PENDAHUAN
A. Latar Belakang
Berpikir kritis juga dikenal sebagai berpikir untuk secara teratur menyelidiki
proses berpikir itu sendiri. Ini berarti tidak hanya berpikir dengan tujuan tetapi
juga memeriksa bagaimana menggunakan bukti dan logika yang ada. Jadi,
1
Siti Chatijah, Fibri Rakhmawati, “Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kemampuan
Komunikasi Matematis Siswa Dengan Pembelajaran Tipe Tgt Dan Pembelajaran Problem
Solving”, Vol 1, No 3, (2021) : 29-30
2
Lilis Lismaya “Berpikir Kritis Dan PBL (Problem Based Learning)”, Penerbit Media Sahabat
Cedekia : Wiyung, Kota Surabaya (2019), Halaman 8
3
Fadila Turahmah, Deni Febrini Dan Ahmad Walid,”Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis
Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Smp”,
Jurnal Kependidikan, Pembelajaran Dan Pengembangan, Vol 4, Nomor 01 (2022) , Hal 76
1
1
1
ide atau gagasan dengan berbagai aspek pertimbangan untuk mendapatkan
Dalam ajaran islam dimana diwajibkan kepada setiap setiap umat islam
untuk berpikir. Sebagaimana dalam firman allah dalam Q.S Az-zumar ayat 21.
Yang berbunyi :
öNs9r& ts? ¨br& ©!$# tAtRr& z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB ¼çms3n=|¡sù yìÎ6»oYt Îû
ÇÚöF{$# ¢OèO ßlÌøä ¾ÏmÎ/ %Yæöy $¸ÿÎ=tGøC ¼çmçRºuqø9r& §NèO ßkÎgt çm1utIsù
#vxÿóÁãB ¢OèO ¼ã&é#yèøgs $¸J»sÜãm 4 ¨bÎ) Îû Ï9ºs 3tø.Ï%s! Í<'rT{ É=»t7ø9F{$#
ÇËÊÈ
kejadian di alam ini, yaitu proses turunnya hujan dan tumbuhnya tanam-
kejadian itu merupakan suatu siklus yang dimulai pada suatu titik dalam
2
2
2
mulai pula suatu kejadian yang baru lagi dan begitulah seterusnya sampai
kepada suatu masa yang ditentukan allah, yaitu masa berakhirnya kejadian
alam ini.
dilukiskan dalam ayat ini. Di samping menjadi air larian yang langsung
mengalir dipermukaan tanah, sebagian air yang jatuh dari langit baik
pori) tanah. Air akan ditahan dengan kekuatan yang berbanding terbalik
mengekspos diri sendiri dan orang lain pada sesuatu yang belum diketahui.
Dengan kata lain, kemampuan berpikir kiris harus menjadi isu kepentingan
publik.5
4
Aplikasi Qur’an Kemetrian Agama Republik Indonesia
Ending Sri Lestari, “Model Pembelajaran Konstruktivis Metakognitif Untuk Meningkatkan
5
guru masih berbekal pengetahuan yang lama yang ada dibuku teks yang
belum diperbarui (di update) akhir proses pembelajaran tidak efektif dan
6
Arviana Ramadhanti, Rudiana Agustini, “Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik
Melalui Model Pembelajaran Inquiri Terbimbing Pada Materi Laju Reaksi”, Jurnal Kependidikan,
Vol 7, Nomor 2, (2021) : Halaman 386
7
Masani Romauli Helena Marudut, Ishak G. Bachtiar, Kadir, Vina Iasha,”Peningkatan
Kemampuan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses”,
Jurnal Basicedu, Vol 4, Nomor 3 (2020) : Halaman 578
8
Agung Basuki, “Sistem Pendidikan Bagi Generasi Z (Gen Z)”, Jurnal Lingkar Widyaiswara, Vil
07, No 01, (2020), Halaman 49-50
4
4
4
Rendahnya berpikir kritis peserta didik disebabkan karena dalam
terdampak pada hasil belajar peserta didik. Dapat dilihat dari cara peserta
pada materi-materi yang ada dibuku pegangan peserta didik. Tentu, ini
tidak akan relevan dengan tuntutan revolusi industri 4.0.9 peserta didik
dihadapi dan tidak ada usaha untuk menggali dan menemukan sendiri
pembelajaran karena guru masih cenderung diam saat peserta didik tidak
didik terhadap penjelasan guru. Kurangnya kerja sama antar guru dan
Metode yang biasa digunakan adalah metode ceramah, Tanya jawab dan
membuat peserta didik pasif, bosan dan malas belajar serta malas-malasan
mengerjakan tugas.11
Pada zaman saat ini peserta didik dituntut untuk lebih aktif dan
berbagi bahan ajar dengan dua asampai tiga orang peserta didik. Sehingga
diberikan.
Halaman 62
11
Nurfadillah, Windy Cahyana, Dian Pramana Putra, “Penerapan Model Discovery Learning
Berbantuan Media Flipbooks Dalam Pembelajaran Fisika Untuk Melatih Keterampilan
Metakognisi Siswa Sman 10 Gowa”, Jurnal Pendidikan Mipa, Vol 12, Nomor 1, (2022), Halaman
30
6
6
6
Selain bahan ajar yang terbatas, peneliti juga menemukan masalah yakni
tersebut.12
kognitif, kemampuan dunia nyata dan berakhlak mulia serta aktif diproses
dalam bentuk yang lebih efisien dan menarik dapat menjadi salah satu agar
pendidik dalam membuat bahan ajar untuk peserta didik tidak hanya
kritis.21
B. Identifikasi Masalah
menjelaskan rumus-rumus
cepat bosan
4. Rendah nya keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi alat-alat
22
Ending Susilawati, Agustinasari, Achmad Samsudin, Parsaoran Siahaan, “Analisis Tingkat
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA”, Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi, Vol 6, Nomor
1, (2020), Halaman 11
11
11
11
optik dan gejalan pemanasan global
C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah, peneliti mengambil dari point 3,4 selain itu
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
peserta didik?
12
12
12
2. Untuk mengetahui kualitas E-Modul dengan model pembelajaran
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
aktif.
2. Secara Praktis
didik.
1. Asumsi Pengembangan
laboratorium.
14
14
14
b. Proses pembelajaran kurikulum 2013 dituntut dilaksanakan secara
2. Keterbatasan Pengembangan
SMAN 1 Sutera.
I. Definisi Operasional
melakukan pengamatan.
problem solver.
16
16
16
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Fisika
Objek kajian dalam pembelajaran fisika adalah benda tak hidup dan gejala
Karena termasuk mata pelajaran yang tidak bias ditransfer begitu saja dari
pemikiran guru ke peserta didik, sampai saat ini fisika masih dianggap
sulit.
2. Bahan ajar
dan sikap yang harus dicapai peserta didik terkait kompetensi dasar
Mengajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajaar Mahasiswa”, Jurnal Inovasi Penelitian, Vol 1,
Nomor 5, (2020), Halaman 968
19
19
19
dan sebagai penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas
praktis.
yaitu :
multimedia.
Qurrota A’yun, “Pengembangan Bahan Ajar Digital IPA Berpendekatan STEM Untuk
27
kenaikan pangkat
diterbitkan.
3. E-Modul
A) Pengertian E-Modul
28
Rahmi Cahnia, “Pengembangan LKPD Berbasis Pratikum Pada Pembelajaran IPA Dimadrasah
Tsanawiyah, Natural Science: Jurnal Penelitian Bidang IPA Dan Pendidikan IPA, Vol 4, No 2,
(2018), Halaman 664-675
21
21
21
matematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik
mandiri.
penyajian bahan ajar, dalam hal ini modul cetak menjadi modul yang
Elektronik (E-Modul).
Anggraini Diah Puspitasari, “Penerapan Media Pembelajaran Fisika Menggunakan Modul Cetak
29
Dan Modul Elektronik Pada Siswa Sma”, Jurnal Pendidikan Fisika, Vol 7, Nomor 1 (2019),
Halaman 18
22
22
22
elektronik.30
Kelebihannya :
tersebut
Kekurangannya :
dengan sembarangan
diartikan syaiful bahri djamarah dan aswan zain adalah suatu cara
objektif dan yang tahu benar apa yang akan dihadapi (Arifin, dkk,
Hasri Hidayati, Heffi Alberida, Fitri Arsih, Ganda Hijrah Selaras, “Lembar Kegiatan Peserta
32
Didik (LKPD) Berbasis Problem Solving Pada Materi Bakteri Untuk Kelas X SMA/MA”, Journal
For Lesson And Learning Studies, Vol 4, Nomor 3, (2021) : Halaman 344
24
24
24
cara penyelesaian masalah.
2016).33
sehari-hari.
Renilda Ririn, Hedi Budiman, Guntur Maulana Muhammad, “Peningkatan Kemampuan Berpikir
33
Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Solving,
Mathema Journal, Vol 3 Nomor 1, (2021) : Halaman 4
25
25
25
b. Mengeksplorasi dan merencanakan (pengorganisasian
persamaan)
adalah :
a. Memahami masalah
b. Menyusun rencana
c. Melaksanakan rencana
d. Lihat kembali.34
Kelebihan :
Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Dikelas VI SDN 146/X Tanjung Solok Pada
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2021/2022”, Journal On Education, Vol 04, Nomor 02 (2022) :
Halaman 572
26
26
26
b. Siswa menjadi aktif, kreatif dan bertanggung jawab
Kekurangan :
Putri Rohani, Salman, Yulda Dina Septiana, “Model Pembelajaran Problem Solving”, Jurnal
35
a. Mengenal masalah
masalah-masalah itu
masalah
seseorang
Pemahaman Membaca”, (Jawa Tengah: Pustaka Rumah Cinta, 2021) Cetakan Ke-1, Halaman 1
28
28
28
k. Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas
berikut :
jika diperlukan
6. Karakteristik materi
37
Mike Tumanggor “Berpikir Kritis (Cara Jitu Menghadapi Tantangan Pembelajaran Abad 21)”,
(2021), Royal Bukit Asri VI No.20 Ronowijayan Siman Ponogoro, Halaman 13-16
38
Lilis Lismaya, “Berpikir Kritis Dan PBL (Problem Based Learning), (2019), Pondok Maritim
Indah : Wiyung, Kota Surabaya, Halaman 10
29
29
29
Materi yang diterapkan pada penelitian ini yaitu alat-alat optik yang
A) Alat-alat optik
dan merupakan suatu karunia dari Allah SWT yang amat luar
30
30
30
Gambar penampang sebuah mata
a) Kornea
b) Iris
c) Pupil
31
31
31
Pupil merupakan bagian mata berupa lubang kecil.
d) Retina
e) Lensa
f) Koroid
g) Aqueos humor
lensa.
32
32
32
h) Vitreous humor
i) Saraf optik
mata.
j) Bintik kuning
k) Bintik buta
l) Otot mata
akomodasi mata.
m) Sklera
Daya akomodasi
33
33
33
untuk melihat benda didepan mata dengan jelas,
34
34
34
tertentu). Untuk mengatasi rabun jauh dapat
(rangkap).
4) Astigmatisma
36
36
36
Sedangkan glaukoma disebabkan oleh peningkatan
membantu melihat pada orang yang memiliki cacat mata, baik itu
1
P=
f
Dimana :
37
37
37
rumus sebagai berikut :
1 1 1
= +
f s s'
Dimana :
besar.
c. Mikroskop
38
38
38
Bagian-bagian mikroskop sebagai berikut :
i. Lensa okuler
terbalik, diperbesar
akan diamati
iv. Diafragma
masuk
v. Cermin
39
39
39
Berfungsi untuk menerima dan mengarahkan
tersebut.
d. Teropong
e. Kamera
40
40
40
Bagian-bagian kamera seperti bagian mata sebagai berikut :
bayangan)
Mursalin, Abdul Haris Odja, Anjas Arota, “Perangkat Pembelajaran Inovatif Berbantuan Edmodo
39
Pada Konsep Alat-Alat Optik”, (Yogyakarta: Zahir Publishing, 2021) Cetakan Ke-I, Halaman 21-
67
41
41
41
f. Ayat al-qur’an yang berkaitan dengan alat-alat optik
berbunyi :
َواِ ْذ ي ُِر ْي ُك ُم ْوهُ ْم اِ ِذ ْالتَقَ ْيتُ ْم فِ ْٓي اَ ْعيُنِ ُك ْم قَلِ ْياًل َّويُقَلِّلُ ُك ْم فِ ْٓي اَ ْعيُنِ ِه ْم
ُان َم ْفع ُْواًل َۗواِلَى هّٰللا ِ تُرْ َج ُع ااْل ُ ُم ْور َ ض َي هّٰللا ُ اَ ْمرًا َك ِ ࣖ لِيَ ْق
Artinya: ”dan ketika allah memperlihatkan mereka
42
42
42
(intergovenmental panel of climate change), temperatur rata-rata
berikut :
angkasa.
43
43
43
Efek rumah kaca merupakan sebagian besar radiasi
gas itu disebut gas-gas rumah kaca. Gas-gas rumah kaca itu
oleh atmosfer itu sendiri dan panas yang diserap oleh awan.
44
44
44
Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil
bumi.
45
45
45
disebut dengan lingkaran arktik ( arctic circle). Sebaliknya,
3. Perubahan iklim
panen.
5. Meluasnya penyakit.
6. Dan lain-lain
d. Solusi alternatif’
Team Sos, “Pemanasan Global Solusi Dan Peluang Bisnis”, (Jakarta: Pt Gramedia Pustaka
40
4. Mengedalikan limbah
1. IPCC
2. Protol kyoto
260 negara.
And Climate)
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ratna Sari Siti Aisyah, Solfarina, Unita
pada pelajaran IPA pokok bahasan fluida statis siswa kelas VIII SMPN
48
48
48
Aris Singgih Budiarso pada tahun 2022 yang berjudul “pengembangan
siswa dari uji coba kelompok kecil, sedang dan besar menghasilkan
5. Penelitian ini dilakukan Oleh Ike Puspita Sari, Suyud Abadi, Sulton
masalah yang berkenaan dengan alam sekitar dan untuk penilaian ahli
pada materi alat-alat optik dan gejala pemanasan global pada kelas XI
SMAN 1 Sutera.
C. Kerangka Berfikir
peserta didik. E-Modul merupakan salah satu bahan ajar yang sistematis
Tantangan :
Pembelajaran abad 21 sangat menuntut peserta didik mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya.
Pembelajaran fisika hendaknya memperhatikan, pemahaman, kemampuan dan keterampilan.
50
50
50
Masalah :
Peserta didik lebih cenderung menghafal konsep dan rumus yang mengakibatkan dalam proses pembelajaran menjadi bosan
Tidak memanfaatkan media pendukung dalam proses pembelajaran fisika
Keterbatasan bahan ajar yang mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik
Rendahnya berpikir kritis Peserta didik pada pembelajaran fisika dikarenakan bahan ajar yang digunakan tidak menarik/mo
Solusi :
Diperlukan bahan ajar yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis peserta didik dengan membuat e-modul den
Harapan :
Dalam mengembangkan e-modul dengan model pembelajaran problem solving yang dapat mendorong keterampilan berpiki
51
51
51
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
e-modul dan e-modul seperti apa yang disukai oleh pendidik dan
peserta didik.
saat penelitian.
optik dan gejala pemanasan global dikelas XI. Pada tahap ini
a. Mendesain prototipe
solving.
b. Evaluasi formatif
c. Revisi prototipe
masukan san saran para ahli dan praktisi hasil evaluasi formatif.
solving.
56
56
56
Tahap Kriteria Deskripsi aktivitas
kerangka produk
efektivitas
menggunakan produk
(praktikalitas) dan
berkeinginan untuk
mengaplikasikannya,
efektif
57
57
57
Sumber : Plomp (dalam plomp dan nieveen, 2013)
58
58
58
Analisis kebutuhan Preliminary
Analisis literatur research (riset
awal)
Sudah valid
Prototype II e-Modul
59
59
59
Uji coba Assesment phase
Tahap II belum praktis (Tahap
Uji coba dan efektif Penilaian)
terbatas
Analisis hasil Revisi
Sudah praktis dan efektif
e-modul dengan model pembelajaran problem solving terhadap keterampilan berpikir kritis pese
Keterangan:
C. Subjek penelitian
efektivitas terdiri dari 2 orang validator, terdiri dari dosen Tadris IPA
problem solving terdiri dari 4 orang para ahli yang terdiri dari dosen
60
60
60
3. Subjek uji praktikalitas
Subjek uji praktikalitas terdiri dari guru dan siswa yaitu 2 orang
SUTERA.
1. Uji validasi
peserta didik. Hasil kevalidan e-modul dilihat dari kelayakan isi nya,
2. Uji praktikalitas
3. Uji efektifitas
solving dilakukan
F. Jenis data
masukan dari praktikalitas dan saran dari hasil efektivitas E-modul dengan
didik, serta data efektivitas dari hasil angket peserta didik terhadap e-
global.
butir soal untuk materi alat-alat optik dan 10 butir soal untuk
berpikir kritis.
soal tes terlebih dahulu untuk melihat reabilitas, daya beda dan
a) Reabilitas tes
sebagai berikut42 :
2
k
r11 = ( ) ( S Σpq )
k −1 S
Dimana:
42
Festiyad, “Evaluasi Pembelajaran Fisika, 2017
64
64
64
r11 = reliabilitas menggunakan persamaan KR-20
K = banyak soal
No Koefisien Kriteria
Sumber : (Festiyed)
b) Daya beda
BA BB
D= - = PA – PB
J A JB
Dimana :
M. Djazari Rahmatika Rahayu, “Analisis Kualitas Soal Pra Ujian Nasional Mata Pelajaran
43
c) Tingkat kesukaran
B
P=
JS
Dimana :
P = indeks kesukaran
67
67
67
Tabel 3. 5 Klasifikasi Tingkat Kesukaran
1 0 – 0.30 Sukar
Data validitas yang diperoleh dari angket yang telah diberikan oleh
baik (4), cukup (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1)
indikator
f
V= × 100%
N
Keterangan :
f = perolehan skor
N = skor maksimum
No Pertanyaan Bobot
1 Sangat setuju 5
2 Setuju 4
3 Cukup 3
4 Tidak setuju 2
Sumber : Sugiyono
No Interval Kategori
69
69
69
1 81-100 Sangat valid
2 61-80 valid
Sumber : Sugiyono
Suatu produk bahan ajar dikatakan praktis jika peserta didik dapat
menggunakan bahan ajar secara praktis dan mudah baik dari segi
setuju (4), cukup (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1)
70
70
70
skala (0-100)
f
P= × 100%
N
Keterangan :
P = Nilai akhir
f = Perolehan skor
N = Skor maksimum
No Pertanyaan Bobot
efektifitas.
Technology, Engineering,Mathematic) Pada Materi Hukum Gravitasi Newton Dan Usaha Energi
Kelas X SMA/MA:, 2020
71
71
71
yang disebarkan sebanyak 15 orang peserta didik masing-masing
setuju (4), cukup (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1)
skala (0-100)
f
E= × 100%
N
Keterangan :
E = Nilai akhir
f = Perolehan skor
N = Skor maksimum
No Pertanyaan Bobot
72
72
72
4 21% - 40% Kurang praktis
DAFTAR PUSTAKA
Basuki Agung “Sistem Pendidikan Bagi Generasi Z (Gen Z)”, Jurnal Lingkar
Hidayati Hasri, Heffi Alberida, Fitri Arsih, Ganda Hijrah Selaras, “Lembar
Hurriyah, Milya Sari Dan Dila Wahyuni, “Efektifitas E-Modul Berbasisi Problem
Lismaya Lili, “Berpikir Kritis Dan PBL (Problem Based Learning), (2019),
Lismaya Lilis “Berpikir Kritis Dan PBL (Problem Based Learning)”, Penerbit
(2021)
Rahayu Rahmatika Djazari M, “Analisis Kualitas Soal Pra Ujian Nasional Mata
(2021)
Nomor 1, (2021)
Nomor 3 (2020)
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V”,
2020
Nomor 2, (2022)
Team Sos, “Pemanasan Global Solusi Dan Peluang Bisnis”, (Jakarta: Pt Gramedia
Ponogoro
Turahmah Fadila, Deni Febrini Dan Ahmad Walid, (2022) ”Pengembangan Modul
78
78
78