A. Relatifitas Khusus
1. Penjumlah Kecepatan
𝑣1 + 𝑣2
𝑣= 𝑣 .𝑣
1+ 122
𝑐
Keterangan:
v1 = Kecepatan partikel 1 relatif terhadap bumi (m/s)
v2 = Kecepatan partikel 2 relatif terhadap partikel 1 (m/s)
v = Kecepatan partikel 2 relatif terhadap bumi (m/s)
c = Kecepatan cahaya (3.108 m/s)
2. Kontraksi panjang
Kontraksi panjang adalah panjang benda tampak lebih pendek jika diukur oleh pengamat yang
bergerak.
𝑣2
𝐿 = 𝐿0 . 𝛾 dengan 𝛾 = √1 − 𝑐 2
Keterangan
L = Panjang benda saat bergerak
L0 = Panjang benda saat diam
3. Dilatasi Waktu
Dilatasi waktu adalah waktu yang dialami atau diamati oleh pengamat yang bergerak lebih lama
dibandingkan dengan waktu yang diamati oleh pengamat yang diam.
∆𝑡0
∆𝑡 =
𝛾
Keterangan:
∆t = waktu saat bergerak
∆t0 = Waktu saat diam
4. Relativitas Massa
Relatifitas adalah benda bermassa m0 ketika diam terhadap pengamat akan mengalami
penambahan massa jika bergerak relatif dengan kelajuan cahaya
𝑚0
𝑚=
𝛾
m = massa saat bergerak
m0 = massa saat diam
5. Kesetaraan Energi
Sebuah benda bermassa yang bergerak mendekati kecepatan cahaya dapat diubah seluruhnya
menjadi energi.
𝑚0 𝑐 2
𝐸 = 𝑚. 𝑐 2 =
𝛾
1
6. Energi Kinetik Relatif
𝐸𝑘 = 𝐸 − 𝐸0
Radiasi adalah perpindahan panas oleh benda secara langsung dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. J. Stefan dan L. Boltzmann menemukan bahwa laju radiasi sebuah benda
berbanding lurus dengan:
(1) luas permukaan benda
(2) suhu mutlak benda pangkat empat
Secara matematis, dapat ditulis:
W
P= = eAT 4
t
2
2. Efek Foto Listrik
Efek fotolistrik adalah gejala terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika disinari cahaya.
Elektron yang terlepas ini disebut fotoelektron.
Dua hasil yang mengejutkan dari eksperimen fotolistrik:
1) Efek fotolistrik terjadi jika frekuensi foton melebihi nilai tertentu. Frekuensi ini disebut
frekuensi ambang. Di bawah frekuensi ambang, fotolistrik tidak terjadi.Hal ini berlawanan
dengan teori gelombang klasik yang menyatakan bahwa fotolistrik seharusnya dapat terjadi
pada sembarang frekuensi, asalkan intensitasnya cukup besar.
2) Energi kinetik elektron tidak tergantung pada intensitas foton yang dijatuhkan.
hf = W0 + EK dengan: W0 = hf0
3
3. Efek Compton
Efek compton adalah peristiwa terhamburnya sinar X akibat tumbukan dengan elektron. Panjang
gelombang sinar – X yang terhambur menjadi lebih besar dari sebelum tumbukan. Perhatikan
gambar di bawah ini.
Dari percobaan di atas foton (GEM, termasuk cahaya) memiliki sifat sebagai materi tetapi tetap
saja foton tidak bermassa dan tidak pua bermuatan, dia hanya memiliki momentum (terkait
tumbukan) yang besarnya
ℎ
𝑝=
𝜆
Dari hukum kekekalan momentum serta kekekalan energi panjang gelombang pada hamburan
compton diperoleh:
ℎ
𝜆′ = 𝜆 + (1 − 𝑐𝑜𝑠𝜃)
𝑚𝑐
Keterangan:
𝜆′ = panjang gelombang foton setelah tumbukan
𝜆 = panjang gelombang foton sebelum tumbukan
𝑚 = massa elektron
𝑐 = kecepan cahaya pada ruang vakum (3.108 m/s)
𝜃 = sudut haburan foton
4
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal
yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom-atom yang identik dan berbeda
untuk unsur yang berbeda.
John Dalton
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti ada tolak
peluru.
5
yang bermuatan positif sehingga atom bersifat netral.
JJ. Thomson
Model atom Thomson seperti roti kismis
Kelemahan model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan
negatif dalam bola atom tersebut.
3. Model Atom Rutherford
6
Kulit atom
Ruang hampa
+ _
elektron
n
Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan
ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang
terjadi? Benar.
Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena
putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut.
Kelemahan dari Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dengan percobaannya menganalisa
spektrum warna dari atom hidrogen yang berbentuk garis.
Hipotesis Bohr adalah :
a. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif di dalam suatu lintasan.
b. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau
memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang.
Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap
energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan memancarkan energi.
7
Model atom Bohr
Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat
berpindahnya elektron.
Kelemahan model atom ini adalah: tidak dapat menjelaskan spekrum warna dari atom
berelektron banyak. Sehingga diperlukan model atom yang lebih sempurna dari model
atom Bohr.
Apakah Anda sudah memahami uraian materi pada kegiatan belajar 1 ini?
Silahkan Anda kerjakan latihan berikut ini untuk mengetahui pemahaman materi yang telah
dipelajari.
Z = nomor atom
Jumlah neutron = A-Z
∆𝑚 = 𝑍. 𝑚𝑝 + (𝐴 − 𝑍)𝑚𝑛 − 𝑚𝑖𝑛𝑡𝑖
3. Ketetapan pada Reaksi Inti
Misalkan diberikan reaksi inti seperti di bawah ini:
eX + fP gY + hR + Q (energi)
a b c d
8
Q = {(ma + mx) – (mb + my)} x 931 MeV
Q > 0 dibebaskan energi (eksotermik) dan Q<0 diserap energi (endotermik)
d. Hukum kekekalan momentum linear
Jumlah momentum sebelum reaksi = setelah reaksi
9
14 Karbon (C-14) -mengukur umur fosil hewan, tumbuhan dan manusia (dengan
pengukuran pancaran sinar beta).
15 Uranium (U-238) -menaksir umur batuan.
16 Uranium (U-235) Reaksi berantai terkendali dalam PLTN.
17 Kobalt (Co-60) -mengontrol pertumbuhan beberapa jenis kanker melalui sinar
gamma yang dihasilkan.
18 Isotop 8O15 -menganalisis proses fotosintesis pada tanaman.
19 Isotop O-18 -di bidang kimia dapat digunakan sebagai atom tracer / perunut
asal mula molekul air yang terbentuk.
20 K-40 K-40 digunakan bersama-sama dengan dan Ar-40 stabil untuk
mengukur umur batuan, dengan membandingkan konsentrasi K-
40 dan Ar-40 pada batuan.
10