Anda di halaman 1dari 37

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 7 Pontianak

Mata Pelajaran :Fisika

Kelas/ Semester : X MIA/I

Materi Pokok : Pengukuran

Alokasi Waktu : 8 jp

A. Kompetensi Inti SMA kelas X

3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.2. Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan
aturan angka penting).

Indikator :
3.1.1 Menjelaskan pengertian dari pengukuran
3.1.2 Menyebutkan beberapa alat ukur fisika dengan benar.
3.1.3 Menyebutkan kegunaan beberapa alat ukur fisika.
3.1.4 Mengidentifikasi besaran, alat ukur, dan satuannya.
3.1.5 Membaca nilai skala yang terukur pada tiap alat ukur.
3.1.6 Menunjukkan besarnya ketelitian alat ukur fisika dengan tepat.
3.1.7 Menganalisis terjadinya ketidakpastian dalam pengukuran
3.1.8 Menuliskan notasi ilmiah dan aturan angka penting dengan tepat.
3.1.9 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, keteliatan dan aturan
angka penting) pada beberapa jenis alat ukur
4.2. Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik
yang tepat untuk penyelidikan ilmiah.

Indikator :
4.2.1 Menggunakan beberapa alat ukur fisika dengan mempertimbangkan ketelitian dan
ketepatan dalam pengamatan dan pengukuran.
4.2.2 Mengolah dan menyajikan data hasil pengukuran.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui tanya jawab, peserta didik dapat mendefinisikan pengukuran dalam fisika.

2. Melalui pengamatan alat ukur dan video, peserta didik dapat menyebutkan beberapa
alat ukur beserta kegunaannya.

3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat mengidentifikasi besaran, alat ukur, dan
satuannya dengan benar.

4. Melalu pengamatan alat ukur, peserta didik dapat membaca skala hasil pengukuran

5. Melalui pengamatan alat ukur, peserta didik dapat menggunakan alat ukur dengan
benar.

6. Melalui percobaan pengukuran, peserta didik dapat menerapkan prinsip-prinsip


pengukuran (ketepatan, keteliatan dan aturan angka penting) pada beberapa jenis alat
ukur.

7. Melalui percobaan pengukuran, peserta didik dapat melakukan pengukuran


menggunakan alat ukur dengan benar.

8. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat mengolah dan menyajikan data hasil
pengukuran.

9. Melalui diskusi, peserta didik mengkonversikan blangan decimal menjadi notasi ilmiah
dengan benar.

D. Materi Ajar

1. Pengukuran adalah proses membandingkan suatu besaran dengan besaran standar.


2. Besaran adalah setiap ukuran yang kita gunakan untuk menggambarkan gejala fisika
secara kuantitatif.
3. Ketelitian atau akurasi didefinisikan sebagai persamaan antara hasil pengukuran dan
hasil yang sebenarnya secara pasti tidak pernah diketahui, yang dapat ditentukan
hanyalah harga pendekatan yang dianggap benar.
4. Membaca nilai skala yang terukur pada tiap alat ukur.
5. Penggunaan aturan angka penting.
6. Pengelompokkan besaran, satuan, dan kegunaan alat ukur.
7. Setiap pengukuran selalu memperhatikan akurasi (ketepatan), presisi (ketelitian), dan
sensitivitas (kepekaan).
 Materi ajar terlampir

E. Pendekatan dan Metode


Pendekatan : pendekatan saintifik
Metode : ceramah, diskusi, praktikum, inkuiri terbimbing dan demonstrasi.

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Alat/media : mistar, jangka sorong, micrometer sekrup, neraca ohauss, stopwatch,
termometer,LKS, laptop dan LCD.
2. Sumber belajar: buku Marthen Kanginan fisika SMA kelas X, media elektronik.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
Kegiatan Waktu

Pendahuluan 20 menit
- Peserta didik memberikan salam kepada Guru.
- Peserta didik membaca do’a sebelum memulai
pelajaran.
- Peserta didik diabsensi kehadirannya oleh Guru.
- Peserta didik ditanyakan kesiapannya untuk menerima
pelajaran hari ini.
- Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
- Peserta didik diberikan motivasi bahwa dalam
Kegiatan Waktu

kehidupan tidak pernah jauh dengan kegiatan


Pengukuran dan manfaat apabila peserta didik dapat
mengukur dengan benar dan teliti.
- Peserta didik memperhatikan apersepsi yang diberikan
guru untuk mengingatkan kembali dan mendorong rasa
ingin tahu serta berfikir kritis tentang besaran pokok
dan turunan serta satuannya yang pernah dipelajari di
SMP.

Kegiatan Inti 60 Menit


- Beberapa peserta didik dengan ukuran tubuh yang
berbeda diminta (tinggi, pendek, gendut dan kurus)
untuk maju ke depan kelas.
- Peserta didik diminta untuk menyebutkan berapa
tinggi, berapa lebar, dan berapa berat orang tersebut.
- Peserta didik mengamati video dan alat ukur yang
disajikan oleh guru.

- Peserta didik ditanyakan dengan menggunakan alat


ukur apa yang tepat untuk mengukur benda tersebut
- Peserta didik diminta untuk menyebutkan alat ukur
apa yang mereka ketahui dan sering ditemukan di
lingkungan mereka.
- Peserta didik diminta untuk menyebutkan alat ukur
apa saja yang disajikan oleh guru dan apa
kegunaannya.

- Peserta didik ditanyakan “Apakah satu alat ukur dapat


digunakan untuk melakukan pengukuran yang
berbeda ?”
- Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
- Peserta didik diminta untuk menuliskan beberapa
besaran, alat ukur, dan satuannya.
- Setiap kelompok dibagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Kegiatan Waktu

(lampiran 2).
- Peserta didik diminta untuk melakukan pengukuran
dengan objek yang ada, seperti kertas, tutup spidol,
buku, gulungan selotip, dll dengan menggunakan alat
ukur panjang mistar, jangka sorong dan mikrometer
sekrup.
- Guru memantau, menilai serta membimbing jalannya
kerja setiap kelompok.
- Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi besaran,
alat ukur, dan satuannya ke dalam tabel.

- Perwakilan setiap kelompok diminta untuk


mempresentasikan hasil diskusi identifikasi besaran,
alat ukur, dan satuannya di depan kelas.
- Setiap kelompok memprensentasikan hasil
pengamatan dan pengukurannya.
- Guru memberikan penghargaan kepada setiap
kelompok dan menentukan kelompok terbaik.
- Guru memberikan evaluasi pada hasil setiap
kelompok.

Kegiatan Penutup
- Guru menarik kesimpulan tentang Pengukuran
dengan mengajukan pertanyaan kepada peserta didik.
- Peserta didik diajak untuk memiliki rasa syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan adanya alat
10 menit
ukur dan ilmu pengukuran.
- Peserta didik diberikan tugas baca untuk pertemuan
selanjutnya
- Peserta didik mengakhiri pelajaran dengan do’a.
- Peserta didik mengucapkan salam.

Pertemuan kedua
Kegiatan Waktu

Pendahuluan
- Peserta didik memberikan salam kepada Guru.
- Peserta didik membaca do’a sebelum memulai pelajaran.
- Peserta didik diabsensi kehadirannya oleh Guru.
- Peserta didik ditanyakan kembali apa itu pengukuran,
alat-alat ukur,besaran, dan satuannya.
- Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
20 menit
- Peserta didik diberikan motivasi bahwa dalam kehidupan
setiap pengukuran selalu memperhatikan
akurasi(ketepatan), presisi (ketelitian), dan sensitivitas
(kepekaan).
- Peserta didik diberikan apersepsi bahwa setiap alat
ukur mempunyai cara memiliki tingkat ketelitian
yang berbeda-beda dan memungkingkan terjadinya
ketidakpastian (kesalahan).
Kegiatan Inti 105 menit
 Mengamati
- Peserta didik diminta untuk mengamati video dan alat
ukur yang menyajikan cara membaca nilai skala yang
tertera pada tiap alat ukur.
 Menanya
- Peserta didik ditanyakan apakah mistar dapat
mengukur diameter kelereng secara teliti.
- Peserta didik ditanyakan apakah jangka sorong
mengukur tebal selembar uang kertas atau diameter
kawat tipis dengan teliti.
- Peserta didik diminta untuk menyebutkan alat ukur
apa yang paling teliti..
- Peserta didik diminta berdiskusi untuk menyebutkan
tingkat ketelitian tiap alat ukur berdasarkan
pengamatan video dan alat ukur.
 Mencoba
Kegiatan Waktu

- Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok


- Setiap kelompok dibagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)
(lampiran 2).
- Peserta didik diminta untuk melakukan pengukuran
dengan objek yang ada dengan menggunakan alat ukur
panjang mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
- Guru memantau, menilai serta membimbing jalannya
kerja setiap kelompok.
 Mengasosiasi
- Peserta didik diminta untuk melakukan analisis dengan
mengisi tabel hasil pengamatan dan menjawab
sejumlah pertanyaan yang terdapat dalam LKS.
 Mengkomunikasikan
- Setiap kelompok memprensentasikan hasil
pengamatan dan pengukurannya.
- Guru memberikan penghargaan kepada setiap
kelompok dan menentukan kelompok terbaik.
- Guru memberikan evaluasi pada hasil setiap kelompok.
Kegiatan Penutup
- Guru menarik kesimpulan tentang cara pengukuran
dan tingkat ketelitian tiap alat ukur.
- Peserta didik diajak untuk memiliki rasa syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa dengan adanya alat ukur dan
10 menit
ilmu pengukuran.
- Peserta didik diberikan tugas baca untuk pertemuan
selanjutnya
- Peserta didik mengakhiri pelajaran dengan do’a.
- Peserta didik mengucapkan salam.

Pertemuan ketiga

Kegiatan Waktu

Pendahuluan 20 menit
- Peserta didik memberikan salam kepada Guru.
Kegiatan Waktu

- Peserta didik membaca do’a sebelum memulai pelajaran.


- Peserta didik diabsensi kehadirannya oleh Guru.
- Peserta didik ditanyakan alat ukur apa yang paling teliti
pada pertemuan sebelumnya.
- Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
- Peserta didik diberikan motivasi bahwa dalam nilai
pengukuran, penggunaan angka sangat penting.
- Peserta didik diberikan apersepsi bahwa dalam penyajian
hasil pengukuran, penggunaan angka penting dan notasi
ilmiah sangat penting.
Kegiatan Inti
- Peserta didik diminta untuk mengamati nilai
pengukuran selembar kertas.
- Peserta didik ditanyakan bagaimana cara menuliskan
angka hasil pengukuran agak tidak dalam bentuk
desimal.
- Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
- Setiap kelompok dibagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)
(lampiran 3).
- Guru memantau, menilai serta membimbing jalannya 60 Menit
kerja setiap kelompok.
- Peserta didik diminta untuk melakukan analisis dengan
menjawab sejumlah pertanyaan yang terdapat dalam
LKS.
- Setiap kelompok memprensentasikan hasil diskusi.
- Guru memberikan penghargaan kepada setiap
kelompok dan menentukan kelompok terbaik.
- Guru memberikan evaluasi pada hasil setiap kelompok.

Kegiatan Penutup 10 me
- Guru menarik kesimpulan tentang penggunaan aturan nit
angka penting dan notasi ilmiah.
- Peserta didik diajak untuk memiliki rasa syukur kepada
Kegiatan Waktu

Tuhan Yang Maha Esa dengan adanya alat ukur dan


ilmu pengukuran.
- Peserta didik diajak untuk mempersiapkan diri untuk
ulangan harian pertemuan selanjutnya.
- Peserta didik mengakhiri pelajaran dengan do’a.
- Peserta didik mengucapkan salam.

Pertemuan ke 4

Ulangan Harian (Soal Terlampir}

I. Penilaian
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi kerja
kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil dilakukan
melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas
dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada
aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi.
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada kualitas
visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan.
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda

Contoh Instrumen (Lampiran 3 dan 4)

Pontianak, Agustus 2016


Lampiran 1

MATERI AJAR

Pengukuran tidak pernah lepas dari kehidupan kita, seperti mengukur waktu, massa suatu
benda, suhu ruangan, dan panjang benda.
Anda telah mengetahui sebelumnya bahwa kata fisika berasal dari bahasa yunani yang
artinya alam. Menurut definisi, fisika adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-
gejala alam dan interaksi gejala alam tersebut, khususnya hokum, sifat, interaksi antar materi
(yang tsk hidup), energy dan gerak.
Dasar fisika adalah pengukuran. Pengukuran merupakan proses mengukur. Sedangkan
mengukur didefinisikan sebagai kegiatan untuk membandingkan suatu besaran dengan besaran
standart yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Dari pengertian ini dapat diturunkan pengertian
berikutnya yaitu besaran dan satuan. Besaran didefinisikan sebagai segala sesuatu yang didapat
dari hasil pengukuran yang dinyatakan dalam bentuk angka dan satuannya. Dari penjelasan di
atas dapat terlihat bahwa pengukuran, besaran dan satuan memiliki hubungan yang erat.
Ketiganya selalu berkaitan. Pengukuran merupakan kegiatan atau aktivitasnya, besaran
merupakan pokok permasalahan yang diukur sedangkan satuan merupakan pembanding
(pengukurnya).
Pengukuran
Pengukuran sebuah benda dengan mengunakan alat-alat ukur, seperti penggaris (mistar) untuk
mengukur panjang benda, atau neraca untuk mengukur massa suatu benda akan mendapatkan
deretan angka hasil pengukuran. Deretan angka tersebut menunjukkan kata dari benda
tersebut. Semua angka hasil pengukuran tersebut dinamakan angka penting.
1. Memilih Alat Ukur
Pengukuran didefinisikan sebagai membandingkan suatu besaran dengan besaran standar.
Contoh dari alat ukur besaran standar adalah mistar, neraca, stopwatch, thermometer dan
maperemeter. Biasanya, ketika Anda mengukur suatu besaran tentunya perlu memilih alat
ukur yang sesuai dengan besaran yang diukur. Contohnya ketika Anda akan mengukur
panjang suatu meja, Anda dapat menggunakan miastar atau alat ukur panjang yang lain yang
sesuai.

Alat Ukur
Alat Ukur adalah sesuatu yang digunakan untuk mengukur suatu besaran. Berbagai
macam alat ukur memiliki tingkat ketelitian tertentu. Hal ini bergantung pada skala terkecil alat
ukur tersebut. Semakin kecil skala yang tertera pada alat ukur maka semakin tinggi ketelitian
alat ukur tersebut. Beberapa contoh alat ukur sesuai dengan besarannya, yaitu:
a. Alat Ukur Panjang
1) Mistar (Penggaris)
Mistar adalah ala ukur panjang dengan ketelitian sampai 0,1 cm atau 1 mm.
Pada pembacaan skala, kedudukan mata pengamat harus tegak lurus dengan skala
mistar yang di baca.

Gambar 1 Mistar
2) Jangka Sorong
Jangka sorong dipakai untuk mengukur suatu benda dengan panjang yang
kurang dari 1mm. Skala terkecil atau tingkat ketelitian pengukurannya sampai dengan
0,01 cm atau 0,1 mm.
Umumnya, jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang suatu benda,
diameter bola, ebal uang logam, dan diameter bagian dalam tabung.

Jangka sorong memiliki dua skala pembacaan, yaitu:


a) Skala Utama/tetap, yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong.
b) Skala Nonius, yaitu skala yang terdapat pada rahang sorong yang dapa
bergeser/digerakan.

Gambar 2 Jangka Sorong

Hasil pengukuran dengan jangka sorong akan memuat angka pasti dari skala utama dan
angka taksiran dari skala nonius yang segaris dengan skala utama. Penjumlahan dari
keduannya merupakan angka penting. Hasil pengukuran itu dapat dituliskan dengan
persamaan sebagai berikut.
x=( x 0 +∆ x .0,05 ) mm
dengan : x = hasil pengukuran

Contoh Soal
Diana mengukur diameter dalam tabung dapat menunjukkan keadaan pengukuran
seperti pada Gambar 1.10. Berapakah diameter dalam tabung tersebut?

Penyelesaian
Dari Gambar 1.10 diperoleh:

x 0=23 mm

∆ x=12 mm
Berarti diameter dalam tabung sebesar :
x=x 0 +∆ x .0,05

¿ 23 mm+12 5 mm.0,05
¿ 23,60 mm

3) Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang dengan tingkat ketelitian
terkecil yaiu 0,01 mm atau 0,001 cm.
Skala terkecil (skala nonius) pada mikrometer sekrup terdapat pada rahang
geser, sedangkan skala utama terdapat pada rahang tetap.
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda bundar dan plat yang
sangat tipis.

Gambar 3 Mikrometer Sekrup


Hasil pengukurannya juga memiliki angka pasti dan angka taksiran seperti jangka
sorong. Rumusnya sebagai berikut.
x=( x 0 +∆ x .0,01 ) mm

dengan : x = hasil pengukuran


x 0 = skala utama sebelum batas rahang putar
∆ x = skala nonius yang segaris dengan garis tengah skala utama

Contoh Soal
Penunjukkan skala pada mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur tebal
kertas dapat dilihat seperti pada Gambar 1.12. Berapakah hasil pengukuran tersebut?
Penyelesaian
Dari gambar 1.12 dapat diperoleh : x 0=1 mm dan ∆ x
= 6 mm
Berarti hasil pengukurannya sebesar :
x=x 0 +∆ x .0,01

¿ 1 mm+6 mm .0,01
¿ 1,06 mm

b. Alat Ukur Massa


Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda adalah neraca.
Berdasarkan cara kerjanya dan keelitiannya neraca dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Neraca digital, yaitu neraca yang bekerja dengan sistem elektronik. Tingkat
ketelitiannya hingga 0,001g.

Gambar 4 Neraca Digital

2) Neraca O'Hauss, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian hingga 0.01 g.

Gambar 5 Neraca
O'Hauss

3) Neraca sama lengan, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian mencapai 1 mg atau 0,001
g.
c. Alat Ukur Waktu
Satuan internasional untuk waktu adalah detik atau sekon. Satu sekon standar
adalah waktu yang dibuuhkan oleh atom Cesium-133 untuk bergetar sebanyak
9.192.631.770 kali.
Alat yang digunakan untuk mengukur waktu, antara lain jam matahari, jam dinding, arloji
(dengan ketelitian 1 sekon), dan stopwatch (ketelitian 0,1 sekon).
d. Alat Ukur Listrik
Selain alat ukur panjang, waktu, massa, Anda juga akan diperkenalkan adalah alat ukur
listrik. Alat ukur listrik yang sederhana, umumnya dipakai untuk mengukur kuat arus listrik
(amperemeter), tegangan listrik (voltmeter), dan hambatan penghantar listrik (ohmmeter).
Ketiga alat tersebut dikombinasikan dalam sebuah alat yang dinamakan multimeter.

2. Kesalahan Pengukuran
a. Ketepatan
Ketepatan (presisi) didefinisikan sebagai kemampuan proses pengukuran untuk
mendapatkan hasil yang sama dari pengukuran yang dilakukan secara berulang-ulang
dengan cara yang sama. hasil pengukuran yang diperoleh selalu terpencar disekitar harga
rata-ratanya. Hal ini berarti, proses pengukuran mempunyai ketepatan yang tinggi. Ukuran
ketepatan dinyatakan dengan kesalahan rambang (random).
b. Kalibrasi Alat
Kalibrasi alat adalah mencocokan harga-harga yang tercantum pada skala alat ukur
dengan harga-harga standar (atau yang dianggap benar). Kalibrasi ini dilakukan bukan hanya
untuk alat yang baru dibuat, tetapi diwajibkan juga alat ukur yang sudah lama dipakai.
c. Ketelitian
Ketelitian atau akurasi didefinisikan sebagai persamaan antara hasil pengukuran dan
hasil yang sebenarnya secara pasti tidak pernah diketahui, yang dapat ditentukan hanyalah
harga pendekatan yang dianggap benar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengukuran menjadi tidak tepat dan tidak teliti di
antaranya :
1). alat ukur 4). lingkungan
2). benda ukur 5). orang yang melakukan pengukuran
3). proses pengukuran

3. Penulisan angka penting

Pernahkah kalian melakukan kegiatan pengambilan data? Proses pengukuran hingga


memperoleh data hasil pengukuran itulah yang dinamakan pengambilan data. Apakah hasil
pengukuran dapat memperoleh nilai yang tepat? Proses pengukuran banyak terjadi
kesalahan. Kesalahan bisa terjadi dari orang yang mengukur, alat ukur atau lingkungannya.
Untuk memuat semua keadaan itu maka pada hasil pengukuran dikenal ada angka pasti dan
angka taksiran.
Gabungan kedua angka itu disebut angka penting. Seperti penjelasan di depan, angka
penting merupakan semua angka yang diperoleh dalam pengukuran. Namun setelah
dituliskan kadang-kadang jumlah angka pentingnya jadi rancu. Contohnya panjang suatu
benda terukur 3,2 cm. Nilai panjang ini dapat ditulis 0,032 m atau 320 mm. Dari penulisan ini
timbul pertanyaan; berapakah jumlah angka penting panjang benda tersebut? Untuk
mengatasi kerancuan tersebut maka kalian perlu memperhatikan hal-hal penting berikut.
1. Penulisan angka penting bertujuan untuk mengetahui ketelitian suatu pengukuran.
Contohnya pengukuran panjang benda di atas. l = 3,2 cm. Hasil ini menunjukkan bahwa
pengukuran ini teliti hingga 1 desimal untuk centimeter (0,1 cm) dan angka pentingnya
berjumlah 2. Misalnya lagi suatu pengukuran yang memperoleh t = 2,50 s. Hasil ini
menunjukkan bahwa ketelitian alatnya sampai dua desimal (0,01 s) sehingga perlu
menuliskan nilai 0 di belakang angka 5. Berarti memiliki 3 angka penting.
2. Penulisan hasil pengukuran sebaiknya menggunakan notasi ilmiah. Bentuk notasi ilmiah
seperti berikut.
a x 10 n
dengan : 1 < a < 10 dan n adalah bilangan bulat

Angka penting adalah angka yang didapat dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti
dan angka taksiran. Nilai setiap hasil pengukuran merupakan angka penting. Seperti
keterangan di atas angka penting terdiri dari dua bagian. Pertama angka pasti yaitu angka
yang ditunjukkan pada skala alat ukur dengan nilai yang ada. Kedua angka taksiran yaitu
angka hasil pengukuran yang diperoleh dengan memperkirakan nilainya. Nilai ini muncul
karena yang terukur terletak diantara skala terkecil alat ukur. Dalam setiap pengukuran
hanya diperbolehkan memberikan satu angka taksiran. Untuk memahami angka penting ini
dapat kalian cermati contoh berikut.

Contoh Soal
Sekelompok siswa yang melakukan pengukuran massa benda menggunakan alat neraca
pegas. Dalam pengukuran itu terlihat penunjukkan skala seperti pada Gambar 1.2. Aghnia
menuliskan hasil 8,85 gr sedangkan John menuliskan hasil 8,9 gr. Manakah hasil yang benar?
Penyelesaian:
Coba kalian perhatikan Gambar 1.2.
Dari gambar itu dapat diperoleh:
Angka pasti = 8 gr
Angka taksiran = 0,9 gr (hanya boleh satu
angka taksiran, tidak boleh 0,85 karena 2 angka taksiran)

Hasil pengukuran adalah


m = angka pasti + angka taksiran
= 8 + 0,8 = 8,8 gr
Jadi yang lebih tetap adalah hasilnya John.
Lampiran 2

Lembar Kerja Siswa (LKS)

A. Judul : Percobaan Pengukuran


B. Tujuan : Menggunakan beberapa alat ukur besaran fisika dengan mempertimbangkan
ketelitian dan ketepatan dalam pengamatan dan pengukuran.
C. Alat dan Bahan:
1. Mistar
2. Jangka Sorong
3. Mikrometer Sekrup
4. Neraca O’hauss
5. Kelereng, cincin, Kertas, balok
D. Teori Dasar
1. Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang
yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang
terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier.

Gb. Jangka rorong dan bagian-bagiannya


2. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal bendabenda tipis dan mengukur
diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer
sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat
pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada
poros ulir merupakan skala nonius.
Gb. Mikrometer sekrup dan bagian-bagiannya
3. Neraca O’hauss
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda adalah neraca.Berdasarkan
cara kerjanya dan keelitiannya neraca dibedakan menjadi tiga, salah satunya adalah neraca
O’hauss.

Gb. Neraca O’hauss


E. Cara Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan percobaan.
2. Gunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup masing – masing untuk mengukur diameter
benda dan ketebalan benda.
3. Catat hasil pengukuran pada tabel pengamatan
F. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan Pengukuran Menggunakan Mistar
No. Nama Benda Panjang benda (cm)
2. Tabel Pengamatan Pengukuran Menggunakan Jangka Sorong
No. Nama Benda Jari-jari dalam (cm) Jari-jari luar (cm)

3. Tabel Pengamatan Pengukuran Menggunakan Mikrometer Sekrup


No. Nama Benda Ketebalan benda (cm)

4. Tabel Pengamatan Pengukuran Menggunakan Neraca O’hauss


No. Nama Benda Massa benda (kg)

5. Analisis Data dan Kesimpulan


1. Mistar baik digunakan untuk .................batas ketelitiannya .................
2. Jangka sorong baik digunakan untuk ................. batas ketelitiannya ...............
3. Mikrometer sekrup baik digunakan untuk ................. batas ketelitiannya .....
4. Neraca O’hauss baik digunakan untuk ................. batas ketelitiannya .....
5. Alat ukur yang memberikan ketelitian paling baik adalah ....

Lampiran 3

Materi : Penggunaan Angka Penting dan Notasi Ilmiah


1. Dari beberapa alat ukur panjang dibawah ini yang paling teliti hasil pengukurannya
adalah . . ..
A. Mistar panjang
B. mistar lipat
C. micrometer sekrup
D. Penggaris
E. jangka sorong

2. Dalam suatu percobaan seorang siswa mengukur ketebalan buku menggunakan micrometer
sekrup (seperti pada gambar). Hasil pembacaan micrometer tersebut adalah . . . mm.
A. 6,00
B. 6,20
C. 6,70
D. 6,5
E. 7,20

3. Gambar berikut ini menunjukan saat jangka sorong digunakan untuk mengukur.
A. 0,43 cm
B. 0,44 cm
C. 0,45 cm
D. 0,46 cm
E. 1,96 cm

4. Perhatikan gambar dibawah ini!


Bambar tersebut merupakan hasil bacaan pengukuran diameter silinder logam dengan
micrometer sekrup. Laporan yang dituliskan adalah . . . mm.

A. 5,16
B. 7,66
C. 8,16
D. 8,66
E. 8,24
5. Daya mesin pesawat terbang 4.500.000 W apabila daya tersebut ditulis dalam notasi ilmiah
menjadi… . . . .W
A. 45 x 10
B. 4,5 x 105
C. 4,5 x 106
D. 45 x 10 7
E. 4,5 x 108
6. Sebuah kardus tempat menyimpan benda memiliki ukuran panjang 1,00 m tinggi 0,4 m dan lebar
0,3 mVolume kubus kardus tersebut = . . . . .m3
A. 0,10
B. 0,11
C. 0,12
D. 0,13
E. 0,14

Essay
1. Konversikan bilangan decimal berikut menjadi notasi ilmiah!
a. 5000
b. 250
c. 0,03
d. 0,345
2. Tentukan jumlah angka penting di bawah ini!
a. 400
b. 30020
c. 0,0202
3. Bulatkan angka berikut menjadi 1 angka di belakang koma!
a. 15,77
b. 15,72
c. 15,75
d. 15,6
4. Tentukan harga dari ( 2,74 × 104 ) + ( 5,950× 103 )
5. Tentukan harga dari 468,39 – 412 =
6. Tentukan harga dari 0,6283 ×2,2 =
7. Tentukan harga dari( 4,554 ×105 ) ÷ ( 3,00 ×102 ) =
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
1. C
2. C
3. D
4. B
5. C
6. A
7. Notasi ilmiahnya : (untuk setiap subsoal, skor yang benar diberi skor 10)
a. 5 ×103
b. 2,5 ×102
c. 3 ×10−2
d. 3,45 ×10−1
8. Jumlah angka pentingnya : (untuk setiap subsoal, skor yang benar diberi skor 10)
a. 400 terdiri dari 1 angka penting ( 4 )
b. 30020 terdiridari 4 angka penting ( 3002 )
c. 0,0202 terdiridari 3 angka penting (202)
9. Pembulatannya : (untuk setiap subsoal, skor yang benar diberi skor 10)
a. 15,8
b. 15,7
c. 15,8
d. 15,6
10. ( 2,7 4 ×10 4 ) + ( 5,95 0 ×103 ) =33 , 35 0 ×10 3 dibulatkan menjadi 3,34 ×10 3(skor 10)
11. 468,3 9 – 41 2=5 6 , 3 9 dibulatkan menjadi 56 (skor 10)
12. 0,6283 ( 4 ap ) ×2,2 ( 2 ap )=1,38226 dibulatkan menjadi 1,4 ( 2 ap ) (skor 10)

13. ( 4,554 ×105 ) ( 4 ap ) ÷ ( 3,00× 102 ) (3 ap )=1,518 × dibulatkan menjadi 1,52 ×102 (skor 10)

Nilai:
Jumlah Skor
×100
190

Lampiran 4

Penilaian Sikap Melakukan Percobaan

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Program : X/ MIA

Jml
Observasi Kinerja Presentasi Nilai
No Nama Peserta didik Skor
Akt tgjwb Kerjsm Prn srta Visual Isi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
Keterangan pengisian skor :
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi

1. Kurang
Lampiran 5

KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN


Nama Sekolah : SMA Negeri 7 Pontianak Alokasi Waktu : .90 menit .

Mata Pelajaran : Fisika Bentuk /Jumlah Soal : PG / 14 soal


Kelas/Semester : X / Ganjil . Penulis : Rooshardini,S.Pd,M.Pd .

Kurikulum Acuan : Kurtilas

N
o. Kompetensi Dasar No.
Kompetensi Inti Materi Soal Indikator Soal
Ur Soal
ut

1. Memahami,men
1 erapkan, menganalisis Memahami hakikat Alat Ukur 5. Dari beberapa alat ukur 1.Siswa dapat 1
pengetahuan faktual, fisika dan prinsip-prinsip panjang dibawah ini yang menyebutkan alat ukur
pengukuran (ketepatan, paling teliti hasil yang paling teliti hasil
konseptual,prosedural ketelitian, dan aturan pengukurannya
pengukurannya adalah . . ..
berdasarkan rasa ingin angka penting).
F. Mistar panjang
tahunya tentang G. mistar lipat
H. micrometer sekrup
2. pengetahuan,tek
I. Penggaris
nologi, seni,budaya, J. jangka sorong
danhumaniora dengan
wawasan 6. Dalam suatu percobaan
seorang siswa mengukur
N
o. Kompetensi Dasar No.
Kompetensi Inti Materi Soal Indikator Soal
Ur Soal
ut

kemanusiaan, ketebalan buku


kebangsaan, menggunakan micrometer
sekrup (seperti pada
kenegaraan, dan
gambar). Hasil pembacaan
peradaban terkait micrometer tersebut
penyebab fenomena adalah . . . mm.
F. 6,00
dan kejadian, serta
G. 6,20 2.Siswa dapat membaca 2
menerapkan H. 6,70 skala pada mikrometer
pengetahuan I. 6,5 skrup
J. 7,20 3
prosedural pada
bidang kajian yang 7. Gambar berikut ini
4
spesifik sesuai dengan menunjukan saat jangka
bakat dan minatnya sorong digunakan untuk
untuk memecahkan mengukur. 5

masalah. F. 0,43 cm
G. 0,44 cm
H. 0,45 cm
I. 0,46 cm
J. 1,96 cm
N
o. Kompetensi Dasar No.
Kompetensi Inti Materi Soal Indikator Soal
Ur Soal
ut

8. Perhatikan gambar
disamping!
Gambar tersebut merupakan 3.Siswa dapat membaca
hasil bacaan pengukuran skala pada jangka sorong
diameter silinder logam
dengan micrometer sekrup.
Laporan yang dituliskan
adalah . . . mm.
F. 5,16
G. 7,66
H. 8,16
I. 8,66
J. 8,24
N
o. Kompetensi Dasar No.
Kompetensi Inti Materi Soal Indikator Soal
Ur Soal
ut

5. Daya mesin pesawat terbang


4.500.000 W apabila daya tersebut
ditulis dalam notasi ilmiah
menjadi… . . . .W
A. 45 x 10

B. 4,5 x 105

C. 4,5 x 107
D. 45 x 10

E. 4,5 x 106
6. Sebuah kardus tempat
menyimpan benda memiliki ukuran
panjang 1,00 m tinggi 0,4 m dan
lebar 0,3 mVolume kubus kardus
4. Siswa dapat membaca
tersebut = . . . . .m3
skala pada mikrometer
A. 0,10
skrup.
B. 0,11
N
o. Kompetensi Dasar No.
Kompetensi Inti Materi Soal Indikator Soal
Ur Soal
ut
C. 0,12
D. 0, 15
E. 20

Essay

8. Konversikan bilangan
decimal berikut menjadi
notasi ilmiah!
e. 5000
f. 250
g. 0,03
h. 0,345
9. Tentukan jumlah angka
penting di bawah ini!
d. 400
e. 30020
f. 0,0202
N
o. Kompetensi Dasar No.
Kompetensi Inti Materi Soal Indikator Soal
Ur Soal
ut

10. Bulatkan angka berikut


menjadi 1 angka di belakang
koma!
a. 15,77
b. 15,72
c. 15,75
d. 15,6
5.Siswa dapat menuliskan
11. Tentukan harga dari notasi ilmiah suatu angka
dari besaran panjang.
( 2,74 × 104 ) + ( 5,950× 103 )
12. Tentukan harga dari
468,39 – 412
13. Tentukan harga dari
0,6283 ×2,2
14. Tentukan harga dari
( 4,554 ×105 ) ÷ ( 3,00 ×102 )
9.
N
o. Kompetensi Dasar No.
Kompetensi Inti Materi Soal Indikator Soal
Ur Soal
ut

6.Siswa dapat menghiting


volume berdasarkan
aturan angka penting.
N
o. Kompetensi Dasar No.
Kompetensi Inti Materi Soal Indikator Soal
Ur Soal
ut
N
o. Kompetensi Dasar No.
Kompetensi Inti Materi Soal Indikator Soal
Ur Soal
ut
1.Siswa dapat
mengkonversi dari
bilangan desial ke notasi
ilmiah.

2.Siswa dapat menuliskan


jumlah angka penting
N
o. Kompetensi Dasar No.
Kompetensi Inti Materi Soal Indikator Soal
Ur Soal
ut

3.siswa dapat
membulatkan angka
hingga satu angka di
belakang koma.

4.Siswa dapat
mengoperasikan
perkalian berdasarkan
aturan angka penting

5.Siswa dapat
mengoperasikan
N
o. Kompetensi Dasar No.
Kompetensi Inti Materi Soal Indikator Soal
Ur Soal
ut
pengurangan menurut
aturan angka penting

6.Siswa dapat
mengoperasikan
perkalian menurut aturan
angka penting

7.Siswa dapat
mengoperasikan
pembagian menurut
aturan angka penting
Lampiran 5

Penilaian Kinerja Melakukan Percobaan

Penilaian
NO Aspek yang dinilai
1 2 3
1. Merumuskan masalah, hipotesis, dan merencanakan
percobaan.
2. Mengidentifikasi alat

3. Melakukan pengamatan/pengukuran

4. Melakukan analisis data dan menyimpulkan

Rubrik Penilaian

Penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3
Merumuskan masalah, hipotesis, Tidak mampu Dilakukan dengan Dilakukan secara
dan merencanakan percobaan merumuskan bantuan guru mandiri (individual
masalah, hipotesis, atau kelompok)
dan merencanakan
percobaan.
Mengidentifikasi alat Identifikasi salah Identifikasi benar Identifikasi benar
tetapi variable dan variabelnya
yang diidentifikasi lengkap.
tidak lengkap
Pengamatan/pengukuran Pengamatan tidak Pengamatan Pengamatan cermat
cermat cermat, tetapi dan bebas
mengandung interpretasi
interpretasi
Melakukan analisis data dan Tidak mampu Dilakukan dengan Dilakukan secara
menyimpulkan bantuan guru mandiri (individu
atau kelompok)

Anda mungkin juga menyukai