Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri ……………


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X/satu
Materi Pokok : Besaran Fisika dan Satuan (Pengukuran)
Alokasi Waktu/ Pertemuan : 3 Jam pelajaran/1 x Pertemuan

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2. Menerapkan prinsip- prinsip 3.2.1. Mengorganisasikan besaran,


pengukuran besaran fisis, ketepatan, satuan, dimensi dan alat ukur
ketelitian dan angka penting, serta 3.2.2. Membandingkan besaran pokok
notasi ilmiah. dan besaran turunan serta dapat
memberikan contohnya dalam
kehidupan sehari-hari.

4.2.Menyajikan hasil pengukuran 4.2.1.Menjalankan prosedur pengukuran


besaranfisis berikut ketelitiannya berkaitan dengan besaran panjang,
dengan menggunakan peralatan dan massa dan waktu.
4.2.2.Melakukan pengukuran beberapa
teknik yang tepatserta mengikuti
benda dan pembacaan hasil
kaidah angka penting untuk suatu pengukuran dengan benar berkaitan
penyelidikan ilmiah. dengan besaran panjang, massa, dan
waktu beserta dengan
ketidakpastiannya.
4.2.3.Membandingkan beberapa hasil
pengukuran dan menyajikannya
dalam bentuk grafik.
4.2.4.Menarik kesimpulan tentang
besaran fisis yang diukur
berdasarkan hasil pengukuran dan
kesalahan pengukuran yang telah
disajikan dalam bentuk grafik.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan percobaan dan diskusi kelompok,siswa diharapkan dapat
1. menjelaskan fungsi dan kegunaan jangka sorong dan micrometer
sekrup dengan benar dan menunjukkan kemajuan dalam sikap jujur.
2. mengukur diameter dalam dan luar serta kedalaman suatu benda
dengan menggunakan jangka sorong dan atau micrometer sekrup
dengan benar dan menunjukkan kemajuan dalam teliti dan tanggung
jawab.

C. Materi Pembelajaran
 Jangka sorong.
 Mikrometer sekrup.

D. Model dan Metode


Model Pembelajaran: Discovery learning.
Metode : Diskusi, eksperimen

E. Media
1. Media Presentasi
2. Peralatan praktikum : jangka sorong dan mikrometer sekrup.

F. Sumber Belajar
1. Halliday & Resnick. 1991. Fisika 1,2 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
2. Marthen Kanginan. 1996. Fisika SMA kelas X. Jakarta: Erlangga.
3. Hari Subagja . Fisika untuk kelas X. Bumi Aksara
4. Internet.

G. Langkah Pembelajaran
Pendahuluan (15 menit)
 Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
 Apersepsi :
Pada pelajaran sebelumnya kita sudah mempelajari besaran pokok dan satuannya.
Salah satunya adalah besaran panjang. Sebutkan alat ukur panjang yang sudah
pernah kalian gunakan?
 Motivasi :
Jarak klep sepeda motor diukur dengan jangka sorong. Bagaimana cara mengukur
dengan jangka sorong?Bagaimana cara mengukur kedalaman air dalam gelas?
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
dan membagi siswa ke dalam kelompok kecil serta membagikan lembar kerja
siswa.
Kegiatan Inti (90 menit)

TAHAP
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
Fase 1 1. Menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dengan meminta siswa
Stimulation untuk mengamati gambar jangka sorong dan micrometer
(stimulasi/pemberian sekrup.
rangsangan)
Fase 2 1. Membimbing siswa untuk mempertanyakan kegunaan
Problem statemen jangka sorong dan micrometer sekrup.
(pertanyaan / 2. Membimbing siswa untuk mempertanyakan cara
identifikasi masalah) menggunakan jangka sorong dan micrometer sekrup.

Fase 3 1. Membimbing siswa melakukan eksperiment dengan teliti


Data collection dan cermat tentang pengukuran beberapa benda yang telah
(pengumpulan data) disiapkan dengan menggunakan jangka sorong dan
micrometer sekrup.
2. Membimbing siswa dalam membaca ukuran jangka sorong
dan micrometer sekrup dengan teliti dan cermat sesuai
dengan aturan penulisan angka penting.
3. Membimbing siswa untuk memasukkan data dengan sikap
jujur ke dalam table yang ada pada LKS.

Fase 4 1. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil


Data processing kegiatan
(pengolahan data)
Fase 5 1. Dengan rasa tanggung jawab perwakilan dari tiap kelompok
Generalization diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok
(menarik kesimpulan 2. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok siswa dan
/ generalisasi) memberikan informasi yang sebenarnya.

Penutup (30 menit)


1. Siswa di bawah bimbingan guru membuat rangkuman tentang fungsi/kegunaan
jangka sorong dan mikrometer sekrup.
2. Guru membimbing siswa untuk melakukan refleksi dan menemukan nilai-nilai
positif dari aktivitas hari ini.
3. Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

H. Penilaian
1. Teknik dan instrument penilaian
Aspek Teknik Instrumen
Pengetahuan Tugas dan tes Format penilaian tugas (substansi, bahasa,
tertulis dan estetika), dan tes uraian (soal dan
penskoran)
Aspek Teknik Instrumen
Keterampilan Kinerja praktik, Format pengamatan kinerja praktik
Menulis (Laporan) (merangkai, mengukur, menyaji/mengolah
data), format penilaian laporan (kesesuain
struktur, detail kegiatan, hasil
grafik/persamaan/ kesimpulan, dan
dokumen pendukung)
Sikap Observasi Format pegamatan sikap (kejujuran
data/dokumen, disiplin waktu,
tanggungjawab)

Ruang Bentuk
Teknik
KD/IPK Lingkup Penilaian/Instru
Penilaian
Penilaian men
1 2 3 4
3.2.1. Mengidentifikasi Pengetahuan
instrument pengukuran spt : Lisan
mistar dan jangkar sorong
yang akan di ajarkan.
Daftar pertanyaan
3.2.2. Membaca ketelitian Pengetahuan
untuk Tanya
(akurasi) dan ketepataan Tertulis
jawab, Uraian,
(presisi).
pilhan ganda
3.2.3. Menunjukkan ketelitian Pengetahuan
Lembar
(akurasi) dan ketepataan Tertulis
Penugasan
(presisi)
3.2.4. Menghitung kesalahan Pengetahuan
Tertulis
pengukuran
3.2.5. Menerapkan penggunaan Pengetahuan
Tertulis
angka penting

2. Lembar pengamatan sikap


Butir Pos/ Tindak
No Waktu Nama Kejadian/Perilaku
Sikap Neg Lanjut
1 ………. HERI Meninggalka Tanggu - Dipanggil
laboratorium tanpa ng untuk
membersihkn meja Jawab membersihkan
dan alat bahan yang meja dan alat
sudah dipakai. bahan yang
sudah dipakai.
Dilakukan
pembinaan.
2 ……….. ASNAH Melapor kepada Jujur + Diberi
pendidik bahwa dia apresiasi/
memecahkan gelas pujian atas
ukur tanpa sengaja kejujurannya.
ketika sedang Diingatkan
melakukan agar
praktikum. lain kali lebih
berhati-hati.
3 ……….. SELLA Aktif bertanya dan Percaya + Diberikan
menjawab dalam diri diapresiasi
presentasi kelompok
dst

3. Penilaian praktikum

Ruang Bentuk
Teknik
KD/IPK Lingkup Penilaian/Instru
Penilaian
Penilaian men
1 2 3 4
4.2.2. Mengamati pembuatan Keterampilan Unjuk kinerja
daftar (tabel) nama
besaran, alatukur, cara
mengukur
4.2.3.Mendiskusikanprinsip- Keterampilan Unjuk kinerja
prinsip pengukuran
Daftar Cek
(ketepatan, ketelitian,
Aktivitas/
dan angkapenting),cara
Rubrik penilaian
menggunakan alat ukur,
kinerja dan produk
cara membaca skala,
( Laporan)
cara menuliskan
hasilpengukuran
4.2.4. Membuat laporan Keterampilan Unjuk kinerja
tertulisdan dan Portofolio
mempresentasikan hasil
pengukuran

Rubrik Penilaian Praktikum

N TAHAPAN / INDIKATOR KERJA SKOR


O KOMP 1 2 3

Memilih benda yang akan diukur


1 PERSIAPAN dengan jangka sorong

1. Mengukur diameter dalam dan


diameter luar serta kedalaman air
2 PROSES
dengan menggunakan jangka
sorong dengan teknik yang tepat.
2. Mengukur diameter benda
dengan mikrometer sekrup
dengan benar.
3. Membaca hasil pengukuran
dengan mempertimbangkan
ketelitian

Menyajikan/menuliskan hasil
3 PELAPORAN pengukuran dengan mengikuti kaidah
angka penting

skor yang diperolah


Nilai = x 100
skor total

Tepat = 3
Kurang tepat = 2
Tidak tepat = 1
Tepat = 3
Kurang tepat = 2
Tidak tepat = 1

Teliti = 3
Kurang teliti = 2
Tidak teliti = 1

4. Tes Objektif

1. Hasil pengukuran oleh jangka sorong seperti pada gambar di bawah ini dengan
ketelitian 0,01 cm adalah…...cm
2 cm 3 cm a. 2,13 c. 2,04 e. 2,24
b. 2,14 d. 2,35

0 10

2. Hasil pengukuran dari micrometer sekrup seperti pada gambar di bawah ini adalah......

a. 2,00 mm c. 2,25 mm
0 35 b. 2,80 mm d. 2,35
25 c. 2,30 mm
3. Pelat tipis di ukur dengan jangka sorong panjangnya 7,26 cm dan lebarnya 0,40
cm. Luas pelat tersebut menurut aturan penulisan angka penting adalah……
a. 2,904 cm2 b. 2,90 cm2 c.2,91 cm2 d. 2,9 cm2 e. 3 cm2

4. Notasi ilmiah untuk bilangan 0,0009187 adalah….


a. 9,187 x 10-3 d. 9,187 x 10-5
b. 9,187 x 10-4 e. 918,7 x 10-8
-4
c. 91,87 x 10

A. PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN


PEMBELAJARAN REMEDIAL
1. Rencana Kegiatan:
a. Peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
b. Pemberian program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakang
bahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik
2. Bentuk Pelaksanaan Remedial:
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
b. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.
c. Pemanfaatan tutor sebaya.
d. dan lain-lain, yang semuanya diakhiri dengan ulangan
3. Teknik Pembelajaran Remedial:
a. Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta
didik yang mengikuti remedial maksimal 20%
b. Penugasan kelompok diakhiri dengan penilaian individual bila jumlah
peserta didik yang mengikuti remedi kurang dari 50%
c. Pembelajaran ulang diakhiri dengan penilaian individual bila jumlah peserta
didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %
4. Nilai Remedial:
Nilai remedialyang ditentukan adalah sesuai dengan KKm, kebijakan ini
dilakukan agar tidak ada kesenjangan kepada peserta didik yang sudah mencapai
KKM

PEMBELAJARAN PENGAYAAN

1. Peserta didik yang sudah mencapai KKM ( tuntas ) yang ditetapkan dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Pemberian program pembelajaran pengayaan berfokus pada pendalaman dan
perluasan dari kompetensi yang dipelajari peserta didik
3. Dilaksanakan hanya satu kali, tidak berulang kali sebagaimana remedial
4. Dilaksanakan dalam bentuk belajar kelompok dan belajar mandiriberdasrkan
minat dari peserta didik, misalnya kegiatan memecahkan masalah dan tutor
sebaya
5. Kepada peserta didik yang mengikuti pembelajarn pengayaan diberikan reward
berdasarkan kebijakan guru dengan melihat minat dan keseriusan, hasil belajar
dari peserta didik
B. LAMPIRAN
1. Lampiran 1: Instrumen Peniaian HOTS
2. Lampiran 2: Materi Pembelajaran
3. Lampiran 3: LKS
Lampiran 1: Instrumen Penilaian HOTS
Kisi-Kisi Soal (HOTS/LOTS)
Nomor
Kd/ipk Materi pembelajaran Kelas/semester Level kognitif*) Bentuk soal
soal
1 2 3 4 5 6
3.2.1. Mengidentifikasi
instrument pengukuran spt :
Pengukuran: C1 Tanya jawab 1, 2
mistar dan jangkar sorong yang
akan di ajarkan 1. Ketelitian (akurasi) dan
3.2.2. Membaca ketelitian ketepatan (presisi)
2. Penggunaan alat ukur C1 Pilihan ganda 3
(akurasi) dan ketepataan (presisi). X MIA/1
3.2.3. Menunjukkan ketelitian 3. Kesalahan
C1 Pilihan ganda 4
(akurasi) dan ketepataan (presisi) pengukuran
3.2.4. Menghitung kesalahan 4. Penggunaan angka C2 Uraian 5
pengukuran penting
3.2.5 Menerapkan penggunaan
C3 Uraian 6
angka penting
Lampiran 2. Bahan Ajar
1. Bahan ajar Pertemuan pertama
1.1. Pengertian pengukuran dan ketidakpastian Pengamatan
Pengukuran adalah kegiatan mengukur besaran fisika dari sebuah obyek
atau benda.Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan.
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan mempunyai satuan.Satuan
adalah pembanding dalam suatu pengukuran. Pengukuran adalah aktivitas
membandingkan sesuatu yang diukur dengan sesuatu yang lain yang sejenis dan
telah ditetapkan satuannya. Contoh: 1. Pak Abu mengukur panjang meja, hasilnya
panjang meja Pak Abu adalah 7 jengkal. Besaran = panjang meja = panjang
Besarnya = 7 Satuannya = jengkal 2. Abdel mengukur tinggi badan Temon
dengan meteran, hasilnya tinggi badan Temon adalah 172 cm. Besaran = tinggi
badan = panjang Besarnya = 172 Satuan = cm Mengukur selalu menimbulkan
ketidakpastian. Artinya, tidak ada jaminan bahwa pengukuran ulang akan
memberikan hasil yang tepat sama. Ada tiga sumber utama yang menimbulkan
ketidakpastian pengukuran, yaitu: 1) Ketidakpastian Sistematik Ketidakpastian
sistematik bersumber dari alat ukur yang digunakan atau kondisi yang menyertai
saat pengukuran.
Bila sumber ketidakpastian adalah alat ukur, maka setiap alat ukur tersebut
digunakan akan memproduksi ketidakpastian yang sama. Yang termasuk
ketidakpastian sistematik adalah antara lain: a. Ketidakpastian Alat
Ketidakpastian ini muncul akibat kalibrasi skala penunjukkan angka pada alat
tidak tepat, sehingga pembacaan skala menjadi tidak sesuai dengan yang
sebenarnya. Misalnya, kuat arus listrik yang melewati suatu beban sebenarnya 1,0
A, tetapi bila diukur menggunakan suatu Ampermeter tertentu selalu terbaca 1,2
A.
Karena selalu ada penyimpangan yang sama, maka dikatakan bahwa
Ampermeter itu memberikan ketidakpastian sistematik sebesar 0,2 A.Untuk
mengatasi ketidakpastian tersebut, alat harus di kalibrasi setiap akan
dipergunakan. b. Kesalahan Nol Ketidaktepatan penunjukan alat pada skala nol
juga melahirkan ketidakpastian sistematik. Hal ini sering terjadi, tetapi juga sering
terabaikan.Sebagian besar alat umumnya sudah dilengkapi dengan sekrup
pengatur/pengenol.Bila sudah diatur maksimal tetap tidak tepat pada skala nol,
maka untuk mengatasinya harus diperhitungkan selisih kesalahan tersebut setiap
kali melakukan pembacaan skala.c. Waktu Respon Yang Tidak Tepat
Ketidakpastian pengukuran ini muncul akibat dari waktu pengukuran
(pengambilan data) tidak bersamaan dengan saat munculnya data yang seharusnya
diukur, sehingga data yang diperoleh bukan data yang sebenarnya. Misalnya, kita
ingin mengukur periode getar suatu beban yang digantungkan pada pegas dengan
menggunakan stopwatch.Selang waktu yang diukur sering tidak tepat karena
pengukur terlalu cepat atau terlambat menekan tombol stopwatch saat kejadian
berlangsung.d. Kondisi Yang Tidak Sesuai Ketidakpastian pengukuran ini muncul
karena kondisi alat ukur dipengaruhi oleh kejadian yang hendak diukur. Misalkan
mengukur panjang kawat baja pada suhu tinggi menggunakan mistar logam. Hasil
yang diperoleh tentu bukan nilai yang sebenarnya karena panas mempengaruhi
objek yang diukur maupun alat pengukurnya. 2) Ketidakpastian Random (Acak)
Ketidakpastian random umumnya bersumber dari gejala yang tidak mungkin
dikendalikan secara pasti atau tidak dapat diatasi secara tuntas. Gejala tersebut
umumnya merupakan perubahan yang sangat cepat dan acak hingga pengaturan
atau pengontrolannya di luar kemampuan kita. Misalnya: a. Fluktuasi pada
besaran listrik. Tegangan listrik selalu mengalami fluktuasi (perubahan terus
menerus secara cepat dan acak).Akibatnya kalau kita ukur, nilainya juga
berfluktuasi.

Lampiran 3. Modul Belajar Praktik


3.1. Praktik dan Diskusi
Eksperimen dilakukan secara berkelompok @ 4 – 5 orang untuk memperoleh data
secara bersama.Laporan praaktik disusun secara individual dengan pengalaman dan
persepsi sesuai masing-masing.
a. Mistar memiliki daya ukur maksimum bervariasi mulai dari 10 cm, 20 cm, 30 cm,
50 cm, sampai 100 cm. Perhatikan cara mengukur panjang sebuah benda dengan
Mistar seperti pada gambar berikut! Mistar di bawah ini memiliki skala terkecil
cm = 0,1 cm = 1 mm. Letakkan ujung sebelah kiri benda tepat berimpit dengan
titik nol, dan perhatikan angka yang ditunjukkan skala mistar pada ujung sebelah
kanan.
b. Jangka Sorong Jangka Sorong adalah alat ukur panjang yang dapat dipergunakan
untuk mengukur diameter sebuah bola, dalam dan diameter luar dari sebuah pipa,
dengan batas ukur maksimum dengan k ± 15 cm. Jangka Sorong memiliki
ketelitian mm = 0,1 mm = 0,01 cm
Perhatikan gambar benda yang sedang diukur diameternya!
Kegiatan 1 Tugas: Coba ulangi kegiatan 1 dengan dua macam benda yang
berbeda.
a. Catat berapa skala utama dan skala nonius untuk setiap benda yang anda ukur.
b. Nyatakan hasil yang anda dapat dengan satuan cm dan mm.
c. Mikrometer Skrup Mikrometer Skrup adalah alat ukur panjang yang dapat
dipergunakan untuk mengukur ketebalan plat, misalnya plat baja. Mikrometer
sekrup lebih teliti dibandingkan jangka sorong. Ketelitiannya mm = 0,01 mm.
Kegiatan 2 membaca skala diameter mur
Kegiatan 2 Tugas: Coba ulangi kegiatan b dengan dua macam benda yang
berbeda.
a. Catat berapa skala utama dan skala nonius untuk setiap benda yang anda ukur.
b. Nyatakan hasil yang anda dapat dengan satuan cm dan mm.
d. Mengukur Massa Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu
benda. Satuan massa dalam SI adalah satu kilogram Waktu satuan SI-nya adalah
sekon (s). Contoh alat ukur waktu: jam, stop watch, arloji. Sedangkan alat ukur
waktu yang paling akurat adalah jam atom. Contoh: Seorang siswa mengukur
waktu 20 kali ayunan sebuah Bandul Sederhana, Tepat ayunan ke duapuluh skala
Stopwatch terlihat seperti gambar berikut ! Hasil pengukurannya adala: 25,5
sekon.
Mikrometer
No Mistar Jangka sorong Massa
sekrup
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Menginterpretasi Data, Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan Hasilnya


Buatlah grafik (No-alat ukur) dengan alat ukur sebagai sumbu x dan No. sebagai
sumbu y

Dari grafik yang terbentuk, tuliskan kesimpulan yang menyatakan ketelitian dan
ketepatan dari setiap alat ukur
...........................................................................................................................................
..............................................
...........................................................................................................................................
..............................................
...........................................................................................................................................
..............................................
...........................................................................................................................................
...........................................
evaluasi hasil data, grafik, dan regresi yang dihasilkan. Tuliskan kekeliruan atau
kelemahan praktik yang mungkin terjadi!
……………………………..
………………………………………………………………………………………
…..………………………………………..
………………………………………………………………………………………
…..………………………………………..
……………………………………………………………………………………
Tuliskan saran dan rekomendasi untuk memperbaiki eksperimen!
…………………………………..
………………………………………………………………………………………
…..………………………………………..
………………………………………………………………………………………
…..………………………………………..
………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai