Anda di halaman 1dari 42

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR
Telpon : 0757-40025, Kode Pos : 25666

e-mail : sman1ranahpesisir@gmail.com

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN FISIKA FASE E

Mata Pelajaran : Fisika

Jenjang : SMA

Kelas : X

Fase : E

Semester : 1&2

Tahun Pembelajaran : 2023/2024

Intansi/Sekolah : SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR

Capaian Pembajaran

Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan
penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan
melakukan penyelidikan, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan refleksi, mengkomunikasikan hasil
dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan apilkasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif,

1
pemanasan global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah
dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang
berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut dibangun pula
berakhlak mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, obyektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong royong dan berkebhinekaan
global.

ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN

ELEMEN PEMAHAMAN FISIKA

Pada akhir fase E peserta didik mampu mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan keterampilan proses dalam pengukuran, perubahan
iklim dan pemanasan global, pencemaran lingkungan, energi alternatif, dan pemanfaatannya.

ELEMEN KETERAMPILAN PROSES

1. Mengamati
Peserta didik mampu mengoptimalkan potensi menggunakan ragam alat bantu untuk melakukan pengukuran dan pengamatan

2. Mempertanyakan dan memprediksi


Peserta didik mampu mempertanyakan dan memprediksi berdasarkan hasil observasi, mampu merumuskan permasalahan yang ada dan
mampu mengajukan pertanyaan kunci untuk menyelesaikan masalah

3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan


Peserta didik mengidentifikasi latar belakang masalah, merumuskan tujuan, menyusun prosedur, dan menggunakan referensi yang
benar dalam perencanaan penyelidikan/penelitian.

Peserta didik membedakan variabel, termasuk yang dikendalikan dan variabel bebas, menggunakan instrument yang sesuai
dengan tujuan penyelidikan.

2
Peserta didik menentukan langkah-langkah kerja dan cara pengumpulan data

4. Memproses, menganalisis data dan informasi


Peserta didik menyiapkan peralatan/instrument yang sesuai untuk penelitian ilmiah, menggunakan alat ukur secara teliti
dan benar, mengenal keterbatasan dan kelebihan alat ukur yang dipakai.

Peserta didik menerapkan teknik/proses pengumpulan data, mengolah data sesuai jenisnya/sesuai keperluan, menganalisis
data dan menyimpulkan hasil penelitian serta memberikan rekomendasi tindak lanjut/saran dari hasil penelitian

5. Mencipta
Peserta didik mampu menggunakan hasil analisis data dan informasi untuk menciptakan ide solusi ataupun rancang bangun
untuk menyelesaikan suatu permaalahan
6. Mengevaluasi dan refleksi
Peserta didik berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan mengembangkan keingintahuan, dan memiliki kepedulian
terhadap lingkungan Peserta didik mengajukan argumentasi ilmiah dan kritis berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi
dan bertanggung jawab terhadap usulannya Peserta didik bersikap jujur terhadap temuan data/fakta.
7. Mengomunikasikan basil
Peserta didik menyusun laporan tertulis hasil penelitian serta mengomunikasikan hasil penelitian prosedur perolehan data, cara
mengolah dan cara menganalisis data serta mengomunikasikan kesimpulan yang sesuai untuk menjawab masalah
penelitian/penyelidikan secara lisan atau tulisan.

Peserta didik menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk tabel, grafik, diagram alur/flowchart dan/atau peta konsep,
meyajikan data dengan symbol dan standar internasional dengan benar, dan menggunakan media yang sesuai dalam penyajian
hasil pengolahan data.

Peserta didik mendeskripsikan kecenderungan hubungan, pola, dan keterkaitan variabel dan menggunakan bahasa, symbol dan
peristilahan yang sesuai untuk bidang fisika.

RASIONALISASI

Peserta didik diharapkan mampu merespon dengan peran aktif terhadap isu global, maka peserta didik diharapkan pula untuk
memiliki kemampuan untuk memahami konsep, konteks, dan ukuran variabel yang terkait dengan isu tersebut mengkajinya

3
dengan metode ilmiah, dan dihubungkan dengan kesadaran bahwa peserta didik adalah bagian dari penghuni bumi dan alam
semesta, memahami apa saja yang telah dilakukan manusia dengan mengeksplorasi berbagai sumber energi untuk memenuhi

kebutuhannya, sehingga turut peduli dan mencari gagasan solusi atas permasalahan di bumi seperti perubahan iklim, pemanasan
global.

INDIKATOR PENCAPAIAN TUJUAN PERKIRAA PROFIL PELAJAR


TUJUAN PEMBELAJARAN KATAKUNCI
PEMBELAJARAN N JAM PANCASILA

10.1 Menerapkan Konsep pengukuran dan Pertemuan Ke-1  Metode 24 JP  Beriman,


metode ilmiah dengan melakukan ilmiah bertaqwa,
1. Mengidentifikasi macam-macam alat ukur sebagai kepada
penyelidikan sederhana, mengumpulkan
berdasarkan besaran yang di ukur prosedur Tuhan YME,
data, menggunakan alat ukur yang tepat,
2. Mengidentifikasi besaran-besaran kerja secara dan
menganalisis data, menyimpulkan dan berdasarkan dimensinya sistematis berakhlak
mengkomunikasikan hasil penyelidikan Pertemuan Ke-2 untuk mulia
baik secara lisan maupun tulisan. memperoleh  Madiri
3. Menggunakan alat-alat ukur yang sesuai pengetahua  Bergotong
dengan benda yang akan diukur n. royong
4. Menentukan hasil pengukuran dengan  Besran dan  Bernalar
jangka sorong beserta ketidakpastian satuan kritis
pengukuran tunggalnya terstandaris
5. Menentukan hasil pengukuran dengan asi, prinsip
micrometer sekrup beserta nilai pengukuran
ketidakpastian pengukuran tunggalnya  Alat ukur
Pertemuan Ke-3 dan
penggunaan
6. Menyajikan hasil pengukuran dan nya
melakukan pengolahan data dengan
 Penyajian
aturan angka penting dan notasi ilmiah
hasil ukur
Pertemuan Ke-4
( angka

4
7. Menentukan hasil pengukuran dengan alat penting dan
ukur dilengkapi nilai ketidakpastian notasi
pengukuran berulang ilmiah)
Pertemuan Ke-5

8. Melakukan percobaan massa jenis benda


dengan bentuk yang tak beraturan
9. Mengumpulkan data percobaan massa
jenis benda dengan bentuk yang tak
beraturan
Pertemuan Ke-6

10.Mengolah data hasil percobaan massa


jenis benda dengan bentuk yang tak
beraturan
11.Menyajikan data hasik percobaan massa
jenis benda dengan bentuk yang tak
beraturan
Pertemuan Ke-7

12.Membuat laporan dari hasil percobaan


13.Mengomunikasikan hasil percobaan secara
lisan maupun tertulis
Pertemuan Ke-8

Assesmen Sumatif

10.2 Menyajiakn hasil analisis gejala, Pertemuan Ke-1  Efek Rumah 15 JP  Mandiri
penyebab, dampak, dan silusi atas kaca  Bergotong
1. Mendeskripsikan proses efek rumah kaca  Gejala, royong
perubahan iklim dan pemanasan global,
2. Mengidentifikasi macam-macam gas penyebab,  Kreatif
serta mengkomunikasikan hal-hal yang
rumah kaca dampak, dan  Beriman,
harus dilakukan untuk mengurangi Pertemuan Ke-2 solusi atas bertakwa
terjadinya pemansan global dalm perubahan kepada

5
kehidupan sehari-hari 3. Menngidentifikasi penyebab terjadinya iklim, dan Tuhan YME
pemanasan global pemanasan dan
4. Menganalisis pemanasan global dan global berakhlak
dampaknya bagi kehidupan serta mulia
lingkungan  Berkebineka
Pertemuan Ke-3 dan Ke-4 an global

5. Mengajukan gagasan untuk


memperlambat dampak pemanasan global
melalui produk
6. Menyampaikan saran dan pendapat
mengenai hal-hal yang harus dilakukan
untuk mengurangi terjadinya pemanasan
global
Pertemuan Ke-5

Assesmen sumatif

10.3 Menganalisis gejala, penyebab, Pertemuan Ke-1  Pencemaran 12 JP  Beriman,


dampak dan solusi atas pencemaran lingkungan bertakwa
lingkungan, serta mencipta produk ramah 1. Mengidentifikasi fakta-fakta pencemaran  Ekosistem kepada
lingkungan  El nino Tuhan YME
lingkungan yang bermanfaat untuk
2. Menganalisis keterkaitan fakta  La nina dan
mengurangi pencemaran lingkungan
pencemaran lingkungan dengan berakhlak
secara kreatif mulia
keberlansungan makhluk hidup dan
ekosistem  Berkebineka
Pertemuan Ke-2 an global
 Bergotong
3. Mendeskripsikan el nino dan la nina royong
4. Menganalisis keterkaitan el nino dan la  Bernalar
nina bagi indonesia kritis
Pertemuan Ke-3

6
5. Menganalisis cara mengurangi terjadinya
pencemaran lingkungan
6. Mengajukan gagasan sendiri untuk
mencegah pencemaran lingkungan
Pertemuan Ke-4

Assemen Sumatif

10.4 mendiagramkan bentuk energy dari Pertemuan Ke-1  Bentuk 24 JP  Beriman,


tranformasinya serta menjelaskan energy dan bertakwa
1. Mengidentifikasi jenis-jenis energy dan transformasi kepada
perkembangan sumber-sumber energy
mendeskripsikan perubahan energy yang nya Tuhan YME
yang digunakan manusia sepanjang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari  Perkembang dan
sejarah, mualai dari penggunaan api, lava, Pertemuan Ke-2 an berakhlak
angina dan cahaya matahari, hingga penggunaan mulia
inovasi sel elektrokimia, generator, 2. Menganalisi keberlakuan Hukum berbagai  Kreatif
bimassa, nuklir dan lain sebagainya. Kekekalan Energi Mekanik pada peristiwa sumber  Bergotong
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari energy royong
10.5 Menganalisis keterbatasan sumber Pertemuan Ke-3  Sumber  Bernalar
energy dan dampaknya, serta merancang energy kritis
3. Menganaisis masalah sumber energy dan akternatif
penggunaan sumber energy alternative
damoaknya dalam kehidupan masyarakat
yang sesuai di lingkungan sekitar, seperti  Keterbatasa
modern
n sumber
biomassa, windtturbun, mikrohidro, sel Pertemuan Ke-4
energy dan
surya dan lain sebagainya secara kreatif,
dampaknya
mandiri dan inovatif serta terampil 4. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan
 Rancangan
mengaplikasikan rancangan tersebut sumber energy alternatif
pembuatan
Pertemuan Ke-5
dalam kehidupan sehari-hari. energy
5. Menganalisis transformasi energy pada alternatif
produk teknologi
Pertemuan Ke-6 dan Ke-7

6. Mendesain produk kreatif dalam bidang

7
energy terbarukan, kemudian melakukan
uji coba terhadap produk tersebut
Pertemuan Ke-8

Assesmen Sumatif

Total JP 75 JP
Intrakurikuler

Total Projek 30 JP

GLOSARIUM

akurasi = sifat pengukuran yang mendekati nilai sebenamya

angka penting = angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan taksiran

besaran = sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka

biomassa = bahan organik yang bisa berasal dari hewan atau tumbuhan

efek rumah kaca = peristiwa terperangkapnya panas di bumi akibat kondisi atmosfer

energi = kemampuan untuk melakukan usaha

galat pengukuran = kekeliruan pengukuran terhadap nilai sebenamya

gas rumah kaca = gas yang mengakibatkan efek rumah kaca

generator = pembangkit energi listrik

8
hipotesis = jawaban sementara terhadap masalah yang masih harus dibuktikan kebenarannya

iklim = kondisi cuaca di wilayah tertentu dalam periode waktu yang lama.

metode ilmiah = metode sains yang menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan suatu permasalahan

mikrohidro = tenaga air berskala kecil yang dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak pembangkit listrik

notasi ilmiah = bentuk penulisan terstandar untuk mempermudah penentuan suatu nilai

presisi = sifat pengukuran yang mendekati nilai yang sama meskipun dilakukan berulang

satuan = pembanding dalam pengukuran yang ditetapkan berdasar acuan tertentu

sel elektrokimia = alat yang menghasilkan energi listrik berdasarkan reaksi kimia, seperti baterai

sel surya = pembangkit listrik yang mengubah energi dari matahari menjadi energi listrik

transformasi energi = perubahan bentuk energi

variabel = sesuatu yang memiliki nilai dan dapat diubah

windturbine = pembangkit listrik tenaga angina

9
1
1
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : Rina Yenti, S.Si


Mata pelajaran : Fisika
Jenjang : SMA
Kelas/ fase : X/ E
Semester : 1
Tema/ topic : Alat ukur panjang, massa dan waktu
Tahun pelajaran : 2023/2024
Alokasi waktu : 3 × 45 menit
Instansi/ sekolah : SMA Negeri 1 Ranah Pesisir

B. PERUMUSAN KOMPETENSI AWAL


Prasyarat
1. Memahami konsep alat-alat ukur dalam pengukuran
2. Mampu untuk melakukan pengukuran

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Sesuai profil pelajar Pancasila yang ada pada dokumen ATP untuk pembelajaran pada modul
ini adalah sebagai berikut:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
2. Berkebinekaan global
3. Bergotong-royong
4. Mandiri
5. Bernalar kritis
6. Kreatif

D. SARANA DAN PRASARANA


Sarana : Komputer/laptop, LCD proyektor, papan tulis, spidol, buku,
LKPD
Prasarana : Gedung, dan ruangan

E. TARGET PESERTA DIDIK

Target Jumlah
Peserta didik reguler/ tipikal umum 31
Peserta didik dengan ketunaan -

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model
Pertemuan 1 Problem Basic Learning

1
KOMPONEN INTI

1. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E, Peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-
isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah mencakup:
mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan
penyelidikan, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan
refleksi, mengkomunikasikan hasil dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual
menggunakan apilkasi teknologi yang tersedia terkait dengan pengukuran, perubahan
iklim dalam pemanasan global, pencemaran lingkungan, dan energi alternatif serta
pemanfaatannya.
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Fase CP :E
Elemen CP : Pemahaman Fisika dan Keterampilan proses
Tujuan Pembelajaran Domain CP Indikator Pencapaian Tujuan
Pembelajaran
Setelah mengikuti Pemahaman Pertemuan I
model pembelajaran Fisika 1. Mendeskripsikan alat ukur
kooperatif dan model berdasarkan satuannya
- Panjang
pembelajaran inkuiri
- Massa
peserta didik mampu - Waktu
mendeskripsikan alat 2. Menggunakan alat ukur yang sesuai
ukur panjang, massa, dengan objek yang diukur
dan waktu, Keterampilan
mengkomunikasikan Proses 3. Menentukan hasil pengukuran dengan
hasil pengukuran, dan mikrometer sekrup
4. Menentukan hasil pengukuran dengan
menampilkan sikap
jangkasorong
ilmiah yang baik. 5. Mengkomunikasikan hasil
pengukuran dan menampilkan sikap
ilmiah yang baik

6. ASESMEN

1. Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik merupakan asesmen yang dilakukan di awal atau sebelum
memulai kegiatan pembelajaran. Asesmen diagnostik yang dilakukan ada 2 yaitu:
a. Asesmen diagnostik non kognitif dilakukan dengan menggunakan instrument tes
gaya belajar dan tes kepribadian dengan melibatkan guru BK.
b. Asesmen diagnostik kognitif

2
Melalui guru mata pelajaran menggunakan instrument tes awal (pre test).
Bentuk : Tes
Instrumen : Tes Lisan
Soal:?
1) Apa saja yang termasuk alat ukur?
2) Alat-alat ukur yang ada disekitar atau dalam kehidupan sehari-hari?
2. Asesmen Formatif
Asesmen formatif adalah asesmen yang dilakukan selama proses kegiatan
pembelajaran baik intrakurikuler maupun projek. Asesmen formatif meliputi 3 ranah
yaitu
a. Sikap
Meliputi profil pelajar Pancasila yang ditargetkan pada modul ini
Bentuk : Non tes (observasi)
Instrumen : Lembar observasi

Lembar observasi asesmen formatif ranah sikap


No Nama Elemen Sikap Yang Diamati (Sesuai yang ada pada dokumen ATP)
Siswa Beriman, Berkebinekaa Gotong Mandiri Bernala Kreati
bertakwa, dan n Global Royong r kritis f
berakhlak mulia
1
2

b. Pengetahuan
Meliputi setiap TP pada elemen pemahaman/ pengetahuan
Bentuk : Tes
Instrumen : Tes tulis
Soal:
1. Pengukuran panjang sebuah pensil dengan mistar ditunjukkan pada gambar
berikut. Berdasarkan gambar tersebut panjang pensil adalah . . . cm.

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 9. Skala pada jangka sorong


Skala utama (SU) = ................... cm

3
Skala Nonius (SN) = ................... mm = ................... cm
Ukuran benda = SU + SN = ................... cm + ............... cm = ................. cm
3. Pengukuran tebal satu lembar kertas karton dengan mikrometer sekrup
ditunjukkan pada gambar berikut Tebal kertas karton tersebut adalah . . . mm

4. Pengukuran massa benda dengan neraca tiga lengan atau neraca ohauss,
ditunjukkan pada gambar berikut. Tentukan massa benda tersebut!

5. Perhatikan gambar alat ukur berikut!

Waktu yang ditunjukkan pada stop watch tersebut adalah

c. Keterampilan
Meliputi setiap TP pada elemen performa/ keterampilan
Bentuk : Non Tes (presentasi)
Instrumen : Lembar observasi

Lembar asesmen formatif ranah keterampilan (aspek keterampilan proses)


Presentasi Laporan Menggunakan Media Digital

No Kegiatan TP yang diasesmen Skor


1 Memilih alat
2 Memasang alat
3 Mengoperasikan alat

4
4 Mengkomunikasikan hasil presentasi
5 Membuat slide presentasi
Warna menarik tidak menyolok
Desain

Rubrik asesmen
No Nama Siswa Kegiatan TP yang diasesmen Skor Deskripsi Capaian
Rata
1 2 3 4 dst
1
2
3
4
5

Rubrik Laporan Praktikum


Skala
Deskripsi
3 2 1

Pendahuluan Mencakup Mencakup 2-3 Mencakup satu


Mencakup: keempat kriteria yang kriteria dengan
● Tujuan Eksperimen kriteria dengan telah disebutkan jelas dan
● Alat dan Bahan lengkap dan dengan jelas dan lengkap
● Prosedur jelas lengkap
● Teori Pendukung
Data Percobaan Mencakup Mencakup 1-2 Mencakup satu
● Jelas ketiga kriteria kriteria yang telah kriteria, tetapi
● Tanpa rekayasa dengan lengkap disebutkan ambigu
● Sesuai dengan lengkap
prosedur eksperimen
Analisis Data Mencakup Mencakup 2-3 Mencakup satu
● Jelas keempat kriteria yang telah kriteria dengan
● Dapat diterima secara kriteria dengan disebutkan dengan jelas dan
logika lengkap dan jelas dan lengkap lengkap
● Memberikan alasan jelas
yang jelas terhadap
analisis yang
diberikan
● Mudah dimengerti
Kesimpulan Mencakup Mencakup 2-3 Mencakup satu
● Sesuai dengan ketiga kriteria kriteria yang kriteria, tetapi
analisis data dengan lengkap telah disebutkan ambigu
● Memberikan aplikasi dengan jelas dan
dalam kehidupan lengkap
sehari-hari,
● Menjawab tujuan
eksperimen

5
3. Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif adalah asesmen yang dilakukan setelah proses kegiatan
pembelajaran baik intrakurikuler maupun projek selesai dilaksanakan.
Bentuk : tes tulis
1. Tebal dua plat besi yang diukur bergantian menggunakan mikrometer sekrup,
hasilnya masing-masing ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Selisih tebal kedua plat besi adalah ...


a. 1,08 mm
b. 1,58 mm
c. 2,08 mm
d. 2,58 mm
e. 2,68 mm

2. Perhatikan gambar di bawah ini:


22
1 33 44

5 5

7 6

Bagian gurat ukur kedalaman, skala nonius dan rahang tetap bawah secara
berurutan ditunjukkan nomor ...
a. 1, 2 dan 3
b. 4, 5 dan 6
c. 7, 2 dan 5
d. 4, 5 dan 7
e. 1, 3 dan 6

3. Hasil pengukuran panjang dan lebar sebidang tanh berbentuk empat persegi adalah
15,35 m dan 12,5 m. Luas tanah menurut angka penting adalah
a. 191,875 m2
b. 191,88 m2
c. 191,87 m2

6
d. 191,9 m2
e. 192 m2
4. Perhatikan gambar jangka sorong berikut:

Ketelitian dari jangka sorong di bawah ini adalah ...


a. 0,02 mm
b. 0,10 mm
c. 0,01 mm
d. 0,50 mm
e. 0,05 mm
5. Suatu plat logam diukur diameternya menggunakan jangka sorong dan didapat
hasil seperti gambar berikut:

Dan ketebalannya diukur menggunakan mikrometer sekrup dan didapatkan


hasil seperti gambar berikut:

Jika plat logam memiliki massa jenis 2,1 x 103 g/cm3 maka massa plat logam
tersebut berdasarkan aturan angka penting dan notasi ilmiah adalah ... gram

a. 1,03 x 105
b. 1,03 x 104
c. 1,0 x 104
d. 1 x 104
e. 10 x 105

7. TINDAK LANJUT ASESMEN

Tindak lanjut asesmen terdiri dari 2 kegiatan yaitu remedial dan pengayaan.
1. Remedial
a) Peserta Remedial
Remedial diberikan untuk peserta didik yang capaian pembelajarannya belum
tercapai
b) Bentuk Pelaksanaan Remedial

7
Setelah guru melaksanakan analisis hasil tes, maka guru akan memperoleh
informasi ketuntasan hasil belajar secara klasikal (n). Pelaksanaan pembelajaran
remedial menggunakan salah satu bentuk kegiatan dengan ketentuan:
⮚ Jika n < 65%, maka dilaksanakan pembelajaran ulang yang diikuti dengan
pemberian tugas.
⮚ Jika 65% ≤ n < 80%, maka dilaksanakan bimbingan secara kelompok yang
diikuti dengan pemberian tugas.
⮚ Jika 80% ≤ n < 90%, maka dilaksanakan pemanfaatan tutor sebaya yang
diikuti dengan pemberian tugas.
⮚ Jika 90% ≤ n < 100%, maka dilaksanakan bimbingan secara individu yang
diikuti dengan pemberian tugas.
Seluruh kegiatan pembelajaran remedial diakhiri dengan pemberian tes ulang.
(Soal Terlampir)
c) Penilaian
Pemberian nilai TP bagi peserta didik yang mengikuti remedial adalah sesuai
dengan nilai capaian yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti tes ulang.

Daftar Nilai Remedial


Sekolah :
Mapel :
Fase / Semester :
No Nama Siswa Bentuk Remedial Nilai Ttd
Remedial Siswa
1
2

2. Pengayaan
a) Peserta Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk peserta didik yang telah mencapai dan/atau
melampaui KKTP. Rerata KKTP pada capaian dalam modul (nama mapel) ini
adalah …
b) Bentuk Pelaksanaan Pengayaan
c) Dari analisis hasil tes juga akan diperoleh informasi peserta didik yang akan
mengikuti pembelajaran pengayaan (x). Pelaksanaan pembelajaran pengayaan
menggunakan salah satu bentuk kegiatan dengan ketentuan:
⮚ Jika KKTP ≤ x < 100, maka peserta didik diarahkan untuk memperdalam
materi masih dalam cakupan TP. Bentuk pelaksanaan pembelajaran
pengayaan dilaksanakan melalui belajar kelompok atau belajar
mandiri.
⮚ Jika x = 100, peserta didik diarahkan untuk memperdalam dan
memperluas materi dan menjadi TTS didalam kelasnya. Bentuk
pelaksanaan pembelajaran pengayaan dilaksanakan melalui belajar
kelompok, belajar mandiri atau pembelajaran berbasis tema.
d) Penilaian
Pembelajaran pengayaan diakhiri dengan penilaian sesuai dengan rubrik
penilaian masing-masing mata pelajaran.

Daftar Nilai Pengayaan


Sekolah :

8
Mapel :
Kelas / Semester :
No Nama Siswa Bentuk Pengayaan Nilai Pengayaan Ttd
Siswa
1
2
3
4
5

8. PEMAHAMAN BERMAKNA

Pertemuan
 Alat-alat Ukur
o Panjang
o Massa
o Waktu
o Hasil Pengukuran

9. PERTANYAAN PEMANTIK
Pernahkan ananda melihat timbangan? Biasanya sering kita temui dipasar, minimarket
atau swalayan. Bagaimana cara kerja alat tersebut? Bagaimana kaitannya dengan
pengukuran?

10. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan ke-1 (2 x 45 menit)


Materi : Alat-alat ukur panjang, massa dan waktu

Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


1. Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis
 Guru mengucapkan salam
 Guru memimpin peserta didik berdo’a
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik
2. Guru mengajukan pertanyaan untuk membuka kompetensi awal peserta didik terkait
pengukuran
- Apakah pernah melakukan pengukuran?
- Alat-alat apa saja yang termasuk dalam pengukuran?
Orientasi masalah
3. Guru memotivasi peserta didik dengan mendekatkan konsep pengukuran
- Guru menampilkan gambar alat-alat ukur dalam kehidupan sehari-hari
- Guru menampilkan gambar seseorang yang sedang menimbang benda
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
5. Guru menyampaikan cakupan materi
Kegiatan Inti (70 menit)

9
Fase 1: Orientasi peserta didik - Guru meminta perwakilan peserta didik untuk mengukur
pada masalah panjang buku, ketebalan buku dan diameter tutup botol
- Membimbing peserta didik mengidentifikasi masalah
Fase 2: Mengorganisasi - Membagi peserta didik kedalam kelompok secara
peserta didik untuk belajar heterogen dan membagikan LKS kepada masing-masing
kelompok
Fase 3: Membimbing - Menuntun dan membimbing peserta didik untuk
penyelidikan individual melakukan percobaan pengukuran panjang dalam
maupun kelompok) kelompok
Fase 4: Mengembangkan hasil - Membimbing peserta didik mengolah data hasil
karya dan menyajikan hasil percobaan pengukuran panjang
- Membimbing peserta didik menyimpulkan hasil
percobaan pengukuran panjang
- Meminta peserta didik mempresentasikan hasil
kelompoknya
Fase 5: menganalisis dan - Guru mengevaluasi dan menganalisis proses dan
mengevaluasi proses dan pemecahan dari masalah
pemecahan masalah - Guru memperkuat kesimpulan dari peserta didik

Kegiatan Penutup ( 10 menit)


1. Guru bersama peserta didik mengambil manfaat dari pembelajaran mengenai materi yang
sudah dipelajari
2. Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik dalam bentuk latihan atau kuis
3. Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran yang akan datang

11. REFLEKSI
1. Lembar Refleksi Guru
No. Refleksi Penjelasan
1) Persentase keterlaksanaan Persentase keterlaksanaan.....%
rancangan kegiatan Keterangan :
pembelajaran (%)
2) Kendala yang dihadapi
selama kegiatan
pembelajaran
3) Catatan perbaikan untuk
mengatasi
Kendala pada kegiatan
pembelajaran berikutnya
4) Peserta didik yang 1) Nama :
mengalami kesulitan Uraian Kesulitan :
2) Nama :
Uraian Kesulitan :
3) dst.

10
5) Catatan positif peserta 1) Nama :
didik Catatan Positif :
2) Nama :
Catatan Positif :
3) dst.
6) Catatan lainnya

2. Lembar Refleksi Peserta Didik


Nama :
Mata Pelajaran :
Nama Guru :
Kelas :
Hari/tanggal :
Materi Pembelajaran :
No. Pertanyaan Jawaban
1. Setelah belajar, materi apa
yang Ananda pahami?
2. Setelah belajar, materi apa
yang masih sulit Ananda
pahami?
3. Apakah Ananda tertarik
dengan materi yang
dipelajari?
4. Bagaimana kesan Ananda
selama pembelajaran?
Berikan saran/masukan!

11
LAMPIRAN

12
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ranah Pesisir


Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Fisika
Materi : Pengukuran
Sub Materi : Alat Ukur
Alokasi waktu : 45 menit

13
A PETUNJUK BELAJAR

1) Berdoalah sebelum memulai pratikum !


2) Bacalah dan ikutilah petunjuk kerja secara cermat!
3) Gunakanlah berbagai buku sumber untuk membantu pemahaman tugas-tugas di bawah
ini!
4) Mintalah bantuan gurumu untuk hal-hal yang kurang dimengerti!

B TUJUAN YANG AKAN DICAPAI

Tujuan Kegiatan:

Melalui percobaan peserta didik dapat menjelaskan bagian-bagian alat ukur panjang,
massa dan waktu, dan membaca hasil pengukuran alat ukur panjang.

C Informasi Pendukung

1 Alat dan Bahan

a. Mistar
b. Jangka sorong
c. Micrometer sekrup
d. Buku
e. Tutup Botol
f. Koin

2 Materi Pembelajaran

14
(a) (b)

Gambar 1.1 (a) Petugas posyandu sedang menimbang balita dan

(b) Penjual sedang menimbang ikan di pasar

Perhatikan gambar di atas, beberapa orang sedang melakukan kegiatan pengukuran.


Aktivitas mengukur yang lain tentu seringkalian lihat misalnya mengukur massa beras,
massa daging dan mengukur panjangsebidang tanah. Kegiatanpengukuran begitu akrab
dalam keseharian kita. Fisika lahir danberkembang dari hasil percobaan danpengamatan.
Percobaan (eksperimen) dan pengamatan(observasi) memerlukan pengukuran
(measurement)dengan bantuan alat-alat ukur, sehingga diperoleh data/hasil pengamatan
yang bersifat kuantitatif.

Alat Ukur

1. Mistar
Pada mistar, jarak antara dua goresan yang berdekatan merupakan skala
terkecilnya. Umumnya, skala terkecil mistar adalah 1 mm, tetapi ada juga mistar
yang skala terkecilnya lebih besar dari 1 mm, misalnya 1 cm.
2. Jangka sorong
Jangka sorong memiliki bagian utama yang disebut rahang tetap dimana terdapat
skala utama dan rahang geser dimana terdapat skala nonius atau vernier. Nilai
skala terkecil jangka sorong bergantung pada pembagian skala nonius yang
terdapat pada rahang geser. Umumnya, jangka sorong yang banyak beredar di
pasaran saat ini adalah jangka sorong yang memiliki nilai skala terkecil 0,1 mm.

15
Gambar 1. Bagian-bagian jangka sorong

1. Rahang dalam untuk mengukur diameter dalam.


2. Rahang luar untuk mengukur diameter luar.

3. Bagian untuk mengukur kedalaman/tinggi suatu benda.

3. Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup memiliki skala utama dan selubung luar yang memiliki skala
putar sebagai nonius.

Gambar 2. Bagian-bagian mikrometer sekrup

4. Neraca Ohauss
Neraca ohauss terdiri atas tiga batang skala. Batang pertama berskala ratusan
gram, batang kedua berskala puluhan gram dan batang ketiga berskala satuan
gram.

Gambar 3. Neraca Ohauss

5. Stopwatch
Stopwatch merupakan alat ukur waktu yang umum digunakan.

16
Gambar 4. Stopwatch analog

2 Referensi

Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga


Kanginan, Marthen. 2016. FISIKA untuk SMA/ MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Depdiknas
Sumarsono, Joko. 2009. FISIKA untuk SMA?MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Depdiknas

D Langkah Kerja dan Tugas

a. Mistar
1) Siapkan mistar dan buku
2) Ukurlah panjang buku menggunakan mistar
3) Baca dan catatlah hasil pengukuran yang telah dilakukan!
4) Masukkan hasilnya ke dalam tabel 1!
5) Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali
Tabel 1. Pengukuran menggunakan mistar

Aspek yang diukur Pengukuran ke- Hasil pengukuran (cm)

Panjang buku 2

b. Jangka Sorong (Vernier Caliper)


1) Siapkan jangka sorong dan tutup botol!
2) Ukurlah diameter luar, diameter dalam dan kedalaman dalam tabung reaksi
menggunakan jangka sorong
3) Bacalah skala utama dan skala noniusnya!

17
4) Masukkan hasilnya ke dalam tabel 2!
5) Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali.

Tabel 2. Data pengukuran menggunakan jangka sorong

Nilai skala
Nilai skala Nonius Hasil pengukuran = SU + SN
Aspek yang Pengukura
utama (SU)
diukur n ke- (SN) (mm)
(mm)
(mm)

1
Diameter
2
luar
3

1
Diameter
2
dalam
3

Kedalaman 2

c. Mikrometer Sekrup
1) Siapkan mikrometer sekrup !
2) Siapkan beban koin dan buku !
3) Ukurlah tebal koin logam dan tebal buku menggunakan mikrometer sekrup
4) Bacalah skala utama dan skala noniusnya!
5) Masukkan hasilnya ke dalam tabel!
6) Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali
Tabel 3. Data pengukuran menggunakan mikrometer sekrup

Aspek yang Pengukura Nilai skala Nilai skala Hasil pengukuran = SU + SN


diukur n ke- utama (SU) Nonius

18
(SN)
(mm) (mm)
(mm)

Ketebalan koin 2

Ketebalan Buku 2

1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan percobaan yang telah kamu


lakukan!
a. Mistar
1) Jelaskan bagaimana menentukan NST pada mistar ……….
2) Pengukuran dengan menggunakan mistar, bisa dilakukan untuk mengukur
besaran apa saja………..
3) Jelaskan cara yang paling benar pada saat melakukan pengukuran dengan
menggunakan mistar? Jabarkan bagaimana cara kamu menggunakan mistar
pada saat melakukan pengukuran pada percobaan diatas?
4) Jelaskan nilai rata-rata hasil pengukuran menggunakan mistar berdasarkan
percobaan yang telah kamu lakukan?
…………………………………….…………………………………….…………………………………….
…………………………………….……

b. Jangka sorong
1) Jelaskan cara menentukan NST pada Jangka Sorong ……….
2) Jangka sorong memiliki rahang tetap dan rahang sorong. Bagian mana yang
menjadi skala utama dan skala nonius……
3) Jelaskan fungsi skala nonius pada jangka sorong……
4) Jelaskan benda apa saja yang bisa diukur dengan menggunakan jangka
sorong?
5) Jelaskan apa semua benda bisa diukur diameternya dengan menggunakan
jangka sorong ?
6) Jelaskan nilai rata-rata hasil pengukuran menggunakan jangka sorong
berdasarkan percobaan yang telah kamu lakukan?
…………………………………….…………………………………….…………………………………….
…………………………………….……
c. Mikrometer sekrup

19
1) Jelaskan cara menentukan NST pada micrometer sekrup……….
2) Jelaskan bagaimana cara membaca hasil pengukuran yang benar pada
micrometer sekrup…..
3) Bagian micrometer sekrup terdiri dari skala utama dan skala nonius.
Jelaskanlah keterkaitan dari skala utama dan skala nonius…..
4) Jelaskan benda apa saja yang bisa diukur dengan menggunakan micrometer
sekrup? Apakah bisa mengukur diameter dengan menggunakan micrometer
sekrup ?
5) Jelaskan berapa nilai rata-rata hasil pengukuran menggunakan mikrometer
sekrup?
…………………………………….…………………………………….…………………………………….
…………………………………….……

2. Diantara mistar, jangka sorong dan micrometer sekrup alat apa yang paling teliti
untuk mengukur besaran? Kenapa?
…………………………………….…………………………………….…………………………………….
…………………………………….……

Jelaskan kesimpulan berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan!!

Kesimpulan :

E Evaluasi

6. Pengukuran panjang sebuah pensil dengan mistar ditunjukkan pada gambar berikut.
Berdasarkan gambar tersebut panjang pensil adalah . . . cm.

20
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

7. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 9. Skala pada jangka sorong

Skala utama (SU) = ................... cm

Skala Nonius (SN) = ................... mm = ................... cm

Ukuran benda = SU + SN = ................... cm + ............... cm = ................. cm

8. Pengukuran tebal satu lembar kertas karton dengan mikrometer sekrup ditunjukkan
pada gambar berikut Tebal kertas karton tersebut adalah . . . mm

……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Nilai Paraf Guru Paraf Orang Tua

21
B. BAHAN BACAAN

A PETUNJUK BELAJAR

1. Berdoalah setiap Ananda akan memulai dan mengakhiri pembelajaran. Berdoa


merupakan wujud rasa syukur kita sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang selalu
menghambakan diri kepada-Nya dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Doa sebelum melaksanakan pembelajaran

2. Bacalah pendahuluan yang menggambarkan cakupan materi yang akan kamu


pelajari.
3. Bacalah KD, indikator dan Tujuan pembelajaran.
4. Pahami materi pelajaran secara seksama, bila perlu garis bawahi hal-hal yang dirasa
penting.
5. Pahami contoh soal yang diberikan.
6. Kerjakan latihan dengan teman sebangkumu.
7. Uji kemampuanmu dengan mengerjakan evalusi secara mandiri.

22
B Informasi Pendukung

PENGUKURAN

Gambar 1.1 (a) Petugas posyandu sedang menimbang balita dan


(b) Penjual sedang menimbang ikan di pasar

Perhatikan gambar di atas, beberapa orang sedang melakukan kegiatan pengukuran.


Aktivitas mengukur yang lain tentu seringkalian lihat misalnya mengukur massa beras, massa
daging dan mengukur panjangsebidang tanah. Kegiatanpengukuran begitu akrab dalam
keseharian kita. Fisika lahir danberkembang dari hasil percobaan danpengamatan.
Percobaan (eksperimen) dan pengamatan (observasi) memerlukan pengukuran
(measurement) dengan bantuan alat-alat ukur, sehingga diperoleh data/hasil pengamatan
yang bersifat kuantitatif.

1. Pengukuran Besaran Fisika

a. Pengukuran Panjang
Untuk mengukur besaran panjang suatu benda, Anda dapat menggunakan
mistar, jangka sorong atau micrometer sekrup. Setiap alat ukur panjang tersebut
tentunya mempunyai karakteristik sendiri.
1) Mistar
Kebanyakan mistar berskala cm atau mm. Pengukuran dengan mistar dapat
dilakukan dengan ketelitian sampai setengah skala terkecil yang terdapat pada
mistar itu. Mistar dengan skala mm, berarti skala terkecil 1 mm, sehingga mistar
tersebut memiliki ketelitian sebesar 0,5 mm atau 0,05 cm.

23
Gambar 4.1 Cara membacaskala mistar yang tepat
Dalam setiap pengukuran dengan menggunakan mistar, usahakan
kedudukan pengamat (mata) tegak lurus dengan skala yang akan diukur. Hal ini
untuk menghindari kesalahan penglihatan (paralaks). Paralaks yaitu
kesalahanyang terjadi saat membaca skala suatu alat ukur karena kedudukan mata
pengamat tidak tepat.

Contoh mengukur panjang dengan mistar


Tentukan panjang karet penghapus A dan B?

Gambar 4.2Mengukur dengan mistar

Jawab:
* Panjang karet penghapus A
Ujung depan dititik 0 dan ujung belakang di 2 cm lebih 3mm. Jadi panjangnya 2,3
cm.
* Panjang karet penghapus B
Ujung depan di titik 3 cm dan ujung belakang di 4 cm lebih 7 mm. Jadi panjang
karet penghapus B 4,7 cm – 3 cm = 1,7 cm.

2) Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang, tebal,
kedalaman lubang, dan diameter luar maupun diameter dalam suatu benda
dengan batas ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong merupakan alat
untuk mengukur panjang yang lebih teliti atau presisi dari pada mistar. Pada
dasarnya, jangka sorong terdiri dari dua jenis, yaitu jangka sorong analog dan
jangka sorong digital. Dalam penggunaan jangka sorong digital untuk mengukur
suatu benda, kita akan membaca hasil pengukuran secara langsung pada layar
jangka sorong tersebut.
Jangka sorong analog mempunyai dua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang
sorong. Pada rahang tetap dilengkapi dengan skala utama, sedangkan pada rahang
sorong terdapat skala nonius atau skala vernier. Nama vernier diambilkan dari
nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik
berkebangsaan Prancis. Skala nonius mempunyai panjang 9 mm yang terbagi
menjadi 10 skala dengan tingkat ketelitian 0,1 mm.

24
Gambar 4.3Bagian-bagian jangka sorong analog

Contoh Pengukuran dengan jangka sorong.


Tentukan diameter kelereng?

2.

3) Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur ketebalan benda yang relatif tipis,
misalnya kertas, seng, dan karbon mengukur diameter benda-benda bulat yang
kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Pada mikrometer sekrup terdapat
dua macam skala, yaitu skala tetap dan skala putar (nonius).
 Skala tetap (skala utama)
Skala tetap terbagi dalam satuan milimeter (mm). Skala ini terdapat pada laras
dan terbagi menjadi dua skala, yaitu skala atas dan skala bawah.
 Skala putar (skala nonius)
Skala putar terdapat pada besi penutup laras yang dapat berputar dan dapat
bergeser ke depan atau ke belakang. Skala ini terbagi menjadi 50 skala atau
bagian ruas yang sama. Satu putaran pada skala ini menyebabkan skala utama
bergeser 0,5 mm.
Jadi, satu skala pada skala putar mempunyai ukuran:

25
1/50 x 0,5 mm = 0,01 mm. Ukuran ini merupakan batas ketelitian mikrometer
sekrup.

Gambar. 4.4Mikrometer sekrup dan bagian-bagiannya.

Cara membaca Mikrometer Sekrup

Skala terkecil dari skala putar 0,01 mm, dengan batas ukur dari 0,01 mm – 0,50
mm.

b. Pengukuran Massa
Besaran massa diukur menggunakan neraca. Neraca dibedakan menjadi beberapa
jenis, seperti neraca analitis dua lengan, neraca Ohauss, neraca lengan gantung, dan
neraca digital.

1) Neraca analitis dua lengan

Neraca ini berguna untuk mengukur massa


benda, misalnya emas, batu, kristal benda, dan lain-
lain. Batas ketelitian neraca analitis dua lengan yaitu 0,1
gram.

Gambar 4.5 Neraca analitis

2) Neraca ohauss
Neraca ini berguna untuk mengukur massa
benda atau logam dalam praktek laboratorium.
Kapasitas beban yang ditimbang dengan
Gambar 4.6 Neraca Ohaus

26
menggunakan neraca ini adalah 311 gram.
Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1
gram.

3) Neraca lengan gantung


Neraca lengan gantung atau bisa disebut juga
neraca tiga lengan berguna untuk menentukan
massa benda, yang cara kerjanya dengan
menggeser beban pemberat di sepanjang
batang. Gambar 4.7 Neraca lengan
4) Neraca digital gantung
Neraca digital (neraca elektronik) di dalam
penggunaanya sangat praktis, karena besar
massa benda yang diukur langsung ditunjuk
dan terbaca pada layarnya. Ketelitian neraca
Gambar 4.8 Neraca Digital
digital ini sampai dengan 0,001 gram.

c. Pengukuran Waktu
Waktu merupakan besaran yang menunjukkan lamanya suatu peristiwa
berlangsung. Berikut ini beberapa alat untuk mengukur besaran waktu:
1) Stopwatch
Dengan ketelitian 0,1 detik karena setiap skala pada
stopwatch dibagi menjadi 10 bagian. Alat ini
biasanya digunakan untuk pengukuran waktu dalam
kegiatan olahraga atau dalam praktik penelitian. Gambar 4.9 Stopwatch Analog

2) Arloji
Arloji dalah alat ukur waktu yang paling banyak
digunakan manusia dan sudah menjaddi salah satu
aksesoris wajib baik bagi pria maupun wanita. Arloji
atau jam tangan umumnya memiliki ketelitian 1
detik. Gambar 4.10 Jam tangan
3) Waktu elektronik
Penunjukannya mencapai ketelitian 1/1000 detik.
4) Jam atom Cesium
Dibuat dengan ketelitian 1 detik tiap 3.000 tahun, artinya kesalahanpengukuran
jam ini kira-kira satu detik dalam kurun waktu 3.000 tahun.

27
Latihan

Kerjakan di buku latihanmu!


1. Pengukuran panjang sebuah pensil dengan mistar ditunjukkan pada gambar berikut.
Berdasarkan gambar tersebut berapakah panjang pensil tersebut?

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pengukuran diameter tabung reaksi dengan menggunakan Jangka Sorong ditunjukan


pada ganmbar diatas. Berdasarkan gambar tersebut berapakah hasil pengukuran
diameter tabung reaksi?

3. Pengukuran tebal satu lembar kertas karton dengan mikrometer sekrup ditunjukkan
pada gambar berikut Tebal kertas karton tersebut ?

4. Pengukuran massa benda dengan neraca tiga lengan atau neraca ohauss, ditunjukkan
pada gambar berikut. Tentukan massa benda tersebut!

28
C Latihan

1. Andi mengukur massa benda dengan menggunakan neraca yang mempunyai skala
terkecil 0,1 gram. Jika hasil pengamatan Andi adalah 3,5 gram, bagaimana Andi
menuliskan hasil pengukurannya?
2. Arman mendapat tugas untuk mengukur suhu air yang sedang mendidih. Ia melkukan
pengukuran sebanyak 5 kali dan hasilnya antara lain, 100,4 oC; 100,5oC; 100,1oC; 100,8oC;
dan 100,2oC. Bagaimana Arman harus melaporkan hasil pengukurannya? Tulis juga nilai
ketidakpastiannya!

D Evaluasi

1. Tebal dua plat besi yang diukur bergantian menggunakan mikrometer sekrup,
hasilnya masing-masing ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Selisih tebal kedua plat besi adalah ...


f. 1,08 mm
g. 1,58 mm
h. 2,08 mm
i. 2,58 mm
j. 2,68 mm

2. Perhatikan gambar di bawah ini:


22
1 33 44

5 5

7 6

29
Bagian gurat ukur kedalaman, skala nonius dan rahang tetap bawah secara berurutan
ditunjukkan nomor ...
f. 1, 2 dan 3
g. 4, 5 dan 6
h. 7, 2 dan 5
i. 4, 5 dan 7
j. 1, 3 dan 6

3. Hasil pengukuran panjang dan lebar sebidang tanh berbentuk empat persegi adalah
15,35 m dan 12,5 m. Luas tanah menurut angka penting adalah
a. 191,875 m2
b. 191,88 m2
c. 191,87 m2
d. 191,9 m2
e. 192 m2
4. Perhatikan gambar jangka sorong berikut:

Ketelitian dari jangka sorong di bawah ini adalah ...


a. 0,02 mm
b. 0,10 mm
c. 0,01 mm
d. 0,50 mm
e. 0,05 mm

5. Suatu plat logam diukur diameternya menggunakan jangka sorong dan didapat hasil
seperti gambar berikut:

Dan ketebalannya diukur menggunakan mikrometer sekrup dan didapatkan hasil


seperti gambar berikut:

30
Jika plat logam memiliki massa jenis 2,1 x 103 g/cm3 maka massa plat logam tersebut
berdasarkan aturan angka penting dan notasi ilmiah adalah ... gram
a. 1,03 x 105
b. 1,03 x 104
c. 1,0 x 104
d. 1 x 104
e. 10 x 105

E Daftar Pustaka

Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga


Kanginan, Marthen. 2016. FISIKA untuk SMA/ MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas
Sumarsono, Joko. 2009. FISIKA untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Depdiknas
Edukasi.net

C. GLOSARIUM

Jangka sorong : salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui panjang, diameter
luar, dan diameter dalam sebuah bentuk benda tertentu.

Mikrometer sekrup : alat yang digunakan untuk mengukur benda kecil/tipis atau benda yang
berbentuk lempengan dengan ketelitian yang cukup tinggi.

Neraca Ohauss : alat ukur massa dengan tingkat ketelitian sebesar 0,01 gram dan merupakan
alat untuk mengukur massa yang memiliki tiga sampai empat lengan pengukurannya.

Stopwatch : sebuah arloji genggam yang di rancang untuk mengukur jumlah waktu yang telah
berlalu dari waktu tertentu ketika di aktifkan sampai dengan stopwatch tersebut di non aktifkan.

D. DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga


Kanginan, Marthen. 2016. FISIKA untuk SMA/ MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas
Sumarsono, Joko. 2009. FISIKA untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Depdiknas
Edukasi.net

31

Anda mungkin juga menyukai