Anda di halaman 1dari 32

Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat menganalisis karakteristik inti atom,

radioaktivitas, manfaat, dampak, dan proteksinya dalam kehidupan sehari-hari.

Inti Atom dan Iptek Nuklir

Mempelajari
tentang

Karakteristik Dampak dan


Radioaktivitas Iptek Nuklir
Inti Atom Proteksi Radiasi

Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan


tentang tentang tentang tentang

• Struktur Inti Atom • Sinar-sinar Radio- • Struktur Inti Atom • Nilai Batas Dosis
– Defek Massa aktif • Pembangkit • Asas Proteksi
– Energi Ikat Inti • Interaksi Sinar Listrik Tenaga Radiasi
• Reaksi Inti Radioaktif de- Nuklir (PLTN) • Proteksi Radiasi
– Reaksi Fusi ngan Bahan • Penelitian Nuklir pada Manusia
– Reaksi Fisi • Peluruhan Radio- • Senjata Nuklir • Proteksi Radiasi
aktif • Pengolahan pada Lingkungan
• Deret Radioaktif Limbah Radioaktif

Fisika Kelas XII 227


Sumber: Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)

Gambar 10.1 Padi Mira-1

Tidak selamanya nuklir membahayakan manusia. Apabila digunakan untuk hal yang
benar, teknologi nuklir akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan. Seperti
terlihat pada gambar di atas, varietas padi Mira-1 merupakan salah satu bibit unggul hasil
riset nuklir. Tidak hanya dalam pertanian, nuklir juga bermanfaat dalam bidang kedokteran,
kimia, dan dalam penyediaan energi listrik. Bagaimanakah proses pembuatan padi varietas
unggul melalui proses nuklir? Bagaimana proses reaksi nuklir sehingga dapat menyediakan
energi listrik yang sangat besar? Temukan jawabannya dalam bab ini.

1. Struktur inti atom • Inti atom


2. Spektrum atom hidrogen • Deret Lyman
3. Reaksi inti • Deret Balmer
4. Sinar-sinar radioaktif • Deret Paschen
5. Interaksi sinar radioaktif dengan bahan • Deret Bracket
6. Peluruhan radioaktif • Deret Pfund
7. Deret radioaktif • Eksitasi elektron
8. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) • Radioaktif
9. Penelitian nuklir • Iptek nuklir
10. Senjata nuklir • Bom atom
11. Pengolahan limbah radioaktif • Reaktor nuklir
12. Dampak dan Proteksi radiasi • Reaksi fusi
• Reaksi fisi
• Radiasi nuklir
• Dampak radiasi
• Proteksi radiasi
228 Inti Atom dan Iptek Nuklir
Radioisotop dapat meningkatkan kesejahteraan umat manusia, tetapi juga dapat
menghancurkan umat manusia. Peristiwa bom atom di Kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang
merupakan peristiwa yang tidak pernah terlupakan. Bom yang dijatuhkan oleh Amerika
Serikat selama tahap akhir Perang Dunia II pada tahun 1945 tersebut menjadi satu-satunya
penggunaan senjata nuklir dalam perang. Penyalahgunaan ilmu pengetahuan sangat
membahayakan umat manusia. Tidak hanya menewaskan ribuan korban, efek radiasi
menyebabkan penyakit berbahaya bagi korban-korban yang selamat. Bahkan air hujan pun
mengandung zat radioaktif yang membahayakan.
Meskipun demikian, teknologi nuklir memberikan manfaat yang sangat besar bagi
kehidupan manusia apabila dimanfaatkan dengan benar. Berbagai produk hasil riset nuklir
telah ditemukan. Hingga tahun 2013, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN ) telah berhasil
menciptakan 20 varietas padi unggul, 8 varietas kedelai, 2 varietas kacang hijau, serta
1 varietas sorgum dan gandum tropis. BATAN secara intensif terus melakukan penelitian
dan pengembangan untuk menciptakan varietas unggul baru. Zat-zat radioaktif juga
bermanfaat dalam bidang kesehatan misalnya I-131 yang dapat mendeteksi kerusakan pada
kelenjar gondok, atau dalam bidang hidrologi misalnya Na-24 yang digunakan untuk untuk
mendeteksi kebocoran pipa.
Pada bab ini, Anda akan mempelajari karakteristik inti atom yang meliputi struktur inti
dan reaksi inti, radioaktivitas, pemanfaatan radioaktivitas dalam teknologi, serta dampak
radioaktivitas dalam kehidupan. Peristiwa bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, serta
kebocoran reaktor nuklir Chernobyl juga akan dibahas dengan tuntas sehingga Anda akan
memahami manfaat dan bahaya iptek nuklir.
A. Karakteristik Inti Atom
Berdasarkan teori atom Bohr, sebuah atom tersusun atas elektron dan inti atom.
Sebagian besar massa atom terpusat di inti atom. Pada perkembangan selanjutnya
ditemukan bahwa inti atom terdiri atas muatan positif (proton) dan muatan netral
(neutron). Bagaimanakah karakteristik inti sehingga dapat memancarkan radiasi dan
menghasilkan energi? Temukan jawabannya melalui kegiatan berikut.

Menyelidiki Inti Atom


1. Pengamatan
Lakukan pengamatan tentang struktur inti atom.
2. Prosedur
a. Lakukan studi literatur tentang struktur inti atom dan Sistem Periodik
Unsur (SPU) yang memuat nomor atom dan massa atom.
b. Amatilah bentuk inti atom dan lintasan elektron, lalu gambarlah dalam
buku Anda.
c. Amatilah dua buah unsur dalam SPU misalnya atom karbon (C) dan
uranium (U). Kemudian catatlah nomor atom, nomor massa, dan massa
total intinya.
d. Hitunglah massa penyusun inti atom dengan menjumlahkan massa
partikel penyusunnya. Bandingkan hasil perhitungan Anda dengan
massa inti atom yang terdapat dalam SPU.

Fisika Kelas XII 229


3. Diskusi
Setelah melakukan kegiatan tersebut, diskusikan pertanyaan-pertanyaan
berikut secara berkelompok!
a. Apa saja penyusun inti atom?
b. Mengapa massa inti atom tidak sama dengan massa partikel
penyusunnya?
c. Dapatkah sebuah unsur memiliki jumlah nomor massa atau nomor atom
yang berbeda-beda?
d. Bagaimana proton dan neutron dapat tetap berada di dalam inti?
e. Bagaimanakah syarat suatu inti atom dikatakan stabil?
f. Apa yang akan terjadi jika suatu inti atom tidak stabil?
4. Kesimpulan dan Laporan
Buatlah laporan hasil diskusi, lalu bahaslah bersama guru Anda dalam
diskusi kelas.

Melalui kegiatan di atas, Anda telah memiliki bekal tentang struktur inti atom. Agar
Anda memperoleh pemahaman yang lebih, cermati uraian berikut ini.
1. Struktur Inti Atom
Dalam tabel periodik, atom suatu unsur secara umum dilambangkan dengan:
A A
ZX atau ZX

Keterangan:
X = nama unsur atom
Z = nomor atom
A = nomor massa
A – Z = jumlah neutron

Nomor atom suatu unsur (Z ) menyatakan jumlah proton dalam atom. Pada
atom netral, Z juga menyatakan jumlah elektron dalam atom. Nilai (A – Z )
menyatakan jumlah neutron dalam atom. Dengan demikian, jumlah proton dan
neutron = Z + (A – Z ) = A.
a. Defek Massa
Oleh karena massa inti lebih kecil dari jumlah massa partikel penyusunnya,
terjadi penyusutan massa yang selanjutnya disebut susut massa atau defek
massa. Defek massa dinyatakan dengan persamaan berikut.
Δm = (Z mp + (A – Z) mn) – minti
Keterangan:
Δ m = defek massa
mp = massa proton = 1,007825 sma
mn = massa neutron = 1,008665 sma
minti = massa inti
Z = jumlah proton (nomor atom)
A – Z = jumlah neutron
1 sma atau 1u = 1,6605402 × 10–27 kg

230 Inti Atom dan Iptek Nuklir


b. Konversi Defek Massa Menjadi Energi Ikat Inti
Penyusutan massa (defek massa) pada inti terhadap massa partikel
penyusunnya berubah menjadi energi untuk mengikat proton dan neutron
menjadi inti atom yang dinamakan energi ikat inti.
Energi ikat inti dalam SI:

Ei = Δm c2

Energi ikat inti dalam MeV:

Ei = Δm (931,5 MeV/sma)
Keterangan:
E i = energi ikat (J atau MeV)
Δ m = defek massa (sma)
c = cepat rambat gelombang elektromagnetik (3 × 108 m/s)

Untuk memecah inti atom diperlukan energi minimal sebesar energi


ikatnya. Energi ikat yang dibagi dengan jumlah nukleon yang dikandung dalam
sebuah inti atom akan diperoleh energi ikat per nukleon. Persamaannya sebagai
berikut.
Ei
Energi ikat per nukleon = A = jumlah nukleon (nomor massa)
A

Contoh Soal:
Hitunglah energi ikat rata-rata setiap nukleon untuk inti 147N. Diketahui massa
inti 147N = 14,003074 sma, massa proton = 1,007825 sma, dan massa neutron =
1,008665 sma.
Penyelesaian:
Inti 147N terdiri atas Z = 7 proton dan A – Z = 14 – 7 = 7 neutron, sehingga massa
defeknya:
Δm = Z mp + (A – Z)mn – minti
= (7)(1,007825 sma) + (7)(1,008665 sma) – (14,003074 sma)
= (7,054775 + 7,060655 – 14,003074) sma
Δm = 0,112356 sma
Energi ikat intinya dapat dicari dengan:
E = Δm (931,5) MeV
= (0,112356)(931,5) MeV
≈ 104,7 MeV
Dengan demikian, energi ikat rata-rata setiap nukleon:
E
Ei =
A
104,7 MeV
=
14
= 7,48 MeV
Jadi, energi ikat rata-rata tiap elektron sebesar 7,48 MeV.

Fisika Kelas XII 231


2. Spektrum Atom Hidrogen
Spektrum atom hidrogen berbentuk garis yang khas. Pada tahun 1885 John
Jacob Balmer menemukan perumusan secara empiris tentang panjang gelombang
pada garis spektrum atom hidrogen. Bentuk persamaan Balmer sebagai berikut.
1 1 1
λ
= R( 22 – n2
)

Keterangan:
λ = panjang gelombang spektrum atom hidrogen
R = konstanta rydberg = 1,097 × 107 m–1
n = bilangan kuantum utama = 3, 4, 5, . . .

Panjang gelombang spektrum garis atom hidrogen seperti tampak pada


Gambar 10.2 dan 10.3 dapat ditentukan dengan memasukkan harga na = 3, 4, 5, . . .
ke persamaan di atas. Panjang Gelombang

1875,6 nm

656,3 nm

121,6 nm
364,6 nm
320,5 nm
364,6 nm

91,2 nm
656,3 nm

482,2 nm

434,1 nm
410,2 nm

Merah Biru Biru 






hijau Ungu dan ultraungu Paschen Balmer Lyman

Gambar 10.2 Spektrum atom hidrogen Gambar 10.3 Beberapa spektrum garis atom
hidrogen
Spektrum garis ini disebut deret Balmer yang diperoleh dari spektrum cahaya yang
dihasilkan oleh atom hidrogen.
Beberapa spektrum lain yang dihasilkan oleh atom hidrogen adalah deret Lyman
(didapatkan dalam daerah ultraungu), deret Paschen, deret Bracket, dan deret Pfund
(ketiganya ditemukan dalam daerah inframerah). Bentuk persamaannya sebagai
berikut.
a. Deret Lyman (deret ultraungu/ultraviolet)
1 1 1
λ
= R( 12 – n2
) dengan n = 2, 3, 4, . . .

b. Deret Balmer (deret cahaya tampak)


1 1 1
λ
= R( 22 – n2
) dengan n = 3, 4, 5, . . .

c. Deret Paschen (deret inframerah I)


1 1 1
λ
= R( 32 – n2
) dengan n = 4, 5, 6, . . .

d. Deret Bracket (deret inframerah II)


1 1 1
λ
= R( 42 – n2
) dengan n = 5, 6, 7, . . .

232 Inti Atom dan Iptek Nuklir


e. Deret Pfund (deret inframerah III)
1 1 1
λ
= R( 52 – n2
) dengan n = 6, 7, 8, . . .

Dari beberapa spektrum garis yang dihasilkan oleh atom hidrogen, tampak
adanya keteraturan garis sesuai dengan panjang gelombang cahaya. Misalnya pada
deret Balmer, cahaya merah yang mempunyai panjang gelombang terbesar terletak
paling kiri dari deret Balmer. Sebaliknya, cahaya ungu yang mempunyai panjang
gelombang terkecil terletak paling kanan dari deret Balmer.
Keberhasilan model atom Bohr adalah mampu menerangkan spektrum garis
atom hidrogen. Dengan model atom Bohr, rumus Balmer dapat dijelaskan sebagai
berikut.
Frekuensi radiasi yang dipancarkan dan diserap dalam suatu transisi dapat
ditentukan dengan postulat kedua Bohr. Bohr menyatakan bahwa elektron dapat
berpindah dari satu orbit ke orbit lainnya. Jika elektron berpindah dari orbit (lintasan)
yang lebih luar ke orbit yang lebih dalam, elektron akan melepas energi sebesar hf.
Jika elektron berpindah dari orbit yang lebih dalam ke orbit yang lebih luar, elektron
akan menyerap energi sebesar hf.
Besar energi foton yang dilepas atau diserap elektron saat berpindah lintasan:

h f = EA – EB

E1 E1 1 1 E1 1 1
=( – ) = E1 ( – ) ⇒ f= ( – )
2
nA nB2
2
nA nB2 h 2
nA nB2

c c E1 1 1
Oleh karena f = λ , maka = ( – )
λ h 2
nA nB2
1 E1 1 1
= ( 2 – )
λ hc nA nB2

1 E1 1 1
= ( – )
λ hc 2
nA nB2

Keterangan:
λ = panjang gelombang cahaya
E 1 = energi ground state, yaitu energi elektron pada kulit terendah
(n = 1) sebesar –13,6 eV
h = konstanta Planck (6,626 × 10–34 J s)
−13,6
En = energi elektron pada kulit ke-n, yaitu sebesar n2
eV

Konstanta Rydberg (R) Hasil pengukuran spektroskopi adalah 1,097 × 107 m–1.
E1 13,6(1,6 × 10 −19 ) J
Nilai R = = = 1,094 × 107 m–1
hc (6,626 × 10−34 J.s)(3 × 108 m/s)
Kedua hasil ini sangat dekat dan merupakan kesuksesan teori Bohr. Model atom
Bohr juga dapat melukiskan secara fisis deret Balmer, Lyman, Paschen, Bracket, dan
Pfund.

Fisika Kelas XII 233


Semua garis spektral pada deret-deret ini Deret
dihasilkan oleh transisi elektron dari tingkat Lyman

energi yang lebih tinggi ke tingkat energi yang


lebih rendah. Seperti tampak pada Gambar 10.4
di samping. Adapun diagram tingkat energi dan Deret
Balmer
transisi-transisi elektron yang menghasilkan P O N M L K
n=1
spektrum digambarkan sebaga berikut. n=2
n=3 Deret
–0,03 n=~ n=4 Paschen
–0,28 n=7
–0,38 n=6 n=5 Deret
–0,54 n=5 Bracket
Deret Pfund n=6
–0,85 n=4 Deret
Deret Bracket Pfund
–1,51 n=3
Gambar 10.4 Loncatan elektron
Deret Paschen
Daerah inframerah yang menimbulkan spektrum atom
hidrogen
–3,4 n=2
Deret Balmer
Daerah cahaya
–5
tampak

–10

–13,6 Deret Lyman


Daerah
–15
ultraviolet

Gambar 10.5 Diagram tingkat energi dan


transisi-transisi elektron

Contoh Soal:
1. Hitunglah panjang gelombang pola garis spektral ultraviolet (n = 6) atom
hidrogen pada deret Balmer! (R = 1,097 × 107 m–1)
Penyelesaian:
Diketahui: n = 6
R = 1,097 × 107 m–1
Ditanyakan: λ (panjang gelombang)
Jawab:
1 1 1
λ
= R( 22 – n2
)
1 1
= (1,097 × 107 m–1) ( 22 – 62
)
1
λ
= 2,37 × 106 m–1
λ = 4,1 × 10–7 m
Jadi, panjang gelombang garis ultraviolet sebesar 4,1 × 10–7 m.

234 Inti Atom dan Iptek Nuklir


2. Sebuah elektron di dalam atom hidrogen meloncat dari kulit n = 4 menuju kulit
n = 2. Berapa frekuensi pancaran fotonnya? (h = 6,626 × 10 –34 J s dan
1 eV = 1,6 × 10–19 J)
Penyelesaian:
Diketahui: nA = 4; nB = 2; 1 eV = 1,6 × 10–19 J
h = 6,626 × 10–34 J s
Ditanyakan: f (frekuensi)
Jawab:
−13, 6
En = n2
eV
13, 6 13,6
EA = – 2 eV = – eV = –0,85 eV = –0,85(1,6 × 10–19 J) = –1,36 × 10–19 J
nA 16
13, 6 13, 6
EB = – 2 eV = – eV = –3,4 eV = –3,4(1,6 × 10–19 J) = –5,44 × 10–19 J
nB 4
hf = EA – EB
EA − EB (−1, 36 × 10 −19 J) − (−5, 44 × 10 −19 J) 4, 08 × 10 −19 J
f = = = = 6,15 × 1014 Hz
h 6, 626 × 10 −34 J s 6, 626 × 10 −34 J s
Jadi, frekuensi pancaran foton pada saat eksitasi elektron sebesar 6,15 × 1014 Hz.

3. Reaksi Inti
Matahari merupakan sumber energi bagi bumi. Panas matahari sampai ke
bumi melalui proses radiasi. Bagaimanakah terbentuknya energi di dalam matahari
sehingga dapat terpancar sampai ke bumi? Lakukan kegiatan berikut untuk
mengetahuinya.

Menyelidiki Reaksi Inti


1. Pengamatan
Lakukan pengamatan tentang reaksi di dalam matahari.
2. Prosedur
a. Lakukan studi literatur tentang jenis-jenis reaksi inti dan jenis reaksi
yang terjadi di dalam matahari sehingga dapat menghasilkan energi.
b. Catatlah reaksi tersebut dan carilah energi yang dihasilkan dari satu
kali reaksi.
3. Diskusi
Setelah melakukan kegiatan tersebut, diskusikan pertanyaan-pertanyaan
berikut bersama kelompok Anda!
a. Jelaskan jenis-jenis reaksi inti!
b. Apa syarat terjadinya reaksi fusi?
c. Bagaimanakah proses terjadinya pembelahan inti uranium-235 sehingga
memungkinkan terjadinya reaksi berantai?
4. Kesimpulan dan Laporan
Simpulkan hasil percobaan Anda, lalu buatlah laporan hasil diskusi.

Fisika Kelas XII 235


Melalui kegiatan di atas, Anda telah memperoleh gambaran tentang reaksi inti.
Selanjutnya, cermati penjelasan di bawah ini.
Reaksi inti merupakan reaksi yang terjadi jika suatu inti atom induk ditembak
dengan partikel berenergi dan menghasilkan inti baru/inti anak disertai pelepasan
sejumlah energi. Reaksi inti dapat menghasilkan energi sangat besar.
Perhatikan skema berikut!
a+X → Y+b + E



}
reaktan produk energi reaksi

Dari skema di atas energi reaksinya:

E = Δm (931,5 MeV/sma)
= {(ma + mX) – (mY + mb)} (931,5 MeV/sma)

Dalam reaksi inti harus dipenuhi hal-hal berikut.


a. Hukum kekekalan momentum: momentum sebelum dan momentum sesudah
reaksi sama.
b. Hukum kekekalan energi: energi sebelum dan energi sesudah reaksi sama.
c. Hukum kekekalan nomor atom: jumlah nomor atom sebelum dan jumlah nomor
atom sesudah reaksi sama.
d. Hukum kekekalan nomor massa: jumlah nomor massa sebelum dan jumlah
nomor massa sesudah reaksi sama.

Contoh Soal:
Hitunglah energi yang timbul pada reaksi inti berikut!
141
235
92 U + 01 n → 56 Ba + 92 1
36 Kr + 3 0 n

Diketahui massa 235


92 U = 235,0457 sma, massa 141 92
56 Ba = 140,9177 sma, massa 36 Kr =

91,8854 sma, massa 01 n = 1,0087 sma, dan 1 sma = 931,5 MeV!


Penyelesaian:
235
Diketahui: m 92 U = 235,0457 sma
141
m 56 Ba = 140,9177 sma
92
m 36 Kr = 91,8854 sma
m 01 n = 1,0087 sma
Ditanyakan: E
Jawab:
141 92
E = [(m 235 1 1
92 U + m 0 n ) – (m 56 Ba + m 36 Kr + m 3 0 n )](931,5 MeV)
= [(235,0457 + 1,0087) – (140,9177 + 91,8854 + (3)(1,0087))](931,5 MeV)
= (236,0544 – 235,8292)(931,5 MeV) = 209,7738 MeV
Jadi, energi yang timbul sebesar 209,7738 MeV.

236 Inti Atom dan Iptek Nuklir


Bom Atom dan Bom Hidrogen
Bom atom dibuat manusia sebagai senjata penghancur. Pada masa Perang Dunia II,
bom atom pertama kali dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945, yang
menyebabkan menyerahnya Jepang kepada Sekutu. Tahun 1950 mulai dikembangkan
bom hidrogen. Lakukan studi literatur tentang perbedaan antara bom atom yang
dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki dengan bom hidrogen. Catatlah reaksi yang
terjadi sehingga menghasilkan energi yang sangat besar.

Reaksi inti yang terjadi pada bom atom dan bom hidrogen merupakan reaksi
yang tidak terkendali sehingga menghasilkan energi yang sangat besar. Dapatkah
suatu reaksi inti dikendalikan agar tidak terjadi reaksi berantai seperti pada bom atom?
Apa yang Anda lakukan untuk mengendalikan reaksi inti tersebut?

1. Tentukan banyak proton, neutron, dan elektron dalam atom-atom berikut!


60 138
a. 27 Co b. 56 Ba

2. Diketahui massa atom 23892 U = 238,05076 sma, massa neutron = 1,00867 sma dan
massa proton = 1,00728 sma. Hitung defek massa dan energi ikat per nukleon dari
238
inti 92 U !
3. Atom hidrogen disinari foton sehingga elektron di dalam atom tereksitasi. Pada
saat elektron turun kembali ke tingkat yang lebih rendah, atom memancarkan
cahaya (foton). Tentukan frekuensi foton yang dipancarkan jika elektron kembali
ke n = 1 dari n = 4!
4. Tentukan energi ikat inti dan massa inti dari 197
79 Au jika energi ikat per nukleonnya
7,91 MeV! (mp = 1,00728 sma; mn = 1,0086 sma)
5. Diketahui 21H = 2,009 sma, 31H = 3,016 sma, 42He = 4,003 sma, 10n = 1,009 sma, dan
1 sma = 931,5 MeV. Hitung energi yang dibebaskan pada reaksi 21H + 13H → 24He + 10n!

Fisika Kelas XII 237


B. Radioaktivitas
Radioakivitas pertama kali ditemukan oleh Henri Becquerel (1852–1908).
Radioaktivitas adalah gejala terpencarnya partikel-partikel radioaktif akibat peluruhan
(disintegrasi) inti dalam rangka menuju inti stabil. Inti-inti yang mengalami peluruhan
ini disebut inti radioaktif. Lakukan kegiatan berikut agar Anda memahami peluruhan
radioaktif dan sinar-sinar radioaktif.

Menyelidiki Peluruhan Radioaktif dan Sinar-Sinar yang Dihasilkan


1. Pengamatan
Lakukan pengamatan tentang peluruhan zat radioaktif dengan berselancar
14
di internet. Carilah informasi website yang berisi animasi peluruhan 6C ,
60 222
27 Co , dan 86 Rn .

2. Prosedur
14
a. Amati proses peluruhan di dalam inti atom 6C .
14
b. Catatlah reaksi peluruhan 6C .
60 222
c. Lakukan hal yang sama pada atom 27 Co dan 86 Rn .
d. Bandingkan sinar-sinar radioaktif yang dihasilkan dalam peluruhan
14 60 222
6 C , 27 Co , dan 86 Rn .
14 60 222
e. Lakukan studi literatur tentang peluruhan 6 C , 27 Co , dan 86 Rn .
3. Diskusi
Setelah melakukan kegiatan tersebut, diskusikan pertanyaan-pertanyaan
berikut bersama kelompok Anda!
a. Sinar-sinar apakah yang dihasilkan ketiga peluruhan tersebut?
b. Bagaimanakah gerak sinar-sinar tersebut ketika melewati medan
elektromagnet?
c. Bagaimanakah sifat-sifat sinar radioaktif tersebut?
4. Kesimpulan dan Laporan
Simpulkan hasil percobaan Anda, lalu buatlah laporan hasil diskusi.

1. Sinar-Sinar Radioaktif
Ada tiga jenis sinar radioaktif yang dihasilkan dari peluruhan inti radioaktif.
Sinar-sinar tersebut yaitu sinar alfa, sinar beta, dan sinar gamma.
a. Radiasi Alfa (α α)
Radiasi alfa terbentuk saat suatu unsur radioaktif memancarkan partikel
alfa dan membentuk unsur baru dalam proses yang disebut peluruhan alfa
(alpha decay).

238 Inti Atom dan Iptek Nuklir


Persamaan reaksi atom yang mengalami peluruhan radiasi alfa.
α
X A → A–4
Z Z – 2Y atau

ZX
A → Z – 2Y
A–4 + 2α4
Becquerel, Penemu
Radioaktivitas
Energi reaksi dirumuskan sebagai berikut.
Antoine Henri Becquerel me-
rupakan fisikawan asal Prancis yang
Q = (mx – my – mα)(931,5 MeV/sma) menemukan radioaktivitas. Ketika
mengamati fosforesensi garam
Contoh Soal: uranium pada tahun 1896, tanpa
sengaja Becquerel menemukan
Massa atom 88Ra226 adalah 226,02536 sma. radioaktivitas. Pada tahun 1903,
Atom tersebut meluruh memancarkan sinar Becquerel menerima Nobel Fisika
alfa dan energi 4,87 MeV. bersama dengan Pierre dan Marie
Curie dalam pengakuan jasa luar
a. Identifikasi unsur yang dihasilkan! biasa yang telah dilakukannya
b. Berapa massa atom unsur tersebut? dengan penemuan radioaktivitas
spontan.
(1 sma = 931,5 MeV, mα = 4,00260 sma).
Penyelesaian:
Diketahui: m 88Ra226 = 226,02536 sma
mα = 4,00260 sma
E = 4,87 MeV
Ditanyakan: a. unsur yang dihasilkan
b. massa atom unsur yang dihasilkan
Jawab:
a. 88Ra226 → 2α4 + ZXA
Z = 88 – 2 = 86
A = 226 – 4 = 222
Jadi, unsur yang dihasilkan 86X222 = 86Rn222 atau radon.
b. E = (mR – mα – mR )(931,5 MeV/sma)
a n

4, 87 MeV
931, 5 MeV/sma
= (226,02536 sma – 4,00260 sma – mR )
n

0,00523 sma = 222,02276 sma – mR


n
mR = 222,01753 sma
n

Massa atom unsur yang terbentuk 222,01753 sma.

b. Radiasi Beta (β )
Inti tidak stabil yang memiliki jumlah neutron lebih banyak daripada jumlah
protonnya akan memancarkan partikel β. Pada peristiwa pemancaran β,
terbentuk sinar β yang dapat berupa elektron (bermuatan listrik negatif) atau
berupa positron (bermuatan listrik positif).

Fisika Kelas XII 239


Ada tiga macam peluruhan beta, seperti dijelaskan sebagai berkut.
1) Peluruhan Beta Negatif (β–)
Radiasi (sinar) beta negatif disamakan dengan pemancaran elektron
dari suatu inti atom. Bentuk radiasi ini terjadi pada inti yang kelebihan
elektron dan pada umumnya disertai dengan radiasi gamma. Pada radiasi beta
negatif, nomor atom bertambah satu, sedangkan nomor massanya tetap.

ZX
A → Z + 1YA + –1e0 + υ e

Elektron yang dipancarkan pada peluruhan beta bukanlah elektron


orbital, tetapi elektron yang diciptakan di dalam inti itu sendiri. Sebuah
neutron berubah menjadi proton dan elektron dan sebuah antineutrino.
Perhatikan reaksi berikut.
1n
0 → 11p + –10e + antineutrino

2) Peluruhan Beta Positif (β+)


Radiasi beta positif berupa pancaran positron (elektron positif) dari
inti atom. Radiasi beta positif akan selalu diikuti dengan peristiwa anihilasi
atau peristiwa penggabungan.

ZX
A → Z – 1YA + 1e0 + υ e

Pada peluruhan beta positif, proton dalam inti atom berubah menjadi
neutron dengan melepaskan neutrino. Perhatikan reaksi berikut.
1p
1 → 10n + 01e + neutrino

3) Penangkapan Elektron
Pada penangkapan elektron, elektron ditangkap oleh inti sehingga
salah satu proton di dalam inti berubah menjadi neutron. Penangkapan
elektron menyebabkan kekosongan pada orbital 1s. Oleh karena itu, elektron
lain akan turun dengan membebaskan energi dalam bentuk sinar X.

ZX
A + –1e0 → Z – 1YA + υ e

c. Radiasi Gamma (γγ)


Sinar gamma merupakan radiasi gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan oleh inti atom tereksitasi. Inti yang memancarkan sinar γ memiliki
nomor massa dan nomor atom tetap.
A* γ
ZX → ZX + γ ZX → ZX
A* A atau A

A*
ZX = nuklida dalam keadaan tereksitasi.
Contoh Soal:
Jelaskan mekanisme peluruhan yang terjadi pada inti jika ia memancarkan
sinar alfa sebanyak 2 kali, beta 1 kali, dan positron 1 kali. Anggaplah inti
transmutasinya adalah A, B, C, dan D!

240 Inti Atom dan Iptek Nuklir


Penyelesaian:
Peluruhan alfa mengakibatkan pengurangan dua nomor atom dan 4 nomor massa.
Misalkan inti mula-mula A X , peluruhannya menjadi:
Z
A A−4
X → A + 4α A = Z−2 X
Z 2
Peluruhan alfa kedua terjadi hal yang sama, sehingga:
A−4 A−8
Z−2
X → B + 4α B = Z−4 X
2
Peluruhan beta mengakibatkan nomor atom bertambah 1 dan nomor massa
tetap, sehingga:
A−8 A−8 A−8
Z−4
X → C + 0β + υe C = Z − 4+1 X = Z−3
X
−1

Peluruhan positron mengakibatkan nomor atom berkurang 1 dan nomor massa


tetap, sehingga:
A−8
Z−3
X → D + 0β + υe
+1
A−8 A−8
D = Z − 3 −1 X = Z−4
X
Marie Curie
2. Interaksi Sinar Radioaktif dengan Bahan Marie Curie adalah seorang ilmuan
yang meneliti tentang radioaktif. Marie
a. Serapan atau Pelemahan
Sklodowska Curlie terlahir di Warsawa,
Jika seberkas sinar radioaktif dengan Polandia pada tanggal 7 November
intensitas I 0 dilewatkan pada sebuah 1867. Bersama dengan suaminya
keping dengan tebal x, intensitas sinar Piere Curie, Marie Curie menemukan zat
uranium yang terdapat pada bahan
radioaktif tersebut akan melemah secara
radioaktif. Dedikasinya yang tinggi
eksponensial sesuai persamaan: terhadap ilmu pengetahuan membuat-
x nya meraih empat hadiah Nobel,
I ⎛ 1 ⎞ x1 yaitu Nobel Prize in Physics (1903), Davy
I = I0 e–μ x atau =⎜ ⎟ 2 Medal (1903), Matteucci Medal (1904),
I0 ⎝2⎠
Keterangan: dan Nobel Prize in Chemistry (1911).
I = intensitas radiasi setelah melewati material
(W/m 2 )
I 0 = intensitas radiasi mula-mula (W/m2)
e = 2,71828
μ = koefisien atenuasi/pelemahan (m–1)
x = tebal bahan (m)
x 1 = tebal paruh (m)
2

b. Ketebalan Paruh (Half-Thickness) atau HVL


Pada suatu kondisi, intensitas sinar radioaktif setelah melewati bahan
menjadi setengah dari intensitas mula-mula. Tebal keping bahan yang
mengakibatkan intensitas yang keluar setengah dari semula dinamakan lapisan
harga paruh (half value layer = HVL) atau ketebalan paruh (half-thickness).
Persamaannya sebagai berikut.

0, 693 Keterangan:
x1 =
2 μ x 1 = tebal paruh (m)
2
μ = koefisien pelemahan (m–1)

Fisika Kelas XII 241


Contoh Soal:
1. Bahan setebal 4 m memiliki koefisien pelemahan sebesar 0,3465/m.
Seberkas sinar radioaktif dengan intensitas 10–2 W/m2 memasuki bahan
tersebut. Berapakah intensitas sinar radioaktif yang keluar dari bahan tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: μ = 0,3465/m
I0 = 10–2 W/m2
x =4m
Ditanyakan: I
Jawab:
0, 693
μ=
x1
2
0, 693
0,3465/m =
x1
2
x1 =2m
2
x 4m
2
I 1 x 1 2m 1 1
= ⎛⎜ ⎞⎟ 21 = ⎛⎜ ⎞⎟ = ⎛⎜ ⎞⎟ =
I0 ⎝2⎠ ⎝2⎠ ⎝2⎠ 4

1 1
I = 4 I0 = 4
(10–2 W/m2)
= 2,5 × 10–3 W/m2
Jadi, intensitas yang keluar sebesar 2,5 × 10–3 W/m2.
2. Apabila tebal suatu bahan yang digunakan untuk menahan intensitas
radioaktif sebesar 1 HVL, intensitas sinar radioaktif yang dilewatkan
menjadi 50% semula. Apabila tebal bahan diubah menjadi 3 HVL,
berapakah intensitas yang dilewatkan?
Penyelesaian:
Diketahui: I1 = 50% I0
x 1 = 1 HVL
x 2 = 3 HVL
Ditanyakan: I2
Jawab:
I1 = I0 e–μx
50% I0 = I0 e–μ1
ln 0,5 = – μ
μ = 0,693
I2 = I0 e–0,693 (3)
I2 = I0 (0,125)
I2 = 12,5% I0
Jadi, intensitas sinar radioaktif yang dilewatkan menjadi 12,5% semula.

242 Inti Atom dan Iptek Nuklir


Detektor Nuklir
Partikel-partikel radioaktif tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Meskipun
demikian, partikel tersebut sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Oleh karena itu,
diperlukan alat untuk mendeteksi (mengetahui) keberadaannya. Lakukan studi literatur
tentang alat pendeteksi partikel-partikel radioaktif yang disebut juga detektor radiasi
atau detektor nuklir. Buatlah resume dan kumpulkan sesuai instruksi guru Anda.

3. Peluruhan Radioaktif
14 60
Telah Anda pelajari bahwa unsur-unsur radioaktif seperti 6C , 27 Co ,
dan 222
86 Rn mengalami peluruhan dengan memancarkan sinar-sinar radioaktif.
Peluruhan (disintegration) atau rarasan (decay) merupakan perubahan spontan dari
satu nuklida induk menjadi satu nuklida anak yang mungkin bersifat radioaktif
atau tidak dengan memancarkan satu atau lebih partikel atau foton. Laju peluruhan
radioaktif dalam suatu bahan dinamakan aktivitas radioaktif.
a. Aktivitas Radioaktif
Proses peluruhan radioaktif akan terus berlangsung hingga dihasilkan
inti yang stabil. Laju peluruhan inti radioaktif disebut sebagai aktivitas radioaktif
yang dirumuskan sebagai berikut.
dN m
R= = λN dengan N = n NA = Ar NA
dt
Keterangan:
R = aktivitas (peluruhan/s)
λ = konstanta peluruhan (/s)
N = jumlah inti (inti)
n = jumlah zat (mol)
m = massa zat (kg)
Ar = massa atom relatif (g/mol)
I = intensitas
Satuan R dalam SI dinyatakan dalam becquerel (Bq). Pada kenyataannya,
aktivitas radioaktif sangat tinggi sehingga digunakan satuan lain seperti curie
dan rutherford.

1 becquerel = 1 Bq = 1 peluruhan/s
1 curie = 1 Ci = 3,7 × 1010 Bq
1 rutherford = 1 Rd = 106 Bq

b. Peluruhan Inti
Aktivitas radioaktif menyebabkan perbedaan jumlah partikel sebelum dan
sesudah reaksi peluruhan. Hubungan antara jumlah partikel sebelum dan
sesudah peluruhan dirumuskan sebagai berikut.

Fisika Kelas XII 243


Keterangan:
Nt = N0e–λt Nt = jumlah inti setelah meluruh (inti)
N 0 = jumlah inti mula-mula (inti)
e = bilangan natural = 2,71828
λ = konstanta peluruhan (/s)
t = waktu (s)
Perbandingan jumlah inti setelah t detik.
t
Nt ⎛ 1 ⎞T
=
1

⎜ ⎟ 2

N0 ⎝2⎠

Berdasarkan hubungan aktivitas radioaktif dengan jumlah inti setiap saat dapat
dinyatakan hubungan aktivitas dengan waktu sebagai berikut.

R = R0e–λt

Perbandingan aktivitas radioaktif dalam t detik sebagai berikut.


t
Rt ⎛ 1 ⎞T
=
1

⎜ ⎟ 2

R0 ⎝2⎠

Keterangan:
R = aktivitas setelah t sekon (peluruhan/s)
R0 = aktivitas partikel mula-mula (peluruhan/s)

c. Waktu Paruh (Half-Time)


Pada suatu kondisi tertentu jumlah partikel menjadi setengah partikel mula-
mula. Waktu yang diperlukan dalam proses tersebut disebut waktu paruh.
T1 = 0,693
2 λ

d. Umur Rata-Rata (Mean-Time)


Umur rata-rata merupakan kebalikan dari peluang untuk meluruh
persatuan waktu.
Trerata = 1,44 T1
2

Contoh Soal:
1. Hitunglah aktivitas inti 100 gram inti radium ( 226
82 Ra ) yang mempunyai
waktu paruh 1.620 tahun! (NA = 6,025 × 1023 partikel/mol)
Penyelesaian:
Diketahui: T1 = 1.620 tahun = 5,1 × 1010 sekon
2
m = 100 gram
Ar Ra = 226 sma
m NA (10 2 g)(6,025 × 10 23 partikel/mol)
N= =
Ar Ra 226 sma
= 2,67 × 1023 partikel
Ditanyakan: R

244 Inti Atom dan Iptek Nuklir


Jawab:
0,693 0,693
R =λN= N= (2,67 × 1023) = 3,628 × 1012 partikel/sekon
T1 5,1 × 1010
2

Jika 1 Bq = 1 peluruhan/s dan 1 Ci = 3,7 × 1010 Bq, maka:


3,628 × 1011
R= = 9,8054 Ci
3,7 × 1010
Jadi, aktivitas inti 226
82 Ra sebesar 9,8054 Ci.
2. Suatu bahan radioaktivitas sesium-137 pada awalnya memiliki laju radiasi
foton gamma 1,5 × 1014 partikel setiap detik. Apabila waktu paruh bahan
tersebut 30 tahun, tentukan laju radiasinya pada 10 tahun berikutnya!
Penyelesaian:
Diketahui: R 0 = 1,5 × 1014 partikel/detik
T1 = 30 tahun
2
t = 10 tahun
Ditanyakan: R saat t = 10 tahun
Jawab:
t 10 tahun
1 ⎞ T1 1 ⎞ 30 tahun
R = R0 ⎛⎜ ⎟ 2 = (1,5 × 1014) ⎛⎜ ⎟
⎝2⎠ ⎝2⎠
1
1 ⎞3
= (1,5 × 1014) ⎛⎜ ⎟ = (1,5 × 1014)(7,94 × 10–1) = 1,191 × 1014
2
⎝ ⎠
Jadi, laju radiasi 10 tahun berikutnya adalah 1,191 × 1014 partikel/detik.
4. Deret Radioaktif
Peluruhan suatu isotop radioaktif seringkali menghasilkan isotop lain yang
juga bersifat radioaktif. Proses peluruhan ini terjadi terus-menerus hingga diperoleh
isotop yang stabil. Pada umumnya, proses peluruhan yang terjadi mengikuti pola
tertentu yang disebut deret radioaktif.

Deret Radioaktif
Lakukan studi literatur tentang deret radioaktif di alam secara berkelompok.
Buatlah makalah, lalu presentasikan saat pembelajaran.

Nuklida-nuklida yang ada di alam memiliki waktu paruh yang singkat


dibandingkan dengan umur bumi sehingga saat ini masih banyak unsur-unsur
radioaktif yang terdapat di alam. Contoh tambang uranium di Mamuju, Sulawesi Barat.
Apa yang Anda lakukan untuk memanfaatkan unsur radioaktif tersebut?

Fisika Kelas XII 245


1. Mengapa sinar gamma tidak dibelokkan dalam medan magnet maupun medan listrik?
2. Tuliskan persamaan reaksi inti berikut!
a. 11Na23 ditembak dengan neutron menghasilkan Mg dan elektron.
b. C12 ditembak dengan partikel alfa menghasilkan N, elektron, dan neutron.
6

c. 13Al27 ditembak dengan neutron menghasilkan Si dan elektron.


3. Seorang ahli purbakala menemukan fosil kayu mengandung karbon radioaktif
1
sekitar 8 bagian. Diketahui paruh karbon radioaktif 5.600 tahun. Berapakah umur
fosil tersebut?
4. Suatu unsur radioaktif berkurang 87,5% dalam selang waktu 24 jam.
a. Tentukan waktu paruh unsur tersebut!
b. Tentukan konstanta peluruhan unsur tersebut!
c. Berapa persenkah unsur yang tersisa setelah meluruh selama 4 hari?
5. Sampel bahan radioaktif sebanyak 10 g dengan waktu paruh 10 hari disimpan
dalam suatu wadah terisolasi. Berapa banyak sampel yang meluruh setelah
1 bulan? (1 bulan = 30 hari)
6. Mengapa pada saat ini masih terdapat unsur-unsur radioaktif yang berumur
singkat di bumi?

C. Iptek Nuklir
Nuklir dapat menyejahterakan manusia, tetapi juga dapat menghancurkan umat
manusia. Apabila dimanfaatkan dengan baik, teknologi nuklir akan memberikan manfaat
yang sangat besar, misalnya pembelahan atom dapat menghasilkan sumber energi yang
sangat besar sehingga dapat memenuhi kebutuhan listrik nasional melalui PLTN.
Sinar-sinar radioaktif dapat digunakan untuk penelitian sehingga dapat menghasilkan
bibit padi varietas unggul seperti terdapat pada apersepsi di depan. Sinar-sinar
radioaktif juga bermanfaat di bidang-bidang lainnya seperti bidang kedokteran, industri,
arkeologi, serta pertanian dan peternakan.
1. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
PLTN merupakan salah satu alternatif untuk menanggulangi kelangkaan
energi di Indonesia. Akan tetapi, kehadiran PLTN di Indonesia masih menimbulkan
polemik. Sebagian orang beranggapan bahwa energi nuklir mahal, PLTN tidak
aman, dan sampah nuklir akan berbahaya selama ribuan tahun. Akibatnya timbullah
penolakan terhadap pendirian PLTN. Penolakan tersebut disebabkan kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang teknologi nuklir.
Pada dasarnya PLTN beroperasi dengan prinsip yang sama seperti pembangkit
listrik konvensional. Perbedaan antara PLTN dengan pembangkit listrik
konvensional yaitu pada cara pembangkitan panas untuk menghasilkan uap. Pada
PLTN panas dihasilkan dari reaksi pembelahan inti atom bahan bakarnya
(uranium) di dalam reaktor nuklir. Panas yang dihasilkan digunakan untuk mem-

246 Inti Atom dan Iptek Nuklir


bangkitkan uap di dalam alat pembangkit uap, sama seperti pada pembangkit
konvensional, uap tersebut kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin dan
generator untuk menghasilkan listrik.
Lakukan kegiatan berikut bersama kelompok Anda tentang reaktor nuklir.

Menyelidiki Reaktor Nuklir dan Kecelakaan Nuklir


1. Pengamatan
Lakukan pengamatan tentang animasi reaktor air tekan dengan berselancar di
internet.
2. Prosedur
a. Amati animasi reaktor air tekan tersebut, kemudian catatlah bagian-
bagiannya.
b. Pelajarilah prinsip dasar pembangkit listrik tenaga nuklir dengan
melakukan studi literatur maupun berselancar di internet.
c. Carilah berita tentang kecelakaan nuklir Fukushima di Jepang dan tentang
ledakan reaktor nuklir Chernobyl. dengan berburu literatur dan berselancar
di internet. Pilihlah sumber informasi yang dapat dipercaya misalnya dari
BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional)
3. Diskusi
Setelah melakukan kegiatan tersebut, diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut
secara berkelompok!
a. Benarkah energi nuklir tidak aman seperti ditunjukkan oleh kecelakaan
Chernobyl dan Fukushima?
b. Apa penyebab kecelakaan nuklir di Chernobyl dan Fukushima?
c. Bagaimana dampak kecelakaan nuklir di Chernobyl dan Fukushima?
d. Bagaimana pengaruh kecelakaan nuklir Fukushima terhadap negara-
negara pengguna PLTN seperti Jerman, Inggris, Amerika Serikat, Cina, dan
Korea?
e. Bagaimana pendapat Anda tentang pembangunan PLTN di Indonesia?
f. Apa yang harus dilakukan agar kecelakaan nuklir di PLTN tidak terjadi?
4. Kesimpulan dan Laporan
Simpulkan hasil pengamatan Anda, lalu buatlah laporan hasil diskusi.

2. Penelitian Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) merupakan Lembaga Pemerintah
Nonkementerian yang membidangi urusan pemerintahan di bidang penelitian,
pengembangan, dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Untuk meningkatkan penguasaan
di bidang iptek nuklir, pada tahun 1965 diresmikan pengoperasian reaktor atom pertama
(Triga Mark II) di Bandung. Kemudian, berturut-turut dibangun pula beberapa fasilitas
litbangyasa (penelitian, pengembangan, dan perekayasaan) yang tersebar di berbagai

Fisika Kelas XII 247


pusat penelitian, antara lain Pusat Penelitian Tenaga Atom Pasar Jumat, Jakarta (1966),
Pusat Penelitian Tenaga Atom GAMA, Yogyakarta (1967), dan Reaktor Serba Guna
30 MW (1987) disertai fasilitas penunjangnya, seperti fabrikasi dan penelitian bahan
bakar, uji keselamatan reaktor, pengelolaan limbah radioaktif dan fasilitas nuklir lainnya.
Telah Anda ketahui pada apersepsi di depan, varietas padi Mira-1 merupakan
salah satu bibit unggul hasil riset nuklir. Tidak hanya dalam pertanian, penelitian
nuklir juga dilakukan dalam bidang energi, peternakan, kesehatan dan obat-obatan,
serta teknologi informasi.

Kliping Hasil Riset Nuklir


Varietas padi Mira-1 merupakan salah satu bibit unggul hasil riset nuklir di bidang
pertanian. Tidak hanya itu, riset nuklir juga sangat bermanfaat dalam bidang-bidang
yang lain. Buatlah kliping pemanfaatan iptek nuklir dalam berbagai bidang, misalnya
bidang industri, energi, pertanian, dan peternakan. Carilah informasi secara lengkap
dari surat kabar, majalah, dan internet. Lakukan tugas ini secara individu dan
kumpulkan sebagai nilai tugas.

3. Senjata Nuklir
Bom atom yang di jatuhkan oleh Amerika Serikat selama tahap akhir Perang
Dunia II pada tahun 1945 menunjukkan betapa dahsyatnya dampak penyalah-
gunaan ilmu pengetahuan. Meskipun demikian, uji coba peledakan nuklir terus
dilakukan oleh negara-negara pengembang bom nuklir pada tahun 1950-an.
Bom nuklir terus menjadi ancaman yang serius bagi dunia internasional apabila
tidak dikendalikan. Berdasarkan hal tersebut, dibuatlah suatu perjanjian untuk
membatasi kepemilikan senjata nuklir yang disebut Traktat Nonproliferasi Nuklir
(Nuclear Non-Proliferation Treaty/NPT). Perjanjian tersebut ditandatangani pada
1 Juli 1968 yang bertujuan membatasi kepemilikan senjata nuklir. Terdapat 189 negara
berdaulat yang menjadi negara pihak NPT dan dibagi menjadi 2 kategori yaitu negara-
negara nuklir (Nuclear Weapon States/NWS) dan negara-negara non-nuklir (Non-
Nuclear Weapon States/NNWS). Indonesia senantiasa mendukung upaya masyarakat
internasional dalam upaya non-proliferasi dan perlucutan senjata nuklir.
Sampai saat ini, pengawasan penggunaan nuklir masih terus dilakukan.
Indonesia merupakan negara yang cinta damai. Pada Konferensi Tingkat Tinggi
Keamanan Nuklir (Nuclear Security Summit) di Den Haag, Belanda, 24–25 Maret
2014, Wakil Presiden Boediono menyampaikan pidatonya bahwa jaminan paling
sempurna dari upaya untuk menghindari ancaman penggunaan material nuklir
untuk tujuan yang bukan damai adalah dengan memusnahkan senjata nuklir. Hal-
hal yang telah dilakukan Indonesia untuk mendukung pernyataan tersebut yaitu
memasang Radioactive Portal Monitors (RPM) di beberapa pelabuhan untuk mengontrol
materi nuklir dan radioaktif. Indonesia telah menerima Konvensi Internasional untuk
Pengendalian Tindak-Tindak Terorisme Nuklir pada Maret 2014.

248 Inti Atom dan Iptek Nuklir


4. Pengolahan Limbah Radioaktif
Segala macam bentuk aktivitas nuklir menghasilkan sampah nuklir atau
limbah radioaktif. Tidak seperti sampah pada umumnya, sampah nuklir atau limbah
radioaktif memerlukan penanganan khusus. Lakukan kegiatan berikut agar Anda
memahami pengolahan limbah radioaktif.

Pengolahan Limbah Radioaktif


1. Pengamatan
Lakukan pengamatan tentang fasilitas-fasilitas yang memanfaatkan material
radioaktif seperti industri, rumah sakit, fasilitas penelitian nuklir, dan PLTN.
2. Prosedur
Lakukan studi literatur tentang limbah radioaktif dan cara pengolahannya.
3. Diskusi
Setelah melakukan kegiatan tersebut, diskusikan pertanyaan-pertanyaan
berikut bersama kelompok Anda.
a. Jelaskan jenis-jenis limbah radioaktif!
b. Mengapa limbah radioaktif memerlukan penanganan khusus tidak
seperti sampah pada umumnya?
c. Bagaimana cara mengolah limbah radioaktif?
d. Apakah limbah radioaktif yang telah diolah dapat dibuang ke
lingkungan?
4. Kesimpulan
Simpulkan hasil diskusi Anda, lalu buatlah laporan hasil diskusi.

Iptek nuklir dapat memberi kemaslahatan umat manusia, tetapi juga dapat
membahayakan umat manusia. Apa yang akan Anda lakukan terhadap teknologi
nuklir saat ini? Setujukah Anda terhadap pemusnahan senjata nuklir?

1. Bagaimana prinsip kerja reaktor nuklir?


2. Apa perbedaan penyebab kecelakaan nuklir Chernobyl dan Fukushima?
3. Bagaimana perbedaan jenis reaksi pada bom nuklir dan reaktor nuklir?
4. Bagaimana cara mengolah sampah nuklir?

Fisika Kelas XII 249


D. Dampak dan Proteksi Radiasi
Radiasi telah ada sejak terbentuknya alam semesta dan menjadi bagian dari
kehidupan. Radiasi akan selalu ada di sekitar kita sepanjang waktu dan tidak mungkin
untuk dihindari. Sumber radiasi terdapat pada tanah yang kita injak, udara yang kita
hirup, makanan yang kita makan, dan sistem
Produk konsumen
tata surya. Manusia paling besar menerima 10 mrem
Lain-lain
3 mrem
paparan radiasi dari alam khususnya gas Kedokteran nuklir
14 mrem
radon. Sumber utama radiasi alam adalah Radiasi
radiasi kosmik yang berasal dari benda langit buatan
Medik
di dalam dan luar tata surya, radiasi terestrial 40 mrem
yang berasal dari kerak bumi/tanah, dan radiasi
internal yang berasal dari sejumlah radio- Internal
Radon
nuklida yang ada di dalam tubuh manusia. 40 mrem
200 mrem
Dosis radiasi yang diserap manusia meng- tri
a l
s
akibakan efek biologis berbeda. Oleh karena itu, re m
Te mre
28

m ik
digunakan besaran dosis lain yang tidak

m
28 osm
re
tergantung pada jenis radiasi, yaitu dosis

K
ekuivalen. Dosis ekuivalen memiliki satuan rem
(roentgen equivalent in man) atau mrem (milli Radiasi
alam
roentgen equivalent in man). Perhatikan radiasi
yang diterima manusia pada Gambar 10.6 di Gambar 10.6 Besaran dosis ekivalen
yang diterima manusia dari paparan
samping! radiasi alam dan radiasi buatan

Efek Radiasi terhadap Tubuh Manusia


Lakukan studi literatur tentang efek/bahaya apabila terkena radiasi. Carilah
tingkat kerusakan tubuh meliputi efek secara langsung maupun efek tidak langsung.
Buatlah makalah lalu diskusikan bersama guru Anda di kelas.

Anda telah mengetahui bahwa iptek nuklir sangat bermanfaat dalam kehidupan.
Meskipun demikian, aplikasi teknik nuklir juga dapat memberikan ancaman atau bahaya.
Contoh pekerja radiasi selalu mempunyai risiko terkena paparan radiasi pengion selama
menjalankan tugasnya. Dalam pemanfaatan teknik nuklir, faktor keselamatan manusia harus
mendapatkan prioritas utama. Efek merugikan atau bahaya radiasi muncul apabila tubuh
manusia mendapatkan paparan radiasi dengan dosis yang berlebihan.
1. Nilai Batas Dosis
Dosis radiasi yang diterima oleh seseorang dalam menjalankan suatu kegiatan
tidak boleh melebihi nilai batas dosis yang telah ditetapkan oleh instansi yang
berwenang. Dengan menggunakan program proteksi radiasi yang disusun dan
dikelola secara baik, maka semua kegiatan yang mengandung risiko paparan radiasi
cukup tinggi dapat ditangani. Dengan demikian, nilai batas dosis yang telah
ditetapkan tidak akan terlampaui.

250 Inti Atom dan Iptek Nuklir


Konsep terbaru mengenai prinsip-prinsip dasar proteksi radiasi telah
diperkenalkan dalam Publikasi ICRP No. 60 tahun 1990. Dalam Publikasi ini
terdapat beberapa perubahan dibandingkan dengan Publikasi ICRP No. 26 tahun
1977. Salah satu perbedaan antara kedua publikasi tersebut adalah dalam hal
penentuan pembatasan penerimaan dosis radiasi baik untuk pekerja radiasi maupun
masyarakat umum bukan pekerja radiasi. Dalam Publikasi tahun 1977, nilai batas
dosis efektif untuk pekerja radiasi sebesar 50 mSv/tahun, sedangkan nilai batas
dosis efektif masyarakat sebesar 5 mSv/tahun. Adapun dalam Publikasi tahun 1990,
nilai batas dosis efektif diturunkan menjadi 20 mSv/tahun untuk pekerja radiasi
dan 1 mSv/tahun untuk masyarakat.
2. Asas Proteksi Radiasi
Falsafah baru tentang proteksi radiasi muncul dengan diterbitkannya Publikasi
ICRP No. 26 Tahun 1977. Untuk mencapai tujuan proteksi radiasi yaitu terciptanya
keselamatan dan kesehatan bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, maka dalam falsafah proteksi radiasi diperkenalkan tiga
asas proteksi radiasi sebagai berikut.
a. Asas Justifikasi atau Pembenaran
Asas ini menghendaki agar setiap kegiatan yang dapat mengakibatkan
paparan radiasi hanya boleh dilaksanakan setelah dilakukan pengkajian yang
cukup mendalam dan diketahui bahwa manfaat dari kegiatan tersebut cukup
besar dibandingkan dengan kerugian yang dapat ditimbulkannya.
b. Asas Optimisasi
Asas ini menghendaki agar paparan radiasi yang berasal dari suatu
kegiatan harus ditekan serendah mungkin dengan mempertimbangkan faktor
ekonomi dan sosial. Asas ini juga dikenal dengan sebutan ALARA atau As Low
As Reasonably Achieveble.
c. Asas Pembatasan Dosis Perorangan
Asas ini menghendaki agar dosis radiasi yang diterima oleh seseorang
dalam menjalankan suatu kegiatan tidak boleh melebihi nilai batas yang telah
ditetapkan oleh instansi yang berwenang. Dengan menggunakan program
proteksi radiasi yang disusun secara baik, maka semua kegiatan yang
mengandung risiko paparan radiasi cukup tinggi dapat ditangani sehingga
tidak melampui nilai batas dosis (NBD) yang ditetapkan.
3. Proteksi Radiasi pada Manusia
Manusia tidak memiliki indra khusus yang peka terhadap radiasi pengion.
Akibatnya, keberadaan radiasi ini tidak dapat diketahui secara langsung oleh sistem
pancaindra manusia. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
melindungi manusia dari bahaya radiasi.
a. Pemantauan Dosis Radiasi
Salah satu cara untuk menghindari terjadinya pemaparan radiasi pengion
yang berlebihan terhadap tubuh manusia adalah dengan melakukan
pemantauan rutin dosis perorangan para pekerja radiasi. Dengan program
pemantauan dosis pekerja secara ketat, penerimaan dosis oleh para pekerja
radiasi akan tetap terkontrol dan dapat diambil tindakan proteksi secepat
mungkin apabila jumlah penerimaan dosis akumulasinya melampaui nilai
batas dosis yang telah ditetapkan.

Fisika Kelas XII 251


Pemantauan radiasi eksternal dilakukan terhadap pekerja yang mempunyai
potensi terpapar radiasi dari sumber eksternal. Potensi paparan eksternal
terdapat pada para pekerja radiasi yang menggunakan sumber-sumber radiasi
terbungkus beraktivitas tinggi atau sangat tinggi atau bekerja dengan mesin
pembangkit radiasi dengan laju dosis yang besar. Pemantauan radiasi eksternal
bertujuan agar dosis akumulasi dari sumber-sumber eksternal yang diterima
pekerja selama menjalankan tugas tetap terkontrol. Ada berbagai jenis dosimeter
perorangan yang sampai saat ini telah berhasil dikembangkan,antara lain
dosimeter film emulsi, dosimeter zat padat seperti dosimeter thermoluminesensi
(TLD), dan dosimeter kamar pengionan gas seperti dosimeter saku (pocket
dosimeter).
Pemantauan dosis internal dilakukan terhadap pekerja yang menggunakan
sumber terbuka dan mempunyai potensi kemasukan zat radioaktif ke dalam
tubuh. Pemantauan dosis internal dimaksudkan untuk mengetahui jumlah
dan jenis zat radioaktif yang mengendap dalam organ tubuh tertentu dan
menginterpretasikan jumlah dosis yang mungkin diterima organ pekerja.
Pemantauan radiasi interna dapat dilakukan dengan beberapa cara. Contoh
dengan teknik pemeriksaan langsung menggunakan alat pencacah radiasi
seluruh tubuh (whole body counter/WBC), pemeriksaan/pengambilan sampel
biologis dari dalam tubuh seperti urin, feses, dan darah yang dikenal dengan
istilah bio-assay, dan menggunakan teknik pencacahan langsung terhadap
organ-organ tertentu seperti pencacahan kelenjar gondok dan paru-paru.
b. Proteksi terhadap Sumber Eksternal
Setiap fasilitas nuklir harus selalu dilengkapi dengan perangkat proteksi
radiasi dan keselamatan kerja lainnya sesuai dengan persyaratan dan peraturan
yang berlaku. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan atau menekan timbulnya
ancaman bahaya radiasi dan kontaminasi baik terhadap pekerja maupun
masyarakat. Bangunan fasilitas nuklir dirancang khusus sehingga mampu
mengungkung bahan-bahan radioaktif yang ada di dalamnya.
Bahaya radiasi dari sumber eksternal ini dapat dikendalikan dengan
mempergunakan tiga prinsip dasar proteksi radiasi, yaitu pengaturan waktu,
pengaturan jarak, dan penggunaan perisai radiasi. Seorang pekerja radiasi
yang berada di dalam medan radiasi akan menerima dosis radiasi yang
besarnya sebanding dengan lamanya pekerja tersebut berada di dalam medan
radiasi. Semakin lama seseorang berada di tempat itu, akan semakin besar
dosis radiasi yang diterimanya. Faktor jarak berkaitan erat dengan fluks radiasi.
Fluks radiasi pada suatu titik akan berkurang berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara titik tersebut dengan sumber radiasi. Adapun penggunaan
perisai radiasi diperlukan untuk menangani sumber-sumber radiasi dengan
aktivitas sangat tinggi (berorde MBq atau Ci). Sifat dari bahan perisai radiasi
ini harus mampu menyerap energi radiasi (untuk sinar beta dan neutron) atau
melemahkan intensitas radiasi (untuk sinar X dan gamma). Perisai radiasi
gamma secara kualitatif maupun kuantitatif berbeda dengan perisai untuk sinar
beta maupun neutron.

252 Inti Atom dan Iptek Nuklir


4. Proteksi Radiasi pada Lingkungan
Pemantauan radioaktivitas lingkungan dilakukan untuk mengetahui tingkat
kontaminasi radioaktif baik di daerah kerja maupun lingkungan di sekitar kawasan
instalasi nuklir. Instrumentasi radiasi untuk pemantauan radiasi dan radioaktivitas
lingkungan dikelompokkan ke dalam tiga jenis penggunaan sebagai berikut.
a. Surveymeter radiasi, dipakai untuk mengukur tingkat radiasi dan memberikan
data hasil pengukuran dalam laju dosis (dosis radiasi persatuan waktu).
b. Surveymeter kontaminasi permukaan, digunakan untuk mengukur tingkat
kontaminasi radioaktif pada suatu permukaan dan biasanya memberikan data
dalam bentuk hasil cacahan per satuan waktu. Data ini dapat diolah lebih
lanjut dan dikonversikan menjadi tingkat kontaminasi persatuan luas.
c. Alat cacah radiasi, digunakan untuk mengukur aktivitas zat radioaktif dan
memberikan data hasil pengukuran dalam bentuk cacahan persatuan waktu.
Alat ini biasa digunakan untuk mengukur kandungan zat radioaktif dalam
suatu bahan. Data hasil cacahan tersebut dapat diolah lebih lanjut sehingga
diperoleh hasil pengukuran dalam bentuk aktivitas per satuan berat atau
volume bahan, misal dalam Becquerel per gram (Bq/g) atau Bq/m3.

1. Bagaimanakah bahaya radiasi bagi tubuh manusia?


2. Berapakah batas dosis radiasi bagi pekerja radiasi dan masyarakat umum?
3. Apa yang harus dilakukan untuk melindungi manusia dari bahaya radiasi?
4. Bagaimanakah cara melindungi lingkungan sekitar kita dari bahaya radiasi nuklir?

1. Massa inti atom selalu lebih kecil daripada jumlah massa partikel penyusunnya.
Defek massa inti atom dirumuskan:
Δm = (Z mp + N mn) – minti
2. Spektrum atom hidrogen berbentuk garis yang khas (pada daerah cahaya tampak)
disebut deret Balmer.
Persamaan deret Balmer:
1 1 1
λ
= R( 22 – n2
)
3. Beberapa spektrum lain yang dihasilkan oleh atom hidrogen adalah deret Lyman
(daerah ultraungu), deret Paschen, deret Bracket, dan deret Pfund.
Deret Lyman (deret ultraungu/ultraviolet)
1 1 1
λ
= R( 12 – n2
), dengan n = 2, 3, 4, . . .

Fisika Kelas XII 253


Deret Paschen (deret inframerah I)
1 1 1
λ
= R( 32 – n2
), dengan n = 4, 5, 6, . . .
Deret Bracket (deret inframerah II)
1 1 1
λ
= R( 42 – n2
), dengan n = 5, 6, 7, . . .
Deret Pfund (deret inframerah III)
1 1 1
λ
= R( 52 – n2
), dengan n = 6, 7, 8, . . .
4. Energi ikat inti atom diperoleh dari konversi defek massa inti menjadi energi ikat
inti.
Energi ikat inti atom dirumuskan:
Ei = Δm (931,5 MeV/sma)
Ei
Energi ikat per nukleon = ; A = jumlah nukleon (nomor massa)
A
5. Skema reaksi inti:
a+X → Y+b + E




reaktan produk energi reaksi

Energi reaksi:
E = {(ma + mX) – (mY + mb)} (931,5 MeV/sma)
6. Peluruhan radiasi alfa:

ZX
A → Z – 2Y
A–4 atau ZXA → Z – 2Y
A–4 + 2α 4
7. Peluruhan radiasi beta:
a. Peluruhan beta negatif (β –)
ZX → Z + 1Y + –1e + υ e atau ZX → Z + 1Y + υ e
A A 0 A A

b. Peluruhan beta positif (β +)


ZX → Z – 1Y + 1e + υ e
A A 0

c. Penangkapan elektron
ZX + –1e → Z – 1Y + υ e
A 0 A

8. Peluruhan gamma (γ):


ZX → ZX + γ
A* A

9. Intensitas sinar radioaktif setelah melewati material dirumuskan:


I = I0 e–μ x
10. Aktivitas radioaktif adalah laju peluruhan inti radioaktif terhadap waktu:
dN
R= = λN
dt

11. Jumlah inti radioaktif setelah mengalami peluruhan:


Nt = N0e–λt

254 Inti Atom dan Iptek Nuklir


12. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) memperoleh panas dari reaksi
pembelahan inti atom di dalam reaktor nuklir.
13. Penelitian atau riset nuklir sangat bermanfaat dalam bidang pertanian dan
peternakan, kedokteran, energi, dan teknologi informasi.
14. Penyalahgunaan teknologi nuklir sangat membahayakan umat manusia. Traktat
Non-proliferasi Nuklir (NPT) merupakan perjanjian untuk membatasi kepemilikan
senjata nuklir.
15. Radiasi nuklir sangat berbahaya bagi manusia apabila melebihi dosis yang
ditetapkan (nilai batas dosis).
16. Proteksi radiasi bagi manusia dapat diupayakan dengan cara pemantauan dosis
radiasi dan proteksi terhadap sumber eksternal.
17. Proteksi radiasi bagi lingkungan dapat dilakukan dengan cara memantau tingkat
kontaminasi di kawasan instalasi nuklir.

A. Pilihlah jawaban yang tepat! berpindah lintasan dari bilangan


kuantum n = 1 ke bilangan kuantum
1. Massa inti 94Be = 9,0121 sma, massa pro- n = 2, maka yang terjadi pada atom
ton = 1,0078 sma, dan massa neutron = tersebut adalah . . . .
1,0086 sma. Jika 1 sma setara dengan a. menyerap energi sebesar 13,4 eV
931,15 MeV, besar energi ikat atom 94Be b. memencarkan energi sebesar 10,2 eV
adalah . . . MeV. c. menyerap energi sebesar 10,2 eV
a. 51,39 d. 90,12 d. memencarkan energi sebesar 3,4 eV
b. 57,82 e. 90,74 e. menyerap energi sebesar 3,4 eV
c. 62,10 7
4. Inti 74 Be meluruh menjadi inti 3 Li . Pada
2. Inti AZX akan mengalami peluruhan
proses tersebut disertai dengan pemancar-
spontan dalam dua tahap untuk
an . . . .
menghasilkan inti Z – 1YA – 4. Reaksi yang
a. neutron
berpeluang adalah . . . .
b. elektron
Tahap I Tahap II c. positron
a. pemancaran partikel β pemancaran sinar γ d. partikel alfa
b. pemancaran partikel β pemancaran partikel α e. neutron dan penangkapan elektron
dan neutrino
c. pemancaran partikel α pemancaran sinar γ
5. Fosil tulang binatang mengandung
d. pemancaran satu deu- pemancaran dua neu- atom C-14 sebanyak 25%. Jika waktu
tron tron paruh C-14 adalah 5.760 tahun, umur
e. pemancaran partikel β pemancaran α dan fosil tersebut adalah . . . tahun.
neutrino
a. 1.440 d. 11.520
b. 2.880 e. 23.040
3. Pada lintasan dasar elektron atom
c. 5.760
hidrogen memiliki energi sebesar
–13,6 eV. Saat elektron atom hidrogen

Fisika Kelas XII 255


6. Perhatikan grafik aktivitas radioaktif a. 2,18
berikut! b. 8,72
N (Ci) c. 10,9
500 d. 21,8
e. 32,7

10. Isotop 210


82
Pb yang memiliki waktu
250
paruh 22 tahun. Isotop ini akan berubah
210
menjadi 83
Bi . Apabila isotop tersebut
62,5
t (hari) dibeli 44 tahun yang lalu, sisa 210
82
Pb
0 10 x
pada 22 tahun yang akan datang adalah
Nilai x adalah . . . hari.
....
a. 20
a. 6,25%
b. 30
b. 12,5%
c. 40
c. 25%
d. 50
d. 50%
e. 60
e. 75%
7. Isotop 84 Po 210 bersifat tidak stabil
sehingga memancarkan partikel alfa B. Kerjakan soal-soal berikut!
dengan energi kinetik sebesar 5,3 MeV.
Jika massa atom 84Po210 = 209,9829 u, 1. Uranium 235
92 U ditembak dengan
massa partikel alfa = 4,0026 u, dan 1 u
neutron, kemudian pecah menjadi 90
38 Sr
setara dengan 931 MeV, massa atom
82
Po206 yang terbentuk sebesar . . . u. dan 136
54 Xe disertai neutron. Berapa
a. 205,9845 jumlah neutron yang dihasilkan dalam
b. 205,9812 reaksi tersebut?
c. 205,9779
d. 205,9746 2. Unsur 60
28 Ni memiliki massa atom
e. 205,9713 59,930 sma. Diketahui massa proton =
1,0073 sma dan massa neutron 1,0087
8. Sinar radioaktif menembus bahan setebal sma.
1,5 cm sehingga intensitasnya berubah a. Hitunglah massa total partikel
menjadi 3,125%. Koefisien pelemahan pembentuk inti atom!
bahan tersebut sebesar . . . /cm. b. Tentukan energi ikat inti atom!
a. 6,930
b. 4,620 3. Jika atom hidrogen ditembak, elektron
c. 3,465 atom hidrogen itu tereksitasi energi yang
d. 2,310 lebih tinggi, tentukan frekuensi foton
e. 1,155 cahaya yang diserap oleh atom hidrogen
agar elektron bereksitasi dari n = 1 ke
9. Inti 218
84
Po memiliki waktu paruh 3,05 tingkat n = 2. (h = 6,63 × 10–34 J s)
menit. Setelah 6,1 menit, inti 218
84
Po
tinggal 7,525 × 1021. Massa awal 218
84
Po
sebanyak . . . g.

256 Inti Atom dan Iptek Nuklir


4. Dua deutron bereaksi fusi meng- 7. Buatlah langkah-langkah merancang
hasilkan triton dan sebuah proton. sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir
Energi pada proses tersebut 4,03 MeV. yang aman dan bermanfaat untuk umat
Diketahui massa deutron = 2,041 sma manusia!
dan massa proton = 1,0078 sma. Berapa-
8. Mengapa limbah radioaktif tidak boleh
kah massa triton? (1 sma = 931,5 MeV)
dibuang ke lingkungan secara langsung?
5. ”Senjata nuklir pasti sangat merugikan
9. Salah satu manfaat teknologi nuklir
bagi kehidupan manusia”
dalam pertanian adalah sebagai
Setujukah Anda dengan pernyataan di pengendali hama. Bagaimana cara
atas? Jelaskan alasan Anda! mengendalikan hama tanaman dengan
6. Radium memiliki waktu paruh teknologi nuklir?
1.622 tahun. Jika ada 4,52 gram radium, 10. Bagaimana prinsip kerja reaktor nuklir?
tentukan:
a. jumlah inti radium;
b. aktivitas radium.
(Ar Ra = 226 g/mol; NA = 6,02 × 1023
inti/mol)

Anda telah mengetahui dahsyatnya bencana yang ditimbulkan oleh energi dan
radiasi dari bom nuklir. Akan tetapi, kejadian di Nagasaki dan Hiroshima jangan
dijadikan sebagai alasan penolakan terhadap teknologi nuklir. Sebenarnya, setiap
saat kita menerima radiasi dari lingkungan yang dikenal dengan radiasi alamiah.
Makanan, tanah, batuan, air, tumbuh-tumbuhan, dan hewan juga memancarkan
radiasi meskipun dalam dosis sangat kecil.
Adanya unsur-unsur radioaktif di alam membuktikan betapa besar kekuasaan
Tuhan Yang Maha Esa. Radioaktivitas dapat menimbulkan bencana yang besar, tetapi
juga dapat memberikan manfaat yang besar pula. Contohnya adalah dengan terus
melakukan riset nuklir untuk meningkatkan produk-produk pertanian dan peternakan,
kedokteran, energi dan industri. Akan tetapi, sikap peduli terhadap lingkungan sangat
penting dalam melakukan riset nuklir. Janganlah membuang limbah radioaktif ke
lingkungan karena dapat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya.

Fisika Kelas XII 257


Isilah angket berikut dengan memberi tanda cek (✔) sesuai tingkat pemahaman
Anda setelah mempelajari materi di bab ini.
Penilaian
Aspek yang Dinilai
Sangat
Kurang Sedang Baik Baik

Saya dapat menghitung defek massa dan energi ikat inti atom.
Saya dapat menjelaskan spektrum atom hidrogen dan dapat
menganalisis transisi elektron pada atom hidrogen.

Saya dapat menjelaskan jenis-jenis reaksi inti dan menghitung


energi yang dihasilkan.

Saya dapat menjelaskan sifat-sifat sinar radioaktif.

Saya dapat menentukan intensitas sinar radioaktif saat


melewati bahan.

Saya dapat menjelaskan peluruhan radioaktif dan menentukan


aktivitasnya.

Saya dapat menjelaskan deret radioaktif di alam.

Saya dapat menjelaskan prinsip PLTN.

Saya dapat menjelaskan produk hasil riset nuklir.

Saya dapat menjelaskan bahaya senjata nuklir.

Saya dapat menjelaskan pengolahan limbah radioaktif.

Saya dapat menjelaskan bahaya/dampak radiasi bagi manusia


serta proteksi radiasi bagi manusia dan lingkungan.

Apabila tanda cek (✔) yang Anda berikan pada kolom Kurang lebih besar dari 6,
sebaiknya Anda pelajari kembali materi ini sebelum melanjutkan ke bab berikutnya.
Anda dapat melanjutkan ke bab berikutnya jika tanda cek (✔) pada kolom Kurang
lebih kecil atau sama dengan 6.

258 Inti Atom dan Iptek Nuklir

Anda mungkin juga menyukai