SUMATRA BARAT
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
4.2 Menyajikan hasil 4.2.1. Melakukan percobaan untuk mengukur panjang dengan
pengukuran besaran menggunakan mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup
fisis berikut 4.2.2. Melakukan percobaan untuk mengukur massa dengan
ketelitiannya dengan menggunakan neraca dua lengan dan neraca Ohauss
menggunakan 4.2.3. Melakukan percobaan untuk mengukur waktu dengan
peralatan dan teknik menggunakan stopwatch dan arloji
yang tepat serta 4.2.4. Menganalisis hasil percobaan tentang pengukuran
mengikuti kaidah 4.2.5. Menyimpulkan dan mengkomunikasi -kan hasil percobaan
angka penting untuk
suatu penyelidikan
ilmiah
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui langkah discovery learning dan problem based learning dengan sintak:
stimulasi dan identifikasi masalah; mengumpulkan informasi; pengolahan informasi;
verifikasi hasil; dan generalisasi siswa dapat mencapai kompetensi pengetahuan
(memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi), keterampilan (mengamati,
mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, tanggungjawab, dan peduli), serta rasa
syukur terhadap Allah SWT atas keteraturan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis,
ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah.
D. Materi Pembelajaran
prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis,
ketepatan, ketelitian, dan angka penting,
serta notasi ilmiah
- Nilai Agama
QS. Almutafiffin ayat 1-3
QS. (54) Al Qamar ayat 49
Nilai Budaya
1.“ Maukua samo panjang, manimbang samo barek, mambagi samo adia”
2. “lamak dek awak katuju dek urang”
3.“ pandai maatak maetokan, pandai maagak maagiahan”
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanta jawab, dan presentasi
Model : Discovery Learning / Problem Based Learning
F. Media Pembelaaran
Alat Bantu : projektor, komputer, papan tulis
Alat/Bahan : Mistar, Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup
Bahan ajar : projektor, komputer, papan tulis
G. Sumber Belajar
Sumber referensi : Pujianto, FISIKA Untuk SMA Kelas X, Intan Pariwara.
Kanginan, Marten. 2016. Fisika 1 Untuk SMA dan MA Kelas X.
Jakarta. Erlangga
H. Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan 1 (3x45 menit)
Indikator pertemuan 1 (Discovery Learning)
3.2.1. Membedakan antara besaran pokok dan besaran turunan
3.2.2. Menganalisis besaran dan satuan dalam fisika.
3.2.3. Melakukan analisis dimensi terhadap besaran-besaran fisika.
3.2.4. Menerapkan konsep besaran dan satuan dalam perhitungan fisika
Kegiatan Deskripsi Waktu
Pendahuluan Memberi salam, berdoa’, membaca asmaul husna dan 15 menit
membaca Al’Qur’an serta menyanyikan lagu Indonesia
Raya dan membaca dan menyimpulkan salah satu buku
yang berkaitan dengan sastra minang, Indonesia, dan
bahasa Inggris untuk hari tertentu maksimal selama 20
menit untuk kelas yang masuk di jam pertama;
Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
(mengecek kehadiran peserta didik);
Peserta didik mendengarkan dan menanggapi cerita guru
tentang manfaat belajar pengukuran
Guru mengecek kemampuan prasyarat siswa dengan tanya
jawab berkaitan dengan hakikat Fisika
Guru memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan
“Apakah ukuran jengkal, hasta, dan depa setiap manusia
sama? Apakah bisa alat ukur jengkal, hasta, dan depa
dipakai dalam pengukuran dimensi benda?
Guru menghubungkan materi pengukuran dengan nilai
religi dan budaya
- Nilai Agama
Dalam ajaran agama Islam telah terlebih dahulu
mengajarkan tentang prinsip-prinsip pengukuran (lebih
dari 14 abad yang lalu) di dalam Al-Qur’an ; Nilai-nilai
jujur/tidak curang, dan ketelitian, keadilan)
QS. Almutafiffin ayat 1-3 yang artinya:
1. Celakalah bagi orang2 yg curang
2. Yaitu orang2 yg apabila menerima takaran dari orang
lain mereka minta dicukupkan
3. Dan apabila mereka menakar/menimbang untuk orang
lain mereka mengurangi
QS. (54) Al Qamar ayat 49: sesungguhkan kami
menciptakan segala sesuatu menurut ukuran ; Nilai-nilai
yang terkandung (jujur, tidak curang/adil)
- Nilai Budaya
Dalam Budaya adat minangkabau sudah mengajarkan
tentang prinsip-prinsip pengukuranyang sudah tertuang
dalam falsafah minangkabau
1.“ Maukua samo panjang, manimbang samo barek,
mambagi samo adia”
2. “lamak dek awak katuju dek urang”
3.“ pandai maatak maetokan, pandai maagak maagiahan”
Maksudnya 1. orang Minangkabau selalu bersikap adil
dan proporsional, 2. Allah pun menciptakan sesuatu
menurut ukurannya/proporsional)
Guru mengomunikasikan tujuan belajar, dan hasil belajar
yang diharapkan akan dicapai;
Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh.
Inti stimulasi dan identifikasi masalah; 20 menit
Membagi siswa dalam kelompok @ 4 – 5 orang
Peserta didik mengamati lingkungan sekitar mengenai
apa saja yang bisa diukur
Peserta didik membaca bahan pembelajaran pengukuran 25 menit
yang disajikan melalui handout dalam kelompok masing-
masing.
Mengumpulkan informasi;
Membimbing kelompok untuk bertanya tentang tentang 30 menit
konsep besaran pokok dan besaran turunan, satuan dalam
fisika, dimensi terhadap besaran-besaran fisika 15 menit
Selama kegiatan, setiap kelompok mendokumentasikan
kegiatan dalam bentuk foto dan rekaman video. 15 menit
pengolahan informasi;
Kelompok menjawab pertanyaan pada lembar kerja
verifikasi hasil;
Perwakilan kelompok melakukan konfirmasi dan
verifikasi hasil kerja kepada guru
generalisasi
Kelompok menyusun kesimpulan dan mendiskusikan
jawaban pertanyaan pada lembar kerja
Penutup Peserta didik dan guru merangkum isi pembelajaran yaitu 15 menit
tentang besaran, satuan dan dimensi
Peserta didik mengerjakan latihan individu ( 2 nomor )
Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
Guru menginformasikan garis besar isi kegiatan pada
pertemuan berikutnya yakni tentang pengukuran dalam
fisika.
2. Pertemuan 2 (3x45 menit)
Indikator pertemuan 2 (Discovery Learning)
3.2.5 Mendeskripsikan pengukuran dalam fisika
3.2.6 Melakukan pengukuran secara langsung terhadap besaran panjang, masaa, dan
waktu
3.2.7 Melakukan pengukuran terhadap besaran turunan secara langsung dan tidak
langsung
3.2.8 Menganalisis ketidakpastian dalam suatu proses pengukuran.
3.2.9 Mengolah data yang telah dikumpulkan dari suatu pengukuran
3.2.10 Menjelaskan jenis-jenis ketidakpastian dalam pengukuran
2. Dari kelompok besaran dibawah ini yang hanya terdiri dari besaran turunan saja
adalah...
No Besaran Satuan
1 Panjang M
2 Kecepatan m/s
3 Gaya Newton
4 Massa Kg
5 Waktu s
6 Kuat arus Ampere
7 Momentum kg m/s
8 Percepatan m/s2
9 Jumlah zat mol
a. kuat arus, massa, gaya
b. suhu, massa, volume
c. waktu, percepatan, momentum
d. usaha, momentum, percepatan
e. kecepatan, suhu, jumlah zat
5. Pada 23 September 1999, pesawat antariksa yang mengorbit planet Mars secara tiba-
tiba menghilang. Pengatur NASA di Laboratorium Pendorong Jet telah mengirim
instruksi numerik yang salah. Sebagai agen pemerintah, NASA bekerja dalam satuan
SI (dimana gaya dinyatakan dalam satuan Newton), tetapi kontraktor, Lackheed
Martin Astronoutics, bekerja dalam satuan U.S Customary, memberikan data gaya
dorong dalam pound. Pesawat antariksa seharga 125 juta dolar (1,125 triliun rupiah)
itu akhirnya hancur di planet Mars hanya gara-gara kesalahan menerjemahkan satuan
dari data numerik yang diberikan.
1. Harus ada kalibrasi antara besaran yang dinyatakan dalam SI dan satuan yang
dinyatakan dengan US standar
2. Satuan dari gaya Newton adalah Kg m/ss dan satuan dari besaraN pound adalah lb
m/s2
3. Kesalahan pengaturan alat yang digunakan NASA bekerja dalam satuan SI namun
kontraktor bekerja dalam satuan US Customary
Pernyataan yang benar , merujuk pada kasus di atas adalah
A. 1,2 dan 3
B. 1 dan 2
C. 1 dan 3
D. 2 dan 3
E. 2 saja
6. Sebuah sajadah memiliki panjang 1,0 m dan lebar 50 cm, Tentukanlah luas sajadah
tersebut sesuai aturan angka peting adalah……..
a. 0,2 m2
b. 0,5 m2
c. 200 cm2
d. 2000 cm2
e. 50000 cm2
10. Jarak matahari ke bumi kurang lebih 149600000000 m. Notasi ilmiah yang tepat
adalah ...
a. 1,496 x 105 m
b. 149,6 x 107 m
c. 14,96 x 108 m
d. 1,496 x 1011 m
e. 14,96 x 1011 m
11. 72 km/jam = ... m/s Konversi satuan yang tepat adalah ...
a. 10 m/s d. 40 m/s
b. 20 m/s e. 50 m/s
c. 30 m/s
II. Uraian
1. Lengkapilah titik-titik berikut ini!
No. Nama Besaran Satuan
1 ... Kg
2 Intensitas cahaya ...
3 ... kgms-2
4 Impuls ...
5 Daya ...
3. Tuliskanlah nilai ukuran panjang yang ditunjukkan skala jangka sorong dan mikrometer
sekrup pada gambar di bawah ini
a. b.
4. Hitunglah dengan berpedoman pada angka penting!
a. 187,89 gram – 25,2 gram
b. 56,43 cm : 24 cm
c. 169cm2
Penilaian Keterampilan
1. Tabel pengamatan
No Hasil Pengamatan
3. Diskusi:
1. Apakah yang dimaksud dengan Besaran ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
2. Ada berapa kelompok Besaran ?
…………………………yaitu :
a.……………………………………………………………………………………
b.……………………………………………………………………………………
3. Apakah yang dimaksud dengan Satuan ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
4. Apakah yang dimaksud dengan Alat Ukur ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
5. Besaran-besaran yang sama tetapi memiliki satuan yang berbeda antara lain :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
6. Mengapa hal itu bisa terjadi?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
7. Perlukah dibuatkan suatu standart satuan yang diakui secara internasional?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
4. Kesimpulan Akhir :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
MATERI AJAR
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model discovery learning dengan metode eksperimen
siswa dapat menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan
angka penting, serta notasi ilmiah dan mampu menyajikan hasil pengukuran besaran fisis
berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti
kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan sehingga terbentuk sikap jujur,
tanggungjawab, dan peduli
Materi
1. Besaran dan Satuan
Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka.Besaran menurut arahnya dibedakan menjadi besaran skalar dan besaran
vektor.Besaran skalar merupakan besaran yang hanya memiliki nilai sedangkan
besaran vektor merupakan besaran yang memiliki nilai dan arah.Besaran juga
dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan.
a. Besaran Pokok dan Satuannya
Ada besaran Fisika yang hanya dapat didefinisikan melalui penggambaran
bagaimana mengukurnya, sehingga besaran tersebut dapat berdiri sendiri tanpa
menurunkannya dari besaran lainnya.Besaran yang demikian disebut dengan
besaran pokok.Ada tujuh besaran pokok dalam Fisika.
Defenisi satuan standar untuk 3 besaran pokok yang pertama, yaitu meter untuk
besaran panjang, kilogram untuk besaran massa, dan sekon untuk besaran waktu.
1) Meter Standar
Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum selama selang
waktu 1/299 792 458 sekon.
2) Kilogram Standar
Satu kilogram adalah massa silinder campuran platina-iridium yang
ditempatkan di Biro Pengukuran Internasional di Sevres-Paris.
3) Sekon Standar
Satu sekon adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom sesium-133 untuk
melalukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali
2. Pengukuran
Pengukuran merupakan proses membandingkan suatu besaran dengan besaran
lainnya. Pada materi ini akan dipelajari pengukuran tiga besaran pokok, yaitu:
panjang, massa, dan waktu.
a. Alat Ukur Panjang dan Ketelitiannya
1) Mistar
Skala terkecil mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm. Ketelitian mistar adalah 0,5 mm
atau 0,05 cm
2) Jangka Sorong
Jangka sorong dapat alat yang gunakan untuk mengukur ketebalan suatu plat
logam, mengukur garis tengah bagian luar dan dalam pipa, atau kedalaman
lubang. Terdapat beberapa bagian penting yang perlu kita ketahui dari jangka
sorong, yaitu rahang tetap dan rahang geser.Rahang tetap memiliki skala yang
disebut skala utama.Satu bagian terkecil skala utama jangka sorong memiliki
panjang 1 mm. Adapun rahang geser memiliki skala yang disebut skala nonius
atau sering juga disebut dengan skala vernier. Pada skala nonius, panjang 20
skalanya adalah 1 mm atau dapat dikatakan pula bahwa satu bagian nonius
adalah 0,05 mm yang berarti pula bahwa skala terkecilnya juga 0,05 mm atau
0,005 cm
3) Mikrometer Sekrup
Micrometer Skrup merupakan panjang yang memiliki tingkat akurasi yang lebih
tinggi jika dibandingkan dengan jangka sorong atau apalagi mistar. Skala
terkecil Micrometer Skrup mencapai 0,001 cm atau 0,01 mm
b. Alat Ukur Waktu dan Ketelitiannya
Stopwatch memiliki tingkat ketelitian lebih tinggi dibandingkan jam tangan.
Sebagaimana jam, Stopwatch juga ada yang berbentuk jarum dan adapula yang
digital. Stopwatch jarum memiliki ketidak pastian pada skala 0,1 sekon sedangkan
Stopwatch digital memiliki nilai ketidakpastian sebesar 0,01 sekon.
4. Angka Penting
a. Notasi Ilmiah
Pengukuran dalam Fisika terbentang mulai dari ukuran partikel yang sangat kecil,
seperti massa elektron, sampai dengan ukuran sangat besar, seperti massa Bumi.
Penulisan hasil pengukuran massa sangat kecil maupun sangat besar ini
memerlukan tempat yang lebar dan sering salah dalam penulisannya. Untuk
mengatasi masalah tersebut, dapat digunakan notasi ilmiah atau notasi baku. Dalam
notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai
𝑎, … . 𝑥 10𝑛
Dimana : a adalah bilangan asli mulai dari 1 sampai dengan 9, dan n disebut
dengan eksponen dan merupakan bilangan bulat. a disebut dengan bilangan
penting,dan 10n disebut orde besar.
b. Aturan Angka Penting
Aturan angka penting adalah
1) Semua angka bukan nol adalah angka penting
2) Angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol termasuk angka penting
3) Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir pada angka-angka yang
ditulis di belakang koma desimal termasuk angka penting
4) Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal adalah
bukan angka penting
5) Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya yang memiliki
angka-angka nol pada deretan akhir harus dituliskan dalam notasi ilmiah agar
jelas apakah angka-angka nol tersebut termasuk angka penting atau bukan
c. Berhitung dengan Angka Penting
Dalam penjumlahan (berlaku juga untuk pengurangan), hasilnya hanya boleh
mengandung satu angka taksiran.
a. Mistar
b. Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk
mengukur panjang, ketebalan, kedalaman, dan diameter luar maupun
dalam suatu benda dengan batas ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong
mempunyai dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang sorong. Pada
rahang tetap terdapat skala utama, sedngkan pada rahang sorong
terdapat skala nonius. Skala nonius mempunyai panjang 9 mm yang
terbagi menjadi 10 skala dengan tingkat ketelitian 0,1 mm.
Bagian-bagian dari jangka sorong
c. Micrometer sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang berfungsi untuk
mengukur panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang cukup
kecil seperti lempeng baja, aluminium, diameter kabel, kawat, lebar
kertas, dan masih banyak lagi. Mikrometer sekrup punya ketelitian 10
kali lebih teliti dari jangka sorong. Kalau jangka sorong 0,1 mm,
mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian 0,01 mm
Bagian-bagian mikrometer sekrup:
d. Neraca
Neraca adalah alat ukur besaran massa yg memiliki ketelitian 1/100
gram