Anda di halaman 1dari 44

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

NamaSekolah : SMA Negeri 5 Padang


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas /Semester : X MIPA/Ganjil
Materi Pokok : Prinsip Pengukuran
Alokasi Waktu : 9 x 45 menit (3 x Pertemuan)
Tahun Pelajaran : 2021/2022

A. Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Menghayati dan mengamalkan 1.1.1 mengamalkan ajaran agama yang
ajaran agama yang dianutnya dianutnya dalam berdoa
dalam berdoa, mensyukuri 1.1.2 mengamalkan ajaran agama yang
nikmat, toleran pada agama dianutnya dalam mensyukuri nikmat
yang berbeda, dan taat 1.1.3 mengamalkan ajaran agama yang
beribadah. dianutnya dalam toleran pada agama
yang berbeda
1.1.4 mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya dalam taat beribadah

2.1 Menghayati dan mengamalkan 2.1.1 mengamalkan perilaku jujur


perilaku jujur, disiplin, 2.1.2 mengamalkan perilaku disiplin
toleransi, bertanggung jawab 2.1.3 mengamalkan perilaku bertanggung
dan kerjasama. jawab
2.1.4 mengamalkan perilaku kerjasama
3.2 Menerapkan prinsip-prinsip 3.2.1. Menjelaskan konsep pengukuran
pengukuran besaran fisis, 3.2.2. Mengidentifikasi alat-alat ukur pada
ketepatan, ketelitian dan angka besaran panjang, massa dan waktu
penting, serta notasi ilmiah 3.2.3. Menggunakan konsep ketelitian
(akurasi) dalam pengukuran
3.2.4. Menggunakan konsep ketepataan
(presisi) dalam pengukuran
3.2.5. Menggunakan aturan angka penting
dalam pengkuran
3.2.6. Menggunakan aturan notasi ilmiah
dalam pengukuran
4.2 Menyajikan hasil pengukuran 4.2.1. Merancang pengukuran besaran
besaran fisis berikut panjang, massa dam waktu
ketelitiannya dengan 4.2.2. Menyiapkan alat dan benda yang akan
menggunakan peralatan dan diukur
teknik yang tepat serta 4.2.3. Melakukan melakukan besaran
mengikuti kaidah angka panjang, massa dan waktu
penting untuk suatu 4.2.4. Menyajikan hasil pengukuran
penyelidikan ilmiah

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model discovery learning dengan metode
eksperimen, diskusi dan pendekatan saintifik, peserta didik dapat menerapkan
prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka
penting, serta notasi ilmiah dan terampil menyajikan hasil pengukuran besaran
fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat
serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan ilmiah dengan
mengembangkan nilai karakter jujur, tanggungjawab, peduli dan 4C (kritis,
kreatif, kolaboratif dan komunikatif).
 
D. Materi Pembelajaran
 Prinsip –prinsip pengukuran
 Alat-alat ukur
 Ketepatan pengukuran
 Ketelitian pengukuran
 Angka penting
 Notasi ilmiah
 Integrasi Nilai Alquran QS Al-Qamar (54) ayat 49, QS (17 ) Al Isra’ ayat 35, dan
QS. Al Muthaffifiin ayat 1-3
 Integrasi BAM : “pandai maatak maetok an pandai maagak maagiahan, “Maukua
samo panjang manimbang samo barek, mambagi samo adia, tibo di mato indak
dipiciangan tibo di paruik indak dikampihan, tibo di dado indak dibusuangan”.
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan saintifik
Model : Discoveri learning
Metode : Diskusi, praktikum dan presentasi

F. Media/Alat/Bahan
Alat Bantu : projektor, komputer, papan tulis
Alat/Bahan : Jangka sorong, mikrometer sekrup, penggaris , neraca
Ohauss , stopwatch, beban gantung

G. Sumber Belajar
Sumber referensi : Kanginan, Marten. 2016. Fisika 1 Untuk SMA dan MA
Kelas X. Jakarta. Erlangga
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan I
Indikator :
3.2.1. Menjelaskan konsep pengukuran
3.2.2. Mengidentifikasi alat-alat ukur pada besaran panjang, massa dan waktu

Kegiatan Deskripsi Kegiatan


Pendahuluan 1. Peserta didik memberi salam, berdoa, membaca Asmaul Husna,
(15 menit) membaca Alquran, literasi dan menyanyikan lagu Indonesia
Raya sebelum pelajaran dimulai (setiap hari jadwalnya
disesuaikan)
2. Peserta didik merespon pertanyaan guru tentang kehadiran teman-
temannya dengan disiplin
3. Guru menginstrusikan kepada peserta “abstrak” ambil sampah
letakan dan rapikan di bak sampah, dan menyampaikan isu global
dan isu lokal.
4. Peserta didik mengucapkan yel-yel narkoba “ Katakan tidak untuk
narkoba dan yes untuk prestasi “, dan katakan JUARA untk SMAN 5
Padang (Jujur Ulet Aktif Raih Asa)
5. Peserta didik merespon apersepsi pada pembelajaran sebelumnya
(besaran dan satuan) dan terkait dengan materi prinsip-prinsip
pengukuran
6. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang akan memotivasi
peserta didik :
“ Pernahkah ananda melihat penjual sayuran menimbang sayur-
sayuran di pasar?” atau “melihat orang yang menimbang beras
dalam karung?”
“ Pernahkah ananda melihat orang mengukur panjang kain?”.
7. Memotivasi peserta didik untuk memunculkan rasa ingin tahunya
tentang materi prinsip-prinsip pengukuran yang terintegrasi
dengan :
- Ayat Alquran QS Al-Qamar (54) ayat 49, QS (17 ) Al Isra’ ayat
35, dan QS. Al Muthaffifiin ayat 1-3
- Falsafah Minangkabau “pandai maatak maetok an pandai
maagak maagiahan, maknanya yang terintegrasi dengan materi
pengukuran adalah di dalam melakukan pengukuran harus tepat
dan teliti sesuai besaran dan satuannya. “Maukua samo panjang
manimbang samo barek, mambagi samo adia. Tibo di mato indak
dipiciangan tibo di paruik indak dikampihan, tibo di dado indak
dibusuangan,”artinya untuk mendapatkan data yang benar,
pengukuran yang dilakukan itu harus sesuai ukuranya
(panjangnya, massanya, beratnya) dan tidak direkayasa/sesuai
apa adanya, sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan
(Lamak di awak katuju di urang).
8. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai
9. Peserta didik menerima informasi tentang cakupan materi, teknik
penilaian dan penanaman nilai karakter jujur/tidak curang, adil,
objektif dan teliti
10. Peserta didik membentuk kelompok belajar dengan anggota
masing-masing 6 orang dan duduk dikelompok masing-masing
dengan disiplin

Kegiatan Inti Memberikan stimulus


(100 menit) 1. Peserta didik mengamati video yang menayangkan akivitas di
(discovery pasar, pom bensin, supermarket, dsb.
Learning) 2. Peserta didik mengamati kemasan yang tersedia/mereka bawa
mengenai nama besaran, alat ukur, cara mengukur berdasarkan
informasi yang tercantum pada kemasan
Menyatakan masalah
3. Peserta didik mengajukan pertanyaaan terkait video yang amati
tentang konsep pengukuran dan pengelompokan alat ukur
berdasarkan besaran.
Mengumpulkan data
4. Peserta didik menerima LKPD dan bahan ajar
5. Peserta didik mencari informasi untuk mengisi tabel nama
besaran, alat ukur, cara mengukur, dan satuan yang digunakan
secara individu, termasuk yang berlaku di daerah setempat
(misalnya: untuk ukuran massa: 1 emas, 1 gantang beras di
Sumatera Barat, dan ukuran yang lainnya) berdasarkan LKPD yang
tersedia,
Menganalisis Data
6. Peserta didik bekerjasama melakukan diskusi dalam kelompoknya
tentang pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam LKPD dengan
penuh tanggung jawab
verifikasi Data
7. Setiap kelompok menyajikan hasil diskusinya dengan jujur di depan
kelas, sementara kelompok yang lain memperhatikan dan
memberikan tanggapan terhadap apa yang telah dipresentasikan
Generalisasi/menarik kesimpulan
8. Setelah diskusi selesai, peserta didik menerima arahkan tentang
besaran, satuan dan alat ukurnya berdasarkan hasil diskusi
kelompok.
Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan materi tentang prinsip-prinsip
(20 menit) pengukuran
2. Peserta didik mengidentifikasi kendala-kendala yang dialami
(refleksi) saat memahami materi prinsip pengkuran
3. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan (tindak
lanjut) dari guru mengenai materi prinsip-prinsip pengukuran
4. Peserta didik menyelesaikan kuis
5. Peserta didik menyimak penyampaian informasi tentang tugas
untuk pertemuan selanjutnya berupa tugas literasi mengenai cara
penggunaan alat ukur : mistar, jangka sorong, mikrometer skrup,
stop watch dan neraca dalam kehidupan sehari-hari
6. Setelah mempelajari materi prinsip-prinsip pengukuran diharapkan
peserta didik dapat mengaplikasikan nilai agama dan budaya adat
Minangkabau dalam kehidupan sehari-hari (meyakini kebesaran
ciptaan Allah), dan nilai karakter jujur/tidak curang, adil, objektif dan
teliti.
7. Peserta didik mengucapkan syukur selesai belajar

Pertemuan II
Indikator :
3.2.3. Menggunakan konsep ketelitian (akurasi) dalam pengukuran
3.2.4. Menggunakan konsep ketepataan (presisi) dalam pengukuran
4.2.1 Merancang pengukuran besaran panjang, massa dam waktu
4.2.2 Menyiapkan alat dan benda yang akan diukur
4.2.3 Melakukan pengukuran besaran panjang, massa dan waktu
4.2.4 Menyajikan hasil pengukuran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan


Pendahuluan 1. Peserta didik memberi salam, berdoa, membaca Asmaul Husna,
(15 menit) membaca Alquran, literasi dan menyanyikan lagu Indonesia
Raya sebelum pelajaran dimulai (setiap hari jadwalnya
disesuaikan)
2. Peserta didik merespon pertanyaan guru tentang kehadiran teman-
temannya dengan sikap disiplin
3. Guru menginstrusikan kepada peserta “abstrak” ambil sampah
letakan dan rapikan di bak sampah, dan menyampaikan isu global
dan isu lokal.
4. Peserta didik mengucapkan yel-yel narkoba “ Katakan tidak untuk
narkoba dan yes untuk prestasi “, dan katakan JUARA untk SMAN 5
Padang (Jujur Ulet Aktif Raih Asa)
5. Peserta didik merespon apersepsi pada pembelajaran sebelumnya
yaitu alat-alat ukur yang digunakan dalam melakukan pengukuran
6. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang akan memotivasi
peserta didik :
“Pernahkah ananda mengukur ketebalan rambutmu?” atau
“mengukur tebal selembar kertas?”
7. Memotivasi peserta didik untuk memunculkan rasa ingin tahunya
tentang materi prinsip-prinsip pengukuran yang terintegrasi
dengan :
- Ayat Alquran QS Al-Qamar (54) ayat 49, QS (17 ) Al Isra’ ayat
35, dan QS. Al Muthaffifiin ayat 1-3
- Falsafah Minangkabau “pandai maatak maetok an pandai
maagak maagiahan, maknanya yang terintegrasi dengan materi
pengukuran adalah di dalam melakukan pengukuran harus tepat
dan teliti sesuai besaran dan satuannya. “Maukua samo panjang
manimbang samo barek, mambagi samo adia. Tibo di mato indak
dipiciangan tibo di paruik indak dikampihan, tibo di dado indak
dibusuangan,”artinya untuk mendapatkan data yang benar,
pengukuran yang dilakukan itu harus sesuai ukuranya
(panjangnya, massanya, beratnya) dan tidak direkayasa/sesuai
apa adanya, sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan
(Lamak di awak katuju di urang).
8. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai
9. Peserta didik menerima informasi tentang cakupan materi, teknik
penilaian dan penanaman nilai karakter jujur/tidak curang, adil,
objektif dan teliti
10. Peserta didik membentuk kelompok belajar dengan anggota
masing-masing 6 orang dan duduk dikelompok masing-masing
dengan disiplin

Kegiatan Inti Memberikan stimulus


(100 menit) 1. Peserta didik mengamati video animasi mengenai beberapa alat
(discovery ukur panjang, massa dan waktu dan cara membaca skalanya
Learning) Menyatakan masalah
2. Peserta didik mengajukan pertanyaaan berdasarkan video yang
diamati mengenai ketepatan pengukuran dan ketelitian dan masing-
masing alat ukur
Mengumpulkan data
3. Peserta didik menerima LKPD dan bahan ajar
4. Peserta didik menerima informasi tentang petunjuk melakukan
percobaan pengukuran suatu besaran menggunakan alat ukur
berdasarkan LKPD yang telah disediakan
5. Masing-masing kelompok mencatat hasil pengukuran yang telah
dilakukan
Menganalisis Data
6. Masing-masing kelompok bekerjasama melakukan diskusi tentang
pengukuran menggunakan alat ukur panjang, massa dan waktu
dengan memperhatikan ketepatan, ketelitian dan kegunaan masing-
masing alat ukur tersebut dengan penuh tanggung jawab
verifikasi Data
7. Setiap kelompok menyajikan hasil diskusinya di depan kelas,
sementara kelompok yang lain memperhatikan dan memberikan
tanggapan terhadap apa yang telah dipresentasikan
Generalisasi/menarik kesimpulan
8. Setelah diskusi selesai, peserta didik menerima pengarahan tentang
pengukuran besaran panjang, massa dan waktu dengan
memperhatikan ketepatan dan ketelitian masing-masing alat ukur.
Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan materi tentang pengukuran besaran
(20 menit) panjang, massa dan waktu
2. Peserta didik mengidentifikasi kendala-kendala yang dialami
(refleksi) saat memahami materi pengukuran besaran panjang,
massa dan waktu
3. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan (tindak
lanjut) dari guru mengenai pengukuran besaran panjang, massa
dan waktu
4. Peserta didik menyelesaikan kuis
5. Peserta didik menyimak penyampaian informasi tentang tugas
untuk pertemuan selanjutnya berupa tugas literasi notasi ilmiah
dan angka penting alam pengukuran
6. Setelah mempelajari materi pengukuran besaran panjang, massa
dan waktu diharapkan peserta didik dapat mengaplikasikan nilai
agama dan budaya adat Minangkabau dalam kehidupan sehari-hari
(meyakini kebesaran ciptaan Allah), dan nilai karakter jujur/tidak
curang, adil, objektif dan teliti.
7. Peserta didik mengucapkan syukur selesai belajar
Pertemuan III
Indikator :
3.2.5. Menggunakan aturan angka penting dalam pengkuran
3.2.6. Menggunakan aturan notasi ilmiah dalam pengukuran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan


Pendahuluan 1. Peserta didik memberi salam, berdoa, membaca Asmaul Husna,
(15 menit) membaca Alquran, literasi dan menyanyikan lagu Indonesia
Raya sebelum pelajaran dimulai (setiap hari jadwalnya
disesuaikan)
2. Peserta didik merespon pertanyaan guru tentang kehadiran teman-
temannya dengan disiplin
3. Guru menginstrusikan kepada peserta “abstrak” ambil sampah
letakan dan rapikan di bak sampah, dan menyampaikan isu global
dan isu lokal.
4. Peserta didik mengucapkan yel-yel narkoba “ Katakan tidak untuk
narkoba dan yes untuk prestasi “, dan katakan JUARA untk SMAN 5
Padang (Jujur Ulet Aktif Raih Asa)
5. Peserta didik merespon apersepsi pada pembelajaran sebelumnya
(besaran dan satuan) dan terkait dengan materi prinsip-prinsip
pengukuran
6. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang akan memotivasi
peserta didik :
“Bagaimana cara kamu membaca hasil pengukuran berikut
0,0000000000000000000895?”
7. Memotivasi peserta didik untuk memunculkan rasa ingin tahunya
tentang materi prinsip-prinsip pengukuran yang terintegrasi
dengan :
- Ayat Alquran QS Al-Qamar (54) ayat 49, QS (17 ) Al Isra’ ayat
35, dan QS. Al Muthaffifiin ayat 1-3
- Falsafah Minangkabau “pandai maatak maetok an pandai
maagak maagiahan, maknanya yang terintegrasi dengan materi
pengukuran adalah di dalam melakukan pengukuran harus tepat
dan teliti sesuai besaran dan satuannya. “Maukua samo panjang
manimbang samo barek, mambagi samo adia. Tibo di mato indak
dipiciangan tibo di paruik indak dikampihan, tibo di dado indak
dibusuangan,”artinya untuk mendapatkan data yang benar,
pengukuran yang dilakukan itu harus sesuai ukuranya
(panjangnya, massanya, beratnya) dan tidak direkayasa/sesuai
apa adanya, sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan
(Lamak di awak katuju di urang).
8. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai
9. Peserta didik menerima informasi tentang cakupan materi, teknik
penilaian dan penanaman nilai karakter jujur/tidak curang, adil,
objektif dan teliti
10. Peserta didik membentuk kelompok belajar dengan anggota
masing-masing 6 orang dan duduk dikelompok masing-masing
dengan disiplin

Kegiatan Inti Memberikan stimulus


(100 menit) 1. Peserta didik mengamati video yang menayangkan tentang ukuran
(discovery suatu planet (jarak antar planet, diameter dan jari-jari planet)
Learning) 2. Peserta didik membaca bahan ajar atau buku pegangan tentang
notasi ilmiah dan angka penting dalam pengukuran
Menyatakan masalah
3. Peserta didik mengajukan pertanyaaan terkait video yang amati
tentang penulisan jari-jari planet (bumi) dalam notasi ilmiah dan
berapa angka pentingnya
Mengumpulkan data
4. Peserta didik menerima LKPD
5. Peserta didik mencari informasi untuk mengisi dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang tedapat dalam LKPD yang disediakan
Menganalisis Data
6. Peserta didik bekerjasama melakukan diskusi dalam kelompoknya
tentang pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam LKPD dengan
penuh tanggung jawab
verifikasi Data
7. Setiap kelompok menyajikan hasil diskusinya di depan kelas,
sementara kelompok yang lain memperhatikan dan memberikan
tanggapan terhadap apa yang telah dipresentasikan
Generalisasi/menarik kesimpulan
8. Setelah diskusi selesai, peserta didik menerima arahkan tentang
notasi ilmiah dan angka penting dalam pengukuran berdasarkan
hasil diskusi kelompok.
Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan materi tentang notasi ilmiah dan
(20 menit) angka penting dalam pengukuran
2. Peserta didik mengidentifikasi kendala-kendala yang dialami
(refleksi) saat memahami materi notasi ilmiah dan angka penting
dalam pengukuran
3. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan (tindak
lanjut) dari guru mengenai materi notasi ilmiah dan angka penting
dalam pengukuran
4. Peserta didik menyelesaikan kuis
5. Peserta didik menyimak penyampaian informasi tentang tugas
untuk pertemuan selanjutnya berupa persiapan untuk
menghadapi penilaian harian kompetensi dasar prinsip-prinsip
pengukuran.
6. Setelah mempelajari materi prinsip-prinsip pengukuran diharapkan
peserta didik dapat mengaplikasikan nilai agama dan budaya adat
Minangkabau dalam kehidupan sehari-hari (meyakini kebesaran
ciptaan Allah), dan nilai karakter jujur/tidak curang, adil, objektif dan
teliti.
7. Peserta didik mengucapkan syukur selesai belajar

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


a. Penilaian Sikap
1) Teknik : non tes
2) Bentuk : pengamatan
3) Instrumen : jurnal
4) Pedoman penilaian : Terlampir
b. Penilaian Pengetahuan
1) Teknik : tes tertulis dan lisan
2) Bentuk : objektif, uraian dan penugasan
3) Instrumen : lembaran soal
4) Pedoman penilaian : Terlampir
c. Penilaian Keterampilan
1) Teknik : unjuk kerja
2) Bentuk : Laporan
3) Instrumen : Prosedur unjuk kerja
4) Pedoman penilaian : Terlampir

J. Program Tindak Lanjut


a) Peserta Remedial
Remedial diberikan untuk peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
(belum mencapai KKM)
b) Bentuk Pelaksanaan Remedial
Setelah guru melaksanakan analisis hasil tes, maka guru akan
memperoleh informasi ketuntasan hasil belajar secara klasikal (n).
Pelaksanaan pembelajaran remedial menggunakan salah satu bentuk
kegiatan dengan ketentuan :
 Jika n < 65%, maka dilaksanakan pembelajaran ulang yang diikuti
dengan pemberian tugas.
 Jika 65% ≤ n < 80%, maka dilaksanakan bimbingan secara
kelompok yang diikuti dengan pemberian tugas.
 Jika 80% ≤ n < 90%, maka dilaksanakan pemanfaatan tutor sebaya
yang diikuti dengan pemberian tugas.
 Jika 90% ≤ n < 100%, maka dilaksanakan bimbingan secara individu
yang diikuti dengan pemberian tugas.
Seluruh kegiatan pembelajaran remedial diakhiri dengan pemberian tes
ulang. (Soal Terlampir)

c. Pengayaan
Peserta didik yang telah tuntas diberi tugas mandiri dan menjadi tutor teman
sebaya.

Mengetahui Padang, Juli 2021


Kepala SMA Negeri 5 Padang Guru Mata Pelajaran

Jhon Hendri, M.Pd Dra. Yunarse


NIP.197712312006041042 NIP. 19761105 199702 2 002
LAMPIRAN

A. Penilaian Sikap

Lembar Observasi Penilaian Sikap

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas : X MIPA 1

Aspek penilain Deskripsi


Pre
No Nama Disipli Nilai Dalam
Jujur Tanggunjawab Kerjasama diket
n Rapor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Pedoman penilaian Sikap :

Sikap yang dinilai


1. Jujur, dengan aspek penilaian :
a. Tidak menyalin hasil kerja kelompok lain.
b. Tidak menyalin pekerjaan rumah teman
2. Disiplin, dengan aspek penilaian :
a. Sudah hadir dalam kelas saat guru memasuki ruangan
b. Meminta izin ketika mau keluar kelas.
3. Tanggungjawab, dengan aspek penilaian :
a. Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
4. Kerjasama, dengan aspek penilaian :
a. Aktif diskusi dalam kelompok
b. Terlibat saat presentasi hasil diskusi

Pedoman rubrik penskoran


Skor Kriteria Nilai Prediket
4 Selalu 91 - 100 Sangat Baik (SB)
3 Sering 81 - 90 Baik (B)
2 Kadang-kadang 75 - 80 Cukup (C)
1 Tidak pernah < 75 Kurang (K)

Nilai = Skor perolehan x 100 %


Skor total
Jurnal
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : X MIPA 1

Butir Pos/
No Hari/Tgl Nama Kejadian/Perilaku Tindak Lanjut
Sikap Neg
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Lembar Penilaian Diri

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas : X MIPA 1
bacalah pernyataan dibawah ini dengan seksama, dan berikan tanda ¿) sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.

No Penyataan Ya Tidak
Saya mengenali hampir seluruh alat ukur yang
1.
ditampilkan oleh guru
2. Saya selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran
Saya bertanggung jawab dalam kegitan
3.
pembelajaran
Saya bertoleransi terhadap teman dalam
4.
melakukan diskusi kelompok
5. Saya kreatif dalam melakukan percobaan
6. Saya jujur dalam memberikan data hasil percobaan
7. Saya berani menunjukkan rasa keingintahuan
Saya menghargai pendapat teman dalam berdiskusi
8.
dan presentasi

Lembar Penilaian Teman Sejawat

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas : X MIPA
peserta didik yang diamati :
Waktu Pengamatan :

Muncul
No Penyataan
Ya Tidak
2.
Aktif dalam kegiatan pembelajaran

3.
Bertanggung jawab dalam kegitan pembelajaran

4. Toleransi terhadap teman dalam melakukan


diskusi kelompok
5.
Kreatif dalam melakukan percobaan

6.
Jujur dalam memberikan data hasil percobaan

7.
Menunjukkan rasa keingintahuan

8. Menghargai pendapat teman dalam berdiskusi


dan presentasi

B. Penilaian Pengetahuan

Kisi-Kisi Penilaian Pengetahuan

Materi Kelas/ LOTS/ Bentuk Nomor


KD/IPK
Pembelajaran Smt HOTS Soal Soal
1 2 3 4 5 6
3.2.1 Menjelaskan konsep Pengukuran: Tanya
LOTS 1, 2
pengukuran . 1. Ketelitian jawab
3.2.2 Mengidentifikasi alat-alat (akurasi)
ukur pada besaran dan Pilihan
LOTS 3
panjang, masaa dan ketepatan ganda
waktu (presisi)
3.2.3 menggunakan konsep 2. Pengguna
ketelitian (akurasi) dan an alat ukur Pilihan
3. Kesalahan LOTS 4,5
ketepatan (presisi) X MIPA ganda
dalam pengukuran pengukuran /Ganjil
3.2.4 Menghitung kesalahan 4. Pengguna
an angka HOTS Uraian 5,6
pengukuran
3.2.5 Menggunakan aturan penting
angka penting dalam LOTS Uraian 7,8
pengukuran
3.2.6 Menggunakan aturan
notasi ilmiah dalam LOTS Uraian 9, 10
pengukuran

Pedoman Penilaian Pengetahuan :

Nilai = Skor perolehan x 100 %


Skor total

Lampiran Soal Penilaian Pengetahuan


I. Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang tepat


1. Untuk mengukur bagian dalam sebuah pipa digunakan ….
a. mikrometer sekrup
b. jangka sorong
c. meteran
d. mistar
e. stpowatch

2. Dari kelompok besaran dibawah ini yang hanya terdiri dari besaran turunan
saja adalah...
N Besaran Satuan

1 Panjang Meter ( m )
2 Kecepatan m/s
3 Gaya Newton
4 Massa Kilo gram ( kg )
5 Waktu Sekon ( s )
6 Kuat arus Ampere ( A )
7 Momentum kg m/s
8 Percepatan m/s2
9 Jumlah zat mol

a. kuat arus, massa, gaya


b. suhu, massa, volume
c. waktu, percepatan, momentum
d. usaha, momentum, percepatan
e. kecepatan, suhu, jumlah zat

3. Berdasarkan pepatah Minang “Maukua samo panjang, manimbang samo


barek,mambagi samo adia”, maka yang termasuk besaran pokok dan
turunan berturut-turut adalah….
a. Panjang, dan adia
b. Panjang dan barek
c. Adia dan barek
d. Barek dan panjang
e. Adia dan panjang

4. Pernyataan berikut yang benar tentang kesalahan dalam pengukuran adalah


a. Kesalahan titik nol termasuk kesalahan acak
b. Pengkuran akurat adalah suatu pengukuran yang kesalahan acaknya
relatif kecil.
c. Kesalahan acak dapat diminimalkan dengan mengurangi pengukuran
beberapa kali.
d. Suatu kesalahan sistematis dapat terjadi karena kurangnya kepekaan
(sensitivitas) instrumen pengukur.
e. Kesalahan cara pandang membaca nilai-nilai skala jika ada jarak antara
jarum dan garis-garis skala termasuk kesalahan acak.

5. Pada 23 September 1999, pesawat antariksa yang mengorbit planet Mars


secara tiba-tiba menghilang. Pengatur NASA di Laboratorium Pendorong Jet
telah mengirim instruksi numerik yang salah. Sebagai agen pemerintah, NASA
bekerja dalam satuan SI (dimana gaya dinyatakan dalam satuan Newton),
tetapi kontraktor, Lackheed Martin Astronoutics, bekerja dalam satuan U.S
Customary, memberikan data gaya dorong dalam pound. Pesawat antariksa
seharga 125 juta dolar (1,125 triliun rupiah) itu akhirnya hancur di planet Mars
hanya gara-gara kesalahan menerjemahkan satuan dari data numerik yang
diberikan.
1. Harus ada kalibrasi antara besaran yang dinyatakan dalam SI dan satuan
yang dinyatakan dengan US standar
2. Satuan dari gaya Newton adalah Kg m/s s dan satuan dari besaraN pound
adalah lb m/s2
3. Kesalahan pengaturan alat yang digunakan NASA bekerja dalam satuan
SI namun kontraktor bekerja dalam satuan US Customary

Pernyataan yang benar , merujuk pada kasus di atas adalah


a. 1,2 dan 3
b. 1 dan 2
c. 1 dan 3
d. 2 dan 3
e. 2 saja

6. Sebuah sajadah memiliki panjang 1,0 m dan lebar 50 cm, Tentukanlah luas
sajadah tersebut sesuai aturan angka peting adalah……..
a. 0,2 m2
b. 0,5 m2
c. 200 cm2
d. 2000 cm2
e. 50000 cm2

7. Hasil pengukuran di bawah ini memiliki 3 angka penting, kecuali ...


a. 0,00580 km d. 87,0 g
b. 0,0903 A e. 34540,0 cm
c. 3,50 L

8. Suatu pengukuran menghasilkan nilai 0,02302. Banyaknya angka penting


pada nilai tersebut adalah ...
a. Lima d. Dua
b. Empat e. Satu
c. Tiga

9. Jarak matahari ke bumi kurang lebih 149600000000 m. Notasi ilmiah yang


tepat adalah ...
a. 1,496 x 105 m
b. 149,6 x 107 m
c. 14,96 x 108 m
d. 1,496 x 1011 m
e. 14,96 x 1011 m

10. 72 km/jam = ... m/s Konversi satuan yang tepat adalah ...
a. 10 m/s d. 40 m/s
b. 20 m/s e. 50 m/s
c. 30 m/s

II. Uraian

1. Lengkapilah titik-titik berikut ini!

No. Nama Besaran Satuan


1 ... Kg
2 Intensitas cahaya ...
3 ... kgms-2
4 Impuls ...
5 Daya ...

2. Tuliskan dimensi dari besaran-besaran berikut!


τ
a. Momen gaya ( ) = massa x jarak2
b. Momentum (p) = massa x kecepatan
c. Energi potensial (Ep) = massa x percepatan gravitasi bumi x ketinggian
d. Luas (A) = panjang x lebar

3. Tuliskanlah nilai ukuran panjang yang ditunjukkan skala jangka sorong dan
mikrometer sekrup pada gambar di bawah ini

a. b.

4. Hitunglah dengan berpedoman pada angka penting!


a. 187,89 gram – 25,2 gram
b. 56,43 cm : 24 cm
√ 169 cm2
c.

5. Hitunglah dengan berpedoman pada angka penting!


a. 143,56 gram + 22,5 gram
b. 0,346 m x 3 m
c. (4,3 cm)
C. Penilaian Keterampilan

Format Penilaian Tes Praktek

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Peminatan : X/MIPA
Materi Pokok : Pengukuran
Aspek Penilaian
Nama Jumlah
No Merangkai Membaca Mengambil Kesim Nilai
Siswa Skor
Alat Skala Data pulan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Pedoman Penskoran :

Skor Kriteria Nilai Prediket


3 Tepat, akurat, benar 91 - 100 Sangat Baik (SB)
2 Kuran tepat, kurang akurat, kurang benar 81 - 90 Baik (B)
1 Tidak tepat, tidak akurat 75 - 80 Cukup (C)
KEGIATAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN

A. Analisis Penilain Harian

Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Padang


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/semester : X MIPA/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2020 / 2021
Kompetensi Dasar : 3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran
fisis, ketepatan, ketelitian dan angka penting, serta
notasi ilmiah

Skor Perolehan soal Nomor Ketuntasan


No Nama Siswa Nilai
1 2 3 4 dst Tuntas Tidak
1
2
3
4
dst
Skor Soal
Jumlah skor
Skor maks soal
% Ketuntasan

B. Hasil Analisis Penilaian Harian


Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Padang
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/semester : X MIPA/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Kompetensi Dasar : 3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran
fisis, ketepatan, ketelitian dan angka penting, serta
notasi ilmiah

1. Ketuntasan Belajar
a. Perorangan
- Jumlah Peserta :
- Jumlah Peserta Yang Tuntas :
- Jumlah Peserta Yang Tidak Tuntas :

b. Klasikal
- Jumlah Soal :
- Jumlah Soal Yang Tuntas :
- Jumlah Soal Yang Tidak Tuntas :

2. Kesimpulan
a. Perlu remedial secara klasikal soal nomor :
b. Peserta Didik Yang Perlu remedial :
c. Perlu pengayaan soal nomor :
d. Peserta didik yag perlu pengayaan :

C. Lembar Kegiatan Remedial

Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Padang


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/semester : X MIPA/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Kompetensi Dasar : 3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran
fisis, ketepatan, ketelitian dan angka penting, serta
notasi ilmiah
Kegiatan Yang Dilaksanakan
Indikator Yang
No Nama Siswa Pembelajaran Keterangan
Belum Tuntas Ujian Kembali
Kembali
1
2
dst

D. Lembar Kegiatan Pengayaan

Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Padang


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/semester : X MIPA/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kompetensi Dasar : 3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran
fisis, ketepatan, ketelitian dan angka penting, serta
notasi ilmiah
Kegiatan Yang Dilaksanakan
Indikator
No Nama Siswa Pembelajaran Keterangan
Pengayaan Ujian Kembali
Kembali
1
2
dst

E. Daftar Hadir Remedial dan Pengayaan

Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Padang


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/semester : X MIPA/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Hari/Tanggal :
Pukul :
Kompetensi Dasar : 3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran
fisis, ketepatan, ketelitian dan angka penting, serta
notasi ilmiah
No Nama Siswa Kelas Tanda Tangan
Remedial Pengayaan
1
2
dst

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : X / Ganjil
Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1. …………………………………….
2. …………………………………….
3. …………………………………….
4. …………………………………….
5. …………………………………….
6. …………………………………….

A Petunjuk Belajar

1. Amatilah video yang ditampilkan guru di depan kelas!


2. Amati label kemasan yang tersedia
3. Bacalah materi yang berkaitan dengan pengukuran massa, panjang dan waktu
4. Diskusikan jawaban pertanyaan evaluasi yang ada sesuai dengan hasil percobaan dengan
tepat
5. Simpulkan hasil diskusi dengan tepat
6. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas

B Kompetensi Dasar

3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka
penting, serta notasi ilmiah
4.2 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu
penyelidikan ilmiah

C Tujuan Kegiatan

Melalui pengamatan peserta didik terampil melakukan dan menyajikan hasill pengamatan
besaran panjang, massa, waktu dengan menggunakan alat ukur mistar, jangka sorong,
mikrometer sekrup, neraca dan stopwatch dengan benar dan tepat.

D Materi Pembelajaran

1. Mistar
Pada mistar, jarak antara dua goresan yang berdekatan merupakan skala terkecilnya.
Umumnya, skala terkecil mistar adalah 1 mm, tetapi ada juga mistar yang skala terkecilnya
lebih besar dari 1 mm, misalnya 1 cm.
2. Jangka sorong
Jangka sorong memiliki bagian utama yang disebut rahang tetap dimana terdapat skala
utama dan rahang geser dimana terdapat skala nonius atau vernier. Nilai skala terkecil
jangka sorong bergantung pada pembagian skala nonius yang terdapat pada rahang geser.
Umumnya, jangka sorong yang banyak beredar di pasaran saat ini adalah jangka sorong
yang memiliki nilai skala terkecil 0,1 mm.

Gambar 1. Bagian-bagian jangka sorong

1. Rahang dalam untuk mengukur diameter dalam.


2. Rahang luar untuk mengukur diameter luar.
3. Bagian untuk mengukur kedalaman/tinggi suatu benda.

3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki skala utama dan selubung luar yang memiliki skala putar
sebagai nonius.

Gambar 2. Bagian-bagian mikrometer sekrup


4. Neraca Ohauss
Neraca ohauss terdiri atas tiga batang skala. Batang pertama berskala ratusan gram,
batang kedua berskala puluhan gram dan batang ketiga berskala satuan gram.

Gambar 3. Neraca Ohauss


5. Stopwatch
Stopwatch merupakan alat ukur waktu yang umum digunakan.
Gambar 4. Stopwatch analo

E Informasi Pendukung

Jangka sorong vernier, yang ditemukan oleh ilmuwan berkebangsaan Prancis yang
bernama Pierre Vernier (1580-1637), dikenal sebagai alat untuk mengukur panjang dalam tingkat
akurasi tinggi. Jangka sorong ini terdiri dari dua skala, skala utama berbentuk seperti penggaris
dan skala kedua yang disebut skala vernier (skala nonius).

F Tugas dan Langkah Kerja

1. Tabel pengamatan
N Hasil Pengamatan
o

2. Tabel Besaran, Satuan, Cara pengukuran, Alat Ukur


No Besaran Satuan Cara Mengukur Alat Ukur
Dari Kemasan
1
2
3
4
Dari Daerah Setempat
1
2
3
4

3. Diskusi:
1. Apakah yang dimaksud dengan Besaran ?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
2. Ada berapa kelompok Besaran ?
…………………………yaitu :
a.
………………………………………………………………………………………………………
……………………
b.
………………………………………………………………………………………………………
…………………..
3. Apakah yang dimaksud dengan Satuan ?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………

4. Apakah yang dimaksud dengan Alat Ukur ?


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………
5. Besaran-besaran yang sama tetapi memiliki satuan yang berbeda antara lain :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………
6. Mengapa hal itu bisa terjadi?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………
7. Perlukah dibuatkan suatu standart satuan yang diakui secara internasional?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………

4. Kesimpulan Akhir :
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X / Ganjil
Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1. …………………………………….
2. …………………………………….
3. …………………………………….
4. …………………………………….
5. …………………………………….
6. …………………………………….

A Petunjuk Belajar

1. Amatilah video yang ditampilkan guru di depan kelas!


2. Bacalah materi yang berkaitan dengan pengukuran massa, panjang dan waktu
3. Lakukan percobaan sesuai dengan petunjuk langkah kerja
4. Diskusikan jawaban pertanyaan evaluasi yang ada sesuai dengan hasil percobaan dengan
tepat
5. Simpulkan hasil diskusi dengan tepat
6. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas

B Kompetensi Dasar

3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka
penting, serta notasi ilmiah
4.3 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu
penyelidikan ilmiah

C Tujuan Kegiatan

Melalui percobaan peserta didik terampil melakukan dan menyajikan hasill pengukuran
besaran panjang, massa, waktu dengan menggunakan alat ukur mistar, jangka sorong,
mikrometer sekrup, neraca dan stopwatch dengan benar dan tepat.

D Materi Pembelajaran
1. Mistar
Pada mistar, jarak antara dua goresan yang berdekatan merupakan skala terkecilnya.
Umumnya, skala terkecil mistar adalah 1 mm, tetapi ada juga mistar yang skala terkecilnya
lebih besar dari 1 mm, misalnya 1 cm.
2. Jangka sorong
Jangka sorong memiliki bagian utama yang disebut rahang tetap dimana terdapat skala
utama dan rahang geser dimana terdapat skala nonius atau vernier. Nilai skala terkecil
jangka sorong bergantung pada pembagian skala nonius yang terdapat pada rahang geser.
Umumnya, jangka sorong yang banyak beredar di pasaran saat ini adalah jangka sorong
yang memiliki nilai skala terkecil 0,1 mm.

Gambar 1. Bagian-bagian jangka sorong

1. Rahang dalam untuk mengukur diameter dalam.


2. Rahang luar untuk mengukur diameter luar.
3. Bagian untuk mengukur kedalaman/tinggi suatu benda.

3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki skala utama dan selubung luar yang memiliki skala putar
sebagai nonius.

Gambar 2. Bagian-bagian mikrometer sekrup


4. Neraca Ohauss
Neraca ohauss terdiri atas tiga batang skala. Batang pertama berskala ratusan gram,
batang kedua berskala puluhan gram dan batang ketiga berskala satuan gram.

Gambar 3. Neraca Ohauss


5. Stopwatch
Stopwatch merupakan alat ukur waktu yang umum digunakan.
Gambar 4. Stopwatch analog

E Informasi Pendukung

Jangka sorong vernier, yang ditemukan oleh ilmuwan berkebangsaan Prancis yang
bernama Pierre Vernier (1580-1637), dikenal sebagai alat untuk mengukur panjang dalam tingkat
akurasi tinggi. Jangka sorong ini terdiri dari dua skala, skala utama berbentuk seperti penggaris
dan skala kedua yang disebut skala vernier (skala nonius).

F Tugas dan Langkah Kerja

A. Kamu telah mengamati video animasi pengukuran kedalaman laut. Jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut berdasarkan video yang telah kamu amati!
1. Bisakah kita mengukur kedalaman laut dengan menggunakan mistar? jika tidak kenapa?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
2. Apakah mistar bisa mengukur semua besaran?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
3. Besaran apa yang cocok diukur dengan menggunakan mistar?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
B. Lakukan percobaan untuk mengukur besaran panjang, massa dan waktu
1. Alat dan Bahan

a. Buku d. Jangka sorong


b. Tutup botol e. Micrometer sekrup
c. Uang koin f. Mistar
2. Langkah-langkah Kerja
a. Mistar
1) Siapkan mistar dan buku
2) Ukurlah panjang dan lebar buku menggunakan mistar
3) Baca dan catatlah hasil pengukuran yang telah dilakukan!
4) Masukkan hasilnya ke dalam tabel 1
5) Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali

Tabel 1. Pengukuran menggunakan mistar


Aspek yang diukur Pengukuran ke- Hasil pengukuran (cm)
Panjang 1
2
3
Buku 1
2
3
b. Jangka Sorong (Vernier Caliper)
1) Siapkan jangka sorong dan tutup botol!
2) Ukurlah diameter luar dan dalam tutup botol menggunakan jangka sorong
3) Bacalah skala utama dan skala noniusnya!
4) Masukkan hasilnya ke dalam tabel 2
5) Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali

Tabel 2. Data pengukuran menggunakan jangka sorong


Aspek Pengukura Nilai skala Nilai skala Nonius Hasil pengukuran
yang n ke- utama (SU) berimpit (SN) = SU + SN (NST)
diukur (mm) (mm) (mm)
Diameter 1
luar 2
3
Diameter 1
dalam 2
3

c. Mikrometer Sekrup
1) Siapkan micrometer sekrup, buku dan koin!
2) Ukurlah tebal koin menggunakan micrometer sekrup
3) Bacalah skala utama dan skala noniusnya!
4) Masukkan hasilnya ke dalam tabel
5) Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali

Tabel 3. Pengukuran menggunakan mikrometer sekrup


Aspek yang Pengukuran Nilai skala utama Nilai skala Nonius Hasil pengukuran
diukur ke- (SU) (mm) (SN) (mm) = SU + SN (mm)
Ketebalan 1
koin 2
3
Ketebalan 1
buku 2
3

d. Neraca
1) Siapkan neraca Ohauss dan buku!
2) Setimbangkan neraca dengan menempatkan pemberat di skala 0.
3) Letakkan batu pada tempat beban neraca!
4) Geser skala sampai mendapatkan posisi setimbang. Penggeseran di mulai dari skala
yang paling besar! (Posisi setimbang ditandai dengan sejajarnya pointer dengan titik
nol)
5) Baca skala yang ditunjukkan oleh pemberat pada masing-masing lengan neraca!
6) Masukkan hasilnya ke dalam tabel!
7) Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali

Tabel 4. Pengukuran menggunakan neraca


Aspek yang Pengu Nilai pada Nilai pada Nilai pada Hasil
diukur kuran ke- lengan 1 (l1) lengan 2 (l2) lengan 3 (l3) = l1+l2+l3
Massa 1
buku 2
3

e. Stopwatch
1) Siapkan stopwatch
2) Berjalanlah sejauh sepuluh langkah,
3) Ukurlah waktu yang dibutuhkan untuk berjalan dengan menggunakan stopwatch!
4) Catatlah skala penunjukan yang terbaca.
5) Masukkan hasilnya ke dalam tabel!
6) Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali
Tabel 5. Pengukuran menggunakan stopwatch
Aspek yang Pengukuran Hasil
diukur ke- pengukuran
Waktu 1
2
3

3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan percobaan yang telah kamu lakukan!


a. Mistar
1) Mistar digunakan untuk mengukur besaran ……….
2) Besar NST mistar
……………………………………………………………….……………
3) Hasil pengukuran menggunakan mistar
Pengukuran ke-1 = …………………………………….
Pengukuran ke-2 = …………………………………….
Pengukuran ke-3 = …………………………………….
b. Jangka sorong
1) Jangka sorong digunakan untuk mengukur besaran ……….
2) Besar NST jangka sorong
……………………………………………………………….……………
3) Hasil pengukuran menggunakan jangka sorong
Pengukuran ke-1 = …………………………………….
Pengukuran ke-2 = …………………………………….
Pengukuran ke-3 = …………………………………….
c. Micrometer sekrup
1) Micrometer sekrup digunakan untuk mengukur besaran ……….
2) Besar NST micrometer sekrup
……………………………………………………………….……………
3) Hasil pengukuran menggunakan micrometer sekrup
Pengukuran ke-1 = …………………………………….
Pengukuran ke-2 = …………………………………….
Pengukuran ke-3 = …………………………………….
d. Neraca
1) Neraca digunakan untuk mengukur besaran ……….
2) Besar NST neraca
……………………………………………………………….……………
3) Hasil pengukuran menggunakan neraca
Pengukuran ke-1 = …………………………………….
Pengukuran ke-2 = …………………………………….
Pengukuran ke-3 = …………………………………….
e. Stopwatch
1) Stopwatch digunakan untuk mengukur besaran ……….
2) Besar NST stopwatch
……………………………………………………………….……………
3) Hasil pengukuran menggunakan stopwatch
Pengukuran ke-1 = …………………………………….
Pengukuran ke-2 = …………………………………….
Pengukuran ke-3 = …………………………………….
f. Diantara mistar, jangka sorong dan micrometer sekrup alat apa yang paling teliti untuk
mengukur besaran? Kenapa?
…………………………………...
………………………………………………………………………………………………………
……………………...

G Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan!


……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………
(Kesimpulan: sesuaikan dengan tujuan kegiatan)

H Evaluasi

1. Pengukuran panjang sebuah pensil dengan mistar ditunjukkan pada gambar berikut.
Berdasarkan gambar tersebut panjang pensil adalah . . . cm.

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 9. Skala pada jangka sorong


Skala utama (SU) = ................... cm
Skala Nonius (SN) = ................... mm = ................... cm
Ukuran benda = SU + SN = ................... cm + ............... cm = ................. cm

3. Pengukuran tebal satu lembar kertas karton dengan mikrometer sekrup ditunjukkan pada
gambar berikut Tebal kertas karton tersebut adalah . . . mm
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

4. Pengukuran massa benda dengan neraca tiga lengan atau neraca ohauss, ditunjukkan pada
gambar berikut. Tentukan massa benda tersebut!

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

5. Perhatikan gambar alat ukur berikut!

Waktu yang ditunjukkan pada stop watch tersebut adalah


……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X / Ganjil
Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1. …………………………………….
2. …………………………………….
3. …………………………………….
4. …………………………………….
5. …………………………………….
6. …………………………………….

A Petunjuk Belajar

1. Amati video yang ditampilkan guru di depan kelas


2. Baca dan diskusikan materi tentang angka penting dan ketidakpastian dengan teman sekelompokmu
3. Ikuti langkah-langkah kerja pada LKS
4. Jawablah pertanyaan-pertanyaan pada LKS! Diskusikan dengan teman sekelompokmu
5. Buatlah kesimpulan hasil kegiatan berdasarkan data kegiatan yang telah kamu lakukan! Sesuaikan
dengan tujuan pembelajaran
6. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kela

B Kompetensi Dasar

3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka
penting, serta notasi ilmiah
4.4 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu
penyelidikan ilmiah

C Tujuan Kegiatan
Melalui pengamatan dan analisis data peserta didik dapat menggunakan aturan angka
penting dan notasi ilmiah dalam perhitungan hasil pengukuran dengan benar.

D Materi Pembelajaran

1 Ketelitian dan Ketepatan

- Ketelitian (precision) adalah ukuran kedekatan data-data yang diperoleh dari hasil
pengukuran sampel yang sama. Semakin tinggi tingkat ketelitian maka nilai dari data
ulangan tersebut hampir sama.
- Ketepatan (accuracy) merupakan ukuran kedekatan data yang diperoleh dari hasil
pengukuran dengan nilai data yang sebenarnya. Semakin tinggi tingkat ketepatan maka
semakin dekat dengan nilai sebenarnya.

Notasi Ilmiah dan Angka Penting


2
- Notasi ilmiah merupakan cara penulisan baku untuk bilangan yang memuat nilai yang sangat
besar atau sangat kecil untuk dituliskan dalam notasi desimal.
- Notasi ilmiah semua bilangan dapat dituliskan sebagai berikut.
n
ax 10
- Angka-angka yang diperlukan dalam suatu bilangan desimal untuk menyatakan ketelitian
(accuracy) disebut a ng ka p en t ing .
- Aturan angka penting dapat dilihat sebagai berikut:
1. Semua angkaByang bukan Kompetensi Dasar
nol adalah angka penting.
Contoh : 14,256 ( 5 angka penting ).
2. Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh : 7000,2003 ( 9 angka penting ).
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak
di depan tanda desimal adalah angka penting.
Contoh : 70000, ( 5 angka penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang
tanda desimal adalah angka penting.
Contoh : 23,50000 ( 7 angka penting ).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan
tanda desimal adalah angka tidak penting.
Contoh : 3500000 ( 2 angka penting ).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak
penting.
Contoh : 0,0000352 ( 3 angka penting )
- Dalam penjumlahan dan pengurangan yang melibatkan angka-angka penting, hasilnya hanya
boleh mempunyai satu angka taksiran
- Dalam perkalian atau pembagian yang melibatkan angka-angka penting, hasilnya harus
mempunyai angka penting yang paling sedikit dari bilangan yang dimasukkan dalam operasi
tersebut

Jenis-Jenis Kesalahan dalam Pengukuran


3
a. Kesalahan acak
Kesalahan acak adalah kesalahan dalam pengukuran yang memungkinkan nilai-nilai dari
besaran yang diukur menjadi tidak konsisten ketika pengukuran tersebut diulang, misalnya
disebabkan oleh getaran, fluktuasi listrik, gerak-gerak molekul udara dan gesekan pada
setiap bagian alat yang bergerak
b. Kesalahan sistematis
Kesalahan sistematis adalah kesalahan yang disebabkan oleh ketidaktepatan sistem
pengukuran.

4 Ketidakpastian dalam Pengukuran

a. Ketidakpastian Pengukuran Tunggal


Data pengukuran tunggal dapat dilaporkan sebagai berikut.
x = x0 ± x = x0 ± ½ NST
dengan:
x = nilai besaran yang diukur
x0 = pembacaan skala alat ukur pada pengukuran besaran x
x = ketidakpastian mutlak pengukuran besaran x
NST = skala terkecil alat ukur
Ketidakpastian relatif pengukuran tunggal dapat dinyatakan sebagai berikut.
∆x
Ketidakpastian relatif = x 100
x
b. Ketidakpastian Pengukuran Berulang
Data pengukuran berulang dapat dilaporkan sebagai berikut.
x = x ± x
x 1+ x 2 +…+ x n
x=
n

√ √
2
1 n ∑ x i −( ∑ x i ) ∑ ( x i−x )2
2

∆ x= =
n n−1 n ( n−1 )
dengan:
x = nilai besaran yang diukur
x = nilai rata-rata x
x = ketidakpastian mutlak pengukuran x
x i = hasil pengukuran besaran x ke-i
n = jumlah pengulangan pengukuran

Ketidakpastian relatif pengukuran berulang dapat dinyatakan sebagai berikut.


∆x
Ketidakpastian relatif = x 100
x

- Ketidakpastian mutlak dapat digunakan untuk menentukan ketepatan hasil pengukuran.


Semakin kecil harga x suatu pengukuran, semakin tepat hasil pengukuran tersebut dan
sebaliknya.

- Ketidakpastian relatif berhubungan dengan ketelitian pengukuran. Semakin kecil harga


ketidakpastian relatif suatu pengukuran, semakin teliti hasil pengukuran tersebut dan
sebaliknya.

E Tugas

C. Kamu telah mengamati video ukuran planet dan elektron. Jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut berdasarkan gambar/video yang telah kamu amati!
1. Bisakah kita menuliskan massa planet dan elektron dengan menuliskan semua angka
termasuk 0 di buku tulis?
………………………………………………………………………………….
2. Bagaimana kita menuliskan nilai massa planet dan elektron agar tidak menghabiskan
buku?
………………………………………………………………………………….
3. Tuliskan angka berikut dalam notasi ilmiah.
a) 0,000000000001 = ……………………………………………………………
b) 2000000000000 = ……………………………………………………………

D. Isilah tabel di bawah ini dengan data pada percobaan minggu sebelumnya
Tabel 1. Pengukuran menggunakan mistar
Aspek Pengukuran Nilai skala Nilai skala Hasil Rata- Ketidakpastian
yang ke- utama Nonius pengukuran Rata mutlak (x)
diukur (SU) (SN) = SU + SN (x)
(mm) (mm) (mm)
Panjang 1
Buku 2
3
Lebar 1
Buku 2
3

Tabel 2. Data pengukuran menggunakan jangka sorong


Aspek Pengukuran Nilai Nilai Hasil Rata- Ketidakpastian
yang ke- skala skala pengukuran Rata mutlak (x)
diukur utama Nonius = SU + SN (x)
(SU) (SN) (mm)
(mm) (mm)
Diameter 1
luar 2
3
Diameter 1
dalam 2
3

Tabel 3. Pengukuran menggunakan mikrometer sekrup


Aspek Pengukur Nilai Nilai Hasil Rat Ketidakpasti
yang an ke- skal skala pengukur a- an mutlak
diukur a Noniu an = SU + Rat (x)
utam s SN a (x
a (SN) (mm) )
(SU) (mm)
(mm
)
Ketebal 1
an koin 2
3
Ketebal 1
an buku 2
3

Tabel 4. Pengukuran menggunakan neraca


Aspek Pengu Nilai Nilai Nilai Hasil Rata- Ketidakpastian
yang kuran pada pada pada pengukuran Rata mutlak (x)
diukur ke- lengan lengan lengan = l1+l2+l3 (x)
1 (l1) 2 (l2) 3 (l3)
Massa 1
buku 2
3

Tabel 5. Pengukuran menggunakan jangka sorong


Aspek Pengukuran Hasil Rata- Ketidakpastian
yang ke- pengukuran Rata ( x mutlak (x)
diukur )
Waktu 1
2
3

1. Hitunglah rata-rata ( x ) hasil pengukuran pada masing-masing besaran yang diukur! Masukkan
nilainya pada masing-masing tabel!
2. Hitunglah ketidakpastian mutlak (x) pengukuran masing-masing besaran yang diukur!
Masukkan nilainya pada masing-masing tabel!
3. Nyatakan hasil pengukuran dengan menyertakan ketidakpastian relatif
a. Tabel 1
Panjang buku
…………………………………………………………………………………..
Lebar buku
…………………………………………………………………………………..
b. Tabel 2
Diameter dalam
…………………………………………………………………………………..
Diameter luar
…………………………………………………………………………………..
c. Tabel 3
Ketebalan koin
…………………………………………………………………………………..
Ketebalan buku
…………………………………………………………………………………..

d. Tabel 4
Massa buku
…………………………………………………………………………………..
e. Tabel 5
Waktu
…………………………………………………………………………………..
4. Hitunglah persentase ketidakpastian relatif pengukuran masing-masing besaran!
a. Tabel 1
Panjang buku
…………………………………………………………………………………..
Lebar buku
…………………………………………………………………………………..
b. Tabel 2
Diameter dalam
…………………………………………………………………………………..
Diameter luar
…………………………………………………………………………………..
c. Tabel 3
Ketebalan koin
…………………………………………………………………………………..
Ketebalan buku
…………………………………………………………………………………
d. Tabel 4
Massa buku
…………………………………………………………………………………..
e. Tabel 5
Waktu
…………………………………………………………………………………..
5. Hitunglah luas buku permukaan buku berdasarkan data pada tabel 1 menurut aturan angka
penting!
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
6. Hitunglah luas permukaan koin bagian luar dan bagian dalam berdasarkan data pada tabel 2
menurut aturan angka penting!
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
7. Hitunglah massa jenis buku berdasarkan data pada tabel 1 dan 4 menurut aturan angka
penting!
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
8. Berdasarkan data ketidakpastian mutlak dan persentase ketidakpastian relatif masing-masing
besaran yang diukur, bagaimana ketelitian dan ketepatan pengukuran yang telah kamu
lakukan?
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
9. Berdasarkan analisis data, kesalahan apa saja yang mungkin terjadi pada saat pengukuran!
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

F Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan!


……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………....…………………………………………………………
(Kesimpulan: sesuaikan dengan tujuan kegiatan)

G Evaluasi

1. Nyatakan notasi ilmiah dari bilangan-bilangan berikut.


a. 21300000000000000000
b. 0,00000000000000048
c. 0,221 x 104
d. 0,123468
2. Tentukan jumlah angka penting bilangan-bilangan berikut ini.
a. 200000
b. 0,0000043
c. 4,00046
d. 1,6 x 10-10
3. Dalam suatu pengukuran tegangan listrik diperoleh pembacaan sebesar 10,5 volt. Jika alat ukur
yang digunakan mempunyai skala terkecil 0,1 volt, tentukan hasil pengukuran tersebut.
4. Tentukan ketidakpastian mutlak dan ketidakpastian relatif dari nilai arus listrik berikut ini.
I = (4,5 ± 0,05) A

BAHAN AJAR

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2 Menerapkan prinsip-prinsip 3.2.1. Menjelaskan konsep pengukuran
pengukuran besaran fisis, 3.2.2. Mengidentifikasi alat-alat ukur pada
ketepatan, ketelitian dan angka besaran panjang, massa dan waktu
penting, serta notasi ilmiah 3.2.3. Menggunakan konsep ketelitian
(akurasi) dan ketepataan (presisi)
dalam pengukuran
3.2.4. Menghitung kesalahan pengukuran
3.2.5. Menggunakan aturan angka penting
dalam pengkuran
3.2.6. Menggunakan aturan notasi ilmiah
dalam pengukuran
4.2 Menyajikan hasil pengukuran 4.2.1. Merancang pengukuran besaran
besaran fisis berikut ketelitiannya panjang, massa dam waktu
dengan menggunakan peralatan 4.2.2. Menyiapkan alat dan benda yang akan
dan teknik yang tepat serta diukur
mengikuti kaidah angka penting 4.2.3. Melakukan melakukan besaran
untuk suatu penyelidikan ilmiah panjang, massa dan waktu
4.2.4. Menyajikan hasil pengukuran

MATERI

1. PAQ dan BAM


Kompetensi Dasar 3.2 adalah menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran
fisis, ketepatan, ketelitian dan angka penting, serta notasi ilmiah. Pada materi ini
menjelaskan tentang prinsip-prisip pengukuran besaran panjang, massa, dan waktu
dengan memperhatikan ketepatan pengukuran, ketelitian dan angka penting.
Ayat-ayat Alquran yang terkait dengan materi prinsip-prinsip pengukuran diantaranya
adalah QS Al-Qamar (54) ayat 49, yang berbunyi :

Artinya : Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut


ukurannya.Tafsiran: Sesungguhnya Allah menciptakan segala sesuatu menurut
ukuran yang sesuai dengan hikmah.

QS (17 ) Al Isra’ ayat 35 :

Artinya : Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah


dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.

QS. Al Muthaffifiin ayat 1-3 :

Artinya :Yang pertama kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, kedua
yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta
dipenuhi, ketiga dan apabila mereka menakar/menimbang untuk orang lain mereka
mengurangi.
Berdasarkan ayat-ayat Alquran di atas dan keterkaitannya dengan materi prinsip-
prinsip pengukuran, bahwa Allah telah menciptakan mahkluk-Nya memiliki ukuran
yang berbeda-beda, semuanya telah diatur dalam Alquran oleh Allah SWT. Manusia
sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain diberi
kelebihan memiliki akal pikiran oleh Allah SWT, sangatlah wajar untuk selalu
bersyukur kepada Allah SWT atas karunia yang diberi-Nya. Untuk itu di dalam
melaksanakan aktivitas pengukuran hendaklah sesuai ukuran yang benar dan aturan
yang telah ditetapkan, yaitu dengan orang-orang yang menyempurnakan pengukuran
dan takarannya adalah orang-orang yang mulia disisi Allah SWT dan berakibat baik
bagi orang tersebut diantara sesama manusia.Bagi orang-orang yang curang di dalam
melakukan pengukuran, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang
lain minta dilebihkan, dan apabila mereka menakar/menimbang untuk orang lain
mereka mengurangi, maka mereka tidak akan mendapat apa-apa malah akan
mendapat kecelakaan yang besar.
Falsafah adat Minangkabau yang terintegrasi dengan materi prinsip-prinsip
pengukuran diantaranya pandai maatak maetok an pandai maagak maagiahan,
artinya di dalam melakukan pengukuran harus tepat dan teliti sesuai besaran dan
satuannya. “Maukua samo panjang manimbang samo barek, mambagi samo adia.
Tibo di mato indak dipiciangan tibo di paruik indak dikampihan, tibo di dado indak
dibusuangan,”artinya untuk mendapatkan data yang benar, pengukuran yang
dilakukan itu harus sesuai ukuranya (panjangnya, massanya, beratnya) dan tidak
direkayasa/sesuai apa adanya, sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan (Lamak
di awak katuju di urang).
Berdasarkan falsafah Minangkabau di atas yang dikaitkan dengan materi prinsip-
prinsip pengukuran, bahwa orang Minangkabau selalu bertindak adil, objektif dan
proporsional (sesuai ukuran dan aturan yang berlaku) dalam melakukan suatu
kegiatan atau dalam memutuskan suatu perkara sehingga tidak merugikan diri sendiri
dan orang lain.
Nilai karakter yang terdapat pada integrasi materi prinsip-prinsip pengukuran dan
nilai-nilai Alquran dan budaya adat Minagkabau adalah karakter jujur/tidak curang,
adil, tepat dan teliti.

2. Besaran dan Satuan


Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
Besaran menurut arahnya dibedakan menjadi besaran skalar dan besaran vektor.
Besaran skalar merupakan besaran yang hanya memiliki nilai sedangkan besaran
vektor merupakan besaran yang memiliki nilai dan arah. Besaran juga dibedakan
menjadi besaran pokok dan besaran turunan.
a. Besaran Pokok dan Satuannya
Ada besaran Fisika yang hanya dapat didefinisikan melalui penggambaran
bagaimana mengukurnya, sehingga besaran tersebut dapat berdiri sendiri tanpa
menurunkannya dari besaran lainnya. Besaran yang demikian disebut dengan
besaran pokok. Ada tujuh besaran pokok dalam Fisika.
Defenisi satuan standar untuk 3 besaran pokok yang pertama, yaitu meter untuk
besaran panjang, kilogram untuk besaran massa, dan sekon untuk besaran waktu.
1) Meter Standar
Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum selama selang
waktu 1/299 792 458 sekon.
2) Kilogram Standar
Satu kilogram adalah massa silinder campuran platina-iridium yang
ditempatkan di Biro Pengukuran Internasional di Sevres-Paris.
3) Sekon Standar
Satu sekon adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom sesium-133
untuk melalukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali

Besaran Pokok Satuan SI Singkatan


Panjang Meter m
Massa Kilogram kg
Waktu Sekon s
Suhu Kelvin K
Kuat Arus Listrik Ampere A
Intensitas Cahaya Candela cd
Jumlah Zat Mol mol

b. Besaran Turunan dan Satuannya


Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan atau diperoleh dari
besaran-besaran pokok. Satuan dari besaran turunan juga dijabarkan melalui
satuan-satuan dari besaran pokok yang terkait. Contoh besaran turunan, antara
lain:

Besaran Turunan Satuan SI Singkatan


Luas meter persegi m2
Volume meter kubik m3
Percepatan meter/sekon m/s
Gaya Newton N
Massa Jenis kilogram/meter kubik kg/m3
Kecepatan Meter/sekon kuadrat m/s2
Tekanan Pascal Pa
Usaha Joule J
Daya Watt W

3. Pengukuran
Pengukuran merupakan proses membandingkan suatu besaran dengan besaran
lainnya. Pada materi ini akan dipelajari pengukuran tiga besaran pokok, yaitu:
panjang, massa, dan waktu.
a. Alat Ukur Panjang dan Ketelitiannya
1) Mistar
Skala terkecil mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm. Ketelitian mistar adalah 0,5 mm
atau 0,05 cm

2) Jangka Sorong
Jangka sorong dapat alat yang gunakan untuk mengukur ketebalan suatu plat
logam, mengukur garis tengah bagian luar dan dalam pipa, atau kedalaman
lubang. Terdapat beberapa bagian penting yang perlu kita ketahui dari jangka
sorong, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Rahang tetap memiliki skala yang
disebut skala utama. Satu bagian terkecil skala utama jangka sorong memiliki
panjang 1 mm. Adapun rahang geser memiliki skala yang disebut skala nonius
atau sering juga disebut dengan skala vernier. Pada skala nonius, panjang 20
skalanya adalah 1 mm atau dapat dikatakan pula bahwa satu bagian nonius
adalah 0,05 mm yang berarti pula bahwa skala terkecilnya juga 0,05 mm atau
0,005 cm
3) Mikrometer Sekrup
Micrometer Skrup merupakan panjang yang memiliki tingkat akurasi yang lebih
tinggi jika dibandingkan dengan jangka sorong atau apalagi mistar. Skala
terkecil Micrometer Skrup  mencapai 0,001 cm atau 0,01 mm

b. Alat Ukur Waktu dan Ketelitiannya


Stopwatch memiliki tingkat ketelitian lebih tinggi dibandingkan jam tangan.
Sebagaimana jam, Stopwatch juga ada yang berbentuk jarum dan adapula yang
digital. Stopwatch jarum memiliki ketidak pastian pada skala 0,1 sekon sedangkan
Stopwatch digital memiliki nilai ketidakpastian sebesar 0,01 sekon.

c. Alat Ukur Massa dan Ketelitiannya


Untuk mengukur massa suatu benda, biasanya digunakan alat berupa neraca atau
lebih akrab ditelinga kita dengan istilah timbangan. Neraca sendiri memiliki
beberapa jenis. Dan itu semua dibedakan berdasarkan perbedaaan cara kerja,
ketelitian, ataupun teknologi yang digunakan. Salah satu neraca yang kita kenal
antara lain adalah neraca Ohaus.
4. Ketidakpastian pada Pengukuran
a. Kesalahan
Kesalahan (error) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai yang benar.
Ada tiga macam kesalahan: (1) Kesalahan umum (keteledoran), (2) Kesalahan
acak, dan (3) Kesalahan sistematis.
b. Melaporkan Hasil Pengukuran
Hasil pengukuran suatu besaran dilaporkan sebagai
x=x 0 ± ∆ x
Dengan x adalah nilai pendekatan terhadap nilai benar x0 dan x adalah
ketidakpastiannya.

5. Angka Penting
a. Notasi Ilmiah
Pengukuran dalam Fisika terbentang mulai dari ukuran partikel yang sangat kecil,
seperti massa elektron, sampai dengan ukuran sangat besar, seperti massa Bumi.
Penulisan hasil pengukuran massa sangat kecil maupun sangat besar ini
memerlukan tempat yang lebar dan sering salah dalam penulisannya. Untuk
mengatasi masalah tersebut, dapat digunakan notasi ilmiah atau notasi baku.
Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai
n
a , … . x 10
Dimana : a adalah bilangan asli mulai dari 1 sampai dengan 9, dan n disebut
dengan eksponen dan merupakan bilangan bulat. a disebut dengan bilangan
penting,dan 10n disebut orde besar.

b. Aturan Angka Penting


Aturan angka penting adalah
1) Semua angka bukan nol adalah angka penting
2) Angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol termasuk angka
penting
3) Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir pada angka-angka yang
ditulis di belakang koma desimal termasuk angka penting
4) Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal adalah
bukan angka penting
5) Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya yang memiliki
angka-angka nol pada deretan akhir harus dituliskan dalam notasi ilmiah agar
jelas apakah angka-angka nol tersebut termasuk angka penting atau bukan

c. Berhitung dengan Angka Penting


Dalam penjumlahan (berlaku juga untuk pengurangan), hasilnya hanya boleh
mengandung satu angka taksiran.

6. Ketidakpastian pada Hasil Percobaan


a. Aspek-aspek Pengukuran
Aspek-aspek pengukuran adalah ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi).
b. Ketidakpastiaan Mutlak dan Relatif
Makin kecil ketidakpastian mutlak, makin tepat pengukuran tersebut. Makin kecil
ketidakpastian relatif, makin tinggi ketelitian pengukuran tersebut.

Anda mungkin juga menyukai