PENGUKURAN
Oleh
NIM 160210102018
UNIVERSITAS JEMBER
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Identitas
Sekolah : SMA NEGERI 1 TAPEN
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Pengukuran
Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran (4x45 menit)
Nama Guru : Klyana Ainun Prastika
Kompetensi Inti:
KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerap-kan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1:
E. Metode
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Direct Instruction
Metode : Ceramah, Demonstrasi, Diskusi, tanya jawab, dan presentasi
1. Media:
Power Point dan Lembar Aktivitas peserta didik.
2. Alat dan bahan:
papan, kertas HVS
LCD, laptop, layar, papan tulis
3. Sumber Belajar
a. Aris Prasetyo Nugroho, Indarti, dan naila Hilmiyana Syifa. 2018, Fisika Peminatan
Matematika dan Ilmu Ilmu Alam SMA/MA kelas X(Edisi Revisi). Surakarta: CV
Mediatama
G. Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
KEGIATAN BELAJAR WAKTU
15’
Orientasi
Kegiatan Inti
KEGIATAN BELAJAR WAKTU
Mengamati 150
1. Guru memberikan penjelasan tentang arti besaran, satuan dan
pengukuran.
2. Guru mendemonstrasikan cara penggunaan jangka sorong, penggaris, dan
multimeter.
KEGIATAN BELAJAR WAKTU
Menanya
3. Guru memberikan latihan terbimbing dengan meminta siswa untuk
mengisi tabel tentang besaran, satuan dan alat ukur.
4. Guru memeriksa hasil kerja peserta didik dan memberikan umpan balik.
Ada berapa macam jenis besaran dan satuan ?
Apakah semua besaran dalam mata pelajaran fisika memiliki satuan?
Bagaimana hasil pengukuran suatu benda yang diukur dengan alat
jangka sorong dan mikrometer sekrup?
Mengeksplorasi
5. Peserta didik menyusun jawaban sementara dari rumusan pertanyaan
yang telah dirumuskan terkait materi Pengukuran (Besaran dan Satuan)
dibawah bimbingan guru. Jawaban yang diharapkan:
Dalam Fisika besaran dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :
Besaran pokok dan besaran turunan.
Tidak semua besaran di dalam fisika mempunyai satuan. Besaran
tersebut adalah besaran sudut.
Hasil pengukuran dari benda yang menggunakan mikrometer sekrup
lebih teliti dari pada jangka sorong
6. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dalam satu kelas. Satu
kelompok berisi 4-5 siswa.
7. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada setiap kelompok
8. Guru dan Peserta didik melakukan kegiatan pengumpulan
inforamasi/data dengan mengikuti petunjuk yang ada di LKS.
Mengasosiasi
9. Peserta didik menganalisa informasi/data yang telah diperoleh melalui
diskusi kelompok di bawah bimbingan guru.
10. Peserta didik membuat simpulan dari hasil analisa data yang telah
dilakukan.
Mengkomunikasikan
11. Guru meminta tiap kelompok untuk maju ke depan dan menyampaikan
hasil diskusi yang telah diperoleh.
Kegiatan Penutup
KEGIATAN BELAJAR WAKTU
Guru menutup pelajaran dengan: 15’
1. Menyusun simpulan bersama peserta didik tentang materi Pengukuran
(Besaran dan Satuan).
2. Memberikan refleksi dan/atau umpan balik pada peserta didik.
3. Mendiskusikan tugas peserta didik berupa laporan dengan format judul,
tujuan, rumusan masalah, hipotesis (jawaban sementara), dasar teori,
sajian data, analisa data, dan simpulan.
4. Menjelaskan rencana pertemuan berikutnya.
5. Menutup pertemuan dengan berdoa dan mengucapkan salam
H. Teknik Penilaian
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka serta memiliki
satuan.Sedangkan, berdasarkan jenis satuannya, besaran dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dahulu dan tidak
tersusun atas besaran lain. Besaran pokok terdiri atas tujuh besaran. Tujuh besaran pokok dan
satuannya berdasarkan sistem satuan internasional (SI) sebagaimana yang tertera pada tabel
berikut:
Sistem satuan internasional (SI) artinya sistem satuan yang paling banyak digunakan di
seluruh dunia, yang berlaku secara internasional.
b. Besaran Turunan
Besaran turunan merupakan kombinasi dari satuan-satuan besaran pokok. Contoh besaran
turunan adalah luas suatu daerah persegi panjang. Luas sama dengan panjang dikali lebar,
dimana panjang dan lebar keduanya merupakan satuan panjang. Perhatikan tabel besaran
turunan, satuan dan dimensi di bawah ini.
Tabel Besaran Turunan dan Satuannya
Satuan
Satuan adalah ukuran dari suatu besaran yang digunakan untuk mengukur. Jenis-jenis
satuan yaitu:
a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara
internasional tau disebut dengan satuan internasional (SI). Contoh: meter, kilogram, dan detik.
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional dan hanya digunkan
pada . Contoh: depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.
DIMENSI
a. Dimensi Besaran
Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbol (lambang)
besaran pokok. Hal ini berarti dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun
dari besaran-besaran pokok. Apapun jenis satuan besaran yang digunakan tidak
mempengaruhi dimensi besaran tersebut, misalnya satuan panjang dapat dinyatakan dalam m,
cm, km, ff, keempat satuan itu mempunyai dimensi yang sama, yaitu L.
Alat Ukur adalah sesuatu yang digunakan untuk mengukur suatu besaran. Berbagai
macam alat ukur memiliki tingkat ketelitian tertentu. Hal ini bergantung pada skala terkecil
alat ukur tersebut. Semakin kecil skala yang tertera pada alat ukur maka semakin tinggi
ketelitian alat ukur tersebut. Beberapa contoh alat ukur sesuai dengan besarannya, yaitu:
1. Mistar (Penggaris)
Mistar adalah ala ukur panjang dengan ketelitian sampai 0,1 cm atau 1 mm. Pada
pembacaan skala, kedudukan mata pengamat harus tegak lurus dengan skala mistar yang di
baca.
2. Jangka Sorong
Jangka sorong dipakai untuk mengukur suatu benda dengan panjang yang kurang dari
1mm. Skala terkecil atau tingkat ketelitian pengukurannya sampai dengan 0,01 cm atau 0,1
mm. Umumnya, jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, diameter
bola, tebal uang logam, dan diameter bagian dalam tabung. Jangka sorong memiliki dua skala
pembacaan, yaitu:
a). Skala Utama/tetap, yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong.
b).Skala Nonius, yaitu skala yang terdapat pada rahang sorong yang dapat
bergeser/digerakan.
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang dengan ingkat ketelitian terkecil yaiu
0,01 mm atau 0,001 cm. Skala terkecil (skala nonius) pada mikrometer sekrup terdapat pada
rahang geser, sedangkan skala utama terdapat pada rahang tetap. Mikrometer sekrup
digunakan untuk mengukur diameter benda bundar dan plat yang sangat tipis.
Satuan internasional untuk waktu adalah detik atau sekon. Satu sekon standar adalah
waktu yang dibuuhkan oleh atom Cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770
kali.Alat yang digunakan untuk mengukur waktu, antara lain jam matahari, jam dinding,
arloji (dengan ketelitian 1 sekon), dan stopwatch (ketelitian 0,1 sekon).
ANGKA PENTING
Angka Penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari
angka-angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang
ditafsir atau diragukan. Angka Pasti adalah Angka yang sudah pasti (tidak diragukan
nilainya), yang diperoleh dari kegiatan membilang (menghitung).
A. Petunjuk Belajar
1. Baca secara cermat petunjuk langkah-langkah sebelum Anda melakukan kegiatan
2. Baca buku-buku Fisika kelas X SMA dan buku lain yang relevan berkaitan dengan
materi pengukuran besaran fisis untuk memperkuat konsep dan pemahaman Anda.
3. Tanyakan pada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas.
B. Kompetensi Dasar
3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian dan
angka penting, serta notasi ilmiah
C. Indikator Pembelajaran
1. Menganalisis penggunaan alat ukur besaran fisis
2. Menganalisis prinsip-prinsip pengukuran
D. Tujuan Percobaan
1. Menentukan panjang, lebar, dan kedalaman suatu benda dengan menggunakan
jangka sorong
2. Menentukan massa suatu benda dengan menggunakan neraca teknis
E. Dasar Teori
Pengukuran
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan sebuah satuan standar yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dalam setiap pengukuran kita harus selalu menggunakan alat
ukur yang sesuai. Misalkan untuk mengukur panjang digunakan meteran, mengukur massa
digunakan timbangan, mengukur gaya digunakan dinamometer, mengukur kecepatan atau
kelajuan digunakan spedometer.
Prosedur Pengukuran
Pada saat kita melakukan pengukuran suatu besaran, kita dapat melakukan dengan 2
prosedur pengukuran yang berbeda. Prosedur yang kita gunakan dalam suatu pengukuran
sangat tergantung pada obyek yang sedang kita ukur. Adapun prosedur pengukuran yang
dapat digunakan dalam pengukuran sebagai berikut :
1. Pengukuran Tunggal
Adalah pengukuran yang dilakukan hanya satu kali terhadap satu obyek/benda
kerja. Untuk menuliskan hasil pengukuran tunggal, dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
1
𝑥 = 𝑥̅ + ∆𝑥 dan ∆𝑥 = 2 𝑁𝑆𝑇
dimana: NST adalah nilai skala terkecil dari alat ukur yang digunakan dalam
pengukuran tersebut.
2. Pengukuran Berulang
Adalah pengukuran yang dilakukan beberapa kali terhadap satu obyek/benda kerja
atau terhadap beberapa obyek/benda kerja identik.
No Hasil Pengukuran
Nama Benda Panjang (mm) Lebar (mm) Kedalaman
(mm)
1.
2.
3.
4.
5.
J. Kesimpulan
Lampiran 3
LEMBAR PENILAIAN KINERJA
Nilai
Jawaba Mencar
No Nama Rumusan Pres
n i Menga- Simpu
pertanyaa en- Total
sement Informa nalisa -lan
n tasi
ara si
Skor
No Aspek Penilaian Kriteria
satuan maksimum
Mengajukan pertanyaan secara
1
tertulis
Menyampaikan pertanyaan secara
1
Merumuskan lisan
1 4
masalah Pertanyaan sesuai pada tujuan
1
pembeljaran
Pertanyaan menggunakan kata
1
kerja berfikir tingkat tinggi
Mengajukan hipotesis secara
1
tertulis
Menyampaikan hipotesis secara
1
Mengajukan lisan
2 4
hipotesis Jawaban sesuai pada rumusan
1
pertanyaan
Jawaban membutuhkan
1
penyelidikan
Mencermati bacaan pada lembar
1
aktivitas yang diberikan
Mengumpulkan Mereferensikan beberapa literatur 1
3 4
informasi Terjadi diskusi dalam kelompok 1
Melakukan kerjasama dalam
1
kelompok
Analisa mengarah pada Em kekal 1
Analisa disajikan dengan teknik
1
yang mudah dipahami
4 Menganalisa Dilengkapi dengan ulasan analisa 1 5
Membandingkan hasil analisa
1
dengan jawaban sementara
Analisa lebih dari satu metode 1
Menuliskan simpulan secara
1
tertulis
Menyampaikan simpulan secara
5 Menyimpulkan 1 4
lisan
Simpulan mengacu hasil analisa 1
Konsep simpulan benar 1
Jelas 1
Sistematis 1
6 Mempresentasikan 4
Lengkap 1
Pertanyaan dijawab dengan baik 1
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
Indikator Pencapaian
SOAL
Kompetensi (IPK)
3.2.1 Mengidentifikasi besaran 1. Di bawah ini yang merupakan pasangan besaran dan satuan SI,
dan satuan. yang paling tepat adalah….
A. waktu, menit
B. gaya, dyne
C. energi, joule
D. suhu, celsius
E. panjang, cm
3 Luas m2
5 Berat newton
2 Suhu T
3 Luas A
4 massa jenis G
5 Berat H
C. 1,25 x 106
D. 1,25 x 105
E. 12,5 x 104
3.2.5 Menentukan dimensi 5. Perhatikan tabel berikut ini !
suatu besaran turunan. No. Besaran Dimensi
1 Luas T2
3 percepatan M.L-1
4 Berat M.L.T
5 Gaya M.L.T-2
B. Rollmeter
C. Jangka sorong
D. Micrometer sekrup
E. Pita/ tali
35
Nonius
C. (3, 9 0,01) cm
3.2.10 Menentukan hasil 10. Tebal sebuah batu bata adalah 5,23 cm. Berapa tinggi 60
pengukuran dengan tumpukan batu bata ?
menerapkan aturan angka
penting.
3.2.11 Mengidentifikasi 11. Perhatikan gambar penunjuk skala mikrometer sekrup yang
ketidakpastian digunakan untuk mengukur tebal suatu pelat :
pengukuran
4
40
35
D 4,45 E. 4,30
3.2.12 Menentukan hasil 12. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti
pengukuran benda dengan gambar berikut ini.Diameter maksimum dari pengukuran benda
jangka sorong dengan tepat di atas adalah… .
A. 2,199 cm
B. 2,275 cm
C. 2,285 cm
D. 2,320 cm
E. 2,375 cm
3.2.13 Menentukan 13. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan
ketelitian pengukuran jangka jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut.
sorong dengan rentang
minimal dan maksimal benda
ketelitian alat ukur
Rentang hasil pengkuran diameter di atas yang memungkinkan
adalah … .
A. 5,3 cm sampai dengan 5,35 cm
B. 5,34 cm sampai dengan 5,35 cm
C. 5,345 cm sampai dengan 5,355 cm
D. 5,35 cm sampai dengan 5,355 cm
E. 5,345 cm sampai dengan 5,350 cm
3.2.14 Menentukan hasil 14. Seorang siswa mengukur ketebalan suatu bahan
pengukuran benda dengan menggunakan mikrometer sekrup.
mikrometer sekrup dengan Ketebalan bahan adalah … .
tepat A. (5,83±0,005)mm
B. (5,83±0,01) mm
C. (5,53±0,005) mm
D. (5,53±0,01) mm
E. (5,33±0,005) mm
Jangka
No. Benda Mikrometer
Sorong
sekrup
1 2,54 2,555
2 2,54 2,555
3 mor 2,55 2,555
4 2,54 2,555
5 2,54 2,555
Analisis data pada hasil pengukuran benda dengan jangka sorong
dan mikrometer sekrup
KRITERIA PENILAIAN
Pedoman Pensekoran
Soal
Arah jawaban Skor maks
C. energi, joule
D. suhu, celsius
E. panjang, cm
1 Waktu Sekon
2 Suhu Kelvin
3 Luas m2
1 Waktu T Jawab A 4
2 Suhu T
3 Luas A
4 massa jenis G
5 Berat H
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 3 dan 5
C. 2, 3 dan 4
D. 2, 3 dan 5
E. 3, 4 dan 5
4. Bentuk notasi ilmiah baku dari 0,00000125 adalah….
A. 125 x 108
B. 12,5 x 107 Jawab C 4
C. 1,25 x 106
D. 1,25 x 105
E. 12,5 x 104
5. Perhatikan tabel berikut ini !
1 Luas T2
3 Percepatan M.L-1
4 Berat M.L.T
Jawab E 4
5 Gaya M.L.T-2
A. 41,250 cm2
B. 41,25 cm2
C. 41,2 cm2
D. 41 cm2
E. 42 cm2
7. Panjang sebuah persegi panjuang 10,51 cm dan lebarnya 4,73
cm. Angka taksiran pada Luas persegi panjang tersebut
berdasarkan angka penting adalah….
A. 1 Jawab E 4
B. 2
C. 3
D. 4
E. 7
8. Andi ingin mengukur tebal cover buku, alat yang digunakan
Andi agar hasilnya paling teliti adalah…
A. Mistar
B. Rollmeter Jawab D 4
C. Jangka sorong
D. Micrometer sekrup
E. Pita/ tali
9. Skala Utama
Nonius Jawab B 4
C. (3, 9 0,01) cm
10. Tebal sebuah batu bata adalah 5,23 cm. Berapa tinggi 60 5,23 cm x 60
tumpukan batu bata ? 4
=314,0
4
40
35 Jawab B
4
D. 4,45 E. 4,30
Jawab C 4
B. (5,83±0,005) mm
C. (5,53±0,005) mm
D. (5,53±0,01) mm
E. (5,33±0,005) mm
15. Hasil Pengukuran benda mor -Hasil
Perhatikan tabel dibawah ini pengukuran
mikrometer
Jangka
No. Benda Mikrometer sekrup lebih
Sorong
sekrup teliti dari
1 2,54 2,555 jangka sorong
4
2 2,54 2,555
3 mor 2,55 2,555
4 2,54 2,555
5 2,54 2,555
Analisis data pada hasil pengukuran benda dengan jangka sorong
dan mikrometer sekrup
Skor Maksimal 60