Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP

A. Identitas
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sungai Tabuk
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Pengukuran Besaran-Besaran Fisika
Alokasi Waktu/ : 9 Jam pelajaran (9 x 45 menit ) / 3 kali pertemuan
Pertemuan

B. Kompetensi
Kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect
learning) pada pembelajaran. Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan melalui keteladanan,
pembiasaaan, dan budaya sekolah, denan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
konsisi peserta didik.
KI -1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI -2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan Keterampilan
Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
prosedural berdasarkan rasa ingin dengan pengembangan dari yang
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dan mampu menggunakan metode sesuai
dengan wawasan kemanusiaan, kaidah keilmuan.
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerap-kan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
Kompetensi Dasar
3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran 4.2 Menyajikan hasil pengukuran besaran
besaran fisis, ketepatan, ketelitian dan fisis berikut ketelitiannya dengan
angka penting, serta notasi ilmiah menggunakan peralatan dan teknik
yang tepat serta mengikuti kaidah
angka penting untuk suatu
penyelidikan ilmiah
Indikator
3.2.1 Mengingat kembali macam-macam 4.2.1 Melakukan percobaan menggunakan
besaran fisika mistar, jangka sorong, dan mikrometer
3.2.2 Menyebutkan macam-macam besaran sekrup
pokok 4.2.2 Mengisi data pada lembar pengamatan
3.2.3 Mengklasifikasikan besaran-besaran 4.2.3 Menyajikan hasil percobaan
fisika 4.2.4 Menyusun laporan percobaan
3.2.4 Mendefinisikan pengertian
pengukuran
3.2.5 Menjelaskan pengertian ketepatan,
ketelitian dalam pengukuran dan
Fatmawati, S.Pd RPP K.13 Semester Ganjil
Pengetahuan Keterampilan
angka penting, serta notasi ilmiah
3.2.6 Menentukan pengukuran besaran
panjang dengan jangka sorong dan
mikrometer sekrup, serta hasil
pengukuran yang diperoleh
berdasarkan ketelitian dan
ketepatannya
3.2.7 Mengaitkan hasil pengukuran dengan
angka penting dan notasi ilmiah

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui langkah model problem based learning/berbasis masalah dengan sintak: mengorientasikan;
mengorganisasikan kegiatan pembelajaran; membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok;
mengembangkan dan menyajikan hasil karya; serta menganalisis dan evaluasi proses pemecahan masalah,
siswa dapat mencapai kompetensi pengetahuan (memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi),
keterampilan (mengamati, mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, tanggungjawab, dan peduli)

D. Materi Pembelajaran

Pengetahuan faktual  Mengukur diamater sebuah pipa


 Pengukuran bisa menggunakan mistar, jangka sorong, maupun
mikrometer sekrup
 Mikrometer sekrup memiliki ketelitian lebih tinggi dari pada
mistar dan jangka sorong
 Semua angka yang bukan nol adalah angka penting
Konseptual  Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai
yang dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan tertentu.
Besaran terbagi dua yaitu :Besaran pokok dan besaran turunan
 Mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup adalah alat ukur
besaran panjang
 Ketepatan disebut juga presisi
 Ketelitian disebut juga keakurasian HOTS
 Angka penting dan Notasi ilmiah
Prosedural Langkah kerja percobaan pengukuran dengan menggunakan mistar,
jangka sorong, dan mikrometer sekrup
Metakognitif Menduga kesalahan-kesalahan dalam pengukuran untuk
memperbaiki pelaksanaan percobaan agar hasilnya lebih mendekati
kebenaran

E. Metode
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode : Diskusi, demonstrasi, eksperimen, presentasi

F. Media dan Sumber Belajar


Alat Bantu : projektor, laptop, papan tulis
Alat/Bahan : Benda, mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup

Bahan ajar : Buku Fisika Kelas X


Modul Belajar Praktik, video simulasi tentang pengukuran, power
point
Sumber referensi : Fisika 1 : untuk SMA dan MA Kelas X /, Karyono, Dwi Satya Palupi,
Suharyanto. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2009 halaman 50 – 72

Fatmawati, S.Pd RPP K.13 Semester Ganjil KD 3.2


G. Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Pendahuluan Literasi media
Mengorientasikan siswa pada masalah
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Meminta siswa menyebutkan besaran-besaran yang mereka ketahui beserta kegunaannya
 Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu percobaan melakukan pengukuran besaran panjang.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan bentuk penilaiannya

Kegiatan Inti
Mengorganisasikan siswa untuk belajar
 Membagi siswa dalam kelompok-kelompok diskusi.
 Membagikan LKS pada masing-masing kelompok.
 Guru menyebutkan kembali besara-besar fisika seperti besaran pokok, turunan dll
 Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya dan menanggapi. (menanya)
Membimbing penyelidikan siswa dalam kelompok
 Membimbing siswa merumuskan masalah dan hipotesis. (menanya)
 Membimbing siswa mengidentifikasi variabel. (mengamati)
 Membimbing siswa melakukan percobaan dipandu LKS (mencoba)
 Meminta siswa mencatat hasil diskusi yang dilakukan
 Mengamati dan menilai proses tersebut.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Literasi digital
Mengasosiasi:
 Membimbing siswa mengolah dan menyajikan data hasil diskusi tentang macam-macam besaran
 Membimbing siswa menyimpulkan percobaan yang dilakukan.
Mengkomunikasikan:
 Meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk menyampaikan data hasil percobaan
Menganalisis dan mengevaluasi pemecahan masalah
Mengkomunikasikan:
 Meminta setiap kelompok menanggapi hasil kerja kelompok lain dan meminta siswa menghargai pendapat
kelompok yang telah menanggapi
 Membimbing siswa dalam mengevaluasi pemecahan masalah. Pendidikan karakter
Menanya:
 Memberi kesempatan bertanya kepada siswa dan menanggapinya.
Penutup
 Membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
 Memberikan soal evaluasi
 Menyampaikan bahwa hasil evaluasi akan dibagikan pada pertemuan selanjutnya
 Mengingatkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya mengenai penjumlahan vektor baik melalui buku
pelajaran maupun internet.

Pertemuan 2
Pendahuluan Literasi media
Mengorientasikan siswa pada masalah
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Meminta siswa mengingat materi terdahulu mengenai besaran fisis, dan dimensi,
 Menampilkan animasi mengenai peristiwa melakukan pengukuran. (mengamati)
 Meminta siswa mengidentifikasikan masalah dari animasi yang ditampilkan. (mengamati)
 Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu pengertian ketelitian, pengukuran dengan notasi ilmiah
dan angka penting.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan bentuk penilaiannya

Fatmawati, S.Pd RPP K.13 Semester Ganjil KD 3.2


Kegiatan Inti
Mengorganisasikan siswa untuk belajar
 Membagi siswa dalam kelompok-kelompok diskusi
 Mencontohkan kembli cara pengkuran dengan ketelitian, notasi limiah dan angka penting
 Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya dan menanggapi. (menanya)
Membimbing penyelidikan siswa dalam kelompok
 Membimbing siswa merumuskan masalah dan hipotesis. (menanya)
 Membimbing siswa mengidentifikasi variabel. (mengamati)
 Membimbing siswa mendefinisioperasionalkan variabel. (menanya)
 Membimbing siswa melakukan percobaan dipandu LKS (mencoba)
 Meminta siswa mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
 Meminta siswa mendokumentasikan proses percobaan.
 Mengamati dan menilai proses tersebut. Literasi digital
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Mengasosiasi:
 Membimbing siswa mengolah dan menyajikan data hasil pengukuran dengan memperhatikan ketepatan,
ketelitian, dan aturan angka penting.
 Membimbing siswa menyimpulkan percobaan yang dilakukan.
Mengkomunikasikan:
 Meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk menyampaikan data hasil percobaan
Menganalisis dan mengevaluasi pemecahan masalah
Mengkomunikasikan:
 Meminta setiap kelompok menanggapi hasil kerja kelompok lain dan meminta siswa menghargai pendapat
kelompok yang telah menanggapi
 Membimbing siswa dalam mengevaluasi pemecahan masalah. Pendidikan karakter
Menanya:
 Memberi kesempatan bertanya kepada siswa dan menanggapinya.
Penutup
 Membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
 Memberikan soal evaluasi
 Menyampaikan bahwa hasil evaluasi akan dibagikan pada pertemuan selanjutnya
 Mengingatkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya mengenai penjumlahan vektor baik melalui buku
pelajaran maupun internet.

Pertemuan 3
Pendahuluan Literasi media
Mengorientasikan siswa pada masalah
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Meminta siswa mengingat materi terdahulu mengenai besaran fisis, dimensi, alat-alat ukur dan ketelitiannya,
ketidakpastian serta angka penting.
 Menampilkan animasi mengenai peristiwa melakukan pengukuran. (mengamati)
 Meminta siswa mengidentifikasikan masalah dari animasi yang ditampilkan. (mengamati)
 Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu percobaan melakukan pengukuran besaran panjang.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan bentuk penilaiannya

Kegiatan Inti
Mengorganisasikan siswa untuk belajar
 Membagi siswa dalam kelompok-kelompok penyelidikan.
 Membagikan LKS pada masing-masing kelompok.
 Mencontohkan kembali penggunaan alat-alat ukur besaran panjang dengan memperhatikan ketepatan dan
ketelitian.
 Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya dan menanggapi. (menanya)
Membimbing penyelidikan siswa dalam kelompok
 Membimbing siswa merumuskan masalah dan hipotesis. (menanya)
 Membimbing siswa mengidentifikasi variabel. (mengamati)

Fatmawati, S.Pd RPP K.13 Semester Ganjil KD 3.2


 Membimbing siswa mendefinisioperasionalkan variabel. (menanya)
 Membimbing siswa melakukan percobaan dipandu LKS (mencoba)
 Meminta siswa mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
 Meminta siswa mendokumentasikan proses percobaan.
 Mengamati dan menilai proses tersebut. Literasi digital
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Mengasosiasi:
 Membimbing siswa mengolah dan menyajikan data hasil pengukuran dengan memperhatikan ketepatan,
ketelitian, dan aturan angka penting.
 Membimbing siswa menyimpulkan percobaan yang dilakukan.
Mengkomunikasikan:
 Meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk menyampaikan data hasil percobaan
Menganalisis dan mengevaluasi pemecahan masalah
Mengkomunikasikan:
 Meminta setiap kelompok menanggapi hasil kerja kelompok lain dan meminta siswa menghargai pendapat
kelompok yang telah menanggapi
 Membimbing siswa dalam mengevaluasi pemecahan masalah. Pendidikan karakter
Menanya:
 Memberi kesempatan bertanya kepada siswa dan menanggapinya.
Penutup
 Membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
 Memberikan soal evaluasi
 Menyampaikan bahwa hasil evaluasi akan dibagikan pada pertemuan selanjutnya
 Mengingatkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya mengenai penjumlahan vektor baik melalui buku
pelajaran maupun internet.

H. Penilaian

Aspek Teknik Instrumen

Pengetahuan Tugas dan tes tertulis Format penilaian tugas (substansi, bahasa, dan
estetika), dan tes uraian (soal dan penskoran)

Keterampilan Kinerja praktik, Format pengamatan kinerja praktik (merangkai,


Menulis (Laporan) mengukur, menyaji/ mengolah data), format
penilaian laporan (kesesuain struktur, detail
kegiatan, hasil grafik/persamaan/ kesimpulan,
dan dokumen pendukung)

Sikap Observasi Format pegamatan sikap (kejujuran data/


dokumen, disiplin waktu, tanggungjawab)

I. Praktik dan Dikusi


Eksperimen dilakukan secara berkelompok @ 3 – 5 orang untuk memperoleh data secara bersama. Laporan
praktik disusun secara individual dengan pengalaman dan persepsi masing-masing.
Eksperimen berikut ini untuk melakukan pengukuran berulang pada besaran panjang dengan berbagai alat
ukur panjang (mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup) serta melaporkan hasilnya dengan
memperhatikan ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting.
Eksperimen menggunakan mistar untuk mengukur panjang batang papan, pengukurang ini dilakukan dengan
berbagai posisi pengamatan, kemudian jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter kelereng, dan
mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan kertas.
Masukan data pengukuran ke dalam tabel data.

a. Tabel pengamatan pengukuran panjang batang (papan) kayu


Mistar centimeter
Pengukuran ke
(L ± ∆L) cm

Fatmawati, S.Pd RPP K.13 Semester Ganjil KD 3.2


1
2
3
4
5
Rata-rata
Ketidakpastian
pengukuran
Kesalahan

b. Tabel pengamatan pengukuran diameter kelereng


Jangka Sorong Mikrometer Sekup
Pengukuran ke
(D ± ∆D) mm (D ± ∆D) mm
1
2
3
4
5
Rata-rata
Ketidakpastian
pengukuran
Kesalahan

c. Tabel pengamatan pengukuran ketebalan kertas


Mikrometer sekup Jangka Sorong
Pengukuran ke
(T ± ∆T) Cm (T ± ∆T) mm
1
2
3
4
5
Rata-rata
Ketidakpastian
pengukuran
Kesalahan

Format Penilaian Praktek


Kinerja Praktik Menulis Laporan
Menyaji /Mengolah

Keseuaian Struktur

Detail Kegiatan

Pendukung
Merangkai

Mengukur

Dokumen

NO NAMA SISWA
Hasil
data

NILAI NILAI

1  

2  

3  

4                    

Fatmawati, S.Pd RPP K.13 Semester Ganjil KD 3.2


J. Instrumen Penilaian Tes Tertulis
SOAL TES TERTULIS
No Soal Jawaban/
skor
1. Kelompok besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah ........ E
a. Panjang, kuat arus, kecepatan
b. Intensitas cahaya, berat, waktu
c. Percepatan, kuat arus, gaya
d. Panjang, berat, intensitas cahaya
e. Jumlah zat, suhu, massa
2. Besaran-besaran berikut ini yangtidak termasuk C
besaran turunan adalah ....
a. massa jenis
b. momentum
c. jumlah zat
d. tekanan
e. usaha
3. Daya adalah usaha per satuan waktu. Dimensi dari daya adalah.... D
a. [M] [L] [T]-3
b. [M] [L] [T]-2
c. [M] [L] [T]-1
d. [M] [L]2 [T]-3
e. [M] [L]-2 [T]-2
4. Faktor-faktor yang membuat proses pengukuran B
menjadi tidak teliti, di antaranya:
(1) alat ukur,
(2) benda yang diukur,
(3) lingkungan, dan
(4) orang yang mengukur.
Pernyataan yang benar adalah ....
a. (1), (2), dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (4) saja
e. (1), (2), (3), dan (4)
5. Luas sebuah persegi adalah 25 cm 2, maka panjang sisi persegi tersebut B
menurut aturan angka penting adalah....
a. 50 cm
b. 5,0 cm
c. 5,00 cm
d. 5 x 100 cm
e. 5 x 101 cm
6. Hasil pengukuran jangka sorong di samping adalah .... C

a. 5,80 cm
b. 6,50 cm
c. 5,85 cm
d. 6,85 cm
e. 58,5 cm
7. Notasi ilmiah untuk 265.000.000.000 adalah .... C
a. 26,5 x 1011
b. 26,5 x 1011

Fatmawati, S.Pd RPP K.13 Semester Ganjil KD 3.2


No Soal Jawaban/
skor
c. 2,65 x 1011
d. 2,65 x 1010
e. 2,65 x 109
8. Hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup pada skala utama A
menunjukkan angka 4,5 mm dan skala nonius menunjuk angka 25, hasil
pengukurannya adalah ....
a. 4,75 mm
b. 4,55 mm
c. 4,57 mm
d. 4,85 mm
e. 45,7 mm
9. Tebal pelat logam diukur menggunakan mikrometer sekrup seperti pada A
gambar.

Tebal pelat logam dan jumlah angka pentingnya adalah....


a. 3,77 mm dan 3 AP
b. 37,7 mm dan 3 AP
c. 0,377 mm dan 4 AP
d. 0,0337 mm dan 5 AP
e. 377 mm dan 3 AP
10. D

Berdasarkan hasil pengukuran mikrometer sekrup di atas, maka hasil,


jumlah AP, dan penuliasan notasi ilmiahnya adalah (dalam satuan cm)....
a. 0,085 cm; 2AP ; 8,5 x 10-3 cm
b. 0,885 cm; 3AP ; 8,85 10-2 cm
c. 8,50 cm; 2AP ; 8,5 x 101 cm
d. 0,85 cm; 2AP ;8,5 x 10-1 cm
e. 0,858 cm; 3AP ; 858 x 10-1 cm
Pedoman Penilaian
skor perolehan
Nilai= x 100
10

Fatmawati, S.Pd RPP K.13 Semester Ganjil KD 3.2


LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan

KELAS : .……………..
Pernyataan
Pengungkapan Ketepatan
Kebenaran Dan lain
gagasan yang penggunaan
N Konsep sebaginya
Nama Peserta Didik orisinil istilah
o

Tidak

Tidak

Tidak
Tidak
Ya

Ya

Ya

Ya
1
2
3

Penilaian pengetahuan - Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Nama Pernyataan
Peserta Pengungkapan gagasan Kebenaran konsep Ketepatan penggunaan Jumlah
Didik yang orisinil istilah
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
.......
........
....

Mengetahui: Sungai Tabuk, Juli 2017


Kepala SMA Negeri 1 Sungai Tabuk Guru Bidang Studi

Drs. H.Sugianor. M.Pd Fatmawati, S.Pd.


NIP. 19580811 198803 1 004 NIP. 19860525 201001 2 028

Fatmawati, S.Pd RPP K.13 Semester Ganjil KD 3.2


Lampiran : Bahan Ajar
1. Bahan ajar Pertemuan pertama
1. Alat Ukur Panjang dan Ketelitiannya
a. Mistar
Jarak antara dua goresan pendek yang berdekatan pada mistar yang biasa Anda gunakan adalah 1 mm
atau 0,1 cm. Nilai ini menyatakan skala terkecil mistar. Jadi, skala terkecil mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm.
Ketelitian mistar adalah setengah dari skala terkecilnya. Jadi, ketelitian atau ketidakpastian mistar adalah

1
x 1 mm=0,5 mm atau 0,05 cm
2

Dengan ketelitian 0,05 cm, mistar dapat Anda gunakan untuk mengukur panjang buku fisika ini atau
panjang pensil Anda.
b. Jangka Sorong
Jangka sorong pada umumnya digunakan untuk mengukur diameter dalam benda, misalnya diameter
cincin atau diameter luar sebuah benda, misalnya diameter kelereng. Jangka sorong terdiri atas dua
bagian: rahang tetap dan rahang geser. Jangka sorong juga terdiri atas dua skala: skala utama dan nonius
(atau vernier). Sepuluh skala utama panjangnya 1 cm sedangkan 10 skala nonius panjangnya 0,9 cm. Jadi,
beda satu skala nonius dengan satu skala utama adalah: 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. Jadi,
skala terkecil jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Ketelitian jangka sorong adalah setengah dari
skala terkecilnya. Jadi, ketelitian jangka sorong adalah
1
x 1 mm=0,05 mm atau0,005 cm
2

Dengan ketelitian 0,005 cm maka jangka sorong dapat Anda gunakan untuk mengukur diameter kelereng
atau tebal keeping logam dengan teliti (akurat).

Gambar 2. Jangka sorong dan bagian-bagiannya

c. Mikrometer Sekrup
Pada mikrometer sekrup, skala utama tertera pada selubung dan nonius tertera pada selubung luar. Jika
selubung luar Anda putar lengkap 1 kali maka rahang geser dan juga selubung maju dan mundur 0,5 mm.
Karena selubung luar memiliki 50 skala, maka 1 skala pada selubung luar sama dengan jarak maju atau
mundur rahang geser sejauh 0,5 mm/50 = 0,01 mm. Jadi, skala terkecil mikrometer sekrup adalah 0,01 mm
atau 0,001 cm. Ketelitian mikrometer sekrup adalah setengah dari skala terkecilnya.
Dengan ketelitian 0,0005 cm maka mikrometer sekrup dapat Anda gunakan untuk mengukur tebal besi
atau diameter kawat tipis dengan teliti.

Gambar 3. Micrometer sekrup dan bagian-bagiannya


2. Ketidakpastian pada Hasil Percobaan
a. Aspek-aspek Pengukuran
Ketelitian (akurasi) adalah suatu aspek yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai hasil
pengukuran alat ukur dengan nilai benar x 0. Ketelitian pengukuran berhubungan dengan ketidakpastian
∆x
relatif, x 100 % .
x

Fatmawati, S.Pd RPP K.13 Semester Ganjil KD 3.2


Ketepatan (presisi) adalah suatu aspek pengukuran yang menyatakan kemampuan alat ukur
untuk memberikan hasil pengukuran sama pada pengukuran berulang. Alat ukur dikatakan memiliki
presisi tinggi bila dipakai untuk mengukur suatu besaran fisika secara berulang memberikan hasil yang
tidak banyak berubah.
Kepekaan (sensitivitas) adalah aspek pengukuran yang menyatakan ukuran minimal yang masih
dapat dideteksi (dikenal) oleh alat ukur.
b. Ketidakpastian Mutlak dan Relatif
Telah Anda ketahui bahwa baik pengukuran tunggal maupun pengukuran berulang, hasilnya
dilaporkan sebagai x=x 0 ± ∆ x . ∆ x dinamai sebagai ketidakpastian mutlak. Ketidakpastian mutlak
berhubungan dengan ketepatan pengukuran: makin kecil ketidakpastian mutlaknya, makin tepat
pengukuran tersebut. Ketepatan pengukuran dapat dinyatakan sebagai
∆x
ketepatan=1−
x
dengan ∆ x=| xi −x|
∆x
Cara lain untuk menyatakan ketidakpastian suatu besaran adalah menggunakan ketidakpastian relatif, yaitu ,
x
yang tidak memiliki satuan. Ketidakpastian relatif sering dinyatakan dalam persen dengan mengalikan 100%.
Ketidakpastian relatif berhubungan dengan ketelitian pengukuran: makin kecil ketidakpastian relatif, makin tinggi
ketelitian pengukuran tersebut.
Persamaan yang menghubungkan ketidakpastian relatif dengan ketelitian pengukuran dinyatakan
sebagai
ketelitian ( % ) =100 %−KR(%)

3. Angka Penting
a. Notasi Ilmiah
Pada penulisan hasil pengukuran sangat besar atau sangat kecil biasa nya memerlukan tempat yang
lebar dan sering salah penulisannya. Untuk mengatasi masalah ini, kita dapat menggunakan notasi ilmiah
atau notasi baku.
dimana : a adalah bilangan asli mulai dari 1 sampai dengan 9, n
a , … x 10
n adalah eksponen dan merupakan bilangan bulat.
Dalam persamaan di atas,
a , … disebut bilangan penting, dan
n
10 disebut orde besar.

b. Aturan Angka Penting

Aturan Angka Penting


Semua angka bukan nol adalah angka penting
Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk
angka penting
Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir dari angka-angka
yang ditulis dibelakang koma decimal termasuk angka penting.
Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal
adalah bukan angka penting.
Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya yang
memiliki angka-angka nol pada deretan akhir harus dituliskan dalam
notasi ilmiah agar jelas apakah angka-angka nol tersebut termasuk
angka penting atau bukan.

Fatmawati, S.Pd RPP K.13 Semester Ganjil KD 3.2

Anda mungkin juga menyukai