Anda di halaman 1dari 60

1

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


PENGUKURAN 2

INFORMASI UMUM
1. IDENTITAS
Nama Penulis : Muh. Nurqamarullah, S.Pd., M.Pd.
Asal Instansi : UPT SMA Negeri 14 Sinjai
Tahun Penyusunan : 2023
Fase/Kelas : E/X
Kode Perangkat : FIS.E.X.SMAN14SJI.2023
Perkiraan Peserta Didik : 20 – 25
Jumlah Pertemuan : 8 Pertemuan (8 x 3JP)
Kata Kunci : Pengukuran Besaran Fisis, Besaran dan Satuan,
Angka Penting

2. PROFIL PELAJAR PANCASILA


- Bernalar kritis : Mengindentifikasi, mengklarifikasi dan mengola
informasi
- Kreatif : Menghasilkan gagasan yang orisinal
- Bergotong royong : Aktif berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama
- Mandiri : Mengembangkan refleksi diri

3. SARANA DAN PRASARANA


a. Alat dan Bahan b. Media Pembelajaran

- Mistar - Bahan ajar power point


- Jangka sorong - LKPD
- Mikrometer sekrup - Video pembelajaran
- Neraca O-Haus - Gambar alat ukur
- Stop Watch - Gambar kegiatan pengukuran
- Laptop
- LCD Proyektor

4. TARGET PESERTA DIDIK


- Peserta didik regular/tipikal (umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna
dan memahami materi ajar)
- Peserta didik dengan kusulitan belajar (terbatas pada kesulitan dalam memahami
materi dan minat belajar, diberikan pembelajaran diferensiasi dan remidial)
- Peserta didik berpencapaian tinggi (diberikan pembelajaran pengayaan dan
latihan soal-soal HOTS)

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


3

5. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


a. Pendekatan & Model Pembelajaran b. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pembelajaran Diferensiasi Diskusi, praktikum/percobaan dan
Model : Discovery Learning dan Inquiry penyelidikan ilmiah

KOMPONEN INTI
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
10.1 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan penyelidikan ilmiah
dengan menggunakan alat ukur panjang

2. INDIKATOR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN


a. Pemahaman Sains b. Keterampilan Proses

1) Mengelompokkan alat ukur 1) Mendemonstrasikan cara membaca


berdasarkan besaran fisisnya. skala hasil pengukuran panjang
2) Menentukan satuan dan dimensi 2) Melakukan pengukuran dengan
dari besaran turunan. alat ukur panjang.
3) Mendeskripsikan kaidah-kaidah 3) Menyajikan hasil pengukuran
notasi ilmiah dan angka penting. dengan menggunakan aturan
4) Menjelaskan cara menggunakan angka penting.
alat ukur panjang sesuai prinsip- 4) Merancang dan melakukan
prinsip pengukuran. penyelidikan melalui metode
5) Menentukan nilai ilmiah untuk mengetahui
ketidakpastian pada pengukuran permasalahan suatu kasus terkait
berulang. pengukuran.

3. PENGETAHUAN PRASARAT
Peserta didik telah memahami konsep dan cara melakukan pengukuran sederhana
seperti pengukuran panjang dengan menggunakan mistar dan melakukan
percobaan sederhana dengan metode ilmiah, sebagaimana yang pernah dipelajari
di SMP terkait materi hakikat sains, pengukuran dan metode ilmiah.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


4

4. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi, praktikum dan penyelidikan
ilmiah, peserta didik dapat memahami arti penting pengukuran dalam kehidupan
sehari-hari dan metode ilmiah dalam sebuah penyelidikan. Peserta didik mampu
melakukan pengukuran dengan benar sesuai ketelitian alat ukur, mampu
menuliskan hasil pengukuran dengan angka penting dan notasi ilmiah serta mampu
melakukan penyelidikan sesuai langkah-langkah dalam metode ilmiah.

5. PERTANYAAN PEMANTIK
Pertemuan pertama
Perhatikan gambar berikut!

Pola baju Menimbang gula Mengukur diameter mesin Mengukur diameter mata bor
https://www.google.com/

Setelah peserta didik mengamati gambar, peserta didik diminta mengajukan


pertanyaan “ mengapa” dan “ bagaimana” terhadap gambar tersebut!

Bila tidak muncul pertanyaan, maka guru dapat memberikan


pertanyaan pemantik, sebagai berikut:
1. Tahukah kalian bagaimana bila dalam kehidupan tidak ada alat ukur?
2. Adakah perbedaan alat ukur yang digunakan ketika kita mengukur pola
baju, mengukur diameter mesin atau mengukur diameter mata bor?
Mengapa digunakan alat ukur yang berebeda?
3. Tahukah kalian, bagaimana kaitan antara pengukuran dengan besaran
dan satuan?

Keterangan: Pertanyaan pemantik untuk pertemuan selanjutnya tersaji dalam kegiatan pembelajaran

Pertemuan Alokasi wkt Materi Ajar


6. MATERI AJAR

1–2 2 x 3 JP Macam-macam alat ukur, besaran dan satuan (terlampir)


3–4 2 x 3 JP Penggunaan alat ukur panjang (terlampir) Aturan
5–6 2 x 3 JP angka penting dan notasi ilmiah; Nilai ketidakpastian
pada pengukuran berulang (terlampir)
7–8 2 x 3 JP Penerapan metode ilmiah dalam penyelidikan mencari
massa jenis material baut (terlampir)

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


5

7. KEGIATAN PEMBELAJARAN

a. Pertemuan pertama dan kedua (Discovery Learning), 6 JP


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu
PENDAHULUAN
1) Guru memberi salam dan mengabsen kehadiran peserta didik. 15
2) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali pembelajaran menit
dengan:
- Menanyakan kondisi dan keadaan peserta didik
- Meminta peserta didik merapikan meja dan kursi, membersihkan
lingkungan sekitar tempat duduk.
3) Guru menuliskan topik/sub topik materi di papan tulis (Pengukuran, sub
topik “Macam-macam alat ukur, Besaran dan Satuan”), serta indikator
capaian tujuan pembelajaran, dilanjutkan dengan mengecek pemahaman
awal peserta didik dengan menanyakan hakikat pengukuran, definisi
besaran dan satuan sebagaimana pelajaran di SMP.
4) Guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 4 – 5 orang peserta didik (pembagian kelompok dapat
diintegrasikan dengan permainan sederhana/ice breaking)

KEGIATAN INTI
Stimulus 1) Untuk pertemuan pertama, guru menampilkan 10
gambar sebagaimana tertuang dalam kolom menit
pertanyaan pemantik.

2) Peserta didik mengamati dan mengidentifikasi hal-


hal penting dalam gambar tersebut
Mengidentifikasi 1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik 15
Masalah untuk mengajukan pertanyaan/ide terkait gambar, menit
dengan pertanyaan “mengapa atau bagaimana…?” .
2) Guru membimbing/mengarahkan peserta didik
untuk untuk mengidentifikasi masalah dengan
memberikan pertanyaan sesuai di kolom pertanyaan
pemantik :
▪ Tahukah kalian bagaimana bila dalam kehidupan
tidak ada alat ukur?
▪ Adakah perbedaan alat ukur yang digunakan ketika
kita mengukur pola baju, mengukur diameter mesin
atau mengukur diameter mata bor? Mengapa
digunakan alat ukur yang berebeda?
▪ Tahukah kalian, bagaimana kaitan antara pengukuran
dengan besaran dan satuan?

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


6

a. Pertemuan pertama dan kedua (Discovery Learning), 6 JP


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu
3) Peserta didik menjawab pertanyaan guru.
4) Guru membagikan LKPD 1.1 yang diadopsi dari buku
siswa/ buku IPA kelas X Kemendikbudristek aktivitas
1.1 dan aktivitas 1.2 sebagaimana yang tertuang pada
halaman 4 dan 7.

Mengumpulkan 1) Peserta didik berdiskusi mencari informasi melalui 25


Informasi/data membaca uraian materi dalam buku siswa dan kaji menit
pustaka dan browsing internet untuk menjawab LKPD
(buku siswa aktivitas 1.1 dan aktivitas 1.2)
2) Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik.

Mengola 1) Peserta didik dalam kelompoknya berkerjasama 20


informasi/data menelaah jawaban masing-masing anggota untuk menit
disimpulkan menjadi jawaban kelompok.
2) Guru berkeliling disetiap kelompok untuk memberikan
bimbingan.

Kegiatan pembelajaran tahap selanjutnya dilanjutkan pada pertemuan kedua 5


(2 JP). Kerja/diskusi kelompok dapat dilanjutkan di rumah (diskusi dilakukan menit
melalui WA grup), dan mengakhiri pertemuan dengan salam.
Guru membuka pertemuan kedua dengan salam, mengabsensi peserta didik, 20
menanyakan progres pekerjaan dilanjutkan dengan mempersilahkan peserta menit
didik melanjutkan pekerjaannya.
Memverifikasi 1) Masing-masing peserta didik dalam kelompok 45
informasi/data mempresentasikan dan kelompok lainnya menanggapi menit
hasil kelompok lainya, guna mencari kesamaan,
kelebihan dan kekurangannya.
2) Guru membantu memberikan verifikasi jawaban
peserta didik dengan menjelaskan point-point penting
materi macam-acam alat ukur, besaran, satuan dan
dimensi melalui silde PPT.

Merumuskan 1) Peserta didik melalui bimbingan/ bersama-sama guru, 15


kesimpulan merumuskan kesimpulan terkait materi macam- menit
macam alat ukur, besaran, satuan dan dimensi.

PENUTUP
1) Peserta didik mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang belum 10
dipahami. menit
2) Guru memberikan refleksi terhadap pembelajaran dan menugaskan
peserta didik untuk mempelajari materi untuk pertemuan berikutnya

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


7

a. Pertemuan pertama dan kedua (Discovery Learning), 6 JP


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu
dan mencermati lembar kerja pada buku siswa yakni aktivitas 1.3 dan
aktivitas 1.4.
3) Guru menutup pertemuan dengan mengucapkan salam.

b. Pertemuan ketiga dan keempat (Discovery Learning), 6 JP


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu
PENDAHULUAN
1) Guru memberi salam dan mengabsen kehadiran peserta didik. 10
2) Guru menuliskan sub topik materi di papan tulis “Aturan angka penting menit
dan notasi ilmiah; Penggunaan alat ukur panjang, dan indikator capaian
tujuan pembelajaran; dilanjutkan dengan mengecek pemahaman awal
peserta didik dengan menanyakan jenis alat ukur berikut fungsinya.
3) Guru mengintruksikan agar peserta didik tetap berkelompok sesuai
kelompok pada pertemuan sebelumnya.

KEGIATAN INTI
Stimulus 1) Guru kembali menunjukkan gambar alat ukur panjang, 10
dan meminta peserta didik untuk mengamatinya. menit

2) Peserta didik mengamati dan mengidentifikasi hal-


hal penting dalam gambar tersebut

Mengidentifikasi 1) Guru membimbing/mengarahkan peserta didik 15


Masalah untuk untuk mengidentifikasi masalah dengan menit
memberikan pertanyaan pemantik:
- Tahukah kalian bagaimana cara menggunakan
kedua alat ukur panjang tersebut?
- Bagaimana cara membaca hasil pengukurannya?
2) Peserta didik menjawab pertanyaan guru.
3) Guru membagikan LKPD 1.2 yang modifikasi dari
buku siswa/ buku IPA kelas X Kemendikbudristek
aktivitas 1.3 dan aktivitas 1.4 halaman 8 dan 12.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


8

b. Pertemuan ketiga dan keempat (Discovery Learning), 6 JP


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu
Mengumpulkan 1) Peserta didik berdiskusi mencari informasi melalui buku 30
Informasi/data siswa dan sumber lainnya di internet untuk menit
mendapatkan informasi/dasar teori yang dibutuhkan.
2) Peserta didik melakukan pengukuran panjang
menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup
sebagaimana tertuang dalam LKPD (terlampir).
3) Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik.

Mengola 1) Peserta didik dalam kelompoknya berkerjasama untuk 20


informasi/data mengola data hasil pengukuran. menit
2) Guru berkeliling disetiap kelompok untuk memberikan
bimbingan

Kegiatan pengolaan data dapat dilanjutkan pada pertemuan keempat (2 JP). 5


Kerja/diskusi kelompok dapat dilanjutkan di rumah (diskusi dilakukan melalui menit
WA grup), dan mengakhiri pertemuan dengan salam.
Guru membuka pertemuan keempat dengan salam, mengabsensi peserta 20
didik, menanyakan progres pekerjaan dilanjutkan dengan mempersilahkan menit
peserta didik melanjutkan pekerjaannya.
Memverifikasi 1) Masing-masing peserta didik dalam kelompok 45
informasi/data mempresentasikan dan kelompok lainnya menanggapi menit
hasil kelompok lainya, guna mencari kesamaan,
kelebihan dan kekurangannya.
2) Guru membantu memberikan verifikasi akhir dengan
menjelaskan point-point penting cara penggunaan alat
ukur dan menyampaikan perbaikan data hasil
pengukuran.

Merumuskan 1) Peserta didik melalui bimbingan/ bersama-sama guru, 15


kesimpulan merumuskan kesimpulan terkait cara melakukan menit
pengukuran dan membaca hasilnya.

PENUTUP
1) Peserta didik mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang belum 10
dipahami. menit
2) Guru memberikan refleksi terhadap pembelajaran dan menugaskan
peserta didik untuk mempelajari materi untuk pertemuan berikutnya
dan mencermati lembar kerja pada buku siswa yakni aktivitas 1.5 dan
aktivitas 1.6.
3) Guru menutup pertemuan dengan mengucapkan salam.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


9

c. Pertemuan kelima & keenam (Discovery Learning), 6 JP


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu
PENDAHULUAN
1) Guru memberi salam dan mengabsen kehadiran peserta didik. 10
2) Guru menuliskan sub topik materi di papan tulis “Aturan angka penting menit
dan notasi ilmiah; Nilai ketidakpastian pada pengukuran berulang” dan
indikator capaian tujuan pembelajaran, dilanjutkan dengan mengecek
pemahaman awal peserta didik dengan menanyakan cara membaca hasil
pengukuran.
3) Guru mengintruksikan agar peserta didik tetap berkelompok sesuai
kelompok pada pertemuan sebelumnya.
KEGIATAN INTI
Stimulus 1) Guru kembali menunjukkan gambar alat ukur panjang, 10
dan meminta peserta didik untuk mengamatinya. menit

2) Peserta didik mengamati dan mengidentifikasi hal-


hal penting dalam gambar tersebut

Mengidentifikasi 1) Guru membimbing/mengarahkan peserta didik 15


Masalah untuk untuk mengidentifikasi masalah dengan menit
memberikan pertanyaan pemantik:
“Pada gambar tersebut tampak hasil panjang benda 2,55
cm dan sekumpulan sapi yang sedang digembalakan
sebanyak 255 ekor.”
- Menurut kalian apakah untuk mendapatkan angka
2,55 dengan angka 255 melalui proses yang sama?
Mengapa?
- Apa perbedaan angka 2,55 dan 255? Jelaskan!
2) Peserta didik dalam kelompoknya, berdiskusi untuk
menjawab pertanyaan guru.
3) Guru membagikan LKPD 1.3 yang modifikasi dari
buku siswa/ buku IPA kelas X Kemendikbudristek
aktivitas 1.5 dan aktivitas 1.6 halaman 14 dan 15.

Mengumpulkan 1) Peserta didik berdiskusi mencari informasi melalui buku 30


Informasi/data siswa dan sumber lainnya di internet untuk menjawab menit
LKPD.
2) Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


10

c. Pertemuan kelima & keenam (Discovery Learning), 6 JP


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu
Mengola 1) Peserta didik dalam kelompoknya berkerjasama 20
informasi/data menelaah jawaban masing-masing anggota untuk menit
disimpulkan menjadi jawaban kelompok.
2) Guru berkeliling disetiap kelompok untuk memberikan
bimbingan
Kegiatan pengolaan data dapat dilanjutkan pada pertemuan keenam (2 JP). 5
Kerja/diskusi kelompok dapat dilanjutkan di rumah (diskusi dilakukan melalui menit
WA grup), dan mengakhiri pertemuan dengan salam.
Guru membuka pertemuan keenam dengan salam, mengabsensi peserta 20
didik, menanyakan progres pekerjaan dilanjutkan dengan mempersilahkan menit
peserta didik melanjutkan pekerjaannya.
Memverifikasi 1) Guru meminta peserta didik mempresentasikan, 45
informasi/data sekaligus meminta masing-masing kelompok saling menit
memberi masukan.
2) Masing-masing peserta didik dalam kelompok
mempresentasikan dan kelompok lainnya
menanggapi, hasil kelompok lainya, guna mencari
kesamaan, kelebihan dan kekurangannya.
3) Guru membantu memberikan verifikasi akhir dengan
menjelaskan point-point penting materi Aturan angka
penting dan notasi ilmiah; Nilai ketidakpastian pada
pengukuran berulang melalui silde PPT.
Merumuskan 1) Peserta didik melalui bimbingan/ bersama-sama guru, 15
kesimpulan merumuskan kesimpulan terkait materi “Aturan menit
angka penting dan notasi ilmiah; Nilai ketidakpastian
pada pengukuran berulang.”
PENUTUP
1) Peserta didik mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang belum 10
dipahami. menit
2) Guru memberikan refleksi terhadap pembelajaran dan menugaskan
peserta didik untuk mempelajari materi untuk pertemuan berikutnya
dan mencermati lembar kerja pada buku siswa yakni aktivitas 1.7.
3) Guru menutup pertemuan dengan mengucapkan salam.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


11

d. Pertemuan ketujuh dan kedelapan (Inquiry)


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu
PENDAHULUAN
1) Guru memberi salam dan mengabsen kehadiran peserta didik. 10
2) Guru menuliskan sub topik materi di papan tulis “” dan indikator capaian menit
tujuan pembelajaran, dilanjutkan dengan mengecek pemahaman awal
peserta didik dengan menanyakan kaidah angka penting berikut
contohnya.
3) Guru mengintruksikan agar peserta didik tetap berkelompok sesuai
kelompok pada pertemuan sebelumnya.

KEGIATAN INTI
Stimulus 1) Guru menyajikan bahan kajian / fakta berupa gambar 10
truk mengalami kecelakaan karena baut roda patah, menit
dan meminta siswa mengamati dan memberikan
tanggapan atau pertanyaan terhadap gambar tersebut.

2) Peserta didik mengamati dan mengidentifikasi hal-


hal penting dalam gambar tersebut.

Orientasi 1) Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 15


Masalah kepada masing-masing kelompok. menit
2) Guru menunjukkan gambar beberapa macam
baut berikut material penyusunnya.

3) Guru memberikan penguatan dan sedikit penjelasan


bahawa baut yang dipakaikan pada ban truk yang
selalu mengangkut muatan berat, haruslah
merupakan baut yang tidak mudah patah, tidak
mudah berkarat, dan tidak mudah memuai.
4) Sesuai penjelasan guru, peserta didik berdiskusi
untuk menentukan jenis baut dan material penyusun
yang cocok untuk digunakan truk melalui praktikum/
penyelidikan massa jenis baut.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


12

d. Pertemuan ketujuh dan kedelapan (Inquiry)


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu

masalah peserta didik untuk merumuskan masalah dan menit


memberikan bimbingan untuk menentukan variable-
variabel dalam penyelidikan.
2) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
membuat rumusan masalah.
3) Beberapa rumusan masalah diharapkan muncul,
sebagai contoh:
- Bagaimana hubungan antara variabel bebas
(massa baut, ukuran/volume baut) terhadap
variabel terikat (massa jenis baut)?
Variabel kontrol : jenis baut, dan suhu baut
- Adakah pengaruh massa baut dan volume baut
terhadap massa jenis baut ?
Merumuskan 1) Peserta didik mengumpulkan informasi untuk 10
Hipotesis merumuskan hipotesis dengan membaca literatur, menit
yaitu materi pada buku Siswa Kelas X, kaji Pustaka
melalui internet, atau dari sumber lain yang relevan.

Contoh hipotesis yang kiranya dapat diajukan oleh


peserta didik:
- Massa baut dan volume baut
berpengaruh terhadap massa jenis
baut.
- Massa jenis baut berbanding lurus dengan
massa baut dan berbanding terbalik dengan
volume baut.
Menguji 1) Secara berkelompok peserta didik dengan bekerja 25
Hipotesis sama melakukan pengujian hipotesis dengan menit
melakukan percobaan/praktikum untuk menyelidiki
hubungan massa dan volume baut terhadap massa
jenis baut.

Kegiatan dilanjutkan pada pertemuan kedelapan (2 JP). Bila ada hal-hal yang 5
perlu didiskusikan dapat dilakukan di rumah melalui WA grup, dan mengakhiri menit
pertemuan dengan salam.
Guru membuka pertemuan delapan dengan salam, mengabsensi peserta 15
didik, menanyakan progres pekerjaan dilanjutkan dengan mempersilahkan menit
peserta didik melanjutkan pekerjaannya.
Menganalisis 1) Peserta didik berkerja sama mengola data hasil 25
data dan praktikum untuk mendapatkan kesimpulan melalui menit
menarik kegiatan diskusi kelompok.
kesimpulan 2) Guru berkeliling untuk memberikan bimbingan.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


13

d. Pertemuan ketujuh dan kedelapan (Inquiry)


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu
Mengomunikasi- 1) Masing-masing perwakilan kelompok 40
kan hasil dengan mempresentasikan/ mengkomunikasikan menit
kesimpulan hasil praktikum dan pengolahan datanya.
2) Peserta didik membuat laporan sementara hasil
praktikum.
3) Guru memberikan penguatan dengan menyajikan
point-point penting materi dan hasil diskusi
PENUTUP
1) Peserta didik mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang belum 10
dipahami. menit
2) Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya sekaligus
memberikan penugasan kepada masing-masing peserta didik untuk
membaca buku terkait materi “Energi Alternatif dan Pemanfaatannya.”.
3) Guru menutup pertemuan dengan mengucapkan salam.

8. ASESMEN
No Bentuk Penilaian Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
1. Formatif a. Penilaian aktivitas dan sikap Selama proses
b. Penilaian kinerja (Praktikum) Pembelajaran
c. Presentasi
2. Sumatif Tes tertulis Setelah
proses
Pembelajaran
Keterangan : Format dan rubrik penilaian serta naskah soal tes terlampir

9. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Guru bersama-sama dengan peserta didik melakukan refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negatif / hal-hal yang sudah tercapai (sudah dipahami) dan yang belum
tercapai (belum dipahami) selama proses pembelajaran sebagaimana tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Refleksi dengan peserta didik dapat dilakukan
dengan diskusi dan memberikan pertanyaan-pertanyaan secara lisan dan/atau
memberikan angket daftar pertanyaan.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


14

Format refleksi guru dan peserta didik setelah proses pembelajaran.

a. Refleksi Guru

No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai rencana
pembelajaran? Bagian mana dari rencana pembelajaran yang sulit
dilakukan. Apa yang saya dapat lakukan untuk mengatasi hal
tersebut?
2. Apakah peserta didik mengikuti pembelajaran dengan secara aktif,
gembira dan menyenangkan? Bila belum mengapa? Apa yang bisa
saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
3. Apa yang menjadi kesulitan peserta didik untuk mencapai
tujuan pembelajaran? Apa langkah yang harus saya lakukan
untuk membantu mengatasi kesulitan peserta didik?
4. Berapa % peserta didik yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP):
- 0 – 40 %
- 41 – 60 %
- 61 – 80 %
- 81 – 100 %

b. Refleksi Peserta Didik

No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah saya sudah mengerti konsep pengukuran, besaran dan
satuan, angka penting dan metode ilmiah?
2. Apakah saya sudah bisa melakukan pengukuran, bisa membaca
hasil pengukuran dan bisa melakukan percobaan?
3. Apakah saya merasa berminat, aktif, gembira dan senang
dalam mengikuti pembelajaran ?
4. Apakah selama mengikuti proses pembelajaran dan melakukan
percobaan saya merasa kesulitan?
Pertanyaan Isian
5. Bagian mana dari proses pembelajaran yang membuat saya merasa berminat,
aktif, gembira dan senang dalam mengikuti pembelajaran ?

………………………………………………………………………………………………………………………………
6. Hal apa yang perlu saya lakukan agar saya merasa berminat, aktif, gembira dan
senang dalam mengikuti pembelajaran?

………………………………………………………………………………………………………………………………
7. Bagian mana dari proses pembelajaran dan kegiatan percobaan yang membuat saya
merasa kesulitan?

………………………………………………………………………………………………………………………………

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


15

8. Hal apa yang perlu saya lakukan agar saya tidak mengalami kesulitan selama
proses pembelajaran dan kegiatan percobaan?

………………………………………………………………………………………………………………………………
9. Berapa % kira-kira ketercapaian proses pembelajaran saya sebagaimana tujuan
pembelajaran yang ingin saya capai?

………………………………………………………………………………………………………………………………
10. Hal apa yang perlu saya lakukan agar ketercapaian proses pembelajaran saya
dapat ditingkatkan?

………………………………………………………………………………………………………………………………

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


16

LAMPIRA
N
Lampiran 1 : MATERI AJAR

A. PETA KONSEP

B. Uraian materi

Aktivitas kehidupan manusia sehari-sehari sering berkaitan dengan besaran, satuan,


dan pengukuran, contohnya: pedagang di pasar menimbang beras yang diperlukan oleh
pembelinya; petugas ukur pertanahan mengukur luas tanah masyarakat; guru olah raga
memantau pencapaian waktu siswa yang berlari; termasuk Anda dan siswa serta para
ilmuwan sain ketika mendeskripsikan fenomena alam.
Fenomena alam dapat kita uraikan jika kita sudah menentukan besaran
dan satuannya melalui proses pengukuran. Dengan demikian pengukuran dilakukan
dengan maksud untuk mendapatkan data kuantitas dari suatu kegiatan yang dilakukannya.
Tentunya alat ukur yang digunakan harus sesuai dengan obyek yang diukur agar
didapatkan data yang akurat sehingga menghasilkan kesimpulan yang tepat. Begitupun
Anda diharapkan dapat

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


17

menggunakan berbagai alat ukur dalam pembelajaran fisika, karena sangat membantu
siswa Anda dalam menganalisis konsep fisika baik pada kegiatan di laboratorium atau
penelitian yang siswa kembangkan.

1. ALAT UKUR DAN KEGUNAANNYA


a. MISTAR
Mistar atau penggaris merupakan alat untuk mengukur panjang. Pada mistar jarak
antara 2 goresan yang berdekatan merupakan skala terkecilnya. Umumnya skala
terkecil mistar adalah 1 mm, tetapi ada juga mistar yang skala terkecilnya lebih dari 1
mm, misalnya 1 cm.

b. JANGKA SORONG

Jangka sorong adalah alat mengukur


panjang yang lebih teliti atau presisi dari
pada mistar. Nilai skala terkecil jangka
sorong tergantung pada pembagian skala
noniusnya yang terdapat pada rahang geser.

Jika pada rahang geser terdapat 11 garis skala (skala 0-10), maka setiap 1 mm skala
utama dibagi menjadi 10 skala nonius. Hal ini berarti skala terkecil jangka sorong
tersebut adalah 1mm : 10 = 0,1 mm. Umunya jangkas sorong dengan skala terkecil 0,1
mm, banyak beredar dipasaran pada saat ini, tetapi ada juga jangka sorong dengan
nilai skala terkecil yang lebih kecil dari 0,1 mm, misalnya 0,05 mm dan 0,02 mm. untuk
jangka sorong dengan nilai skala terkecil 0,05 mm, maka pada rahang geseranya
terdapat 21 skala sehingga skala terkecilnya dapat ditentukan dengan 1mm : 20 = 0,05
mm.

Bagian-bagian Jangka Sorong

Jika kita cermati secara umum bentuk jangka sorong analog maupun digital memiliki
banyak kesamaannya; yaitu terdiri dari skala utama, skala nonius, rahang tetap, rahang
geser, batang pengukur kedalaman, dan pengunci. Seperti yang ditunjukkan pada
gambar berikut ini.

Gambar 1.1 Bagian-bagian jangka sorong

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


18

Jangka sorong yang paling sering digunakan dalam kegiatan pengukuran adalah jangka
sorong analog. Jangka sorong analog dapat dibedakan berdasarkan ketelitian yang
dimilikinya. Perbedaan ketelitian dari jangka sorong ditentukan oleh pembagian skala
noniusnya.

Jenis-jenis Jangka Sorong Analog


Mari kita perhatikan secara cermat perbedaan ketelitian yang dimiliki oleh setiap jangka
sorong analog.
1

(a)

Pada gambar a terbaca 9 Skala Utama = 10 Skala Nonius, jadi besarnya 1 skala nonius =
1/10 x 9. Skala Utama: 0,9 Skala Utama, maka ketelitian dari jangka sorong tersebut: 1
– 0,9 = 0,1 mm, atau ketelitian jangka sorong itu adalah 1 bagian skala utama itu
dibagi sebanyak jumlah skala nonius: 1/10 = 0,1 mm.
2)

(b)

Pada gambar b terbaca 39 Skala Utama = 20 Skala Nonius, jadi besarnya 1 skala nonius
= 1/20 x 39. Skala Utama: 1,95 Skala Utama, maka ketelitian dari jangka sorong
tersebut: 2
– 1,95 = 0,05 mm, atau ketelitian jangka sorong itu adalah
1 bagian Skala utama itu dibagi sebanyak jumlah skala nonius: 1/20 = 0,05 mm.

(c)
Gambar a.2 Bentuk jangka sorong analog
dengan berbagai ketelitian

Pada gambar c terbaca 49 Skala Utama = 50 Skala Nonius, jadi besarnya 1 skala nonius
= 1/50 x 49. Skala Utama: 0,98 Skala Utama, maka ketelitian dari jangka sorong
tersebut: 1 – 0,98 = 0,02 mm, atau ketelitian jangka sorong itu adalah 1 bagian skala
utama itu, dibagi sebanyak jumlah skala nonius: 1/50 = 0,02 mm.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


19

Karena adanya perbedaan ketelitian jangka sorong, sebelum melakukan


pengukuran dengan menggunakan jangka sorong, hendaknya mengingatkan siswa
Anda untuk selalu memperhatikan ketelitian dari jangka sorong yang digunakan karena
hal tersebut akan menentukan ketepatan suatu hasil pengukuran.

Cara Menggunakan Jangka Sorong


a) Letakkan benda yang akan diukur pada rahang jangka sorong kemudian gerakan
batang geser sehingga benda benar-benar terjepit oleh rahang jangka sorong.
Putar pengunci jangka sorong supaya benda tidak bergeser lagi.
b) Nyatakan penunjukkan skala utama dalam milimeter.
c) Amati skala utama yang paling dekat dengan titik nol dari nonius.
d) Amati dengan cermat skala nonius yang paling berimpitan dengan skala
utama.
e) Dimensi panjang benda (diameter atau ketebalan benda) adalah jarak skala
utama ke titik nol nonius ditambah jumlah garis skala nonius dari nol sampai
skala nonius yang paling berimpitan dengan skala utama.
Contoh:
Hasil pengukuran dari setiap jangka sorong yang ditunjukkan gambar
berikut!

NST Alat : 0,1 mm


Di baca langsung : Diameter benda = 24 mm + 0,6 mm
= 24,6 mm
Perhitungan : Diameter benda = 24 mm + 6 (0,1 mm)
= 24 mm + 0,6 mm
= 24,6 mm

NST Alat : 0,05 mm


Di baca langsung : Diameter benda = 16 mm + 0,35 mm
= 16,35 mm
Perhitungan : Diameter benda = 16 mm + 17 (0,05 mm)
= 16 mm + 0,35 mm
= 16,35 mm

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


20

NST Alat : 0,2 mm


Di baca langsung : Diameter benda = 3 mm + 0,7 + 0,06 mm
= 3,76 mm

Perhitungan : Diameter benda = 3 mm + 38 (0,02 mm)


= 3 mm + 0,76 mm
= 3,76 mm

c. MIKROMETER SEKRUP
Dibandingkan dengan jangka sorong, mikrometer sekrup mempunyai ketelitian
yang lebih baik namun berbeda fungsi penggunaan. Ketelitian mikrometer adalah
0,01 milimeter. Adapun jenis-jenis mikrometer sekrup dapat dibedakan menjadi
mikrometer sekrup analog dan mikrometer sekrup digital. Adapun bentuk kedua
mikrometer sekrup tersebut ditunjukkan pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Micrometer sekrup

Micrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda yang lebih
teliti dari pada mistar maupun jangka sorong. Hal ini karena micrometer sekrup
mempunyai skala terkecil 0,01 mm. Mikrometer memiliki dua bagian skala mendatar
sebagai skala utama (SU) dan skala putar (SP) sebagai skala nonius. NST micrometer
sekrup dapat ditentukan dengan cara yang sama prinsipnya dengan jangka sorong,
yaitu:
���� �����𝑎 ����������
���� (��)
���������
�� = 𝐽�����ℎ �����𝑎 ������ (���)

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


21

Bagian-bagian dari Mikrometer Sekrup

Adapun bagian-bagian dari mikrometer sekrup ditunjukkan pada


gambar 3.2
Gambar 3.2 Bagian-bagian
micrometer sekrup

Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup


a) Letakkan benda yang akan diukur pada rahang mikrometer sekrup
b) Putar skala pemutar kasar atau skala nonius sampai rahang putar tepat
mengenai benda.
c) Putar pemutar halus sampai terdengan suara “klik”, hentikan pemutaran jika
suara “klik” sudah terdengar.
d) Putar pengunci mikrometer sekrup supaya benda tidak bergeser lagi.
e) Amati/hitung skala utama yang paling dekat dengan skala putar nonius.
f) Amati dengan cermat skala nonius yang paling berimpitan dengan skala utama.
g) Dimensi panjang benda (ketebalan benda) adalah jarak skala utama ke titik nol
nonius ditambah jumlah garis skala nonius dari nol sampai skala nonius yang
paling berimpitan dengan skala utama.

Contoh:

Tentukan hasil pengukuran dari setiap mikrometer sekrup yang ditunjukkan gambar
berikut ini!

Di baca langsung : Diameter benda = 6,50 m + 0,21 mm


= 6,71 mm
Perhitungan : Diameter benda = 6,50 mm + 21 (0,01 mm)
= 6,50 mm + 0,21 mm
= 6,71 mm

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


22

Di baca langsung : Diameter benda = 16,50 mm + 0,23 mm


= 16,73 mm

Perhitungan : Diameter benda = 16,50 mm + 23 (0,01 mm)


= 16,50 mm + 0,23 mm
= 16,73 mm

2. BESARAN DAN SATUAN


Besaran adalah gambaran secara kuantitatif (ukuran) dari benda, proses atau suatu
keadaan, contohnya: massa, panjang, tekanan, tegangan, kecepatan, dan sebagainya. Dalam
suatu pengukuran nilai suatu besaran adalah harga ukuran itu. Besaran dibagi menjadi
besaran vektor dan besaran skalar.
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, memiliki nilai
dan satuan serta menggambarkan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui
hasil pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka
ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap besaran
diukur dengan cara berbeda.
Sistem Satuan International (SI) selama ini dikembangkan oleh komisi
teknik dan ISO (International Organization for standardization). Standar satuan ini tercantum
dalam International Standard ISO R31 yang memuat tiga macam kategori satuan yaitu:
1) satuan dasar terkait dengan besaran pokok
2) satuan tambahan terkait dengan besaran tambahan
3) satuan turunan terkait dengan besaran turunan
Contoh: panjang balok adalah 2 meter. Panjang adalah besaran pokok, “2” disini menyatakan
nilai ukuran (nilai besaran pokok), dan meter adalah satuan dasar.

a. BESARAN POKOK
Dalam kehidupan dijumpai berbagai macam besaran dan satuan yang digunakan,
karena itu diupayakan untuk menyederhanakannya. Penyederhanaan ini tentunya harus
secara umum atau diterima secara internasional. Anda ambil contoh pada kegiatan
olimpiade. Prestasi seorang peloncat ditentukan oleh ukuran sampai sejauh mana atau
setinggi berapa dapat meloncat. Satuan ukuran jarak loncatannya dipergunakan meter dan
ukuran detik atau sekon dipergunakan untuk mengukur prestasinya. Contoh lainnya
kebolehan seorang olahragawan angkat besi ditentukan oleh besar massa beban yang
diangkatnya. Besaran panjang, massa, dan waktu sering digunakan, dan menjadi dasar dari
berbagai pengukuran, jadi disepakati merupakan besaran penting. Karena itu besaran
tersebut dijadikan besaran pokok atau besaran dasar.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


23

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditentukan sebelumnya.


Penggunaan besaran-besaran pokok telah disepakati secara Internasional dan diberlakukan
di semua negara. Pemilihan besaran pokok ini berdasarkan pertimbangan kegunaan,
kepraktisan, dan harus memperoleh pengakuan internasional. Cara penentuannya melalui
prosedur bagaimana cara mengukur besaran pokok dan menentapkan bagi besaran
tersebut. Satuan yang dipilih berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
• Lazim digunakan di berbagai Negara, jadi bersifat internasional.
• Satuan itu tetap, tidak berubah karena pengaruh apapun.
• Satuan itu mudah ditiru oleh setiap orang yang memerlukannya.
Dalam fisika, dari berbagai besaran seperti panas, cahaya, listrik, dan zat, maka
diputuskan bahwa besaran pokok itu harus diperluas bahkan dipertimbangkan pula demi
kepraktisan untuk menambahan dua besaran pokok tambahan. Hasil lengkapnya
dicantumkan pada tabel 1.1.
Tabel. 1.1. Satuan Internasional

No Besaran Pokok Nama Satuan Lambang Simbol


Satuan Besaran
1 Panjang Meter m l
2 Massa kilogram kg m
3 Waktu Sekon atau Detik s t
4 Arus Listrik Ampere A i
5 Temperatur Kelvin K T
6 Intensitas Cahaya Candela Cd j
7 Jumlah zat Mole mol n
Besaran Pokok Tambahan
1 Sudut datar Radian rad -
2 Sudut ruang Steradian Sr -

b. BESARAN TURUNAN
Besaran turunan merupakan besaran yang satuannya diturunkan dari beberapa
satuan besaran pokok. Sebuah benda yang sedang bergerak, misalnya mobil dikatakan
memiliki kecepatan atau kelajuan. Kecepatan adalah jarak yang ditempuh setiap satuan
waktu. Secara matematis dituliskan:
v = s/t

Satuan kecepatan yaitu m/s, diperoleh dari besaran panjang (jarak) yaitu meter dibagi
dengan satuan waktu yaitu sekon. Kecepatan termasuk besaran turunan sebab satuan
kecepatan yaitu m/s berasal dari satuan-satuan besaran pokok yaitu meter dan sekon.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


24

Selain kecepatan masih banyak besaran turunan lainnya, yaitu antara lain
gaya, percepatan, luas, tekanan, energi, massa jenis, dan sebagainya.

Besaran Sistem
MK CG
P Panjang m Cm
Massa kg Gr
O
Waktu s S
K Kuat arus listrik ampere Miliampere
O Temperatur K K
K Intensitas cahaya cd Cd
Jumlah zat mol Mol
Luas 2
2 cm
m 3
Volume 3 cm
T m
U Gaya Newton (N) Dyne
Tekanan 2 2
R N/m Dyne / cm
U Massa Jenis 3 3
Kg/m gr/cm
N Berat jenis 3 3
N/m Dyne/cm
A Kecepatan m/s cm/s
N Percepatan 2
m/s cm/s
2
Energi (Usaha) Joule (J) Erg
Daya Joule/s Erg/s
Muatan Elektron Coulumb Stat Coulumb

Selama ini memang berbagai ragam satuan yang dipergunakan, tentu keadaan ini sangat
menyulitkan. Apabila Negara Indonesia mempunyai undang-undang yang mengatur
tentang hal itu, lebih baik dipergunakan sistem satuan SI,
Satu keunggulan sistem metrik yang juga diadopsi dalam satuan SI adalah mirip dengan
sistem bilangan kita, yaitu sistem desimal. Satuan tiap besaran fisika dapat dinyatakan
dengan satuan pokok SI, yaitu m, kg, dan s hanya dengan menggunakan awalan. Awalan
menyatakan kelipatan yang semuanya merupakan pangkat dari 10 (10n dengan n adalah

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


25

bilangan bulat), persis seperti sistem desimal. Awalan-awalan ini ditunjukkan [ada tabel
1.2 di bawah ini.

Tabel 1.2 Awalan-awalan pada satuan SI (menyatakan pangkat dari 10)


Awalan Singkatan Kelipatan Contoh
piko p 1/1 000 000 000 000 atau 1 x 10-12 pikometer (pm)
nano n 1/1 000 000 000 atau 1 x 10-9 nanometer (nm)
mikro μ 1/1 000 000 atau 1 x 10-6 mikrometer (μm)
mili m 1/1 000 atau 1 x 10-3 milimeter (mm)
pengalitera T 1 000 000 000 000 atau 1 x 1012 terameter (Tm)
giga G 1 000 000 000 atau 1 x 109 gigameter (Gm)
mega M 1 000 000 atau 1 x 106 megagram (Mg)
kilo k 1 000 atau 1 x 103 kilogram (kg)

3. Angka Penting dan Notasi Ilmiah


Pengukuran dalam fisika terbentang mulai dari ukuran partikel yang sangat kecil,
seperti massa elektron, sampai dengan ukuran yang sangat besar, seperti massa bumi.
Penulisan hasil pengukuran massa sangat kecil maupun sangat besar ini memerlukan
tempat yang lebar dan sering salah dalam penulisannya. Untuk mengatasi masalah
tersebut, kita dapat menggunakan notasi ilmiah atau notasi baku.

Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai,


Notasi Ilmiah a, x 10n
Dimana : a adalah bilangan asli mulai
dari 1 sampai dengan 9, n
disebut eksponen dan
merupakan bilangan bulat.

Dalam persamaan di atas,


a,…. Disebut bilangan penting, dan 10n disebut orde besar

Dengan notasi ilmiah, maka massa elektron

0,000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 9,11 kg
Geser koma ke kanan melalui 31 angka,
ditulis 9,11 x 10-31 kg Dengan bilangan penting =
9,11 dan orde besar = 10-31.

Aturan Angka Penting


Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, yang
terdiri dari angka eksak dan satu angka terakhir yang ditaksir (atau diragukan).
Misalkan ujung benda dekat pada tanda 4,3 cm. nol termasuk angka penting karena
angka tersebut menyampaikan informasi. Selanjutnya semua angka bukan nol yang
diperoleh dari hasil pengukuran termasuk angka penting. Dalam notasi ilmiah, semua

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


26

angka yang ditampilkan sebelum orde besar termasuk angka penting. Dengan demikian,
jika 1300 gram ditulis :
1,3 x 103 gram, memiliki dua angka penting, yaitu 1 dan 3.
1,30 x 103 gram, memiliki tiga angka penting, yaitu 1,3, dan 0.
1,300 x 103 gram, memiliki empat angka penting, yaitu 1,3,0, dan 0.

Aturan-aturan angka penting yang dapat kita gunakan untuk menentukan banyak angka
penting pada suatu hasil pengukuran, seperti di bawah ini :
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting
2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting
3. Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir dari angka-angka yang ditulis di
belakang koma desimal termasuk angka penting.
4. Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal adalah
angka bukan angka penting.
5. Angka sebelum orde (pada notasi ilmiah) termasuk angka penting.

Pada perkalian dan pembagian harus memiliki jumlah angka penting paling sedikit yang
digunakan dalam perkalian atau pembagian. sedangkan angka- angka penting dalam
penjumlahan dan pengurangan ditentukan berdasarkan tempat titik desimal.

Contoh :
Pada penjumlahan, jika
17,356 + 9,12 = …? (yang dicetak tebal adalah angka taksiran) Pada angka
17,356 angka 6 adalah angka taksiran Pada angka 9,12 angka 2 adalah angka taksiran
Berdasarkan perhitungan dengan kalkulator hasilnya 26,476 (angka
7 dan 6 adalah angka taksiran) Jika ditulis dengan satu angka taksiran
maka 22,476 menjadi 22,48

Pada perkalian, jika


1,20 x 3,9 = …? Angka 1,20 mengandung tiga angka penting, angka 3,9 mengandung
dua angka penting angka penting paling sedikit yaitu dua maka hasil perkaliannya
harus mengandung dua angka penting. Berdasarkan perhitungan dengan kalkulator
hasilnya 4,68 jika ditulis dengan dua angka penting maka 4,68 dibulatkan menjadi
4,7.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


27

LAMPIRAN II: LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(LKPD)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1.1
MACAM-MACAM ALAT UKUR, BESARAN, SATUAN DAN DIMENSI
PETUNJUK KERJA:
1. Silahkan berkelompok sesuai kelompok kalian masing-masing!
2. Masing-masing peserta didik menyalin tabel isian jawaban, kemudian lanjutkan dengan
diskusi kelompok mengamati gambar, membaca pertanyaan dan mencari jawabannya!
3. Gunakan soft copy buku ajar dan buku ajar yang ada di perpustakaan atau referensi lainnya
yang ada di internet!
4. Masing-masing peserta didik dalam kelompok dapat berbagi tugas untuk menjawab setiap
pertanyaan. Selanjutnya jawaban didiskusikan untuk menjadi jawaban kelompok!
5. Setelah mendapatkan jawaban kelompok, masing-masing peserta didik menulis jawaban
hasil diskusi pada tabel yang sudah disalinnya!
6. Mewakili kelompok presentasikan jawaban kalian secara bergantian dengah kelompok
lainnya!

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


28

Setelah kalian mengamati gambar 1.4 salin tabel dalam LKPD 1 ini ke buku latihan kalian lalu
diskusikan dan isi tabel tersebut dengan benar!

No Nama Alat Ukur Penggunaan dalam kehidupan sehari-hari

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


29

Petunjuk Tambahan :
- Besaran yang diukur, artinya besaran apa yang diukur oleh alat ukur tersebut, misal
panjang, massa, waktu dan seterusnya
- Jenis besaran, artinya besaran yang diukur tersebut tergolong besaran apa, misal
Panjang termasuk besaran pokok.
- Satuan dalam SI, merupakan satuan dalam Sistem Internasional misal Panjang
satuannya meter (m), dan seterusnya.
- Dimensi, untuk mengisi kolom tersebut

No Nama Alat Ukur Besaran yang Jenis Besaran* Satuan dalam Dimensi
diukur SI

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
*) isilah dengan pilihan : Besaran pokok atau besaran turunan

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


30

2. Perhatikan gambar berikut (sebagaimana tertuang dalam buku siswa halaman 3, Gambar
1.3a dan 1.3b)

Alat ukur tersebut mengukur besaran yang sama. Lihat pula tabel pada soal no 1
aktivitas 1.2, dalam tabel tersebut terdapat alat ukur lain yang memiliki dimensi yang
sama. Jelaskan pendapatmu, mengapa harus ada kedua alat ukur yang berbeda untuk
besaran yang sama?

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


31

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


1.2 PENGGUNAAN ALAT UKUR
PANJANG

A. JANGKA SORONG
1. Komponen-komponen alat ukur jangka sorong

Diskusi dan carilah informasi kemudian tuliskan nama komponen-komponen jangka


sorong berikut fungsinya pada tabel berikut!

No Nama komponen Fungsi


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

2. Nilai skala terkecil pada alat ukur jangka sorong


Baca uraian tentang skala utama dan skala nonius, setelah mengetahui perbedaan
skala utama dan skala nonius tentukan nilai skala terkecil dari skala utama dan skala
nonius tersebut.

Skala Nilai terkecil


Utama
Nonius

3. Cara menggunakan jangka sorong.


Diskusi dan carilah informasi kemudian tuliskan langkah-langkah untuk mengukur
benda dan cara membaca hasil pengukuran jangka sorong.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


32

LANGKAH-LANGKAH MENGUKUR DAN MEMBACA HASIL


PENGUKURAN MENGGUNAKAN
JANGKA SORONG

4. Membaca hasil pengukuran


Perhatikan gambar 1.8
disamping. Tentukan diameter
benda yang diukur dengan
alat ukur jangka
sorong tersebut!

Skala Utama  ……………


Skala Nonius  ……………
 ……………
Hasil pengukuran  ……………

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


33

B. MIKROMETER SEKRUP
1. Komponen-komponen alat ukur mikrometer sekrup

Diskusi dan carilah informasi kemudian tuliskan nama komponen-komponen


mikrometer sekrup berikut fungsinya pada 47tabel berikut!

No Nama komponen Fungsi


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

2. Nilai skala terkecil pada alat ukur mikrometer sekrup


Baca uraian tentang skala utama dan skala nonius, setelah mengetahui perbedaan skala
utama dan skala nonius tentukan nilai skala terkecil dari skala utama dan skala nonius
tersebut.

Skala Nilai terkecil


Utama
Nonius

3. Cara menggunakan mikrometer sekrup


Diskusi dan carilah informasi kemudian tuliskan langkah-langkah untuk mengukur
benda dan cara membaca hasil pengukuran mikrometer sekrup.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


34

LANGKAH-LANGKAH MENGUKUR DAN MEMBACA HASIL


PENGUKURAN MENGGUNAKAN MIKROMETER
SEKRUP

4. Membaca hasil pengukuran


Perhatikan gambar
1.10 disamping. Tentukan
diameter benda yang diukur
dengan alat ukur
mikrometer sekrup
tersebut!

Skala Utama  ……………


Skala Nonius  ……………
 ……………
Hasil pengukuran  ……………

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


35

Ayo Praktik dan Bandingkan

1. Kalian akan mengukur satu benda yang sama dengan menggunakan tiga alat ukur
yang berbeda. Menurut pendapat kalian apakah hasil pengukurannya akan
mendapatkan hasil yang sama atau berbeda? Jelaskan alasannya!

2. Salin tabel berikut di buku Latihan kalian. Lakukan pengukuran bersama teman dalam satu
kelompok dengan menggunakan ketiga alat ukur tersebut, lalu isikan hasil pengukuran
dalam tabel!

No Besaran benda yang Mistar Jangka sorong Mikrometer


diukur sekrup
1. Diameter tutup dalam
botol
2. Diamater tutup luar botol
3. Panjang botol
4. Tebal buku tulis
5. Lebar buku tulis
6. Panjang buku tulis

3. Berdasarkan aktivitas yang kalian lakukan adakah besaran yang diukur dengan alat
ukur yang tidak sesuai?
Besaran apa saja yang diukur dengan alat ukur yang tidak sesuai?
Jelaskan mengapa alat ukurnya tidak sesuai?

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


35

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1.3


ATURAN ANGKA PENTING, NOTASI ILMIAH DAN KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

1. Apa perbedaan antara angka penting dan angka eksak? Terdapat aturan yang disebut
sebagai aturan/kaidah angka penting. Carilah informasi mengenai aturan/kaidah angka
penting. Berikan masing-masing satu contoh dari setiap aturan/kaidah tersebut!

2. Tentukan jumlah/banyaknya angka penting dari bilangan


hasil pengukuran/penghitungan berikut!
a. 2500 kg
b. 42,05 sekon
c. 0,068 km
d. 0,500 x 102 m
e. 250 ekor sapi

3. Dalam suatu pengukuran diperoleh nilai 125,5 mm dan 2,2 mm. Berdasarkan aturan
angka penting, tentukanlah jumlah dan hasil perkalian dari kedua bilangan tersebut

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


36

4. Tuliskan angka hasil pengukuran berikut sesuai penulisan notasi ilmiah:


Contoh :
Panjang jari-jari neutron kira-kira = 0,000 000 000 000 00137 m
Penulisan sesuai notasi ilmiah = 1,37 x 10-15 m atau 1,37 fm (1,37 femtometer)

a. Kecepatan cahaya = 300.000.000 m/s


b. massa neutron sebesar 0,000 000 000 000 187 g

5. Sebagaimana kalian ketahui bahwa dalam setiap pengukuran tentu ada factor
kesalahan. Carilah informasi factor kesalahan apa saja yang menyebabkan kesalahan
dalam pengukuran.

6. Tugas : melalui diskusi dengan teman dalam 1 kelompok, pahami pengukuran berulang
dan pengolahan datanya (lihat hal. 16-18 buku siswa), untuk dapat melakukan
penyelidikan kasus pada aktivitas 1.7

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


37

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1.4


MENENTUKAN MASSA JENIS MATERIAL
BAUT

MENENTUKAN MASSA JENIS MATERIAL BAUT


Untuk dapat mengetahui jenis material baut lakukan penyelidikan dengan
melakukan percobaan sederhana sesuai Langkah-langkah berikut:

1. Observasi
- Amati gambar 1.11 berikut.

- Berdasarkan pengamatan kalian pada baut, besaran turunan fisika apa yang dapat
digunakan untuk mengetahui jenis baut? Cari tahu persamaan besaran turunan yang
dapat digunakan untuk mengetahui jenis baut tersebut!
- Identifikasi besaran fisika apa saja yang harus diukur?
- Dengan melihat wujud baut sebagaimana gambar, pertimbangkan alat ukur yang
dapat digunakan. Tulis dan jelaskan dalam laporan, alat ukur apa yang kalian
gunakan, mengapa kalian menggunakan alat ukur tersebut dan bagaimana cara
mengukurnya.

2. Klasifikasi
- Hubungan sebab akibat antara besaran yang diteliti disebut sebagai variable.
Terdapat variable bebas (variable yang diubah-ubah), dan variable kontrol
(variable yang nilainya dijaga agar tidak berubah dan tidak berpengaruh pada
hasil)
- Silahkan klasifikasikan dan tulis dalam laporan, besaran-besaran apa saja yang
merupakan variable bebas dan variable kontrol

3. Interprestasi
- Silahkan disksikan dengan teman dalam satu kelompok, dalam percobaan ini
varabel apa yang ikut berubah karena adanya perubahan variable bebas. Besaran
ini disebut variable terikat/variable respon.

4. Rumusan masalah
- Bagaimana hubungan antara variable bebas dan variable terikat, buatlah rumusan
masalah dalam percobaan kalian (dalam kalimat tanya: apakah, bagaimana).

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


38

5. Hipotesis
- Berdasarkan rumusan masalah tresebut, rumuskan hipotesis (dugaan sementara)
percobaan.

6. Merencanakan Eksperimen
Untuk membuktikan hipotesis kalian lakukan percobaan, dengan Langkah-langkah:
- Siapkan alat dan bahan (alat ukur panjang dan massa serta 5 jenis baut yang
diukur)
- Ukur panjang baut dan diameternya untuk menentukan volume baut
- Tuliskan hasil pengukuran dan penghitungan volume dalam table percobaan.
- Lakukan pengolahan data sebagaimana dalam format laporan berikut:

7. Memproses dan Menganalisis Informasi

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


39

8. Analisis Data
- Bandingkan dengan nilai massa jenis hasil pengolahan data yang kalian
dapatkan. Apakah nilai massa jenis hasil pengolahan data sama atau mendekati
atau berbeda jauh dengan nilai massa jenis yang kalian cari pada tabel? Jelaskan
mengapa demikian?
- Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan perbedaan nilai pengukuran
dengan nilai yang sudah ada?
- Periksalah apakah hipotesis kalian rumuskan terbukti?

9. Kesimpulan
Menurut kalian, baut mana yang sebaiknya digunakan untuk ban truk?

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


40

LAMPIRAN III: INSTRUMEN ASESMEN


1. Asesmen Formatif
a. Lembar Penilaian Aktivitas dan Sikap
Aspek dan Skor maksimal
No Nama Bernalar Kritis Kreatif Bergotong Mandiri
(4) (4) royong (4) (4)

1.
….
36.

Rubrik Penilaian Aktivitas dan Sikap


No Profil Indikator
1 Bernalar kritis Mengajukan pertanyaan
Mengidentifikasi dan mengolah informasi/gagasan
Menjelaskan alasan yang relevan dan akurat
Merefleksi pemikirannya sendiri
2 Kreatif Memiliki rasa ingin tahu
Menghasilkan gagasan yang orisinal
Menghasilkan karya dan/atau tindakan yang orisinal
Luwes dalam berfikir dan mencari alternatf solusi
3 Bergotong royong Mampu bekerja sama
Memiliki kemampuan komunikasi positif
Memiliki kepedulian terhadap sesame
Memiliki kemampuan untuk berbagi hal-hal positif
4 Mandiri Memiliki inisiatif
Percaya diri
Disiplin
Bertanggung jawab

Kriteria Penskoran
Kategori Skor Keterangan
Empat indikator terpenuhi 4 Sangat baik
Tiga indikator terpenuhi 3 Baik
Dua indikator terpenuhi 2 Cukup
Satu indikator terpenuhi 1 Kurang

b. Lembar Penilaian Kinerja (Praktikum)


Aspek dan Skor maksimal
No Nama Persiapan Pelaksanaan Hasil Laporan
(3) (7) (3) (4)
1.
….
36.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


41

Rubrik Penilaian Kinerja (Praktikum)


No Aspek Skor Indikator
1. Persiapan 3 Pemilihan alat dan bahan tepat
(Skor maks  2 Pemilihan alat atau bahan tepat
3) 1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
0 Tidak menyiapkan alat dan bahan
2. Pelaksanaan 3 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat
(Skor maks  2 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
6) 1 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan kurang tepat
0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat

3 Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan


2 Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan
1 Kurang memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
3. Hasil 3 Mencatat dan mengola data dengan tepat
(Skor maks  2 Mencatat atau mengola data dengan tepat
6) 1 Mencatat dan mengola data dengan kurang tepat
0 Tidak mencatat dan mengola data

3 Simpulan tepat (sesuai tujuan)


2 Simpulan kurang tepat
1 Simpulan tidak tepat
0 Tidak membuat simpulan
4. Laporan 3 Sistematikan sesuai dengan kaidah penulisan dan isi
(Skor maks  laporan benar
3) 2 Sistematikan sesuai dengan kaidah penulisan atau isi
laporan benar
1 Sistematikan tidak sesuai dengan kaidah penulisan dan isi
laporan tidak benar
0 Tidak membuat laporan
Total Skor 18

c. Lembar Penilaian Presentasi

Aspek dan Skor maksimal


No Nama Gestur Sistematika Penguasaan Media Kerjasama
(4) penyajian (4) materi Presentasi (4)
(4) (4)
1.
….
36.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


42

Rubrik Penilaian
Presentasi
No Aspek Skor Indikator
1. Gestur 3 Sikap badan tegap menghadap pendengar dan tidak over
(Skor maks  3) gerakan
2 Sikap badan tegap menghadap pendengar atau tidak over
Gerakan
1 Sikap badan tegap namun kurang menghadap pendengar
dan agak over Gerakan
0 Sikap badan tidak menghadap pendengar dan over
Gerakan
2. Sistematika 3 Sistematika penyajian runtut dari pembuka hinga penutup
penyajian 2 Sistematika penyajian kurang runtut
(Skor maks  1 Sistematika penyajian tidak runtut
3) 0 Tidak memiliki sistematika penyajian
3. Penguasaan 3 Menguasai materi dengan baik dan tidak membaca buku
materi 2 Menguasai materi dengan baik atau tidak membaca buku
(Skor maks  3) 1 Kurang menguasai materi dengan baik dan membaca buku
0 Tidak bisa menjelaskan materi
4. Media Presentasi 3 Membuat media presentasi power point dan alat peraga
(Skor maks  3) sederhana
2 Membuat media presentasi power point atau alat peraga
sederhana
1 Membuat media presentasi word dan tidak ada alat
peraga sederhana
0 Tidak membuat media presentasi dan tidak ada alat
peraga sederhana
5 Kerja sama 3 Bekerjasama dengan baik dan menghargai pendapat
(Skor maks  2 Bekerjasama dengan baik atau menghargai pendapat
3) 1 Kurang bekerjasama dan kurang menghargai pendapat
0 Tidak ada Kerjasama dan tidak menghargai pendapat
Total Skor 15

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


43

2. Asesmen Sumatif
a. Kisi-kisi Penulisan Soal Penilaian Sumatif
KISI-KISI PENULISAN SOAL PENILAIAN SUMATIF
Satuan Pendidikan : SMAN 2 Samarinda Mata Pelajaran : Fisika
Fase/Kelas : E/X Penyusun : Wulyo Slamet, S.Pd
Semester : Ganjil Tahun Pelajaran : 2022/2023
CP elemen Pemahaman Fisika :
Peserta didik mampu mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan keterampilan
proses dalam pengukuran, perubahan iklim dan pemanasan global, pencemaran
lingkungan, energi alternatif,dan pemanfaatannya.

Materi Ajar : Pengukuran

Materi Level Bentuk No


No Indikator Soal
Esensial Kognit Soal Soal
1. Alat ukur Disajikan wacana/cerita fiksi terkait
panjang kegiatan pengukuran panjang yang
terjadi dalam kehidupan sehari-
hari. Dalam cerita tersebut
diuraikan bahwa kegiatan
pengukuran menggunakan mistar,
jangka sorong dan mikometer
sekrup serta bahan/obyek ukur
dari masing-masing alat ukur.
a. Peserta didik dapat menemukan L1 Benar/ 1
beberapa pernyataan yang (Pemahaman) Salah
benar/ tidak benar sebagaimana
isi wacana.
b. Peserta didik dapat menentukan L1 PG 2
alat ukur yang tepat untuk (Pemahaman) kompleks
mengukur benda berdasarkan
tingkat ketelitianya.
c. Peserta didik dapat menentukan L1 Menjodoh 3
pasangan masing-masing alat (Pemahaman) kan
ukur dengan benda/obyek ukur
dengan tepat sesuai ketelitian
alat ukur.
d. Peserta didik dapat memberikan L3 Uraian 4
argument/alasan dalam (Analisis)
menentukan pemilhan alat ukur
sesuai benda/obyek ukurnya
2. Alat ukur Disajikan wacana/cerita fiksi terkait
panjang permasalahan pengukuran panjang
sebagaimana yang sering terjadi
dalam kehidupan sehari-hari.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


44

Materi Level Bentuk No


No Indikator Soal
Esensial Kognitif Soal Soal
a. Peserta didik dapat menemukan L1 Benar/ 5
beberapa pernyataan yang (Pemahaman) Salah
sesuai/ tidak sesuai sebagaimana
isi wacana.
b. Peserta didik dapat menelaah L3 PG 6
permasalahan yang terjadi dalam (Analisis)
kegiatan pengukuran dan
menemukan solusi terhadap
permasalahan tersebut.
c. Peserta didik dapat menelaah L3 Uraian 7
permasalahan yang terjadi dalam (Analisis)
kegiatan pengukuran dan
memberikan solusi dan
argumentasinya terhadap
permasalahan tersebut.
3. Besaran Disajikan tabel besaran turunan L1 Isian 8
satuan dan dilengkapi dengan kolom untuk (Pemahaman) singkat
dimensi persamaan besaran, satuan dan
lambang dimensi, peserta didik
dapat melengkapi isian tabel
dengan tepat.
4 Besaran Disajikan tabel besaran satuan L1 PG 9
satuan dan berikut rumus dan dimensinya, (Pemahaman)
dimensi peserta didik dapat menentukan
dimensi besaran dengan tepat.
5 Analisis Disajikan konsep momentum dan L2 Uraian 10
dimensi impuls, peserta didik dapat (Penerapan)
menunjukkan kesetaraan besaran
melalui metode analisis dimensi
dengan tepat.
6. Langkah- Disajikan gambar alat ukur panjang L1 PG 11
langkah mikrometer sekrup berikut (Pemahaman)
pengukuran keterangan bagian-bagian alat
ukur, peserta didik dapat
menentukan langkah-langkah
penggunaan alat ukur mikrometer
sekrup dengan tepat.
7. Membaca Disajikan gambar hasil pengukuran L2 PG 12
skala diameter sebuah pipa dengan (Penerapan)
pengukuran menggunakan jangka sorong,
peserta didik dapat menentukan
tebal pipa dengan tepat.
8. Angka Disajikan data hasil pengukuran L2 PG 13
penting panjang dan lebar sebuah benda, (Penerapan)
peserta didik dapat menghitung

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


45

Materi Level Bentuk No


No Indikator Soal
Esensial Kognitif Soal Soal
luas benda berdasarkan kaidah
angka penting dengan tepat
9. Notasi ilmiah Disajikan data ukuran sebuah L1 PG 14
benda dalam bentuk desimal, (Pemahaman)
peserta didik dapat menuliskan
data tersebut berdasarkan notasi
ilmiah dengan tepat.
10. Metode Disajikan wacana terkait
ilmiah penyelidikan/eksperimen ilmiah
yang menguraikan tentang tujuan
eksperimen serta alat dan bahan,
a. Peserta didik dapat menentukan L1 PG 15
urutan langkah-langkah metode (Pemahaman)
ilmiah yang tepat dalam
melakukan eksperimen.
b. Peserta didik dapat menentukan L1 PG 16
rumusan masalah dengan tepat. (Pemahaman)
c. Peserta didik dapat menentukan L1 PG 17
hipotesis dengan tepat. (Pemahaman)
d. Peserta didik dapat menentukan L1 PG 18
varibel eksperimen dengan (Pemahaman)
tepat.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


46

b. Naskah Soal Penilaan Sumatif (Tes Tertulis)

Wacana berikut ini untuk soal nomor 1 – 4, bacalah dengan teliti!


Dalam suatu hari sejumlah peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Samarinda mendapat
tugas untuk melakukan pengukuran. Untuk maksud tersebut peserta didik dibagi dalam 6
(enam) kelompok dan tiap kelompok wajib membawa alat ukur roll meter (meteran tukang),
jangka sorong dan mikrometer sekrup sebagaimana tampak dalam gambar berikut.

Agar proses pengukuran dapat berjalan efektif maka setiap kelompok wajib
membawa ketiga jenis alat ukur tersebut. Untuk maksud tersebut guru mewajibkan
peserta didik untuk meminjam atau membeli alat ukur roll meter, namun untuk jangka
sorong dan mikrometer sekrup dapat meminjam di laboratorium fisika masing-masing
kelompok 1 jenis alat ukur.
Pengukuran dilakukan diluar kelas yakni di halaman sekolah. Masing-masing
kelompok wajib melakukan pengukuran 2 (dua) benda yang berbeda di setiap jenis alat
ukur. Pengukuran dilakukan secara presisi sesuai ketelitian masing-masing alat ukur.
Benda-benda yang dijadikan sebagai obyek ukur adalah tinggi pohon pucuk merah,
panjang kaleng, diameter paku, tebal mistar, luas meja, diameter dalam baut,
sebagaimana tampak pada gambar berikut:

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


47

1. Berdasarkan informasi yang terdapat pada wacana tersebut, pilihlah jawaban


benar atau salah untuk tiap pernyataan berikut!

Pernyataan Benar Salah


Dalam kegiatan pengukuran tersebut peserta didik wajib
membeli alat ukur roll meter, jangka sorong dan mikrometer
sekrup
Secara keseluruhan setiap kelompok wajib melakukan
pengukuran sebanyak enam benda sebagai obyek ukur
Terdapat beberapa besaran yang diukur diantaranya adalah
tinggi, diameter, luas dan volume benda
Untuk mengukur benda peserta didik tidak dapat
menggunakan sembarang alat ukur, namun perlu disesuaikan
antara benda yang diukur dengan ketelitian alat ukurnya.
Tinggi pohon pucuk merah, diameter paku dan luas meja
merupakan besaran pokok

2. Berdasarkan wacana tersebut digunakan 3 (tiga) alat ukur panjang yakni:


(1) Roll meter
(2) Jangka sorong
(3) Mikrometer sekrup
Dari ketiga alat ukur panjang tersebut yang dapat menghasilkan hasil pengukuran lebih
presisi untuk mengukur diameter paku adalah alat ukur nomor ….
A. (1) saja
B. (2) saja
C. (3) saja
D. (1) dan (2)
E. (2) dan (3)

3. Sesuai dengan wacana tersebut di atas, pasangkanlah alat ukur (kolom kedua) yang tepat
untuk digunakan mengukur besaran pada benda/obyek ukur (kolom pertama) sesuai
tingkat ketelitian masing-masing alat ukur. Setiap benda/obyek ukur dapat dipasangkan
lebih dari 1 (satu) alat ukur.

Benda/Obyek Ukur Alat Ukur


1.

A.
2.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


48

3.

4.
B.

5.

C.

6.

4. Untuk melakukan pengukuran dengan hasil ukur yang presisi maka perlu digunakan
alat ukur dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi. Dengan demikian untuk
mengukur luas meja sebagaimana tertuang dalam wacana tersebut dengan hasil
pengukuran yang lebih presisi, maka sangat tepat jika digunakan alat ukur mikrometer
sekrup. Menurut kalian apakah hal tersebut tepat? Berikan alasan dari jawaban kalian!

Wacana berikut ini untuk soal nomor 5 - 7, bacalah dengan teliti!


Pak Badu seorang petani yang tinggal di daerah Samarinda. Pak Badu memiliki
tanah perkebunan dengan perkiraan panjang dan lebarnya adalah 50 m x 20 m. Tanah
tersebut berada pada jarak 60 km dari rumah pak Badu tepatnya terletak di jalan poros
Samarinda - Bontang. Karena letaknya yang cukup jauh tanah tersebut hendak dijual
ke pak Amir tetangga pak Badu.
Untuk memastikan luas tanah, pak Badu bersama pak Amir hendak mengukur
ulang tanah tersebut. Sesuai hari yang disepakati, tepat pukul 09.00 wita berangkatlah
kedua orang tersebut ke lokasi berboncengan menggunakan sebuah sepeda motor.
Perjalanan ke lokasi cukup lancar dan saat panas matahari mulai terasa, tepat pukul
10.30 wita keduanya sampai di lokasi tujuan.
Setelah istirahat sejanak mereka pun berniat melakukan pengukuran, namun
keduanya menyadari bahwa alat ukur roll meter tertinggal di rumah pak Badu.
Mengingat jarak yang cukup jauh mereka tidak mungkin kembali ke Samarinda.
Keduanya bersepakat untuk sementara menggunakan alat ukur seadanya. Secara
kebetulan di jok sepeda motor pak Badu terdapat mistar plastik skala 30 cm dan slang
timbang (slang tukang) sepanjang 10 m, seperti tampak pada gambar.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


49

Pak Amir sendiri juga membawa parang untuk menebas ilalang ataupun ranting-
ranting pohon yang banyak tumbuh di tanah perkebunan tersebut.

5. Tentukan setiap pernyataan berikut sesuai isi wacana ataukah tidak sesuai!

Pernyataan Sesuai Tidak


Sesuai
Pak Amir merupakan tetangga Pak Badu yang hendak menjual
tanahnya di jalan poros Samarinda – Bontang ke Pak Badu.
Tanah yang hendak dijual merupakan tanah perkebunan seluas
adalah 100 m2.
Kelajuan rata-rata sepeda motor yang digunakan untuk menuju
lokasi adalah 40 km/jam
Agar hasil pengukuran lebih akurat maka pak Amir dan pak
Badu melakukan pengukuran dengan alat ukur roll meter

6. Sebagaimana uraian dalam wacana, menurut kalian bagaimana cara tepat pak Badu dan
pak Amir untuk dapat melakukan pengukuran dengan hasil yang lebih cepat dan lebih
akurat?
A. Pak Badu mengukur tanah secara perlahan-lahan dengan menggunakan
mistar plastik skala 30 cm dengan harapan hasilnya lebih akurat.
B. Pak Badu mengukur slang timbang sepanjang 10 m menggunakan mistar
plastik, dan dengan tali rafia ini pak Badu mengukur tanahnya, dengan
harapan dapat mengukur lebih cepat.
C. Pak Badu dan dan pak Amir memutuskan kembali ke Samarinda untuk membeli
roll meter. Dan pada hari itu juga keduanya kembali ke lokasi untuk melakukan
pengukuran dengan harapan hasil pengukuran dengan lebih
akurat.
D. Pak Badu mengukur ranting pohon yang lurus menggunakan mistar dan
dengan sebilah parang menebangnya sepanjang 2 m. Dengan ranting inilah
pak Badu mengukur tanahnya.
E. Pak Badu dan pak Amir sepakat melakukan pengukuran dengan menggunakan
jengkal langkah kakinya.

7. Berdasarkan wacana tersebut di atas menurut kalian alat ukur apakah yang tepat
digunakan agar pengukuran dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih akurat?
Berikan alasan dari jawaban kalian!

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


50

8. Lengkapi tabel berikut dengan cara mengisi titik-titik, agar besaran turunan tersebut
memiliki satuan dan lambang dimensi dengan tepat!

No Besaran Persamaan Satuan Lambang


Turunan (sistem MKS) Dimensi
1. Luas L = p.l m2 [ L ]2
2. Volume V = p.l.t ………………. ……………….
3. Kecepatan = m/s [ L ] [ T ]-1

4. Percepatan ∆ ………………. [ L ] [ T ]-2


𝑎=
5. Gaya F = m .a ………………. ……………….
6. Momentum p = m.v ………………. ……………….
7. Energi Ep = m.g.h ………………. ……………….
Potensial

9. Perhatikan tabel berikut !

No Besaran Rumus Dimensi


1 Momentum P = mv [MLT-1]
2 Gaya F = ma [MLT-3]
3 Daya Fs [ML2T-3]
P=
t
Dari tabel tersebut, yang mempunyai dimensi yang benar adalah besaran nomor ….
A. (1) saja
B. (1) dan (2 )
C. (1) dan (3)
D. (2) dan (3)
E. (1), (2), dan (3)

10. Momentum merupakan hasil kali antara massa dan kecepatan sebuah benda.
Sedangkan impuls merupakan hasil kali antara gaya dan selang waktu sentuhnya.
Tunjukkan bahwa kedua besaran tersebut memiliki kesetaraan dimensi!.

11. Perhatikan gambar alat ukur mikrometer skrup di bawah ini!

benda

Bila kamu hendak melakukan pengukuran panjang benda dengan mikrometer sekrup,
maka langkah-langkah yang harus kamu lakukan adalah :

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


51

1. Letakkan benda yang akan diukur pada rahang mikrometer sekrup


2. Putar pemutar halus sampai terdengan suara “klik”, hentikan pemutaran
jika suara “klik” sudah terdengar.
3. Putar skala pemutar kasar atau skala nonius sampai rahang putar tepat mengenai
benda.
4. Amati/hitung skala utama dan skala putar nonius yang paling berimpitan
dengan skala utama.
5. Putar pengunci mikrometer sekrup supaya benda tidak bergeser lagi.

Urutan langkah-langkah pengukuran yang benar adalah ….


A. (1), (2), (3), (4) dan (5)
B. (1), (3), (2), (4) dan (5)
C. (1), (2), (3), (5) dan (4)
D. (2), (1), (3), (5) dan (4) E.
(1), (3), (2), (5) dan (4)

12. Seorang anak mengukur ketebalan sebuah pipa. Untuk tujuan tersebut ia
menggunakan jangka sorong untuk mengukur diameter dalam dan diameter luar pipa
tersebut. Hasil pengukuran didapatkan sebagai berikut :

Berdasarkan bacaan pengukuran di atas, ketebalan pipa tersebut adalah ….


A. 0,62 cm B.
0,71 cm C. 0,83
cm D. 1,02 cm
E. 1,21 cm

13. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis
dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang
2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat tersebut menurut aturan penulisan angka
penting adalah ....
A. 80 cm2
B. 80,28 cm2
C. 80,80 cm2
D. 80,2 cm2
E. 81 cm2

14. Muatan sebuah elektron adalah 0,00000000000000000016 C. Angka tersebut bila ditulis
dalam notasi ilmiah adalah….
A. 0,16 x 10-18 C
B. 1,6 x 10-18 C
C. 1,6 x 10-19 C
D. 0,16 x 10-19 C
E. 1,6 x 10-20 C

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


52

Wacana berikut ini untuk soal nomor 15 - 18, bacalah dengan teliti!
Beberapa kelompok peserta didik melakukan suatu eksperimen/penyelidikan
ilmiah di dalam laboratorium Fisika. Tujuan eksperimen adalah untuk mengetahui
perubahan suhu pada air dan es ketika keduanya dicampurkan. Berdasarkan tujuan ini
guru mengintruksikan kepada peserta didik untuk menentukan rumusan masalah dan
hipotesisnya.
Alat/bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas kimia, air ½ gelas, es
batu secukupnya, dan thermometer. Sebelum melakukan eksperimen guru
memberikan pengarahan agar peserta didik dalam melakukan eksperimen dapat
memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi variabel yang hendak diukur.
Dengan demikian maka kesimpulan dapat diperoleh dengan benar dan tepat sesuai tujuan
eksperimen.

15. Berdasarkan wacana tersebut maka urutan langkah-langkah metode ilmiah yang
tepat dalam melakukan eksperimen adalah ....
A. Merumuskan hipotesis → menetapkan variabel eksperimen→merumuskan
masalah → melakukan eksperimen → membuat kesimpulan
B. Merumuskan hipotesis → melakukan eksperimen → menetapkan variabel
eksperimen→ merumuskan masalah → membuat kesimpulan
C. Melakukan eksperimen → merumuskan hipotesis → menetapkan variabel
eksperimen→ merumuskan masalah → membuat kesimpulan
D. merumuskan masalah → merumuskan hipotesis → menetapkan variabel
eksperimen→ melakukan eksperimen → membuat kesimpulan
E. merumuskan masalah → menetapkan variabel eksperimen → melakukan
eksperimen → merumskan hipotesis → membuat kesimpulan

16. Rumusan masalah yang paling tepat pada eksperimen tersebut adalah ….
A. Bagaimana perubahan suhu pada air ketika dicampur dengan es?
B. Apakah es tidak akan mengalami perubahan suhu?
C. Bagaimana bentuk es ketika dicampur dengan air?
D. Suhu pada air akan naik dan suhu pada es akan menurun.
E. Terjadi perubahan suhu pada air ketika dicampur dengan air panas.

17. Hipotesis yang paling tepat untuk menjawab rumusan masalah dari eksperimen
tersebut adalah ….
A. Apakah es tidak akan mengalami perubahan suhu?
B. Terjadi pertukaran kalor antara es dan air ketika di campur.
C. Suhu pada air akan naik dan suhu pada es akan menurun.
D. Bagaimana perubahan suhu pada air ketika dicampur dengan es?
E. Bagaimana perubahan suhu pada air ketika dicampur dengan air panas?

18. Varibel terikat dalam eksperimen tersebut adalah ….


A. Gelas kimia
B. Es batu dan air
C. Perubahan suhu
D. Perubahan volume es batu
E. Suhu lingkungan sekitar

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


53

c. Pedoman Penskoran Asesmen Sumatif


No Kunci/Pembahasan Skor
Soal
1. Benar, benar, salah, benar, salah 1
2. C (3) saja 1
3. Alat ukur A berpasangan dengan benda 1 dan 4 3
Alat ukur B berpasangan dengan benda 2 dan 5
Alat ukur C berpasangan dengan benda 3 dan 6
4. Tidak tepat. Walaupun mikrometer sekrup lebih teliti tetapi alat 3
tersebut tidak dapat digunakan untuk mengukur luas meja.
Mikrometer sekrup tepat digunakan untuk mengukur diameter
atau ketebalan benda-benda yang kecil atau tipis karena panjang
skalanya terbatas, begitu pula dengan jangka sorong.
Artinya untuk mengukur las meja lebih tepat dengan
menggunakaan roll meter.
5. tidak sesuai, sesuai, sesuai, tidak sesuai 1
6. Pak Badu mengukur ranting pohon yang lurus menggunakan mistar
dan dengan sebilah parang menebangnya sepanjang 2 m. Dengan
ranting inilah pak Badu mengukur tanahnya.
7. Sesuai wacana hanya ada alat ukur mistar 30 cm dan slang 6
timbang. Mistar tidak mungkin digunakan karena hanya memilik
panjang 30 cm. Pengukuran menggunakan mistar obyek ukur 50 m x
20 m disamping membutuhkan waktu relatif lama juga
memungkinkan berkurangnya akurasi.
Sementara itu slang timbang 10 m sangat mungkin digunakan
karena pengukuran bisa dilakukan dengan cepat, namun akurasi
perlu diperhatikan. Slang timbang sangat elastis maka pertambahan
panjang slang akibat tarikan bahkan pemuaian sangat mungkin
terjadi, mengingat saat itu panas matahari mulai terasa. Bila ini
terjadi maka pengukuran menjadi tidak akurat.
Pilihan yang memungkinkan adalah menebang ranting pohon
lurus dengan sebilah parang yang dibawa pak Badu dan
menggunakannya untuk mengukur tanah. Ranting pohon tentu tidak
mengalami pemuaian ataupun pertambahan panjang, sehingga
memungkinkan pengukuran dilakukan lebih akurat dan cepat.
8. Luas : - 5
Volume : m3 ; [L]3
Kecepatan : -
Percepatan: /𝑠 =m/s2
𝑠
Gaya : kg m/s2 ; [M] [L] [T]-2
Momentum : kg m/s ; [M] [L] [T] -2
Energi Potensial : kg m2/s2 ; [M] [L]2 [T]-2

9. C (1) dan (3) 1


10.  Dimensi Momentum 5
Momentum (p) = massa (m) x kecepatan (v)

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


54

Dimensi p = [M][L][T-1]

 Dimensi Impuls :
Impuls (I) = Gaya (F) x selang waktu sentuh (t)
Dimensi I = massa x percepatan x selang waktu sentuh
= [M][L][T-2][T]
= [M][L][T-1]
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kedua besaran
11. E (1), (3), (2), (5) dan (4) 1
12. A. 0,62 cm 1
13. A. 80 cm 1
14. C 1,6 x 10-19 C 1
15. D. merumuskan masalah → merumuskan hipotesis → menetapkan 1
variabel eksperimen→ melakukan eksperimen → membuat
kesimpulan
16. A Bagaimana perubahan suhu pada air ketika dicampur dengan es? 1
17. B Terjadi pertukaran kalor antara es dan air ketika di campur. 1
18. C Perubahan suhu 1
Total Skor 34

Kriteria penilaian
Skor yang diperoleh
Nilai = x 100
Skor maksimum

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


55

LAMPIRAN IV: PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Sebagaimana tertuang dalam naskah Panduan Pembelajaran dan Asesmen maka bagi
peserta didik yang berpencapaian tinggi diberikan pengayaan mengenai pengetahuan dan
keterampilan “Pengukuran dalam Kegiatan Kerja Ilmiah”. Peserta didik yang berpencapaian
tinggi juga dapat dijadikan sebagai mentor/teman sebaya bagi peserta didik lain yang memiliki
kesulitan belajar. Sedangkan untuk kegiatan remedial dilakukan untuk peserta didik yang
kesulitan dalam belajar melalui pembelajaran tambahan dan mentoring sesama peserta.
Adapun kriteria peserta didik yang mendapat pengayaan dan remedial sesuai
ketuntasan tujuan pembeajaran adalah sebagai berikut:
No % Ketuntasan Individu Tindak lanjut
1. 0 – 40% remedial seluruh bagian
2. 41 – 65% remedial dibagian yang diperlukan
3. 66 – 85% sudah mencapai ketuntasan tidak perlu remedial
4. 86 – 100% sudah mencapai ketuntasan perlu pengayaan atau
tantangan lebih

1. Kegiatan Pengayaan
a. Mengorganisasikan peserta didik menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5 orang
yang sudah mencapai ketuntasan 86 – 100 %
b. Setiap kelompok melakukan penyelidikan/percobaan untuk melakukan pengukuran
benda/obyek ukur disekitar lingkungan tempat tinggal mengunakan mistar, jangka
sorong dan mikrometer sekrup.
c. Setiap kelompok dapat meminjam jangka sorong dan mikrometer sekrup di
laboratorium Fisika SMAN 2 Samarinda dengan ketentuan/kesepakatan yang
ketat.
d. Pengukuran dilakukan berulang sebanyak 4x setiap obyek kemudian peserta didik
diminta menuliskan nilai ketidakpastian hasil pengukuran dan menuliskan angka/nilai
hasil pengukuran.
e. Selain pengayaan terhadap peningkatan keterampilan peserta didik, pengayaan juga
diberikan dengan berlatih mengerjakan beberapa soal terpilih sebagaimana
tercantum dalam buku: “Fisika Universitas edisi kesepuluh jilid I, Sears dan Zemansky
halaman 24 – 25”

2. Kegiatan Remedial
a. Mengorganisasikan peserta didik menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5
orang, bagi yang memiliki ketuntasan 0 – 40 % dilakukan remidial seluruh bagian,
dan yang memiliki ketuntasan 41 – 65 % remedial bagian yang diperlukan.
Namun pada prinsipnya semua peserta didik di kedua interval diperbolehkan
mengikuti proses diskusi/pembelajaran ulang.
b. Membimbing setiap kelompok untuk melakukan diskusi terkait konsep besaran dan
satuan, bagaimana melakukan pengukuran, membaca hasil pengukuran dan
bagaimana menerapkan metode ilmiah.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


56

c. Setiap peserta didik dalam kelompok mempresentasikan laporan sementara dari


hasil pengukuranya (dapat dibimbing tutor sebaya).
d. Setiap kelompok peserta didik diberikan soal tes tertulis untuk mengukur
ketercapaian pembelajaran remedial.
e. Contoh soal :
a. Tuliskan dimensi gaya, usaha dan daya
b. Tuliskan langkah-langkah melakukan pengukuran dengan jangka sorong
c. Tuliskan langkah-langkah melakukan pengukuran dengan mikrometer sekrup
d. Tentukan berapa nilai dari hasil pengkuran berikut:
1) Jangka sorong

2) Mikrometer sekrup

0 5 45
40
35

e. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran


pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh
panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, tentukan luas pelat tersebut!

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


57

LAMPIRAN V: SUMBER REFERENSI BELAJAR GURU DAN PESERTA DIDIK

SUMBER REFERENSI GURU DAN PESERTA


DIDIK
Untuk menunjang kegiatan pembelajaran maka guru dan peserta didik
menggunakan buku wajib bagi guru dan bagi peserta didik yang dikeluarkan
kemendikbudristek dan buku-buku referensi, yakni:

Peserta Didik Guru


- Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X. - Buku elektronik dari Pusat Perbukuan
Jakarta: Kemendikbudristek Pusat Departemen Pendidikan Nasional.
Perbukuan. - Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X.
- Modul ajar “Pengukuran dalam Jakarta: Kemendikbudristek Pusat
Kegiatan kerja Ilmiah Perbukuan.
- Referensi lain dari internet - Fisika Jilid 1. Giancoli
- Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid
1. Sears dan Zemansky Terjemahan
Patur Silaban, Ph.D.
-

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


58

LAMPIRAN VI: GLOSARIUM

GLOSARIUM

Angka eksak :Bilangan yang sudah pasti, bulat, dan didapat dari hasil
membilang.
Angka penting : Bilangan yang dihasilkan dari pengukuran, terdiri dari angka
pasti dan angka taksiran.
Besaran : Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan satuan.
Besaran pokok : Besaran dasar yang menjadi patokan, telah ditentukan satuan
& dimensinya.
Besaran turunan : Besaran yang satuan & dimensinya diturunkan dari besaran
pokok.
Dimensi : Cara sebuah besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok.
Jangka sorong Salah satu alat ukur dengan ketelitian 0,1 – 0,05 mm yang
dapat
digunakan untuk mengukur panjang, diameter luar, dan
diameter dalam sebuah bentuk benda tertentu.
Mikrometer sekrup : Salah satu alat ukur dengan ketelitian 0,01 mm yang dapat
digunakan untuk mengukur diameter benda kecil dan/atau
ketebalan benda-benda tipis.
Menghitung : Menentukan jumlah/membilang, tanpa menggunakan alat
ukur.
Mengukur : Membandingkan sesuatu yang diukur (besaran) dengan
sesuatu yang ditetapkan sebagai patokan (satuan), mengukur
itu membandingkan dengan alat ukur.
Metode ilmiah : Suatu prosedur atau cara pemecahan masalah dengan
menggunakan langkah- langkah yang telah tersusun secara
sistematis.
Notasi ilmiah : Suatu cara penulisan angka hasil pengukuran yg nilainya terlalu
besar/terlalu kecil untuk memudahkan penulisan dalam
bentuk Notasi Desimal Standar.
Satuan : segala sesuatu yang digunakan untuk menyatakan hasil
pengukuran.

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)


59

LAMPIRAN VII: DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
Aip Sarupudin dkk. Praktis Belajar Fisika untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Ayuk Ratna dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X. Jakarta: Kemendikbudristek
Pusat Perbukuan.

Dudi Indrajid. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Giancoli. 2011. Fisika Jilid 1 dan Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Sears dan Zemansky. 2004. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1. Terjemahan Patur
Silaban, Ph.D. Jakarta: Erlangga.

Wulyo Slamet. 2016. Cerdas Fisika SMA/MA Jilid 1. Samarinda: SMA Negeri 2 Samarinda

Yogi Anggraena dkk. 2022. Panduan pembelajaran dan Asesmen.


Jakarta: Kemendikbudristek Pusat Kurikulum dan Pembelajaran

MODUL FISIKA FASE E MUH.NURQAMARULLAH (FIS.E.X.SMAN14SJI.2023)

Anda mungkin juga menyukai