MODUL AJAR
PENGUKURAN
Oleh:
1. INFORMASI UMUM
Nama Penyusun Ajeng Dian Puspita, S.Si., S.Pd.
Individu Praktikum
Berkelompok (6 Siswa) Diskusi
Presentasi
Assesmen a. Assesmen Diagnostik
b. Assesmen Formatif : Penilaian Sikap
c. Assesmen Sumatif
- Penilaian Pengetahuan : pilihan ganda dan
essay
- Penilaian Ketrampilan : proses praktikum,
performa presentasi
3. Pemahaman Bermakna
Setelah peserta didik melakukan pengukuran volume pada benda teratur dan tidak teratur
maka peserta didik dapat menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. Misalnya, peserta
didik dapat menggunakan jangka sorong untuk mengukur diameter benda yang berbetuk
bola atau lingkaran dan menggunakan gelas ukur. Peserta didik dapat menerapkan
pembacaan skala pada alat ukur yang mereka gunakan dengan tepat dalam kehidupan sehari-
hari misalnya mistar, meteran, gelas ukur, dan lain-lain. Terdapat banyak alat ukur yang
dapat membantu pekerjaan manusia. Faktor-faktor yang digunakan untuk memilih alat ukur
yang tepat adalah besaran yang diukur, nilai skala terkecil alat ukur, benda yang diukur, dan
lain sebagainya.
Sumber Belajar : Buku Siswa IPA kelas X, Buku Fisika untuk SMA/MA kelas
X, Internet, dan sumber bacaan lainnya yang relevan.
6. Persiapan Pembelajaran
a. Menyiapkan bahan ajar/ materi
b. Menyiapkan LKPD
c. Menyiapkan alat dan bahan
d. Menyiapkan rubrik penilaian
7. Urutan Kegiatan
(65 menit) 1. Peserta didik bersama guru melakukan tanya jawab mengenai
masalah yang menjadi fokus materi. Guru menampilkan
gambar batu kali yang bisa dijadikan pondasi sebuah
bangunan. Untuk mengetahui 1 pondasi harus diisi dengan
berapa batu kali, maka peserta didik harus mengetahui volume
pondasi tiang dan volume batu kali. Begitu pula dengan
gambar 2 terkait dus snack yang memiliki panjang, lebar dan
tinggi. Tujuannya apa nak dus snack memiliki berbagai
ukuran?
- Peserta didik mampu menyajikan hasil karya dari praktikum mengukur besaran volume
dengan berbagai alat ukur panjang melalui kegiatan presentasi dengan tepat
8. Penilaian
1. Bentuk penilaian
Assesmen Sumatif:
a. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis (Pilihan ganda dan uraian)
b. Penilaian ketrampilan : Observasi ketrampilan saat presentasi
Assesmen Formatif
Penilaian sikap : Observasi sikap peserta didik selama praktikum dan
presentasi
2. Instrumen penilaian
a. Pengetahuan : Soal pilihan ganda dan uraian
b. Ketrampilan : Lembar observasi ketrampilan (presentasi).
Rubrik penilaian observasi ketrampilan (presentasi).
c. Sikap : Lembar observasi pengamatan sikap (praktikum dan
presentasi) Rubrik penilaian observasi pengamatan sikap
(praktikum dan presentasi).
9. Daftar Pustaka
Giancolli, D. C. (2008). Physics for Scientists & Engineers with Modern Physics, 4th Edition.
US : Pearson Education, Inc.
Halliday, D., Resnick, R., Walker, J. (2004). Fundamentals of Physics 7th Edition. New York :
John Wiley & Sons Inc.
Hewitt, Paul G. (2015). Conceptual Physics. Twelfth Edition. US : Pearson Education, Inc.
Lasmi, N. K. (2020). Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sang, D., Jones, G., Chadha, G., & Woodside, R. (2010). Cambridge International AS and A
Level Coursebook. Second Edition Physics. UK : Cambridge University Press.
Tipler, P. A. (2001). Fisika Jilid 2. Alih Bahasa : Bambang Soegijono. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
10. Glosarium
akurasi : sifat pengukuran yang mendekati nilai sebenarnya
angka penting : angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan taksiran
besaran : sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka
galat pengukuran : kekeliruan pengukuran terhadap nilai sebenarnya
hipotesis : jawaban sementara terhadap masalah yang masih harus dibuktikan
kebenarannya.
metode ilmiah : metode sains yang menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional
untuk mengungkapkan suatu permasalahan
notasi ilmiah : bentuk penulisan terstandar untuk mempermudah penentuan suatu nilai
presisi : sifat pengukuran yang mendekati nilai yang sama meskipun dilakukan berulang
satuan : pembanding dalam pengukuran yang ditetapkan berdasar acuan tertentu
variabel : sesuatu yang memiliki nilai dan dapat diubah
LAMPIRAN 1
BAHAN AJAR
PENGUKURAN
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari sesungguhnya kita tidak pernah luput dari kegiatan
pengukuran. Kita membeli minyak goreng, gula, beras, daging, mengukur tinggi badan, menimbang
berat, mengukur suhu tubuh merupakan bentuk aktivitas pengukuran. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa pengukuran merupakan bagian dari kehidupan manusia. Melalui hasil pengukuran
kita bisa membedakan antara satu dengan yang lainnya.
Pengukuran agar memberikan hasil yang baik maka haruslah menggunakan alat ukur yang memenuhi
syarat. Suatu alat ukur dikatakan baik bila memenuhi syarat yaitu valid (sahih)dan reliable (dipercaya).
Disamping ke dua syarat di atas, ketelitian alat ukur juga harus diperhatikan. Semakin teliti alat ukur
yang digunakan, maka semakin baik kualitas alat ukur tersebut.
Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan suatu besaran yang sudah
distandar. Pengukuran panjang dilakukan dengan menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer
sekrup. Pengukuran berat menggunakan neraca dengan berbagai ketelitian, mengukur kuat arus listrik
menggunakan ampermeter, mengukur waktu dengan stopwatch, mengukur suhu dengan termometer,
dan lain sebagainya. Mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup, neraca, amper meter, termometer
merupakan alat ukur yang sudah distandar. Penggunaan alat ukur yang sudah distandar, maka siapapun
yang melakukan pengukuran, dimanapun pengukuran itu dilakukan, dan kapanpun pengukuran itu
dilaksanakan akan memberikan hasil yang relatif sama.
Pengukuran besaran panjang bisa dilakukan dengan menggunakan mistar, jangka sorong, atau
mikrometer sekrup. Alat ukur tersebut memiliki nilai ketelitian yang berbeda-beda. Nilai ketelitian
adalah nilai terkecil yang masih dapat diukur.
1. Mistar
Mistar merupakan alat ukur panjang yang paling sederhana dan sudah lumrah dikenal orang. Ada
dua jenis mistar yang sering digunakan, yaitu stik meter dan mistar metrik. Stik meter memiliki
panjang 1 meter dan memiliki skala desimeter, sentimeter, dan milimeter. Mistar metrik memiliki
panjang 30 sentimeter. Mistar memiliki skala pengukuran terkecil 1 milimeter, sesuai dengan jarak
garis terkecil antara dua garis yang saling berdekatan. Ketelitiannya adalah 0,5 milimeter, atau
setengah dari skala terkecil. Untuk pengukuran dengan menggunakan mistar atau penggaris, kita
harus membaca skala pada alat secara benar, yaitu posisi mata tepat di atas tanda yang akan dibaca.
Posisi yang salah akan menyebabkan kesalahan baca atau kesalahan paralaks.
2. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki batas ketelitian sampai dengan 0,1
mm. Jangka sorong dapat digunakan untuk menukur diameter bola, diameter dalam tabung, dan
kedalaman lubang. Skala utama tertulis pada batang jangka sorong. Pada rahang sorong (geser)
diberi skala sebanyak 10 bagian dengan panjang 9 mm yang disebut skala nonius. Jadi, setiap satu
skala nonius panjangnya 9/10 mm atau 0,9 mm.
Gambar 2. Jangka Sorong
Sumber: https://www.gramedia.com/literasi/alat-ukur-jangka-sorong/
1. Periksa kedudukan skala nol dengan cara menutup rapat rahang tetap dan rahang sorong
(geser), lalu lihatlah skala nol pada skala utama dan skala nonius! Jika garis pada angka nol
skala nonius dan skala utama membentuk garis lurus, berarti jangka sorong tepat digunakan
untuk pengukuran.
2. Letakkan posisi benda pada tempat ukur yang sesuai
3. Untuk mencegah skala berubah-ubah pada saat pembacaan, kuncilah skala jangka sorong
dengan memutar tombol di bagian atas jangka sorong!
4. Bacalah angka yang tertera pada skala utama, yaitu satu angka di belakang koma. Kemudian
lanjutkan membaca skala nonius dengan mencari garis angka yang segaris antara skala
utama dan skala nonius, yaitu dua angka di belakang koma
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang ketelitiannya paling tinggi. Mikrometer sekrup
mempunyai ketelitian 0,01 mm sehingga cocok untuk mengukur antara lain tebal kertas, diameter
kawat email, dan tebal kain.
1) Periksa kedudukan skala nol dengan cara menutup rapat rahang ukur tetap dan rahang ukur
gerak dan lihatlah posisi nol pada skala tetap dan skala putar! Jika garis pada angka nol skala
putar dan garis pada skala tetap membentuk garis lurus, berarti mikrometer sekrup tidak
mengalami kesalahan nol dan siap untuk melakukan pengukuran.
2) Letakkan rangka mikrometer sekrup pada telapak tangan kanan dan jepit dengan jari
kelingking, jari manis, dan jari tengah. Bukalah rahang ukur gerak dengan memutar silinder
putar, lalu letakkan benda pada rahang ukur tetap dengan dipegangi tangan kiri. Putarlah
silinder putar dengan menggunakan telunjuk dan ibu jari tangan kanan. Jangan memutar rangka
dengan memegang silinder putar!
3) Bacalah angka yang tertera pada skala tetap, yaitu satu angka di belakang koma, kemudian
dilanjutkan membaca skala putar dengan mancari garis angka skala putar yang segaris dengan
skala tetap (dua angka di belakang koma).
Pada Gambar di atas terlihat bahwa skala tetap mikrometer sekrup yang paling dekat dengan
selubung luar adalah 4 mm lebih. Pada skala putar terlihat garis skala yang berimpit dengan garis
mendatar pada skala tetap adalah garis pada angka 12. karena nilai ketelitian mikrometer sekrup
0,01 mm, maka nilai kelebihannya adalah 12 x 0,01 mm = 0,12 mm. Jadi, hasil pengukuran
mikrometer sekrup pada Gambar. menunjukkan nilai 44 mm + 0,12 mm = 4,12 mm.
LAMPIRAN 2
Petunjuk!
Berilah tanda centang (√) pada kolom skor yang sesuai!
Nilai
Presenter Menjawab Memberikan
Pertanyaan Pertanyaan
(audien)
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 ACHMAD IKHSAN MUKTI RADJA
ALIYA YOFANDA PUTRI
ANGGA AL MUIS
ARNESIA MAYANG FITRI
MUHAMMAD ASNAL AL KAHFI
SATRIA DWIKA NUGRAHA
2 ARSYAD PERWIRA KUSUMA
DAFFA HUMAM HAQQONI
FATHIN AVERYANE
RAMADHANI
HIMMATUL ULYA OCTAVIANA
MUHAMMAD BINTANG CAHYA
A
SYIFA GHANIYYA KHOFIFAH
3 AURIGA JANGKARA
DWINDA DANU WASPADA
KESHA FEBIAN SALSABILLA
KHAIRA AZZALHEA
SUGIHARTO
MUHAMMAD ZAIDAN SALMAN
R
VARENDRA ARREL AFRIAN
4 BOGI TRI ATMOJO
IRZHA AUFA FIRNANDA
NADIN CAHYA FEBRIANTI
RAYHAN YOGAS RAMADHAN
RINDA WIDYA FERDINA
YUMNAA KUSMARYANA
5 MOCH RANDI KURNIAWAN
NATHANE ARDINA
ROSIKHUL FAHMI
SALVA EDEN AGNATYO
STEVANIYA ADRISTI YUSANTO
ZHAAFIRA AFIFAH PUTRI
LAMPIRAN 4
Petunjuk!
Berilah tanda centang (√) pada kolom skor yang sesuai
Petunjuk!
1. Lakukan refleksi pembelajaran dengan meninjau ulang keseluruhan proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
2. Refleksi yang dilakukan memuat komponen berikut
a. Apa yang kamu rasakan selama mengikuti pembelajaran hari ini? Beri tanda (√) pada gambar di bawah
ini!
c. Menurut Anda, apakah praktikum kali ini membuat motivasi belajar anda meningkat? Jelaskan
alasannya!
d. Kendala apa yang kamu temui dalam pembelajaran ini sehingga mempersulit proses belajarmu?
e. Rencana apa yang kamu buat agar tidak menemui kendala tersebut pada
pembelajaran selanjutnya?
LAMPIRAN 8
Lembar Refleksi Pendidik
Sekolah : …………………………….
Mata Pelajaran : …………………………….
Materi : …………………………….
Nama Guru : …………………………….
Kelas : …………………………….
Hari/tanggal : …………………………….
Pertanyaan Refleksi
1. Apakah proses pembelajaran sudah berjalan sesuai rencana?
3. Hal menarik apa yang saya temui hari ini saat pembelajaran?
4. Apa manfaat pembelajaran hari ini yang telah dilakukan bersama peserta didik?
KISI-KISI
ASSESMEN SUMATIF PENGETAHUAN
PEILAIAN HARIAN BAB
PENGUKURAN
Kelas
Capaian Level No Bentuk
No /Seme Materi Indikator soal
Pembelajaran Kognitif Soal soal
ster
Kerjakan soal di bawah ini dengan menjawab secara benar dan lengkap!
SOAL URAIAN
21. Diketahui beberapa hasil pengukuran
beberapa benda sebagai berikut:
a. 13780,0
b. 97,820
c. 68,32
a. 5,30 mm
b. 5,53 mm Hitung jumlah angka penting pada
c. 5,80 mm angka-angka tersebut!
d. 5,83 mm 22. Hitung sesuai kaidah angka
e. 5,53 mm penting dari hasil operasi perhitungan
19. SOAL HOTS berikut!
Neraca berikut adalah neraca yang digunakan
Bobi untuk menimbang sebuah gelang. Massa a. (12,6)2
gelang Bobi tersebut adalah . . . b. 2,1 x 4321
c. 3,45 x 52,4
a. 0,000000000000000764
a. 373 gram b. 48900000000000000000
b. 37,3 gram
c. 137,3 gram 24. SOAL HOTS
d. 307,3 gram Diketahui hasil pengukuran panjang
e. 317 gram pensil dengan menggunakan mistar
yaitu 12,4; 11,9; 12,1; 11,8; 12,2; 12,0.
20. Dibawah ini yang merupakan alat ukur Tentukanlah hasil pengukuran pensil
massa, kecuali. . . beserta ketidakpastiannya!
a. Neraca Pegas
b. Neraca Berat 25. SOAL HOTS
c. Neraca O’hauss Hasil pengukuran Panjang, lebar, dan
d. Neraca Digital tinggi balok masing-masing adalah
e. Neraca Tiga Lengan (117±0,5) mm, (89±0,5) mm, dan
(12±0,05) mm. Berapakah volume
balok beserta ketidakpastiannya?
ASSESMEN DIAGNOSTIK
Desy sedang makan kacang atom tiba-tiba dia ingin mengetahui volume kacang atom
tersebut. Awalnya Desy mengukur diameter kacang atom terlebih dahulu menggunakan
jangka sorong. Hasil pengukuran diameternya adalah
SU = ......... cm =...............mm
SN = .......... x .......... = ............. mm +
............... mm
2. SOAL HOTS
Alya dan Doni sedang melakukan pengukuran terhadap buah strawberry untuk mencari
volumenya. Di laboratorium ada berbagai macam alat seperti pada gambar di bawah ini.
Diantara alat ukur diatas , alat ukur apa saja yang paling Alya dan Doni butuhkan untuk
mencari volume buah strawberry tersebut? Bagaimana cara menghitung volumenya?
Jawab:
3. Sebutkan masing-masing 2 contoh benda teratur dan tidak teratur dalam kehidupan sehari-
hari!
Jawab:
Materi Pengayaan
Aktivitas Pengayaan
● Alternatif 1 : Peserta didik dapat mencoba melakukan praktikum
sederhana terkait pengukuran pada bidang kimia dan biologi
● Alternatif 2 : Peserta didik membuat karya (dapat berupa tulisan, poster,
vlog, dll) tentang kegiatan pengukuran yang menunjang
pekerjaan orang tua peserta didik
Materi Remedial
Aktivitas Remedial
● Alternatif 1 : Peserta didik diberikan kesempatan membuat perbaikan
pada jawaban-jawaban yang masih salah serta penjelasannya
● Alternatif 2 : Peserta didik dapat membuat karya, berupa poster, artikel, komik,
video, serta karya lainnya yang berisi penjelasan mengenai sub
materi tentang pengukuran yang masih belum tuntas.
LKPD
2
LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK
“PENGUKURAN VOLUME
BENDA TERATUR DAN TIDAK
TERATUR”
KELOMPOK : 1.
2.
3.
KELAS : 4.
5.
3
Mengidentifikasi Alat Ukur
Tujuan Pembelajaran:
1. Meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi pengukuran volume.
2. Peserta didik mampu menyebutkan macam-macam alat ukur.
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi alat ukur berdasarkan besaran-besaran fisis terkait.
3
MENGUKUR VOLUME
BENDA TERATUR DAN BENDA TIDAK TERATUR
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu mengukur besaran volume dengan berbagai alat ukur panjang
2. Peserta didik mampu menganalisis jenis-jenis alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur
volume.
Cara Kerja :
A. Mengukur Volume Benda Teratur
1. Ukurlah diameter kelereng dengan menggunakan jangka sorong.
2. Hitung volume kelereng dengan menggunakan rumus volume bola. Lalu catat datanya
pada tabel.
3. Masukkan kelereng ke dalam air yang sudah ada di gelas ukur, kemudian catat takaran
air sekarang.
4. Hitung selisih volume air yaitu volume sebelum (V1) dan sesudah kelereng dicelupkan ke
dalam air (V2).
Selisih volume air adalah volume kelereng.
5. Lakukan langkah 1 sampai 4 untuk benda buah duku, penghapus kotak.
B. Mengukur Volume Benda Tidak Teratur
1. Tuangkan air ke dalam gelas ukur sebanyak 50 ml (sebagai V1)
2. Masukkan batu kerikil ke dalam air kemudian catat takaran air sekarang (V2).
3. Hitung selisih volume air yaitu volume sebelum dan sesudah batu kerikil dicelupkan
ke dalam air. Selisih volume air adalah volume batu kerikil.
4. Lakukan langkah 1 sampai 3 pada benda batu taman dan penghapus karet.
Data Hasil Percobaan
A. Mengukur Volume Benda Teratur
2. Buah SU =
duku SN =
3. Penghapus SU =
kotak SN =
3
B. Mengukur Volume Benda Tidak Teratur
2. Batu Taman
3. Penghapus
Karet
Analisis Data:
1. Konversikan satuan volume benda teratur yang menggunakan gelas ukur!
Jawab:
a. V kelereng = cm3 = ml = liter
b. V buah duku = cm3 = ml = liter
c. V penghapus kotak = cm3 = ml = liter
2. Apakah alat ukur jangka sorong digunakan untuk mengukur volume benda tidak
teratur? Mengapa? Berikan alasannya!
Jawab:
3. Bagaimana hasil volume dari ketiga benda teratur tersebut? Coba bandingkan dan
jelaskan, hasilnya sama atau berbeda antara yang menggunakan rumus dengan
yang menggunakan gelas ukur? Jelaskan kaitannya dengan alat ukur yang
digunakan! Jawab :
Kesimpulan