Tipe Asiatis. Fauna jenis ini berdasarkan peta Indonesia persebarannya di bagian
barat Indonesia sampai Selat Makassar dan Selat Lombok. Hewan-hewan yang hidup
didaerah ini berjenis hewan menyusui yang besar, diantaranya adalah gajah, harimau, badak,
beruang, dan orang utan.
 Fauna Tipe Australis. Dilihat dari peta Indonesia, maka fauna tipe ini akan mudah
ditemukan di bagian timur Indonesia yakni Papua dan sekitarnya. Contoh fauna yang
tersebar di daerah ini dominan jenis burung, seperti burung kasuari, cendrawasih, dan
kakaktua.
 Fauna Peralihan. Fauna tipe ini akan mudah ditemukan di peta Indonesia bagian tengah,
yakni Sulawesi dan Nusa Tenggara. Hewan tipe ini disebut juga hewan asli Indonesia yang
tidak dapat ditemui di negara lain. Persebaran hewan yang termasuk fauna peralihan
diantaranya adalah komodo, babi rusa, anoa daratan dan burung maleo.
Demografi Indonesia

Indonesia sebagai negara yang luas juga memiliki penduduk yang jumlahnya sangat besar. Tidak
heran jika Indonesia menempati posisi keempat dengan penduduk terbesar didunia.

Berdasarkan Biro Pusat Statistik, penduduk Indonesia memiliki populasi hampir 270.054.853 juta
jiwa pada tahun 2018 ini.

Namun diantara 5 pulau besar Indonesia, Pulau Jawa merupakan pulau dengan penduduk terbanyak
khususnya Jakarta yang sangat padat penduduknya.

Penduduk Indonesia sebagian besar merupakan bangsa Austronesia, terdapat juga kelompok
Melanesia, Polinesia, dan Mikronesia. Pada akhirnya setiap daerah di setiap pulau memiliki jenis
suku masing-masing yang menjadi identitas mereka.
Di Indonesia ada beberapa agama yang diakui, diantaranya adalah Islam, Protestan, Katolik, Hindu,
Budha, dan Konghucu. Selain itu juga terdapat berbagai kepercayaan yang dimiliki penduduk
Indonesia terutama didaerah pedalaman-pedalaman. Sedangkan yang menjadi kelompok mayoritas
adalah penduduk yang beragama Islam.

Topografi berbagai Wilayah di Indonesia

Indonesia sebagai negara yang terletak di garis khatulistiwa umumnya memiliki iklim yang
tropis. Sehingga tidak heran jika Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim
kemarau.
Indonesia dikenal sebagai negara maritim yang memiliki perairan luas ditambah letaknya yang
diapit oleh dua Samudera menjadikan Indonesia beriklim laut.
Dengan adanya iklim ini, maka kelembagaan udara cukup tinggi yang mana mencapai lebih dari
80%. Hal ini sebagai akibat dari sifat kepulauan daerah tropis sehingga disebut iklim tropis basah.
Keuntungan dengan adanya iklim laut ini salah satunya adanya pengaruh angin laut yang
membawa kelembapan ke daratan. Sehingga, pengaruh tersebut dapat menyejukkan daratan yang
panas dan kering di musim kemarau. Sedangkan di malam harinya tidak terlalu dingin karena
pengaruh laut yang hangat.
Kepulauan di Indonesia yang terdiri dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan dengan
puncak-puncak yang menjulang menciptakan variasi iklim. Sehingga, di kawasan Indonesia terdapat
iklim tropis lembab di daratan rendah dan iklim salju abadi di puncak pegunungan Jaya Wijaya. Ada
juga iklim hujan tropis di daerah hadap angin dan iklim kering di daerah bayangan hujan.

Demikianlah beberapa informasi terkait gambaran peta Indonesia dan keanekaragaman didalamnya.
Indonesia sebagai negara kepulauan tentunya memiliki keadaan geografis yang menarik dengan
letaknya yang strategis.
Dengan berbagai bentuk topografi juga menciptakan keanekaragaman lainnya seperti flora dan
fauna yang dapat ditemukan di persebaran berbagai daerah di peta Indonesia.
Selain itu, berbagai bentuk topografi di Indonesia juga menciptakan berbagai iklim yang
memberi pengaruh pada aktivitas kehidupan manusianya.

Aktivitas penduduk di berbagai wilayah topografi di


Indonesia

Pada dasarnya manusia memanfaatkan lingkungannya dalam berbagai bentuk aktivitas dalam
rangka memenuhi kebutuhannya. Jika dicermati lingkungan sekitar kita maka kegiatan atau aktivitas
penduduk di berbagai tempat dapat sama dapat pula berbeda – beda. Salah satu penyebab aktivitas
penduduk adalah faktor alam
berupa topografi. Ananda tentu masih ingat, apakah yang dimaksud dengan topografi? Ya, benar
secara sederhana topografi adalah relief. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini!
Gambar 2.10. Sawah di dataran rendah  dan  Gambar 2.11. Sawah di lereng gunung
Gambar tersebut menunjukkan perbedaan cara bertani sawah di dataran
Gambar tersebut menunjukkan perbedaan cara bertani sawah di dataran rendah dan di lereng
pegunungan. Hal tersebut sebagai bukti bahwa topografi ( relief ) wilayah mempengaruhi cara –
cara manusia beraktivitas.

1. Aktivitas Manusia di Pantai dan Daerah Pesisir.


Negara kita Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia dengan garis pantainya yang
sangat panjang. Dari sejak jaman dahulu kala wilayah pantai dan pesisir di Indonesia telah
menghidupi jutaan penduduknya. Berbagai aktivitas penduduk dapat ditemukan di daerah pantai dan
pesisir wilayah Indonesia. Untuk jelasnya perhatikan gambar berikut ini!

Gambar 2.12. Menangkap ikan dan budidaya rumput laut sebagai mata pencaharian penduduk sekitar pantai .

Sebagai negara kelautan ( negara bahari ) kegiatan masyarakat ditunjukkan seperti pada Gambar
2.12. sangat banyak dijumpai di hampir seluruh wilayah pantai dan pesisir Indonesia. Aktivitas
kehidupannya antara lain :
a. Nelayan dan Petani Tambak.
Nelayan dan petani tambak umumnya merupakan mata pencaharian utama penduduk daerah pantai
dan pesisir. Hasilnya, antara lain : ikan, udang, rumput laut, kerang, sotong (cumi-cumi), mutiara,
garam, dan lain sebagainya.
b. Pegawai.
Sebagian kecil penduduk daerah pantai dan pesisir bekerja sebagai pegawai pemerintah maupun
swasta. Bidang pemerintahan, dan layanan masyarakat lainnya seperti jasa pariwisata menjadi salah
satu pilihan aktivitas penduduknya.
c. Bekerja di sektor industri.
Sebagian wilayah pantai dan pesisir Indonesia juga menjadi lokasi industri-industri besar, dan tidak
sedikit pula penduduk yang bekerja di sektor ini. Industri pengolahan dan pengawetan ikan akan
memberikan nilai tambah bagi produksi ikan dari kawasan pantai dan pesisir, sehingga mampu
meningkatkan taraf kehidupan nelayan.
d. Berdagang.
Sebagian dari masyarakat pantai dan pesisir Indonesia bermata pencaharian sebagai pedagang
berbagai kebutuhan pokok di lingkungan. Demikian pula dijumpai sebagai pedagang besar dengan
komoditas yang diperdagangkannya ikan dan rumput laut baik yang masih segar maupun sudah
diolah atau diawetkan.
Permukiman atau perkampungan nelayan di daerah pantai atau pesisir umumnya menempati muara-
muara sungai besar. Penduduk membangun permukimam dengan pola memanjang (linier)
mengikuti alur sungai atau garis
pantai. Situasi permukiman sebagian tertata, tetapi sebagian lainnya tidak tertata sehingga terkesan
kumuh. Perhatikan gambar berikut ini! Menurutmu dilihat dari aspek lingkungan yang baik, mana
dari kedua gambar tersebut yang menunjukkan lingkungan yang lebih baik?

https://penginapan.net/kampung-nelayan-situbondo-destinasi-wisata-murah-populer/ dan
https://medium.com/nekropolis/kampung-tongkol-dan-masa-depan-penataan-permukiman- kumuh-
di-perkotaan-indonesia-6844bed0f2ec
Gambar 2.13. Permukiman Tepi Pantai dan Muara Sungai

Permukiman penduduk di daerah pantai dan pesisir merupakan salah satu permasalahan yang


kini dihadapi oleh pemerintah Indonesia dalam pemberdayaan masyarakat pantai dan
pesisir. Permasalahan lainnya, antara lain: peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat pantai
dan pesisir, abrasi pantai, dan menghilangnya sebagian kawasan hutan mangrove/bakau yang
mengancam kelestarian ekosistem kawasan pantai dan pesisir.

2. Aktivitas Manusia di Dataran Rendah


Dataran rendah umumnya merupakan daerah yang memiliki jumlah penduduk yang sangat besar.
Di seluruh dunia hampir ¾ penduduknya menempati daerah – daerah dataran rendah yang
tersebar di berbagai wilayah benua. Dengan sifat reliefnya yang relatif datar menyebabkan fasilitas
dan teknologi yang mendukung kehidupan dapat dikembangkan nyaris tanpa kendala. Sehingga
muncullah berbagai aktivitas manusia di dataran rendah. Untuk lebih jelasnya perhatikan dengan
cermat gambar berikut ini!
Gambar 2.14. Penggunaan Lahan di dataran rendah
Kedua gambar tersebut menunjukkan bagaimana beragamnya aktivitas di dataran rendah, ada yang
beraktivitas di sawah, di pabrik, di kantor – kantor, dan lain sebagainya. Aktivitas kehidupan
masyarakat daerah dataran rendah antara lain :
a. Petani sawah dan ladang.
Kegiatan pertanian merupakan mata pencaharian utama penduduk daerah dataran rendah terutama
di daerah pedesaan. Jenis pertanian yang dilakukan yaitu pertanian sawah dengan hasil utama padi,
jagung dan pertanian ladang dengan hasil utamanya palawija dan sayur mayur. Karena relief
tanahnya relatif datar, sistem pertanian yang dikembangkan umumnya tidak membutuhkan teknik
terassering (kontur);
b. Pegawai.
Sebagian terbesar penduduk daerah dataran rendah terutama kawasan perkotaan dan pedesaan
sekitar perkotaan bekerja sebagai pegawai pemerintah maupun swasta. Bidang pemerintahan, dan
layanan masyarakat lainnya seperti jasa pariwisata menjadi salah satu pilihan aktivitas
penduduknya;
c. Bekerja di sektor industri.
Sebagian besar wilayah dataran rendah di Indonesia telah berkembang menjadi lokasi industri –
industri besar, baik industri pertambangan maupun industri pengolahan. Guna memenuhi tenaga
kerja yang dibutuhkan tidak sedikit penduduk sekitarnya yang bekerja di sektor industri. Industri
pertambangan di daerah dataran rendah terutama pertambangan minyak dan gas bumi, serta
sebagian bahan tambang logam, pasir dan batu kali. Sedangkan industri pengolahan terutama
industri sandang, industri pangan dan industri bahan – bahan untuk perumahan, industri pupuk dan
kimia, industri mesin dan otomotif serta yang lainnya. d. Perdagangan Barang atau Jasa.
Sebagian dari masyarakat dataran rendah di wilayah Indonesia bermatapencaharian sebagai
pedagang. Kegiatan perdagangan yang dilakukan mulai dari perdagangan kecil ( eceran ) hingga
perdagangan besar ( ekspor – impor ). Komoditas yang diperdagangkan berbagai produk barang
atau jasa baik yang dihasilkan oleh wilayah itu sendiri maupun didatangkan dari tempat lain.
Dataran rendah merupakan wilayah relief yang relatif rata berketinggian kurang dari 200 meter di
atas permukaan laut. Pada umumnya sungai-sungai besar bermuara ke dataran rendah, hal tersebut
sering mengakibatkan wilayah muara ( hilir ) menjadi sasaran banjir jika musim hujan tiba.
Beberapa kota besar yang terletak di dataran rendah muara sungai sering mengalami hal tersebut.
Dapatkah Anda memberikan contohnya? Mengapa hal itu terjadi? Dataran rendah pada umumnya
menjadi pilihan tempat berbagai aktivitas kegiatan industri, karena kemudahan jaringan
transportasinya. Demikian juga dataran rendah menjadi pilihan utama tempat pemukiman dengan
berbagai pola permukiman. Pola permukiman yang umum dijumpai di daerah dataran
rendah adalah memanjang mengikuti jalur transportasi ( tipe linier ) atau terpusat mengelilingi
sebuah pusat kegiatan. Kepadatan penduduk di daerah dataran rendah sering menimbulkan berbagai
persoalan lingkungan jika tidak dikelola atau ditata dengan baik.
Perhatikan gambar berikut ini !

Gambar 2.15. Berbagai persoalan yang muncul di dataran rendah

Untuk menghindari terjadinya hal yang ditunjukkan gambar tentunya membutuhkan kesadaran dari
semua pihak termasuk peserta didik, karena kerusakan lingkungan yang akan menanggung
akibatnya bukan lingkungan itu sendiri tetapi manusia yang akan merasakan akibatnya. Marilah kita
tumbuhkan kesadaran mengelola lingkungan dengan baik mulai dari kita sendiri dan di lingkungan
sendiri.

3. Aktivitas Manusia di Dataran Tinggi dan Pegunungan


Dataran tinggi dan pegunungan pada umumnya merupakan wilayah di permukaan bumi yang
berelief kasar ( sangat beragam perbedaan tinggi rendahnya daerah ). Namun demikian suhu
udaranya sejuk sampai dingin, sehingga pola-pola aktivitas penduduknya pun dipengaruhi oleh
keadaan tersebut. Perhatikan kembali Gambar 2.10. dan 2.11. pada awal pembahasan modul ini!
Kedua gambar tersebut sama – sama menggambarkan kegiatan pertanian sawah. Gambar kesatu
menggambarkan sistem pertanian sawah di dataran rendah, dan yang kedua menggambarkan sistem
pertanian sawah di daerah dataran tinggi atau lereng pegunungan. Mengapa sistem pertaniannya
berbeda? Ya benar, relief wilayah dan tingkat erosi yang berbeda menghasilkan sistem pertanian
yang berbeda pula.
Berbagai aktivitas manusia di dataran tinggi dan pegunungan, di antaranya dapat diperhatikan pada
gambar berikut ini.
Gambar 2.16. Berbagai aktivitas di dataran tinggi atau pegunungan

Berbagai aktivitas manusia di dataran tinggi atau pegunungan antara lain sebagai berikut :
a. Petani ladang dan kebun. 
Kegiatan pertanian ladang dan perkebunan merupakan mata pencaharian utama penduduk
daerah dataran tinggi dan pegunungan terutama di daerah pedesaan. Jenis pertanian yang
dilakukan yaitu pertanian ladang dengan hasil utamanya  jagung, palawija dan sayur – mayur.
Sedangkan pertanian kebun umumnya dikelola secara besar – besaran oleh pemerintah maupun
swasta dengan hasilnya coklat, kopi, teh dan lain sebagainya. Karena relief permukaan tanahnya
yang relatif kasar, sistem pertanian yang dikembangkan umumnya menggunakan teknik terassering
(kontur).
b. Pegawai.
Sebagian besar penduduk daerah dataran tinggi dan pegunungan terutama kawasan perkotaan dan
perdesaan sekitar perkotaan bekerja sebagai pegawai pemerintah maupun swasta.
c. Bekerja di sektor industri.
Di daerah dataran tinggi dan pegunungan kecuali pada wilayah tertentu agak jarang dijumpai
industri besar. Guna memenuhi tenaga kerja yang dibutuhkan tidak sedikit penduduk sekitarnya
yang bekerja di sektor industri. Industri pertambangan besar biasanya dikelola oleh perusahaan
pemerintah atau swasta sedangkan pertambangan skala kecil banyak pula diusahakan oleh
masyarakat seperti pertambangan pasir, batu kali, batu granit, dan lain sebagainya.
d. Perdagangan Barang atau Jasa.
Sebagian dari masyarakat dataran tinggi atau pegunungan di wilayah Indonesia bermata pencaharian
sebagai pedagang. Kegiatan perdagangan yang dilakukan mulai dari perdagangan kecil ( eceran )
hingga perdagangan besar khususnya suplier ( penyalur ) buah – buahan dan sayur mayur untuk
wilayah perkotaan atau masyarakat di dataran rendah. Beberapa dataran tinggi dan pegunungan di
wilayah Indonesia menjadi sentra-sentra penghasil sayur mayur dan buah – buahan bagi daerah
lainnya, antara lain: dataran tinggi Berastagi di Provinsi Sumatera Utara, dataran tinggi Lembang
di Bandung Provinsi Jawa Barat, dataran tinggi Dieng dan Boyolali di Provinsi Jawa Tengah,
dataran tinggi Batu di Malang Provinsi Jawa Timur, lereng Gunung Tambora di Nusa Tenggara.
Pada umumnya wilayah tersebut merupakan daerah produsen sayur – mayur dan buah – buahan
untuk wilayah lainnya.
Dataran tinggi dan pegunungan merupakan wilayah relief yang relatif kasar berketinggian lebih
dari 200 meter di atas permukaan laut. Pada umumnya sungai – sungai besar memiliki hulu di
dataran tinggi dan pegunungan, hal tersebut sering mengakibatkan wilayah tersebut menjadi sasaran
erosi besar – besaran dan kadang disertai tanah longsor jika musim hujan tiba. Beberapa wilayah
hulu sungai di Indonesia sering mengalami kejadian erosi berat dan tanah longsor.
Hal tersebut menimbulkan berbagai masalah tidak saja bagi masyarakat di daerah dataran tinggi
atau pegunungan atau lebih dikenal dengan daerah hulu, tetapi juga menimbulkan persoalan bagi
masyarakat yang berada di dataran rendahnya atau daerah hilir.
Perhatikan gambar berikut ini!

Sumber: https://historia.id/kuno/articles/kearifan-lokal-dalam-pengelolaan-air-vqjZr dan


http://www.sasambonews.com/2019/03/komunitas-pecinta-alam-gelar.html
Gambar 2.17. Berbagai kearifan lokal di daerah pegunungan

Upaya – upaya yang telah dilakukan seperti dijelaskan pada gambar harus dihargai dan patut
didukung oleh semua pihak, sehingga upaya pengelolaan daerah dataran tinggi dan pegunungan
dapat memberikan manfaat yang maksimal dengan tetap mempertahankan kelestarian
lingkungannya. Oleh karena itu diperlukan usaha yang terpadu antara masyarakat yang berada di
daerah hulu ( dataran tinggi dan pegunungan ) dengan masyarakat yang berada di daerah hilir
( dataran rendah ) dalam pengelolaan lingkungan suatu daerah. Sesuai dengan bentuk relief
wilayahnya yang relatif beragam, maka umumnya penduduk di daerah dataran tinggi atau
pegunungan memilih lahan yang datar di wilayah cekungan atau lembah – lembah. Sehingga
pola permukimannya menyebar di berbagai wilayah yang lebih kecil. Jika dicermati wilayah yang
lebih kecil ini menjadi sentra (pusat) permukiman. Pola menyebar akan terlihat apabila sentra –
sentra permukiman tersebut dilihat pada wilayah yang lebih luas.

Upaya Penanggulangan Permasalahan Lingkungan Di Beberapa Wilayah Topografi

Permasalahan Lingkungan Hidup Indonesia dan Penyebabnya

Permasalahan lingkungan hidup saat ini memang menjadi problem yang paling sering terjadi
di lingkungan Indonesia. Permasalahan lingkungan ini bisa disebabkan oleh ciri-ciri manusia
sebagai makhluk ekonomi dari beberapa hal, mulai dari faktor alam atau faktor dari manusia
nya sendiri. Kebanyakan dari permasalahan ini terkadang belum memiliki solusi untuk
mengatasinya. Sehingga menyebabkan kerusakan-kerusakan alam dan lingkungan terus saja
terjadi. Nah berikut ini beberapa permasalahan lingkungan hidup yang ada di Indonesia serta
solusi yang tepat untuk mengatasinya.
1. Permasalahan Sungai Yang Tercemar

Selama 5 tahun belakangan ini, setidaknya 64 dari 470 daerah aliran sungai mengalami
kondisi yang kritis, hal ini disebbakan oleh beberapa hal seperti

 Limbah industri yang terkandung berbagai zmacam zat kimia di dalamnya.


 Limbah domestik, seperti limbah rumah tangga yang secara sengaja dibuang ke sungai.
 Limbah pertanian
 Dan masih banyak lainnya
Untuk mengatasi permasalahan ini, tentu saja dibutuhkan kerja sama antara pihak pemerintah,
masyarakat, serta pelaku-pelaku industri. Pihak pemerintah wajib untuk memberlakukan aturan
bentuk penyimpangan sosial baik bagi industri atau masyarakat agar jangan sampai membuang
limbah di sungai. Masyarakat pun harus sadar mengenai pentingnya air sungai untuk kehidupan.
Selain itu, pihak pemerintah juga perlu mengatur pembuangan yang baik agar limbah-limbah
industri tak mengalir ke sungai-sungai setempat.
2. Kerusakan Hutan

Masalah lainnya yang cukup besar di Indonesia adalah mengenai kerusakan hutan. Mulai dari
penebangan liar, penggundulan hutan, hingga baru-baru ini terjadi yaitu pembakaran hutan
menjadi penyebab dari kerusakan hutan yang ada. Tentu saja jika hal ini dibiarkan terus
menerus, akan menyebabkan berkurangnya kawasan hutan di Indonesia yang berakibat pada
ketidakstabilan ekosistem.
3. Banjir

Fenomena ini sudah sering terjadi di Indonesia, bahkan di kota-kota besar sendiri pun sudah
menjadi aktivitas rutin yang harus dihadapi. Bahkan tak hanya pada musim hujan, pada musim
kemarau sekalipun banjir bisa saja terjadi beberapa wilayah. Hal ini
dikarenakan perkembangan wilayah Indonesia yang menyebabkan sistem pembuangan air
yang salah dan tidak adanya penjagaan pada daerah aliran sungai. Untuk mengatasi ini,
pentingnya peran pemerintah yang mengelola pembuangan air agar tak menjadi masalah di
kemudian harinya. Selain itu, peran aktif dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya
menjaga lingkungan sangat dibutuhkan.
4. Abrasi
Kegiatan-kegiatan seperti pengambilan pasir pantai, karang, serta perusakan hutan-hutan
bakau menjadi penyebab abrasi yang nantinya berkaitan dengan kerusakan laut dan pantai.
Tentu saja jika dibiarkan terus menerus, maka kelestarian laut dan pantai di Indonesia
semakin berkurang. Apalagi wilayah Indonesia sebagaian besar merupakan lautan. Nah untuk
mengatasi hal ini, berikut beberapa solusi yang perlu diterapkan:

 Pemerintah menerapkan reklamasi pantai untuk menanam kembali hutan bakau si sekitar area
pantai.
 Menerapkan aturan yang ketat mengenai pengambilan batu-batu karang.
 Larangan tentang penggunaan bahan peledak untuk mencari ikan.

5. Pencemaran Udara

Seiring dengan perkembangan jaman, semakin banyak industri dan transportasi yang ada saat
ini. Meskipun hal ini merupakan sebuah kemajuan, namun nyatanya memiliki dampak yang
buruk bagi lingkungan karena menyebabkan terjadi pencemaran udara. Hal ini berpengaruh
pada faktor penghambat perubahan sosial budaya terhadap pasokan udara bersih yang
semakin berkurang. Untuk mengatasi hal ini, berikut solusi yang bisa dilakukan.

 Peran Pemerintah yang aktif menggalakkan penanaman pohon.


 Mengurangi emisi atau pembuangan gas dengan cara memilih bahan industri yang aman
untuk lingkungan.
 Pemasangan filter pada cerobong asap pabrik-pabrik.
 Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.

6. Menurunnya Keanekaragaman Hayati

Dampak lanjutan dari kerusakan hutan tersebut bisa menjadi penyebab menurunnya keaneka
ragaman hayati yang ada di Indonesia. Bahkan tak hanya itu saja, banyak sekali alat komunikasi
zaman sekarang menjadi informasi pengambilan flora dan fauna ilegal yang dijadikan sebagai
barang jual beli membuat hewan dan tumbuhan Indonesia menjadi berkurang bahkan punah.
Solusinya adalah:

 Program untuk penangkaran satwa liar.


 Konservasi in-situ dan konservasi ex-situ.
 Memperluas habitat untuk satwa-satwa liar.
 Peningkatan SDM
 Penyuluhan mengenai penangkaran satwa Indonesia secara intensif.

7. Pencemaran Tanah

Tak hanya air dan udara saja yang dapat tercemar, namun tanah juga bisa tercemar dengan
bahan-bahan yang dapat merusak kualitas tanah. Permasalahan lingkungan hidup Biasanya
hal ini terjadi akibat pengambilan tambang yang berlebihan, pembuangan sampah-sampah
yang sulit diuraikan, dan masih banyak lainnya. Untuk mengatasi hal ini, perlu dilakukan
usaha pelestarian tanah dan hutan melalui tata guna lahan, peraturan mengenai TPTI (Tebang
Pilih Tanam Indonesia), reboisasi, serta pengolahan sampah agar dapat terurai.
8. Permasalahan Sampah Yang Menumpuk

Semakin tinggi tingkat pertumbuhan penduduk, membuat tingkat konsumsi meningkat dan
akhirnya membuat jumlah sampah semakin banyak permasalahan hukum di Indonesia
meningkat. Hal ini lah yang menjadi permasalahan di Indonesia, karena belum adanya solusi
untuk menganggulanginya. Hal ini tentunya membuat lingkungan menjadi kotor dan tentu
saja merugikanlingkungan.
Nah berikut ini solusi yang bisa dilakukan:

 Membuat tempat pembuangan sampah terpadu, yang lokasinya agak jauh dari pemukiman
warga.
 Penerapan 4R yaitu Replace, reduce, reuse, serta recycle.
 Membuat tempat sampah terpisah antara organik dan anorganik.

9. Rusaknya Ekosistem Laut

Pengambilan ikan yang masih menggunakan bahan kimia dan bahan peledak masih
menjadi tradisi bagi beberapa nelayan di Indonesia. Tentu saja ini merusak
ekosistem laut, termasuk terumbu karang. Seperti yang adan ketahui sendiri,
terumbu karang menjadi potensi alam di Indonesia. Untuk mengatasi ini, pentingnya
peran pemerintah untuk mengetatkan peraturan mengenai larangan pemakaian
peledak dan bahan kimia
10. Pencemaran Air Tanah
Masalah lainnya yang sering terjadi di Indonesia adalah pencemaran air tanah. Masalah ini
seringkali tentu saja menyebabkan berbagai jenis biota air menjadi rusak, mengancam
kesehatan penduduk di sekitar sumber air, banjir, langkanya air bersih, dan masih banyak
lainnya. Untuk mengatasinya, berikut ini solusi yang bisa dilakukan.
 Membatasi limbah yang bisa mencemari air tanah
 Mengawasi masyarakat serta lembaga-lembaga untuk menjaga sumber air.
 Pelaksanaan undang-undang lingkungan hidup

11. Pemanasan Global


Masalah ini sepertinya tak hanya terjadi di Indonesia saja, namun juga di berbagai negara-
negara di dunia. Bahkan dampak pemanasan global sudah mulai terlihat di daerah kutub yang
mulai mencair sehingga menyebabkan ketidak seimbangan lingkungan. Untuk mengatasi
pemanasan global, tentu saja anda harus mengurangi penggunaan gas-gas kimia yang bisa
merusak lapisan ozon dan atmosfer seperti gas freon yang ada pada AC atau pendingin udara.
12. Langkanya Air
Berbeda dengan banjir, masalah yang satu ini justru membuat air semakin langka didapat.
Hal ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Sehingga membuat dampak macam-macam
bencana alam dan kelaparan dan kekeringan terjadi. Untuk mengatasi hal ini, pentingnya
kerja sama antara pemerintah dan warga untuk membangun sumber-sumber air baru,
mereboisasi hutan, dan hal lainnya yang membantu pengadaan sumber air.
1. Pencemaran Suara
Hal lainnya yang seringkali terjadi di Indonesia adalah mengenai pencemaran suara. Yang
dimaksud dengan pencemaran suara disini adalah ketika banyaknya bunyi atau suara yang tak
diinginkan masuk ke dalam pemukiman warga. Hal ini bisa sangat menganggu aktifitas
manusia dan bahkan mengganggu perkembangan psikologis. Untuk mengatasinya, tentu saja
dengan meredam kebisingan yang tak diinginkan, baik itu yang berasal dari transportasi,
pembangunan, elektronik, dan lainnya penting dilakukan
2. Bangunan-Bangunan Liar dan Kumuh
Hal ini sepertinya sering terjadi di kota-kota besar. Banyaknya masyarakat serta daerah
pemukiman yang sedikit membuat bangunan liar dan kumuh ini merajalela di setaip sudut
kota. Tentu saja hal ini menjadikan pemandangan kota semakin kotor, kumuh, dan tak
terawat. Untuk mengatasi ini tentu saja harus ada pengurangan mengenai warga-warga yang
berdatangan untuk menetap di kota besar, pembuatan tempat tinggal/rusun, dan lainnya.
Nah itu tadi beberapa permasalahan lingkungan serta solusi untuk menghadapinya. Yang
kita bahas terdapat ada 15 permasalahan yang sering terjadi dan ditemukan dibeberapa
lingkungan sekitar kita, semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

Pengaruh Letak Geologis terhadap Potensi Sumber daya manusia

Berikut ini adalah pengaruh dari letak geografis Indonesia :

1. Indonesia Mempunyai 2 Musim


Secara fisik, letak geografis Indonesia dilalui oleh angin muson. Angin ini berganti arah
sebanyak dua kali dalam satu tahun. Kehadiran angin muson membuat negara Indonesia hanya
mempunyai dua musim yaitu musin hujan dan musim kemarau.

2. Wilayah Indonesia Sangat Strategis


Indonesia diapit antara dua benua dan dua samudera. Keadaan ini membuat wilayah Indonesia
sangat strategis sebab dilalui oleh jalur perdagangan Internasional baik itu dari laut maupun dari
udara. Hal ini membuat Indonesia menjadi negara yang berpotensi perekonomiannya baik.

3. Indonesia Kaya Akan Budaya


Pengaruh letak geografis Indonesia yang lainnya adalah berkaitan dengan budaya. Kekayaan
budaya di Indonesia tidal lepas dari kebudayaan Negara yang terletak di sekitarnya. Budaya luar
yang masuk di Indonesia lambat laun terasimilasi dan hasilnya Indonesia mempunyai
kebudayaan yang beraneka ragam dan khas.

4. Indonesia Menjadi Jalur Perdagangan Internasional


Letaknya yang sangat strategis menjadikan negara Indonesia dijadikan sebagai jalur perdagangan
Internasional. Hal ini bisa menjadi peluang untuk dapat mengembangkan potensi wisata yang
ada di Indonesia.
5. Indonesia Menjadi Jalur Transit dan Lintas Internasional
Indonesia merupakan jalur transit dan lintas Internasional yang menyebabkan negara Indonesia
selalu di singgahi oleh pesawat-pesawat asing sebelum melanjutkan perjalanan ke negara atau
benua yang lainnya.

6. Indonesia Menjadi Negara Maritim Terbesar


Indonesia dikenal sebagai negara maritim karena mampunyai lebih dari 17 ribu pulau.
Berdasarkan statistik Kementrian Kelautan dan Perikanan, hasil laut di Indonesia baru
dimanfaatkan 48% dari potensi sebesar 6,7 juta ton. Bagaimana jika dimanfaatkan 100% ?
Begitu melimpah dan luar biasa hasil laut Indonesia.

7. Indonesia Memiliki Keanekaragaman Hayati yang Melimpah


Letaknya yang berada dalam kawasan tropis membuat Indonesia kaya akan hasil hutan.
Indonesia juga memiliki beraneka ragam jenis flora dan fauna yang tidak dimiliki oleh daerah
lainnya. Indonesia mempunyai hutan dengan luas 120,35 juta Ha yang merupakan hutan
tropis terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Zaire. Hutan memiliki fungsi yang sangat
penting yaitu sebagai paru-paru dunia serta menjaga keseimbangan iklim global.

8. Indonesia Menjadi Negara Agraris Terbesar


Indonesia terletak dalam kawasan yang beriklim tropis yang menyebabkan tanah di Indonesia
sangat subur. Hal yang demikian ini menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang sangat cocok
untuk dijadikan sebagai negara pertanian dan perkebunan.

9. Indonesia Berpotensi Menjadi Negara Pariwsata


Selain letaknya yang sangat strategis, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dimana
setiap pulau mempunyai keindahan yang luar biasa. Dan bahkan banyak pulau di Indonesia yang
belum dihuni dan masih alami. Inilah yang menyebabkan banyaknya wisatawan asing yang
mengeksplor daerah-daerah yang ada di Indonesia. Sehingga dari segi perekonomian dapat
meningkatkan devisa negar

10. Rentan Terjadi Bencana Alam


Indonesia merupakan negara yang rentan terhadap bencana alam seperti gunung meletus, gempa
bumi, dan tsunami. Hal ini karena Indonesia terletak di jalur Lingkaran Api (Ring of Fire)
Pasifik atau disebut juga Cincin Api Pasifik. Jalur ini membentang sepanjang 40.000 km dari
Benua Amerika hingga Benua Asia dan melewati 40 negara. Dan ada 450 gunung berapi yang
ada di rangkaian jalur ini baik yang aktif maupun yang tidak aktif. Kurang lebih 90 % gempa
bumi yang terjadi di dunia ada di dalam jalur cincin api ini.
Di Indonesia pernah terjadi bencana alam yang sangat dahsyat seperti letusan Gunung Toba
sekitar 73.000 tahun yang lalu dan letusan gunung Tambora tahun 1815 yang mengakibatkan
perubahan cuaca di Eropa.

Di Indonesia terdapat kurang lebih 129 gunung api dimana 70 diantaranya merupakan gunung
aktif. Gunung api yang aktif banyak terdapat di Jawa yaitu sebanyak 35 gunung.  Di Indonesia
juga sering terjadi gempa bumi dan gunung meletus.
11. Adanya Fenomena Arlindo (Arus Lintas Indonesia)
Letak geografis Indonesia menyebabkan fenomena yang disebut Arlindo. Hal ini terjadi karena
perbedaan gradien tekanan sehingga memicu aliran arus dari Samudera Pasifik ke Samudera
Hindia. Arlindo juga menjadi massa air utama arus lalu lintas migrasi biota laut.

12. Indonesia Memiliki 4 Chokepoint dari 10 Chokepoint di Dunia


Chokeppoint yaitu alur pelayaran utama internasional yang dilalui oleh kapal niaga dan kapal-
kapal besar lainnya. Dari 10 chokepoint yang ada di dunia, 4 berada di Indonesia yaitu selat
Malaka, selat Sunda, selat Lombok, dan selat Makassar. Chokepoint strategis tersebut dilalui
kurang lebih 40 % kapal-kapal perdagangan internasional.

• Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


• Tugas Mandiri
Adakah salah satu permasalahan tersebut terjadi di lingkunganmu? Coba tuliskan apa usaha
yang telah dilakukan oleh masyarakat di lingkunganmu untuk mengatasinya !

AKTIVITAS 1
Setelah membaca uraian materi tentang aktivitas manusia di Pantai dan daerah pesisir,
lengkapilah tabel berikut :
AKTIVITAS MANUSIA DI PANTAI DAN DAERAH PESISIR
No. Jenis Aktivitas Kegiatan yang dilakukan Hasil
1. Nelayan Mencari ikan di laut ………………………….
2. Petani Tambak …………………….. Udang, bandeng, garam
3. Petani Rumput Laut ………………………… ………………………..
4. Industri Perikanan ………………………… ………………………….

AKTIVITAS 2
Setelah membaca uraian materi tentang aktivitas manusia di daerah dataran rendah, lengkapilah
tabel berikut :
AKTIVITAS MANUSIA DI DATARAN RENDAH
No. Jenis Aktivitas Kegiatan yang dilakukan Hasil
1. Petani sawah
2. Petani Ladang
3. Industri
4. Transportasi
5.
AKTIVITAS 3
Setelah membaca uraian materi tentang aktivitas manusia di daerah dataran tinggi dan
pegunungan, lengkapilah tabel berikut :
AKTIVITAS MANUSIA DI DATARAN TINGGI DAN PEGUNUNGAN
No. Jenis Aktivitas Kegiatan yang dilakukan Hasil
1. Petani sawah
2. Petani Ladang
3. Industri
4. Transportasi
5.

• Pedoman Penskoran
No Asesmen Bobot
• Tugas Mandiri 25 %
• Tugas Kelompok 50 %
• Ulangan Harian 25 %

• Glosarium
• Abrasi : pengiksa/erosi oleh gelombang air laut.
• Amplitudo suhu : selisih antara suhu udara tertinggi dengan suhu udara terendah.
• Atmosfer : lapisan udara yang menyelimuti bumi.
• Bahan bakar fosil : bahan bakar yang terbentuk dari sisa-sisa makhluk hidup berjuta-
juta tahun yang lalu
• Cekungan sedimen (sedimentary basin) : suatu daerah cekungan endapan mineral
tertentu seperti batuan sedimen dan diperkirakan merupakan tempat penampungan
minyak bumi.
• Cliff : tebing atau jurang adalah formasi bebatuan yang menjulang secara vertikal.
Tebing terbentuk akibat dari erosi.
• Dataran alluvial : dataran yang terbentuk akibat proses geologi yang dipengaruhi oleh
iklim, curah hujan, angin, jenis batuan, dan topogrrafi. Dataran aluvial terbentuk
karena endapan material-material dari tempat lain.
• Ekosistem : suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
• Erupsi gunung api : letusan gunung api.
• Fauna : dunia hewan.
• Fenomena : gejala yang bias diamati.
• Flora : dunia tumbuh-tumbuhan.
• Fungsi ekologis : proses-proses fisik, kimia dan biologis yang berperan untuk
memelihara keseimbangan ekosistem alam serta menyediakan sistem penunjang
kehidupan seperti air, tanah dan udara.
• Geofisika : bagian dari ilmu kebumian yang mempelajari bumi menggunakan kaidah
atau prinsip-prinsip fisika.
• Karbon dioksida : gas sisa pembakaran yang menyebabkan polusi udara.
• Klimatologi : ilmu yang mempelajari tentang iklim.
• Meteorologi : ilmu yang mempelajari tentang cuaca.
• Relief/topografi : tinggi rendahnya bentuk muka bumi.
• Sedimen : endapan hasil erosi oleh udara, air, atau es.
• Sedimentasi : proses pengendapan material yang diangkut oleh media air, angin, es
atau gletser di suatu cekungan.
• Tektonisme : proses pergeseran/pergerakan kulit bumi.
• Tenaga eksogen : tenaga pembentuk muka yang berasal dari luar bumi yang bersifat
merusak.
• Tenaga endogen : tenaga pembentuk muka yang berasal dari dalam bumi yang bersifat
membangun.
• Toponimi : nama tempat.
• Tsunami : gelombang pasang yang terjadi karena gempa di dasar laut
• Vulkanisme : pergerakan magma dari dalam menuju permukaan bumi.
• Zona neritis : bagian lautan yang relatif dangkal sebelum batas landas kontinen,
dengan kedalaman sekitar 200 meter.

• Daftar Pustaka
(https://www.ruangguru.com/blog/interaksi-yang-terjadi-di-dalam-ekosistem)
https://www.gramedia.com/literasi/pencemaran-lingkungan/

Anda mungkin juga menyukai