Anda di halaman 1dari 32

MODUL AJAR 1

METODE ILMIAH DAN PENGUKURAN

Penulis :
JEFRI ADI SETIAWAN, S.Pd

SMP NEGERI 4 SATU ATAP KRAGAN


Desa Sendang, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah
Tahun 2021
PENDAHULUAN

A. Informasi Umum
Peserta didik kelas VII SMP berada di awal fase D. Dalam awal wal fase ini,
peserta didik akan belajar menggunakan berbagai alat ukur dan melakukan
pengukuran. Selain itu peserta didik akan berlatih melakukan pengamatan
serta memperhatikan detail yang relevan dari berbagai objek yang diamati.
Peserta didik akan belajar mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk
memperjelas hasil pengamatannnya, serta membuat prediksi atau hipotesis.

Dalam awal pembelajaran di kelas VII peserta didik akan belajar mengenai
metode ilmiah dan pengukuran. Untuk mempelajari materi ini, peserta didik
diharapkan memiliki pengetahuan awal tentang berbagai jenis satuan dan
berbagai jenis alat ukur yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam materi metode ilmiah dan pengukuran, tujuan pembelajaran yang


diharapkan adalah sebagai berikut :

7.1. Menerapkan konsep metode ilmiah, meningkatkan keterampilan dalam


mengorganisasikan dan menyajikan fakta dan data secara sistematis,
terpercaya guna menumbuhkan sikap-sikap ilmiah bahwa pengukuran
sebagai bagian dari metode ilmiah.

7.2. Mendiskusikan satuan ukuran standar internasional dengan


konversinya dan melakukan penerapan metode ilmiah melalui
penyelidikan ilmiah melalui observasi, percobaan, dan pengamatan,
serta standar pengukuran tidak baku.

Dimensi profil pelajar Pancasila yang akan diimplemetasikan kepada peserta


didik adalah bernalar kritis dan mandiri. Sikap bernalar kritis dapat
ditumbuhkan dalam melakukan metode ilmiah dan menerapkan sikap ilmiah.
Sedangkan sikap mandiri dapat ditumbuhkan dalam kegiatan pengukuran
dimana peserta didik ditekankan untuk mandiri dan bertanggung jawab
dalam kegiatan pembelajaran yang sedang dilakukannya.

1
B. Model Pembelajaran
Materi metode ilmiah dan pengukuran dapat diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri, dimana peserta didik diharapkan menemukan
berbagai konsep penting dalam materi yang sedang dipelajari. Materi ini
diajarkan selama 15 jam pelajaran.

Dalam penerapannya disarankan menggunakan pendekatan saintifik.


Kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan secara tatap muka terbatas (PTM
terbatas), Pembelajaran Jarak jauh (PJJ), atau blended learning.

C. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan
pembelajaran buku materi siswa IPA Kelas VII kurikulum 2013, koneksi
internet untuk mengakses sumber belajar daring, alat ukur (jangka sorong,
neraca O’hauss, dan lainnya), serta lingkungan sekitar sebagai sumber
pengamatan.

2
KOMPONEN INTI

A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran 7.1
1) Memahami pentingnya metode ilmiah dalam pembelajaran IPA.
2) Memahami langkah-langkah metode ilmiah.
3) Mendeskripsikan besaran dan satuan.
4) Menjelaskan perbedaan besaran pokok dan besaran turunan.
5) Melakukan pengamatan besaran yang terdapat pada objek di
lingkungan sekitar.
6) Mengolah data hasil pangamatan.
7) Menyajikan data dan fakta hasil pengamatan.
8) Menerapkan sikap ilmiah dalam melakukan pengamatan.
Tujuan pembelajaran 7.2
1) Menjelaskan pentingnya satuan internasional.
2) Mendeskripsikan satuan internasional dari berbagai besaran.
3) Melakukan konversi satuan.
4) Memahami satuan baku dan satuan tak baku.
5) Melakukan pengukuran panjang dengan satuan baku dan tak baku.
6) Menyajikan data hasil pengukuran panjang.
7) Memahami cara penggunaan alat ukur (neraca O’hauss dan jangka
sorong)
8) Melakukan penyelidikan ilmiah menentukan massa jenis suatu zat.
9) Mengolah data hasil penyelidikan.
10)Menyajikan hasil penyelidikan dalam bentuk laporan ilmiah sederhana.

B. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
Menyebutkan jenis satuan yang diketahui dan alat ukur yang sering
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pertemuan 1 (Tes)

3
Menjawab soal tes tentang berbagai besaran dan satuan yang yang
sesuai dengan besaran tersebut. Asesmen pada aktivitas ini adalah
asesmen formatif.
3. Pertemuan 2 (kinerja)
Melakukan pengamatan berbagai besaran yang dijumpai di lingkungan
sekolah beserta satuannya. Kemudian menyajikan hasil pengamatan
tersebut kepada teman sejawat. Asesmen pada aktivitas ini adalah
asesmen formatif.
4. Pertemuan 3 (Tes)
Melakukan konversi satuan dari satuan internasional ke satuan
lainnya. Terutama mengkonversi satuan dari besaran turunan yang
memiliki satuan yang kompleks. Asesmen pada aktivitas ini adalah
asesmen formatif.
5. Pertemuan 4 (Kinerja)
Melakukan pengukuran panjang meja dengan menggunakan mistar
(satuan baku dalam cm) dan jengkal (satuan tak baku). Kemudian
menyajikan hasilnya. Asesmen pada aktivitas ini adalah asesmen
formatif.
6. Pertemuan 5 (Kinerja)
Melakukan pengukuran panjang dengan menggunakan jangka sorong
dan pengukuran massa benda dengan neraca O’hauss. Asesmen
pada aktivitas ini adalah asesmen formatif.
7. Pertemuan 6 (Kinerja)
Menentukan massa jenis suatu zat padat yang berbentuk kubus dan
menyajikannya dalam bentuk laporan ilmiah sederhana. Asesmen ini
merupakan asesmen sumatif dari materi metode ilmiah dan
pengukuran.

C. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 JP)
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama ini dimulai dengan asesmen
dignostik untuk mengetahui pemahaman awal peserta didik terhadap materi

4
yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti, guru memberikan pernyataan
tentang besaran yang bertujuan untuk mengetahui pendapat peserta didik
mengenai pernyataan tersebut. Untuk membuat kesimpulan atas pernyataan
tersebut peserta didik akan belajar dan berdiskusi tentang besaran dan
satuan. Di akhir pembelajaran dilakukan asesmen formatif untuk mengetahui
hasil pembelajaran yang dikuasai peserta didik.

Pertemuan 2 (3 JP)
Pada pertemuan kedua peserta didik akan di ajak melakukan pengamatan
berbagai besaran yang ada pada berbagai objek di lingkungan sekolah.
Sebelum melakukan pengamatan, guru penjelasan tentang metode ilmiah
dan sikap ilmiah dalam melakukan pengamatan IPA. Setelah melakukan
pengamatan, peserta didik mengkomunikasikan hasil yang didapatkannya
kepada teman sejawatnya. Di akhir pembelajaran guru menekankan
pentingnya sikap ilmiah dalam melakukan pengamatan agar hasil yang
diperoleh dapat dipertanggung jawabkan. Di akhir pembelajaran dilakukan
asesmen formatif untuk mengetahui hasil pembelajaran yang dikuasai peserta
didik.

Pertemuan 3 (2 JP)
Pada pertemuan ini pesera didik akan belajar mengenai pentingnya Satuan
Internasional. Dengan mengatahui bahwa dalam satu besaran terdapat
berbagai satuan yang dapat digunakan, peserta didik akan berlatih
melakukan konversi antar satuan. Guru membimbing peserta didik untuk
malakukan konveri satuan, terutama pada satuan yang kompleks. Di akhir
pembelajaran dilakukan asesmen formatif untuk mengetahui hasil
pembelajaran yang dikuasai peserta didik.

Pertemuan 4 (3 JP)
Setelah memahami besaran dan satuan pada pertemuan sebelumnya,
peserta didik akan mempelajari pentingnya penggunaan satuan baku dalam
pengukuran. Peserta didik akan melakukan pengkuran sederhana dengan

5
menggunakan satuan baku dan tak baku. Pada pembelajaran ini diharapkan
peserta didik dapat memberikan alasan mengapa satuan tak baku tidak
digunakan dalam pengukuran. Di akhir pembelajaran dilakukan asesmen
formatif untuk mengetahui hasil pembelajaran yang dikuasai peserta didik.

Pertemuan 5 (2 JP)
Setelah memahami besaran dan satuan pada pertemuan sebelumnya,
peserta didik akan bersiap melakukan berbagai pengukuran. Untuk dapat
melakukan pengukuran, peserta didik akan belajar menggunakan alat ukur
dengan benar. Alat ukur yang dipelajari pada pertemuan ini adalah jangka
sorong dan neraca O’hauss. Dalam pembelajaran peserta didik akan berlatih
mengukur berbagai benda yang ada di sekitar dengan menggunakan kedua
alat ukur tersebut. Di akhir pembelajaran dilakukan asesmen formatif untuk
mengetahui hasil pembelajaran yang dikuasai peserta didik.

Pertemuan 6 (3 JP)
Pertemuan ini merupakan akhir dari materi metode ilmiah dan pengukuran.
Dalam pertemuan ini peserta didik akan menggunakan pemahaman yang
telah mereka dapatkan pada pertemuan sebelumnya untuk melakukan
pratikum penentuan massa jenis suatu zat. Pada kegiatan pembelajaran, guru
akan membimbing peserta didik untuk melakukan pratikum dan menyajikan
hasil pratikum mereka dalam bentuk laporan ilmiah sederhana. Kegiatan
pratikum dan pembuatan laporan merupakan bentuk asesmen sumatif untuk
mengetahui pemahaman peserta didik pada materi matode ilmiah dan
pengukuran.

D. Daftar Bacaan
1. Buku IPA Kelas VII Kurikulum 2013.
2. Konten materi besaran dan satuan dari Rumah belajar diakses di
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/
Besaran-dan-Satuan-2010/konten1.html

6
3. Konten jangka sorong dari ruangguru.com diakses di
https://www.ruangguru.com/blog/alat-ukur-jangka-sorong
4. Buku IPA kelas VII kurikulum 2006.

E. Glosarium
Besaran : Suatu pernyataan yang mengandung pengertian
ukuran dan memiliki satuan.
Besaran pokok : Besaran yang satuannya menjadi dasar
penentuan satuan besaran yang lain.
Besaran turunan : Besaran yang satuannya diturunkan dari besaran
pokok.
Satuan baku : Satuan yang memiliki nilai tetap di segala tempat.
Satuan tak baku : Satuan yang hanya digunakan di tempat tertentu,
sehingga tiap orang menghasilkan hasil
pengukuran yang berbeda.

F. Daftar Pustaka
Kepala Balitbang. 2021. SK Nomor 028/H/KU/2021 tentang CAPAIAN
PEMBELAJARAN PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, DAN
SMALB PADA PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK. Jakarta:
Kemdikbudristek.
Sufyadi, Susanti dkk. 2021. Panduan Pembelajaran dan Asesmen jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: Pusmenjar
Kemendikbudristek.
Widodo, Wahono dkk. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII.
Jakarta: Puskurbuk Kemdikbud.

7
DETAIL KEGIATAN
PERTEMUAN 1

Pertemuan 1 (2 JP)
Pendahuluan.
 Memulai pelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berdoa.
 Meminta peserta didik untuk menyebutkan berbagai satuan dan alat
ukur yang diketahui (Asesmen diagnostik).
 Menyampaikan tujuan pembelajaran bahwa sebuah sebuah besaran
terdiri nilai dan satuan.
 Guru menuliskan sebuah pernyataan untuk “Budi mengatakan bahwa
jarak antara rumahnya dengan sekolah adalah 50, menurut kalian
sudah benarkah pernyataan Budi tersebut?”.
Kegiatan Inti.
 Peserta didik menyampaikan pendapat mereka dan guru menampung
pendapat peserta didik.
 Guru mengorganisasikan peserta didik untuk berdiskusi mengenai
besaran dan satuan.
 Guru memberikan pemahaman bahwa satuan merupakan bagian tidak
terpisahkan dari besaran.
 Peserta didik berdiskusi secara aktif mengenai besaran pokok dan
besaran turunan, serta berbagai satuan yang sesuai.
 Guru membimbing peserta didik untuk menganalisis pernyataan yang
diberikan di awal pelajaran dengan menggunakan pemahaman
besaran dan satuan yang telah dipelajari.
 Guru memberikan tes dengan meminta peserta didik menyebutkan
berbagai besaran dan satuan yang sesuai (asesmen formatif).
Penutup.
 Guru dan peserta didik melakukan refleksi dari materi yang telah
dipelajari.

8
 Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan peserta didik
pada pertemuan berikutnya.
 Guru dan peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa bersama.

9
ASESMEN DIAGNOSTIK
PERTEMUAN 1

Tujuan : mengetahui pemahaman awal peserta didik mengenai besaran, satuan,


dan metode ilmiah.
Bentuk : tes

Pertanyaan
1. Selain kilogram, sebutkan satuan lain yang dapat digunakan pada besaran
massa !
............................................................................................................................
............................................................................................................................
2. Sebutkan berbagai alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur panjang
suatu benda !
............................................................................................................................
............................................................................................................................
3. Ketika kamu mengukur panjang suatu benda dan hasil pengukuranmu
berbeda dengan kebanyakan temanmu, apa yang akan kamu lakukan?
............................................................................................................................
............................................................................................................................

10
ASESMEN FORMATIF
PERTEMUAN 1

Tujuan : mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi besaran dan satuan
yang telah dipelajari.
Bentuk : tes

Perhatikan ilustrasi bacaan berikut ini !

Siska adalah siswa kelas VII yang rajin. Dia berangkat ke sekolah dengan berjalan
kaki dari rumah pukul 06.30 dan sampai disekolah pukul 06.45. Jarak dari rumah
Siska ke sekolah adalah 250 meter.

1. Dari bacaan di atas, tentukan jenis besaran dan satuan pada tabel berikut ini !
No Nama Besaran Satuan Satuan lain yang dapat
digunakan.

2. Dari pernyataan “Jarak dari rumah Siska ke sekolah adalah 250 meter”
tentukan nama besaran, nilai, dan satuannya.
Nama Besaran : .........................................................................................
Nilai : .........................................................................................
Satuan : .........................................................................................

3. Sebuah wadah air berbentuk kubus yang mempunyai panjang sisi 0,5 meter.
Tentukan berapa volume wadah air tersebut.
............................................................................................................................
............................................................................................................................
4. Sebuah bak penampungan air memiliki kapasitas 628 liter. Sebuah ember air
berbentuk tabung memiliki panjang jari-jari alas 20 cm dan tinggi 50 cm akan
digunakan untuk mengisi bak penampungan air tersebut. Berapa kali

11
pengisian dengan menggunakan ember harus dilakukan agar bak
penampungan air tersebut terisi sampai penuh. (1 liter = 1 dm 3)
............................................................................................................................
............................................................................................................................

12
DETAIL KEGIATAN
PERTEMUAN 2

Pertemuan 2 (3 JP)
Pendahuluan.
 Memulai pelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berdoa.
 Mereview pemahaman peserta didik tentang materi yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu melakukan
pengamatan ilmiah dengan menerapkan metode ilmiah.
 Guru memberikan pertanyaan “Apa saja yang harus diperhatikan saat
melakukan pengamatan ilmiah?”.
Kegiatan inti.
 Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok.
 Guru menjelaskan pentingnya metode ilmiah dan sikap ilmiah dalam
pengamatan.
 Mendiskusikan cara melakukan pengamatan berbagai besaran pada
objek yang ada di lingkungan sekolah.
 Peserta didik melakukan pengamatan berbagai besaran yang ada di
lingkungan sekolah (asesmen formatif).
 Guru mendampingi peserta didik dalam melakukan pengamatan.
 Guru menilai peserta didik selama melakukan pengamatan dengan
menggunakan lembar observasi.
 Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan yang dilakukannya
kepada teman sejawat secara bergantian.
 Guru memberikan pertanyaan “Bagaimana jika hasil pengamatanmu
berbeda dengan temanmu, padahal objek pengamatannya sama?”
 Guru mampung jawaban peserta didik.
 Guru menekankan bahwa dalam melakukan pengamatan harus
menerapkan sikap ilmiah seperti jujur dan bertanggung jawab.

13
Penutup.
 Guru dan peserta didik melakukan refleksi dari pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
 Guru dan peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa bersama

14
ASESMEN FORMATIF
PERTEMUAN 2

Tujuan : mengetahui kinerja peserta didik dalam melakukan pengamatan besaran


dan satuan dari berbagai objek yang ada di lingkungan sekolah.
Bentuk : lembar observasi

Tabel pengamatan peserta didik


No Nama Benda Besaran yang diamati Satuan

Lembar observasi guru


Nama peserta didik : .....................................................................................
No Aktivitas Nilai
3 2 1
1. Peserta didik mampu bekerja sama dalam
kelompok
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi besaran
dari suatu objek
3. Peserta didik menerapkan sikap ilmiah (jujur)
dalam melakukan pengamatan
Total skor
Nilai
Keterangan :
Total skor
Nilai= x 100
8

Rubrik penilaian
• Aktivitas 1 : Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok.
(1) Peserta didik tidak dapat bekerja dalam kelompok.
(2) Peserta didik dapat bekerja dalam kelompok namun cenderung pasif

15
dalam berinteraksi.
(3) Peserta didik dapat bekerja dalam kelompok dan aktif dalam berinteraksi.
• Aktivitas 2 : Peserta didik mampu mengidentifikasi besaran dari suatu objek.
(1) Peserta didik tidak dapat mengidentifikasi besaran dari suatu objek.
(2) Peserta didik hanya mampu mengidentifikasi satu besaran dari suatu
objek.
(3) Peserta didik mampu mengidentifikasi lebih dari satu besaran dari suatu
objek.
• Aktivitas 3 : Peserta didik menerapkan sikap ilmiah (jujur) dalam melakukan
pengamatan.
(1) Peserta didik tidak bersikap jujur dalam pengamatan atau menyamakan
datanya dengan data temannya.
(2) Peserta didik bersikap jujur dan menuliskan hasil pengamatan sesuai
dengan apa yang dia amati.

16
DETAIL KEGIATAN
PERTEMUAN 3

Pertemuan 3 (2 JP)
Pendahuluan.
 Memulai pelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berdoa.
 Mereview pemahaman peserta didik tentang materi yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang pentingnya
penggunaan satuan internasional dan konversi satuan.
 Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik “Besaran suhu
memiliki banyak satuan seperti celcius, fahrenheit, dan reamur.
Bagaimana menurut kalian suatu data tentang suhu harus disajikan
agar dapat dimengerti oleh semua orang?”.
Kegiatan inti.
 Menyampaikan pemahaman pentingnya satuan internasional untuk
digunakan.
 Mendiskusikan berbagai satuan dari besaran yang sama yang
digunakan di berbagai negara.
 Peserta didik berlatih untuk melakukan konversi satuan.
 guru memberikan tes formatif tentang konversi satuan.
Penutup.
 Guru mereview pemahaman peserta didik tentang satuan
internasional.
 Guru dan peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa bersama.

17
ASESMEN FORMATIF
PERTEMUAN 3

Tujuan : mengetahui kemampuan peserta didik dalam melakukan konversi satuan


Bentuk : tes

Pertanyaan.
1. Suhu suatu ruangan adalah 30 0C, berapakah nilai suhu ruangan tersebut jika
dinyatakan dalam Reamur dan Fahrenheit?
............................................................................................................................
............................................................................................................................
2. Sebuah cincin ditimbang dan diketahui bahwa massanya 30 gram. Berapakah
massa cincin tersebut jika dinyatakan dalam kilogram?
............................................................................................................................
............................................................................................................................
3. Sebuah mobil melaju dengan kecepatan 72 km/jam. Berapakah kelajuan
mobil tersebut jika dinyatakan dalam m/s ?
............................................................................................................................
............................................................................................................................
4. Massa jenis minyak adalah 0,8 kg/m 3. Berapakah massa jenis minyak
tersebut jika dinyatakan dalam gram/cm 3 ?
............................................................................................................................
............................................................................................................................

18
DETAIL KEGIATAN
PERTEMUAN 4

Pertemuan 4 (3 JP)
Pendahuluan.
 Memulai pelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berdoa.
 Mereview pemahaman peserta didik tentang materi yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang pentingnya satuan
baku dalam pengukuran.
 Guru memberikan pertanyaan “Bagaimana hasil pengukuran sebuah
benda jika dilakukan menggunakan mistar dan jengkal tangan?”.
Kegiatan inti.
 Membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
 Peserta didik melakukan pratikum pengukuran panjang meja dengan
menggunakan mistar dan jengkal tangan
 Peserta didik mengolah data dan menyajikan data dalam tabel.
 Peserta didik secara aktif menyampaikan pendapat mereka.
Penutup.
 Guru memberikan pemahaman bahwa dalam pengukuran digunakan
satuan baku, sedangakan satuan tak baku tidak digunakan dalam
pengukuran.
 Guru dan peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa bersama.

19
ASESMEN FORMATIF
PERTEMUAN 4

Tujuan : mengetahui kinerja peserta didik dalam melakukan pengukuran serta


pemahaman peserta didik terhadap satuan baku dan tak baku.
Bentuk : lembar observasi

Tabel pengukuran panjang meja


No Nama siswa Panjang meja
cm jengkal
1.
2.
3.
4.

Lembar observasi guru


Nama peserta didik : ...................................................................................
No Aktivitas Nilai
2 1
1. Peserta didik mampu bekerja sama dalam
kelompok.
2. Peserta didik mampu menggunakan mistar
dengan benar saat melakukan pengukuran.
3. Peserta didik menerapkan sikap ilmiah (jujur)
dalam melakukan pengamatan.
4. Peserta didik mampu membuat kesimpulan
dengan tepat.
Total skor
Nilai
Keterangan :
Total skor
Nilai= x 100
11

20
Rubrik penilaian
• Aktivitas 1 : Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok.
(1) Peserta didik tidak dapat bekerja dalam kelompok.
(2) Peserta didik dapat bekerja dalam kelompok dan aktif dalam berinteraksi.
• Aktivitas 2 : Peserta didik mampu menggunakan mistar dengan benar saat
melakukan pengukuran.
(1) Peserta didik mampu menggunakan mistar, namun masih melakukan
kesalahan dalam cara pembacaan hasilnya.
(2) Peserta didik mampu menggunakan mistardan tidak melakukan kesalahan
dalam cara pembacaan hasilnya.
• Aktivitas 3 : Peserta didik menerapkan sikap ilmiah (jujur) dalam melakukan
pengamatan.
(1) Peserta didik tidak bersikap jujur dalam pengamatan atau menyamakan
datanya dengan data temannya.
(2) Peserta didik bersikap jujur dan menuliskan hasil pengamatan sesuai
dengan apa yang dia amati.
• Aktivitas 4 : Peserta didik mampu membuat kesimpulan dengan tepat.
(1) Peserta didik tidak dapat membuat kesimpulan dengan tepat dan tidak
dapat mengemukakan alasan mengapa satuan tak baku tidak digunakan
dalam pengukuran.
(2) Peserta didik dapat membuat kesimpulan dengan tepat dan
mengemukakan alasan mengapa satuan tak baku tidak digunakan dalam
pengukuran.

21
DETAIL KEGIATAN
PERTEMUAN 5

Pertemuan 5 (2 JP)
Pendahuluan.
 Memulai pelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berdoa.
 Mereview pemahaman peserta didik tentang materi yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menggunakan jangka
sorong dan neraca O’hauss.
 Guru memperlihatkan jangka sorong dan neraca O’hauss, kemudian
bertanya “Apa yang kalian ketahui tentang alat-alat ini?”.
Kegiatan inti.
 Mendiskusikan berbagai alat ukur yang dapat digunakan untuk
mengukur massa dan panjang.
 Guru mendemonstrasikan cara menggunakan jangka sorong dan
neraca O’hauss.
 Peserta didik berlatih untuk menggunakan jangka sorong dan neraca
O’hauss.
 Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok.
 Melakukan pratikum mengukur panjang dan massa dari benda-benda
yang ada di sekitar peserta didik.
 Guru menilai kinerja peserta didik dengan menggunakan lembar
observasi.
Penutup.
 melakukan refleksi untuk mengetahui pemahaman peserta didik.
 Guru dan peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa bersama.

22
ASESMEN FORMATIF
PERTEMUAN 5

Tujuan : mengetahui kinerja peserta didik dalam menggunakan alat ukur jangka
sorong dan neraca O’hauss.
Bentuk : lembar observasi.

Tabel pengukuran panjang dengan jangka sorong


No Besaran yang Pengukuran Pengukuran Pengukuran Nilai rata-rata
diukur 1 2 3 besaran
1. Diameter pensil
2. Ketebalan buku
3. Diameter uang koin
.
Tabel pengukuran massa dengan neraca O’hauss.
No Benda yang diukur Pengukuran Pengukuran Pengukuran Nilai rata-rata
1 2 3 besaran
1. Gelas kosong
2. Gelas berisi air
3. Buku

Lembar observasi guru.


Nama peserta didik : ........................................................................................
No Aktivitas Penilaian
Ya Tidak
1. Peserta didik mampu bekerja sama
dalam kelompok.
2. Peserta didik mampu menggunakan
jangka sorong dengan benar.
3. Peserta didik mampu membaca
hasil pengukuran jangka sorong
dengan benar.
4. Peserta didik mampu menggunakan

23
No Aktivitas Penilaian
Ya Tidak
neraca O’hauss dengan benar.
5. Peserta didik mambu membaca
hasil pengukuran neraca O’hauss
dengan benar.
jumlah Ya
Nilai ( Nilai= x 100 )
5

24
DETAIL KEGIATAN
PERTEMUAN 6

Pertemuan 6 (3 JP)
Pendahuluan.
 Memulai pelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berdoa.
 Mereview pemahaman peserta didik tentang materi yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran menentukan jenis zat
melalui massa jenisnya.
 Guru menunjukkan sebuah benda padat berbentuk kubus, kemudian
memberikan pertanyaan kepada peserta didik “Bagaimanakah cara
menentukan bahan pada kubus ini?”.
Kegiatan inti.
 Guru membagikan lembar kerja peserta didik tentang menghitung
massa jenis benda.
 Mempersiapkan alat, bahan, sarana, dan prasarana yang diperlukan.
 Membagi peserta didik dalam beberapa kelompok.
 Peserta didik melakukan pratikum.
 Peserta didik mengolah data hasil pratikum.
 Peserta didik menyajikan hasil pratikum dalam laporan ilmiah
sederhana.
Penutup.
 Melakukan refleksi bersama terhadap pembelajaran.
 Guru dan peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa bersama.

25
ASESMEN SUMATIF
PERTEMUAN 6

Tujuan : mengetahui pemahaman peserta didik terhadap keseluruhan materi yang


telah dipelajari.
Bentuk : lembar observasi.

Kegiatan : pratikum penentuan jenis zat dengan menentukan nilai massa jenisnya.

Alat dan Bahan :


1) Jangka sorong.
2) Neraca O’hauss.
3) Zat padat berbentuk kubus (yang akan dicari massa jenisnya).

Langkah Kerja :
1) Menentukan panjang sisi kubus dengan menggunakan jangka sorong,
kemudian mencatatnya pada tabel pengamatan.
2) Mengulangi langkah kesatu sebanyak tiga kali.
3) Menentukan nilai rata-rata panjang sisi kubus, kemudian menentukan volume
kubus.
4) Menentukan massa kubus dengan menggunakan jangka sorong, kemudian
mencatatnya pada tabel pengamatan.
5) Mengulangi langkah keempat sebanyak tiga kali.
m
6) Menentukan nilai massa jenis benda dengan persamaan ρ= .
v
7) Menentukan jenis benda berdasarkan nilai massa jenisnya.

Tabel Pengamatan.
• Tabel panjang sisi kubus.
Pengukuran ke Nilai panjang sisi kubus
1
2
3
Nilai rata-rata sisi

26
Berdasarkan nilai sisi kubus yang diperoleh, maka volume kubus
adalah ................................................................................................................
• Tabel massa kubus.
Pengukuran ke Nilai massa
kubus
1
2
3
Nilai rata-rata massa

Analisis data.
Berdasarkan nilai massa dan volume kubus yang diperoleh, maka nilai massa jenis
zat adalah
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

Kesimpulan.
Berdasarkan nilai massa jenis yang diperoleh, maka dapat ditentukan jenis zat
adalah
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

27
Lembar Observasi Guru

Nama peserta didik : ..........................................................................................

No Aktivitas Nilai
3 2 1
1. Peserta didik mampu bekerja sama dalam
kelompok
2. Peserta didik mampu menentukan panjang sisi
kubus dengan menggunakan jangka sorong.
3. Peserta didik mampu menentukan massa benda
dengan neraca O’hauss.
4. Peserta didik mampu menganalisis data dan
membuat kesimpulan dengan tepat.
5. Peserta didik membuat laporan ilmiah sederhana
Total skor
Nilai
Keterangan :
Total skor
Nilai= x 100
15

Rubrik penilaian
• Aktivitas 1 : Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok.
(1) Peserta didik tidak dapat bekerja dalam kelompok.
(2) Peserta didik dapat bekerja dalam kelompok namun cenderung pasif
dalam berinteraksi.
(3) Peserta didik dapat bekerja dalam kelompok dan aktif dalam berinteraksi.
• Aktivitas 2 : Peserta didik mampu menentukan panjang sisi kubus dengan
menggunakan jangka sorong.
(1) Peserta didik tidak dapat menggunakan jangka sorong.
(2) Peserta didik hanya mampu mampu menggunakan jangka sorong, namun
tidak dapat menentukan hasil pengukurannya.

28
(3) Peserta didik hanya mampu mampu menggunakan jangka sorong dan
dapat menentukan hasil pengukurannya.
• Aktivitas 3 : Peserta didik mampu menentukan massa benda dengan neraca
O’hauss.
(1) Peserta didik tidak dapat menggunakan neraca O’hauss.
(2) Peserta didik hanya mampu mampu menggunakan neraca O’hauss,
namun tidak dapat menentukan hasil pengukurannya.
(3) Peserta didik hanya mampu mampu menggunakan neraca O’hauss dan
dapat menentukan hasil pengukurannya.
• Aktivitas 4 : Peserta didik mampu menganalisis data dan membuat
kesimpulan dengan tepat.
(1) Peserta didik tidak dapat menentukan nilai massa jenis benda.
(2) Peserta didik mampu menentukan massa jenis benda, namun tidak dapat
menyimpulkan jenis zat.
(3) Peserta didik mampu menentukan massa jenis benda dan menyimpulkan
jenis zat dengan tepat.
• Aktivitas 5 : Peserta didik membuat laporan ilmiah sederhana.
(1) Peserta didik tidak membuat laporan.
(2) Peserta didik membuat laporan, namun masih terdapat ketidaksesuaian
dalam sistematikanya.
(3) Peserta didik membuat laporan dengan sistematika yang sesuai.

29
REMIDIAL DAN PENGAYAAN

Pada akhir pembelajaran dilaksanakan asesmen atau evaluasi untuk mengetahui


tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran. Tindak lanjut dari hasil
belajar peserta didik dapat berupa pengayaan atau remidial, dengan penjelasan
sebagai berikut:

1. Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai ketuntasan


minimal atau bahkan melebihi ketuntasan minimal. Kegiatan pengayaan
diberikan oleh guru kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
nya. Kegiatan pengayaan diharapkan merupakan kegiatan yang bersifat
menyenangkan dan menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik lebih dalam
terhadap materi yang sedang dipelajari. Beberapa kegiatan pengayaan yang
dapat dilakukan pada pertemuan ini:

a) Pada pertemuan pertama peserta didik dapat melakukan eksplorasi


mandiri mengenai satuan imperial (britania) dan satuan metrik.

b) Pada pertemuan kedua peserta didik dapat mencari referensi (video)


tentang bagaimana sebuah pengamatan atau metode ilmiah dilakukan.
Seperti video “Making Scientific Observations + Illustrations” dapat diakses
di https://www.youtube.com/watch?v=sJ1RyaNm6IU.

c) Pada pertemuan ketiga guru dapat memberikan kesempatan kepada


peserta didik yang mencapai atau melebihi ketuntasan minimal menjadi
tutor untuk peserta didik lain yang belum mencapai ketuntasan minimal.

d) Pada pertemuan keempat guru dapat memberikan penugasan kepada


peserta didik untuk mencari informasi mengenai satuan tak baku yang ada
di berbagai daerah di Indonesia.

e) Pada pertemuan kelima guru dapat kesempatan kepada peserta didik


untuk mempelajari cara menggunakan alat ukur mikrometer sekrup.

f) Pada pertemuan keenam guru dapat memeberikan tantangan kepada


peserta didik untuk membuat rancangan cara menentukan massa jenis
benda yang memiliki bentuk tidak beraturan.

30
2. Remidial diberikan kepada peserta didik yang tidak mencapai ketuntasan
minimal. Sebelum melaksanakan remidial guru mengevaluasi faktor-faktor
yang menjadi penyebab peserta didik gagal mencapai nilai ketuntasan
minimal. Kegiatan remidial dapat diberikan dengan cara pembelajaran ulang,
tutor sebaya, pemberian tugas, dan pembelajaran mandiri. Beberapa kegiatan
remidial yang dapat dilakukan pada materi ini:

a) Pada pertemuan pertama guru dapat melakukan pembelajaran ulang


mengenai besaran dan satuan, serta besaran pokok dan besaran turunan.

b) Pada pertemuan kedua guru dapat memberikan pembelajaran mandiri


tentang metode ilmiah dan pengamatan ilmiah.

c) Pada pertemuan ketiga guru dapat melakukan teknik tutor sebaya


sehingga peserta didik yang telah mencapai ketuntasan minimal dapat
membantu temannya yang belum mencapai ketuntasan minimal.

d) Pada pertemuan keempat guru dapat melakukan pembelajaran ulang


untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai satuan
baku dan satuan tak baku.

e) Pada pertemuan kelima guru dapat melakukan teknik tutor sebaya


sehingga peserta didik yang telah mencapai ketuntasan minimal dapat
membantu temannya untuk berlatih menggunakan jangka sorong dan
neraca O’hauss.

f) Pada pertemuan keenam guru dapat melakukan pembelajaran ulang cara


menentukan jenis zat berdasarkan massa jenisnya. Pada remidial ini
ditekankan pada cara melakukan pegukuran massa dan volume benda
dengan alat ukur, dan mengolah data hasil pengukuran hingga menjadi
nilai massa jenis.

31

Anda mungkin juga menyukai