Anda di halaman 1dari 27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 1 Samaturu


Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Besaran dan Pengukuran
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit (2 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian


Kompetensi Dasar Dari KI-3 Kompetensi Dasar Dari KI-4
4.2 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis
3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran berikut ketelitiannya dengan menggunakan
besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan peralatan dan teknik yang tepat serta
angka penting, serta notasi ilmiah mengikuti kaidah angka penting untuk
suatu penyelidikan ilmiah
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Pertemuan ke-1 4.2.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran
3.2.1 Menjelaskan perkembangan konsep besaran fisis mengikuti kaidah angka penting
pokok dan besaran turunan dengan benar 4.2.2 Melakukan percobaan pengukuran
3.2.2 Menentukan satuan besaran pokok dalam
beberapa objek dengan menggunakan
Sistem Internasional secara tepat
alat ukur
3.2.3 Membedakan besaran pokok dan besaran
4.2.3 Menyimpulkan hasil interpretasi data
turunan dengan benar
3.2.4 Menentukan dimensi satuan suatu besaran dalam laporan tertulis hasil kerja
dengan benar
3.2.5 Mengidentifikasi pengertian energi dengan
tepat.
Pertemuan ke-2
3.2.6 Menggunakan konversi satuan dalam
pengukuran
3.2.7 Menentukan notasi ilmiah dalam pengukuran
3.2.8 Menganalisis penggunaan alat ukur
panjang, alat ukur massa, dan alat ukur
waktu
3.2.9 Menentukan nilai yang terbaca pada alat
ukur sesuai kaidah angka penting

C. TujuanPembelajaran
 Pertemuan ke-1
1. Melalui model pembelajaran discovery learning dan metode ceramah, tanya jawab,
dan diskusi secara berkelompok peserta didik dapat menjelaskan konsep besaran
pokok dan besaran turunan, menentukan satuan besaran pokok dalam Sistem
Internasional dengan kerjasama yang baik, percaya diri dan penuh tanggungjawab.
2. Melalui model pembelajaran discovery learning dan metode diskusi dan presentasi
secara berkelompok peserta didik dapat menyajikan hasil pengukuran besaran fisis
mengikuti kaidah angka penting dengan penuh rasa ingin tahu dan penuh kreativitas.
 Pertemuan ke-2
1. Melalui model pembelajaran discovery learning dan metode diskusi dan presentasi
secara berkelompok peserta didik dapat menganalisis penggunaan alat ukur panjang,
alat ukur massa, dan alat ukur waktu dan menentukan nilai yang terbaca pada alat ukur
sesuai kaidah angka penting dengan benar.
2. Melalui model pembelajaran discovery learning dan metode eksperimen dan
presentasi secara berkelompok peserta didik dapat melakukan percobaan pengukuran
beberapa objek dengan menggunakan alat ukur dan menyimpulkan hasil interpretasi
data dalam laporan tertulis hasil kerja dengan kerjasama yang baik dan penuh rasa
ingin tahu.

D. Materi Pembelajaran
Pertemuan ke-1
 Perkembangan konsep besaran pokok dan besaran turunan
 Satuan besaran pokok dalam Sistem Internasional
 Alat Ukur
Pertemuan ke-2
 Penggunaan alat ukur panjang, alat ukur massa, dan alat ukur waktu
 kaidah angka penting
Pemetaan Materi Pembelajaran dalam Dimensi Pengetahuan
Materi Dimensi Pengetahuan
Pembelajaran Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif
1. Perkembangan Contoh Konsep Penentuan  Identifikasi suatu
konsep besaran menerapkan besaran suatu besaran
pokok dan konsep bawah pokok dan besaran fisis merupakan
besaran turunan saat besaran adalah besaran pokok
menimbang turunan besaran atau besaran
badan itu pokok atau turunan
massa bukan besaran  Menentukan
berat turunan satuan dan
dimensi dari
besaran fisis
tersebut
2. Satuan besaran Contoh saat Konsep Penentuan
pokok dalam membeli satuan satuan
Sistem tepung kita besaran besaran
Internasional akan bilang pokok dalam pokok dalam
1kg, bukan 1 Sistem Sistem
bungkus Internasional Internasional
3. Alat ukur Contoh Konsep alat Penentuan
penerapan alat ukur fungsi alat
ukur saat ukur
membeli buah,
pedagang akan
menimbangnya
dengan alat
ukur
4. Penggunaan Contoh alat Konsep Penentuan  Identifikasi alat
alat ukur ukur panjang penggunaan penggunaan ukur panjang, alat
panjang, alat saat akan alat ukur alat ukur ukur massa, dan
ukur massa, dan membeli panjang, alat panjang, alat alat ukur waktu
alat ukur waktu sepetak tanah, ukur massa, ukur massa,  Menentukan cara
penggunaan dan alat ukur dan alat ukur penggunaan alat
alat ukur waktu waktu ukur panjang, alat
waktu dalam ukur massa, dan
perlombaan alat ukur waktu
renang  Menentukan cara
mengkalibrasi alat
ukur
 mengidentifikasi
skala-skala yang
ada pada alat ukur
5. Kaidah angka Contoh angka Konsep Penentuan  Mengukur
penting penting saat kaidah nilai yang panjang atau
mengerjakan angka terbaca pada massa suatu benda
soal, penting alat ukur  Mengidentifikasi
menggunakan sesuai nilai yang terbaca
kaidah angka kaidah pada alat ukur
penting angka  Menentukan
penting nilainya sesuai
kaidah angka
penting
*Materi Pembelajaran lengkap terdapat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi, Eksperimen, presentasi, tanyajawab, dan ceramah

F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar


1. Media Pembelajaran
Whiteboard, LCD, laptop, video animasi pengukuran, LKS, serta alat praktikum(mistar,
jangka sorong, mikrometer skrup, timbangan analog, timbangan digital)
2. Sumber Belajar
Buku Fisika SMA kelas X Pujianto dkk hal. 19-42, internet, ruang laboratorium, dan
sumber belajar lain yang relevan

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (3x 45 menit)

Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Waktu


Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan suasana belajar yang 15’
menyenangkan
2. Guru mengaitkan materi sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari
3. Peserta didik menyimak manfaat materi
pembelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari
4. Peserta didik memprediksi garis besar cakupan
materi
5. Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai
6. Guru menyampaikan garis besar kegiatan yang
akan dilakukan
7. Guru menyampaikan lingkup dan teknik
penilaian yang akan digunakan
Inti Stimulation/ 8. Peserta didik memperhatikan dan menyimak 10’
pemberian tayangan video tentang besaran fisis dalam
rangsangan kehidupan sehari-hari
Problem 9. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya 10’
Statement/ setelah memperhatikan dan menyimak
Identifikasi tayangan video, dengan pertanyaan
masalah diantaranya:
- Apa itu besaran turunan?
- Apa bedanya besaran pokok dengan besaran
turunan?
- Penentuan besaran tersebut besaran pokok atau
turunan
Data 10. Secara berkelompok dengan kelompok 45’
Collection/ sebelumnya, peserta didik mencari informasi
pengumpulan dari berbagai sumber tentang :
data  Besaran pokok
 Besaran turunan
 Besaran pokok dalam Sistem Internasional
 Dimensi besaran fisis
 Kaidah angka penting
Data 11. Secara berkelompok, peserta didik berdiskusi 20’
Processing untuk menyelesaikan tugas mengenai :
(pengolahan  Besaran pokok
data)  Besaran turunan
 Besaran pokok dalam Sistem Internasional
 Menguji dua buah besaran setara atau
tidak dengan menggunakan analisis
dimensi
Verification/ 12. Peserta didik membandingkan hasil 10’
pembuktian diskusinya dengan hasil yang sebenarnya
Generalization/ 13. Peserta didik dengan hasil terbaik 10’
menarik mempresentasikan kesimpulannya dalam
kesimpulan menentukan besaran pokok dalam Sistem
Internasional dan menguji dua buah besaran
turunan setara atau tidak dengan
menggunakan analisis dimensi
14. Guru melengkapi kesimpulan yang telah
dibuat peserta didik
Penutup 15. Guru memfasilitasi dan membimbing peserta 15’
didik merangkum materi pelajaran
16. Guru memfasilitasi dan membimbing peserta
didik untuk merefleksi proses dan materi
pelajaran
17. Guru memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran
18. Guru mengumumkan hasil penilaian
kelompok terbaik
19. Guru memberikan tugas pada peserta didik
20. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
2. Pertemuan Kedua: (3 Jam Pelajaran)

Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Waktu


Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan suasana belajar yang 15’
menyenangkan
2. Guru mengaitkan materi sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari
3. Peserta didik menyimak manfaat materi
pembelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari
4. Peserta didik memprediksi garis besar cakupan
mater
5. Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai
6. Guru menyampaikan garis besar kegiatan yang
akan dilakukan
7. Guru menyampaikan lingkup dan teknik
penilaian yang akan digunakan
Inti Stimulation/ 8. Peserta didik memperhatikan dan menyimak 10’
pemberian tayangan video tentang pengukuran dalam
rangsangan kehidupan sehari-hari
Problem 9. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya 10’
Statement/ setelah memperhatikan dan menyimak tayangan
Identifikasi video, dengan pertanyaan diantaranya :
masalah  Apa itu pengukuran?
 Bagaimana teknik-teknik pengukuran secara
umum?
 Bagaimana menggunaakan alat ukur yang
tepat dalam melakukan pengukuran?
Data 10. Secara berkelompok dengan kelompok 45’
Collection/ sebelumnya, peserta didik mencari informasi
pengumpulan dari berbagai sumber tentang :
data  Pengukuran
 Teknik-teknik pengukuran
 Jenis-jenis alat ukur berdasarkan kegunaanya
dan ketelitiannya.
Data 11. Secara berkelompok, peserta didik berdiskusi 20’
Processing untuk menyelesaikan tugas mengenai :
(pengolahan  Pengukuran
data)  Teknik-teknik pengukuran
 Jenis-jenis alat ukur berdasarkan kegunaanya
dan ketelitiann
Verification/ 12. Peserta didik membandingkan hasil diskusinya 10’
pembuktian dengan hasil yang sebenarnya
Generalization/ 13. Peserta didik dengan hasil terbaik 10’
menarik mempresentasikan kesimpulannya dalam
kesimpulan menentukan besaran pokok dalam Sistem
Internasional dan menguji dua buah besaran
turunan setara atau tidak dengan menggunakan
analisis dimensi
14. Guru melengkapi kesimpulan yang telah dibuat
peserta didik
Penutup 15. Guru memfasilitasi dan membimbing peserta 15’
didik merangkum materi pelajaran
16. Guru memfasilitasi dan membimbing peserta
didik untuk merefleksi proses dan materi
pelajaran
17. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran
18. Guru mengumumkan hasil penilaian kelompok
terbaik
19. Guru memberikan tugas pada peserta didik
20. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya

H. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja dan Potofolio
2. Prosedur Penilaian:

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


1. Sikap Pengamatan Selama pembelajaran dan saat
 Terlibat aktif dalam diskusi
pembelajaran
Pengukuran
 Bekerjasama dalam
kegiatan individu
maupun kelompok
 Toleran terhadap proses
pemecahan masalah
yang berbeda dan
kreatif.
2. Pengetahuan
 Sesuai dengan indikator Pengamatan dan tes Penyelesaian tugas individu
pencapaian kompetensi
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
3. Keterampilan
 Terampil menerapkan Pengamatan, Penyelesaian tugas kelompok
kegiatan mengukur dan pengolahan, dan dan saat diskusi
menyajikan hasil data penyajian data
Pengukuran
LAMPIRAN 1 : Materi Pembelajaran Pertemuan Ke-1

Faktual

Penerapan besaran pokok dan besaran turunan dalam kehidupan sehari-hari terlihat pada
saat seseorang menimbang massa tubuhnya, kebanyakan orang menyebut berat badan, padahal
berat dan massa berbeda. Massa merupakan besaran pokok dan berat merupakan besaran turunan
karena sudah dipengaruhi gravitasi.

Konseptual

Prosedural
Besaran fisika, Besaran Pokok dan Turunan
Sesuatu yang dapat diukur dan hasilnya dapat dinyatakan dengan nilai dan satuan disebut
Besaran Fisika. Jadi suhu, massa, kuat arus merupakan besaran fisika, karena dapat diukur.
Suhu dapat diukur dengan termometer, massa diukur dengan neraca timbangan, kuat arus listrik
dapat diukur dengan ampermeter, Sedangkan sedih, gembira, lelah bukan besaran fisika karena
tidak dapat diukur.
Menurut Bueche besaran menurut arahnya dibedakan menjadi dua, yaitu besaran skalar
yang hanya memiliki besar, dan besaran vektor yang selain memiliki besar memiliki arah pula.
Besaran vektor akan dibahas lebih mendalam pada bab 2 buku ini. Sedangkan besaran Fisika
menurut cara penurunannya dikelompokkan menjadi Besaran Pokok dan Besaran Turunan.
Besaran pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan
terlebih dahulu dan merupakan besaran dasar. Besaran pokok meliputi tujuh macam
besaran seperti pada tabel :
NO. BESARAN KETERANGAN SATUAN LAMBANG
POKOK SATUAN
1. Panjang Panjang dari suatu benda meter m
2. Massa Jumlah materi dalam benda kilogram kg
3. Waktu Lama atau selang waktu sekon sKA
4. Suhu Derajat panas dingin suatu benda kelvin Cd
5. Kuat Arus Jumlah muatan listrik yang mengalir amper Mol
6. Intensitas Cahaya Daya pancaran cahaya per luas candela
7. Jumlah Zat Jumlah partikel dalam benda mol

Besaran turunan diartikan sebagai besaran yang dijabarkan atau diturunkan dari besaran-
besaran pokok ataupun besaran turunan lainnya. Seringkai besaran turunan diistilahkan sebagai
besaran terjabar.

Metakognitif
Pengukuran
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang sudah baku. Dalam
melakukan pengukuran orang selalu berhadapan dengan benda atau objek yang diukur, alat ukur,
dan satuan yang digunakan baik yang baku maupun yang tidak baku. Satuan yang tak baku
merupakan satuan yang nilainya tidak tetap dan tidak standart.
Pengertian Satuan dan Satuan Internasional
Kebanyakan masyarakat kita tidak terbiasa menggunakan besaran secara lengkap dalam
komunikasi lesan atau tulisan. Sebagai contoh, orang menyebut jarak suatu tempat hanya dengan
jauh atau dekat. Semestinya besaran jarak yang dikomunikasikan itu diikuti dengan nilai besaran
beserta satuannya. Satuan adalah sesuatu yang menyatakan hasil pengukuran. Umpamanya
dikatakan bahwa, sekolah saya berjarak 850 meter dari rumah, bukan sekedar sekolah saya
jaraknya jauh. 850 merupakan nilai jarak dan meter satuan dari besaran jarak.nKomunikasi
menggunakan besaran secara kuantitatif itu sangat penting dibiasakan sejak dini dari pada
sekedar komunikasi kualitatif. Bukankah lebih enak rasanya mengatakan bahwa, tadi pagi saya
mandi dengan air bersuhu 33 oC daripada mengatakan tadi pagi mandi dengan air panas.
Disamping itu sering kita jumpai masyarakat banyak yang menyatakan hasil pengukuran
dengan menggunakan satuan sehari-hari yang berlaku lokal di daerahnya masing-masing.
Misalnya untuk satuan panjang masih menggunakan : bahu, jengkal, depa, bata dan sebagainya,
untuk satuan massa masih digunakan : pikul, gayung, tumbu dan lain-lain. Sistem satuan pada
dasarnya memiliki satuan standar atau baku. Satuan baku tersebut harus memenuhi syarat-syarat
antara lain bersifat tetap, berlaku universal, mudah digunakan setiap saat dengan tepat. Bila
syarat-syarat itu dipenuhi boleh dikatakan satuan yang bersangkutan sudah baik dan baku.
Sistem satuan yang dipakai standar sejak tahun 1960 melalui pertemuan para ilmuwan di
Sevres, Paris menyepakati, terutama digunakan dalam dunia pendidikan dan pengetahuan
dinamakan sistem metriks yang dikelompokkan menjadi sistem matriks besar atau MKS (Meter
Kilogram Second) yang disebut sistem internasional atau disingkat SI dan sistem metriks kecil
atau CGS (Centimeter Gram Second). Satuan beberapa besaran pokok dapat dilihat dalam tabel
berikut ini.
LAMPIRAN 2 : Materi Pembelajaran Pertemuan Ke-2

Faktual
Penggunaan alat ukur banyak terlihat dikehidupan sehari-hari, pengukuran panjang saat
kita akan mengukur tinggi badan. Pengukuran waktu terdapat saat dalam perlombaan renang dan
lari, dll. Selain itu pada kendaraan yang kita gunakan juga terdapat alat ukur yaitu speedometer,
untuk mengukur kelajuan kita dalam berkendara.

Konseptual
Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang
digunakan sebagai satuan.
Jenis-jenis satuan
a. Satuan baku : merupakan suatu pembanding yang memberikan hasil yang sama apabila
dilakukan oleh beberapa orang. Contoh satuan baku : m, cm, kg, gram, dll.
b. Satuan tidak baku : merupakan suatu pembanding yang akan memberikan haasil berbeda
apabila dilakukan oleh beberapa orang. Contoh : jangkal, hasta, kaki, yard
Berdasarkan nilai dan arahnya besaran dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Besaran skalar
Besaran skalar adalah besaran yang hanya mempunyai nilai (besar) saja dan tidak
mempunyai arah. Contoh besaran skalar : massa, waktu, suhu, luas,volume
2. Besaran vektor
Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan mempunyai arah. Sesuai
kesepakatan apabila besaran vektor tersebut arahnya ke kiri dan ke bawah maka besaran
tersebut bernilai negatif (-) sedangkan apabila besaran vektor tersebut arahnya ke kanan
dan ke atas maka besaran tersebut bernilai positif (+)
Contoh besaran vektor : kecepatan, percepatan, gaya.

Sedangkan besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu dan
besaran turunan adalah besaran yang satuannya diperoleh dari besaran pokok.

Prosedural
A. Pengukuran panjang
1. Mistar/ penggaris

Panjang benda yang diukur dengan mistar adalah 2,3 cm


2. Jangka sorong

3. Mikrometer Sekrup
B. Pengukuran massa
1. Neraca dua lengan

Untuk menentukan hasil pengukuran massa benda dengan neraca dua lengan baik itu
timbangan dacin, Ohauss, timbangan pasar, cukup dengan cara meletakkan beban
pada salah satu lengan, dan meletakkan massa kalibrasi standar pada lengan satunya,
Amati sampai punggung lengan pada posisi sama mendatar.

2. Neraca 3 lengan atau Timbangan

C. Pengukuran kuat arus dan medan magnet


1. Avometer

AVO meter bahkan dapat dipakai untuk mengukur besaran listrik lainnya seperti
hambatan listrik atau beda potensial listrik.
2. Voltmeter/Amperemeter

D. Pengukuran waktu
1. Stop watch

Stop watch digunakan untuk mengukur interval waktu yang pendek. Ada dua jenis
stopwatch yaitu, digital dan manual atau analog. Stop watch digital memiliki
pengukuran yang lebih teliti dibandingkan dengan jenis analog. Batas ketelitian stop
watch ± 0,1 sekon – 0,01 sekon.

2. Jam

Satuan Internasional untuk Waktu


Pada awalnya satuan waktu dinyatakan atas dasar waktu rotasi bumi pada
porosnya yaitu 1 hari. Karena waktu berputar bumi tidak tetap maka waktu 1 hari
berubah-ubah. Dalam SI, satuan waktu dinyatakan dalam satuan detik atau sekon. Para
ahli mendefinisikan satu detik sama dengan selang waktu yang diperlukan oleh atom
cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9192631770 kali.
Metakognitif

Mengkonversi berbagai satuan besaran Pokok maupun besaran Turunan.


Hasil suatu pengukuran besaran pokok belum tentu dinyatakan dalam satuan yang
sesuai dengan keinginan kita atau yang kita perlukan. Contohnya panjang meja 150 cm,
sedangkan kita memerlukan dalam satuan meter, contoh lainnya dari satuan gram
dinyatakan dalam kilogram, dari satuan jam menjadi sekon. Untuk mengkonversi atau
merubah dari suatu satuan ke satuan yang lainnya diperlukan tangga konversi.
Penggunaan tangga konversi sudah kalian pelajari di kelas VII. Untuk satuan Besaran
turunan dapat dijabarkan dari satuan besaran-besaran pokok yang mendifinisikan besaran
turunan tersebut.
Berikut ini adalah contoh pengkonversian dari satuan besaran turunan yang dapat
dikonversikan berdasarkan penjabaran dari konversi satuan besaran pokok yang
diturunkan.

Contoh 1:
Nyatakan satuan kecepatan 36 Km/jam kedalam satuan m/s ?
Jawab :
Kecepatan =jarak/waktu
Kecepatan 36 Km/jam = 1 jam(waktu)
36Km(jarak)
= 36000m/ 3600sekon
= 10 m/s

Batas Ketelitian Alat Ukur


Ketika mengukur lebar meja dengan menggunakan mistar penggaris, misalnya
didapat hasil pengukuran 100 cm. Hasil pengukuran tersebut dapat ditulis dalam bentuk
(100 ± 0,1) cm, dimana 0,1 cm adalah batas ketelitian alat ukur mistar penggaris. Dengan
demikian lebar meja tersebut berkisar 99,9 cm dan 100,1 cm. Sedangkan ketidakpastian
dalam pengukuran adalah perbandingan batas ketelitian dengan nilai yang benda yang
diukur. Dari contoh di atas dapat dirumuskan;

Pengukuran Tunggal dan Pengukuran Berulang


Biasanya pengukuran hanya dilakukan satu kali dan disebut dengan penukuran
tunggal sudah dapat memperoleh hasil pengukuran. Setiap hasil pengukuran pasti
mengandung kesalahan, baik kesalahan acak maupun sistematis. Kesalahan acak dapat
dikurangi dengan mengulang-ulang pengukuran. Jadi pengukuran terhadap satu obyek
dilakukan beberapa kali pengambilan datanya. Jika kesalahan acaknya kecil maka dapat
dikatakan pengukurannya teliti. Kesalahan sistematis dapat terjadi terus menerus
sepanjang alat ukur dan atau orang yang mengukur sama Sumber kesalahan sistematis
adalah kesalahan alat dan kesalahan perorangan. Kesalahan alat misalnya kesalahan titik
nol, kesalahan komponen. Kesalahan perorangan misalnya cacat alat indera, kebiasaan
salah. Penulisan hasil pengukuran :
Pengukuran tunggal dilakukan satu kali pengambilan data dengan ketidakpastian sebesar

Sedangkan pengukuran berulang dilakukan beberapa kali pengambilan data (N


kali)dengan ketidakpastian sebesar
LAMPIRAN 3 : LKPD

Lembar Kerja Peserta


Didik (LKPD)

Kelompok : ...........................................

Nama : 1. ................................ 4. ................................

2. ................................ 5. ................................

3. ............................... 6. ................................

Kelas :...........................................

A. Petunjuk Belajar
1. Baca secara cermat petunjuk langkah-langkah sebelum Anda melakukan kegiatan
2. Baca buku-buku Fisika kelas X SMA dan buku lain yang relevan berkaitan dengan
materi pengukuran besaran fisis untuk memperkuat konsep dan pemahaman Anda.
Tanyakan pada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas.
B. Kompetensi Dasar
3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian dan angka
penting, serta notasi ilmiah
4.2 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting
untuk suatu penyelidikan ilmiah
C. Indikator Pembelajaran
1. Menganalisis penggunaan alat ukur besaran fisis
2. Menganalisis prinsip-prinsip pengukuran
D. Tujuan Percobaan
1. Menentukan panjang, lebar, dan tinggi suatu benda dengan menggunakan mistar,
jangka sorong, dan mikrometer sekrup
2. Menentukan massa suatu benda dengan menggunakan neraca teknis
E. Dasar Teori
Pengukuran
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan sebuah satuan standar
yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam setiap pengukuran kita harus selalu
menggunakan alat ukur yang sesuai. Misalkan untuk mengukur panjang digunakan
meteran, mengukur massa digunakan timbangan, mengukur gaya digunakan
dinamometer, mengukur kecepatan atau kelajuan digunakan spedometer.
Prosedur Pengukuran
Pada saat kita melakukan pengukuran suatu besaran, kita dapat melakukan dengan
2 prosedur pengukuran yang berbeda. Prosedur yang kita gunakan dalam suatu
pengukuran sangat tergantung pada obyek yang sedang kita ukur. Adapun prosedur
pengukuran yang dapat digunakan dalam pengukuran sebagai berikut :
1. Pengukuran Tunggal
Adalah pengukuran yang dilakukan hanya satu kali terhadap satu obyek/benda kerja.
Untuk menuliskan hasil pengukuran tunggal, dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
1
𝑥 = 𝑥̅ ± ∆𝑥 dan ∆𝑥 = 2 𝑛𝑠𝑡
dimana: NST adalah nilai skala terkecil dari alat ukur yang digunakan dalam
pengukuran tersebut.
2. Pengukuran Berulang
Adalah pengukuran yang dilakukan beberapa kali terhadap satu obyek/benda kerja
atau terhadap beberapa obyek/benda kerja identik.
F. Alat dan Bahan
1. Mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup
2. Neraca teknis
3. Benda yang akan diukur
G. Langkah Kerja
Percobaan 1 : Mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup
1. Siapkan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
2. Catat ketelitiannya
3. Siapkan 5 buah benda yang bentuknya beraturan
4. Catat ketelitian mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup, gunakan jangka
sorong tersebut untuk menentukan panjang, lebar, dan kedalaman setiap benda yang
telah disediakan.
5. Masukan hasil pengukuran ke dalam tabel percobaan
Percobaan 2 : Neraca Analitik
1. Siapkan 5 buah benda yang akan ditimbang.
2. Atur neraca teknis di atas meja yang datar
3. Lakukan kalibrasi sampai neraca teknis siap digunakan.
4. Letakan secara bergantian pada benda yang akan ditimbang pada piring neraca.
5. Catat secara cermat setiap penunjukan anak timbangan pada kolom yang disediakan
6. Lakukan hal yang sama untuk menimbang benda berikutnya
7. Tentukan massa total dari setiap benda pada tabel.
H. Tabel Pengamatan
Percobaan 1 : Mistar, Jangka Sorong, dan Mikrometer Sekrup
Ketelitian Mistar, Jangka Sorong, dan Mikrometer Sekrup : ....
Jenis Alat Nama Hasil Pengukuran
No.
Ukur Benda Panjang (mm) Lebar (mm) Tinggi (mm)
1.
2.
3. Mistar
4.
5.
6.
7.
Jangka
8.
Sorong
9.
10.
11.
12.
Mikrometer
13.
Sekrup
14.
15.

Percobaan 2 : Neraca Analitik


No. Benda Massa (gram)
1.
2.
3.
4.
5.

I. Pertanyaan Akhir
1. Samakah skala terkecil pada masing-masing alat?
2. Apakah kelebihan dan kekurangan alat pengukuran besaran panjang ?
3. Apakah kelebihan dan kekurangan alat pengukuran besaran massa ?
4. Bandingkan hasil pengukuran dari masing-masing alat!
J. Kesimpulan
INSTRUMEN PENIALIAN UNJUK KERJA
No Aspek yang Dinilai Kategori Skor
Sempurna 3
1 Membawa alat Kurang sempurna 2
Salah 1
Sempurna 3
2 Melakukan Percobaan Kurang sempurna 2
Salah 1
Sempurna 3
3 Merapikan alat/ bahan Kurang sempurna 2
Salah 1
Sempurna 3
4 Menjawab pertanyaan Kurang sempurna 2
Salah 1
SkorPerolehan
Nilai =  100
12

INSTRUMEN PENILAIAN POTOFOLIO / Laporan


No Aspek yang Dinilai Kategori Skor
Ada benar 2
1 Menuliskan judul Ada, salah 1
Tidak ada 0
Ada benar 2
2 Menuliskan tujuan Ada, salah 1
Tidak ada 0
Ada benar 2
3 Menuliskan teori Ada, salah 1
Tidak ada 0
Ada benar 2
4 Menuliskan alat/bahan Ada, salah 1
Tidak ada 0
Ada benar 2
5 Menuliskan cara kerja Ada, salah 1
Tidak ada 0
Ada benar 2
6 Mengisi tabel pengamatan Ada, salah 1
Tidak ada 0
Ada benar 2
7 Mengolah data/ menjawab pertanyaan Ada, salah 1
Tidak ada 0
Ada benar 2
8 Membuat kesimpulan Ada, salah 1
Tidak ada 0
SkorPerolehan
Nilai =  100
16
LAMPIRAN 4 : INSTRUMEN PENILAIAN

A. PENILAIAN SIKAP
1. Kisi-kisi Instrumen Afektif
Tingkat Affective/ No.
Kompetensi Dasar Indicator Butir Jumlah
A1 A2 A3 A4 A5
3.2 Menerapkan prinsip Mensyukuri nikmat
prinsip pengukuran besaran Tuhan Yang Maha Esa
fisis, ketepatan, ketelitian Mematuhi peraturan di
dan angka penting, serta kelas (disiplin)
notasi ilmiah. Mempunyai sikap
4.2 Menyajikan hasil kerjasama dengan
pengukuran besaran fisis kelompok
dengan menggunakan Menunjukkan rasa ingin
peralatan dan teknik yang tahu
tepat untuk penyelidikan Menunjukkan sikap
ilmiah objektif
Menunjukkan sikap aktif
A1 menerima, A2 menanggapi, A3 menilai, A4 mengelola, dan A5 menghayati.

2. Perangkat penilaian Afektif


No. Urut Kualitas Ketrampilan
Indikator Sikap Skor
Siswa 1 2 3 4
1. …………………..
2. …………………..
1
3. …………………..
4. …
1. …………………..
2. …………………..
2
3. …………………..
4. …
1. …………………..
2. …………………..
3
3. …………………..
4. …
1. …………………..
2. …………………..

3. …………………..
4. …
Skor Total
1 = sikap sangat buruk; 2 = sikap buruk; 3 = sikap baik; 4 = sikap sangat baik
B. PENILAIAN KOGNITIF

1. Lembar Penilaian Kognitif

Skor Tiap Soal Jumlah


No Nama Siswa Nilai
1 2 3 4 5 Point
1
2
3

Nilai = (Jumlah Poin/Skor Total) × 100

2. Instrumen Penilaian

TUGAS

1. Tulislah nama alat ukur dan hitunglah hasil pengukuran alat ukur dibawah ini

2. Temukan dimensi usaha dan energi potensial! Apakah usaha dan energi potensial
memiliki dimensi yang sama? Buktikan menggunakan analisis dimensi

3. Hitung jumlah angka penting pada soal dibawah:


a. 1200 b. 2,45 c. 35,005 d.1,01 e.2,05
f. 0,101 g. 0,000005 h.1,000005 i. 15000

4. Tuliskan dalam bentuk notasi ilmiah


a. 23000000 b. 1250000 c. 375400
d. 0,0000125 e. 0,000100 f. 100000

5. Hitung hasil pembagian dan perkalian.


a. 50 : 10000 b. 10 : 0,005 c. 0,0008 : 400000
d. 50 x10000 e. 10 x 0,005 f. 0,0008 x 400000
Kunci Jawaban

1. Jangka sorong : 5,35 cm


Millimeter sekrup : 1,98 mm
2. Usaha = gaya x perpindahan
Usaha = massa x percepatan x perpindahan
Usaha = kg x m /s2 x m
Usaha = M L2 T-2
Energi = massa x perc. Gravitasi x tinggi
Energi = kg x m/s2 x m
Energi = M L2 T-2

3. a. 4 ap b. 3 ap c. 5 ap d. 3 ap e. 3 ap f. 3 ap g. 1 ap h. 7 ap i. 5 ap
4. a. 2,3 x 107 b. 1,25 x 106 c. 3,754 x 105 d. 1,25 x 10-5 e. 1,0 x 10-4
f. 1,0 x 105
5. a. 5,0 x 10-3 b. 2 x103 c. 2 x 10-9 d. 5,0 x 105 e. 5 x 10-2
f. 3 x 102
C. PENILAIAN PSIKOMOTORIK
1. Lembar Penilaian
No Butir Psikomotorik Jumlah Nilai
No Nama
P1 P2 P3 P4 P5 P6

Jumlah

𝑱𝑼𝑴𝑳𝑨𝑯 𝑺𝑲𝑶𝑹 × 𝟏𝟎
𝑵𝑰𝑳𝑨𝑰 𝑷𝑺𝑰𝑲𝑶𝑴𝑶𝑻𝑶𝑹𝑰𝑲 =
𝟐𝟒

2. Instrumen Penilaian
Penilaian
No
Indikator 4 3 2 1 Jumlah
Kode
point point point point

Mengumpulkan dan menyiapkan


1 alat dan bahan yang digunakan pada
praktikum pengukuran.

Mengukur benda menggunakan alat


2
ukur.

Menuliskan data hasil pengukuran


3
pada tabel yang tersedia.

Mengolah data sesuai dengan


4
tahapan metode ilmiah

Menyajikan data pengukuran dalam


5
bentuk grafik

6 Analisis data hasil

Jumlah total
Rubrik pengamatan Tes Unjuk Kerja Praktikum :

 1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten menguasai kegiatan yang tertera dalam
indikator
 2 = jika peserta didik kurang konsisten menguasai kegiatan yang tertera dalam
indikator, tetapi belum konsisten
 3 = jika peserta didik konsisten menguasai kegiatan yang tertera dalam indikator
 4 = jika peserta didik selalu konsisten menguasai kegiatan yang tertera dalam
indikator

Anda mungkin juga menyukai