DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR
Telpon : 0757-40025, Kode Pos : 25666
e-mail : sman1ranahpesisir@gmail.com
Jenjang : SMA
Kelas : X
Fase : E
Semester : 1&2
Capaian Pembajaran
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan
penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan
melakukan penyelidikan, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan refleksi, mengkomunikasikan hasil
dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan apilkasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif,
1
pemanasan global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah
dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang
berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut dibangun pula
berakhlak mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, obyektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong royong dan berkebhinekaan
global.
Pada akhir fase E peserta didik mampu mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan keterampilan proses dalam pengukuran, perubahan
iklim dan pemanasan global, pencemaran lingkungan, energi alternatif, dan pemanfaatannya.
1. Mengamati
Peserta didik mampu mengoptimalkan potensi menggunakan ragam alat bantu untuk melakukan pengukuran dan pengamatan
Peserta didik membedakan variabel, termasuk yang dikendalikan dan variabel bebas, menggunakan instrument yang sesuai
dengan tujuan penyelidikan.
2
Peserta didik menentukan langkah-langkah kerja dan cara pengumpulan data
Peserta didik menerapkan teknik/proses pengumpulan data, mengolah data sesuai jenisnya/sesuai keperluan, menganalisis
data dan menyimpulkan hasil penelitian serta memberikan rekomendasi tindak lanjut/saran dari hasil penelitian
5. Mencipta
Peserta didik mampu menggunakan hasil analisis data dan informasi untuk menciptakan ide solusi ataupun rancang bangun
untuk menyelesaikan suatu permaalahan
6. Mengevaluasi dan refleksi
Peserta didik berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan mengembangkan keingintahuan, dan memiliki kepedulian
terhadap lingkungan Peserta didik mengajukan argumentasi ilmiah dan kritis berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi
dan bertanggung jawab terhadap usulannya Peserta didik bersikap jujur terhadap temuan data/fakta.
7. Mengomunikasikan basil
Peserta didik menyusun laporan tertulis hasil penelitian serta mengomunikasikan hasil penelitian prosedur perolehan data, cara
mengolah dan cara menganalisis data serta mengomunikasikan kesimpulan yang sesuai untuk menjawab masalah
penelitian/penyelidikan secara lisan atau tulisan.
Peserta didik menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk tabel, grafik, diagram alur/flowchart dan/atau peta konsep,
meyajikan data dengan symbol dan standar internasional dengan benar, dan menggunakan media yang sesuai dalam penyajian
hasil pengolahan data.
Peserta didik mendeskripsikan kecenderungan hubungan, pola, dan keterkaitan variabel dan menggunakan bahasa, symbol dan
peristilahan yang sesuai untuk bidang fisika.
RASIONALISASI
Peserta didik diharapkan mampu merespon dengan peran aktif terhadap isu global, maka peserta didik diharapkan pula untuk
memiliki kemampuan untuk memahami konsep, konteks, dan ukuran variabel yang terkait dengan isu tersebut mengkajinya
3
dengan metode ilmiah, dan dihubungkan dengan kesadaran bahwa peserta didik adalah bagian dari penghuni bumi dan alam
semesta, memahami apa saja yang telah dilakukan manusia dengan mengeksplorasi berbagai sumber energi untuk memenuhi
kebutuhannya, sehingga turut peduli dan mencari gagasan solusi atas permasalahan di bumi seperti perubahan iklim, pemanasan
global.
4
7. Menentukan hasil pengukuran dengan alat penting dan
ukur dilengkapi nilai ketidakpastian notasi
pengukuran berulang ilmiah)
Pertemuan Ke-5
Assesmen Sumatif
10.2 Menyajiakn hasil analisis gejala, Pertemuan Ke-1 Efek Rumah 15 JP Mandiri
penyebab, dampak, dan silusi atas kaca Bergotong
1. Mendeskripsikan proses efek rumah kaca Gejala, royong
perubahan iklim dan pemanasan global,
2. Mengidentifikasi macam-macam gas penyebab, Kreatif
serta mengkomunikasikan hal-hal yang
rumah kaca dampak, dan Beriman,
harus dilakukan untuk mengurangi Pertemuan Ke-2 solusi atas bertakwa
terjadinya pemansan global dalm perubahan kepada
5
kehidupan sehari-hari 3. Menngidentifikasi penyebab terjadinya iklim, dan Tuhan YME
pemanasan global pemanasan dan
4. Menganalisis pemanasan global dan global berakhlak
dampaknya bagi kehidupan serta mulia
lingkungan Berkebineka
Pertemuan Ke-3 dan Ke-4 an global
Assesmen sumatif
6
5. Menganalisis cara mengurangi terjadinya
pencemaran lingkungan
6. Mengajukan gagasan sendiri untuk
mencegah pencemaran lingkungan
Pertemuan Ke-4
Assemen Sumatif
7
energy terbarukan, kemudian melakukan
uji coba terhadap produk tersebut
Pertemuan Ke-8
Assesmen Sumatif
Total JP 75 JP
Intrakurikuler
Total Projek 30 JP
GLOSARIUM
angka penting = angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan taksiran
biomassa = bahan organik yang bisa berasal dari hewan atau tumbuhan
efek rumah kaca = peristiwa terperangkapnya panas di bumi akibat kondisi atmosfer
8
hipotesis = jawaban sementara terhadap masalah yang masih harus dibuktikan kebenarannya
iklim = kondisi cuaca di wilayah tertentu dalam periode waktu yang lama.
metode ilmiah = metode sains yang menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan suatu permasalahan
mikrohidro = tenaga air berskala kecil yang dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak pembangkit listrik
notasi ilmiah = bentuk penulisan terstandar untuk mempermudah penentuan suatu nilai
presisi = sifat pengukuran yang mendekati nilai yang sama meskipun dilakukan berulang
sel elektrokimia = alat yang menghasilkan energi listrik berdasarkan reaksi kimia, seperti baterai
sel surya = pembangkit listrik yang mengubah energi dari matahari menjadi energi listrik
9
1
1
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Target Jumlah
Peserta didik reguler/ tipikal umum 31
Peserta didik dengan ketunaan -
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model
Pertemuan 1 Problem Basic Learning
1
KOMPONEN INTI
1. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E, Peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-
isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah mencakup:
mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan
penyelidikan, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan
refleksi, mengkomunikasikan hasil dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual
menggunakan apilkasi teknologi yang tersedia terkait dengan pengukuran, perubahan
iklim dalam pemanasan global, pencemaran lingkungan, dan energi alternatif serta
pemanfaatannya.
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Fase CP :E
Elemen CP : Pemahaman Fisika dan Keterampilan proses
Tujuan Pembelajaran Domain CP Indikator Pencapaian Tujuan
Pembelajaran
Setelah mengikuti Pemahaman Pertemuan I
model pembelajaran Fisika 1. Mendeskripsikan alat ukur
kooperatif dan model berdasarkan satuannya
- Panjang
pembelajaran inkuiri
- Massa
peserta didik mampu - Waktu
mendeskripsikan alat 2. Menggunakan alat ukur yang sesuai
ukur panjang, massa, dengan objek yang diukur
dan waktu, Keterampilan
mengkomunikasikan Proses 3. Menentukan hasil pengukuran dengan
hasil pengukuran, dan mikrometer sekrup
4. Menentukan hasil pengukuran dengan
menampilkan sikap
jangkasorong
ilmiah yang baik. 5. Mengkomunikasikan hasil
pengukuran dan menampilkan sikap
ilmiah yang baik
6. ASESMEN
1. Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik merupakan asesmen yang dilakukan di awal atau sebelum
memulai kegiatan pembelajaran. Asesmen diagnostik yang dilakukan ada 2 yaitu:
a. Asesmen diagnostik non kognitif dilakukan dengan menggunakan instrument tes
gaya belajar dan tes kepribadian dengan melibatkan guru BK.
b. Asesmen diagnostik kognitif
2
Melalui guru mata pelajaran menggunakan instrument tes awal (pre test).
Bentuk : Tes
Instrumen : Tes Lisan
Soal:?
1) Apa saja yang termasuk alat ukur?
2) Alat-alat ukur yang ada disekitar atau dalam kehidupan sehari-hari?
2. Asesmen Formatif
Asesmen formatif adalah asesmen yang dilakukan selama proses kegiatan
pembelajaran baik intrakurikuler maupun projek. Asesmen formatif meliputi 3 ranah
yaitu
a. Sikap
Meliputi profil pelajar Pancasila yang ditargetkan pada modul ini
Bentuk : Non tes (observasi)
Instrumen : Lembar observasi
b. Pengetahuan
Meliputi setiap TP pada elemen pemahaman/ pengetahuan
Bentuk : Tes
Instrumen : Tes tulis
Soal:
1. Pengukuran panjang sebuah pensil dengan mistar ditunjukkan pada gambar
berikut. Berdasarkan gambar tersebut panjang pensil adalah . . . cm.
3
Skala Nonius (SN) = ................... mm = ................... cm
Ukuran benda = SU + SN = ................... cm + ............... cm = ................. cm
3. Pengukuran tebal satu lembar kertas karton dengan mikrometer sekrup
ditunjukkan pada gambar berikut Tebal kertas karton tersebut adalah . . . mm
4. Pengukuran massa benda dengan neraca tiga lengan atau neraca ohauss,
ditunjukkan pada gambar berikut. Tentukan massa benda tersebut!
c. Keterampilan
Meliputi setiap TP pada elemen performa/ keterampilan
Bentuk : Non Tes (presentasi)
Instrumen : Lembar observasi
4
4 Mengkomunikasikan hasil presentasi
5 Membuat slide presentasi
Warna menarik tidak menyolok
Desain
Rubrik asesmen
No Nama Siswa Kegiatan TP yang diasesmen Skor Deskripsi Capaian
Rata
1 2 3 4 dst
1
2
3
4
5
5
3. Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif adalah asesmen yang dilakukan setelah proses kegiatan
pembelajaran baik intrakurikuler maupun projek selesai dilaksanakan.
Bentuk : tes tulis
1. Tebal dua plat besi yang diukur bergantian menggunakan mikrometer sekrup,
hasilnya masing-masing ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
5 5
7 6
Bagian gurat ukur kedalaman, skala nonius dan rahang tetap bawah secara
berurutan ditunjukkan nomor ...
a. 1, 2 dan 3
b. 4, 5 dan 6
c. 7, 2 dan 5
d. 4, 5 dan 7
e. 1, 3 dan 6
3. Hasil pengukuran panjang dan lebar sebidang tanh berbentuk empat persegi adalah
15,35 m dan 12,5 m. Luas tanah menurut angka penting adalah
a. 191,875 m2
b. 191,88 m2
c. 191,87 m2
6
d. 191,9 m2
e. 192 m2
4. Perhatikan gambar jangka sorong berikut:
Jika plat logam memiliki massa jenis 2,1 x 103 g/cm3 maka massa plat logam
tersebut berdasarkan aturan angka penting dan notasi ilmiah adalah ... gram
a. 1,03 x 105
b. 1,03 x 104
c. 1,0 x 104
d. 1 x 104
e. 10 x 105
Tindak lanjut asesmen terdiri dari 2 kegiatan yaitu remedial dan pengayaan.
1. Remedial
a) Peserta Remedial
Remedial diberikan untuk peserta didik yang capaian pembelajarannya belum
tercapai
b) Bentuk Pelaksanaan Remedial
7
Setelah guru melaksanakan analisis hasil tes, maka guru akan memperoleh
informasi ketuntasan hasil belajar secara klasikal (n). Pelaksanaan pembelajaran
remedial menggunakan salah satu bentuk kegiatan dengan ketentuan:
⮚ Jika n < 65%, maka dilaksanakan pembelajaran ulang yang diikuti dengan
pemberian tugas.
⮚ Jika 65% ≤ n < 80%, maka dilaksanakan bimbingan secara kelompok yang
diikuti dengan pemberian tugas.
⮚ Jika 80% ≤ n < 90%, maka dilaksanakan pemanfaatan tutor sebaya yang
diikuti dengan pemberian tugas.
⮚ Jika 90% ≤ n < 100%, maka dilaksanakan bimbingan secara individu yang
diikuti dengan pemberian tugas.
Seluruh kegiatan pembelajaran remedial diakhiri dengan pemberian tes ulang.
(Soal Terlampir)
c) Penilaian
Pemberian nilai TP bagi peserta didik yang mengikuti remedial adalah sesuai
dengan nilai capaian yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti tes ulang.
2. Pengayaan
a) Peserta Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk peserta didik yang telah mencapai dan/atau
melampaui KKTP. Rerata KKTP pada capaian dalam modul (nama mapel) ini
adalah …
b) Bentuk Pelaksanaan Pengayaan
c) Dari analisis hasil tes juga akan diperoleh informasi peserta didik yang akan
mengikuti pembelajaran pengayaan (x). Pelaksanaan pembelajaran pengayaan
menggunakan salah satu bentuk kegiatan dengan ketentuan:
⮚ Jika KKTP ≤ x < 100, maka peserta didik diarahkan untuk memperdalam
materi masih dalam cakupan TP. Bentuk pelaksanaan pembelajaran
pengayaan dilaksanakan melalui belajar kelompok atau belajar
mandiri.
⮚ Jika x = 100, peserta didik diarahkan untuk memperdalam dan
memperluas materi dan menjadi TTS didalam kelasnya. Bentuk
pelaksanaan pembelajaran pengayaan dilaksanakan melalui belajar
kelompok, belajar mandiri atau pembelajaran berbasis tema.
d) Penilaian
Pembelajaran pengayaan diakhiri dengan penilaian sesuai dengan rubrik
penilaian masing-masing mata pelajaran.
8
Mapel :
Kelas / Semester :
No Nama Siswa Bentuk Pengayaan Nilai Pengayaan Ttd
Siswa
1
2
3
4
5
8. PEMAHAMAN BERMAKNA
Pertemuan
Alat-alat Ukur
o Panjang
o Massa
o Waktu
o Hasil Pengukuran
9. PERTANYAAN PEMANTIK
Pernahkan ananda melihat timbangan? Biasanya sering kita temui dipasar, minimarket
atau swalayan. Bagaimana cara kerja alat tersebut? Bagaimana kaitannya dengan
pengukuran?
9
Fase 1: Orientasi peserta didik - Guru meminta perwakilan peserta didik untuk mengukur
pada masalah panjang buku, ketebalan buku dan diameter tutup botol
- Membimbing peserta didik mengidentifikasi masalah
Fase 2: Mengorganisasi - Membagi peserta didik kedalam kelompok secara
peserta didik untuk belajar heterogen dan membagikan LKS kepada masing-masing
kelompok
Fase 3: Membimbing - Menuntun dan membimbing peserta didik untuk
penyelidikan individual melakukan percobaan pengukuran panjang dalam
maupun kelompok) kelompok
Fase 4: Mengembangkan hasil - Membimbing peserta didik mengolah data hasil
karya dan menyajikan hasil percobaan pengukuran panjang
- Membimbing peserta didik menyimpulkan hasil
percobaan pengukuran panjang
- Meminta peserta didik mempresentasikan hasil
kelompoknya
Fase 5: menganalisis dan - Guru mengevaluasi dan menganalisis proses dan
mengevaluasi proses dan pemecahan dari masalah
pemecahan masalah - Guru memperkuat kesimpulan dari peserta didik
11. REFLEKSI
1. Lembar Refleksi Guru
No. Refleksi Penjelasan
1) Persentase keterlaksanaan Persentase keterlaksanaan.....%
rancangan kegiatan Keterangan :
pembelajaran (%)
2) Kendala yang dihadapi
selama kegiatan
pembelajaran
3) Catatan perbaikan untuk
mengatasi
Kendala pada kegiatan
pembelajaran berikutnya
4) Peserta didik yang 1) Nama :
mengalami kesulitan Uraian Kesulitan :
2) Nama :
Uraian Kesulitan :
3) dst.
10
5) Catatan positif peserta 1) Nama :
didik Catatan Positif :
2) Nama :
Catatan Positif :
3) dst.
6) Catatan lainnya
11
LAMPIRAN
12
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
13
A PETUNJUK BELAJAR
Tujuan Kegiatan:
Melalui percobaan peserta didik dapat menjelaskan bagian-bagian alat ukur panjang,
massa dan waktu, dan membaca hasil pengukuran alat ukur panjang.
C Informasi Pendukung
a. Mistar
b. Jangka sorong
c. Micrometer sekrup
d. Buku
e. Tutup Botol
f. Koin
2 Materi Pembelajaran
14
(a) (b)
Alat Ukur
1. Mistar
Pada mistar, jarak antara dua goresan yang berdekatan merupakan skala
terkecilnya. Umumnya, skala terkecil mistar adalah 1 mm, tetapi ada juga mistar
yang skala terkecilnya lebih besar dari 1 mm, misalnya 1 cm.
2. Jangka sorong
Jangka sorong memiliki bagian utama yang disebut rahang tetap dimana terdapat
skala utama dan rahang geser dimana terdapat skala nonius atau vernier. Nilai
skala terkecil jangka sorong bergantung pada pembagian skala nonius yang
terdapat pada rahang geser. Umumnya, jangka sorong yang banyak beredar di
pasaran saat ini adalah jangka sorong yang memiliki nilai skala terkecil 0,1 mm.
15
Gambar 1. Bagian-bagian jangka sorong
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki skala utama dan selubung luar yang memiliki skala
putar sebagai nonius.
4. Neraca Ohauss
Neraca ohauss terdiri atas tiga batang skala. Batang pertama berskala ratusan
gram, batang kedua berskala puluhan gram dan batang ketiga berskala satuan
gram.
5. Stopwatch
Stopwatch merupakan alat ukur waktu yang umum digunakan.
16
Gambar 4. Stopwatch analog
2 Referensi
a. Mistar
1) Siapkan mistar dan buku
2) Ukurlah panjang buku menggunakan mistar
3) Baca dan catatlah hasil pengukuran yang telah dilakukan!
4) Masukkan hasilnya ke dalam tabel 1!
5) Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali
Tabel 1. Pengukuran menggunakan mistar
Panjang buku 2
17
4) Masukkan hasilnya ke dalam tabel 2!
5) Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali.
Nilai skala
Nilai skala Nonius Hasil pengukuran = SU + SN
Aspek yang Pengukura
utama (SU)
diukur n ke- (SN) (mm)
(mm)
(mm)
1
Diameter
2
luar
3
1
Diameter
2
dalam
3
Kedalaman 2
c. Mikrometer Sekrup
1) Siapkan mikrometer sekrup !
2) Siapkan beban koin dan buku !
3) Ukurlah tebal koin logam dan tebal buku menggunakan mikrometer sekrup
4) Bacalah skala utama dan skala noniusnya!
5) Masukkan hasilnya ke dalam tabel!
6) Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali
Tabel 3. Data pengukuran menggunakan mikrometer sekrup
18
(SN)
(mm) (mm)
(mm)
Ketebalan koin 2
Ketebalan Buku 2
b. Jangka sorong
1) Jelaskan cara menentukan NST pada Jangka Sorong ……….
2) Jangka sorong memiliki rahang tetap dan rahang sorong. Bagian mana yang
menjadi skala utama dan skala nonius……
3) Jelaskan fungsi skala nonius pada jangka sorong……
4) Jelaskan benda apa saja yang bisa diukur dengan menggunakan jangka
sorong?
5) Jelaskan apa semua benda bisa diukur diameternya dengan menggunakan
jangka sorong ?
6) Jelaskan nilai rata-rata hasil pengukuran menggunakan jangka sorong
berdasarkan percobaan yang telah kamu lakukan?
…………………………………….…………………………………….…………………………………….
…………………………………….……
c. Mikrometer sekrup
19
1) Jelaskan cara menentukan NST pada micrometer sekrup……….
2) Jelaskan bagaimana cara membaca hasil pengukuran yang benar pada
micrometer sekrup…..
3) Bagian micrometer sekrup terdiri dari skala utama dan skala nonius.
Jelaskanlah keterkaitan dari skala utama dan skala nonius…..
4) Jelaskan benda apa saja yang bisa diukur dengan menggunakan micrometer
sekrup? Apakah bisa mengukur diameter dengan menggunakan micrometer
sekrup ?
5) Jelaskan berapa nilai rata-rata hasil pengukuran menggunakan mikrometer
sekrup?
…………………………………….…………………………………….…………………………………….
…………………………………….……
2. Diantara mistar, jangka sorong dan micrometer sekrup alat apa yang paling teliti
untuk mengukur besaran? Kenapa?
…………………………………….…………………………………….…………………………………….
…………………………………….……
Kesimpulan :
E Evaluasi
6. Pengukuran panjang sebuah pensil dengan mistar ditunjukkan pada gambar berikut.
Berdasarkan gambar tersebut panjang pensil adalah . . . cm.
20
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
8. Pengukuran tebal satu lembar kertas karton dengan mikrometer sekrup ditunjukkan
pada gambar berikut Tebal kertas karton tersebut adalah . . . mm
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
21
B. BAHAN BACAAN
A PETUNJUK BELAJAR
22
B Informasi Pendukung
PENGUKURAN
a. Pengukuran Panjang
Untuk mengukur besaran panjang suatu benda, Anda dapat menggunakan
mistar, jangka sorong atau micrometer sekrup. Setiap alat ukur panjang tersebut
tentunya mempunyai karakteristik sendiri.
1) Mistar
Kebanyakan mistar berskala cm atau mm. Pengukuran dengan mistar dapat
dilakukan dengan ketelitian sampai setengah skala terkecil yang terdapat pada
mistar itu. Mistar dengan skala mm, berarti skala terkecil 1 mm, sehingga mistar
tersebut memiliki ketelitian sebesar 0,5 mm atau 0,05 cm.
23
Gambar 4.1 Cara membacaskala mistar yang tepat
Dalam setiap pengukuran dengan menggunakan mistar, usahakan
kedudukan pengamat (mata) tegak lurus dengan skala yang akan diukur. Hal ini
untuk menghindari kesalahan penglihatan (paralaks). Paralaks yaitu
kesalahanyang terjadi saat membaca skala suatu alat ukur karena kedudukan mata
pengamat tidak tepat.
Jawab:
* Panjang karet penghapus A
Ujung depan dititik 0 dan ujung belakang di 2 cm lebih 3mm. Jadi panjangnya 2,3
cm.
* Panjang karet penghapus B
Ujung depan di titik 3 cm dan ujung belakang di 4 cm lebih 7 mm. Jadi panjang
karet penghapus B 4,7 cm – 3 cm = 1,7 cm.
2) Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang, tebal,
kedalaman lubang, dan diameter luar maupun diameter dalam suatu benda
dengan batas ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong merupakan alat
untuk mengukur panjang yang lebih teliti atau presisi dari pada mistar. Pada
dasarnya, jangka sorong terdiri dari dua jenis, yaitu jangka sorong analog dan
jangka sorong digital. Dalam penggunaan jangka sorong digital untuk mengukur
suatu benda, kita akan membaca hasil pengukuran secara langsung pada layar
jangka sorong tersebut.
Jangka sorong analog mempunyai dua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang
sorong. Pada rahang tetap dilengkapi dengan skala utama, sedangkan pada rahang
sorong terdapat skala nonius atau skala vernier. Nama vernier diambilkan dari
nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik
berkebangsaan Prancis. Skala nonius mempunyai panjang 9 mm yang terbagi
menjadi 10 skala dengan tingkat ketelitian 0,1 mm.
24
Gambar 4.3Bagian-bagian jangka sorong analog
2.
3) Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur ketebalan benda yang relatif tipis,
misalnya kertas, seng, dan karbon mengukur diameter benda-benda bulat yang
kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Pada mikrometer sekrup terdapat
dua macam skala, yaitu skala tetap dan skala putar (nonius).
Skala tetap (skala utama)
Skala tetap terbagi dalam satuan milimeter (mm). Skala ini terdapat pada laras
dan terbagi menjadi dua skala, yaitu skala atas dan skala bawah.
Skala putar (skala nonius)
Skala putar terdapat pada besi penutup laras yang dapat berputar dan dapat
bergeser ke depan atau ke belakang. Skala ini terbagi menjadi 50 skala atau
bagian ruas yang sama. Satu putaran pada skala ini menyebabkan skala utama
bergeser 0,5 mm.
Jadi, satu skala pada skala putar mempunyai ukuran:
25
1/50 x 0,5 mm = 0,01 mm. Ukuran ini merupakan batas ketelitian mikrometer
sekrup.
Skala terkecil dari skala putar 0,01 mm, dengan batas ukur dari 0,01 mm – 0,50
mm.
b. Pengukuran Massa
Besaran massa diukur menggunakan neraca. Neraca dibedakan menjadi beberapa
jenis, seperti neraca analitis dua lengan, neraca Ohauss, neraca lengan gantung, dan
neraca digital.
2) Neraca ohauss
Neraca ini berguna untuk mengukur massa
benda atau logam dalam praktek laboratorium.
Kapasitas beban yang ditimbang dengan
Gambar 4.6 Neraca Ohaus
26
menggunakan neraca ini adalah 311 gram.
Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1
gram.
c. Pengukuran Waktu
Waktu merupakan besaran yang menunjukkan lamanya suatu peristiwa
berlangsung. Berikut ini beberapa alat untuk mengukur besaran waktu:
1) Stopwatch
Dengan ketelitian 0,1 detik karena setiap skala pada
stopwatch dibagi menjadi 10 bagian. Alat ini
biasanya digunakan untuk pengukuran waktu dalam
kegiatan olahraga atau dalam praktik penelitian. Gambar 4.9 Stopwatch Analog
2) Arloji
Arloji dalah alat ukur waktu yang paling banyak
digunakan manusia dan sudah menjaddi salah satu
aksesoris wajib baik bagi pria maupun wanita. Arloji
atau jam tangan umumnya memiliki ketelitian 1
detik. Gambar 4.10 Jam tangan
3) Waktu elektronik
Penunjukannya mencapai ketelitian 1/1000 detik.
4) Jam atom Cesium
Dibuat dengan ketelitian 1 detik tiap 3.000 tahun, artinya kesalahanpengukuran
jam ini kira-kira satu detik dalam kurun waktu 3.000 tahun.
27
Latihan
3. Pengukuran tebal satu lembar kertas karton dengan mikrometer sekrup ditunjukkan
pada gambar berikut Tebal kertas karton tersebut ?
4. Pengukuran massa benda dengan neraca tiga lengan atau neraca ohauss, ditunjukkan
pada gambar berikut. Tentukan massa benda tersebut!
28
C Latihan
1. Andi mengukur massa benda dengan menggunakan neraca yang mempunyai skala
terkecil 0,1 gram. Jika hasil pengamatan Andi adalah 3,5 gram, bagaimana Andi
menuliskan hasil pengukurannya?
2. Arman mendapat tugas untuk mengukur suhu air yang sedang mendidih. Ia melkukan
pengukuran sebanyak 5 kali dan hasilnya antara lain, 100,4 oC; 100,5oC; 100,1oC; 100,8oC;
dan 100,2oC. Bagaimana Arman harus melaporkan hasil pengukurannya? Tulis juga nilai
ketidakpastiannya!
D Evaluasi
1. Tebal dua plat besi yang diukur bergantian menggunakan mikrometer sekrup,
hasilnya masing-masing ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
5 5
7 6
29
Bagian gurat ukur kedalaman, skala nonius dan rahang tetap bawah secara berurutan
ditunjukkan nomor ...
f. 1, 2 dan 3
g. 4, 5 dan 6
h. 7, 2 dan 5
i. 4, 5 dan 7
j. 1, 3 dan 6
3. Hasil pengukuran panjang dan lebar sebidang tanh berbentuk empat persegi adalah
15,35 m dan 12,5 m. Luas tanah menurut angka penting adalah
a. 191,875 m2
b. 191,88 m2
c. 191,87 m2
d. 191,9 m2
e. 192 m2
4. Perhatikan gambar jangka sorong berikut:
5. Suatu plat logam diukur diameternya menggunakan jangka sorong dan didapat hasil
seperti gambar berikut:
30
Jika plat logam memiliki massa jenis 2,1 x 103 g/cm3 maka massa plat logam tersebut
berdasarkan aturan angka penting dan notasi ilmiah adalah ... gram
a. 1,03 x 105
b. 1,03 x 104
c. 1,0 x 104
d. 1 x 104
e. 10 x 105
E Daftar Pustaka
C. GLOSARIUM
Jangka sorong : salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui panjang, diameter
luar, dan diameter dalam sebuah bentuk benda tertentu.
Mikrometer sekrup : alat yang digunakan untuk mengukur benda kecil/tipis atau benda yang
berbentuk lempengan dengan ketelitian yang cukup tinggi.
Neraca Ohauss : alat ukur massa dengan tingkat ketelitian sebesar 0,01 gram dan merupakan
alat untuk mengukur massa yang memiliki tiga sampai empat lengan pengukurannya.
Stopwatch : sebuah arloji genggam yang di rancang untuk mengukur jumlah waktu yang telah
berlalu dari waktu tertentu ketika di aktifkan sampai dengan stopwatch tersebut di non aktifkan.
D. DAFTAR PUSTAKA
31