Disusun oleh :
1. Ulung Diantoro, S.Pd
2. Drs. Syaiful Rodhy
Disusun oleh :
Drs. S H O L I H I N
NIP. 132 092 500
Fasilitator :
Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja
Pembinaan Menengah Omom
Propinsi Jawa Timur
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T, karena hanya berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan Penelitian Tindakan
Kelas ( PTK ) ini. Laporan ini sengaja kami beri judul “ Upaya Meningkatkan Minat Belajar
Bangsa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Diskusi “ dengan tujuan untuk memberikan
Ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan pada semua pihak, terutama para
Instruktur dan Kepala sekolah yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dengan tepat waktu.
Namun mengingat semua keterbatasan yang ada kami menyadari bahwa penyusunan laporan
ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan.
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Halaman Persetujuan ii
Kata Pengantar iii
Daftar isi iv
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
B. Siklus Kedua
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengamatan
4. Refleksi
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap
membosankan dan menyulitkan bagi sebagian besar siswa. Setiap kali masuk kelas guru
dihadapkan pada kenyataan yamg kurang menyenangkan, misalnya ; siswa tidak tertib
dan tidak peduli pada topik bahasan, asyik mengerjakan tugas yang lain, bahkan tidak
sedikit siswa yang meninggalkan kelas dengan berbagai macam alasan. Demikian pula
yang terlalu banyak dan berupa data-data yang harus dihafal, serta adanya anggapan
bahwa belajar sejarah tidak ada manfaatnya dan hanya akan membuang-buang waktu
dan tenaga saja. Padahal dengan belajar sejarah kita dapat menjadikan sebuah peristiwa
sejarah sebagai acuan atau dasar untuk menghadapi situasi yang terjadi saat ini sekaligus
mempersiapkan dan menentukan langkah kita di masa depan dengan lebih baik dan
bijaksana.
Melihat kondisi demikian, maka sebagai pengajar mata pelajaran sejarah kita
yang dapat menarik minat belajar siswa terhadap sejarah, misalnya dengan model
diskusi yang mengajak siswa untuk belajar melakukan analisis-kritis terhadap sebuah
dewasa ini
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukan diatas, maka dapat dirumuskan
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa model pembelajaran
dengan cara diskusi mampu menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan minat belajar
Eropa dan pengaruhnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia, sehingga siswa bukan
saja merasa nyaman untuk mempelajari sejarah tetapi juga merasa senang dan tidak
terbebani.
diskusi siwa mempunyai kemampuan untuk menggali data, mengolah data dan
menganalisa data sebuah permasalahan atau peristiwa sejarah dengan lebih dalam yang
akan sangat berguna bagi siswa dalam menghadapi permasalahan yang berkembang
pada masa kini maupun masa yang akan datang. Sedang bagi guru dan lembaga sekolah
penelitian tentang model pembelajaran diskusi ini akan dapat memberikan lebih banyak
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN
A. Kajian Pustaka
yang berkonteks kelas dan dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah
pembelajaran yang dihadapi guru, memperbaiki mutu proses dan hasil pembelajaran
serta mencobakan hal-hal baru dibidang pendidikan demi peningkatan mutu proses dan
Dalam kaitannya dengan minat belajar siswa bisa diartikan sebagai kehendak,
ketertarikan, kecenderungan hati atau gairah siswa terhadap sesuatu hal atau
permasalahan, sehingga siswa akan berusaha untuk mempelajari hal atau permasalahan
tersebut. Belajar adalah setiap perubahan yang relatif dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai satu hasil dari latihan atau pengalaman ( Wisnu Brata Hendra Juwana, 1982 /
1983 ). Dengan kesadaran akan pentingnya menumbuhkan minat belajar siswa terhadap
sejarah, maka model pembelajaran diskusi dapat memberikan susanan belajar yang
menarik dan dinamis. Dalam pengertian yang paling dasar diskusi adalah pertemuan
ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah ( KBBI, Departemen P dan K )
B. Rencana Tindakan
besar rencana tindakan dalam model pembelajaran diskusi ini adalah sebagai berikut :
1. Guru memberikan motivasi, apersepsi dan presentasi secara singkat tentang
berkelompok
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Neger1 Menganti dan SMA Negeri Menganti, Kabupaten Gresik, untuk mata pelajaran
sejarah pada kelas XI IS Semester gasal tahun pelajaran 2006 / 2007, dengan jumlah
SMA Sunan Giri merupakan salah satu SMA Swasta di Kabupaten Gresik
yang terletak di Jl. Sunan Giri no. 16 Menganti - Gresik. Siswa-siswi SMA Sunan
Giri berasal dari daerah sekitar dengan latar belakang ekonomi keluarga dari
pendidikan. Oleh karena itu input yang diperoleh tergolong rendah, demikian pula
dengan minat belajarnya. Guru SMA Sunan Giri hampir 90 % merupakan Guru
yang berbatasan dengan wilayah Surabaya Barat. Jarak sekolah dengan jalan raya
besar kira-kira 400 meter. SMA Negeri 1 Menganti termasuk sekolah yang masih
muda usia karena baru berdiri pada tahun 1999, sehingga sebagian besar inputnya
berasal dari daerah sekitar dan siswa yang tidak diterima di sekolah favorit serta,
latar belakang ekonomi keluarga dan sosio-kultural orang tua yang tidak jauh
berbeda dengan di SMA Sunan Giri. Oleh karena itu minat belajar siswanya reletif
Lampung )
B. Persiapan Penelitian
mengedarkan lembar kuisioner untuk mengetahui minat dan sikap siswa terhadap
pelajaran sejarah serta menyiapkan lembar observasi untuk memantau aktifitas siswa
baik secara individu maupun kelompok pada waktu penyusunan makalah maupun
pelaksanaan diskusi
C. Siklus Penelitian
1. Lembar Kuisioner
siswa terhadap pelajaran sejarah dan sikap siswa dalam mengikuti proses
2. Lembar Observasi
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sejarah baik secara individu maupun
A. Refleksi Awal
Seperti yang telah diuraikan pada awal bagian dari penelitian ini, bahwa
sekalipun sebagian besar siswa kelas XI IS-1 SMA Negeri 1 Menganti Gresik pada
lembar kuisioner menyataan menyukai pelajaran sejarah, namun dalam realitasnya siswa
sejarah di sekolah, hal ini tampak terlihat dari hasil Kuisioner yang diedarkan oleh
JAWABAN
NO PERTANYAAN JML.
A B ABST.
1 Apakah Anda menyukai pelajaran sejarah ? 34 6 - 40
Apakah model pembelajaran diskusi membuat Anda
2 28 12 - 40
lebih tertarik dalam belajar sejarah ?
Apakah model pembelajaran diskusi dapat
3 21 19 - 40
mengurangi rasa jenuh Anda dalam belajar sejarah ?
Apakah model pembelajaran diskusi membuat Anda
4 26 14 - 40
lebih mudah memahami pelajaran sejarah ?
Menurut Anda apakah model pembelajaran diskusi
5 24 16 - 40
lebih bermanfaat dalam belajar ?
Jika diminta memilih, model pembelajaran apa yang
6 18 22 - 40
Anda pilih untuk belajar sejarah ?
Kesimpulan :
B. Siklus Pertama
1. Perencanaan ( planning )
- Kelas : XI IS-1
Bangsa Eropa
- Membuat lembar Kuisioner untuki mengetahui minat dan sikap siswa terhadap
pelajaran sejarah
2. Pelaksanaan ( Acting )
diakhir diskusi
3. Pengamatan ( observing )
diskusi dilaksanakan
Dari hasil observasi tampak sebagian siswa sangat aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran, namun segaian lagi kurang aktif bahkan ada yang sama
PENYUSUNAN
DISKUSI
KEL NAMA SISWA MAKALAH MAKALAH
KELOMP INDIV KELOMP INDIV
Bayu Aprianto C D
Evani Fatmawati C B
Frendi Afrio C D
Indah Farihatun Nisa’ C B
Miftakhul Huda B B
B C C
1 M. Denny Arifian B C
Nur Huda B C
Ratih Wulandari B B
Sri Anggreini P.A. B C
Wulan Rahayu B D
M. Faizal Zakaria C B
Adi Kurniawan B C
Data Mekta B D
Faik Khotul Himah C B
Halimatus Sa’diyah C B
Macful Fitriyanto C D
B B
2 M. azwar Anas B D
M. Imron B B
Nur Khabibatul Lailah B C
Ratniawati B D
Surya Adi Raya C D
Yan Maria Zulfa B C
3 B B
Ahmad Fathoni C D
Desi Supriyanto C D
Fatimah Pamungkas B A
Hendro Prasetyo C D
Kholifah Prihatini B C
M. Supi’I B C
Mukhlis Sharoni B C
Nur Wakhid Haris B D
Setyo Budi W C C
Ulul Azmi C B
Yesi Noviana B B
Arief Arianto B A
Feri Adi Cahyono C D
Ida Fahtur Rokhmah B C
Krisna Siswanto C C
4 M. Amiruddin Yahya B C B B
Nur Aini B C
Nur Kholis B D
Soni Novianto B C
Widayanti B A
Kriteria :
A = Sangat aktif
B = Aktif
C = Kurang aktif
D = Tidak aktif
E = Sangat tidak aktif
4. Refleksi ( reflecting )
Pada tahap ini peneliti merefleksikan pengamatannya pada pelaksanaan
- pada awalnya siswa mempunyai minat yang cukup baik untuk belajar sejarah,
perubahan. Hal ini terlihat dari aadanya sebagian siswa yang sangat antusias
masih nampak kurang aktif dan bahkan ada yang tidak aktif sama sekali
C. Siklus Kedua.
Kelas : XI IPS 2
Tanggal : 14 dan 21 September 2006
bangsa Eropa
Barat di Indonesia.
1. Perencanaan.
Dalam tahap perencanaan pada siklus kedua ini, guru akan melakukan bebrapa
diberikan.
moderator.
2. Pelaksanaan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus kedua ini merupakan perbaikan dari
- Guru memeriksa hasil diskusi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama
diskusinya.
- Setelah pembacaan hasil diskusi dari kelompok yang ditunjuk, guru membantu
tanggapan.
terselesaikan.
3. Pengamatan
Lampiran : 3
HASIL KUISIONER
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MATA PELAJARAN SEJARAH
JAWABAN
NO PERTANYAAN JML
A B ABST
1 Apakah anda menyukai pelajaran sejarah ? 25 8 7 40
Apakah model pembelajaran diskusi membuat anda
2 lebih tertarik dalam belajar sejarah ?
18 8 7 40
Apakah model pembelajaran diskusi dapat
3 mengurangi rasa jenuh anda dalam belajar sejarah ?
18 15 7 40
Apakah model pembelajaran diskusi membuat anda
4 lebih mudah memahami pelajaran sejarah ?
18 15 7 40
Menurut anda apakah model pembelajaran diskusi
5 lebih bermanfaat dalam belajar /
23 10 7 40
Jika diminta memilih, model pembelajaran apa yang
6 anda pilih untuk belajar sejarah ?
21 12 7 40
Kesimpulan :
1. Untuk pertanyaan No. 1, Jawaban A=62,5% B=20 %
2. Untuk pertanyaan No. 2, Jawaban A=45% B=37,5%
3. Untuk Pertanyaan No. 3, Jawaban A=45% B=37,5%
4. Untuk Pertanyaan No. 4, Jawaban A=45% B=37,5%
5. Untuk Pertanyaan No. 5, Jawaban A=57,5% B=25%
6. Untuk Pertanyaan No. 6, Jawaban A=52,5% B=30%
7. Sebanya 7 siswa tidak mengumpulkan kembali lembar kuisioner yang dibagikan, oleh
karena itu dianggap abstain dengan prosentasi sebesar 17,5%
Berdasarkan hasil kuisioner, maka dapat dikatakan bahwa model pembelajaran diskusi
lebih efektif dibandingkan model pembelajaran ceramah.
4. Refleksi
kelompok diberi pertanyaan oleh guru tentang materi yang akan dipelajari. Materi
yang dipelajari dalam siklus kedua ini adalah Sistem Sewah Tanah dan Sistem Tanam
Paksa. Penyebabnya adalah seperti yang telah disampaikan pada analisis siklus
pertama yaitu, karena pertanyaan yang dibuat siswa terkesan sekedarnya saja.
Siklus kedua ini pada dasarnya adalah perbaikan terhadap siklus pertama,
maka bisa dikatakan bahwa siklus kedua ini berjalan lebih baik. Hal tersebur bisa
dilihat dari :
- Siswa aktif dalam kegiatan diskusi karena peran moderator dijalankan oleh guru.
- Guru juga memberikan penilaian pada lembar observasi siswa untuk keaktifan
- Pada saat diskusi berlangsung banyak terjadi adu pendapat. Hal ini bisa terjadi
karena pertanyaan yang diberikan sama akan tetapi hasil yang disampaikan
berbeda. Contoh; pada soal “apakah sistem sewa tanah berhasil?”. Beberapa
yang penting saya harus mempertahankan. Tapi guru juga paham mengapa mereka
demikian. Mungkin karena mereka melihat yang menjawab pertanyaan atau yang
- Tahap terakhir dari rangkaian diskusi adalah, guru berperan sebagai narasumber
terjadi interaksi yang tidak terlihat pada siklus pertama. Mereka saling mengejek
dan mengatakan bahwa ternyata jawaban kelompok merekialah yang benar. Akan
tetapi walaupun sudah ada beberapa kemajuan yang signifikan, masih ada
beberapa siswa yang berpartisipasi hanya untuk mengejar penilaian yang diberika
oleh gur. Artinya, yang penting saya sudah memberikan tanggapan. Saya pasti
sudah mendapat nilai dari guru dan apapun nilai yang diberikan, terserah.
Berdasarkan beberapa hal diatas maka dapat dikatakan bahwa, siklus kedua
lebih baik dari siklus pertama. Hanya masalah yang sudah disembuhkan adalah
motivasi belajar siswa. Tapi kalau untuk masalah tersebut, saya berpendapat ini
adalah permasalahan umum yang dihadapi di manapun dan relatif sulit untuk
seperti latar belakang siswa dan lingkungan anak didik itu sendiri.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN.
- Untuk lebih efektifnya proses pembelajaran melalui model diskusi, guru harus ikut
serta dalam kegiatan tersebut baik sebagai pembuat pertanyaan, moderator dan
narasumber.
- Dengan adanya pertanyaan yang dibuat oleh guru untuk dibahas, maka diskusi
- Untuk masalah motivasi belajar siswa yang kurang, hal ini sangant sulit untuk
DAFTAR PUSTAKA
1. Dinas pendidikan dan Kebudayaan, 2006, Teknis Penelitian Tindakan Kelas,
Kebangsaan : Indonesia
Status : Kawin
Pendidikan : S-1
b. Kantor : 031-7994974
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Status : Kawin
Pendidikan : S-1
b. Kantor : 031-7911654
tersebut
2. Dampak sistem Sewa Tanah dilihat dari sudut : ekonomi, pilitik, sosial dan budaya.
3. Berhasil atau tidak sistem Sewa Tanah yang diberlakukan Raffles. Penjelasan.
4. Pengertian sistem Tanam Paksa dan alasan yang mendasar diberlakukannya siatem
tersebut.
5. Dampak Sistem Tanam Paksa dilihat dari sudut : ekonomi, politik, sosial dan budaya.
6. Berhasil atau tidak Sistem Tanam Paksa yang diberlakukan Van De Bosch. Penjelasan.
7. Persamaan dan perbedaan antara Sistem Sewa Tanah dan Sistem Tanam Paksa.
Lampiran 2 :
DAFTAR KUISIONER
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MATA PELAJARAN SEJARAH
Hari / Tanggal :
Kelas :
Pertanyaan :
1. Apakah anda menyukai pelajaran sejarah ?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah model pembelajaran diskusi membuat anda lebih tertarik belajar sejarah ?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah model pembelajaran diskusi dapat mengurangi rasa jenuh anda dalam belajar
sejarah ?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah model pembelajaran diskusi membuat anda lebih mudah memahami pelajaran
sejarah ?
a. Ya b. Tidak
5. Menurut anda, apakah model pembelajaran diskusi lebih bermanfaat dalam belajar ?
a. Ya b. Tidak
6. Jika diminta memilih, model pembelajaran apa yang anda pilih untuk belajar sejarah ?
a. Ceramah b. Diskusi
Menganti, 2006
Peneliti
HASIL KUISIONER
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MATA PELAJARAN SEJARAH
JAWABAN
NO PERTANYAAN JML
A B ABST
1 Apakah anda menyukai pelajaran sejarah ?
Apakah model pembelajaran diskusi membuat anda
2 lebih tertarik dalam belajar sejarah ?
Apakah model pembelajaran diskusi dapat
3 mengurangi rasa jenuh anda dalam belajar sejarah ?
Apakah model pembelajaran diskusi membuat anda
4 lebih mudah memahami pelajaran sejarah ?
Menurut anda apakah model pembelajaran diskusi
5 lebih bermanfaat dalam belajar /
Jika diminta memilih, model pembelajaran apa yang
6 anda pilih untuk belajar sejarah ?
Kesimpulan :
1. …………………………………………
2. …………………………………………
3. ………………………………………….
Hari/Tanggal : ……………………………
Kelas : ……………………………
Sekolah : ……………………………
Materi : ……………………………
Alokasi Waktu:
Penilaian
No Kegiatan Siswa
Ya Tidak
1 Siswa membawa referensi
2 Siswa aktif menggali informasi
3 Siswa menyusun makalah singkat
4 Siswa menguasai materi yang akan dipresentasikan
5 Siswa melakukan presentasi dengan lancar
6 Siswa percaya diri ketika presentasi
7 Siswa memperhatikan ketika temannya presentasi
8 Siswa banyak yang bertanya
9 Siswa membuat catatan hasil diskusi
10 Siswa banyak yang ijin keluar
11 Siswa mampu bekerja sebagai kelompok
12 Siswa kesulitan melaksanakan tugasnya
13 Pelaksanaan diskusi tepat waktu
Menganti,
Peneliti
Tanggal : …………………………
Jenis Kegiatan : …………………………
Sekolah : …………………………
Kelas : …………………………
PENYUSUNAN
DISKUSI
KEL NAMA SISWA MAKALAH MAKALAH
KELOMP INDIV KELOMP INDIV
1
Bayu Aprianto
Evani Fatmawati
Frendi Afrio
Indah Farihatun Nisa’
Miftakhul Huda
M. Denny Arifian
Nur Huda
Ratih Wulandari
Sri Anggreini P.A.
Wulan Rahayu
M. Faizal Zakaria
Adi Kurniawan
Data Mekta
Faik Khotul Himah
Halimatus Sa’diyah
Macful Fitriyanto
2 M. azwar Anas
M. Imron
Nur Khabibatul Lailah
Ratniawati
Surya Adi Raya
Yan Maria Zulfa
Ahmad Fathoni
Desi Supriyanto
Fatimah Pamungkas
Hendro Prasetyo
Kholifah Prihatini
3 M. Supi’I
Mukhlis Sharoni
Nur Wakhid Haris
Setyo Budi W
Ulul Azmi
Yesi Noviana
Arief Arianto
Feri Adi Cahyono
Ida Fahtur Rokhmah
Krisna Siswanto
4 M. Amiruddin Yahya
Nur Aini
Nur Kholis
Soni Novianto
Widayanti
Kriteria :
A = Sangat aktif
B = Aktif
C = Kurang aktif
D = Tidak aktif
E = Sangat tidak aktif
TANGGAL : …………………….
JENIS KEGIATAN : …………………….
SEKOLAH : …………………….
KELAS : …………………….
WAKTU : …………………….
NILAI PENAMPILAN
KEL NAMA SISWA HASIL KETERANGAN
KELOMPOK INDIVIDU
DISKUSI
1. Aisah Pratiwi
Wahyu Indah Yani A = Sangat Baik
Ari Wibowo B = Baik
Yeyen C = Cukup
Asmaul Jazilah D = Kurang
Siti Kodijah
2. M. Sholihun
Azwar Anas
Atik
Nur Hidayati
3. Beny
Ramadian
Eka Novita
Wulan Deni
4. Siti Maftukah
Ardiansyah
Etik P
Nur Hayati
5. Doni Adi
Urip N.
Elis A
Nur Anita
6. M. Iksan
Samsudin
Novita Dewi
Siti Umrotun M
7. Hasan Bisri
Maslukah
Riza Mardiana Sari
Siti Kotijah
8 Isya Ansori
Kamaludin Tamami
Kristin Nengseh
Vita Purnama Sari
9. Luki Pranoto
M. Ridwan
Masfiatul Munawaroh
Ummu Rosita
10. Vety Anjar Lestari
M. Khoirun
Menganati, September 2006
Peneliti
Hari/Tanggal : …………………….
Guru Yang Diamati : ……………………..
Kelas : ……………………..
Sekolah : ……………………..
Materi : ……………………..
Alokasi Waktu: ……………………..
Pengamat : ……………………..
Menganti,
Pengamat
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
- Mata pelajaran sejarah dianggap membosankan. Indikasinya adalah siswa
kurang peduli pada materi pelajaran, asyik mengerjakan tugas pelajaran lain,
sering minta ijin keluar kelas dan masih banyak lagi yang lain.
- Mata pelajaran sejarah dianggap kurang bermanfaat karena mempelajari
tentang masa lalu.
- Guruh dituntut untuk mencoba menerapkan model pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif, diantaranya adalah melalui diskusi kelompok.
B. Rumusan Masalah.
Rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah “ Bagaimana model
pembelajaran diskusi mampu meningkatkan minat belajar siswa tentang
peristiwa-peristiwa penting di Eropa dan pengaruhnya terhadap bangsa
Indonesia.”
C. Tujuan Penelitian.
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui bahwa model
pembelajaran diskusi bisa dijadikan alternatif untuk meningkatkan minat belajar
siswa tentang peristiwa-peristiwa penting di Eropa dan pengaruhnya terhadap
bangsa Indonesia.
B. Rencana Tindakan.
Rencana tindakan guru dalam model pembelajaran diskusi ini adalah sebagai
berikut :
- Motivasi, apersepsi dan presentasi singkat tentang model pembelajaran dan
materi yang akan diajarkan.
- Membagi siswa dalam beberapa kelompok diskusi.
- Meminta siswa membuat makalah singkat tentang materi yang akan
didiskusikan.
- Meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas.
- Menjawab pertanyaan yang tidak terjawab dalam diskusi secara bersama-
sama pada akhir diskusi.
- Memberikan catatan-catatan yang kurang tentang materi yang sedang
dipelajari.
B. Persiapan Penelitian.
Persiapan Yang dilakukan adalah membuat berbagai perangkat
pendudukung penelitian seperti ; Lembar observasi dan kuisioner.
C. Siklus Penelitian.
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilakukan dalam dunia siklus yang
masing-masing terdiri dari empat tehapan, yaitu; perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi.
D. Pembuatan Instrumen
Instrumen-instrumen yang akan digunsksn untuk mendukung penelitian ini
adalah :
- Lembar observasi guru
- Lembar observasi siswa
- Kuisioner
- Catatan lapangan
IV. HASIL PENELITIAN.
A. SIKLUS PERTAMA
. Seperti yang telah diuraikan pada awal bagian dari penelitian ini, bahwa sekalipun
sebagian besar siswa kelas XI IS-1 SMA Negeri 1 Menganti Gresik pada lembar
kuisioner menyataan menyukai pelajaran sejarah, namun dalam realitasnya siswa
banyak mengalami permasalahan- permasalahan dalam mengikuti proses pembelajaran
sejarah di sekolah, hal ini tampak terlihat dari hasil Kuisioner yang diedarkan oleh
peneliti pada awal melakukan penelitian tanggal 4 Agustus 2006.
HASIL KUISIONER
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MATA PELAJARAN SEJARAH
Kesimpulan :
1. Perencanaan ( planning )
- Kelas : XI IS-1
- Alokasi waktu : 4 x 45 menit
- Pokok Bahasan : Perluasan dan Perkembangan Kekuasaan Bangsa-
Bangsa Eropa
- Sub pokok Bahasan : Peristiwa-peristiwa penting di Eropa dan
pengaruhnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia
- Membuat lembar Kuisioner untuki mengetahui minat dan sikap siswa terhadap
pelajaran sejarah
- Membuat lembar observasi untuk memantau kegiatan kelas
- menentukan skenario pembelajaran
2. Pelaksanaan ( Acting )
3. Pengamatan ( observing )
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
- Mengisi lembar observasi siswa selama kegiatan menyususn makalah dan
diskusi dilaksanakan
- Membuat catatan-catatan penting selama kegiatan diskusi dilaksanakan
Dari hasil observasi tampak sebagian siswa sangat aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran, namun segaian lagi kurang aktif bahkan ada yang sama
sekali tidak aktif sama sekali
Bayu Aprianto C D
Evani Fatmawati C B
Frendi Afrio C D
Indah Farihatun Nisa’ C B
Miftakhul Huda B B
B C C
1 M. Denny Arifian B C
Nur Huda B C
Ratih Wulandari B B
Sri Anggreini P.A. B C
Wulan Rahayu B D
M. Faizal Zakaria C B
Adi Kurniawan B C
Data Mekta B D
Faik Khotul Himah C B
Halimatus Sa’diyah C B
Macful Fitriyanto C D
B B
2 M. azwar Anas B D
M. Imron B B
Nur Khabibatul Lailah B C
Ratniawati B D
Surya Adi Raya C D
Yan Maria Zulfa B C
3 B B
Ahmad Fathoni C D
Desi Supriyanto C D
Fatimah Pamungkas B A
Hendro Prasetyo C D
Kholifah Prihatini B C
M. Supi’I B C
Mukhlis Sharoni B C
Nur Wakhid Haris B D
Setyo Budi W C C
Ulul Azmi C B
Yesi Noviana B B
Arief Arianto B A
Feri Adi Cahyono C D
Ida Fahtur Rokhmah B C
Krisna Siswanto C C
4 M. Amiruddin Yahya B C B B
Nur Aini B C
Nur Kholis B D
Soni Novianto B C
Widayanti B A
Kriteria :
A = Sangat aktif
B = Aktif
C = Kurang aktif
D = Tidak aktif
E = Sangat tidak aktif
4. Refleksi ( reflecting )
A. SIKLUS KE DUA.
Kelas : XI IPS 2
Tanggal : 14 dan 21 September 2006
Pokok Bahasan : Perkembangan dan Perluasan Kekuasaan Bangsa-
bangsa Eropa
Sub Pokok Bahasan : Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme
Barat di Indonesia.
Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit.
2. Perencanaan.
Dalam tahap perencanaan pada siklus kedua ini, guru akan melakukan bebrapa
perubahan yang mendasar :
- Motivasi dan apersepsi tentang model pembelajaran diskusi.
- Membagi siswa dalam beberapa kelompok yang sama seperti pada siklus
pertama.
- Guru menuliskan beberapa pertanyaan pada selembar kertas yang berkaitan
dengan materi peljaran dan dibagikan kepada masing-masing kelompok
( semua pertanyaan yang diberikan sama antara satu kelompok dengan
kelompok yang lain.
- Siswa bekerja secara kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan.
- Pengumpulan hasil diskusi.
- Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan di bantu guru sebagai
moderator.
- Pemberian catatan atau kesimpulan kepada siswa berkaitan dengan pertanyan
yang tidak terjawab.
2. Pelaksanaan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus kedua ini merupakan perbaikan dari
pelaksanaan siklus pertama, yaitu :
- Guru memeriksa hasil diskusi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama
dalam siklus kedua.
- Guru menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
- Setelah pembacaan hasil diskusi dari kelompok yang ditunjuk, guru
membantu menjalankan diskusi dengan berperan sebagai moderator.
- Guru meminta perwakilan dari masing-masing krelompok untuk memberikan
tanggapan.
- Kegiatan yang paling akhir adalah guru memberikan cacatan yang
berhubungan dengan materi dan menjawab pertanyaan yang belum
terselesaikan.
Seperti halnya pada siklus pertama, tidak semua kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya karena keterbatasan waktu.
3. Pengamatan
LEMBAR OBSERVASI TUGAS KELOMPOK
MATA PELJARAN SEJARAH
Lampiran : 3
HASIL KUISIONER
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MATA PELAJARAN SEJARAH
Kesimpulan :
8. Untuk pertanyaan No. 1, Jawaban A=62,5% B=20 %
9. Untuk pertanyaan No. 2, Jawaban A=45% B=37,5%
10. Untuk Pertanyaan No. 3, Jawaban A=45% B=37,5%
11. Untuk Pertanyaan No. 4, Jawaban A=45% B=37,5%
12. Untuk Pertanyaan No. 5, Jawaban A=57,5% B=25%
13. Untuk Pertanyaan No. 6, Jawaban A=52,5% B=30%
14. Sebanya 7 siswa tidak mengumpulkan kembali lembar kuisioner yang dibagikan, oleh
karena itu dianggap abstain dengan prosentasi sebesar 17,5%
Berdasarkan hasil kuisioner, maka dapat dikatakan bahwa model pembelajaran diskusi
lebih efektif dibandingkan model pembelajaran ceramah.
4. Refleksi
Pada siklus kedua ini dilaksanakan di kelas XI – IPS – 2. Masing-masing
kelompok diberi pertanyaan oleh guru tentang materi yang akan dipelajari. Materi
yang dipelajari dalam siklus kedua ini adalah Sistem Sewah Tanah dan Sistem
Tanam Paksa. Guru memandang perlu untuk mengulas kembalu tentang Sisten
Sewa Tanah karena pada siklus pertama hasil yang diperoleh kurang memuaskan.
Penyebabnya adalah seperti yang telah disampaikan pada analisis siklus pertama
yaitu, karena pertanyaan yang dibuat siswa terkesan sekedarnya saja.
Siklus kedua ini pada dasarnya adalah perbaikan terhadap siklus pertama,
maka bisa dikatakan bahwa siklus kedua ini berjalan lebih baik. Hal tersebur bisa
dilihat dari :
- Siswa aktif dalam kegiatan diskusi karena peran moderator dijalankan oleh
guru.
- Guru juga memberikan penilaian pada lembar observasi siswa untuk
keaktifan mereka. Oleh karena itu siswa terpacu untuk berperan aktif.
- Pada saat diskusi berlangsung banyak terjadi adu pendapat. Hal ini bisa
terjadi karena pertanyaan yang diberikan sama akan tetapi hasil yang
disampaikan berbeda. Contoh; pada soal “apakah sistem sewa tanah
berhasil?”. Beberapa kelompok mengatakan berhasil dan sebagian kelompok
menyatakan gagal. Perbedaan pendapat tersebut menjadikan mereka saling
bantah untuk mempertahankan jawabannya. Walaupun pada prinsipnya
mereka mempertahankan pendapatnya tanpa berfikir benar atau tidaknya
pendapat mereka, yang penting saya harus mempertahankan. Tapi guru juga
paham mengapa mereka demikian. Mungkin karena mereka melihat yang
menjawab pertanyaan atau yang beradu pendapat dengan mereka adalah
teman-temannya sendiri yang pada dasarnya kemampuan menganalisanya
sama dengan mereka.
- Tahap terakhir dari rangkaian diskusi adalah, guru berperan sebagai
narasumber dan memberikan jawaban yang terhadap pertanyaan yang
diajukan. Disinilah terjadi interaksi yang tidak terlihat pada siklus pertama.
Mereka saling mengejek dan mengatakan bahwa ternyata jawaban kelompok
merekialah yang benar. Akan tetapi walaupun sudah ada beberapa kemajuan
yang signifikan, masih ada beberapa siswa yang berpartisipasi hanya untuk
mengejar penilaian yang diberika oleh gur. Artinya, yang penting saya sudah
memberikan tanggapan. Saya pasti sudah mendapat nilai dari guru dan
apapun nilai yang diberikan, terserah.
Berdasarkan beberapa hal diatas maka dapat dikatakan bahwa, siklus kedua
lebih baik dari siklus pertama. Hanya masalah yang susah disembuhkan adalah
motivasi belajar siswa. Tapi kalau untuk masalah tersebut, saya berpendapat ini
adalah permasalahan umum yang dihadapi di manapun dan relatif sulit untuk
disembuhkan karena berkaitan dengan berbagai permasalahan lain yang kompleks,
seperti latar belakang siswa dan lingkungan anak didik itu sendiri.