Anda di halaman 1dari 17

1.

Informasi Umum

Nama Penyusun Eneng Riska Nuryani, S.Pd

Nama Institusi SMAN 12 Pandeglang

Tahun Penyusunan 2023

Jenjang Sekolah SMA

Kelas/Fase X/E
1. Pemahaman Sains
Gejala alam, dalam cakupan keterampilan proses
dalam pengukuran
2. Keterampilan Proses
- Mengamati
Elemen/Domain CP - Mempertanyakan dan memprediksi
- Merencanakan dan melakukan penyelidikan
- Memproses, menganalisis data dan informasi
- Mengevaluasi dan refleksi
- Mengkomunikasikan hasil

Alokasi Waktu 36 JP
 Pengukuran
 Hakikat Fisika
 Besaran dan satuan
Kata Kunci  Dimensi
 Angka penting
 Notasi ilmiah
 Ketidakpastian pengukuran
Pengetahuan/Keterampilan  Peserta didik pernah menggunakan alat ukur dan
Kompetensi Prasyarat dapat memahami operasi aljabar
 Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia
 Gotongroyong
Profil Pelajar Pancasila
 Mandiri
 Bernalar kritis
 Kreatif
Moda Pembelajaran Pembelajaran tatap muka
Discovery Learning
Model Pembelajaran
Problem Based Learning
Laptop
Sarana Prasarana
Koneksi internet
Video tentang penggunaan alat ukur
Target Peserta Didik Peserta didik regular

2. Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengenal dan membaca nilai yang ditunjukan alat ukur secara tepat sesuai
aturan penulisan angka penting disertai dengan penugasan melakukan
pengukuran beberapa benda dengan benar berkaitan dengan besaran
panjang, massa dan waktu beserta dengan ketidakpastiannya.
2. Mendefinisikan angka penting dan menerapkan aturannya dalam berhitung
yang dapat dituliskan dalam bentuk notasi ilmiah
3. Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan
menggunakan alat dan teknik yang tepat sesuai kaidah angka penting untuk
suatu penyelidikan ilmiah
4. Menyusun percobaan praktikum secara berkelompok tentang tugas
praktikum yang dilakukan
5. Menyampaikan gagasan kepada orang lain secara lisan dengan
mempresentasikan hasil tugas praktikum

B. Pemahaman Bermakna
1. Peserta didik memahami penggunaan alat ukur
2. Peserta didik dapat melakukan pengukuran dan menggunakan alat ukur yang
tepat
3. Peserta didik dapat membaca hasil pengukuran dengan benar beserta dengan
ketidakpastiannya
4. Peserta didik memahami prinsip angka penting dan penerapannya pada hasil
pengukuran

C. Pertanyaan Pemantik
1. Pernahkah kalian menggunakan alat ukur ?
2. Apakah alat ukur yang digunakan sama untuk mengukur panjang, waktu, dan
massa?
3. Apa fungsi alat ukur ?
4. Apa yang kalian lakukan jika ingin mengetahui luas sebuah buku?
5. Bagaimana cara melakukan operasi matematika dari hasil pengukuran dua alat
yang berbeda? Contoh dari hasil meteran dan penggaris?

D. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

1. Kegiatan Pendahuluan
 Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran peserta didik
 Guru menjelaskan secara umum materi fisika bab 1 kelas X
 Guru menjelaskan beberapa aktivitas belajar fisika
 Guru mengajak peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran
dan membuat kesepakatan kelas
 Peserta didik diberikan pertanyaan untuk mengetahui kesiapan belajar
(asesmen diagnostik)
 Guru memberikan penguatan profil pelajar pancasila dengan cara
memberikan kasus
 Guru memberikan persepsi dengan menampilkan berbagai gambar alat ukur
 Peserta didik mengamati gambar dan distimulus untuk bertanya berkaitan
dengan perbedaan alat ukur tersebut
 Guru merespon pertanyaan yang muncul dengan memberikan tanggapan
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan konsep pengukuran

2. Kegiatan Inti

 Guru meminta peserta didik menyebutkan alat ukur panjang, massa, dan
waktu beserta ketelitiannya
 Guru menampilkan video pengukuran dengan menggunakan jangka sorong
dan micrometersekrup
 Guru menampilkan gambar jangka sorong dan mikrometer sekrup hasil
pengukuran
 Peserta didik membaca hasil pengukuran dengan benar
 Peserta didik melakukan pengukuran panjang dan lebar sebuah buku dengan
menggunakan mistar

3. Kegiatan Penutup

 Guru bersama peserta didik merefleksikan kegiatan belajar hari ini


 Peserta didik menyampaikan kesan pada materi yang disampaikan hari ini
 Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya

Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan
 Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran peserta didik
 Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar
 Guru menjelaskan beberapa aktivitas belajar fisika
 Guru mengajukan pertanyaan tentang pengetahuan operasi aljabar
matematika? (asesmen diagnostik)
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang angka penting, aturan
pembulatan dan notasi ilmiah
 Guru memberikan pertanyaan pemantik tentang materi yang akan dipelajari

2. Kegiatan Inti

 Guru memberikan beberapa urutan angka


 Guru memberikan pertanyaan tentang beberapa urutan angka, peserta didik
mendiskusikannya
 Guru bersama peserta didik mengidentifikasi angka penting
 Guru memberikan arahan kepada peserta didik untuk menuliskan angka dan
mengidentifikasi angka pentingnya
 Guru mengecek jawaban peserta didik
 Guru menjelaskan tentang aturan pembulatan dan notasi ilmiah

3. Kegiatan Penutup

 Peserta didik dengan dipandu oleh guru menyimpulkan materi


pembelajaran tentang angka penting, aturan pembulatan dan notasi ilmiah
 Peserta didik menyampaikan kesan pada materi yang disampaikan hari ini
 Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya

E. Asesmen
1. Diagnostik
Pertanyaan
 Pernahkah kalian melihat alat ukur ?
 Pernahkah kalian menggunakan mistar?
 Apa satuan panjang, massa dan waktu yang biasa digunakan dalam
kehidupan sehari-hari?
2. Formatif
a. Penilaian Diri

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan


Saya mampu membedakan besaran
1 pengukuran panjang, waktu dan
massa
Saya mampu menggunakan alat ukur
2
panjang
Saya mampu menggunakan alat ukur
3
waktu
Saya mampu menggunakan alat ukur
4
massa
Saya mampu menentukan
5
ketidakpastian pengukuran
Saya memahami bagaimana cara
6 menuliskan hasil pengukuran
berdasarkan angka penting
Keterangan :
Apabila kalian menjawab “Ya”, berarti telah memahami dan menguasai semua
materi. Jika kalian menjawab “Tidak” silahkan mengulang materi yang terkait.

3. Sumatif

1. Besaran – besaran di bawah ini adalah kelompok besaran pokok, yaitu ....
A. Panjang, kecepatan, suhu
B. Massa, waktu, luas
C. Kuat arus, suhu, jumlah zat
D. Gaya, massa, panjang
E. Intensitas cahaya, waktu, tekanan
2. Di bawah ini adalah besaran-besaran pokok dan satuan SI nya lengkap
dengan alat ukurnya ....
Besaran Satuan Alat ukur
1. Panjang meter Jangka sorong
2. Massa gram Neraca
3. Waktu sekon Stopwatch
Tabel yang benar adalah ....
A. 1, 2, 3
B. 2, 3
C. 3 saja
D. 1, 3
E. 2 saja
3. Sebatang kayu memiliki panjang 10 m. Yang dimaksud satuan adalah ....
A. Panjang
B. m
C. Kayu
D. 10
E. 10 m
4. Lebar sebuah kotak diukur satu kali dengan mistar diperoleh hasil 𝑙 =
185 ± 0,5 𝑚𝑚. Apabila penulisan ketidakpastian ini diubah ke dalam
bentuk relatif, maka 𝑙 = 185 ± ⋯ 𝑚𝑚
A. 0,1 %
B. 0,2 %
C. 0,3 %
D. 0,4 %
E. 0,5 %
5. Hasil pengurangan 552 cm dari 558,38 cm adalah .... cm
A. 6,4
B. 6,31
C. 6,38
D. 6
E. 6,380
6. Hasil pengukuran plat seng menunjukan panjang 1.420 m dan lebar 1.20 m.
Luas pelat menurut aturan penulisan angka penting adalah....
A. 1,7 m2
B. 1,704 m2
C. 1,704 m2
D. 1,71 m2
E. 1,70 m2
7. Sebidang tanah memiliki luas 34,5 m2. Yang dimaksud nilai dan besaran
berturut-turut adalah ....
A. Luas dan m2
B. 34,5 dan m2
C. Tanah dan 34,5
D. 34,5 dan luas
E. m2 dan 34,5
8. Pernyataan di bawah ini adalah pasangan besaran pokok dan satuan SI nya.
Pasangan yang kurang tepat adalah ....
A. Panjang – meter
B. Massa – gram
C. Waktu – sekon
D. Jumlah zat – mol
E. Kuat arus - volt
9. Bilangan 10002 mempunyai angka penting sebanyak....
A. Satu
B. Dua
C. Tiga
D. Empat
E. lima
10. Diameter sebuah bola diukur seperti gambar dibawah

Diameter paku tersebut adalah .....


A. 1,24 D. 1,45
B. 1,45 E. 1,55
C. 1,44

F. Pengayaan dan Remidial


 Jika terdapat peserta didik yang belum mampu mendapatkan capaian
pembelajaran dibawah KKTP yang ditentukan akan dilaksanakan Remedial
terbimbing
 Jika terdapat peserta didik yang sudah mampu mendapatkan capaian
pembelajaran diatas KKTP yang ditentukan akan dilaksanakan pengayaan
terbimbing
2. LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Lembar Kerja Peserta Didik


SISTEM PENGUKURAN

Rincian Topik
Ilmu fisika, Besaran-besaran fisika, Pengukuran Dan Sistem satuan, Konversi satuan,
Notasi ilmiah, Angka penting, dan Analisis dimensi.

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan peserta didik dapat :
1. Menjelaskan hakikat ilmu fisika sebagai bagian dari sains
2. Mengidentifikasi berbagai “standar satuan” untuk besaran-besaran fisika yang
disepakati secara internasional
3. Menyebutkan tujuh besaran pokok dalam fisika dan menuliskan satuannya dengan
benar sesuai konversi
4. Menentukan satuan untuk besaran-besaran fisika turunan dan menuliskannya
dengan benar sesuai konversi
5. Menyatakan bilangan-bilangan yang sangat besar atau sangat kecil dalam bentuk
notasi ilmiah
6. Menjelaskan pengertian angka penting, dan tata aturan penulisannya dalam
melaporkan hasil suatu pengukuran

Pertanyaan
1. Apakah ilmu fisika itu ?
2. Berikan contoh-contoh terapan ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari !
3. Apa standar satuan untuk panjang, massa dan waktu yang berlaku saat ini?
Jelaskan !
4. Sebutkan tujuh besaran pokok dalam fisika dan bagaimana cara menuliskan
satuannya yang benar sesuai konversi !
5. Apa yang dimaksud angka penting?
6. Bagaimanakah aturan mengalikan hasil pengukuran beberapa besaran menurut
aturan angka penting ?
7. Ada berapa angka penting dalam nilai-nilai berikut :
a. 78,9 ± 0,2
b. 3,78 x 10-6
c. 2,46 x 109
d. 0,0053
8. Lakukan perhitungan operasi matematika berikut :
a. 0,0032 x 356,3
b. 5,620 x π

B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


ANGKA PENTING
Angka penting adalah angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti (eksak)
dan angka taksiran. Angka pasti diperoleh dari perhitungan skala alat ukur,
sedangkan angka taksiran diperoleh dari setengah skala terkecil.

Aturan Angka Penting


Dalam penulisan hasil pengukuran, aturan-aturan yang harus diperhatikan. Berikut
ini adalah aturan penulisan angka penting dalam fisika.
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh : Angka 343245 memiliki enam angka penting
2. Angka nol di belakang angka bukan nol adalah bukan angka penting, kecuali
diberi tanda garis bawah
Contoh :
a. Angka 120 memiliki dua angka penting yaitu 1 dan 2
b. Angka 40700 memiliki tiga angka penting yaitu 4, 0, dan 7
3. Angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol adalah angka penting
4. Angka 40700 memiliki tiga angka penting yaitu 4, 0 dan 7
5. Angka nol di depan angka bukan nol adalah bukan angka penting
6. Angka 0,0065 memiliki dua angka penting yaitu 6 dan 5
7. Angka nol di belakang tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah
angka penting
8. Angka 5,600 memiliki empat angka penting yaitu 5, 6, 0 dan 0

Operasi Hitung Aljabar


A. Pembulatan
Aturan dalam pembulatan angka penting adalah sebagai berikut :
1. Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka kurang dari 5 dihilangkan
Contoh :
a. 246,86 dibulatkan menjadi 246,9
b. 416,64 dibulatkan menjadi 416,6
2. Apabila tepat angka 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya angka ganjil,
dan dihilangkan jika angka sebelumnya angka genap
Contoh
a. 246,65 dibulatkan menjadi 246,6
b. 326,55 dibulatkan menjadi 326,6

B. Penjumlahan dan Pengurangan


Penulisan hasil operasi penjumlahan & pengurangan hanya boleh memiliki satu
angka ragu-ragu / taksiran / angka tak pasti.
Contohnya : 12 cm (2 adalah angka pasti) + 2,85 cm (5 angka tak pasti) = 14,85 (4
dan 5 adalah angka tak pasti) kemudian, dibulatkan agar hanya ada satu angka
tak pasti menjadi 15.

C. Perkalian dan Pembagian


Jumlah angka penting pada hasil akhir harus mengikuti jumlah angka penting
yang paling sediki. Untuk perkalian dan pembagian angka penting dengan angka
eksak, hasil akhir mengikuti jumlah angka penting tersebut.
Contohnya : 125 cm (3 AP) dikalikan 10 (1 AP) = 1250 , karena masih ada 3 AP,
maka harus dijadikan 1 AP saja. Sehingga hasilnya menjadi 1000 (1 angka
penting)
Pengukuran
Pengukuran merupakan proses membandingkan suatu besaran yang diukur
menggunakan besaran lain yang sudah ditentukan skala dan satuannya. Hasil
pengukuran tunggal biasa ditulis sebagai berikut :
𝑋 = 𝑋𝑜 ± ∆𝑋
Keterangan :
X = nilai besaran yang diukur
Xo = hasil pengukuran yang terbaca, dan
Δx = ketidakpastian pengukuran = ½ skala terkecil alat ukur
Berikut ini merupakan contoh pengukuran beberapa besaran di dalam Fisika.
1. Pengukuran Panjang
Panjang merupakan salah satu besaran pokok yang dapat diukur menggunakan
mistar, jangka sorong atau micrometer sekrup. Berikut ini contoh
pengukurannya.
a. Mistar
Mistar disebut penggaris memiliki skala terkecil 1 mm, sehingga ketelitian
mistar 0,5 mm atau 0,05 cm. Perhatikan contoh berikut.

Hasil pengukurannya = 16,7 – 12,2 = 4,5 cm


Penulisan hasil ukur (2,8 ± 0,05) cm
b. Jangka sorong
Jangka sorong memiliki 0,1 mm atau 0,01 cm. Dengan demikian, jangka sorong
memiliki ketelitian lebih baik daripada mistar. Perhatikan contoh berikut.

Skala utama =1,1 cm


Skala nonius = 6 x 0,01 = 0,06 cm
Hasil pembacaan = skala utama +skala nonius
= 1,1 + 0,06 = 1,16 cm
c. Micrometer sekrup
Micrometer sekrup memiliki ketelitian lebih baik daripada dua alat
sebelumnya, yaitu 0,01 mm. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur diameter
kawat, ketebalan kertas dan benda-benda kecil lainnya. Perhatikan contoh
berikut.

Skala utama =3,5 mm


Skala nonius = 40 x 0,01 = 0,4 mm
Hasil pembacaan = skala utama +skala nonius
= 3,5 + 0,4= 3,9 mm
C. Glosarium
Pengukuran : menentukan besaran terhadap suatu standar atau
satu satuan ukur
Pengukuran tunggal : pengukuran yang dilakukan satu kali saja
Pengukuran berulang : pengukuran yang dilakukan lebih dari satu kali
Besaran pokok : besaran yang menjadi dasar untuk menetapkan
besaran lain
Besaran turunan : besaran yang diturunkan dari besaran pokok
Dimensi : cara besaran turunan atas besaran-besaran
pokoknya
Notasi ilmiah : cara penulisan nomor yang mengakomodasikan
nilai-nilai terlalu besar atau kecil untuk dengan
mudah ditulis dengan notasi desimal standar
Angka penting : semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran,
yang terdiri dari angka eksak dan satu angka
terakhir yang ditaksir
Akurasi : ketepatan, kesamaan atau kedekatan suatu hasil
pengukuran dengan angka atau data yang
sebenarnya
Mistar : alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran
panjang
Jangka sorong : alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman,
diameter dalam engan tingkat ketelitian dan
ketepatan yang sangat baik
Mikrometer sekrup : alat ukur panjang, tebal, diameter luar sebuah
benda dengan tingkat ketelitiannya 0,01 mm.
D. Daftar Pustaka
Kanginan, Marthen. 2016. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Prasetyo, Aris. 2016. Fisika Untuk SMA Kelas X. Surakarta : CV Mediatama

Mengetahui, Pandeglang, Juli 2023


Kepala SMAN 12 Pandeglang Guru Mapel Fisika

Bambang Nurdiantoro, M.Pd Eneng Riska Nuryani, S.Pd


NIP. 197311132006041010 NIP. 19910824 202012 2 016

Anda mungkin juga menyukai