Anda di halaman 1dari 162

Perangkat Pembelajaran

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA : MAIMUNA FARIDAH,


S.Pd
NI PPPK : 198809142022212006
MATA PELAJARAN : FISIKA
KELAS : X (SEPULUH)

SMA NEGERI 4 KEJURUAN MUDA


KABUPATEN ACEH TAMIANG
PROVINSI ACEH
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)

SATUAN PENDIDIKAN : SMA NEGERI 4 KEJURUAN MUDA


NAMA GURU : MAIMUNA FARIDAH, S.Pd
BIDANG STUDI : FISIKA
FASE :E

CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) :


Peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global
dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan
tersebut antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi,
merencanakan dan melakukan penyelidikan, memproses dan menganalisis data
dan informasi, mengevaluasi dan refleksi, mengkomunikasikan hasil dalam bentuk
projek sederhana atau simulasi visual menggunakan aplikasi teknologi yang
tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global, pencemaran
lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari,
pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya
tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan
(SDGs). Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut dibangun pula
berakhlak mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, obyektif, bernalar kritis, kreatif,
mandiri, inovatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global.

Fase E Berdasarkan Elemen :

Elemen Capaian Pembelajaran


Pemahaman Fisika Peserta didik mampu mendeskripsikan gejala alam dalam
cakupan keterampilan proses dalam pengukuran, perubahan
iklim pada pemanasan global, pencemaran lingkungan energi
alternatif, dan pemanfaatannya.

Keterampilan Proses 1. Mengamati


Peserta didik mampu mengoptimalkan potensi
menggunakan ragam alat bantu untuk melakukan
pengukuran dan pengamatan.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Peserta didik mampu mempertanyakan dan memprediksi
berdasarkan hasil observasi, mampu merumuskan
permasalahan yang ada dan mampu mengajukan
pertanyaan kunci untuk menyelesaikan masalah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Peserta
didik mengidentifikasi latar belakang masalah,
merumuskan tujuan, dan menggunakan referensi dalam
perencanaan penyelidikan/penelitian.
Peserta didik membedakan variabel, termasuk yang
dikendalikan dan variabel bebas, menggunakan
instrumen yang sesuai dengan tujuan penyelidikan.
Peserta didik menentukan langkah langkah kerja dan
cara pengumpulan data.
Elemen Capaian Pembelajaran
4. Memproses, menganalisis data dan informasi Peserta
didik menyiapkan peralatan/ instrumen yang sesuai
untuk penelitian ilmiah, menggunakan alat ukur secara
teliti dan benar, mengenal keterbatasan dan kelebihan
alat ukur yang dipakai.
Peserta didik menerapkan teknis/ proses pengumpulan
data, mengolah data sesuai jenisnya/sesuai keperluan,
menganalisis data dan menyimpulkan hasil penelitian
serta memberikan rekomendasi tindak lanjut/saran dari
hasil penelitian.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Peserta didik berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, mengembangkan
keingintahuan, dan memiliki kepedulian terhadap
lingkungan.
Peserta didik mengajukan argumentasi ilmiah dan kritis
berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi dan
bertanggungjawab terhadap usulannya.
Peserta didik bersikap jujur terhadap temuan data/fakta.
6. Mengomunikasikan hasil
Peserta didik menyusun laporan tertulis hasil penelitian
serta mengomunikasikan hasil penelitian, prosedur
perolehan data, cara mengolah dan cara menganalisis
data serta mengomunikasikan kesimpulan yang sesuai
untuk menjawab masalah penelitian
/penyelidikan secara lisan atau tulisan
Peserta didik menyajikan hasil pengolahan data dalam
bentuk tabel, grafik, diagram alur/ flowchart dan/atau
peta konsep, menyajikan data dengan simbol dan
standar internasional dengan benar, dan menggunakan
media yang sesuai dalam penyajian hasil pengolahan
data.
Peserta didik mendeskripsikan kecenderungan
hubungan, pola, dan keterkaitan variabel dan
menggunakan bahasa, simbol dan peristilahan yang
sesuai untuk bidang fisika.

Mengetahui : Sungai Liput , Agustus 2023


Kepala SMA Negeri 4 Kejuruan Muda Guru Mata Pelajaran

MULIADI, S.Pd, M.Si MAIMUNA FARIDAH, S.Pd


Nip. 19651012 198811 1 003 NI PPPK. 198809142022212006
Modul Ajar
Pengukuran

2
1. Informasi Umum

Nama Penyusun : Maimuna Faridah, S.Pd.


Institusi : SMA Negeri 4 Kejuruan Muda
Tahun : 2023
Jenjang Sekolah : SMA
Alokasi Waktu : 18 JP ( 18 x 45 menit)

2. Tujuan Pembelajaran

Fase CP :E
Elemen CP
Tujuan Indikator Pencapaian
Domain CP
Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
1. Mengidentifikasi macam-macam alat ukur
berdasarkan besarannya
2. Mengidentifikasi besaran-besaran turunan
berdasarkan dimensinya
Pertemuan ke-2
10.1 3. Menggunakan alat ukur yang sesuai dengan objek
Menerapkan konsep yang diukur
pengukuran dan 4. Menentukan hasil pengukuran dengan jangka
metode ilmiah Pemahaman sorong beserta nilai ketidakpastian pengukuran
dengan melakukan Sains tunggalnya
penyelidikan 5. Menentukan hasil pengukuran dengan mikrometer
sederhana, sekrup beserta nilai ketidakpastian pengukuran
mengumpulkan data tunggalnya
menggunakan alat Pertemuan ke-3
ukur atau aplikasi 6. Menuliskan hasil pengolahan data dengan aturan
teknologi yang angka penting dan notasi ilmiah
tersedia, Pertemuan ke-4
menganalisis data, 7. Menuliskan hasil pengolahan data beserta nilai
menyimpulkan dan ketidakpastian berulang
mengkomunikasikan Pertemuan ke-5
hasil 1. Melakukan percobaan massa jenis benda dengan
penyelidikannya bentuk yang tak beraturan
baik secara lisan 2. Mengumpulkan data percobaan massa jenis benda
maupun tulisan. dengan bentuk yang tak beraturan
Keterampilan
3. Mengolah data hasil percobaan massa jenis benda
Proses
dengan bentuk yang tak beraturan
4. Menyajikan data hasil percobaan massa jenis benda
dengan bentuk yang tak beraturan
5. Mempresentasikan hasil percobaan massa jenis
benda dengan bentuk yang tak beraturan

Kata Kunci : besaran dan satuan terstandarisasi, prinsip pengukuran,


alat ukur dan penggunaannya, penyajian hasil ukur (angka

1
penting dan notasi ilmiah)
Kompetensi Awal : Pada Fase D, Peserta didik telah mempelajari hakikat ilmu
sains dan metode ilmiah. Di dalamnya terdapat
pengetahuan tentang pengukuran, yaitu :
● Mengenal besaran dan satuan dalam pengukuran

● Memilih alat ukur yang tepat digunakan dalam


percobaan
1. Panjang : penggaris
2. Volume : gelas ukur
3. Suhu : termometer
4. Waktu : stopwatch
● Melakukan pengukuran dan membaca skala dengan
benar
● Mengevaluasi teknik pengukuran

3. Profil Pelajar Pancasila


Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kaitan erat dengan pembelajaran materi pengukuran
adalah sebagai berikut :
● Bergotong-royong

● Bernalar kritis

● Kreatif

4. Pemahaman Bermakna
● Terdapat banyak alat ukur yang dapat membantu pekerjaan manusia
● Faktor-faktor yang digunakan untuk memilih alat ukur yang tepat adalah besaran yang
● diukur, nilai skala terkecil alat ukur, benda yang diukur, dan lain sebagainya.
● Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, perlu dilakukan pengukuran secara
● berulang.
● Seberapa akurat pengukuran berulang yang dilakukan dapat diketahui dengan cara
● menghitung nilai ketidakpastian berulang
5. Sarana dan Prasarana
(disesuaikan dengan moda pembelajaran dan keadaan sekolah)
Untuk moda PJJ daring dan PJJ luring
● Dibutuhkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan :
1) Laptop/notebook/pc/handphone, dan alat sejenisnya,
2) Jaringan internet yang baik dan kuota internet yang cukup,
● Pembelajaran ditunjang dengan lingkungan belajar yang tidak bising bagi peserta didik

Untuk moda PJJ Luring dengan keterbatasan fasilitas


● Dibutuhkan sarana untuk mencetak LKPD : komputer, printer, mesin fotokopi, kertas, tinta
printer, dan lain-lain. Jika tersedia buku cetak di perpustakaan, peserta dapat meminjam
buku cetak dari perpustakaan sekolah.
● Pembelajaran ditunjang dengan lingkungan belajar yang tidak bising bagi peserta didik

2
6. Target Siswa
Perangkat ajar ini dirancang untuk :
√ Peserta didik regular/tipikal
Peserta didik dengan kesulitan belajar
Peserta didik berpencapaian tinggi
Peserta didik dengan ketunaan

7. Jumlah Siswa
Pembelajaran ini dirancang untuk kelas dengan jumlah peserta didik sebanyak 28 – 32 orang.
8. Ketersediaan materi
Ya Tidak Keterangan
√ Pengayaan untuk peserta didik CIBI
Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit

memahami konsep

9. Moda Pembelajaran
Tatap muka
√ PJJ Daring
PJJ Luring
Paduan tatap muka dan PJJ (blended learning)

* Pilihan moda pembelajaran disesuaikan dengan kondisi sekolah dan aktivitas pembelajarannya dapat dimodifikasi
menyesuaikan moda pembelajaran
Pembelajaran Jarak Jauh : Pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa secara langsung (tatap
(PJJ) Dalam Jaringan maya) melalui jaringan internet dengan menggunakan platform
misalnya zoom atau Google Classroom (google meet).

Pembelajaran Jarak Jauh : Kegiatan pembelajarannya tidak dilakukan secara langsung antara
(PJJ) Luar Jaringan guru dan peserta didik, misalnya berupa pemberian materi oleh
guru menggunakan aplikasi kemudian peserta didik membaca
materi dan memahami materi secara mandiri.

Pembelajaran Tatap Muka : Kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta
(PTM) didik dengan pendidik.

10. Materi Ajar, Alat, dan Bahan


Alat dan Bahan : Lembar kegiatan peserta didik (alternatif format : google docs,
google slides), jangka sorong, mikrometer sekrup, penggaris,
beberapa benda yang akan diukur, seperti tutup botol dan buku
tulis, serta alat dan bahan praktikum gelas berukuran atau alat
sejenisnya
seimbangan digital, baut dengan ukuran dan bahan berbeda beda,
penggaris

Media : Google Slide/Powerpoint, dan virtual lab jangka sorong dan


mikrometer sekrup
Alternatif virtual lab yang digunakan dalam aktivitas eksperimen dan
demonstrasi
a. Jangka Sorong
● http://amrita.olabs.edu.in/?sub=1&brch=5&sim=16&cnt=4

3
● https://edugameapp.com/Caliper_Simulator/
● https://www.stefanelli.eng.br/en/virtual-vernier-caliper-
simulator-05-millimeter/
b. Mikrometer Sekrup
● http://amrita.olabs.edu.in/?sub=1&brch=5&sim=156&cnt=4
● https://www.stefanelli.eng.br/en/virtual-micrometer-
thousandth-millimeter-simulator/
Sumber Belajar : Buku Siswa IPA kelas X, Buku Fisika untuk SMA/MA kelas X, Internet,
dan sumber bacaan lainnya yang relevan
Prakiraan Biaya : -

11. Kegiatan Utama Pembelajaran


Pengaturan siswa
Individu
√ Berpasangan
√ Berkelompok (lebih dari dua orang)
Metode Pembelajaran
√ Diskusi √ Presentasi
√ Demonstrasi √ Proyek
√ Eksperimen √ Eksplorasi
Permainan Ceramah
Kunjungan lapangan Simulasi

12. Asesmen
1) Pemahaman Sains : Asesmen formatif (individu)
● Peserta didik mengidentifikasi macam-macam alat ukur berdasarkan besarannya

● Peserta didik mengidentifikasi besaran-besaran turunan berdasarkan dimensinya

● Peserta didik mengetahui penggunaan alat ukur yang sesuai dengan objek yang diukur

● Peserta didik menentukan hasil pengukuran dengan jangka sorong beserta nilai
ketidakpastian pengukuran tunggalnya
● Peserta didik menentukan hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup beserta nilai
ketidakpastian pengukuran tunggalnya
● Peserta didik dapat menuliskan hasil pengolahan data dengan aturan angka penting dan
notasi ilmiah
● Peserta didik dapat menuliskan hasil pengolahan data beserta nilai ketidakpastian
berulang
2) Keterampilan Proses : performa presentasi, portofolio

13. Persiapan Pembelajaran


1) Mempersiapkan absen pada LMS (contoh : menggunakan fitur question pada google
classroom, menggunakan fitur google form, dan lain-lain)
Learning Management : Aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan dalam

4
System (LMS) jaringan, program pembelajaran elektronik, dan
isi pengajaran, contoh google classroom,
schoology, aimsis, schola, dan lain-lain.

2) Mempersiapkan powerpoint/google slide untuk presentasi


3) Menyediakan meeting room Gmeet atau breakout room untuk kegiatan berkelompok
4) Mempersiapkan lembar kerja untuk peserta didik (alternatif format : dapat menggunakan
google docs atau google slide)
5) Mempersiapkan lembar refleksi (alternatif format : zoho form, google form, atau form
survey sejenis lainnya)
6) Mempersiapkan alat ukur untuk didemonstrasikan : jangka sorong, mikrometer sekrup,
dan penggaris
7) Menyiapkan alat dan bahan praktikum (panduan praktikum terlampir)
● Gelas berukuran atau alat sejenisnya
● Timbangan digital atau alat sejenisnya
● tiga buah baut dengan ukuran dan bahan berbeda beda
● Penggaris
Jika tidak memungkinkan dilaksanakan praktikum peserta didik dapat membuat :
● membuat prototype jangka sorong dari karton (alat dan bahan :
karton/kardus/dupleks/bahan sejenisnya, gunting, pensil, penghapus,spidol, penggaris,
dll)
*prototype merupakan model alat yang dapat berfungsi seperti alat sesungguhnya
● membuat poster cara membaca jangka sorong dan mikrometer sekrup (alat dan bahan :
karton/kardus/dupleks/bahan sejenisnya, pensil, penghapus, alat mewarnai, spidol,
penggaris, dll)
8) Mengakses link-link virtual lab tersedia :
● Jangka Sorong
▪ http://amrita.olabs.edu.in/?sub=1&brch=5&sim=16&cnt=4
▪ https://edugameapp.com/Caliper_Simulator/
▪ https://www.stefanelli.eng.br/en/virtual-vernier-caliper-simulator-05-millimeter/
● Mikrometer Sekrup
▪ http://amrita.olabs.edu.in/?sub=1&brch=5&sim=156&cnt=4
▪ https://www.stefanelli.eng.br/en/virtual-micrometer-thousandth-millimeter-
simulator/

*Cara pembelajaran ini dapat dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah

5
14. Urutan Kegiatan
(Alokasi waktu dan aktivitas kegiatan dapat dimodifikasi menyesuaikan kondisi sekolah, tidak
harus persis sama dengan contoh berikut)

Pertemuan ke-1 (3 x 45 menit)


Materi : Macam-Macam Alat Ukur, Besaran dan Satuan

Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi


Waktu

Pembukaan

● Guru memberikan instruksi kepada ● Peserta didik memasuki meeting 10 menit


peserta didik untuk memasuki room (Gmeet, Zoom, dan
meeting room (Gmeet, Zoom, dan aplikasi meeting sejenisnya)
aplikasi meeting sejenisnya) ● Peserta didik berdoa sebelum
● Guru menyapa sambil memeriksa pembelajaran dimulai
kehadiran peserta didik
● Guru meminta salah satu peserta
didik untuk memimpin doa sebelum
pembelajaran dimulai

Pendahuluan tentang Pengukuran

● Guru menampilkan gambar-gambar ● Peserta didik mengamati 10 menit


aktivitas pengukuran dalam gambar-gambar yang
kehidupan sehari-hari : ditampilkan oleh guru
1) Ukuran volume pompa bensin ● Peserta didik menyampaikan
aktivitas pengukuran lainnya
dalam kehidupan sehari-hari,
misal :
1) membaca kelajuan pada
speedometer
2) melihat persentase daya
baterai pada handphone
3) melakukan pengukuran
2) Timbangan bayi dengan penggaris
4) dan lain-lain.

3) Menimbang sayur pada kegiatan


jual beli di pasar

6
4) Membaca jam

5) dan lain-lain.
● Guru meminta peserta didik untuk
menyampaikan kegiatan pengukuran
apalagi yang dilakukan atau
ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari.

Pertanyaan pemantik : Kita selalu menemukan atau bahkan melakukan kegiatan


pengukuran dalam kehidupan sehari-hari, namun apakah pengukuran yang
selama ini biasa dilakukan sudah tepat? Apakah alat ukur yang digunakan sudah
sesuai? Bagaimana cara memastikan bahwa pengukuran yang dilakukan sudah
tepat?

Kegiatan Inti

● Guru menyampaikan bahwa Peserta didik mengerjakan LKPD 55 menit


pembelajaran pada hari ini secara berkelompok pada meeting
membahas macam-macam alat ukur, room kelompok :
besaran, satuan, dan dimensi. 1) menuliskan nama-nama alat
● Guru menyediakan Lembar Kerja ukur yang tersedia pada LKPD
Peserta Didik (LKPD) untuk dikerjakan 2) membaca bacaan materi tentang
secara berkelompok besaran, satuan, dan dimensi,
● Guru menuntun peserta didik dalam dan menjawab pertanyaan
pengerjaan LKPD ulasan yang tersedia pada LKPD
3) merinci alat-alat ukur tersebut :
apa besaran yang diukur dan apa
satuannya
4) mengelompokkan alat ukur
berdasarkan kesamaan besaran
yang diukur
5) menyusun dimensi besaran
turunan dari dimensi besaran
pokoknya

Guru mempersilakan peserta didik untuk 1) Secara berkelompok, peserta 45 menit


kembali ke meeting room utama dan didik mempresentasikan hasil
mempresentasikan hasil pekerjaannya pekerjaan kelompoknya
bersama kelompoknya 2) Peserta didik lain yang tidak
presentasi memberi tanggapan
atau bertanya setelah presentasi
dilaksanakan.

Penutup

7
● Guru memberikan feedback berupa ● Peserta didik menyimak 15 menit
pembahasan seluruh aktivitas penjelasan
pembelajaran. ● Peserta didik mengisi lembar
● Guru menyampaikan bahwa materi refleksi
pada pertemuan berikutnya adalah ● Peserta didik mengucapkan
penggunaan beberapa alat ukur salam dan meninggalkan
panjang meeting room
● Guru mengarahkan peserta didik
untuk mengisi lembar refleksi
● Guru mengucapkan salam penutup
dan mempersilakan peserta didik
untuk meninggalkan meeting room

Alternatif Moda Pembelajaran Lain

Moda PJJ Luring :


1) Pendahuluan : Guru melakukan absen pada LMS
Contoh : Jika menggunakan LMS Google Classroom, guru dapat menggunakan fitur
“question” berupa bentuk “short answer”. Instruksinya berisi apersepsi “besaran,
satuan, dan dimensi”, peserta didik diminta untuk menuliskan apa yang ingin
diketahui saat mempelajari materi pengukuran.
2) Kegiatan Inti
Peserta didik membaca LKPD yang diberikan dan mengerjakan Aktivitas yang tersedia
pada LKPD sampai tenggat waktu yang diberikan oleh guru
3) Penutup
● Peserta didik mendapatkan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
● Peserta didik mengisi refleksi yang diberikan oleh guru. Alternatif format refleksi
dapat berupa google docs, google slide, google form, dan aplikasi sejenisnya.

Moda Tatap Muka :


1) Pendahuluan
● Guru menyapa, memimpin doa, dan melakukan absen peserta didik
● Guru melakukan apersepsi
● Guru membagikan LKPD pada setiap kelompok
2) Kegiatan Inti
● Peserta didik melakukan diskusi mengenai materi pengukuran
● Peserta didik mengerjakan LKPD dengan dibimbing oleh guru
● Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya
3) Penutup
● Peserta didik menerima konfirmasi dari guru berupa ulasan tentang materi yang
dipresentasikan
● Peserta didik mengisi refleksi

Jika PJJ luring mengalami keterbatasan kuota internet atau alat (laptop, hp), guru dapat
menyediakan LKPD yang sudah diprint, instruksi pengerjaan, dan timeline pengerjaan
aktivitas. Kemudian, peserta didik dapat mengambil bahan ke sekolah secara bergantian.
Pada tenggat waktu yang ditentukan, peserta didik mengumpulkan kembali LKPDnya secara
bergantian.
Teknis pengambilan dan pengumpulan LKPD dapat diatur oleh sekolah.

8
Pertemuan ke-2 (3 x 45 menit)
Materi : Penggunaan alat ukur panjang : penggaris, mikrometer sekrup, dan jangka sorong

Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi


Waktu

Pembukaan

● Guru memberikan instruksi kepada ● Peserta didik memasuki meeting 10 menit


peserta didik untuk memasuki room (Gmeet, Zoom, dan aplikasi
meeting room (Gmeet, Zoom, dan meeting sejenisnya)
aplikasi meeting sejenisnya) ● Peserta didik berdoa sebelum
● Guru menyapa sambil memeriksa pembelajaran dimulai
kehadiran peserta didik
● Guru meminta salah satu peserta
didik untuk memimpin doa sebelum
pembelajaran dimulai

Pendahuluan tentang Pengukuran

● Guru menampilkan kembali LKPD ● Peserta didik mengamati LKPD 10 menit


pada pertemuan sebelumnya yang ditampilkan oleh guru
● Guru meminta peserta didik untuk ● Peserta didik menyampaikan
mencermati alat ukur apa saja yang aktivitas pengukuran lainnya
kegunaannya untuk mengukur dalam kehidupan sehari-hari,
besaran yang sama misal : tire pressuremeter,
tensimeter, pressure gauge
merupakan tiga alat ukur yang
mengukur tekanan.

Pertanyaan pemantik : Kita menemukan beberapa alat ukur yang mengukur


besaran yang sama, bagaimana cara kita menentukan alat ukur yang sesuai
untuk objek yang kita ukur?

Kegiatan Inti

1) Pengenalan jangka sorong dan mikrometer sekrup

● Guru menyampaikan bahwa Peserta didik mengerjakan LKPD 20 menit


pembelajaran pada hari ini secara berkelompok pada meeting
membahas alat ukur panjang : room kelompok :
jangka sorong, mikrometer sekrup, 1) Jangka Sorong
penggaris ● bagian-bagian dari jangka
● Guru menyediakan Lembar Kerja sorong
Peserta Didik (LKPD) untuk ● satuan jangka sorong
dikerjakan secara berkelompok ● ketelitian jangka sorong
● Guru menuntun peserta didik dalam ● langkah-langkah mengukur
pengerjaan LKPD menggunakan jangka sorong
● Guru meminta peserta didik untuk 2) Mikrometer Sekrup
mencoba menggunakannya pada ● bagian-bagian dari jangka
virtual lab tersedia : sorong
1) Jangka Sorong ● satuan jangka sorong
http://amrita.olabs.edu.in/? ● ketelitian jangka sorong
sub=1&brch=5&sim=16&cnt=4 ● langkah-langkah mengukur

9
2) Mikrometer Sekrup menggunakan jangka sorong
http://amrita.olabs.edu.in/?
sub=1&brch=5&sim=156&cnt=4
● Pada saat presentasi, guru meminta
peserta didik mendemonstrasikan
penggunaanya dengan
menggunakan virtual lab

2) Demonstrasi mengukur dengan jangka sorong, mikrometer sekrup, dan penggaris

● Guru menyampaikan bahwa aktivitas ● Peserta didik menyimak 45 menit


berikutnya adalah demonstrasi demonstrasi pengukuran yang
penggunaan jangka sorong, ditunjukkan oleh guru
mikrometer sekrup, dan penggaris ● Peserta didik mengamati
● Guru memberikan Lembar Kerja demonstrasi pengukuran pada
Peserta Didik (LKPD) beberapa contoh objek
● Guru menyiapkan beberapa objek ● Peserta didik menuliskan hasil
untuk diukur, misal buku tulis, pengamatannya pada LKPD
pensil, tutup botol ● Peserta didik menuliskan
● Guru mendemonstrasikan cara jawaban dari pertanyaan
mengukur objek-objek yang tuntunan dari guru pada LKPD
disediakan dengan menggunakan ● Peserta didik mendiskusikan hasil
tiga alat ukur sesuai dengan LKPD pengamatan secara berkelompok
● Guru meminta peserta didik pada meeting room kelompok
mengamati dan mengevaluasi setiap
kegiatan pengukuran dengan
pertanyaan penuntun sebagai
berikut :
Apakah besaran objek tersebut
cocok diukur dengan alat ukur yang
sedang digunakan? Jelaskan alasan
jawabannya.
● Guru meminta untuk menuliskan
jawabannya pada LKPD
● Setelah seluruh demonstrasi, selesai,
guru mempersilakan peserta didik
untuk mendiskusikan hasil
pengamatan

3) Diskusi

Guru mempersilakan peserta didik untuk ● Peserta didik mempresentasikan 35 menit


berkumpul pada meeting room utama hasil pengamatan dan diskusinya
untuk mempresentasikan hasil diskusi secara berkelompok
● Peserta didik yang tidak
presentasi diberi kesempatan
untuk bertanya atau menanggapi
presentasi

Penutup

● Guru memberikan feedback berupa ● Peserta didik menyimak 15 menit


pembahasan seluruh aktivitas penjelasan

10
pembelajaran. ● Peserta didik mengisi lembar
● Guru menyampaikan bahwa materi refleksi
pada pertemuan berikutnya adalah ● Peserta didik mengucapkan
aturan angka penting dan notasi salam dan meninggalkan
ilmiah meeting room
● Guru mengarahkan peserta didik
untuk mengisi lembar refleksi
● Guru mengucapkan salam penutup
dan mempersilakan peserta didik
untuk meninggalkan meeting room

Alternatif Moda Pembelajaran Lain

Moda PJJ Luring :


1) Pendahuluan : Guru melakukan absen pada LMS
Contoh : Jika menggunakan LMS Google Classroom, guru dapat menggunakan fitur
“question” berupa bentuk “short answer”. Instruksinya berisi apersepsi “alat ukur
panjang”, peserta didik diminta untuk menuliskan apa yang ingin diketahui saat
mempelajari materi alat ukur panjang.
2) Kegiatan Inti
Peserta didik membaca LKPD yang diberikan dan mengerjakan Aktivitas yang tersedia
pada LKPD sampai tenggat waktu yang diberikan oleh guru.
(jika alat tidak tersedia dan virtual lab tidak memungkinkan untuk digunakan, guru
dapat menunjukkan gambar contoh pengukuran mikrometer sekrup dan jangka
sorong)
3) Penutup
● Peserta didik mendapatkan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
● Peserta didik mengisi refleksi yang diberikan oleh guru. Alternatif format refleksi
dapat berupa google docs, google slide, google form, dan aplikasi sejenisnya.

Moda Tatap Muka :


1) Pendahuluan
● Guru menyapa, memimpin doa, dan melakukan absen peserta didik
● Guru melakukan apersepsi
● Guru membagikan LKPD pada setiap kelompok
2) Kegiatan Inti
● Peserta didik melakukan diskusi mengenai materi alat ukur panjang
● Guru mendemonstrasikan penggunaan penggunaan jangka sorong dan mikrometer
sekrup
(jika alat tidak tersedia dan virtual lab tidak memungkinkan untuk digunakan, guru
dapat menunjukkan gambar contoh pengukuran mikrometer sekrup dan jangka
sorong)
● Peserta didik mengerjakan LKPD dengan dibimbing oleh guru
(Jika alat tidak tersedia dan virtual lab tidak memungkinkan untuk digunakan, soal
gambar membaca jangka sorong dan mikrometer sekrup dapat diberikan )
● Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya
3) Penutup
● Peserta didik menerima konfirmasi dari guru berupa ulasan tentang materi yang
dipresentasikan
● Peserta didik mengisi refleksi

11
Jika PJJ luring mengalami keterbatasan kuota internet atau alat (laptop, hp), guru dapat
menyediakan LKPD yang sudah diprint, instruksi pengerjaan, dan timeline pengerjaan
aktivitas. Kemudian, peserta didik dapat mengambil bahan ke sekolah secara bergantian. Pada
tenggat waktu yang ditentukan, peserta didik mengumpulkan kembali LKPDnya secara
bergantian. Pembacaan jangka sorong dan mikrometer sekrup dapat menggunakan gambar.
Teknis pembagian dan pengumpulan LKPD dapat diatur oleh sekolah.

12
Pertemuan ke-3 (3 x 45 menit)
Materi : Aturan Angka Penting dan Notasi Ilmiah

Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi


Waktu

Pembukaan

● Guru memberikan instruksi kepada ● Peserta didik memasuki meeting 10 menit


peserta didik untuk memasuki room (Gmeet, Zoom, dan aplikasi
meeting room (Gmeet, Zoom, dan meeting sejenisnya)
aplikasi meeting sejenisnya) ● Peserta didik berdoa sebelum
● Guru menyapa sambil memeriksa pembelajaran dimulai
kehadiran peserta didik
● Guru meminta salah satu peserta
didik untuk memimpin doa sebelum
pembelajaran dimulai

Pendahuluan tentang Pengukuran

Guru menyampaikan bahwa terdapat dua kasus yang akan ditelusuri pada 20 menit
pertemuan kali ini.

Kasus 1 : Makna dari Nilai Ketidakpastian

● Guru menampilkan kembali LKPD ● Peserta didik mengamati LKPD


pada pertemuan sebelumnya yang ditampilkan oleh guru
● Guru membahas kembali nilai-nilai ● Peserta didik menyimak serta
ketidakpastian pada alat ukur jangka merespon pertanyaan-
sorong, mikrometer sekrup, dan pertanyaan dari guru
penggaris

Pertanyaan pemantik : Apa makna dari nilai ketidakpastian dari alat ukur?
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ketelitian hasil pengukuran?

Kasus 2 : Aturan pembulatan untuk hasil pengolahan data (aturan angka


penting dan notasi ilmiah)

● Guru menampilkan kembali LKPD ● Peserta didik mengamati LKPD


pada pertemuan sebelumnya yang ditampilkan oleh guru
● Guru menunjukkan data diameter ● Salah seorang perwakilan peserta
luar tutup botol didik untuk menentukan luas
● Guru meminta salah seorang peserta permukaan tutup botol tersebut
didik untuk menentukan luas dan membacakan hasil
permukaan tutup botol tersebut dan perhitungannya dengan lengkap
membacakan hasil perhitungannya (tanpa pembulatan angka) dalam
dengan lengkap (tanpa pembulatan satuan cm2❑
angka) dalam satuan cm2❑ ● Peserta didik lainnya
● Guru menampilkan hasil mengkonversi nilai luas
perhitungan luas permukaan yang permukaan tersebut ke dalam
dibacakan oleh peserta didik dengan satuan m 2
lengkap ● Peserta didik menyimak serta
● Guru meminta peserta didik lainnya merespon pertanyaan-
mengkonversi nilai luas permukaan pertanyaan dari guru

13
tersebut ke dalam satuan m 2

Pertanyaan pemantik : Bagaimana aturan pembulatan dalam pengolahan data


hasil pengukuran beserta cara penulisannya?

Kegiatan Inti

1) Ketidakpastian pengukuran

Guru menyampaikan bahwa pembelajaran pada hari ini membahas alat ukur 20 menit
panjang : Ketidakpastian pengukuran. Guru menampilkan cuplikan berita terkait
masalah pengukuran dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber berita : https://nasional.tempo.co/read/715491/inilah-cara-mengenali-


timbangan-yang-dicurangi-pedagang

● Guru menyediakan Lembar Kerja Peserta didik mengerjakan LKPD


Peserta Didik (LKPD) untuk secara berkelompok pada meeting
dikerjakan secara berkelompok room kelompok
● Guru menyampaikan tugas pada hari
ini :
1) Faktor-faktor penyebab
kesalahan pengukuran
2) Menjelaskan faktor kesalahan
pengukuran apa saja yang
disebutkan pada berita tersebut

2) Aturan angka penting dan notasi ilmiah

● Guru menyampaikan bahwa ● Peserta didik mengerjakan LKPD 45 menit


aktivitas berikutnya membahas secara berkelompok pada
mengenai aturan angka penting dan meeting room kelompok
notasi ilmiah ● Peserta didik menuliskan
● Guru memberikan Lembar Kerja jawaban dari pertanyaan
Peserta Didik (LKPD) tuntunan dari guru pada LKPD

14
● Guru meminta peserta didik untuk ● Peserta didik mendiskusikan hasil
mencari tahu materi tentang ciri-ciri pengamatan secara berkelompok
angka penting dan bukan angka pada meeting room kelompok
penting
● Guru meminta peserta didik untuk
mencari tahu materi tentang operasi
penjumlahan dan pengurangan,
serta operasi perkalian dan
pembagian

3) Diskusi

Guru mempersilakan peserta didik untuk ● Peserta didik mempresentasikan 35 menit


berkumpul pada meeting room utama hasil diskusi secara berkelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi ● Peserta didik yang tidak
presentasi diberi kesempatan
untuk bertanya atau menanggapi
presentasi

Penutup

● Guru memberikan feedback berupa ● Peserta didik menyimak 15 menit


pembahasan seluruh aktivitas penjelasan
pembelajaran. ● Peserta didik mengisi lembar
● Guru menyampaikan bahwa materi refleksi
pada pertemuan berikutnya akan ● Peserta didik mengucapkan
disampaikan adalah ketidakpastian salam dan meninggalkan meeting
pengukuran berulang room
● Guru mengarahkan peserta didik
untuk mengisi lembar refleksi
● Guru mengucapkan salam penutup
dan mempersilakan peserta didik
untuk meninggalkan meeting room

Alternatif Moda Pembelajaran Lain

Moda PJJ Luring :


1) Pendahuluan : Guru melakukan absen pada LMS
Contoh : Jika menggunakan LMS Google Classroom, guru dapat menggunakan fitur
“question” berupa bentuk “short answer”. Instruksinya berisi apersepsi “aturan angka
penting dan notasi ilmiah”, peserta didik diminta untuk menuliskan apa yang ingin
diketahui saat mempelajari materi aturan angka penting dan notasi ilmiah.
2) Kegiatan Inti
Peserta didik membaca LKPD yang diberikan dan mengerjakan Aktivitas yang tersedia
pada LKPD sampai tenggat waktu yang diberikan oleh guru.
3) Penutup
● Peserta didik mendapatkan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
● Peserta didik mengisi refleksi yang diberikan oleh guru. Alternatif format refleksi
dapat berupa google docs, google slide, google form, dan aplikasi sejenisnya.

Moda Tatap Muka :


1) Pendahuluan

15
● Guru menyapa, memimpin doa, dan melakukan absen peserta didik
● Guru melakukan apersepsi
● Guru membagikan LKPD pada setiap kelompok
2) Kegiatan Inti
● Peserta didik melakukan diskusi mengenai materi aturan angka penting dan notasi
ilmiah
● Peserta didik mengerjakan LKPD dengan dibimbing oleh guru
● Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya
3) Penutup
● Peserta didik menerima konfirmasi dari guru berupa ulasan tentang materi yang
dipresentasikan
● Peserta didik mengisi refleksi

Jika PJJ luring mengalami keterbatasan kuota internet atau alat (laptop, hp), guru dapat
menyediakan LKPD yang sudah diprint, instruksi pengerjaan, dan timeline pengerjaan
aktivitas. Kemudian, peserta didik dapat mengambil bahan ke sekolah secara bergantian. Pada
tenggat waktu yang ditentukan, peserta didik mengumpulkan kembali LKPDnya secara
bergantian.
Teknis pengambilan dan pengumpulan LKPD dapat diatur oleh sekolah.

16
Pertemuan ke-4 (3 x 45 menit)
Materi : Ketidakpastian Pengukuran Berulang

Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi


Waktu

Pembukaan

● Guru memberikan instruksi kepada ● Peserta didik memasuki meeting 10 menit


peserta didik untuk memasuki room (Gmeet, Zoom, dan aplikasi
meeting room (Gmeet, Zoom, dan meeting sejenisnya)
aplikasi meeting sejenisnya) ● Peserta didik berdoa sebelum
● Guru menyapa sambil memeriksa pembelajaran dimulai
kehadiran peserta didik
● Guru meminta salah satu peserta
didik untuk memimpin doa sebelum
pembelajaran dimulai

Pendahuluan tentang Pengukuran

● Guru menampilkan kembali LKPD ● Peserta didik mengamati LKPD 10 menit


pada pertemuan kedua yang ditampilkan oleh guru
● Guru meminta peserta didik untuk
mengingatkan kembali tentang
ketidakpastian pengukuran tunggal

Pertanyaan pemantik : Dalam aktivitas eksperimen, kita akan melakukan


pengukuran berulang untuk mendapatkan ketelitian yang lebih baik daripada
pengukuran tunggal, bagaimana cara kita menentukan nilai ketidakpastian
pengukuran berulang?

Kegiatan Inti

● Guru menyampaikan bahwa ● Peserta didik menyimak dan 100 menit


pembelajaran pada hari ini mengikuti demonstrasi yang
membahas tentang cara disajikan oleh guru
menentukan nilai ketidakpastian ● Peserta didik mengerjakan LKPD
berulang secara individu
● Guru menyediakan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD)
● Guru mendemonstrasikan langkah-
langkah untuk menentukan nilai
ketidakpastian berulang dengan
sampel data tersedia di LKPD
● Guru menugaskan peserta didik
untuk berlatih mengolah sampel
data lainnya yang tersedia pada
LKPD
Catatan : Penggunaan kalkulator
diizinkan

Penutup

● Guru memberikan feedback berupa ● Peserta didik menyimak 15 menit

17
pembahasan seluruh aktivitas penjelasan
pembelajaran setelah tenggat waktu ● Peserta didik mengisi lembar
pengumpulan tugas refleksi
● Guru menyampaikan bahwa pada ● Peserta didik mengucapkan
pertemuan berikutnya akan salam dan meninggalkan meeting
dilakukan praktikum sehingga room
peserta didik perlu menyiapkan
beberapa peralatan praktikum
● Guru mengarahkan peserta didik
untuk mengisi lembar refleksi
● Guru mengucapkan salam penutup
dan mempersilakan peserta didik
untuk meninggalkan meeting room

Alternatif Moda Pembelajaran Lain

Moda PJJ Luring :


1) Pendahuluan : Guru melakukan absen pada LMS
Contoh : Jika menggunakan LMS Google Classroom, guru dapat menggunakan fitur
“question” berupa bentuk “short answer”. Instruksinya berisi apersepsi
“ketidakpastian pengukuran berulang”, peserta didik diminta untuk menuliskan apa
yang ingin diketahui saat mempelajari materi ketidakpastian pengukuran berulang.
2) Kegiatan Inti
Peserta didik membaca LKPD yang diberikan dan mengerjakan Aktivitas yang tersedia
pada LKPD sampai tenggat waktu yang diberikan oleh guru.
3) Penutup
● Peserta didik mendapatkan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
● Peserta didik mengisi refleksi yang diberikan oleh guru. Alternatif format refleksi
dapat berupa google docs, google slide, google form, dan aplikasi sejenisnya.

Moda Tatap Muka :


1) Pendahuluan
● Guru menyapa, memimpin doa, dan melakukan absen peserta didik
● Guru melakukan apersepsi
● Guru membagikan LKPD pada setiap kelompok
2) Kegiatan Inti
● Peserta didik melakukan diskusi mengenai materi ketidakpastian pengukuran
berulang
● Peserta didik mengerjakan LKPD dengan dibimbing oleh guru
● Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya
3) Penutup
● Peserta didik menerima konfirmasi dari guru berupa ulasan tentang materi yang
dipresentasikan
● Peserta didik mengisi refleksi

Jika PJJ luring mengalami keterbatasan kuota internet atau alat (laptop, hp), guru dapat
menyediakan LKPD yang sudah diprint, instruksi pengerjaan, dan timeline pengerjaan aktivitas.
Kemudian, peserta didik dapat mengambil bahan ke sekolah secara bergantian. Pada tenggat
waktu yang ditentukan, peserta didik mengumpulkan kembali LKPDnya secara bergantian.
Teknis pengambilan dan pengumpulan LKPD dapat diatur oleh sekolah.

18
19
Pertemuan ke-5 (3 x 45 menit)
Materi : Menentukan Massa Jenis Benda Tak Beraturan

Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi


Waktu

Pembukaan

● Guru memberikan instruksi kepada ● Peserta didik memasuki meeting 10 menit


peserta didik untuk memasuki room (Gmeet, Zoom, dan aplikasi
meeting room (Gmeet, Zoom, dan meeting sejenisnya)
aplikasi meeting sejenisnya) ● Peserta didik berdoa sebelum
● Guru menyapa sambil memeriksa pembelajaran dimulai
kehadiran peserta didik
● Guru meminta salah satu peserta
didik untuk memimpin doa sebelum
pembelajaran dimulai

Pendahuluan tentang Pengukuran

● Guru mengajak peserta didik untuk ● Perwakilan peserta didik 10 menit


mengulas kembali materi-materi menjawab pertanyaan-
yang telah dipelajari pada bab pertanyaan tuntunan yang
pengukuran secara singkat dengan diajukan guru untuk mengulas
pertanyaan tuntunan kembali materi yang telah
dipelajari

Kegiatan Inti

● Guru menyampaikan bahwa ● Peserta didik menyimak dan 100 menit


pembelajaran pada hari ini mengikuti demonstrasi yang
melakukan praktikum sederhana : disajikan oleh guru
menentukan massa jenis benda tak ● Peserta didik mengerjakan LKPD
beraturan secara individu
● Guru memastikan bahwa peserta
didik telah menyiapkan alat dan
bahan
● Guru menyediakan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD)
● Guru mengulas pertanyaan-
pertanyaan penuntun pada LKPD
● Guru mengumumkan due date
(waktu pengerjaan 1 minggu sudah
dengan video presentasi hasil
percobaan), format laporan, serta
dokumentasinya berupa presentasi
video singkat
Catatan : Penggunaan kalkulator
diizinkan

Penutup

● Guru menyampaikan bahwa materi ● Peserta didik menyimak 15 menit


pada bab ini telah selesai penjelasan

20
● Guru mengumumkan ujian pada ● Peserta didik mengisi lembar
pertemuan berikutnya refleksi
● Guru mengarahkan peserta didik ● Peserta didik mengucapkan
untuk mengisi lembar refleksi salam dan meninggalkan
● Guru mengucapkan salam penutup meeting room
dan mempersilakan peserta didik
untuk meninggalkan meeting room

Alternatif Moda Pembelajaran Lain

Moda PJJ Luring :


1) Pendahuluan : Guru melakukan absen pada LMS
Contoh : Jika menggunakan LMS Google Classroom, guru dapat menggunakan fitur
“question” berupa bentuk “short answer”. Instruksinya berisi apersepsi “mengetahui
massa jenis benda tak beraturan”, peserta didik diminta untuk menuliskan apa yang
ingin diketahui saat mempelajari materi mengetahui massa jenis benda tak beraturan.
2) Kegiatan Inti
Peserta didik membaca LKPD yang diberikan dan mengerjakan Aktivitas yang tersedia
pada LKPD sampai tenggat waktu yang diberikan oleh guru.
3) Penutup
● Peserta didik mendapatkan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
● Peserta didik mengisi refleksi yang diberikan oleh guru. Alternatif format refleksi
dapat berupa google docs, google slide, google form, dan aplikasi sejenisnya.

Moda Tatap Muka :


1) Pendahuluan
● Guru menyapa, memimpin doa, dan melakukan absen peserta didik
● Guru melakukan apersepsi
● Guru membagikan LKPD pada setiap kelompok
2) Kegiatan Inti
● Peserta didik melakukan diskusi mengenai materi aturan angka penting dan notasi
ilmiah
● Peserta didik mengerjakan LKPD dengan dibimbing oleh guru
● Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya
3) Penutup
● Peserta didik menerima konfirmasi dari guru berupa ulasan tentang materi yang
dipresentasikan
● Peserta didik mengisi refleksi

Jika PJJ luring mengalami keterbatasan kuota internet atau alat (laptop, hp), guru dapat
menyediakan LKPD yang sudah diprint, instruksi pengerjaan, dan timeline pengerjaan aktivitas.
Kemudian, peserta didik dapat mengambil bahan ke sekolah secara bergantian. Pada tenggat
waktu yang ditentukan, peserta didik mengumpulkan kembali LKPDnya secara bergantian.
Teknis pengambilan dan pengumpulan LKPD dapat diatur oleh sekolah.

Jika praktikum terlalu sulit dilaksanakan di rumah, alternatif tugas yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut :
● membuat alat peraga (prototype) jangka sorong dari kertas, karton, dupleks, dus, dan
bahan sejenisnya
● membuat poster cara menggunakan jangka sorong atau mikrometer sekrup

21
22
Pertemuan ke-6 (3 x 45 menit)
Materi : Tes

Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi


Waktu

Pembukaan

● Guru menyapa dan mengingatkan ● Peserta didik berdoa sebelum 10 menit


peserta didik untuk memulai pembelajaran dimulai
aktivitas dengan doa pada LMS ● Peserta didik melakukan absen
● Guru memberikan instruksi kepada pada LMS
peserta didik untuk melakukan absen
LMS
● Guru memberikan instruksi tertulis
sebagai panduan pengerjaan ujian
secara online
● Guru mengumumkan tenggat waktu
pengerjaan

Kegiatan Inti

Guru dapat menggunakan beberapa aplikasi online untuk menampilkan soal, 110 menit
misalkan quizizz, quizalize, schoology, google form, dan aplikasi sejenisnya.
Jika guru menginginkan tes berupa essay, peserta didik dapat menuliskan cara
pengerjaan pada kertas kemudian memfotokannya. File dapat dikumpulkan
dalam bentuk pdf, word, dan lain-lain pada LMS.

Penutup

● Guru menyampaikan materi yang ● Peserta didik mengisi lembar 5 menit


dipelajari pada pertemuan refleksi
berikutnya secara tertulis pada LMS ● Peserta didik mengucapkan
● Guru mengarahkan peserta didik salam dan meninggalkan meeting
untuk mengisi lembar refleksi room
● Guru mengucapkan salam penutup
dan mempersilakan peserta didik
untuk meninggalkan meeting room

Alternatif Moda Pembelajaran Lain

Jika tidak mungkin dilaksanakan tes secara langsung. Bisa juga diberi penugasan pengerjaan
soal essay.

23
15. Refleksi Guru
Lembar Refleksi Guru
No. Refleksi Penjelasan

1) Persentase Persentase keterlaksanaan : .... %


keterlaksanaan Keterangan :
rancangan kegiatan
pembelajaran (%)

2) Kendala yang
dihadapi selama
kegiatan
pembelajaran

3) Catatan perbaikan
untuk mengatasi
kendala pada
kegiatan
pembelajaran
berikutnya

4) Peserta didik yang 1) Nama :


mengalami kesulitan Uraian Kesulitan :
2) Nama :
Uraian Kesulitan :
3) dst.

5) Catatan positif 1) Nama :


peserta didik Catatan Positif :
2) Nama :
Catatan Positif :
3) dst.

6) Catatan lainnya

24
16. Asesmen Formatif
1) Aspek Pemahaman Sains
Materi Indikator Aktivitas

Pertemuan ke-1 : Peserta didik Terlampir pada LKPD : Aktivitas 1.1


Macam-Macam Alat mengidentifikasi macam- dan Aktivitas 1.2
Ukur, Besaran dan macam alat ukur
Satuan berdasarkan besarannya

Peserta didik Terlampir pada LKPD : Aktivitas 1.2


mengidentifikasi besaran-
besaran turunan
berdasarkan dimensinya

Pertemuan ke-2 : Alat- Menentukan hasil Terlampir pada LKPD : Aktivitas 1.3
Alat Ukur Panjang pengukuran dengan jangka
sorong beserta nilai
ketidakpastian pengukuran
tunggalnya

Menentukan hasil Terlampir pada LKPD : Aktivitas 1.3


pengukuran dengan
mikrometer sekrup beserta
nilai ketidakpastian
pengukuran tunggalnya

Menggunakan alat ukur Terlampir pada LKPD : Aktivitas 1.4


yang sesuai dengan objek
yang diukur

Pertemuan ke-3 : Menuliskan hasil Terlampir pada LKPD : Aktivitas 1.5


Aturan Angka Penting pengolahan data dengan dan Aktivitas 1.6
dan Notasi Ilmiah aturan angka penting dan
notasi ilmiah

Pertemuan ke-4 : Menuliskan hasil Terlampir pada LKPD : Aktivitas 1.7


Menentukan nilai pengolahan data beserta dan Aktivitas 1.8
ketidakpastian nilai ketidakpastian berulang
berulang

25
Pertemuan ke-6 : Tes
Contoh soal :

1. Sebuah benda bergerak sepanjang sumbu x berdasarkan persamaan


2 ❑
x=r t + qt + p
dengan x menyatakan jarak, t menyatakan waktu, dan konstanta p,q,r, dan s menyatakan
konstanta. Satuan r dalam SI adalah … .
a. meter
b. meter/sekon
c. meter/ sekon2
d. meter∙sekon
e. meter/ sekon2

2. Energi kinetik dinyatakan dengan persamaan EK =1 /2 mv ❑2 dengan m adalah massa benda


dan v adalah kecepatan benda. Tentukanlah dimensi energi kinetinya .
a. [ M ][L]❑2 [T ]❑2❑
b. [ M ][L]❑2 [T ]❑−2❑
c. [ M ][L][T ]❑−2❑
d. [ M ][L]❑−1 [T ]❑−2❑
e. [ M ][L]❑−2 [T ]❑−2❑

3. Berikut ini merupakan gambar hasil pengukuran diameter dua tabung kayu dengan
menggunakan mikrometer sekrup.
Tabung 1

Tabung 2

Selisih diameter dua tabung kayu tersebut adalah … mm.


a. 5,46 mm
b. 5,4 mm
c. 3,20 mm
d. 3,2 mm
e. 1,86 mm

4. Berikut ini merupakan hasil pengukuran panjang pelat.

26
Hasil pengukuran yang diperoleh adalah … .
a. (3,00 ± 0,01) cm
b. (3,04 ± 0,01) cm
c. (3,09 ± 0,01) cm
d. (3,19 ± 0,01) cm
e. (4,19 ± 0,01) cm

Kunci Jawaban :
1. C
2. C
3. C
4. D

27
2) Aspek Keterampilan Proses
Rubrik Penilaian Presentasi
Kriteria Penilaian
Indikator
No. Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Penilaian
(1 poin) (2 poin) (3 poin) (4 poin)
1 Sistematika Materi Materi Materi Materi presentasi
Presentasi presentasi presentasi presentasi diajukan secara
diajukan secara diajukan secara diajukan secara runtut dan sistematis
tidak runtut dan kurang runtut runtut tetapi
tidak sistematis dan tidakkurang
sistematis sistematis
2 Penggunaan Menggunakan Menggunakan Menggunakan
bahasa bahasa yang bahasa yangbahasa yang Menggunakan
baik, kurang baik, kurang baik, baku, bahasa yang baik,
baku, dan tidak baku, dantetapi kurang baku dan terstruktur
terstruktur terstruktur terstruktur
3 Kejelasan Artikulasi kurang Artikulasi jelas,Artikulasi kurang Artikulasi jelas, suara
menyampai jelas, suara tidak suara terdengar, jelas, suara terdengar, tidak
kan terdengar, tetapi bertele- terdengar, tidak bertele-tele
bertele-tele tele bertele-tele
4 Komunikatif lebih banyak lebih banyak
lebih banyak menatap menatap audiens
Membaca menatap audiens saat saat menjelaskan
catatan catatan saat menjelaskan dari pada catatan,
sepanjang menjelaskan dari pada dan menggunakan
menjelaskan dari pada catatan, tanpa gestur yang
audiens ada gestur membuat audiens
tubuh memperhatikan
5 Kebenaran
Konsep Menjelaskan 1 Menjelaskan 2 Menjelaskan 3
Menjelaskan seluruh
dari 4 konsep dari 4 konsep dari 4 konsep
konsep esensial
esensial dengan esensial dengan esensial dengan
dengan benar
benar benar benar

28
Rubrik Laporan Praktikum

Deskripsi Skala

3 2 1

Pendahuluan Mencakup Mencakup 2-3 Mencakup satu


Mencakup: keempat kriteria kriteria yang telah kriteria dengan jelas
● Tujuan Eksperimen dengan lengkap disebutkan dengan dan lengkap
● Alat dan Bahan dan jelas jelas dan lengkap
● Prosedur
● Teori Pendukung

Data Percobaan Mencakup ketiga Mencakup 1-2 Mencakup satu


● Jelas kriteria dengan kriteria yang telah kriteria, tetapi
● Tanpa rekayasa lengkap disebutkan lengkap ambigu
● Sesuai dengan
prosedur eksperimen

Analisis Data Mencakup Mencakup 2-3 kriteria Mencakup satu


● Jelas keempat kriteria yang telah disebutkan kriteria dengan jelas
● Dapat diterima secara dengan lengkap dengan jelas dan dan lengkap
logika dan jelas lengkap
● Memberikan alasan
yang jelas terhadap
analisis yang diberikan
● Mudah dimengerti

Kesimpulan Mencakup ketiga Mencakup 2-3 Mencakup satu


● Sesuai dengan analisis kriteria dengan kriteria yang telah kriteria, tetapi
data lengkap disebutkan dengan ambigu
● Memberikan aplikasi jelas dan lengkap
dalam kehidupan
sehari-hari,
● Menjawab tujuan
eksperimen

29
17. Refleksi Peserta Didik

30
18. Lembar Kerja Peserta Didik
Terlampir

19. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Sumber bacaan untuk memperkaya pengetahuan guru dan siswa tentang tema atau materi
pembelajaran.
Guru Peserta Didik

Hewitt, Paul G. (2015). Conceptual Physics. Lasmi, N. K. (2018). Fisika untuk SMA/MA
Twelfth Edition. US : Pearson Education, Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga
Inc.

Lasmi, N. K. (2018). Fisika untuk SMA/MA Buku sumber lainnya yang mudah diakses
Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga oleh peserta didik

Sang, D., Jones, G., Chadha, G., &


Woodside, R. (2010). Cambridge
International AS and A Level Coursebook.
Second Edition Physics. UK : Cambridge
University Press

Halliday, D., Resnick, R., Walker, J. (2004).


Fundamentals of Physics 7th Edition. New
York : John Wiley & Sons Inc.

Sumber relevan lainnya di internet, Youtube, dan lain-lain

20. Materi
Terlampir

21. Pengayaan dan Remedial


a. Aktivitas Pengayaan
● Alternatif 1 : Peserta didik dapat mencoba melakukan praktikum sederhana terkait
pengukuran pada bidang kimia dan biologi
● Alternatif 2 : Peserta didik membuat karya (dapat berupa tulisan, poster, vlog, dll)
tentang kegiatan pengukuran yang menunjang pekerjaan orang tua peserta didik
b. Aktivitas Remedial
● Alternatif 1 : Peserta didik diberikan kesempatan membuat perbaikan pada jawaban-
jawaban yang masih salah serta penjelasannya
● Alternatif 2 : Peserta didik dapat membuat karya, berupa poster, artikel, komik, video,
serta karya lainnya yang berisi penjelasan mengenai sub materi tentang pengukuran
yang masih belum tuntas

22. Daftar Pustaka


Giancolli, D. C. (2008). Physics for Scientists & Engineers with Modern Physics, 4th Edition. US :
Pearson Education, Inc.
Halliday, D., Resnick, R., Walker, J. (2004). Fundamentals of Physics 7th Edition. New York : John
Wiley & Sons Inc.
Hewitt, Paul G. (2015). Conceptual Physics. Twelfth Edition. US : Pearson Education, Inc.
Lasmi, N. K. (2020). Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sang, D., Jones, G., Chadha, G., & Woodside, R. (2010). Cambridge International AS and A Level
Coursebook. Second Edition Physics. UK : Cambridge University Press.

31
Tipler, P. A. (2001). Fisika Jilid 2. Alih Bahasa : Bambang Soegijono. Jakarta : Penerbit Erlangga.

23. Glosarium
● akurasi : sifat pengukuran yang mendekati nilai sebenarnya
● angka penting : angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan taksiran
● besaran : sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka
● galat pengukuran : kekeliruan pengukuran terhadap nilai sebenarnya
● hipotesis : jawaban sementara terhadap masalah yang masih harus dibuktikan
kebenarannya.
● metode ilmiah : metode sains yang menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk
mengungkapkan suatu permasalahan
● notasi ilmiah : bentuk penulisan terstandar untuk mempermudah penentuan suatu nilai
● presisi : sifat pengukuran yang mendekati nilai yang sama meskipun dilakukan berulang
● satuan : pembanding dalam pengukuran yang ditetapkan berdasar acuan tertentu
● variabel : sesuatu yang memiliki nilai dan dapat diubah

32
Lampiran

33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
Lembar Praktikum Menentukan Massa Jenis

I. Tujuan Praktikum
Menentukan massa jenis benda tak beraturan

II. Teori Dasar


Massa jenis benda dapat ditentukan dengan persamaan berikut

63
Untuk menentukan volume benda yang geometrinya tidak beraturan, dapat ditentukan dengan cara
mencelupkan benda ke dalam gelas berukuran yang berisi air, kemudian menghitung selisih volume air
setelah dicelupkan benda dengan volume air sebelum dicelupkan benda.
V = V akhir - V awal

III. Alat dan Bahan


1) Benda yang tidak beraturan (misal batu, sekrup, baut, mur, dan lain-lain)
2) Gelas berukuran
3) Timbangan
4) Air

IV. Cara Kerja


1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Menimbang massa benda tak beraturan dengan timbangan dan mencatat hasil pengukuran
3) Mengisi air dalam gelas ukur
4) Membaca ukuran dan mencatat volume awal air yang terukur sebelum benda dicelupkan
5) Mencelupkan benda ke dalam air
6) Membaca ukuran dan mencatat volume awal air yang terukur setelah benda dicelupkan
7) Ulangi langkah tersebut sebanyak lima kali

V. Tabel Pengamatan
No. m (gr) V awal (mL) V akhir (mL)

..dst
Buatlah tabel pengolahan data yang menghasilkan rata-rata nilai massa jenis dan nilai ketidakpastian
pengukuran berulang.

VI. Kesimpulan
Tuliskanlah hasil pengukuran sesuai format yang telah diajarkan

Mengetahui : Percut Sei Tuan , Juli 2021


Kepala SMAN 1 Percut Sei Tuan Guru Mata Pelajaran

MULIADI, S.Pd, M.Si ANNA RIZKI, S.Pd


Nip. 19651012 198811 1 003 Nip. 19860529 201101 2 004

64
Modul Ajar
Energi Terbarukan

65
1. Identitas Umum
1. Nama Penulis : ANNA RIZKI, S.Pd
Asal Instansi : SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
Tahun Penyusunan : 2021
Fase :E
2. Jenjang : SMA
3. Kelas :X
4. Perkiraan Jumlah Siswa : 32 – 36
5. Moda Pembelajaraan : Tatap Muka atau PJJ (Terdapat Alternatif Pilihan)
6. Alokasi Waktu : 20 x 45 menit
7. Jumlah Pertemuan ; 10 Pertemuan
8. Kata Kunci : energi, usaha, daya, bentuk bentuk energi,
transformasi energi, energi terbarukan, solar charger

2. Profil Pelajar Pancasila


Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan dan keterampilan, pelajar menjadi pribadi yang memiliki profil
pelajar Pancasila sebagai berikut :
- Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
- Bernalar kritis
- Mandiri

3. Tujuan Pembelajaran
10.2 Mengidentifikasi dan memprediksi masalah penerapan transfer serta transformasi energi yang penting bagi
masyarakat industri modern, dampaknya bagi kehidupan manusia melalui diskusi, tayangan dan simulasi serta
menyajikan laporannya.

10.3 merancang alternatif solusi berupa produk kreatif sederhana untuk mengurangi penggunaan energi fosil dalam
bidang energi alternatif terbarukan seperti energi tenaga surya atau energi tenaga mikrohidro atau energi angin
sesuai kondisi lingkungan sekitar, merangkai produk, mengevaluasi produk serta mengkomunikasikannya dengan
baik dan persuasive.

Elemen CP yang dituju : Pemahaman Sains dan Keterampilan Proses.

Tujuan Pembelajaran yang menjadi prasyarat


10.1 Menerapkan konsep pengukuran dan metode ilmiah dengan melakukan penyelidikan sederhana,
mengumpulkan data menggunakan alat ukur atau aplikasi teknologi yang tersedia, menganalisis data,
menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil penyelidikannya baik secara lisan maupun tulisan.
Pemahaman Prasyarat
1. Peserta didik sudah memahami metode ilmiah, melakukan penyelidikan, mengumpulkan data, mengevaluasi
dan membuat laporan ilimiah
2. Peserta didik sudah memahami mengenai besaran, satuan dan prinsip-prinsip pengukuran.

Pemahaman Bermakna
- Bentuk bentuk energi dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
- Transformasi energi dan dampaknya bagi kehidupan manusia.
- Hukum Kekekalan energi
- Masalah – Masalah Konsumsi Energi
- Energi alternatif terbarukan

Pertanyaan Inti

66
1. Jelaskan bentuk bentuk energi dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
2. Bagaimanakah proses transformasi energi pada produk teknologi yang digunakan di masyarakat
3. Bagaimanakah keberlakuan hukum kekekalan energi dalam peristiwa kehidupan sehari-hari
4. Bagaimanakah konsumsi energi masyarakat modern, apa masalahnya dan dampaknya bagi kehidupan?
5. Bagaimanakah rancangan produk teknologi sumber energi alternative terbarukan seperti energi tenaga air dan
sumber energi matahari?

Indikator
Keterampilan berpikir yang perlu dikuasai siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran meliputi pemahaman
sains dan keterampilan proses sebagai berikut.

Pemahaman Sains
1. Mengidentifikasi bentuk bentuk energi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
2. Mendeskripsikan transformasi energi dalam kehidupan sehari-hari
3. Mendeskripsikan keberlakuan hukum kekekalan energi dalam peristiwa kehidupan sehari-
hari
4. Memprediksi masalah energi yang penting bagi masyarakat modern dan dampaknya dalam
kehidupan
5. Mengidentifikasi sumber sumber energi alternatif
6. Mendeskripsikan energi alternatif terbarukan seperti energi tenaga surya atau tenaga angin
atau air.

Keterampilan Proses
1. Mendesain produk kreatif dalam bidang energi alternatif terbarukan
2. Merangkai produk kreatif dalam bidang energi alternatif terbarukan
3. Menguji coba produk kreatif dalam bidang energi alternatif terbarukan
4. Membuat laporan dan mempresentasikan produk kreatif dalam bidang energi alternatif
terbarukan

4. Sarana Prasarana
Sarana Prasarana Media Perkiraan Biaya
1. Laptop/Komputer Virtual PhET Keping Solar panel = 10 pc x
2. Keping mini solar panel, Bentuk dan Rp 35.000 = Rp. 350.000
3. Usb step up / down Perubahan Energi Usb step up : 10 x Rp 12.000
4. breadboard, kabel, resistor, (colorado.edu) = Rp. 120.000
5. Ampere meter, Voltmeter, Video Kabel, resistor = Rp 15 000
6. Stik eskrim, lem, cutter Power Point Amperemeter / multimeter =
Rp 95.000

Sarana Prasarana Alternatif


Jika di sekolah tidak terdapat keping solar panel, maka dapat dibuat proyek energi alternative
lain seperti energi tenaga angin atau energi tenaga mikrohidro dengan menggunakan dinamo.
Adapun aplikasi Phet juga dapat dipilih bagi sekolah dengan fasilitas laptop/komputer dan
pasokan listrik yang cukup. Jika tidak ada, maka simulasi virtual dapat diganti dengan
menunjukan penggunaan dynamo yang menunjukan perubahan energi gerak menjadi energi
listrik.

Lingkungan Belajar
Untuk melaksanakan pembelajaran berbasis proyek seperti contoh dalam modul ini, yaitu

67
proyek solar charger. Maka saat uji coba produk, harus dilakukan di luar ruangan saat matahari
cerah agar dihasilkan tegangan dan energi listrik optimal.
Jika pembelajaran secara tatap muka tidak dapat dilaksanakan, proyek energi alternative dapat
diberikan secara mandiri sesuai kondisi lingkungan rumah peserta didik.

5. Karakteristik Peserta Didik


Secara umum, modul ajar ini dikembangkan untuk :
Peserta didik regular/tipikal Ya
Peserta didik dengan kesulitan belajar -
Peserta didik berpencapaian tinggi -
Peserta didik dengan ketunaan -

Meskipun secara umum modul ajar ini dikembangkan untuk peserta didik regular (tanpa ketunaan, tidak
mengalami kesulitan belajar atau berpencapaian tinggi). Namun untuk memfasilitasi peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar dapat diberikan remedial teaching pada waktu khusus dan untuk yang berpencapaian tinggi dapat
diberikan pengayaan teaching.

6. Materi Ajar
No Pertemuan Materi
1 Pertemuan 1 Lampiran 1. Materi Ajar 1.
Pertemuan 2 Bentuk Bentuk Energi dan Transformasi (Perubahan) Energi
2 Pertemuan 3 Lampiran 1. Materi Ajar 2, 3
Pengukuran Energi (Usaha dan Daya) dan Hukum Kekekalan
Energi
4 Pertemuan 4,5 Lampiran 1 Materi ajar 4.
Sumber Sumber Energi Alternatif
5 Pertemuan 6,8 Rancang Bangun Solar Charger
Contoh Bagi Guru. Lampiran 4
6 Pertemuan 9 Dialokasikan untuk penilaian tes formatif
7 Pertemuan 10 Remedial dan pengayaan

7. Kegiatan Pembelajaran
Metode Pengaturan
Ringkasan Kegiatan Inti Siswa
Bentuk Bentuk Energi dan Transformasi (Perubahan) Energi Berkelompok (3-5
Pertemuan 1 (Simulasi, Diskusi) Diskusi, siswa)
1. Peserta didik melakukan simulasi dan diskusi mengenai : demonstrasi,
- Mengidentifikasi bentuk bentuk energi beserta simulasi virtual,
contohnya dalam kehidupan sehari-hari proyek
- Mendeskripsikan mengenai besaran dan satuan
energi berdasarkan pengamatan dalam kehidupan
sehari-hari.
- Menganalisis perubahan energi pada beberapa
sistem
2. Peserta didik membuat laporan hasil diskusi berdasarkan
LKPD -1 dan LKPD -2
Pertemuan 2 (Presentasi, Verifikasi, Refleksi)
1. Peserta didik menyajikan laporan hasil diskusi
mengenai :
- Bentuk bentuk energi beserta contohnya dalam

68
kehidupan sehari-hari
- Mendeskripsikan mengenai besaran dan satuan
energi berdasarkan pengamatan dalam kehidupan
sehari-hari
peserta lain menggapi dan memberi pertanyaan
2. Guru memberikan verifikasi dan penguatan (Lampiran
Materi Ajar 1. Bentuk Bentuk Energi)
3. Guru dan peserta didik melakukan refleksi dan penilaian
proses.

Pengukuran Energi (Usaha dan Daya) dan Hukum Kekekalan


Energi
Pertemuan 3 (Simulasi dan Diskusi) :
1. Peserta didik melakukan simulasi dan diskusi untuk :
- Menganalisis keberlakuan Hukum Kekekalan Energi
dalam kehidupan sehari-hari.
- Menjelaskan konsep usaha dan daya
2. Perwakilan kelompok peserta didik mempresentasikan
hasil diskusi
3. Guru memberikan verifikasi dan penguatan mengenai
Pengukuran Energi (Usaha dan Daya) dan keberlakuan
Hukum Kekekalan Energi dalam kehidupan sehari-hari
(Lampiran Materi Ajar 2)
4. Guru dan peserta didik melakukan refleksi dan penilaian
proses.

Masalah Konsumsi Energi dan Sumber Sumber Energi


ALternative
Pertemuan 4 (Diskusi dan Eksplorasi) :
1. Peserta didik berdiskusi menganalisis masalah terkait
konsumsi energi pada masyarakat industri modern serta
dampaknya bagi kehidupan masa depan.
2. Peserta didik mengidentifikasi potensi penggunaan energi
alternative di Indonesia dan di lingkungan sekitar.
3. Peserta didik menganalisis prinsip kerja dari sumber
energi alternative diantaranya
- Energi Tenaga Air
- Energi Tenaga Geotermal
- Energi Tenaga Angin
- Energi Tenaga Surya
- Energi Tenaga Gelombang Air Laut

Pertemuan 5 (Presentasi):
1. Peserta didik mempresentasikan hasil analisisnya
mengenai masalah konsumsi energi dan prinsip kerja
sumber sumber energi alternative terbarukan.
2. Guru memberikan verifikasi dan penguatan mengenai
sumber sumber energi alternative terbarukan (Lampiran
Materi 4. Sumber Energi Alternatif)
3. Guru dan peserta didik melakukan refleksi dan penilaian
proses.

69
Pertemuan 6 (Merancang Produk Energi Alternatif)
1. Merancang produk teknologi sumber energi alternative
terbarukan berupa solar charger atau produk lainnya
dengan bantuan LKPD-3 (optional bergantung kondisi
lingkungan)
2. mempresentasikan hasil rancangannya, mengapa
rancangannya demikian dan alat apa saja yang
dibutuhkan
3. memperbaiki rancangan berdasarkan hasil masukan dan
diskusi

Pertemuan 7 (Membuat Produk Sumber Energi Alternatif)


1. Memilih alat dan bahan sesuai rancangan
2. merangkai produk dan membuat produk
3. mengujicoba produk teknologi sumber energi alternative
terbarukan berupa solar charger atau produk lainnya
Pertemuan 8 (Pameran Produk)
Setiap kelompok melakukan pameran produk dilengkapi
dengan dekripsi produknya, masing-masing kelompok juga
berkeliling untuk melihat semua produk, memberi pertanyaan
kepada penyaji, kemudian memberi penilaian untuk hasil
setiap produk.

Pertemuan 9 & Pertemuan 10


Pertemuan 9 dialokasikan untuk tes formatif
Dan pertemuan 10 digunakan untuk remedial dan pengayaan
(Pada bagian 14).

Persiapan Pembelajaran
1. Siapkan terlebih dahulu bahan untuk demonstrasi dan eksperimen
2. Siapkan dulu tampilan / power point terkait bentuk bentuk energi dan transformasi energi dalam kehidupan
sehari-hari, dan materi lainnya (lihat pada Lampiran)
3. Siapkan gambar-/video yang akan disajikan dalam kegiatan pembuka.
4. Instal terlebih dulu aplikasi java di laptop/komputer
5. Download terlebih dulu aplikasi phet di laptop /komputer
https://phet.colorado.edu/sims/html/energy-forms-and changes/latest/energy-forms-and-
changes_in.html

https://phet.colorado.edu/sims/html/energy-skate-park/latest/energy-skate-park_en.html

6. Siapkan terlebih dulu LKPD nya dalam bentuk cetak jika pembelajaran tatap muka, atau berupa file
kolaborasi (google doc) jika pembelajaran secara daring.

Pembuka
Tunjukan teknologi atau produk terbaru yang menggunakan bahan bakar terbarukan yang sudah digunakan di
masyarakat modern saat ini untuk memotivasi peserta didik terlibat dalam pembelajaran. Contoh produk terbaru
mobil tenaga listrik dan tenaga surya yang saat ini sedang popular

70
Gambar 1. Rumah bertenaga surya, tidak perlu membayar listrik ke PLN

Gambar 2. Mobil bertenaga surya

Gambar 3. Crane

71
Gambar 3. Konsumsi Bahan Bakar Minyak

TIP
Gunakan brainstorming untuk menggali pengetahuan awal siswa mengenai jenis energi
(terbarukan dan tidak terbarukan) serta transformasi energi. Berbagai strategi brainstorming
dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas dapat dilakukan melalui permainan sedangkan
saat pembelajaran daring dapat dilakukan melalui kuis interaktif atau permainan digital.

Pertemuan 1
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Waktu
1. Membuka pelajaran dengan Membaca doa, menunjukan 5 menit
kehadiran dan memperhatikan
mengkondisikan peserta didik untuk
yang disampaikan guru
belajar, membaca doa dan mendata
kehadiran peserta didik. Selanjutnya
menyinggung capaian yang ditargetkan
dan karakter profil pancasila yang
dilatihkan (bisa melalui cerita ringan
atau cerita inspirasi).
2. Memotivasi peserta didik dengan Mengamati gambar/video produk 5 menit
teknologi yang disajikan.
menyajikan gambar/video produk
teknologi terbaru yang menggunakan
energi terbarukan seperti mobil tenaga
listrik dan tenaga surya (Gambar
Pembuka 1,2)
3. Mengajukan pertanyaan bagaimana Menjawab pertanyaan bagaimana 5 menit
perubahan energi dari teknologi
perubahan energi peralatan di atas,
yang disampaikan dan
kemudian memberi kesempatan mengemukakan pendapatnya.
kepada peserta didik untuk
mengemukakan pendapatnya.
4. Melakukan brainstorming
untuk Menjawab pertanyaan yang 5 menit
dikemukakan guru
menggali pengetahuan peserta didik
bentuk bentuk energi dan perubahan
energi melalui pertanyaan :
- Coba sebutkan contoh-contoh
energi?
- Apakah manfaat energi dalam
kehidupan sehari-hari?
5. Menunjukkan cara menggunakan Mengamati demonstrasi simulasi 5 menit
phet
simulasi phet
https://phet.colorado.edu/
https://phet.colorado.edu/sims/html/ sims/html/energy-forms-and-
energy-forms-and-changes/latest/ changes/latest/energy-forms-
energy-forms-and-changes_in.html and-changes_in.html

72
(Kasus Pertama pada LKPD -1 no.1)
6. Meminta peserta didik untuk mendeskripsikan perubahan energi 5 menit
dari simulasi yang ditampilkan
mendeskripsikan perubahan energi dari
simulasi yang ditampilkan
7. Mengoranisasi peserta didik ke dalam Memilih kelompok masing-masing 5 menit
beberapa kelompok (satu kelompok 3 –
5 orang)
8. Membagikan LKPD 1 dan LKPD 2, Menerima LKPD 1 dan LKPD 2 5 menit
menjelaskan ba
9. Membimbing peserta didik
untuk Secara berkelompok melakukan 40
simulasi dan pengamatan untuk menit
menyelesaikan LKPD 1 dan LKPD 2
menyelesaikan LKPD 1 dan LKPD 2
terkait bentuk bentuk energi dan
perubahan energi
10. Meminta peserta didik untuk Mengumpulkan mengumpulkan 5 menit
hasil pengamatan dan simulasi
mengumpulkan hasil pengamatan dan
LKPD 1 dan LKPD 2
simulasi LKPD 1 dan LKPD 2
11. Menutup pelajaran dan meminta Menutup pelajaran dan menyimak 5 menit
apa yang disampaikan oleh guru
kelompok yang belum selesai LKPD 1
dan LKPD 2 agar diselesaikan secara
mandiri

Pertemuan 2
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Waktu
1. Membuka pelajaran dengan Membaca doa dan menunjukan 5 menit
kehadiran
mengkondisikan peserta didik untuk
belajar, membaca doa dan mendata
kehadiran peserta didik.
2. Mengingatkan kembali tugas pada materi Menjawab pertanyaan yang 5 menit
dikemukakan guru
pembelajaran sebelumnya terkait bentuk
bentuk dan perubahan energi
3. Mengkondisikan peserta didik untuk Menyiapkan LKPD 1 dan LKPD 2 5 menit
untuk dipresentasikan, dan berbagi
melaksanakan presentasi
tugas siapa yang akan
mempresentasikan
4. Memfasilitasi peserta untuk melakukan Setiap kelompok 40
mempresentasikan hasil menit
presentasi secara bergantian
pengamatan dan simulasi LKPD 1
dan LKPD 2 sementara kelompok
lain menanggapi dan memberi
pertanyaan
2. Memberi verifikasi dan penguatan Menyimak verifikasi dan penguatan 25
(Lampiran Materi Ajar 1. Bentuk yang disampaikan guru menit
Bentuk Energi)

73
3. Guru dan peserta didik melakukan melakukan refleksi dan penilaian 10
refleksi dan penilaian proses berupa proses berupa kuis menit
kuis (Contoh Soal Lampiran 3.
I.Instrumen Tes no 1 dan 2 . (10 menit)

Pertemuan 3
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Waktu
1. Membuka pelajaran dengan Membaca doa, menunjukan 5 menit
mengkondisikan peserta didik untuk kehadiran dan memperhatikan
yang disampaikan guru
belajar, membaca doa dan mendata
kehadiran peserta didik. Selanjutnya
menyinggung capaian yang ditargetkan
dan karakter profil pancasila yang
dilatihkan
2. Menggali pemahaman konsep awal Peserta didik mengemukakan 5 menit
energi dan transformasi energi pemahaman konsep awalnya
mengenai energi dan transformasi
energi
3. Meyajikan gambar/video teknologi Mengamati gambar/video produk 5 menit
teknologi yang disajikan.
crane (Gambar pada Pembuka 3) yang
sedang mengangkat beban
4. Mengajukan pertanyaan – Menjawab pertanyaan bagaimana 10
perubahan energi dari teknologi menit
- bagaimana perubahan energi
yang disampaikan dan
peralatan di atas, mengemukakan pendapatnya.
- gaya apa yang bekerja pada benda
yang ditarik mesin?
- Besaran fisis apa yang dapat kita
tentukan dari demonstrasi di atas
- (Jika belum mengemukakan tergali
konsep usaha, guru dapat
menyajikan kembali konsep
mengenai usaha
5. Menyajiak simulasi gerak benda pada mendeskripsikan perubahan energi 5 menit
dari simulasi yang ditampilkan
bidang lengkung
kemudian gaya apa saja yang
https://phet.colorado.edu/sims/html/ bekerja pada benda
energy-skate-park/latest/energy-skate-
park_en.html
(Atur friction (gaya gesek)nya nol)
Meminta peserta didik untuk
mendeskripsikan perubahan energi dari
simulasi yang ditampilkan, kemudian
menjelaskan gaya apa yang bekerja

74
pada benda tersebut
6. Memverifikasi bahwa perubahan energi Menyimak penjelasan verifikasi 5 menit
dari guru mengenai perubahan
yang terjadi yaitu dari energi potensial
energi dan gaya yang bekerja
ke energi kinetic. Saat tidak ada
gesekan, gaya yang bekerja yaitu gaya
berat.
7. Menyajiak simulasi gerak benda pada Menyajiak simulasi gerak benda 10
pada bidang lengkung dan menit
bidang lengkung
mendeskripsikan perubahan energi
https://phet.colorado.edu/sims/html/ dari simulasi yang ditampilkan,
energy-skate-park/latest/energy-skate- kemudian menjelaskan gaya apa
park_en.html yang bekerja pada benda
(Atur friction (gaya gesek) tidak nol)
8. Meminta peserta didik untuk
mendeskripsikan perubahan energi dari
simulasi yang ditampilkan, kemudian
menjelaskan gaya apa yang bekerja
pada benda tersebut
9. Meminta peserta didik untuk
menjelaskan simulasi, mengapa 5 menit
semakin lama ketinggian yang
menjelaskan simulasi, mengapa
dicapai semakin rendah.
semakin lama ketinggian yang dicapai
semakin rendah.
10. Memfasilitasi peserta didik untuk Peserta didik mempresentasikan 10
hasil diskusinya keberlakuan menit
berdiskusi apakah di sini berlaku hukum
hukum kekekalan energi pada
kekekalan energi? Perubahan energi kasus benda dalam simulasi
tersebut
nya seperti apa?
11. Memverifikasi bahwa hukum kekekalan Menyimak verifikasi dan 5 menit
mengajukan pertanyaan jika masih
energi tetap berlaku pada kasus bidang
ada yang belum difahami
lengkung tersebut. Adapun
berkurangnya energi potensial dan
energi kinetiknya karena berubah
menjadi energi panas yang disebabkan
oleh gaya gesek,
12. Memberi penguatan bahwa
energi Menyimak penguatan yang 5 menit
diberikan guru bahwa energi
merupakan kemampuan melakukan
merupakan kemampuan
usaha dengan menampilkan kembali melakukan usaha
gambar / video yang pertama kali
ditampilkan
13. Menyampaikan bahwa salah
satu Menyebutkan alat alat yang 5 menit
menggunakan konsumsi energy
ukuran energi adalah daya. Meminta
lengkap dengan spesifikasinya
peserta didik untuk menyebutkan dalam watt

75
beberapa alat elektronik yang
menggunakan konsumsi energi
misalkan lampu, setrika dll dengan
spesifikasinya.
14. Meminta peserta didik untuk menjelaskan arti dari watt secara 5 menit
berkelompok
menjelaskan arti dari watt secara
berkelompok, kemudian meminta
peserta didik untuk menjelaskan konsep
daya berdasarkan definisi satuan watt
sebagai joule /sekon
15. Memverifikasi dan memberi penguatan Memperhatikan verifikasi yang 5 menit
diberikan guru
bahwa daya merupakan laju energi tiap
satuan waktu
16. Melakukan refleksi dan menutup Melakukan refleksi dan menutup 5 menit
pelajaran
pelajaran

Masalah Konsumsi Energi, Potensi Energi Alternatif di Indonesia


dan Prinsip Kerjanya

Pertemuan 4
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Waktu
1. Membuka pelajaran dengan Membaca doa dan menunjukan 5 menit
kehadiran
mengkondisikan peserta didik untuk
belajar, membaca doa dan mendata
kehadiran peserta didik.
2. Menggali pengetahuan awal peserta Menjawab pertanyaan awal 5 menit
mengenai energi terbarukan dan
didik mengenai energi terbarukan dan
tidak terbarukan
tidak terbarukan melalui pertanyaan
3. Menampilkan beberapa gambar terkait Mengamati gambar-gambar yang 5 menit
disajikan guru
konsumsi energi dalam kehidupan
sehari-hari (Contoh gambar di bagian
pembuka Gambar 4)
4. Meminta peserta didik untukmengemukakan permasalahan 5 menit
yang muncul berdasarkan gambar
mengemukakan permasalahan yang
yang ditampilkan
muncul berdasarkan gambar yang
ditampilkan (diharapkan muncul masalah
konsumsi energi bahan bakar minyak).
5. Mengorganisasi peserta didik menjadi 5 menit
beberapa kelompok terdiri dari 3 -5

76
orang
6. Meminta masing-masing kelompok untuk masing-masing kelompok untuk 35
mendiskusikan hal hal yang menit
mendiskusikan hal hal sebagai berikut :
diberikan oleh guru
- Bagaimana konsumsi masyarakat
modern dewasa ini terhadap bahan
bakar minyak dan energi listrik ?
- Permasalahan apa saja yang terjadi
di masa yang akan dating jika
konsumsi energi tersebut terus
meningkat?
- Potensi energi alternative apa saja
yang dapat dikembangkan di
wilayah Indonesia
- Bagaimana prinsip kerja dari energi
alternative tersebut?
7. Memfasilitasi peserta didik untuk membuat karya presentasi yang 25
bervariasi bergantung pada menit
membuat karya presentasi yang
kreatifitas peserta didik (misalkan
bervariasi bergantung pada kreatifitas berupa power poin / slide / fish
bone / sway / google site, mind
peserta didik (misalkan berupa power
map, prezi dll (disesuaikan dengan
poin / slide / fish bone / sway / google kondisi peserta dan lingkungan
masing-masing
site, mind map, prezi dll (disesuaikan
dengan kondisi peserta dan lingkungan
masing-masing
8. Menutup pelajaran dengan bedoa dan Menutup pelajaran dengan berdoa 5 menit
mengingatkan bagai kelompok yang
belum selesai membuat bahan
presentasi bisa dilanjutkan di rumah atau
pada pertemuan berikutnya

Pertemuan 5
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Waktu
9. Membuka pelajaran dengan Membaca doa dan menunjukan 5 menit
kehadiran
mengkondisikan peserta didik untuk
belajar, membaca doa dan mendata
kehadiran peserta didik.
10. Mengingatkan kembali tugas pada materi Memperhatikan pengantar yang 5 menit
dikemukakan guru
pembelajaran sebelumnya terkait
masalah konsumsi energi, potensi serta

77
prinsip kerja energi alternatif
11. Mengkondisikan peserta didik untuk Menyiapkan bahan presentasi dan 5 menit
membagi tugas presentasi
melaksanakan presentasi
12. Memfasilitasi peserta untuk melakukan Setiap kelompok 40
mempresentasikan hasil diskusi2 menit
presentasi secara bergantian
sementara kelompok lain
menanggapi dan memberi
pertanyaan
4. Memberi verifikasi dan penguatan Menyimak verifikasi dan penguatan 25
(Lampiran Materi Ajar 4. Sumber yang disampaikan guru menit
Sumber Energi
5. Guru dan peserta didik melakukan melakukan refleksi dan penilaian 10
refleksi dan penilaian proses berupa proses berupa kuis menit
kuis (Contoh Soal Lampiran 3.
I.Instrumen Tes)

Pertemuan 6
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Waktu
Membaca doa, menunjukan 5 menit
1. Membuka pelajaran dengan
kehadiran dan memperhatikan
mengkondisikan peserta didik untuk
yang disampaikan guru
belajar, membaca doa, mendata
kehadiran dan mengkondisikan peserta
didik

Mengamati gambar/tayangan 5 menit


2. Menyajikan masalah sederhana terkait
video yang disajikan
kebutuhan akan penggunaan energi
alternative misalkan kebutuhan akan
power bank pengisi daya baterai hand
phone saat di tempat tidak ada colokan
listrik berupa gambar/tayangan video
mengemukakan permasalahan 10
3. Memberi kesempatan kepada peserta
serta memberi pendapat solusi menit
didik untuk mengemukakan
untuk permasalahan
permasalahan serta memberi pendapat
solusi untuk permasalahan tersebut
5 menit
4. Menginformasikan bahwa selanjutnya
adalah merancang produk teknologi
sumber energi alternative terbarukan
berupa solar charger atau energi tenaga
angin atau air (kondisional)?
Membuat kelompok dan 15
5. Membagikan LKPD-3 dan memfasilitasi
menerima LKPD-3 untuk menit
peserta didik untuk merancang solar

78
merancang solar charger
charger secara berkelompok
Menyimak penjelasan dari guru 15
6. Menampilkan dan membagikan
terkait penggunaan alat alat yang menit
peralatan untuk membuat solar charger,
ditampilkan
menjelaskan bagian2 komponen dan
cara menghubungkannya.
7. Memberi kesempatan kepada peserta Memperbaiki rancangan 20
didik untuk memperbaiki rancangannya disesuaikan dengan peralatan yang menit
disediakan baik dari segi bentuk
disesuaikan dengan alat yang tersedia,
dan dimensinya
namun desain nya diberikan kebebasan
8. Menutup pelajaran dengan melakukan Melakukan refleksi dan 15
refleksi terhadap pembelajaran, mengumpulkan kembali alat alat menit

mengumpulkan kembali peralatan sesuai


dengan nama kelompoknya masing-
masing

Pertemuan 7
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Waktu
Membaca doa, menunjukan 5 menit
1. Membuka pelajaran dengan
kehadiran dan memperhatikan
mengkondisikan peserta didik untuk
yang disampaikan guru
belajar, membaca doa, mendata
kehadiran dan mengkondisikan peserta
didik

-Menerima LKPD dan alat alat 5 menit


2. Membuka pelajaran, kemudian
untuk membuat produk
membagikan kembali LKPD dan alat alat
- Memilih alat alat sesuai
sesuai paket yang telah diisi oleh peserta rancangan alat alat
didik dan alat bahan pembuatan produk - Menyimpan alat alat yang tidak
dibutuhkan
Secara berkelompok melanjutkan 75
3. Memfasilitasi peserta didik melanjutkan
merangkai produk, Membuat menit
merangkai produk, Membuat produk
produk dan mengujicoba produk
dan mengujicoba produk
Melakukan refleksi terhadap 5 menit
4. Menutup pelajaran dengan melakukan
pembelajaran, mengumpulkan
refleksi terhadap pembelajaran,
kembali peralatan sesuai dengan
mengumpulkan kembali peralatan sesuai nama kelompoknya masing-masing
dengan nama kelompoknya masing-

79
masing

Pertemuan 8
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Waktu
Membaca doa, menunjukan 5 menit
1. Membuka pelajaran dengan
kehadiran dan memperhatikan
mengkondisikan peserta didik untuk
yang disampaikan guru
belajar, membaca doa, mendata
kehadiran dan mengkondisikan peserta
didik
Setiap kelompok melakukan 80
2. Memfasilitasi pameran produk dan
pameran produk, masing-masing menit
melakukan penilaian produk., kemudian
siswa melakukan tour untuk
memberi penilaian untuk hasil setiap melihat semua produk,
produk, memberi apresiasi kepada
Setiap kelompk mempresentasikan
setiap kelompok dan mengumumkan
produknya, kelebihannya,
produk terbaiknya.
kekurangannya dan kendala
memberi pertanyaan kepada
penyaji.

Melakukan refleksi 5 menit


3. Menutup pelajaran dan melakukan
refleksi

Catatan Penggunaan Moda Pembelajaran :


Alternatif Pembelajaran
Dalam modul ini disajikan pembelajaran secara tatap muka. Namun jika pembelajaran dilakukan secara daring,
maka secara umum perlu diperhatikan penyajian pembelajaran sebagai berikut :
- Kegiatan pembuka, pengkondisian dan penggalian pengetahuan awal sebaiknya dilakukan melalui tatap
maya (google meet / zoom) sehingga guru dapat mengetahui langsung kondisi peserta didik saat akan
mengikuti pelajaran. Jika tatap maya tidak dapat dilakukan maka kegiatan pembuka dapat diberikan
melalui pesan (chat) baik melalui forum di aplikasi kelas daring atau pesan di social media yang dapat
dibaca dan diberi komentar langsung oleh peserta.
- Sebaiknya guru memberikan bahan materi yang akan disampaikan kepada peserta melalui berbagai
aplikasi yang dapat langsung diakses oleh peserta
- Kegiatan persentasi, verifikasi dan penguatan dapat juga dilakukan melalui tatap maya (google meet /
zoom ) agar terjadi interaksi 2 arah. Namun jika hal ini tidak mungkin dilakukan maka dapat dibuat
berupa video.
- Pembagian kelompok agar disesuaikan dengan kondisi peserta, misalkan dengan pertimbangan jarak
tempat tinggal.

Urutan kegiatan pada modul ini tidak bersifat kaku termasuk juga pengaturan durasinya. Ibu / Bapak memiliki
keleluasaan untuk mengembangkan kembali sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan belajar yang
tersedia.

80
Untuk melibatkan peserta didik dalam pembelajaran, sebaiknya demosntrasi dilakukan oleh siswa secara
berkelompok saat pembelajaran luring, dan saat pembelajaran daring siswa dapat diberi LKPD kemudian
mencoba melakukan eksperimen virtual secara mandiri.
Pembuatan solar charger hanya salah satu contoh, jika alat tidak tersedia maka proyek dapat diganti dengan
produk teknologi lain yang tersedia pada lingkungan sekitar.
Jika Ibu/Bapak guru belum pernah membuat solar charger, dapat dilihat contoh modulnya pada bagian
PETUNJUK LKPD UNTUK GURU

8. Asesmen
Penilaian pemahaman sains dilakukan selama proses pembelajaran melalui tes lisan atau kuis serta melalui tes
formatif.
Penilaian keterampilan proses dilakukan selama proses pembelajaran melalui penilaian presentasi dan penilaian
produk

Instrumen Tes : Terlampir

9. Refleksi Guru
1) Apakah kegiatan membuka pelajaran dapat mengarahkan dan mempersiapkan peserta didik mengikuti pelajaran
dengan baik ?
2) Apakah peserta didik merespon setiap pertanyaan dengan antusias?
3) Apakah peserta didik dapat menyelesaikan tugas tepat waktu?
4) Apakah urutan pembelajaran yang dirancang dapat mencapai capaian pembelajaran (CP) pada meteri terpilih
sebagaimana mestinya ?
5) Apa hal-hal yang perlu diperbaiki dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran sehingga mampu mencapai
tujuan pembelajaran?

10. Refleksi Peserta didik


1. Bagaimana dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
2. Apakah saya sudah dapat memahami materi pelajaran hari ini?
A. BAIK
B. CUKUP
C. KURANG
3. Apa saja bagian-bagian (materi) yang belum dipahami atau masih memerlukan penjelasan ?
4. Apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
5. Kepada siapa meminta tolong jika mengalami kesulitan belajar?

11. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Terlampir

12. Daftar Pustaka


Ai Sri Nurhayati, Sumber Energi Listrik Alternatif.
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/sumber%20energi%20Tragedi%20Nasional/
Topik-2.html
Ayuk Ratna Puspaningrum, dkk. 2021 Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta : Kementrian Pendidikan Kebudayaan,
Riset dan Teknologi
Ni Ketut Lasmi. 2018. Fisika 3. Jakarta : Erlangga
Jhon D Cutnell, Kenneth W Jhonson. 2012. Physics 9 Edition. Jhon Willey & Sons, Inc.
Tom Duncan, Heather Kenneth. 2012. Cambridge IGCSE Physics Third Edition. Hodder Education

81
13. Referensi Bacaan

Sumber bacaan untuk memperkaya pengetahuan guru dan siswa tentang tema atau materi pembelajaran.
Siswa Guru
Ni Ketut Lasmi. 2018. Fisika 3. Jakarta : Ni Ketut Lasmi. 2018. Fisika 3. Jakarta :
Erlangga Erlangga

Ayuk Ratna Puspaningrum, dkk. 2021 Ilmu Sumber Energi Listrik Alternatif
Pengetahuan Alam, Jakarta : Kementrian (kemdikbud.go.id)
Pendidikan Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Perancangan_Alat_Peraga_Pembangkit_Listrik_
Tenaga_Air_dan_Pembangkit_Listrik_Tenaga_
Tom Duncan, Heather Kenneth. 2014. Angin.pdf (unimal.ac.id)
Cambridge IGCSE Physics Third Edition.
Hodder Education. 2014 Jhon D Cutnell, Kenneth W Jhonson. 2012.
Physics 9 Edition. Jhon Willey & Sons, Inc.
2012

14. Pengayaan dan Remedial


Bagi peserta didik yang berpencapaian tinggi diberikan pengayaan mengenai penyelidikan faktor yang
berpengaruh terhadap tegangan keluaran dari solar charger. Atau peserta didik yang berpencapaian tinggi juga
dapat dijadikan sebagai mentor bagi peserta didik lain yang memiliki kesulitan belajar. Sedangkan untuk kegiatan
remedial dilakukan untuk peserta didik yang kesulitan dalam belajar melalui pembelajaran tambahan dan
mentoring sesame peserta.

Kegiatan Pengayaan (alternative 1)


1. Mengorganisasikan peserta didik menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5 orang
2. Setiap kelompok melakukan penyelidikan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan
keluaran dari solar charger dan menentukan hubungan intensitas cahaya dengan tegangan outputnya.
3. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya laporan penyelidikan dengan menempelkan hasil karyanya di
depan kelas. Kemudian meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan di depan kelas.
4. Setiap kelompok melakukan diskusi kelas dalam rangka mengevaluasi pemecahan masalah mengenai
pemilihan dimensi mini solar panel yang dapat digunakan dalam rangkaian listrik sesuai dengan daya listrik
maksimumnya serta menentukan hubungan intensitas cahaya dengan tegangan outputnya.

Kegiatan Remedial
1. Mengorganisasikan peserta didik menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5 orang
2. Membimbing setiap kelompok untuk melakukan diskusi terkait pertanyaan inti dan verifikasi materi dari
setiap pertemuan
3. Setiap peserta didik dalam kelompok mempresentasikan jawaban dari pertanyaan inti di dalam kelompok
kecilnya (kegiatan tutor sebaya).
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil laporan jawaban pertanyaan inti dan pemahaman bermakna yang
harus dikuasai.
5. Setiap kelompok melakukan diskusi kelas dalam rangka mengevaluasi pemecahan masalah transformasi
energi dan penggunaan energi terbarukan.

82
15. Lampiran – Lampiran
Lampiran 1. Materi Ajar

Materi Ajar 1. Bentuk Bentuk Energi


A. Energi Kimia
Contoh sumber energi kimia diantaranya berasal dari makanan dan bahan bakar, seperti minyak, gas, batu bara,
dan kayu. Energi kimia yang berasal dari makanan dilepaskan oleh reaksi kimia dalam tubuh kita, hal ini
membuat kita dapat melakukan berbagai jenis aktivitas. Demikian juga bahan bakar minyak dan gas
menyebabkan transfer energi ketika dibakar mesin sehingga mesin mampu bergerak dan melakukan usaha.
Contoh lain energi kimia yaitu baterai, energi kimia dari baterai dapat diubah menjadi energi listrik.
B. Energi Potensial Gravitasi
Energi potensial gravitasi dimiliki oleh benda karena posisinya terhadap pemukaan bumi. Benda pada ketinggian
tertentu di atas permukaan bumi memiliki energi yang disimpan dalam bentuk energi potensial gravitasi.
Energi ini siap diubah atau ditransfer menjadi energi lain. Besar energi potensial ditentukan oleh posisi
ketinggian benda terhadap permukaan bumi, massa benda dan percepatan gravitasi bumi.
Selain energi potensial gravitasi, ada pula energi potensial elastis. Usaha harus dilakukan untuk menekan atau
meregangkan pegas atau bahan elastis dan energi ditransfer menjadi energi potensial; hal. disimpan dalam
bentuk energi regangan (atau energi potensial elastis). Jika ketapel dilepaskan, energi regangannya energi akan
ditransfer ke proyektil.
C. Energi Kinetik
Setiap benda yang bergerak memiliki energi kinetik dan semakin cepat bergerak, semakin besar energi kinetiknya.
Contoh gerakan palu yang menancapkan paku ke sebatang kayu, terjadi perpindahan energi kinetik dari palu
yang bergerak menjadi bentuk-bentuk energi lain.

D. Energi Listrik
Energi listrik dihasilkan oleh transfer energi pada pembangkit listrik dan dari dalam baterai. Energi listrik
merupakan bentuk energi yang paling umum digunakan di rumah dan industri karena kemudahan transmisi
dan transfer ke bentuk lain.

E. Energi Panas
Energi panas merupakan salah satu energi yang paling umum sebagai bentuk akhir dari perubahan bentuk
bentuk energi. Energi panas akan mengalir jika terdapat perbedaan suhu antara dua benda.

Coba analisis pernyataan berikut, bagaimana menurut mu?


 Segala sesuatu yang bergerak memiliki energi kinetik.
 Cahaya, dan semua gelombang elektromagnetik, bergerak, semuanya adalah bentuk energi kinetik.
 Kalor adalah pergerakan atom penyusun sesuatu, jadi mengandung jenis energi kinetik.
 Suara adalah pergerakan atom atau molekul – juga merupakan jenis energi kinetik.
 Sesuatu di atas tanah berpotensi jatuh – yaitu bergerak – sehingga memiliki energi potensial gravitasi.
 Segala sesuatu yang dibakar atau dimakan sebagai makanan mengandung energi potensial kimia.
 Listrik dapat digunakan untuk menghasilkan cahaya, panas dan suara, dan untuk membuat benda bergerak – Ini
merupakan bentuk energi potensial.
 Pegas, dikompresi atau diperpanjang, akan bergerak ketika dilepaskan – pegas elastis memiliki energi potensial.

Lampiran Materi Ajar 2.


Pengukuran Energi (Usaha dan Daya)

83
Sumber gambar : https://www.freepik.com/vectors/car
Sebuah mobil yang bergerak dikatakan melakukan usaha akibat gaya penggerak mesin yang menyebabkan perpindahan.
Segala sesuatu yang dapat melakukan usaha dikatakan memiliki energi. Dengan kata lain energi merupakan
kemampuan untuk melakukan usaha. Sumber energi pada mobil yang bergerak berasal dari bahan bakarnya.
Usaha dalam hal ini berbeda dengan istilah usaha yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Besar usaha adalah
perkalian skalar antara gaya dan perpindahan.
Satuan energi sama dengan usaha yaitu Joule. Namun dalam kehidupan sehari-hari, satuan energi sering dinyatakan
dalam kalori untuk sumber energi dari makanan dan kWh untuk sumber energi energi listrik.
1 kalori setara dengan 4,2 Joule.
kWh yaitu singkatan kilo Watt hour dengan watt merupakan satuan untuk Daya.

Daya
Daya yaitu laju setiap satu joule usaha setiap satuan waktu. Jika sebuah mesin mobil melakukan usaha 500 J selama 10
s, daya yang dihsailkannya adalah 50 W. Sebuah mobil kecil menghasilkan daya maksimum sebesar 25 MW.
1 kilo Watt = 103 Watt
1 Mega Watt = 106 Watt
1 Giga Watt = 109 Watt
3
1 kWh = 1 kilo Watt hour = 10 x 1 jam
= 1000 Watt x 60 menit
= 1000 Watt x 60 x 60 second
= 3600 000 Watt.second
= 3600 000 Joule
= 3,6 x 105 Joule

Hukum Kekekalan Energi dan Transformasi Energi


Energi bersifat kekal, artinya energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan namun energi dapat berubah
bentuk dari satu bentuk ke bentuk lainnya (tranformasi). Contoh pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA), terjadi
perubahan energi potensial dari air pada ketinggian tertentu menjadi energi kinetik saat air bergerak ke bawah dan
memutarkan turbin, putaran turbin menggerakan kumparan/magnet sehingga menghasilkan energi listrik.

Sumber gambar : http://komunitas.feb.unila.ac.id/candrabi/langkah-membuat-pembangkit-listrik-tenaga-air/


Selain pembangkit listrik tenaga air yang berskala besar, di Indonesia di beberapa desa sudah banyak dikembangkan
pembangkit listrik dengan menggunakan sumber air mengalir berskala kecil atau disebut tenaga mikrohidro. Contoh
pemanfaatan air irigasi menjadi pembangkit listrik di desa Blimbing Kec.Boca dengan menghasilkan energi sebesar
30.000 kilo watt.

84
https://www.krjogja.com/berita-lokal/jateng/semarang/irigasi-dimanfaatkan-untuk-pembangkit-listrik/

Efisiensi
Pada penggunaan air irigasi untuk sumber energi listrik, terdapat perubahan energi potensial dan energi kinetik air yang
digunakan untuk menggerakan generator kemudian dihasilkan energi listrik. Besar energi listrik yang dihasilkan
sebagai energi keluaran selalu lebih kecil dari energi kinetik air sebagai energi masukan. Efisiensi konversi energi (η )
merupakan perbandingan energi keluaran dan energi masukan.

Sumber Sumber Energi


Sumber energi utama dapat dibedakan menjdi dua jenis yaitu :
- Energi terbarukan adalah energi yang diperoleh dari sumber daya alam bumi yang tak terbatas dan tidak pernah
habis. Contohnya energi matahari, angin, air dan panas bumi
- Energi tidak terbarukan ialah energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang melalui proses pembentukan
selama ratusan tahun. Dan apabila energi ini habis, maka memerlukan waktu yang lama untuk dapat menggantikan
energi tersebut. Contoh minyak bumi, batu bara dan gas.
Dewasa ini dengan berkembangnya kebutuhan manusia dan meningkatnya jumlah populasi, kebutuhan akan sumber
energi semakin meningkat sedangkan sumber energi yang banyak digunakan yaitu sumber energi dari bahan tidak
terbarukan (bahan bakar fosil) seperti minyak bumi dan gas. Jika tidak ada upaya untuk mengubah sumber energi utama
yang digunakan dalam kehidupan masyarakat modern sekarang, para ahli memperkirakan akan terjadi krisis energi bagi
kehidupan manusia masa depan. Selain itu, penggunaan bahan bakar fosil juga tidak ramah lingkungan karena efek
polusi karbondioksida yang dikeluarkannya. Oleh karena itu diperlukan upaya pengembangan teknologi yang dapat
memanfaatkan sumber sumber energi terbarukan, mengingat Indonesia memiliki berbagai potensi pengembangan
tersebut.

1. Energi Surya
Energi surya atau energi matahari merupakan sumber energi utama di muka bumi. Segala kehidupan yang berlangsung
sebagian besar sumber energinya berasal dari matahari. Mulai dari proses produksi makanan oleh tumbuhan melalui
fotosintesis dengan menggunakan ultraviolet dari sinar matahari, sampai penggunaan sinar matahari sebagai sumber
energi listrik. Teknologi yang dapat mengubah energi surya menjadi energy listrik yaitu Sel surya atau juga sering
disebut fotovoltaik. Sel surya dapat dianalogikan sebagai komponen dengan dua terminal atau sambungan. Sel surya
berfungsi seperti dioda, saat diberi cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan searah. Pada umumnya satu sel surya
komersial menghasilkan tegangan searah sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit dalam skala milliampere
per cm2. Tegangan ini sangat kecil sehingga sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk panel surya. Satu panel
surya komersial menghasilkan tegangan searah bervariasi bergantung pada dimensinya. Pada umumnya tegangan yang
dihasilkan antara 3 - 12 V dalam kondisi penyinaran standar.

85
Sumber gambar : https://ekonomi.bisnis.com/read/20200313/44/1212897/ini-lokasi-ladang-panel-surya-terbesar-di-
indonesia
Salah satu Pembangkit listrik tenaga surya yang dikembangkan di Indonesia yaitu PLTS Likupang yang berlokasi di
Desa Wineru, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Terdapat 64.620
hamparan panel surya membentang di atas ladang seluas 29 hektare dan menghasilkan energi mencapai 15 Megawatt
per harinya.

2. Energi Angin
Energi terbarukan yang berasal dari energi angin di Indonesia mulai dikembangkan. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
( PLTB) atau angin yang menggunakan kincir angin raksasa dikembangkan di Desa Mattirotasi, Kecamatan Watang
Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel). PLTB ini memiliki 30 Wind Turbin Generator (WTG) atau kincir
angin dan menghasilkan listrik sebesar 75 Mega Watt (MW). PLTB Sidrap merupakan pembangkit tenaga angin
pertama dan terbesar di Indonesia yang memanfaatkan lahan kurang lebih 100 hektar.

Gambar 1. Kincir raksasa di PLTB Sidrap


Sumber: https://ekonomi.kompas.com

3. Energi Air
Energi air yang dimaksud dalam hal ini merupakan energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Air pada ketinggian
tertentu seperti air terjun menyimpan energi potensial dan energi kinetik. Energi ini dapat dimanfaatkan untuk diubah
menjadi energi listrik maupun. Di Indonesia Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sudah banyak dikembangkan di
berbagai daerah diantaranya Waduk Cirata Jawa Barat, Waduk Saguling Jawa Barat, PLTA Sulewana, Poso, Sulawesi
Tengah, PLTA Sigura-Sigura Samosir, Sumatera Utara, dan masih banyak lagi.

86
Sumber Gambar : https://artikel.rumah123.com/8-plta-di-indonesia-terbesar-saat-ini-untuk-kebutuhan-listrik-rumah-
tangga-71793
PLTA merupakan salah satu pembangkit yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik. Pembangkit
listrik ini bekerja dengan cara merubah energi air yang mengalir (dari bendungan atau air terjun) menjadi energi
mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator).
4. Energi Geotermal

Energi geothermal merupakan energi yang berasal dari sumber panas bumi. Jika diibaratkan air dingin dimasukan ke
dalam poros atau lubang batuan di bawah permukaan bumi, maka akan keluar uap air pada poros atau lubang lainnya.
Uap air ini yang kemudian dapat digunakan untuk menggerakan turbin dan menghasilkan energi listrik. Pembangkit
listrik tenaga geothermal (panas bumi) di Indonesia salah satunya yaitu PLTP Kamojang Jawa Barat. PLTP Kamojang
mulai beroperasi pada tahun 1982 dengan 1 unit pembangkit dan terus berkembang sampai hari ini mengoperasikan 7
pembangkit dengan daya listrik yang dihasilkan sebesar 375 MW.

Sumber gambar : https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/30180/pltp-kamojang-unit-1-cikal-bakal-pembangkit-


geothermal-di-tanah-air

Lampiran 2. LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD – 1)
BENTUK BENTUK ENERGI

Sulit untuk menentukan dengan tepat apa definisi energi.


Sebelum kita belajar lebih lanjut, temukan contoh contoh
energi yang ada di lingkungan sekitar mu, kemudian
identifikasi bentuk energinya tuliskan pada tabel di bawah
ini.

87
Gambar 2. Kita memerlukan energy untuk
membuat
HP tetap hidup ( Sumber : https://stelr.org.au/wp-
BENTUK BENTUK ENERGI content/uploads/2020/02/Renewable-Energy-4th-
Student-EBOOK-200212.pdf)
Contoh Bentuk Energi Jumlah Energi
Susu

Energi Kimia 150 kkal

(Sumber gambar : klikindomaret.com)


Benda Pada Ketinggian Energi Potensial Bergantung
Gravitasi ketinggian benda di
atas permukaan tanah

(Sumber gambar : polarpedia.edu )


Suara Orang berbicara pada telinga dalam 1 Energi Bunyi 10-8 Joule
detik

(Sumber gambar : nhearingisntitute.com)

… … …
… … …
… … …
… … …

Berdasarkan hasil pengamatanmu, sebutkan bentuk bentuk energi dan jelaskan berkaitan dengan apa bentuk energi
tersebut
Bentuk Energi Catatan
Energi Kimia Energi yang dihasilkan melalui proses kimia

88
Energi potensial Gravitasi Energi yang dihasilkan akibat posisi benda bermassa dalam
meda gravitasi

… …
… …
… …
… …

Berdasarkan hasil penemuan mu, apa satuan yang digunakan untuk menyatakan besar energi dalam kehidupan sehari-
hari?

Perhatikan gambar di bawah ini !

(Sumber gambar : http://stlr.atse.org)


Semua aktivitas di atas dilakukan dengan menggunakan energi. Identifikasi semua bentuk energi pada gambar tersebut.
Nama Benda / Aktivitas Bentuk Energi

… …
… …
… …
… …

Setelah Anda berdiskusi mengenai contoh dan bentuk bentuk energi, silahkan diskusikan kembali, apakah energi ?

Satuan energi dalam kehidupan sehari-hari dapat dinyakan dalam Joule, Kalori dan kWh ? Nyatakan Konversi
ketiganya :
1 Joule = kalori
1 kWh = Joule

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD – 2)


PERUBAHAN ENERGI
Energi tidak dapat dihilangkan atau dimusnahkan namun dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang
laiinya. Coba eksplorasi animasi phet mengenai bentuk energi dan perubahan energi. Jalankand pada link
berikut :

89
https://phet.colorado.edu/sims/html/energy-forms-and-changes/latest/energy-forms-and-changes_in.html

Kemudian identifikasi, perubahan energi yang terjadi pada setiap prosesnya. Jelaskan hasil pengamatanmu
terhadap besaran-besaran yang kamu amati, variable apa yang kamu ubah-ubah dalam pengamatan dan
variabel apa yang dipengaruhinya. Jelaskan kaitan antar variable tersebut.

Hasil Pengamatan
Pengamatan 1 : Sepeda, generator, air

Perubahan Energi :

Variabel yang dapat diubah (Variabel Bebas) : ______________________________

Variabel yang dipengaruhi (Variabel Terikat) : ______________________________

Hasil Pengamatan Hubungan antar Variabel :

Pengamatan 2 :

Gambar

90
Perubahan Energi :

Variabel yang dapat diubah (Variabel Bebas) : ______________________________

Variabel yang dipengaruhi (Variabel Terikat) : ______________________________

Hasil Pengamatan Hubungan antar Variabel :

Pengamatan 3 :

Gambar

Perubahan Energi :

Variabel yang dapat diubah (Variabel Bebas) : ______________________________

Variabel yang dipengaruhi (Variabel Terikat) : ______________________________

Hasil Pengamatan Hubungan antar Variabel :

Pengamatan 4 :

Gambar

Perubahan Energi :

Variabel yang dapat diubah (Variabel Bebas) : ______________________________

Variabel yang dipengaruhi (Variabel Terikat) : ______________________________

Hasil Pengamatan Hubungan antar Variabel :

91

Pengamatan 5 :

Gambar

Perubahan Energi :

Variabel yang dapat diubah (Variabel Bebas) : ______________________________

Variabel yang dipengaruhi (Variabel Terikat) : ______________________________

Hasil Pengamatan Hubungan antar Variabel :

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD – 3)


Tujuan: RANCANG BANGUN SOLAR CHARGER

Merancang, membuat dan mengujicoba produk teknologi yang memanfaatkan energi alternative terbarukan

Tuliskan alat dan bahan yang diperlukan

Tuliskan Rancangan Solar Charger yang akan dibuat, jelaskan fiturnya dan mengapa rancangan nya demikian.
Tambahkan gambar serta dimensinya

Fitur Solar charger :

Gambar rancangan dan dimensi

92
Mengapa Rancangan Demikian :

Berdasarkan alat yang dibagikan oleh guru, apakah rancangan mu mengalami perubahan? Mengapa demikian?


Buatlah solar charger sesuai rancangan. Ambil beberapa foto dan letakan di sini

Lakukan ujicoba pengukuran tegangan dengan menggunakan voltmeter


Tanggal pengukuran :
Lokasi pengukuran :
Waktu pengukuran pukul :
Intensitas cahaya :

No Voltmeter (Volt)
1.
2.
3.
4.

Apakah nilai voltmeter yang ditunjukkan sesuai dengan nilai tegangan yang dibutuhkan handphone untuk proses
charging? Jika ya, uji coba solar charger tersebut untuk mengisi daya baterai hand phone, kemudian ambil beberapa
data dan simpulkan
Jika tidak, hal apa yang perlu diperbaiki?



Ujicoba solar panel tersebut untuk menyalakan LED, apakah lampu LED dapat menyala? Jelaskan proses transformasi
energi yang terjadi pada produk tersebut serta jelaskan manfaatnya dalam kehidupan kita?

….

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD – PENGAYAAN)
TEGANGAN OUTPUT SOLAR CHARGER
Tujuan:
- Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan keluaran dari solar charger
- Menentukan hubungan intensitas cahaya dengan tegangan outputnya.
Kegiatan 1 :

93
Alat dan Bahan:
- 1 buah multitester
- Solar charger yang telah dibuat
- Lux meter

Prosedur Kegiatan:
1. Atur penggunaan multitester menjadi pengukur resistansi (resistance)
2. Ukur intensitas cahaya dan tegangan keluaran untuk setiap solar charger yang telah dibuat
No Dimensi Solar Charger ( cm x cm ) Intensitas Chaya
1
2
3
Buatlah kesimpulan dari penyelidikan yang telah dilakukan
1. Lakukan analisis Jenis dimensi kawat mana yang akan Saudara pilih dari tabel 2 di atas untuk dijadikan sebagai
solar charger yang dapat dihubungkan langsung ke telepon seluler? Jelaskan.
2. Tuliskan hasil analisisnya dan sajikan di depan kelas.

Catatan :
Jika tidak ada peralatan penyelidikan, peserta didik dapat diberikan data tabel langsung kemudian diminta untuk
melakukan analisis dan menarik kesimpulan

Lampiran 3. Instrumen Asesmen

Lampiran 3. Instrumen Tes Formatif


1. Jelaskan dan berikan contoh energi terbarukan dan energi tidak terbarukan
Jawaban
- Energi terbarukan adalah energi yang diperoleh dari sumber daya alam bumi yang tak terbatas dan tidak
pernah habis. Contohnya energi matahari, angin, air dan panas bumi
- Energi tidak terbarukan ialah energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang melalui proses pembentukan
selama ratusan tahun. Dan apabila energi ini habis, maka memerlukan waktu yang lama untuk dapat
menggantikan energi tersebut. Contoh minyak bumi, batu bara dan gas.
Diberikan Poin 10 jika jawaban lengkap.
Diberikan Poin 5 jika jawaban tidak lengkap

2. Deskripsikan perubahan (transformasi) energi pada alat di bawah ini :

Jawaban:
- Gerak kaki mengubah energi kimia dalam tubuh menjadi energi kinetik berupa putaran roda
- energi kinetik menggerakan generator, sehingga energi kinetic berubah menjadi listrik.
- Energi listrik digunakan untuk memanaskan filament kawat sehingga terjadi perubahan energi listrik menjadi
energi kalor (panas)

94
- Energi kalor memanaskan air pada tabung dan menggerakan molekul-molekul air sehingga lebih cepat
bergerak, dalam hal ini berbarti energi kalor berubah menjadi energi kinetik.
Diberikan Poin 10 jika jawaban lengkap.
Diberikan Poin 2,5 jika jawaban hanya mencantumkan 1 dari beberapa perubahan energi

3. Sebagai daerah tropis yang mendapatkan cahaya matahari sepanjang tahun, Indonesia memiliki potensi yang sangat
besar untuk mengembangkan sumber energi listrik tenaga surya sebagai alternative pengganti minyak dan batu bara.
Berikan analisis mengenai keuntungan dan kerugian mengembangkan energi listrik tenaga surya.
Jawaban :
Keuntungan :
1. Tidak membuang karbon dioksida (CO2).
2. Tidak mengkonsumsi bahan bakar fosil.
3. Sumber tenaga surya tidak akan habis.
4. Setelah pembangkit listrik tenaga surya terpasang, biaya pembayaran tagihan listrik menjadi murah (tidak ada).
5. Menggunakan kekuatan alam atau energi bersih.

Kerugian:
1. Biaya awal pemasangan cukup tinggi
2. Tergantung pada cuaca, khususnya intensitas cahaya matahari
3. Penyimpanan energi matahari cukup mahal
4. Diperlukan banyak ruang untuk pemasangannya
5. Polusi dihasilkan setelah sel fotovoltaik mati (habis masa lifetime nya)

Diberikan :
Poin 1: Baik keuntungan yang benar atau kerugian yang benar dijelaskan (seperti yang ditunjukkan dalam jawaban
di atas), setiap 1 jawaban diberikan 1 poin
Kode 0: Tidak dijelaskan keuntungan yang benar atau kerugian yang benar. Contoh keuntungan atau kerugian yang
tidak dapat diterima diberikan di bawah ini.
• Baik untuk lingkungan atau alam. [Jawaban ini adalah pernyataan umum.]
• Biaya untuk membangun pembangkit tenaga angin lebih murah daripada membangun pembangkit listrik
berbahan bakar fosil. [Ini mengabaikan fakta bahwa sejumlah besar tenaga surya juga memerlukan biaya
tinggi saat pemasangan)

4. Banyak orang percaya bahwa angin merupakan salah satu alternative pengganti menggantikan minyak dan batu bara
sebagai sumber energi untuk memproduksi listrik. Gambar di bawah ini adalah kincir angin dengan bilah yang
diputar oleh angin. Rotasi ini menyebabkan listrik dihasilkan oleh generator yang diputar oleh kincir angin.

Grafik di bawah ini menunjukkan kecepatan angin rata-rata di empat tempat berbeda di seluruh tahun.
A. Manakah dari grafik yang menunjukkan tempat yang paling tepat untuk membangun sebuah ladang angin
untuk menghasilkan listrik? Jelaskan

95
Jawaban : C, untuk menghasilkan energi listrik yang baik dan aman digunakan untuk produk teknologi, maka tegangan
yang dihasilkan harus mendekati tetap (konstan) dan stabil. Tegangan listrik dipengaruhi oleh laju angin, jika laju
angina konstan maka energi listrik nya juga konstan dan stabil.
Diberikan Poin 10 jika jawaban lengkap dengan analisisnya.
Diberikan Poin 5 jika hanya menuliskan jawaban C tanpa dilengkapi dengan analisisnya

5. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap melawan gaya gesek antara ban mobil dan lantai jalan. Jelaskan :

a) Bentuk energi yang digunakan mesin mobil


b) Perubahan energinya
c) Mengapa energi bahan bakar yang dikonversikan lebih besar dari usaha gerak mobil yang dihasilkan
Jawaban
a) Energi kimia [1 poin]
b) Energi kimia -> energi kinetic + energi panas + energi bunyi [2 poin]
c) Tidak semua energinya berubah menjadi gerak, [2 poin]
melainkan ada yang berubah menjadi panas, dan suara.
Total poin = 10

Lampiran 3. Instrumen Presentasi


Penilaian Presentasi
Sistematik Kejelasan
Nama Penggunaan Kebenaran
No a menyampaika Komunikatif
Siswa bahasa Konsep
Presentasi n
1.
2.
....

96
Rubrik Asesmen Presentasi
Indikator Kriteria Penilaian
No.
Penilaian Kurang Cukup Baik Sangat Baik

1 Sistematika Materi presentasi Materi presentasi Materi presentasi Materi presentasi diajukan
Presentasi diajukan secara diajukan secara diajukan secara runtut secara runtut dan sistematis
tidak runtut dan kurang runtut dan tetapi kurang
tidak sistematis tidak sistematis sistematis
2 Penggunaan bahasa Menggunakan Menggunakan
Menggunakan bahasa
bahasa yang baik, bahasa yang baik, Menggunakan bahasa yang
yang baik, baku, tetapi
kurang baku, dan kurang baku, dan baik, baku dan terstrukutur
kurang terstrukutur
tidak terstrukutur terstrukutur
3 Kejelasan Artikulasi kurang Artikulasi jelas, suara
Artikulasi jelas, Artikulasi kurang
menyampaikan jelas, suara tidak terdengar, tidak bertele-tele
suara terdengar, jelas, suara terdengar,
terdengar, bertele-
tetapi bertele-tele tidak bertele-tele
tele
4 Komunikatif lebih banyak menatap audiens
saat menjelaskan dari pada
lebih banyak menatap catatan, dan menggunakan
lebih banyak
Membaca catatan audiens saat gestur yang membuat audiens
menatap catatan saat
sepanjang menjelaskan dari pada memperhatikan
menjelaskan dari
menjelaskan catatan, tanpa ada
pada audiens
gestur tubuh

5 Kebenaran Konsep Menjelaskan 1 dari Menjelaskan 2 dari Menjelaskan 3 dari 4


Menjelaskan seluruh konsep
4 konsep esensial 4 konsep esensial konsep esensial
esensial dengan benar
dengan benar dengan benar dengan benar

Lampiran 3. Instrumen Penilaian Produk


Panduan/Rubrik Penilaian
Lembar Penilaian Proyek dan Produk
Kelompok :
Anggota :
Penilaian
No. Indikator Penilaian
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
A Perencanaan
1 Persiapan alat dan bahan
2 Rancangan:
a. Gambar rancangan
b. Alur kerja dan deskripsi
c. penggunaan alat
B Hasil Akhir (produk)
3 Bentuk fisik
4 Inovasi alat
C Laporan
5 Laporan dibuat dengan kriteria:
a. Kebermanfaatan laporan
b. Sistematika laporan
c. Penulisan kesimpulan
Keterangan: * berilah tkalian check (√) pada kolom yang sesuai.

Rubrik Penilaian Proyek dan Produk


Kriteria Penialaian
No. Indikator Penilaian
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
A Perencanaan
1 Persiapan alat dan bahan
Hanya menuliskan Alat dan bahan Alat dan bahan Alat dan
rancangan alat kurang lengkap lengkap tetapi bahan lengkap
dan bahan, tidak sesuai sesuai dengan
tetapi tidak dengan gambar gambar

97
menyiapkan rancangan rancangan
alatnya
2 Rancangan: Hanya terapat satu Hanya terapat dua Terdapat gambar Terdapat
a. Gambar dari tiga hal dari tiga hal rancangan, alur gambar
rancangan yang dinilai. yang dinilai. kerja dan cara rancangan,
b. Alur kerja dan penggunaan alat alur kerja dan
deskripsi tetapi kurang cara
c. penggunaan sesuai penggunaan.
alat
B Hasil Akhir (produk)
3 Bentuk fisik Alat tidak sesuai Alat sesuai Alat kurang Alat sesuai
rancangan dan rancangan dan sesuai rancangan rancangan dan
tidak dapat tidak dapat tetapi dapat dapat
digunakan digunakan digunakan digunakan
4 Inovasi alat Alat dibuat dari Alat dibuat dari Alat dibuat Alat dibuat
bahan yang ada di bahan yang ada dari bahan dari bahan
lingkungan di lingkungan yang ada di yang ada di
sekitar tetapi sekitar tetapi lingkungan lingkungan
desain tidak desain kurang sekitar dan sekitar, desain
menarik menarik menarik menarik dan lain
daripada yang
lain (desain baru)
C Laporan
5 Laporan dibuat denganMenyusun laporan, Sistematika Sistematika Sistematika
kriteria: tetapi tidak adalaporan sesuai laporan sesuai laporan sesuai
a. Kebermanfaat kriteria yang dengan kriteria, dengan kriteria, dengan
an laporan terpenuhi isi laporan isi laporan kriteria, isi
b. Sistematika kurang kurang laporan
laporan bermanfaat dan bermanfaat dan bermanfaat
c. Penulisan kesimpulan kesimpulan dan
kesimpulan tidak sesuai sesuai kesimpulan
sesuai.

Lampiran 4. Modul Petunjuk LKPD Guru


Tujuan:
Merancang, membuat dan mengujicoba produk teknologi yang memanfaatkan energi alternative terbarukan

Alat dan Bahan:

98
Contoh Produk

Berikan kebebasan kepada peserta untuk mendesain bentuk produknya


Cara Merangkai :
1. Jika memilih mini solar panel 12 V, gunakan usb step down. Namun jika memilih mini solar panel 5V, gunakan
usb step down
2. Hubungkan jumper pada kutub positif dan kutub negative solar panel
3. Hubungkan masing-masing jumper dengan kutub-kutub pada usb
4. Lakukan pengukuran tegangan yang dihasilkan dengan menggunakan voltmeter, pada jam yang berbeda saat
matahari cerah
5. Ujicoba terlebih dulu, pada saat cahaya matahari terik, apakah solar panel sudah menghasilkan tegangan atau
belum
(Pada proyek ini, karena masih kelas X, kita tidak akan memaksakan sampai dihasilkan produk yang sempurna karena
akan memerlukan komponen yang lainnya, dalam hal ini cukup sampai dapat menyalakan LED)
6. Buat kotak penyimpanan solar panel berupa kotak dari bahan stik eskrim atau bahan lain yang tersedia

99
Glosarium
energi potensial Kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha sebagai akibat dari posisi atau
bentuknya.
energi potensial gravitasi Energi yang dimiliki oleh suatu massa karena posisinya dalam medan
gravitasi.

Fosil : sisa, jejak, atau bekas binatang maupun tumbuhan masa lalu yang terawetkan di dalam Bumi

hukum kekekalan energi Hukum yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Iklim : kondisi cuaca di wilayah tertentu dalam periode waktu yang lama

Karbondioksida : sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara
kovalen dengan sebuah atom karbon, dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan
mikroorganisme pada proses respirasi, juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar
fosil

Metode ilmiah : suatu prosedur atau tata cara sistematis yang digunakan para ilmuan untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi

Pengukuran : kegiatan menentukan atau membandingkan suatu besaran, dimensi, atau kapasitas
dengan suatu standar atau satuan ukur tertentu.

Ramah lingkungan : Tidak bersifat merusak lingkungan

Solar Charger : alat untuk pengisi daya listrik pada baterai misalkan baterai telepon seluler atau
lainnya dengan menggunakan sumber energi matahari. Alat ini mengubah energi matahari menjadi
energi listrik

Teknologi : kumpulan alat, termasuk mesin, modifikasi, pengaturan dan prosedur yang digunakan
oleh manusia / keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia

Tenaga mikrohidro : teknologi untuk memanfaatkan debit air yang ada di sekitar kita untuk diubah
menjadi energi lain misalkan energi listrik

Tenaga surya : teknologi untuk memanfaatkan cahaya matahari untuk diubah menjadi energi lain
misalkan energi listrik

Tranfer energi : perpindahan energi dari satu tempat ke tempat yang lain

Transformasi Energi : disebut juga dengan konversi energi, adalah proses perubahan energi dari
satu bentuk ke bentuk lainnya.

usaha Usaha dilakukan ketika sebuah gaya menggerakkan titik di mana ia bekerja (titik penerapan)
ke arah gaya: usaha yang dilakukan = gaya × perpindahan dalam arah gaya

watt Satuan daya (simbol W), sama dengan laju kerja 1 joule per detik.

Mengetahui : Percut Sei Tuan , Juli 2021


Kepala SMAN 1 Percut Sei Tuan Guru Mata Pelajaran

MULIADI, S.Pd, M.Si ANNA RIZKI, S.Pd


Nip. 19651012 198811 1 003 Nip. 19860529 201101 2 004

100
INFORMASI UMUM

Nama Penyusun : ANNA RIZKI, S. Pd.


Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
Tahun : 2021-2022
Fase : E
Kelas : X ( Sepuluh )
Alokasi Waktu : 7 pertemuan ( 7 x @ 2 JP )
Kompetensi awal : 1. Peserta didik telah mempunyai pemahaman tentang
Pengukuran.
2. Peserta didik telah mempunyai pemahaman tentang
Keanekaragaman Makhluk Hidup, Interaksi dan
Peranannya di Alam.
3. Peserta didik telah mempunyai pemahaman dasar tentang
fakta-fakta perubahan lingkungan, misalnya ( musim yang
tidak menentu, informasi tentang mencairnya es di kutub,
dll)
4. Peserta didik telah mempunyai pemahaman dasar tentang
hukum dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari. (
misalnya persamaan reaksi kimia fotosintesis, respirasi,
reaksi pembakaran, dll )
5. Peserta didik cenderung mempunyai pemahaman dasar
tentang konsep perubahan suhu sama dengan perubahan iklim.
6. Peserta didik telah mempunyai pemahaman dasar tentang
efek rumah kaca.
7. Peserta didik telah mempunyai pemahaman dasar tentang
aktivitas manusia penyebab perubahan ingkungan, (
misalnya penggundulan hutan pemicu terjadinya tanah
longsor dan banjir, dll)
Profil Pelajar Pancasial : Beriman dan Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Mandiri
Kreatif
Berkebhinekaan Global
Gotong Royong
Berfikir Kritis

*) Pilih Dimensi yang ingin dikembangkan

Sarana dan Prasarana : 1. LMS dan modul ajar


2. Laptop/HP
3. LCD
4. Video
5. Powerpoint
6. LKPD
Target Peserta didik : Reguler/tipikal
Model Pembelajaran : Project based Learning menggunakan strategi Flipped Classroom

101
KOMPONEN INTI

1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu :
Pertemuan ke-1 dan 2 :
1. Mengidentifikasi fakta-fakta perubahan lingkungan.
2. Menganalisis keterkaitan fakta perubahan lingkungan dengan keberlangsungan makhluk
hidup dan ekosistem.
Pertemuan ke-3 :
3. Mengidentifikasi fakta-fakta perubahan lingkungan.
4. Mendeskripsikan el niño dan la niña.
5. Menganalisis keterkaitan el niño dan la niña bagi Indonesia.
Pertemuan ke-4 :
6. Mendeskripsikan pemanasan global.
7. Mendeskripsikan proses efek rumah kaca.
8. Menganalisis hubungan antara proses pembakaran dengan efek rumah kaca.
Pertemuan ke-5 :
9. Mengidentifikasi aktivitas manusia yang menyebabkan kerusakan lingkungan.
10. Menganalisis keterkaitan antara pembalakan liar, alih fungsi lahan, penggunaan CFC
dan pembakaran bahan bakar fosil dengan peningkatan suhu bumi.
Pertemuan ke-6 :
11. Menganalisis keterkaitan antara konservasi makhluk hidup dan lingkungan dengan
pencegahan kerusakan lingkungan.
12. Menciptakan solusi terhadap perubahan lingkungan sebagai dampak pemanasan global.
Pertemuan ke-7 :
13. Mempresentasikan hasil kerja projek dalam bentuk media kampanye solusi
perubahan lingkungan sebagai dampak pemanasan global.

2. PEMAHAMAN BERMAKNA
Mengetahui penyebab dan dampak pemanasan global, siswa akan berusaha menjaga lingkungan
dengan mengurangi aktifitas yang memicu terjadinya perubahan lingkungan akibat pemanasan
global dan menjadi motivasi untuk menjaga dan menumbuhkan rasa cintanya terhadap sesama dan
alam semesta

3. PERTANYAAN PEMANTIK
a. Mengapa sekarang ini udara tidak lagi terasa lebih sejuk dan segar
b. Mengapa sekarang ini sering terjadi hujan yang sangat deras disertai angin/ puting beliung
c. Tahukah kalian bahwa sudah beberapa tahun ini, datangnya musim hujan/ musim
kemarau hadir lebih cepat dari biasanaya. dan lamanaya musim penghujan dan kemarau
tidak sama dibanding tahun-tahun sebelumnya. Mengapa?
d. Dari berita, bahwa di luar jawa sering terjadi hujan yang sangat lebat hingga
menyebabkan banjir besar, sedangkan di jawa mayoritas masih musim kemarau. kira-kira
apakah penyebabnya?
e. Di indonesia sekarang ini sering terjadi bencana tanah longsor, banjir, banjir bandang,
puting beliung, banjir rob, padahal dulu jarang terjadi. Mengapa ?

4. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
A. Persiapan oleh Guru
a. Menyiapkan modul ajar dan LMS

102
b. Melakukan sosialisasi moda blended learning dengan strategi flipped classroom
menggunakan LMS
c. mengundang peserta didik gabung ke dalam kelas virtual
B. Persiapan oleh Siswa
a. Memahami bagaimana cara belajar dengan moda blended learning dengan
strategi flipped classroom menggunakan LMS
b. Gabung ke dalam kelas virtual yang telah disiapkan
c. Menyiapkan sumber belajar yang relevan

5. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama dan
kedua
( Sub Topik : 8.1 fakta-fakta perubahan lingkungan )

Tahapan/ Alokasi
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar
Langkah Waktu

Daring/ Apersepsi Sumber 2x


1. Guru mengajak peserta didik
asinkronus Belajar Utama pertemua
melakukan penilaian diri ( n
:
self • Buku
assessment ) dan asesmen siswa ( 4 JP )
diagnostic mengenai pemahaman subbab
awal tentang pengukuran dan fakta- fakta-fakta
fakta perubahan lingkungan perubahan
2. Guru mengajak peserta didik untuk lingkungan
mengidentifikasi musim apakah • Buku siswa
yang sedang berlangsung saat ini. Aktivitas
Apakah musim hujan atau musim 8.1
kemarau? Kemudian ajaklah mereka
mengingat apakah ada perbedaan
musim hujan atau musim kemarau Sumber
tahun ini dengan tahun-tahun Belajar
sebelumnya dan tanyakan Tambahan :
perbedaannya. • https://ww
3. Guru mengajak peserta didik w.
mengamati Gambar 8.1 tentang republika.c
perubahan iklim di daerah setempat. o.id/
berita/q48d
kk414/
suhu-
permukaan-
laut-capai-
titik-
terpanas-
apa-
dampaknya
4. Guru mengajak peserta didik • https://eart
berpikir bahwa lingkungan terus hobser
mengalami perubahan, misalnya vatory.nasa
sering banjir, banyak tanah longsor, .gov/

103
dll. Tekankan bahwa perubahan world-of-
lingkungan terjadi menuju ke arah change/
negatif dan perlu adanya tindak global-
temperatur
es

104
Tahapan/ Alokasi
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar
Langkah Waktu

lanjut untuk mencegah hal tersebut. • https://cli


mate.
nasa.gov/
n ews/
2865/a-
degreeof-
concern-
why
-global-
tempe
ratures
-
matter/
• https://
www.
climate.
gov/
news-
feature
s
/ blogs/
enso/
what-
el- ni
%C3%B1o%
E2%80
%93south
ern-
oscillation
- enso-
nutshell
• https://oce
an
service.noa
a.gov/
facts/nino
n

105
Tahapan/ Alokasi
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar
Langkah Waktu

Daring/ Konstruksi ina. html


1. Guru Mengajak peserta didik untuk
asinkronus Pengetahuan
menyampaikan hal-hal yang
mereka alami yang berkaitan
dengan perubahan lingkungan.
2. Guru meminta peserta didik
membaca subbab fakta-fakta
perubahan lingkungan bagian
peningkatan suhu bumi, suhu
permukaan laut, mencairnya es
pada kutub serta peningkatan
permukaan air laut. Mintalah
peserta didik untuk berdiskusi
tentang fakta-fakta tersebut
kemudian mengaitkannya dengan
keberlangsungan hidup makhluk
hidup.
3. Guru menekankan keterkaitan
antara perubahan lingkungan
dengan keberlangsungan makhluk
hidup.

Daring/ Aplikasi 1. Guru Mengajak peserta didik untuk


asinkronus Konsep
memprediksi tentang peningkatan
dan
suhu bumi dari data-data yang
PTM/sinkr
onus ditemukan pada subbab fakta-fakta
perubahan lingkungan.
2. Guru menekankan bahwa
perubahan suhu memengaruhi
keberlangsungan makhluk hidup
dan ekosistem.

106
Tahapan/ Alokasi
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar
Langkah Waktu

Daring/ Refleksi 1. Guru mengajak peserta didik untuk


asinkronus Pembelajara merefleksi hal-hal telah dipahami
n dan yang belum dipahami pada
pertemuan ini.
2. Guru mengajak peserta didik
menyusun pertanyaan-pertanyaan
terkait hal-hal yang belum
dipahami
3. Guru mengajak siswa
menyebutkan kata kunci dalam
pembelajaran
Daring/ Tindak Lanjut 1. Guru mengajak peserta didik di
asinkronus dalam kelompok kecil untuk
dan merancang sebuah proyek yang
PTM/sinkr dimulai dengan mengobservasi dan
onus melakukan wawancara tentang
perubahan garis pantai atau
perubahan musim yang terjadi di
daerah setempat. Selanjutnya
melakukan pencarian informasi
dan wawancara ke BMKG setempat
tentang rata-rata suhu tahunan
dan rata-rata curah hujan tahunan
di daerah setempat sesuai dengan
intruksi Aktivitas 8.1.
2. Perhatikan bagaimana proses
peserta didik merancang kegiatan
sehingga dimensi kreatif, mandiri,
bergotong royong dan berpikir
kritis dapat terbentuk.
3. Tekankan bahwa proyek yang
dilakukan dilaksanakan
berkelanjutan sepanjang proses
pembelajaran pada Bab
Pemanasan Global: Konsep dan
Solusi (Aktivitas 1, 2 dan 3) dan di
akhir bab akan dipamerkan hasil
proyeknya.

Catatan:
peserta didik dapat melakukan
observasi, wawancara dengan tokoh,
dinas lingkungan ataupun staff BMKG
setempat serta melakukan
penelusuran informasi di media sosial
yang terpercaya.

Daring/ Penutup 1. Guru mengajak peserta didik


asinkronus melakukan asesmen dan
penilaian diri
2. Guru Menyampaikan rencana

107
pembelajaran selanjutnya

108
Pertemuan Ketiga

( Sub Topik : 8.2 Peningkatan Kadar CO2 Atmosfer di Balik Peningkatan Suhu Bumi dan efek
rumah kaca)

Tahapan/ Alokasi
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar
Langkah Waktu

Daring/ Apersepsi Sumber Belajar 1x


1. Guru mengajak peserta didik
asinkronus Utama : pertemuan
melakukan penilaian diri ( ( 2 JP )
● Buku siswa
self Ayo Berlatih
assessment ) dan asesmen ● Buku siswa
diagnostic mengenai pemahaman Subbab
awal tentang pengukuran dan fakta- peningkata
fakta perubahan lingkungan n kadar CO2
atmosfer
2. Guru mengajak peserta didik untuk
● Buku siswa
mendiskusikan tentang
Aktivitas 8.2
perkembangkan pelaksanaan
Aktivitas 8.1. Selama berdiskusi,
perhatikan bagaimana proses
Sumber Belajar
peserta didik merancang kegiatan
Tambahan :
sehingga dimensi kreatif, mandiri,
https://keelingc
bergotong royong dan berpikir kritis
urve.ucsd.edu/
dapat terbentuk.
Catatan:
Perhatikan sejauh mana pelaksanaan
observasi dan wawancara yang telah
dilakukan di lingkungan sekitar,
perhatikan pula bagaimana hasil
wawancara dan observasi yang
dilakukan peserta didik.

3. Guru mengajak peserta didik


mengingat materi yang telah
dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
4. Guru menanyakan kepada peserta
didik fakta perubahan lingkungan
yang mana yang paling berkesan?
Mengapa?

Daring/ Konstruksi 1. Guru mengajak peserta didik untuk


asinkronus Pengetahuan membaca bagian el niño dan la niña.
2. Guru meminta peserta didik
berdiskusi dalam kelompok kecil
apakah keterkaitan fakta-fakta
perubahan lingkungan yang terjadi

109
Tahapan/ Alokasi
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar
Langkah Waktu

sebelumnya dengan el niño dan la


niña dan memaparkan hasil
diskusinya dengan kelompok lain.
3. Guru meminta peserta didik
berdiskusi secara klasikal apa
pengaruhnya el niño dan la niña
bagi ekosistem dan makhluk hidup.
4. Guru menekankan kepada peserta
didik bahwa perubahan lingkungan
berpengaruh pada keseimbangan
ekosistem, memengaruhi
penyebaran organisme dan dapat
memunculkan kepunahan makhluk
hidup.

Daring/ Aplikasi 1. Guru mengajak peserta didik untuk


asinkronus Konsep menganalisis dampak apabila el
dan niño atau la niña tidak seimbang.
PTM/sinkr
onus

Daring/ Refleksi 1. Guru mengajak peserta didik untuk


asinkronus Pembelajara berdiskusi hal-hal apa yang telah
n dipelajari, hal-hal apa yang masih
belum dipahami pada pertemuan
ini.
2. Guru meminta peserta didik
menyampaikan pembelajaran apa
yang mereka peroleh pada subbab
ini.
3. Guru menekankan pada peserta
didik manfaat belajar pada subbab
ini.

Daring/ Tindak Lanjut 1. Guru mengajak peserta didik untuk


asinkronus melanjutkan Proyek pada Aktivitas
dan 8.1 dengan menyusun grafik hasil
PTM/sinkr pengumpulan informasi rata-rata
onus
suhu tahunan dan rata-rata curah
hujan tahunan daerah setempat.

Daring/ Penutup 1. Guru mengajak peserta didik


asinkronus melakukan asesmen dan penilaian
diri
2. Guru Menyampaikan rencana
pembelajaran selanjutnya

110
Pertemuan Keempat
( Sub Topik : 8.2 Peningkatan Kadar CO2 Atmosfer di Balik Peningkatan Suhu Bumi dan efek
rumah kaca)

Tahapan/ Alokasi
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar
Langkah Waktu

Daring/ Apersepsi Sumber 1x


1. Guru mengajak peserta didik
asinkronus Belajar Utama pertemua
melakukan penilaian diri ( self n
:
assessment ) dan asesmen ● Buku ( 2 JP )
diagnostic mengenai pemahaman siswa Ayo
awal tentang efek rumah kaca dan Berlatih
pemanasan global ● Buku siswa
Subbab
Review Perkembangan Proyek
peningkat
2. Guru mengajak peserta didik untuk a n kadar
mendiskusikan tentang CO2
perkembangkan pelaksanaan atmosfer
Aktivitas 8.1 yakni grafik rata-rata ● Buku
suhu tahunan dan rata-rata curah siswa
hujan tahunan daerah setempat. Aktivitas
Selama berdiskusi, perhatikan 8.2
bagaimana proses peserta didik
merancang kegiatan sehingga
dimensi kreatif, mandiri, bergotong
royong dan berpikir kritis dapat
terbentuk. Sumber
Belajar
Tambahan :
Persiapan materi selanjutnya https://keelin
3. Guru mengajak peserta didik gcurve.ucsd.e
mengingat materi yang telah du/
dipelajari pada pertemuan
sebelumnya dengan melakukan
kegiatan Ayo Berlatih.
4. Guru menanyakan kepada peserta
didik gas penyebab suhu bumi
meningkat.

Daring/ Konstruksi 1. Guru mengajak peserta didik untuk


asinkronus Pengetahuan membaca dan berdiskusi tentang
pemanasan global.
2. Guru menekankan pada peserta
didik bahwa berdasarkan kurva
Keeling kadar CO2 terus meningkat.
3. Guru mengajak peserta didik untuk
membaca dan berdiskusi tentang
proses efek rumah kaca.

111
Tahapan/ Alokasi
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar
Langkah Waktu

4. Guru menekankan kepada peserta


didik bahwa konsentrasi CO2
merupakan penyebab tertinggi efek
rumah kaca sehingga produksi CO2
harus dikurangi.

Daring/ Aplikasi 5. Guru mengajak peserta didik untuk


asinkronus Konsep berpikir apakah kegiatan industri
dan dan pembakaran lahan dapat
PTM/sinkr menyebabkan kenaikan kadar CO2.
onus

Daring/ Refleksi 1. Guru mengajak peserta didik untuk


asinkronus Pembelajara berdiskusi hal-hal apa yang telah
n dipelajari, hal-hal apa yang masih
belum dipahami pada pertemuan
ini.
2. Guru meminta peserta didik
menyampaikan pembelajaran apa
yang mereka peroleh pada subbab
ini.
3. Guru menekankan pada peserta
didik manfaat belajar pada subbab
ini.

Daring/ Tindak Lanjut 1. Ajak peserta didik untuk


asinkronus melanjutkan proyek sesuai intruksi
dan Aktivitas 8.2 dengan menganalisis
PTM/sinkr data hasil Aktivitas 8.1.
onus

Daring/ Penutup 1. Guru mengajak peserta didik


asinkronus melakukan asesmen dan
penilaian diri
2. Guru Menyampaikan
rencana pembelajaran
selanjutnya

112
Pertemuan Kelima
( Sub Topik : 8.3 Aktivitas Manusia yang Menyebabkan Perubahan Lingkungan )

Tahapan/ Alokasi
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar
Langkah Waktu

Daring/ Apersepsi Sumber 2x


1. Guru mengajak peserta didik
asinkronus Belajar Utama pertemua
melakukan penilaian diri ( n
:
self • Buku siswa
assessment ) dan asesmen diagnostic Subbab ( 4 JP )
mengenai pemahaman awal tentang aktivitas
aktifitas manusia yang dapat merusak manusia
lingkungan penyebab
Review Perkembangan Proyek perubahan
lingkungan
2. Guru mengajak peserta didik untuk • Buku siswa
mendiskusikan tentang Aktivitas 8.2
perkembangkan hasil Aktivitas 8.2.
Selama berdiskusi, perhatikan
bagaimana proses peserta didik Sumber
merancang kegiatan sehingga dimensi Belajar
kreatif, mandiri, bergotong royong Tambahan :
dan berpikir kritis dapat terbentuk. • https://ww
w.scien
Persiapan materi selanjutnya
cedirect.co
3. Guru mengajak peserta didik m/topi
mengingat materi yang telah cs/medicin
dipelajari pada pertemuan e-and-
sebelumnya. dentistry/fr
eon
4. Guru menanyakan kepada peserta • https://atm
didik tentang gas yang menyebabkan osphe
efek rumah kaca. re.copernic
us.eu/
monitoring-
ozone-
layer
• https://ww
w.cnn

113
Tahapan/ Alokasi
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar
Langkah Waktu

Daring/ Konstruksi 1. Guru mengajak peserta didik untuk indonesia.c


asinkronus Pengetahuan membaca dan berdiskusi aktivitas om/tek
manusia penyebab kerusakan nologi/202
lingkungan, mulai dari kegiatan alih 1020311
5349-384-
fungsi lahan, pembalakan liar dan
601700/
penggunaan plastik dalam sensus-
kehidupan sehari-hari. kendaraan-
2. Guru mengajak peserta didik untuk di-
berdiskusi bagaimana kaitan antara indonesia-
aktivitas tersebut dengan lebih- dari-
peningkatan suhu bumi. 133-juta-
unit
3. Guru menekankan pada peserta
didik bahwa aktivitas-aktivitas
manusia seperti alih fungsi lahan,
pembalakan liar dan penggunaan
CFC serta pembakaran bahan bakar
fosil menyebabkan terjadi kerusakan
lingkungan sehingga aktivitas ini
perlu dikurangi atau dihentikan.

Daring/ Aplikasi 1. Guru Mengajak peserta didik untuk


asinkronus Konsep
berpikir apakah ada aktivitas
dan
manusia lainnya yang juga dapat
PTM/sinkr
onus merusak lingkungan.
2. Guru menekankan bahwa aktivitas
manusia lain seperti penggunaan
pestisida, penggunaan pupuk
berlebih, penggunaan sumber daya
alam berlebih dan pertanian
monolkultur juga secara tidak
langsung ikut terlibat dalam
kerusakan alam yang berkaitan

114
Tahapan/ Alokasi
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar
Langkah Waktu

dengan pemanasan global.

Daring/ Refleksi 1. Guru mengajak peserta didik untuk


asinkronus Pembelajara berdiskusi hal-hal apa yang telah
n dipelajari, hal-hal apa yang masih
belum dipahami pada pertemuan ini.
2. Guru meminta peserta didik
menyampaikan pembelajaran apa
yang mereka peroleh pada subbab
ini.
3. Guru menekankan pada peserta
didik manfaat belajar pada subbab
ini.
Daring/ Tindak Lanjut 1. Guru mengajak peserta didik untuk
asinkronus menganalisis penyebab data hasil
dan observasi dan peningkatan suhu
PTM/sinkr pada Aktivitas 8.1 dan Aktivitas 8.2.
onus

Daring/ Penutup 1. Guru mengajak peserta didik


asinkronus melakukan asesmen dan penilaian
diri
2. Guru Menyampaikan rencana
pembelajaran selanjutnya

115
Pertemuan Keenam
( Sub Topik : 8.4. Solusi Mengatasi Pemanasan Global )

Tahapan/ Alokasi
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar
Langkah Waktu

Daring/ Apersepsi Sumber 2x


1. Guru mengajak peserta didik
asinkronus Belajar Utama pertemua
melakukan penilaian diri ( self n
:
assessment ) dan asesmen diagnostic • Buku siswa ( 4 JP )
mengenai pemahaman awal tentang subbab
kegiatan sederhana dalam berdamai
mengurangi dampak pemanasan dengan
global alam
• Buku siswa
Review Perkembangan Proyek Aktivitas 8.3
2. Guru mengajak Peserta didik untuk
mendiskusikan perkembangan hasil
analisis penyebab data hasil observasi Sumber
Belajar
dan peningkatan suhu pada Aktivitas
Tambahan :
8.1 dan Aktivitas 8.2, kemudian
• https://
mendiskusikan alternatif solusi untuk
id.wikipedi
mengatasi atau mencegah penyebab a.
yang ditemukan oleh peserta didik. org/wiki/
Selama berdiskusi, perhatikan Energi_
bagaimana proses peserta didik alternatif
merancang kegiatan sehingga
dimensi kreatif, mandiri, bergotong
royong dan berpikir kritis dapat
terbentuk.
Persiapan materi selanjutnya

3. Guru mengajak peserta didik


mengingat materi yang telah
dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
4. Guru menanyakan kepada peserta
didik aktivitas manusia utama yang
menyebabkan peningkatan suhu
bumi.

116
Tahapan/ Alokasi
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar
Langkah Waktu

Daring/ Konstruksi 1. Guru mengajak peserta didik untuk


asinkronus Pengetahuan membaca dan berdiskusi beberapa
alternatif solusi menanggulangi
perubahan lingkungan sebagai
dampak pemanasan global seperti
melaksanakan gaya hidup
berkelanjutan, konservasi makhluk
hidup dan lingkungan serta
penggunaan energi alternatif.
2. Guru mengajak peserta didik untuk
berdiskusi bagaimana kaitan antara
solusi tersebut terhadap
pencegahan atau pengurangan
perubahan lingkungan yang terjadi.
3. Guru menekankan pada peserta
didik bahwa solusi-solusi tersebut
adalah salah satu contoh untuk
mengatasi perubahan lingkungan,
yang terpenting adalah pencegahan
dengan mengurangi aktivitas-
aktivitas manusia yang berdampak
pada lingkungan.

Daring/ Aplikasi 1. Guru mengajak peserta didik untuk


asinkronus Konsep
berpikir apakah ada solusi lainnya
dan
yang dapat mengatasi perubahan
PTM/sinkr
onus lingkungan.
2. Guru menekankan bahwa ada
banyak solusi yang dapat dilakukan
untuk pencegahan perubahan
lingkungan, akan tetapi yang lebih
penting adalah kesadaran kita untuk
mengurangi aktivitas-aktivitas yang
berdampak negatif pada perubahan
lingkungan.

Daring/ Refleksi 4. Guru mengajak peserta didik untuk


asinkronus Pembelajara berdiskusi hal-hal apa yang telah
n dipelajari, hal-hal apa yang masih
belum dipahami pada pertemuan ini.
5. Guru meminta peserta didik
menyampaikan pembelajaran apa
yang mereka peroleh pada subbab

117
Tahapan/ Alokasi
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar
Langkah Waktu

ini.
6. Guru menekankan pada peserta didik
manfaat belajar pada subbab ini.

Daring/ Tindak Lanjut 7. Guru mengajak peserta didik untuk


asinkronus melanjutkan proyek sesuai intruksi
dan pada Aktivitas 8.3 dengan
PTM/sinkr menciptakan sebuah solusi terhadap
onus suatu permasalahan lingkungan yang

mereka pilih dari hasil observasi.


Catatan: Tekankan agar proyek yang
dilakukan menghasilkan solusi nyata,
misal pengolahan limbah organik
menjadi pupuk cair, pengembangan
teknologi untuk mengolah limbah,
mendeskripsikan energi alternatif, dll.

2. Guru meminta peserta didik untuk


menuliskan solusinya dengan
menggunakan berbagai media yang
akan dipresentasikan pada
pertemuan berikutnya.
Catatan: Peserta didik dapat
mempresentasikan solusinya dengan
proster, infografis, power point, foto,
video atau podcast.

Daring/ Penutup 3. Guru mengajak peserta didik


asinkronus melakukan asesmen dan penilaian
diri
4. Guru Menyampaikan rencana
pembelajaran selanjutnya

118
Pertemuan Ketujuh
( Mengkampanyekan hasil Proyek )

Tahapan/ Alokasi
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar
Langkah Waktu

Daring/ Apersepsi Sumber 2x


1. Guru menanyakan kesiapan peserta
asinkronus Belajar Utama pertemua
didik dalam menampilkan media n
:
kampanye solusi perubahan • Buku siswa ( 4 JP )
lingkungan sebagai dampak
pemanasan global.
Sumber
Belajar
Tambahan :
• https://
id.wikiped
i a.
org/wiki/
Energi_
alternatif

Daring/ Konstruksi 1. Guru mengajak peserta didik untuk


asinkronus Pengetahuan mempresentasikan media
kampanye solusi permasalahan
lingkungan.
2. Guru memperhatikan bagaimana
proses presentasi dan diskusi
peserta didik sehingga dimensi
kreatif, mandiri, bergotong royong
dan berpikir kritis dapat terbentuk.

Daring/ Aplikasi 1. Guru meminta peserta didik untuk


asinkronus Konsep memberikan solusi terhadap
dan penggunaan bahan bakar minyak
PTM/sinkr

119
onus dalam kendaraan bermotor yang
menyebabkan perubahan
lingkungan sebagai dampak
pemanasan global.

Daring/ Refleksi 1. Guru mengajak peserta didik


asinkronus Pembelajara melakukan refleksi terhadap proses
n pengerjaan proyek yang dilakukan
selama ini. Gali pengalaman-
pengalaman menarik yang
dihadapi. Beri penekanan dalam
pembentukan dimensi Profil
Pelajar Pancasila. Guru melakukan
penilaian proyek pada kegiatan ini..

Daring/ Tindak Lanjut 1. Guru meminta peserta didik untuk


asinkronus mengunggah media kampanyenya
dan di media sosial yang mereka miliki.
PTM/sinkr
onus 2. Guru meminta peserta didik untuk

memonitor dan aktif


menyebarluaskan media kampanye
ini sebagai bagian dari tujuan
pembangunan yang berkelanjutan
(SDGs).

Daring/ Penutup 1. Guru mengajak peserta didik


asinkronus melakukan asesmen dan penilaian
diri

ASESMEN
I. ASESMEN DIAGNOSTIK
a. Asesmen Diagnostik Nonkognitif
- Penilaian Diri ( Sebelum mengikuti Proses Belajar )

No Pernyataan STS TS S SS
Suasana hati saat ini sedang
1 bersemangat mengikuti
Proses Belajar
Saya Sudah memahami
2 bagaimana cara belajar
dengan strategi ini
Saya sangat termotivasi
mengikuti proses
3
pembelajaran dengan
metode ini
LMS yang digunakan
4 mmudah diakses dan
dikerjakan

120
Saya sudah mempunyai
5 rencana belajar dengan
strategi ini
Guru sudah memberi
6 gambaran bagaimana belajar
dengan strategi ini
SARAN :

b. Asesmen Diagnostik
Kognitif Jawablah pertanyaan berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan pengukuran, Pengukuran tunggal, dan pengukuran berulang ?
2. Perhatikan Tabel berikut
Waktu pengamatan Tinggi tanaman
1 Hari ke-1 0
2 Hari ke-2 2
3 Hari ke-3 3,4
4 Hari ke-4 5
a. Menurut kamu, garfik apa yang sebaiknya digunakan ( Lingkaran, Batang, Garis) ? Berikan
alasannya
b. Prediksi kamu kira-kira berapa tinggi tanaman pada hari ke-5 ? Berikan alasannya
3. Jelaskan apa yang dimaksud keaneka ragaman hayati? Apakah ada faktor pengaruh lingkungan
yang mempengaruhinya? Jelaskan
4. Sekarang ini sering terjadi bencana (tanah longsor, puting beliung, banjir, dll) Menurut kamu
apakah penyebabnya?
5. Apakah ada peranan manusia dalam peristiwa bencana alam (no.4) tersebut
6. Jelaskan yang dimaksud Respirasi dan fotosintesis ?
7. Tuliskan persamaan reaksi kimia dalam peristiwa respirasi dan fotosintesis tersebut
8. Jika kalian membakar sampah, zat apa sajakah yang dihasilkan? Menurut kamu Apa pengaruhnya
bagi lingkungan dan manusia ?
9. Jika Kendaraan bermotor semakin banyak, zat apa sajakah yang dihasilkan? Menurut kamu Apa
pengaruhnya bagi lingkungan dan manusia ?
10. Menurut kamu, apa penyebab kebakaran hutan ? apakah ada peranan manusia dalam peristiwa
tersebut? Jelaskan

II. ASESMEN FORMATIF


a. Asesmen Formatif Tertulis
o Mengerjakan LKPD
b. Asesmen Formatif Tidak Tertulis
o Penilaian diri
▪ Penilaian Diri ( Setelah mengikuti Proses Belajar )

No Pernyataan STS TS S SS
Suasana hati saat ini sedang
1 bersemangat mengikuti
Proses Belajar

121
Saya sangat termotivasi
mengikuti proses
2
pembelajaran dengan
metode ini
Saya mudah memahami
materi yang disampaikan
3
dengan metode
pembelajaran ini
Materi dan soal yang dibahas
sesuai dengan tujuan
4
pembelajaran yang harus
saya capai
Urutan materi yang
5 disampaikan mudah saya
pahami
Tugas dan soal yang harus
6 dikerjakan sangat
menyulitkan
SARAN :

122
▪ Penilaian Diri ( Dalam Diskusi Kelompok )

N
Pernyataan STS TS S SS
o
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan
kesempatan untuk berbicara.
Selama diskusi saya selalu
memaksakan agar ide
3
gagasan saya diterima dalam
kelompok
Saya senang jika ide gagasan
4 saya dimanfaatkan/ diterima
oleh kelompok diskusi
Dalam kelompok saya ada
5 anggota yang dominan ketika
diskusi kelompojk
Saya ikut serta dalam
6 membuat kesimpulan hasil
diskusi kelompok.
SARAN :

o Proyek
▪ Rubrik Penilaian Proyek

Poin diisi
dengan angka Total
No Aspek Skor terpenuhi poin
pilihan
1, 2, 3, atau 4
1 Perencanaan Mengumpulkan sumber
informasi: data dan
wawancara tentang suhu
dan curah hujan
Rancangan jadwal proses
pelaksanaan Proyek.
Pemilihan media
komunikasi (kampanye).

123
2 Proses Menganalisis sumber
pelaksanaan informasi baik berupa data
Proyek dan wawancara tentang
suhu dan curah hujan, serta
solusi mengatasi
permasalahan lingkungan.
Kerjasama kelompok.
3 Hasil produk Daya tarik media
media (mempunyai nilai seni).
komunikasi Kebenaran isi media sesuai
(kampanye) konten.
Kemudahan memahami
media.
4 Presentasi Penggunaan Bahasa yang
baik dan benar.
Penyampaian mudah
dipahami.
Daya tarik media yang
digunakan.
Kekompakan.
Nilai total = (total poin seluruh aspek) / 48 × 100

4 : dilakukan dengan sangat baik


3 : dilakukan dengan baik
2 : dilakukan dengan kurang baik
1 : tidak dilakukan

o performance presentasi dan diskusi


▪ Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok
No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4 JML
1 Penguasaan materi diskusi
Kemampuan menjawab
2
pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
Kemampuan menyelesaikan
4
masalah

𝑱𝑴𝑳
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑱𝑴𝑳 𝑴𝑨𝑲𝑺𝑰𝑴𝑼𝑴

124
III. ASESMEN SUMATIF
a. Asesmen Formatif Tertulis
 Mengerjakan soal di akhir pembelajaran

Berilah lingkaran pada B jika menurut kamu pernyataan Benar dan S jika pernyataan Salah
dan berilah alasan pada kolom di sampingnya!

No Pernyataan Benar Salah

Peningkatan panas permukaan bumi mengakibatkan air laut


semakin panas sehingga air laut akan mengembang atau
bertambah volumenya.

Perubahan iklim yang tidak stabil disebabkan oleh uap air yang
dapat menyerap dan memantulkan panas.

Salah satu cara untuk mengurangi pemanasan global yaitu


dengan melakukan reboisasi karena tumbuhan merupakan satu-
satunya makhluk hidup yang dapat mengubah gas CO2 menjadi
gas O2.

Energi nuklir dalam kaitannya dengan fenomena pemanasan


global tidak disarankan untuk digunakan karena menghasilkan
lebih banyak gas CO2 dibandingkan dengan penggunaan bahan
bakar fosil.

Efek rumah kaca sangat merugikan semua makhluk hidup yang


ada di bumi karena dapat menyebabkan pemanasan global.

Tingkat kesehatan yang menurun merupakan salah satu dampak


terjadinya pemanasan global. Penyakit paru-paru, diare,
penyakit kulit, HIV/AIDS, dan gagal ginjal merupakan contoh
penyakit-penyakit yang diakibatkan pemanasan global.

Ketinggian gunung yang berkurang merupakan salah satu


karakteristik atau ciri terjadinya pemanasan global.

Efek dari pemanasan global hanya dapat dirasakan di bumi.

Daur ulang sampah plastik dapat menghambat terjadinya


pemanasan global karena mengurangi emisi gas metana yang
dihasilkan oleh sampah.

Fenomena mekarnya tumbuhan di Kutub Utara merupakan salah


satu dampak positif yang ditimbulkan oleh pemanasan global.

b. Asesmen Formatif Tertulis


 Portofolio

G. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Pengayaan 1

1. Sumber blog bukan merupakan sumber yang valid, karena sumber tersebut tidak dapat
dipertanggungjawabkan isinya, siapapun dapat menulis di blog.

125
2. Pengaruh kenaikan permukaan air laut terhadap perputaran Bumi
• Ketika es di kutub mencair dan menutupi daratan telah terjadi
perpindahan massa air, akan menyebabkan perubahan poros
rotasi bumi dan memengaruhi gerak bumi terhadapnya.
• Profesor geofisika Universitas Harvard, Jerry Mitrovica,
mengungkap hubungan antara kenaikan permukaan air laut akibat
mencairnya es kutub dengan rotasi Bumi menggunakan
pemodelan komputasi dan metode kalkulasi tertentu. Hasil studi
menyebutkan bahwa dalam kurun waktu 2500 tahun, Bumi
mengalami perlambatan rotasi Bumi, kaitannya dengan interaksi
antara mantel Bumi dan inti Bumi, serta kenaikan permukaan air
laut pasca zaman es.
• Bumi melambat 4,5 jam sejak 500 SM seiring peningkatan
permukaan air laut. Rata-rata perlambatan rotasi Bumi setiap
tahun adalah 2,4 detik.

“Muka Air Laut Meningkat, Gerak Bumi Semakin Lambat”


Sumber: https://sains.kompas.com/read/2015/12/14/14361251/Muka.Air.
Laut.Meningkat.Gerak.Bumi.Semakin.Lambat.
Setelah kalian memahami Penyebab dan proses terjadinya pemanasan Global, analis bagaimana cara
mengurangi penyebab pemanasan Global dan bagaimana sikap kalian setelah memahami tentang
penyebab dan proses terjadinya pemanasan Global

Remedial

● Baca lagi dan fahami penyebab dan proses terjadinya pemanasan global, jika masih
ada kesulitan bisa kalian konsultasikan dengan ibu melalui chat atau WA Call
● Kerjakan Ulang Soal Benar salah di akhir pembelajaran

Pengayaan 2
Kalian menemukan sebuah pernyataan pada sebuah artikel.

1. Apakah sumber bacaan tersebut merupakan sumber bacaan yang valid? Jelaskan
alasan jawaban Kalian.
2. Lakukan diskusi kelompok apakah pernyataan di atas benar atau tidak. Berikan alasan
Kalian dengan menjelaskan “pengaruh kenaikan permukaan air laut terhadap perputaran
Bumi”.

126
LAMPIRAN
Lembar Kerja Peserta Didik

Aktivitas 8.1
Ayo Mengobservasi dan Mencari Data
1. Lakukanlah observasi di lingkungan sekitar Kalian, untuk yang lokasinya di sekitar pantai,
amatilah dan lakukan wawancara tentang perubahan garis pantai sedangkan untuk lokasinya
jauh dari pantai perhatikan pergeseran musim dan perubahan lamanya musim hujan dan
musim kemarau. Kalian juga dapat melakukan observasi perubahan siklus hidup atau
reproduksi hewan dan tumbuhan tertentu yang ada di sekitar Kalian.
2. Lakukanlah pencarian data ke badan BMKG tentang rata-rata suhu tahunan dan rata-rata curah
hujan tahunan di daerah Kalian setidaknya selama 10 tahun belakangan ini. Jika tidak
memungkinkan untuk berkunjung, Kalian dapat melakukan wawancara secara daring ataupun
melalui telepon dengan salah satu petugas BMKG. Kalian juga dapat mencari informasi melalui
internet tentang data tersebut. Tampilkan data yang telah Kalian temukan dalam bentuk
grafik.

AYO BERLATIH ( halaman 185 )


Tentukan benar atau salah pernyataan berikut.
No Pernyataan Benar Salah

1 Selama El Niño melanda Indonesia, terdapat banyak


daerah yang dilanda bencana banjir dan longsor.

2 Terumbu karang memutih akibat peningkatan suhu air


laut.

3 Pada tahun 2020, peningkatan suhu permukaan Bumi


sudah mencapai batas anomali yang tidak diperbolehkan
pada perjanjian Paris.

4 Gas rumah kaca merugikan dan tidak dibutuhkan Bumi.


Nah, cocokkan jawaban Kalian dengan ulasan berikut. Salah satu gas penyebab efek
rumah kaca adalah CO2.

Aktivitas 8.2
Ayo Analisis
Berdasarkan hasil observasi dan pencarian data yang Kalian lakukan pada Aktivitas 8.1, kaitkanlah
hubungan antara hasil observasi dengan data suhu dan curah hujan yang Kalian dapatkan pada
Aktivitas 8.1 dan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apakah ada pergeseran garis pantai ke arah daratan?
2. Adakah daerah di pantai yang dulunya tidak pernah terkena air pasang atau banjir rob
dan dalam beberapa waktu terakhir terendam air pasang atau banjir rob?
3. Adakah perubahan suhu rata-rata dari tahun ke tahun?
4. Apakah terjadi perubahan curah hujan dari tahun ke tahun?
5. Apakah terjadi pergeseran musim dari tahun ke tahun?
6. Apakah hubungan antara data suhu rata-rata dengan hasil observasi
keadaan lingkungan yang Kalian temukan.

127
Aktivitas 8.3
Ayo Tentukan Solusi
Diskusikan bersama kelompok Kalian mengenai penyebab dan solusi terbaik yang dapat Kalian
terapkan untuk mengatasi permasalahan perubahan lingkungan akibat global warming. Solusi yang
Kalian ajukan dapat berupa benda ataupun tindakan nyata. Kampanyekanlah solusi yang Kalian
ciptakan dengan media presentasi yang menarik, seperti poster, infograis, video ataupun podcast.
Solusi akan dipresentasikan pada waktu yang ditentukan dan media kampanye akan dipublikasikan
pada media sosial yang Kalian miliki.

Ayo Cek Pemahaman


A. Amatilah data berikut ini.

1. Berdasarkan data di atas, berapakah suhu udara rata-rata normal untuk wilayah Indonesia?
2. Pada tahun berapakah anomali suhu udara rata-rata paling ekstrem terjadi di
wilayah Indonesia?
3. Tentukanlah rerata anomali suhu udara rata-rata dalam kurun waktu sepuluh tahun
terakhir. Releksikanlah apa yang telah terjadi di Indonesia dalam kurun waktu tersebut
hingga terjadi anomali suhu udara rata-rata didukung dengan data-data dari sumber
terpercaya.

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.


Kalian telah membaca fakta bahwa es kutub telah banyak mencair. Mengapa informasi
tersebut menjadi sangat penting bagi kita? Jelaskan pengaruh mencairnya es kutub terhadap
Indonesia. Lengkapi penjelasan Kalian dengan data dan fakta yang Kalian dapatkan dari
sumber yang relevan.
C. Pelajari penjelasan berikut ini.
Para peneliti mencoba melakukan penelitian mengenai pengaruh suhu terhadap jenis kelamin
penyu hijau. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa suhu yang lebih hangat menyebabkan
dihasilkan lebih banyak penyu betina sedangkan suhu dingin dihasilkan penyu jantan.
1. Tentukanlah benar atau salah pernyataan berikut
No Pernyataan Benar Salah

1 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis


kelamin penyu.

2 Peneliti akan memberikan berbagai perlakuan suhu


yang berbeda saat telur dierami dalam pasir.

128
3 Hasil penelitian ini akan digunakan sebagai dasar
pembiakan penyu hijau.
2. Prediksilah bagaimana jenis kelamin penyu pada tahun ini dibandingkan 20 tahun yang
lalu. Mengapa?
D. Simaklah penjelasan berikut ini.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 372 bencana alam
telah terjadi di Indonesia dalam kurun dua bulan terakhir pada tahun 2021. Dilansir dari
antaranews.com, per tanggal 8 Februari 2021, bencana tersebut meliputi 227 kejadian banjir,
66 kejadian puting beliung, 60 kejadian tanah longsor, 7 kejadian gempa bumi dengan
magnitudo besar, 7 kejadian gelombang pasang atau abrasi, serta 4 kejadian kebakaran hutan
dan lahan. Dilansir dari Kompas.com, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geoisika (BMKG)
mencatat sudah terjadi 646 gempa bumi terjadi dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG) mencatat 21 gunung berapi di Indonesia berstatus waspada sepanjang
Januari 2021. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, peristiwa yang benar-benar
mencolok adalah banjir. Pada Gambar 8.15, terlihat bahwa peningkatan kejadian banjir
meningkat secara signiikan di awal tahun 2021.
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Apa itu bencana hidrometeorologi? Berdasarkan cuplikan berita di atas, uraikanlah jumlah
bencana yang termasuk ke dalam kategori bencana hidrometeorologi yang telah terjadi di
awal tahun 2021.
2. Perhatikanlah Gambar 8.15, terdapat graik kejadian banjir dari tahun 2008 hingga Januari
2021 di Indonesia. Menurut Kalian, adakah hubungan antara graik pada Gambar 8.15 dengan
grafik pada Gambar 8.14? Jelaskanlah jawaban Kalian didukung dengan teori dan data terkait
yang Kalian dapatkan dari sumber terpercaya.

Ayo Refleksi
Sebagai masyarakat global kita perlu memiliki sikap kebhinnekaan global. Bumi tempat kita
tinggal bersama-sama ini harus dijaga dan dilestarikan. Ini adalah tanggung jawab bersama.

129
Coba Kalian renungkan kalimat yang ditulis oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guteres.
Tuliskanlah releksi berikut ini pada buku latihan Kalian:
● Apakah yang sudah Kalian lakukan selama ini sehingga bumi berada dalam kondisi
darurat iklim dan terjadi perubahan lingkungan?
● Apakah Kalian mau mengubah sikap dengan cara turut menjaga kelestarian lingkungan?
● Kontribusi apa yang sudah dan akan Kalian lakukan untuk melestarikan alam?

130
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD-1)

Nama :

Kelas :

No.absen :

TUJUAN

1. Menganalisis data penyebab permasalahan lingkungan


2. Menjelaskan dampak permasalahan lingkungan bagi kehidupan sehari-hari
3. Merumuskan gagasan pemecahan masalah yang terjadi di lingkungan sekitar
PETUNJUK KERJA

Tuliskan nama kelompok di kolom yang telah disediakan


Kerjakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan bekerjasama dengan anggota
kelompok lain
Mintalah bantuan guru apabila menemui kesulitan dalam memahami langkah kerja
atau pertanyaan dalam LKPD

Permasalahan 1
Pengelolaan Sampah Kota Bandung
Wilayah Cekungan Bandung

Sebagai pusat kegiatan nasional, kawasan Cekungan Bandung memiliki kawasan-kawasan


dengan aktifitas tinggi. Timbunan sampah perkotaan kawasan ini termasuk kategori timbunan sangat
tinggi melebihi 3000 m3/hari dengan sumber terbesar adalah Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
Pola pengelolaan sampah yang diterapkan di kota-kota di wilayah ini masih pola operasi
konvensional, yaitu konsep kumpul-angkut-buang. Pola ini menyebabkan tingginya beban
penimbunan sampah di TPA.

131
Tabel 1. Proyeksi Timbunan sampah di Metropolitan Bandung

Wilayah Bandung

Pengelolaan kebersihan di Bandung ditangani oleh Perusahaan Daerah Kebersihan (PD.


Kebersihan). Perusahaan daerah ini dibentuk untuk menggantikan peran dan fungsi pelayanan
pengelolaan sampah atau kebersihan kota yang sebelumnya diselenggarakan oleh Dinas Kebersihan
Kota. Gambar 1 memperlihatkan pola pelayanan sampah di kota Bandung.

Gambar 1. Pola pelayanan sampah di Kota Bandung

Tabel 2. Jumlah timbunan dan sampah terangkut

Berdasarkan data sampah terangkut, dapat dilihat bahwa persentase pengangkutan sampah di
Kota Bandung rata-rata baru mencapai 60%. Timbunan sampah (limbah padat domestik) dari
berbagai sumber di Kota Bandung.

Melalui analisis artikel di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini!

132
2. Mengapa daerah kota Bandung dan Cimahi merupakan sumber terbesar penimbunan sampah
menurut data tabel 1. Proyeksi Timbunan sampah di Metropolitan Bandung? Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………….………………………………
…………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………
………………………………….…………………………………………………………

3. Setelah menganalisis pola pelayanan sampah di kota Bandung, Sebutkan 3 faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap timbunan sampah sehingga tidak dapat terangkut! Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………….………………………………
…………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………
………………………………….…………………………………………………………………………………………………………….………
………………………………………
4. Apa dampak dari timbunan sampah yang tidak dapat terangkut hingga TPA?
Jawab:…………………………………………………………………………………………………………….………………………………
…………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………
…………………………….…………………………………………………………………………………………………………….……………
………………………………………
5. Berikan usulan pemecahan masalah pada timbunan sampah sesuai dengan komposisi banyaknya
sampah! Jawab:………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………
………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………
……………………………….……....……………………………………………………

133
Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD-2)

Nama :

Kelas :

No.absen :

Menjelaskan penyebab dan proses terjadinya pemanasan global

1. Setelah kalian mengamati video (https://www.youtube.com/watch?


v=BZ8YE71yTkI), berikut disajikan gambar mengenai kejadian kejadian karena
tindakan manusia, melalui diskusi kelompok, amati gambar dan analsis
mengapa aktivitas tersebut menyebabkan efek pemanasan global.
NO GAMBAR ANALISIS

1.

2.

3.

134
NO GAMBAR ANALISIS

Ali fungsi hutan menjadi lahan


perkebunan kelapa sawit

4.

5.

2. Sebutkan penyebab lain yang dapat mempercepat terjadinya


pemanasan global.

3. Setelah mengetahui penyebab pemanasan global, diskusikan


bagaimana proses terjadinya pemanasan global

135
BAHAN BACAAN

Pemanasan Global: Konsep dan Solusi


Kata Kunci Tujuan Pembelajaran

• Perubahan lingkungan
• Pemanasan global Setelah mempelajari Bab ini, Kalian dapat

• Kenaikan suhu bumi 1. mengidentiikasi fakta-fakta perubahan

• Gas rumah kaca lingkungan,

• Efek rumah kaca 2. menganalisis dampak perubahan lingkungan,

• Kenaikan kadar CO2 3. mengidentiikasi aktivitas manusia yang

• Low Carbon Education menyebabkan perubahan lingkungan, dan

4. menciptakan solusi untuk mengatasi


perubahan lingkungan

8.1. Fakta-Fakta Perubahan Lingkungan

Pemanasan Global: Peningkatan Suhu Permukaan Bumi

Gambar 8.2. Graik perubahan suhu permukaan global relatif terhadap suhu rata-
rata 1951-1980 Sumber: climate.nasa.gov/NASA (2020)

Pemanasan global, tentu Kalian sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut bukan?
Pemanasan global merupakan gejala peningkatan rata-rata suhu permukaan Bumi.
Berdasarkan analisis data yang dihimpun oleh para ilmuwan di Institut Goddard NASA untuk
Studi Luar Angkasa (GISS) yang ditunjukkan pada Gambar 8.2, Bumi telah mengalami
peningkatan suhu global rata-rata lebih dari 1 oC sejak 1880. Badan Meteorologi Dunia (WMO)
memprediksi kenaikan suhu udara hingga 1,5 oC pada 2024. Apa buktinya bahwa telah terjadi
pemanasan global? Mari telusuri fakta-fakta berikut ini.

136
1. Peningkatan Suhu Permukaan Air Laut
Berdasarkan data yang dirilis badan Pengamat kondisi samudera dan atmosfer Amerika
NOAA, suhu samudra secara global mengalami peningkatan sebesar 0,02 oC pada Agustus
2019. Permukaan laut mencapai suhu tertingginya sepanjang sejarah pada 2019. Suhu air laut
meningkat dua sampai tiga derajat Celcius dibandingkan dengan tiga sampai lima juta tahun
sebelumnya.
Ekosistem laut merupakan eksosistem yang paling sensitif terhadap peningkatan suhu.
Pemanasan ini terjadi hingga kedalaman 700 meter dari permukaan laut. Berdasarkan
pembagian zona lautan, wilayah kedalaman tersebut memiliki keanekaragaman hayati paling
besar.

Suhu perairan berpengaruh pada karang. Meningkatnya suhu perairan menyebabkan karang
mengalami pemutihan (bleaching), sehingga karang sulit tumbuh dan rentan penyakit sehingga
terjadi kematian masal. Seperti yang telah kita ketahui bahwa karang merupakan habitat
berbagai biota laut. Ketika karang mengalami kerusakan berarti kehidupan biota laut lainnya
terancam.

Gambar 8.3. Makhluk Hidup yang Bergantung pada Suhu Permukaan Air
Laut Sumber: (a) Republika.co.id/Aji Setyawan (b) Antarctica.gov.au/Stephen
Brookes (c) Worldwildlife.org/Antonio Busiello,
Beberapa spesies memiliki siklus hidup dan proses reproduksi yang dipengaruhi oleh
suhu. Contohnya adalah udang Krill. Udang ini bereproduksi dalam jumlah yang sedikit jika
suhu perairan meningkat. Begitu pula penyu, jenis kelamin anakan penyu dipengaruhi suhu.
Jika suhu perairan hangat maka anakan penyu dominan betina sedangkan jika perairan dingin
maka anakan penyu dominan jantan. Dengan demikian peningkatan suhu dapat
mempengaruhi populasi organisme laut dan bahkan dapat pula menyebabkan kepunahan
Selain itu pula, peningkatan suhu berpengaruh pada penyebaran spesies dan juga penyakit laut.
Pada wilayah tertentu bakteri akan meningkat jumlahnya sehingga mengurangi kadar oksigen
pada wilayah tersebut. Hal ini mengakibatkan organisme lainnya bermigrasi ke tempat lainnya
dan bisa berujung pada kematian.
2. Menghilangnya Salju Abadi di Pegunungan Puncak Jaya, Papua

137
Tahukah Kalian bahwa Indonesia memiliki pegunungan es, seperti Puncak Everest di
Himalaya? Satu-satunya tempat di wilayah Indonesia yang diselimuti lapisan salju berada di

138
Pegunungan Jaya Wijaya, Papua. Salah satu puncak Pegunungan Jaya Wijaya yang terkenal adalah
Puncak Cartenz. Puncak Cartenz ini masuk ke dalam tujuh puncak tertinggi di dunia (World
Seven Submit) yang menjadi destinasi favorit para pendaki
Kini, hamparan es yang disebut-sebut sebagai
salju abadi itu tak lagi abadi. Pada tahun
1850, gletser memiliki luasan 19,3 km2. Pada
tahun 2018, luasan gletser tersebut hanya tersisa
0,5 km2. Proses pengurangan luas gletser tersebut
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.4.
Peristiwa berkurangnya salju abadi dari
Pegunungan Jaya Wijaya ini menjadi salah satu
gejala bahwa peningkatan suhu global benar-
benar terjadi, sebab gletser tropis sangat rentan
atau sensitif terhadap perubahan suhu.

Gambar 8.4. Kondisi Gletser Es di Pegunungan Jaya


Wijaya dari Juni 2010 hingga Maret 2018

Peristiwa mencairnya es gletser Pegunungan Jaya Wijaya ini akan berdampak pada kuantitas
dan kualitas air pada daerah tersebut, seperti perubahan debit air, suhu air, dan lain-lain.
Perubahan kuantitas dan kualitas air tersebut dapat mengganggu ekosistem air tawar.
3. Mencairnya Es di Kutub
Bumi ini memiliki hamparan daratan yang berupa es. Sekitar 90% bagian hamparan daratan es
berada di Antartika, sedangkan 10% bagian sisanya berada di lapisan es Greenland. Es Antartika
dan Greenland memiliki peran sebagai penutup pelindung Bumi dan lautan.

Apabila dicitrakan dari luar angkasa, es Antartika dan Greenland nampak seperti hamparan
atau bintik berwarna putih cerah. Putih merupakan warna yang dapat memantulkan
gelombang atau panas dengan baik, sehingga fungsi hamparan putih es tersebut adalah
untuk memantulkan kembali panas berlebih menuju ke luar angkasa agar suhu bumi terjaga.
Hal tersebut juga menyebabkan kutub utara lebih dingin dibandingkan dengan bagian bumi
lainnya, sehingga hilangnya es dikutub dapat memperburuk kondisi peingkatan suhu di bumi
Gambar 8.5 menunjukkan bahwa persentase
penurunan rata-rata luas es per dekade dalam
rentang waktu Januari 1979 hingga 2014
sebesar 3,2%. Bumi telah kehilangan sekitar
28

139
triliun ton antara tahun 1994 sampai dengan
2017. Jejak-jejak muka gletser tersebut
memberi gambaran informasi proses
peningkatan suhu Bumi dari waktu ke waktu
Gambar 8.5. Graik luas es laut Arktik
Sumber: Geology.com/National Snow and Ice Data Center
(2020)
Perubahan kondisi gletser es di kutub dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup
mahkluk hidup yang hidup di daerah tersebut. Makhluk hidup selalu berusaha melakukan
adaptasi terhadap perubahan kondisi habitatnya. Akan tetapi, tidak semua mahkluk hidup
dapat melakukan adaptasi terhadap perubahan kondisi habitatnya. Salah satu hewan yang
tinggal di daerah kutub dan terdampak perubahan kondisi gletser es di kutub adalah
beruang es. Beruang es terpaksa mencari makanan di daratan akibat es di atas lautan banyak
yang telah mencair. Berkurangnya wilayah tempat berburu beruang es tentunya mempersempit
peluang bertahan hidupnya beruang es sehingga menurunkan populasi hewan ini. Jika hal ini
terus terjadi secara terus menerus maka beruang es bisa mengalami kepunahan
4. Kenaikan Permukaan Air Laut
Salah satu dampak mencairnya es di kutub adalah kenaikan permukaan air laut, sebab air
limpasan pencairan es tentu akan bermuara di laut, dan meningkatkan ketinggian permukaan
air laut. Menurut data yang dirilis oleh NASA, kenaikan permukaan air laut secara global
meningkat sebesar 97 mm dengan rata-rata peningkatannya adalah 3,3 mm per tahun.
Dampak peningkatan ketinggian permukaan air laut ini akan sangat dirasakan bagi masyarakat
Indonesia yang tinggal di pesisir laut. Bencana banjir rob dan kenaikan permukaan air yang lebih
tinggi saat terjadi pasang akan sering terjadi.
5. El Niño dan La Niña: Cuaca Ekstrem
Pada sekitar akhir bulan Oktober 2020, curah hujan di wilayah Indonesia begitu tinggi. Apa yang
sedang terjadi di wilayah Indonesia saat itu? BMKG yang memprediksi peningkatan
akumulasi curah hujan akibat fenomena La Niña terkait potensi curah hujan yang akan naik
sebesar 20% sampai dengan 40% Apa itu fenomena La Niña yang disebutkan oleh BMKG?
Apa hubungannya dengan apa yang terjadi di Indonesia? Apa hubungannya peningkatan suhu
permukaan laut dengan fenomena cuaca ekstrem di Indonesia? El Niño Southern Oscillation
(ENSO) merupakan fenomena iklim dimana sirkulasi atmosfer global berubah akibat suhu
perubahan suhu permukaan air laut. ENSO memiliki dua fase yang berlawanan dan satu fase
tambahan, yaitu El Niño, La Niña, dan Netral.
1. El Niño

140
Peristiwa El Niño merupakan peristiwa meningkatnya suhu permukaan laut Samudera
Pasiik tropis bagian timur dan tengah di atas rata-rata normal suhu permukaan laut.
Pengaruh peristiwa El Niño di wilayah Indonesia adalah curah hujan cenderung berkurang.

Gambar 8.7. Peristiwa El Niño di Indonesia


Sumber: spaceplace.nasa.gov/NASA (2019)

Sementara di Samudera Pasiik tropis, curah hujan meningkat. Angin permukaan tingkat rendah
yang biasanya bertiup dari timur ke barat (angin timur) di sepanjang ekuator mengalami
penyimpangan arah, sehingga angin bertiup dari arah barat ke timur (angin barat).
2. La Niña
Peristiwa La Niña merupakan peristiwa menurunkan suhu permukaan laut Samudera Pasiik
tropis bagian timur dan tengah di bawah rata-rata normal suhu permukaan laut. Pengaruh
peristiwa La Niña di wilayah Indonesia adalah curah hujan cenderung meningkat.
Sementara di Samudera Pasiik tropis, curah hujan menurun. Angin timur laut yang normal
di sepanjang ekuator menjadi lebih kuat.

Gambar 8.8. Peristiwa La Niña di Indonesia


Sumber: Concernusa.org/NASA (2019)
3. Netral

Kondisi netral ini bukan merupakan keadaan El Niño atau La Niña. Kondisi ini
merupakan kondisi ketika suhu permukaan laut Samudera Pasifik tropis umumnya
mendekati rata-rata. Fenomena El Niño dan La Niña ini berdampak pada makhluk
hidup

141
Gambar 8.9. Kondisi netral
Sumber: Spaceplace.nasa.gov/NASA
(2019)

Di sisi lain, pada daerah yang perubahan musim kemaraunya panjang, mengakibatkan intensitas
kebakaran hutan meningkat. Hal ini dapat terjadi karena tumbuhan banyak yang kekeringan
karena kekurangan air. Oleh karena itu, penurunan populasi tumbuhan akan terjadi dan
bahkan dapat menimbulkan punahnya spesies tanaman.

8.2. Peningkatan Kadar CO2 Atmosfer di Balik Peningkatan Suhu Bumi

Setelah membaca fakta-fakta perubahan lingkungan yang terjadi akhir- akhir ini, menurut
pendapat Kalian indikator apa yang memberi petunjuk bahwa telah terjadi perubahan
lingkungan? Kalian telah mengetahui fakta-fakta terkait perubahan lingkungan.

Gambar 8.10. Kadar peningkatan CO2


Sumber: Scripps Instution of Oceanography (2015)

Peningkatan kadar CO2


Peningkatan kadar CO2 di atmosfer telah dicatat sejak tahun 1958 oleh ilmuwan bernama
Charles David Keeling. Selanjutnya para ilmuwan melacak data akumulasi CO 2 di atmosfer
bumi menggunakan kurva Keeling yang datanya diukur terus-menerus dari Observatorium
Mauna Loa di Hawai.

142
Peningkatan kadar CO2 dari waktu ke waktu terus terjadi dimulai sejak zaman Eosen yaitu
periode dalam skala geologi yang terjadi sekitar 60–40 juta tahun yang lalu. Hal ini penting
dipelajari dalam sejarah catatan CO2 yang memberi bukti kuat hubungan antara tingkat CO2
dan keadaan iklim yang menghangat. Dengan mempelajari perubahan iklim bumi di masa lalu
maka pemanasan global di masa yang akan datang dapat diprediksi dengan lebih baik.
Kadar CO2 yang tercatat pada 60 tahun yang lalu adalah 315 ppm. Namun, angka tersebut
naik teratur melebihi 410 ppm pada tahun 2018. Catatan terakhir pada 11 Februari 2021,
kadar CO2 tercatat mencapai angka 417,21 ppm, artinya terdapat 417,21 mg CO2 yang
terkandung dalam satu juta mg udara). Kandungan CO2 di atmosfer adalah hasil aktivitas manusia
yang sebagian besar berasal dari penggunaan bahan bakar dari fosil baik untuk kegiatan industri
maupun berkendara. Bahan bakar digunakan melalui reaksi pembakaran.
Gas CO2 hasil pembakaran diemisikan ke atmosfer sekitar 57% sedangkan sisanya masuk
ke laut dan terserap oleh reaksi fotosintesis, Ingatlah bahwa Hukum Lavoisier berlaku untuk
keadaan ini. Jumlah atom karbon selalu sama baik dalam bentuk CO2 di udara maupun dalam
bentuk senyawa lainnya di luar emisi CO2. Oleh karena itu, emisi CO2 di udara inilah yang
harus dikurangi.
Mekanisme Terjadinya Efek Rumah Kaca
Apakah Kalian pernah mendengar istilah rumah kaca? Jika Kalian mencari di internet, Kalian akan
menemukan gambar sebuah ruangan transparan terbuat dari kaca yang berfungsi untuk
memerangkap udara hangat yang bermanfaat bagi tumbuhan. Atmosfer Bumi pun memiliki
sistem serupa dengan rumah kaca tersebut. Peristiwa terperangkapnya udara hangat di Bumi
dikenal dengan istilah efek rumah kaca.
Sumber panas utama permukaan Bumi adalah sinar Matahari. Energi yang dipancarkan
Matahari disalurkan ke Bumi berupa radiasi, kemudian energi ini berubah menjadi panas di
permukaan Bumi. Energi Matahari yang sampai di permukaan Bumi dimanfaatkan dalam
menunjang aktivitas manusia, seperti mengeringkan baju, mengeringkan hasil pertanian,
pembangkit tenaga listrik, dan lain-lain. Radiasi tersebut merupakan gelombang pendek
bersuhu hangat.
Gelombang pendek bersuhu hangat tersebut tidak seluruhnya diserap oleh permukaan Bumi,
sebagian lagi dipantulkan kembali menuju luar angkasa berupa gelombang inframerah,
sehingga suhu permukaan Bumi tidak akan kelebihan panas.

Gas-gas penyebab efek rumah kaca, seperti gas karbon dioksida (CO2), gas metana (CH4),
kloroluorokarbon (CFC), nitrogen monoksida (NO2), nitrogen dioksida (NO), dan belerang
dioksida (SO2) yang berada pada atmosfer Bumi menyerap energi dari gelombang pada
rentang panjang gelombang 5 – 50 nm. Molekul-molekul gas rumah kaca menyerap energi untuk

143
dapat bervibrasi dan berotasi, dan sebagian besar energi lainnya dipancarkan lagi ke
permukaan Bumi.
Akibatnya, gelombang inframerah tidak dapat dilepaskan menuju luar angkasa, melainkan
dipantulkan kembali menuju Bumi, sehingga kebutuhan suhu rata-rata 15 oC untuk permukaan
Bumi dari efek rumah kaca dapat terpenuhi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca berfungsi
untuk untuk menjaga agar suhu antara siang dan malam tidak berbeda jauh, dan menjaga suhu
Bumi tetap hangat. Jika pada atmosfer Bumi kekurangan gas rumah kaca, suhu Bumi akan
menurun dan permukaan Bumi akan ditutupi es.

144
Anomali Efek Rumah Kaca
Jika jumlah gas rumah kaca pada atmosfer berlebihan, peningkatan suhu Bumi akan terjadi
secara tidak wajar, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.2. Kini, temperatur yang dihasilkan
oleh emisi gelombang panas gas rumah kaca terhadap bumi telah meningkatkan temperatur
Bumi sebesar 0,6 oC sampai dengan 0,9 oC. Proses ini digambarkan dalam Gambar 8.11.

Gambar 8.11. Efek rumah kaca

Keterangan Gambar 8.11.


Langkah 1 : Radiasi matahari mencapai atmosfer bumi, beberapa diantaranya dipantulkan
kembali ke luar angkasa.
Langkah 2 : Sisa energi matahari diserap oleh daratan dan lautan, memanaskan Bumi.
Langkah 3 : Panas memancar dari Bumi menuju ruang angkasa.
Langkah 4 : Sebagian dari panas ini terperangkap oleh gas rumah kaca di atmosfer, menjaga
Bumi tetap hangat untuk menopang kehidupan.
Langkah 5 : Aktivitas manusia seperti membakar bahan bakar fosil, pertanian dan
pembukaan lahan meningkatkan jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer.
Langkah 6 : Gas rumah kaca ini memerangkap panas ekstra, dan menyebabkan suhu bumi
naik.
8.3. Aktivitas Manusia yang Menyebabkan Perubahan Lingkungan
Kalian sudah mengetahui bahwa penyebab peningkatan suhu permukaan Bumi adalah
peristiwa efek rumah kaca yang disebabkan oleh gas rumah kaca yang menumpuk pada atmosfer
Bumi, salah satunya adalah gas CO2 yang banyak dihasilkan oleh aktivitas manusia. Apa saja
aktivitas penghasil gas CO2? Mari telusuri bersama-sama.

(1) Kegiatan terkait alih fungsi lahan.


Guna memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia tidak menyadari bahwa telah melakukan
berbagai aktivitas yang berdampak buruk bagi lingkungan. Salah satu

145
aktivitas

146
manusia yang berdampak buruk adalah alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan khususnya
lahan hutan selain mengurangi habitat hewan, tumbuhan, bahkan mengganggu
keanekaragaman hayati ternyata juga memiliki andil dalam peningkatan suhu dunia. Alih
fungsi lahan dilakukan dengan cara yang paling umum yaitu membakar lahan hutan. Hal ini
menyebabkan pelepasan gas rumah kaca (CO2) dan gas karbon monoksida (CO) yang
berbahaya bagi kesehatan

Tulislah persamaan reaksi kimia setara pembakaran tak sempurna yang pernah
disampaikan pada Bab 3
Selain itu pembalakan liar yang marak terjadi belakangan ini juga ikut andil dalam
pengurangan populasi pohon di hutan. Pembalakan liar adalah kegiatan pemanenan pohon
hutan, pengangkutan, serta penjualan kayu maupun hasil olahan kayu yang tidak sah dan tidak
memiliki izin dari otoritas setempat. Kegiatan ini sering tidak terkendali dan tanpa disadari
populasi tanaman yang menyumbang gas O2 dan penyerap CO2 berkurang. Seperti yang telah
Kalian pelajari, gas CO2 merupakan salah satu gas efek rumah kaca. Semakin tinggi gas efek
rumah kaca maka semakin panas suhu bumi. Di sisi lain, bagi tumbuhan, gas CO2 ini digunakan
dalam proses fotosintesis. Dengan demikian bagaimana hubungan adanya tumbuhan terhadap
peningkatan suhu bumi?
Tulislah persamaan reaksi kimia setara reaksi fotosintesis yang sudah pernah diulas pada Bab
3.
(2) Penggunaan Freon dalam Kehidupan Sehari-hari
Apa yang Kalian rasakan saat berada dalam ruangan tertutup yang panas? Apa yang Kalian
lakukan saat udara panas dan Kalian merasa haus? Tentu sebagian besar dari Kalian akan
menyalakan pendingin ruangan dan mengambil minuman dingin dari dalam kulkas bukan? Bahan
apa yang ada di dalam pendingin ruangan atau dalam kulkas? Ternyata bahan-bahan ini ikut
berkontribusi terhadap perubahan iklim. Ayo Kalian cermati ulasan berikut.
Pernahkah Kalian mendengar nama Freon? Benda apa saja yang berhubungan dengan
Freon? Freon adalah nama dagang dari senyawa kloroluorokarbon. Senyawa ini mengandung
3 jenis atom dari unsur klor (Cl), luor (F), dan karbon (C). Kloroluorokarbon sering ditulis
dan disebut sebagai CFC. Freon umumnya berupa gas tidak berwarna atau cairan yang tidak
berwarna yang mudah menguap pada suhu kamar. Beberapa senyawa Freon yang umum
digunakan disajikan pada Tabel 8.1 berikut.

147
Tabel 8.1. Jenis-jenis Freon

Sumber: htps://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/Freon

Digunakan untuk apa sajakah Freon? Indonesia sebagai negara beriklim tropis serta kondisi
gedung bertingkat di kota-kota besar yang memerlukan pendingin ruangan menyebabkan
penggunaan Freon menjadi kebutuhan. Freon 11, 12, atau 22 banyak dimanfaatkan sebagai
bahan refrigeran atau bahan pendingin ruangan dalam sistem pendingin ruangan atau air
conditioning (AC), kulkas, dan bahan aerosol.

Gambar 8.12. Freon dalam pendingin ruangan (air


conditioning) Sumber: Kemendikbudristek/Elizabeth (2021)

Pembuatan freon berkembang sejak tahun 1930 namun karena menimbulkan penipisan
ozon, membentuk lubang pada ozon di atas wilayah Antartika, dan meningkatkan efek rumah
kaca maka melalui Perjanjian Montreal yang dibuat oleh PBB pada tahun 1987 penggunaan
Freon dibatasi. Mengapa demikian? Mari kita kenali dulu ozon (O3) yang merupakan
molekul unsur mengandung atom oksigen. Sekitar 90% ozon terdapat pada lapisan stratosfer
yang mempunyai ketinggian 15-30 km dari permukaan bumi. Tidak seperti ozon yang
terdapat pada lapisan troposfer atau pada permukaan tanah, ozon yang terdapat pada
lapisan stratosfer ini adalah ozon baik karena menyaring sebagian besar radiasi sinar ultraviolet
tipe B yang berbahaya. Ayo kita cermati reaksi kimia yang menyebabkan penipisan ozon bahkan
membentuk lubang pada ozon. Pada lapisan stratosfer terdapat molekul klorin monoksida (ClO).
Molekul ini merupakan senyawa dengan jumlah paling banyak dan bersifat paling reaktif di
lapisan stratosfer. Sumber tambahan atom klorin yang berasal dari aktivitas manusia adalah dari

148
penggunaan senyawa kloroluorocarbon (CFC). Ketika CFC mencapai lapisan stratosfer, radiasi
UV dengan energi tinggi mengurai CFC dan menghasilkan Cl. Reaksi ClO di atmosfer
ditunjukan pada persamaan reaksi kimia berikut:
Cl (g) + O3 (g) à ClO + O2 (g) (Persamaan
1) ClO (g) + O (g) à Cl (g) + O2 (g) (Persamaan 2)
ClO (g) + ClO (g) à O2 (g) + 2 Cl (g) (Persamaan 3) (dengan bantuan sinar ultraviolet)

Gambar 8.13. Aktivitas kendaraan di kota besar.


Sumber: Flickr, Tri Murdiyanto (2011)
Berdasarkan persamaan reaksi kimia tersebut diketahui bahwa jumlah ozon akan semakin
berkurang. Dampak negatif penipisan ozon adalah timbulnya penyakit kanker, katarak, dan
gangguan imun pada manusia, kerusakan pada ekosistem laut, dan menurunnya produktivitas
tanaman.
Tentu Kalian ingat prinsip kimia hijau yang telah dipelajari pada Bab 3 bukan? Jika upaya
pengurangan senyawa CFC tidak dilakukan maka menurut sumber
htps://atmosphere.copernicus.eu/monitoring-ozone-layer lubang ozon baru bisa sepenuhnya
tertutup pada tahun 2060. Langkah apa yang bisa dilakukan agar mengurangi penipisan
ozon? Penggunaan senyawa HFC (hidroluorokarbon) sebagai pengganti CFC memang
mengurangi penipisan ozon namun ternyata menimbulkan peningkatan gas CO2 yang
berdampak pada perubahan iklim. Oleh karena itu melalui amandemen Kigali yang
diberlakukan pada Januari 2019 penggunaan senyawa hidroluorokarbon juga harus dibatasi
selama tiga dekade ke depan. Penelitian terhadap teknologi pendingin yang ramah iklim
sedang terus dilakukan sehingga mengurangi ketergantungan pada bahan kimia. Desain
bangunan yang tidak bergantung pada penggunaan sistem pendingin ruangan juga menarik
untuk dikembangkan dan diterapkan.

(3) Aktivitas kendaraan bermotor


Transportasi apakah yang Kalian gunakan untuk pergi ke sekolah? Apakah Kalian
berjalan kaki, naik sepeda, atau menggunakan kendaraan bermotor? Tentu sebagian besar
dari Kalian naik kendaraan bermotor bukan? Tahukah Kalian bahwa aktivitas kendaraan
bermotor turut berkontribusi terhadap perubahan iklim. Mari kita simak ulasan berikut.

149
Menurut sumber htps://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210203115349-
384-601700/sensus-kendaraan-di-indonesia-lebih-dari-133-juta-unit jumlah kendaraan
bermotor terus meningkat. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan pada tahun 2019
populasi seluruh kendaraan di Indonesia mencapai lebih dari 133 juta unit atau terjadi
peningkatan jumlah kendaraan sebesar 5,3 persen. Lalu apa akibatnya? Udara adalah faktor
penting dalam kehidupan. Akibat aktivitas kendaraan bermotor meningkat maka emisi gas
buang hasil reaksi pembakaran juga meningkat sehingga menyebabkan pencemaran udara
terutama di perkotaan yang mencapai angka 70%. Gas-gas buang hasil reaksi pembakaran
mengandung gas nitrogen oksida (NOx), gas sulfur dioksida (SO2), gas karbon monoksida (CO),
gas metana (CH4), dan pencemar partikulat berupa hidrokarbon dan logam timbal.
Bagaimana reaksi pembakaran yang terjadi dalam mesin kendaraan bermotor? Kalian
tahu bahwa bahan bakar kendaraan bermotor baik bensin maupun solar berasal dari minyak
bumi yang mengandung atom karbon (C) dan hidrogen (H) yaitu senyawa hidrokarbon
(CxHy). Senyawa hidrokarbon yang dimaksud adalah heptana (C7H16) dan isooktana (C8H18).
Ayo ingat kembali apakah syarat agar reaksi pembakaran terjadi? Tentu adanya udara
menyebabkan pembakaran berlangsung bukan? Udara sebagian besar mengandung gas
nitrogen (N2) dan gas oksigen (O2). Dengan bantuan gas oksigen dalam udara dan kondisi
dalam mesin kendaraan bermotor yang suhu dan tekanannya tinggi maka hidrokarbon CxHy
diubah menjadi gas-gas karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O). Namun seringkali terjadi
keadaan kurang udara atau kurang gas oksigen dalam dalam mesin kendaraan menyebabkan
reaksi kimia yang menghasilkan gas beracun yaitu gas CO dan partikulat hidrokarbon (HC).
Cermati persamaan reaksi kimia berikut.
2 C8H18 (l) + 7 O2 (g) à 17 H2 (g) + 14 CO (g) + 2 HC (g)

Lalu bagaimana dengan gas N2? Sifat gas nitrogen adalah inert yaitu tidak mudah bereaksi
dengan zat lainnya. Namun kondisi dalam mesin kendaraan bermotor yang suhu dan
tekanannya tinggi juga mengubah gas N2 ini menjadi berbagai gas nitrogenoksida (NOx) yang
berbahaya. Semakin tinggi suhu dalam mesin kendaraan bermotor maka semakin banyak
gas NOx yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa contoh persamaan reaksi kimia yang
menghasilkan senyawa gas NOx.
N2 (g) + O2 (g) à 2 NO (g) N2 (g) + 2 O2 (g) à 2 NO2 (g)
2 N2 (g) + O2 (g) à 2 N2O (g)
2 N2 (g) + 5 O2 (g) à 2 N2O5 (g)

Untuk mengurangi emisi gas buang yang berbahaya maka dalam mesin kendaraan bermotor
dipasang alat bernama katalitik konverter. Alat ini berfungsi mengubah gas-gas beracun

150
menjadi gas-gas yang lebih ramah lingkungan. Persamaan reaksi kimia yang terjadi dalam
katalitik konverter ditulis sebagai berikut:

(a) Mengubah gas NOx menjadi gas N2 dan O2


NOx (g) à Nx (g) + Ox (g)
(x disini adalah angka yang disesuaikan dengan nama senyawa kimianya)
Misalnya: 2 NO2 (g) à N2 (g) + 2 O2 (g)
(b) Mengubah gas CO menjadi gas CO2
2 CO (g) + 1 O2 (g) à 2 CO2 (g)
(c) Mengubah cairan CxHy dalam bahan bakar menjadi gas CO2 dan uap H2O
CxHy (g) + (x + ¼ y) O2 (g) à x CO2 (g) + ½ y H2O (g)
(x disini adalah angka yang menyatakan koeisien reaksi kimia yang disesuaikan dengan
nama senyawa kimianya).
Bahan bakar kendaraan mengandung senyawa heptana (C7H16) dan isooktana (C8H18).
Sebagai contoh reaksi pembakaran heptana (C7H16) ditulis sebagai berikut:
C7H16 (g) + 11 O2 (g) à 7 CO2 (g) + 8 H2O (g)

Ayo Kalian mengingat kembali materi penulisan persamaan reaksi kimia yang telah diulas
pada bab 3 dan bab 4.
Berdasarkan persamaan reaksi kimia itu, ternyata penggunaan alat katalitik konverter pada
mesin kendaraan bermotor dapat mengurangi emisi gas beracun namun tetap dihasilkan
gas karbon dioksida (CO2). Hal ini akan terus berdampak pada pemanasan global. Selain
itu gas-gas buang ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yaitu penyakit kanker,
gangguan terhadap pernafasan, sistem metabolisme tubuh, fungsi hati, kinerja hemoglobin dan
darah serta menurunnya tingkat kecerdasan. Oleh karena itu mobil listrik menjadi solusi yang
lebih tepat untuk mencegah hal-hal tersebut dan juga perubahan iklim di planet bumi ini.
Ingat kembali pada Bab 5 Kalian telah mempelajari tentang logam tanah jarang sebagai
salah satu logam yang dapat dijadikan sumber energi pada mobil listrik.
Sebagai pelajar, bagaimana kontribusi Kalian terhadap pengurangan emisi gas buang dari
kendaraan bermotor? Bersepeda adalah salah satu cara yang menarik dan mendukung upaya ini.
Mengapa? Coba Kalian diskusikan dalam kelompok.

8.4. Solusi Mengatasi Pemanasan Global


Penggunaan Energi Terbarukan sebagai Sumber Energi yang Ramah Lingkungan
Pada Bab 6 tentang Energi Terbarukan, Kalian telah mempelajari bahwa penggunaan energi-
energi terbarukan merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di

151
Indonesia, karena ketersediaannya yang berlimpah. Tidak hanya itu, alasan pentingnya
penggunaan energi terbarukan adalah lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan sumber
energi tak terbarukan; bahan bakar fosil, karena penghasil CO2 terbesar saat ini adalah dari
sektor penyediaan energi.
Upaya lain yang dapat dilakukan adalah pengembangan teknologi yang ramah lingkungan dan
menggunakan sumber energi terbarukan. Beberapa contoh pengembangan teknologi yang masih
dalam tahap pengembangan atau riset saat ini adalah sebagai berikut:
● Teknologi kendaraan hybrid yang menggunakan bahan bakar listrik, dan pembangunan
stasiun pengisian bahan bakar listrik.
● Riset nanomaterial untuk produksi skala besar sel surya dengan harga yang terjangkau
oleh masyarakat dan sektor industri sebagai sumber energi listrik.
● Pengembangan mesin untuk bahan bakar biogas, biodiesel, dan bahan bakar sejenisnya.
Dulu, bahan bakar biogas, biodiesel, dan sejenisnya masih memerlukan campuran bahan
bakar solar agar mesin dapat bekerja. Kini, sudah banyak riset yang mengembangkan dan
memodiikasi suku cadang mesin, sehingga mesin dapat bekerja tanpa perlu lagi
menggunakan bahan bakan solar sebagai bahan bakar pencampur. Kemudian, mesin
seperti ini dapat digunakan oleh masyarakat untuk keperluan genset untuk pembangkit
listrik, bahan bakar kendaraan, dan lain-lain.

152
Gaya hidup yang berkelanjutan
Masih ingatkah hasil releksi yang telah Kalian buat pada Bab 6 Energi Terbarukan? Apakah
Kalian sudah menjalankan kebiasaan-kebiasaan baik dalam hal penggunaan energi setelah
mempelajari Bab 6 tentang Energi Terbarukan? Kalau belum, yuk, tetap semangat berusaha
untuk melakukan gaya hidup yang lebih hemat energi.
Mengapa Kalian harus menumbuhkan gaya hidup yang lebih hemat energi? Pemerintah
Indonesia sedang berupaya untuk membangun pembangkit listrik sumber energi
alternatif, dan membangun fasilitas transportasi umum yang lebih memadai dan ramah
lingkungan. Namun, dalam proses persiapannya, bahan bakar fosil masih menjadi sumber
energi utama yang digunakan saat ini. Di tengah penggunaan bahan bakar fosil (penghasil
CO2 terbesar) sebagai sumber energi utama, hampir seluruh aktivitas manusia sangat
membutuhkan energi listrik saat ini. Oleh karena itu, melakukan penghematan energi
menjadi sangat penting untuk dilakukan. Kalian dapat mulai dengan melakukan banyak hal
kecil yang sederhana, seperti meminimalisir penggunaan lampu pada siang hari, mematikan
peralatan elektronik jika sudah tidak digunakan, mematikan lampu dan AC jika meninggalkan
ruangan, mematikan lampu kamar atau menggunakan lampu tidur dengan daya rendah pada
malam hari, dan lain-lain.
Selain itu, CFC dan aerosol kaleng penyemprot (contohnya hair spray, dan lain-lain) juga turut
andil dalam terjadinya efek rumah kaca. Oleh karena itu, Kalian harus memilih produk-
produk elektronik yang tidak menggunakan CFC. Produk-produk elektronik tersebut misalnya
adalah AC dan Kulkas tidak menggunakan CFC atau Freon sebagai refrigeran (cairan yang
digunakan dalam proses pendinginan pada AC dan kulkas).
Kalian juga perlu membiasakan diri dengan beberapa kebiasaan baru yang lebih ramah
lingkungan, seperti :
● bersepeda atau jalan kaki jika bepergian dalam jarak dekat, serta menggunakan
transportasi umum jika bepergian dalam jarak jauh untuk mengurangi penggunaan bahan
bakar fosil,
● memilih untuk membeli alat-alat elektronik yang hemat daya,
● meluangkan waktu senggang untuk berkebun di rumah; dengan banyaknya tanaman di
rumah Kalian, akan mengurangi kadar CO2 di lingkungan rumah Kalian, sehingga lingkungan
rumah Kalian akan lebih asri dan segar,

Ayo Tentukan Solusi


Pada Proyek Tahap 2 Kalian telah menganalisis beberapa perubahan di bumi dari waktu ke
waktu. Diskusikan bersama kelompok Kalian mengenai penyebab dan solusi terbaik yang dapat
Kalian terapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Solusi yang Kalian ajukan dapat

153
berupa benda ataupun tindakan nyata. Kampanyekanlah solusi yang Kalian ciptakan dengan
media presentasi yang menarik, seperti poster, infograis, video ataupun podcast. Solusi akan
dipresentasikan pada waktu yang ditentukan dan media kampanye akan dipublikasikan pada
media sosial yang Kalian miliki.
D. Simaklah penjelasan berikut ini.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 372 bencana alam
telah terjadi di Indonesia dalam kurun dua bulan terakhir pada tahun 2021.
Dilansir dari antaranews.com, per tanggal 8 Februari 2021, bencana tersebut meliputi 227
kejadian banjir, 66 kejadian puting beliung, 60 kejadian tanah longsor, 7 kejadian gempa
bumi dengan magnitudo besar, 7 kejadian gelombang pasang atau abrasi, serta 4 kejadian
kebakaran hutan dan lahan.
Dilansir dari Kompas.com, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geoisika (BMKG)
mencatat sudah terjadi 646 gempa bumi terjadi dan Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat 21
gunung berapi di Indonesia berstatus waspada sepanjang Januari 2021. Jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, peristiwa yang benar-benar mencolok adalah
banjir. Pada Gambar 8.15, terlihat bahwa peningkatan kejadian banjir meningkat secara
signiikan di awal tahun 2021.

Gambar 8.15. Graik peristiwa banjir dari tahun 2008 hingga Januari 2021
Sumber: BBC/BNPB (2021

Jawablah pertanyaan berikut!


1. Apa itu bencana hidrometeorologi? Berdasarkan cuplikan berita di atas, uraikanlah
jumlah bencana yang termasuk ke dalam kategori bencana hidrometeorologi yang telah
terjadi di awal tahun 2021.
2. Perhatikanlah Gambar 8.15, terdapat graik kejadian banjir dari tahun 2008 hingga Januari
2021 di Indonesia. Menurut Kalian, adakah hubungan antara graik pada Gambar

154
8.15 dengan graik pada Gambar 8.14? Jelaskanlah jawaban Kalian didukung dengan teori
dan data terkait yang Kalian dapatkan dari sumber terpercaya.
GLOSARIUM

• Perubahan lingkungan

Adalah perubahan atau gangguan dari lingkungan yang paling sering disebabkan
oleh pengaruh manusia dan alam proses ekologi . Perubahan lingkungan mencakup
berbagai faktor, seperti bencana alam , gangguan manusia, atau interaksi hewan .

• Pemanasan Global atau Global Warming

adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F)
selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan
abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah
kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.

• Kenaikan suhu bumi

adalah Kenaikan Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi sebesar 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ±
0.32 °F) selama seratus tahun terakhir yang diakibatkan pemanasan global

• Efek Gas Rumah Kaca, adalah :


1. Menurut Asosiasi Energi New Mexico, Amerika Serikat (AS)

Efek Rumah Kaca adalah kejadian di mana panas di Bumi terperangkap karena terhalang
oles gas emisi seperti karbon dioksida pada atmosfer. Gas emisi tersebut kebanyakan
berasal dari asap kendaraan dan pabrik serta kebakaran hutan.

2. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan (AS)

Efek rumah kaca adalah proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan Bumi karena
lapisan atmosfer Bumi yang kian menipis bahkan bocor. Hal ini menjadikan cuaca di
Bumi makin panas karena sinar matahari tidak lagi terhalang oleh lapisan atmosfer.

3. Menurut Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam

Efek rumah kaca adalah krisis lingkungan dan kemanusiaan yang sedang terjadi di Bumi.
Suhu permukaan Bumi kian meningkat akibat terperangkap oleh gas karbon dioksida
yang makin banyak dari hari ke hari, dan menjadikan Bumi makin panas dan rawan akan

155
bencana.

156
• Kenaikan kadar CO2

emisi karbon yang diakibatkan oleh aktivitas harian manusia, entah itu dari pembakaran
bahan bakar fosil, limbah industri, hingga emisi rumah tangga, mengalami peningkatan
signifikan yang dapat mengancam kondisi Bumi. Tingginya emisi karbon ini juga ditenggarai
menjadi penyebab utama perubahan iklim dan peningkatan suhu global.

• Low Carbon Education


Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan masalah lingkungan utama secara global.
Pemicu permasalahan ini adalah perilaku konsumtif dan pemborosan energi di masyarakat
yang menyebabkan emisi CO2 terus meningkat. Untuk mengatasi masalah tersebut,
pendidikan lingkungan harus dilakukan secara optimal dengan pendekatan program
pendidikan rendah karbon (Low Carbon Education )

157
DAFTAR PUSTAKA

htps://www.bbc.com/indonesia/media-52030307
https://www.iberdrola.com/environment/melting-glaciers-causes-efects-solutions
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20160106124309-199-102560/perputaran-bumi-
melambat-apa-dampaknya
htps://sains.kompas.com/read/2015/12/14/14361251/Muka.Air.Laut
Meningkat.Gerak.Bumi.Semakin.Lambat

Mengetahui : Percut Sei Tuan , Juli 2021


Kepala SMAN 1 Percut Sei Tuan Guru Mata Pelajaran

MULIADI, S.Pd, M.Si ANNA RIZKI, S.Pd


Nip. 19651012 198811 1 003 Nip. 19860529 201101 2 004

158

Anda mungkin juga menyukai