Mempelajari
tentang
• Struktur Inti Atom • Sinar-sinar Radio- • Struktur Inti Atom • Nilai Batas Dosis
– Defek Massa aktif • Pembangkit • Asas Proteksi
– Energi Ikat Inti • Interaksi Sinar Listrik Tenaga Radiasi
• Reaksi Inti Radioaktif de- Nuklir (PLTN) • Proteksi Radiasi
– Reaksi Fusi ngan Bahan • Penelitian Nuklir pada Manusia
– Reaksi Fisi • Peluruhan Radio- • Senjata Nuklir • Proteksi Radiasi
aktif • Pengolahan pada Lingkungan
• Deret Radioaktif Limbah Radioaktif
Tidak selamanya nuklir membahayakan manusia. Apabila digunakan untuk hal yang
benar, teknologi nuklir akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan. Seperti
terlihat pada gambar di atas, varietas padi Mira-1 merupakan salah satu bibit unggul hasil
riset nuklir. Tidak hanya dalam pertanian, nuklir juga bermanfaat dalam bidang kedokteran,
kimia, dan dalam penyediaan energi listrik. Bagaimanakah proses pembuatan padi varietas
unggul melalui proses nuklir? Bagaimana proses reaksi nuklir sehingga dapat menyediakan
energi listrik yang sangat besar? Temukan jawabannya dalam bab ini.
Melalui kegiatan di atas, Anda telah memiliki bekal tentang struktur inti atom. Agar
Anda memperoleh pemahaman yang lebih, cermati uraian berikut ini.
1. Struktur Inti Atom
Dalam tabel periodik, atom suatu unsur secara umum dilambangkan dengan:
A A
ZX atau ZX
Keterangan:
X = nama unsur atom
Z = nomor atom
A = nomor massa
A – Z = jumlah neutron
Nomor atom suatu unsur (Z ) menyatakan jumlah proton dalam atom. Pada
atom netral, Z juga menyatakan jumlah elektron dalam atom. Nilai (A – Z )
menyatakan jumlah neutron dalam atom. Dengan demikian, jumlah proton dan
neutron = Z + (A – Z ) = A.
a. Defek Massa
Oleh karena massa inti lebih kecil dari jumlah massa partikel penyusunnya,
terjadi penyusutan massa yang selanjutnya disebut susut massa atau defek
massa. Defek massa dinyatakan dengan persamaan berikut.
Δm = (Z mp + (A – Z) mn) – minti
Keterangan:
Δ m = defek massa
mp = massa proton = 1,007825 sma
mn = massa neutron = 1,008665 sma
minti = massa inti
Z = jumlah proton (nomor atom)
A – Z = jumlah neutron
1 sma atau 1u = 1,6605402 × 10–27 kg
Ei = Δm c2
Ei = Δm (931,5 MeV/sma)
Keterangan:
E i = energi ikat (J atau MeV)
Δ m = defek massa (sma)
c = cepat rambat gelombang elektromagnetik (3 × 108 m/s)
Contoh Soal:
Hitunglah energi ikat rata-rata setiap nukleon untuk inti 147N. Diketahui massa
inti 147N = 14,003074 sma, massa proton = 1,007825 sma, dan massa neutron =
1,008665 sma.
Penyelesaian:
Inti 147N terdiri atas Z = 7 proton dan A – Z = 14 – 7 = 7 neutron, sehingga massa
defeknya:
Δm = Z mp + (A – Z)mn – minti
= (7)(1,007825 sma) + (7)(1,008665 sma) – (14,003074 sma)
= (7,054775 + 7,060655 – 14,003074) sma
Δm = 0,112356 sma
Energi ikat intinya dapat dicari dengan:
E = Δm (931,5) MeV
= (0,112356)(931,5) MeV
≈ 104,7 MeV
Dengan demikian, energi ikat rata-rata setiap nukleon:
E
Ei =
A
104,7 MeV
=
14
= 7,48 MeV
Jadi, energi ikat rata-rata tiap elektron sebesar 7,48 MeV.
Keterangan:
λ = panjang gelombang spektrum atom hidrogen
R = konstanta rydberg = 1,097 × 107 m–1
n = bilangan kuantum utama = 3, 4, 5, . . .
1875,6 nm
656,3 nm
121,6 nm
364,6 nm
320,5 nm
364,6 nm
91,2 nm
656,3 nm
482,2 nm
434,1 nm
410,2 nm
Gambar 10.2 Spektrum atom hidrogen Gambar 10.3 Beberapa spektrum garis atom
hidrogen
Spektrum garis ini disebut deret Balmer yang diperoleh dari spektrum cahaya yang
dihasilkan oleh atom hidrogen.
Beberapa spektrum lain yang dihasilkan oleh atom hidrogen adalah deret Lyman
(didapatkan dalam daerah ultraungu), deret Paschen, deret Bracket, dan deret Pfund
(ketiganya ditemukan dalam daerah inframerah). Bentuk persamaannya sebagai
berikut.
a. Deret Lyman (deret ultraungu/ultraviolet)
1 1 1
λ
= R( 12 – n2
) dengan n = 2, 3, 4, . . .
Dari beberapa spektrum garis yang dihasilkan oleh atom hidrogen, tampak
adanya keteraturan garis sesuai dengan panjang gelombang cahaya. Misalnya pada
deret Balmer, cahaya merah yang mempunyai panjang gelombang terbesar terletak
paling kiri dari deret Balmer. Sebaliknya, cahaya ungu yang mempunyai panjang
gelombang terkecil terletak paling kanan dari deret Balmer.
Keberhasilan model atom Bohr adalah mampu menerangkan spektrum garis
atom hidrogen. Dengan model atom Bohr, rumus Balmer dapat dijelaskan sebagai
berikut.
Frekuensi radiasi yang dipancarkan dan diserap dalam suatu transisi dapat
ditentukan dengan postulat kedua Bohr. Bohr menyatakan bahwa elektron dapat
berpindah dari satu orbit ke orbit lainnya. Jika elektron berpindah dari orbit (lintasan)
yang lebih luar ke orbit yang lebih dalam, elektron akan melepas energi sebesar hf.
Jika elektron berpindah dari orbit yang lebih dalam ke orbit yang lebih luar, elektron
akan menyerap energi sebesar hf.
Besar energi foton yang dilepas atau diserap elektron saat berpindah lintasan:
h f = EA – EB
E1 E1 1 1 E1 1 1
=( – ) = E1 ( – ) ⇒ f= ( – )
2
nA nB2
2
nA nB2 h 2
nA nB2
c c E1 1 1
Oleh karena f = λ , maka = ( – )
λ h 2
nA nB2
1 E1 1 1
= ( 2 – )
λ hc nA nB2
1 E1 1 1
= ( – )
λ hc 2
nA nB2
Keterangan:
λ = panjang gelombang cahaya
E 1 = energi ground state, yaitu energi elektron pada kulit terendah
(n = 1) sebesar –13,6 eV
h = konstanta Planck (6,626 × 10–34 J s)
−13,6
En = energi elektron pada kulit ke-n, yaitu sebesar n2
eV
Konstanta Rydberg (R) Hasil pengukuran spektroskopi adalah 1,097 × 107 m–1.
E1 13,6(1,6 × 10 −19 ) J
Nilai R = = = 1,094 × 107 m–1
hc (6,626 × 10−34 J.s)(3 × 108 m/s)
Kedua hasil ini sangat dekat dan merupakan kesuksesan teori Bohr. Model atom
Bohr juga dapat melukiskan secara fisis deret Balmer, Lyman, Paschen, Bracket, dan
Pfund.
–10
Contoh Soal:
1. Hitunglah panjang gelombang pola garis spektral ultraviolet (n = 6) atom
hidrogen pada deret Balmer! (R = 1,097 × 107 m–1)
Penyelesaian:
Diketahui: n = 6
R = 1,097 × 107 m–1
Ditanyakan: λ (panjang gelombang)
Jawab:
1 1 1
λ
= R( 22 – n2
)
1 1
= (1,097 × 107 m–1) ( 22 – 62
)
1
λ
= 2,37 × 106 m–1
λ = 4,1 × 10–7 m
Jadi, panjang gelombang garis ultraviolet sebesar 4,1 × 10–7 m.
3. Reaksi Inti
Matahari merupakan sumber energi bagi bumi. Panas matahari sampai ke
bumi melalui proses radiasi. Bagaimanakah terbentuknya energi di dalam matahari
sehingga dapat terpancar sampai ke bumi? Lakukan kegiatan berikut untuk
mengetahuinya.
}
reaktan produk energi reaksi
E = Δm (931,5 MeV/sma)
= {(ma + mX) – (mY + mb)} (931,5 MeV/sma)
Contoh Soal:
Hitunglah energi yang timbul pada reaksi inti berikut!
141
235
92 U + 01 n → 56 Ba + 92 1
36 Kr + 3 0 n
Reaksi inti yang terjadi pada bom atom dan bom hidrogen merupakan reaksi
yang tidak terkendali sehingga menghasilkan energi yang sangat besar. Dapatkah
suatu reaksi inti dikendalikan agar tidak terjadi reaksi berantai seperti pada bom atom?
Apa yang Anda lakukan untuk mengendalikan reaksi inti tersebut?
2. Diketahui massa atom 23892 U = 238,05076 sma, massa neutron = 1,00867 sma dan
massa proton = 1,00728 sma. Hitung defek massa dan energi ikat per nukleon dari
238
inti 92 U !
3. Atom hidrogen disinari foton sehingga elektron di dalam atom tereksitasi. Pada
saat elektron turun kembali ke tingkat yang lebih rendah, atom memancarkan
cahaya (foton). Tentukan frekuensi foton yang dipancarkan jika elektron kembali
ke n = 1 dari n = 4!
4. Tentukan energi ikat inti dan massa inti dari 197
79 Au jika energi ikat per nukleonnya
7,91 MeV! (mp = 1,00728 sma; mn = 1,0086 sma)
5. Diketahui 21H = 2,009 sma, 31H = 3,016 sma, 42He = 4,003 sma, 10n = 1,009 sma, dan
1 sma = 931,5 MeV. Hitung energi yang dibebaskan pada reaksi 21H + 13H → 24He + 10n!
2. Prosedur
14
a. Amati proses peluruhan di dalam inti atom 6C .
14
b. Catatlah reaksi peluruhan 6C .
60 222
c. Lakukan hal yang sama pada atom 27 Co dan 86 Rn .
d. Bandingkan sinar-sinar radioaktif yang dihasilkan dalam peluruhan
14 60 222
6 C , 27 Co , dan 86 Rn .
14 60 222
e. Lakukan studi literatur tentang peluruhan 6 C , 27 Co , dan 86 Rn .
3. Diskusi
Setelah melakukan kegiatan tersebut, diskusikan pertanyaan-pertanyaan
berikut bersama kelompok Anda!
a. Sinar-sinar apakah yang dihasilkan ketiga peluruhan tersebut?
b. Bagaimanakah gerak sinar-sinar tersebut ketika melewati medan
elektromagnet?
c. Bagaimanakah sifat-sifat sinar radioaktif tersebut?
4. Kesimpulan dan Laporan
Simpulkan hasil percobaan Anda, lalu buatlah laporan hasil diskusi.
1. Sinar-Sinar Radioaktif
Ada tiga jenis sinar radioaktif yang dihasilkan dari peluruhan inti radioaktif.
Sinar-sinar tersebut yaitu sinar alfa, sinar beta, dan sinar gamma.
a. Radiasi Alfa (α α)
Radiasi alfa terbentuk saat suatu unsur radioaktif memancarkan partikel
alfa dan membentuk unsur baru dalam proses yang disebut peluruhan alfa
(alpha decay).
ZX
A → Z – 2Y
A–4 + 2α4
Becquerel, Penemu
Radioaktivitas
Energi reaksi dirumuskan sebagai berikut.
Antoine Henri Becquerel me-
rupakan fisikawan asal Prancis yang
Q = (mx – my – mα)(931,5 MeV/sma) menemukan radioaktivitas. Ketika
mengamati fosforesensi garam
Contoh Soal: uranium pada tahun 1896, tanpa
sengaja Becquerel menemukan
Massa atom 88Ra226 adalah 226,02536 sma. radioaktivitas. Pada tahun 1903,
Atom tersebut meluruh memancarkan sinar Becquerel menerima Nobel Fisika
alfa dan energi 4,87 MeV. bersama dengan Pierre dan Marie
Curie dalam pengakuan jasa luar
a. Identifikasi unsur yang dihasilkan! biasa yang telah dilakukannya
b. Berapa massa atom unsur tersebut? dengan penemuan radioaktivitas
spontan.
(1 sma = 931,5 MeV, mα = 4,00260 sma).
Penyelesaian:
Diketahui: m 88Ra226 = 226,02536 sma
mα = 4,00260 sma
E = 4,87 MeV
Ditanyakan: a. unsur yang dihasilkan
b. massa atom unsur yang dihasilkan
Jawab:
a. 88Ra226 → 2α4 + ZXA
Z = 88 – 2 = 86
A = 226 – 4 = 222
Jadi, unsur yang dihasilkan 86X222 = 86Rn222 atau radon.
b. E = (mR – mα – mR )(931,5 MeV/sma)
a n
4, 87 MeV
931, 5 MeV/sma
= (226,02536 sma – 4,00260 sma – mR )
n
b. Radiasi Beta (β )
Inti tidak stabil yang memiliki jumlah neutron lebih banyak daripada jumlah
protonnya akan memancarkan partikel β. Pada peristiwa pemancaran β,
terbentuk sinar β yang dapat berupa elektron (bermuatan listrik negatif) atau
berupa positron (bermuatan listrik positif).
ZX
A → Z + 1YA + –1e0 + υ e
ZX
A → Z – 1YA + 1e0 + υ e
Pada peluruhan beta positif, proton dalam inti atom berubah menjadi
neutron dengan melepaskan neutrino. Perhatikan reaksi berikut.
1p
1 → 10n + 01e + neutrino
3) Penangkapan Elektron
Pada penangkapan elektron, elektron ditangkap oleh inti sehingga
salah satu proton di dalam inti berubah menjadi neutron. Penangkapan
elektron menyebabkan kekosongan pada orbital 1s. Oleh karena itu, elektron
lain akan turun dengan membebaskan energi dalam bentuk sinar X.
ZX
A + –1e0 → Z – 1YA + υ e
A*
ZX = nuklida dalam keadaan tereksitasi.
Contoh Soal:
Jelaskan mekanisme peluruhan yang terjadi pada inti jika ia memancarkan
sinar alfa sebanyak 2 kali, beta 1 kali, dan positron 1 kali. Anggaplah inti
transmutasinya adalah A, B, C, dan D!
0, 693 Keterangan:
x1 =
2 μ x 1 = tebal paruh (m)
2
μ = koefisien pelemahan (m–1)
1 1
I = 4 I0 = 4
(10–2 W/m2)
= 2,5 × 10–3 W/m2
Jadi, intensitas yang keluar sebesar 2,5 × 10–3 W/m2.
2. Apabila tebal suatu bahan yang digunakan untuk menahan intensitas
radioaktif sebesar 1 HVL, intensitas sinar radioaktif yang dilewatkan
menjadi 50% semula. Apabila tebal bahan diubah menjadi 3 HVL,
berapakah intensitas yang dilewatkan?
Penyelesaian:
Diketahui: I1 = 50% I0
x 1 = 1 HVL
x 2 = 3 HVL
Ditanyakan: I2
Jawab:
I1 = I0 e–μx
50% I0 = I0 e–μ1
ln 0,5 = – μ
μ = 0,693
I2 = I0 e–0,693 (3)
I2 = I0 (0,125)
I2 = 12,5% I0
Jadi, intensitas sinar radioaktif yang dilewatkan menjadi 12,5% semula.
3. Peluruhan Radioaktif
14 60
Telah Anda pelajari bahwa unsur-unsur radioaktif seperti 6C , 27 Co ,
dan 222
86 Rn mengalami peluruhan dengan memancarkan sinar-sinar radioaktif.
Peluruhan (disintegration) atau rarasan (decay) merupakan perubahan spontan dari
satu nuklida induk menjadi satu nuklida anak yang mungkin bersifat radioaktif
atau tidak dengan memancarkan satu atau lebih partikel atau foton. Laju peluruhan
radioaktif dalam suatu bahan dinamakan aktivitas radioaktif.
a. Aktivitas Radioaktif
Proses peluruhan radioaktif akan terus berlangsung hingga dihasilkan
inti yang stabil. Laju peluruhan inti radioaktif disebut sebagai aktivitas radioaktif
yang dirumuskan sebagai berikut.
dN m
R= = λN dengan N = n NA = Ar NA
dt
Keterangan:
R = aktivitas (peluruhan/s)
λ = konstanta peluruhan (/s)
N = jumlah inti (inti)
n = jumlah zat (mol)
m = massa zat (kg)
Ar = massa atom relatif (g/mol)
I = intensitas
Satuan R dalam SI dinyatakan dalam becquerel (Bq). Pada kenyataannya,
aktivitas radioaktif sangat tinggi sehingga digunakan satuan lain seperti curie
dan rutherford.
1 becquerel = 1 Bq = 1 peluruhan/s
1 curie = 1 Ci = 3,7 × 1010 Bq
1 rutherford = 1 Rd = 106 Bq
b. Peluruhan Inti
Aktivitas radioaktif menyebabkan perbedaan jumlah partikel sebelum dan
sesudah reaksi peluruhan. Hubungan antara jumlah partikel sebelum dan
sesudah peluruhan dirumuskan sebagai berikut.
⎜ ⎟ 2
N0 ⎝2⎠
Berdasarkan hubungan aktivitas radioaktif dengan jumlah inti setiap saat dapat
dinyatakan hubungan aktivitas dengan waktu sebagai berikut.
R = R0e–λt
⎜ ⎟ 2
R0 ⎝2⎠
Keterangan:
R = aktivitas setelah t sekon (peluruhan/s)
R0 = aktivitas partikel mula-mula (peluruhan/s)
Contoh Soal:
1. Hitunglah aktivitas inti 100 gram inti radium ( 226
82 Ra ) yang mempunyai
waktu paruh 1.620 tahun! (NA = 6,025 × 1023 partikel/mol)
Penyelesaian:
Diketahui: T1 = 1.620 tahun = 5,1 × 1010 sekon
2
m = 100 gram
Ar Ra = 226 sma
m NA (10 2 g)(6,025 × 10 23 partikel/mol)
N= =
Ar Ra 226 sma
= 2,67 × 1023 partikel
Ditanyakan: R
Deret Radioaktif
Lakukan studi literatur tentang deret radioaktif di alam secara berkelompok.
Buatlah makalah, lalu presentasikan saat pembelajaran.
C. Iptek Nuklir
Nuklir dapat menyejahterakan manusia, tetapi juga dapat menghancurkan umat
manusia. Apabila dimanfaatkan dengan baik, teknologi nuklir akan memberikan manfaat
yang sangat besar, misalnya pembelahan atom dapat menghasilkan sumber energi yang
sangat besar sehingga dapat memenuhi kebutuhan listrik nasional melalui PLTN.
Sinar-sinar radioaktif dapat digunakan untuk penelitian sehingga dapat menghasilkan
bibit padi varietas unggul seperti terdapat pada apersepsi di depan. Sinar-sinar
radioaktif juga bermanfaat di bidang-bidang lainnya seperti bidang kedokteran, industri,
arkeologi, serta pertanian dan peternakan.
1. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
PLTN merupakan salah satu alternatif untuk menanggulangi kelangkaan
energi di Indonesia. Akan tetapi, kehadiran PLTN di Indonesia masih menimbulkan
polemik. Sebagian orang beranggapan bahwa energi nuklir mahal, PLTN tidak
aman, dan sampah nuklir akan berbahaya selama ribuan tahun. Akibatnya timbullah
penolakan terhadap pendirian PLTN. Penolakan tersebut disebabkan kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang teknologi nuklir.
Pada dasarnya PLTN beroperasi dengan prinsip yang sama seperti pembangkit
listrik konvensional. Perbedaan antara PLTN dengan pembangkit listrik
konvensional yaitu pada cara pembangkitan panas untuk menghasilkan uap. Pada
PLTN panas dihasilkan dari reaksi pembelahan inti atom bahan bakarnya
(uranium) di dalam reaktor nuklir. Panas yang dihasilkan digunakan untuk mem-
2. Penelitian Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) merupakan Lembaga Pemerintah
Nonkementerian yang membidangi urusan pemerintahan di bidang penelitian,
pengembangan, dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Untuk meningkatkan penguasaan
di bidang iptek nuklir, pada tahun 1965 diresmikan pengoperasian reaktor atom pertama
(Triga Mark II) di Bandung. Kemudian, berturut-turut dibangun pula beberapa fasilitas
litbangyasa (penelitian, pengembangan, dan perekayasaan) yang tersebar di berbagai
3. Senjata Nuklir
Bom atom yang di jatuhkan oleh Amerika Serikat selama tahap akhir Perang
Dunia II pada tahun 1945 menunjukkan betapa dahsyatnya dampak penyalah-
gunaan ilmu pengetahuan. Meskipun demikian, uji coba peledakan nuklir terus
dilakukan oleh negara-negara pengembang bom nuklir pada tahun 1950-an.
Bom nuklir terus menjadi ancaman yang serius bagi dunia internasional apabila
tidak dikendalikan. Berdasarkan hal tersebut, dibuatlah suatu perjanjian untuk
membatasi kepemilikan senjata nuklir yang disebut Traktat Nonproliferasi Nuklir
(Nuclear Non-Proliferation Treaty/NPT). Perjanjian tersebut ditandatangani pada
1 Juli 1968 yang bertujuan membatasi kepemilikan senjata nuklir. Terdapat 189 negara
berdaulat yang menjadi negara pihak NPT dan dibagi menjadi 2 kategori yaitu negara-
negara nuklir (Nuclear Weapon States/NWS) dan negara-negara non-nuklir (Non-
Nuclear Weapon States/NNWS). Indonesia senantiasa mendukung upaya masyarakat
internasional dalam upaya non-proliferasi dan perlucutan senjata nuklir.
Sampai saat ini, pengawasan penggunaan nuklir masih terus dilakukan.
Indonesia merupakan negara yang cinta damai. Pada Konferensi Tingkat Tinggi
Keamanan Nuklir (Nuclear Security Summit) di Den Haag, Belanda, 24–25 Maret
2014, Wakil Presiden Boediono menyampaikan pidatonya bahwa jaminan paling
sempurna dari upaya untuk menghindari ancaman penggunaan material nuklir
untuk tujuan yang bukan damai adalah dengan memusnahkan senjata nuklir. Hal-
hal yang telah dilakukan Indonesia untuk mendukung pernyataan tersebut yaitu
memasang Radioactive Portal Monitors (RPM) di beberapa pelabuhan untuk mengontrol
materi nuklir dan radioaktif. Indonesia telah menerima Konvensi Internasional untuk
Pengendalian Tindak-Tindak Terorisme Nuklir pada Maret 2014.
Iptek nuklir dapat memberi kemaslahatan umat manusia, tetapi juga dapat
membahayakan umat manusia. Apa yang akan Anda lakukan terhadap teknologi
nuklir saat ini? Setujukah Anda terhadap pemusnahan senjata nuklir?
m ik
digunakan besaran dosis lain yang tidak
m
28 osm
re
tergantung pada jenis radiasi, yaitu dosis
K
ekuivalen. Dosis ekuivalen memiliki satuan rem
(roentgen equivalent in man) atau mrem (milli Radiasi
alam
roentgen equivalent in man). Perhatikan radiasi
yang diterima manusia pada Gambar 10.6 di Gambar 10.6 Besaran dosis ekivalen
yang diterima manusia dari paparan
samping! radiasi alam dan radiasi buatan
Anda telah mengetahui bahwa iptek nuklir sangat bermanfaat dalam kehidupan.
Meskipun demikian, aplikasi teknik nuklir juga dapat memberikan ancaman atau bahaya.
Contoh pekerja radiasi selalu mempunyai risiko terkena paparan radiasi pengion selama
menjalankan tugasnya. Dalam pemanfaatan teknik nuklir, faktor keselamatan manusia harus
mendapatkan prioritas utama. Efek merugikan atau bahaya radiasi muncul apabila tubuh
manusia mendapatkan paparan radiasi dengan dosis yang berlebihan.
1. Nilai Batas Dosis
Dosis radiasi yang diterima oleh seseorang dalam menjalankan suatu kegiatan
tidak boleh melebihi nilai batas dosis yang telah ditetapkan oleh instansi yang
berwenang. Dengan menggunakan program proteksi radiasi yang disusun dan
dikelola secara baik, maka semua kegiatan yang mengandung risiko paparan radiasi
cukup tinggi dapat ditangani. Dengan demikian, nilai batas dosis yang telah
ditetapkan tidak akan terlampaui.
1. Massa inti atom selalu lebih kecil daripada jumlah massa partikel penyusunnya.
Defek massa inti atom dirumuskan:
Δm = (Z mp + N mn) – minti
2. Spektrum atom hidrogen berbentuk garis yang khas (pada daerah cahaya tampak)
disebut deret Balmer.
Persamaan deret Balmer:
1 1 1
λ
= R( 22 – n2
)
3. Beberapa spektrum lain yang dihasilkan oleh atom hidrogen adalah deret Lyman
(daerah ultraungu), deret Paschen, deret Bracket, dan deret Pfund.
Deret Lyman (deret ultraungu/ultraviolet)
1 1 1
λ
= R( 12 – n2
), dengan n = 2, 3, 4, . . .
Energi reaksi:
E = {(ma + mX) – (mY + mb)} (931,5 MeV/sma)
6. Peluruhan radiasi alfa:
ZX
A → Z – 2Y
A–4 atau ZXA → Z – 2Y
A–4 + 2α 4
7. Peluruhan radiasi beta:
a. Peluruhan beta negatif (β –)
ZX → Z + 1Y + –1e + υ e atau ZX → Z + 1Y + υ e
A A 0 A A
c. Penangkapan elektron
ZX + –1e → Z – 1Y + υ e
A 0 A
Anda telah mengetahui dahsyatnya bencana yang ditimbulkan oleh energi dan
radiasi dari bom nuklir. Akan tetapi, kejadian di Nagasaki dan Hiroshima jangan
dijadikan sebagai alasan penolakan terhadap teknologi nuklir. Sebenarnya, setiap
saat kita menerima radiasi dari lingkungan yang dikenal dengan radiasi alamiah.
Makanan, tanah, batuan, air, tumbuh-tumbuhan, dan hewan juga memancarkan
radiasi meskipun dalam dosis sangat kecil.
Adanya unsur-unsur radioaktif di alam membuktikan betapa besar kekuasaan
Tuhan Yang Maha Esa. Radioaktivitas dapat menimbulkan bencana yang besar, tetapi
juga dapat memberikan manfaat yang besar pula. Contohnya adalah dengan terus
melakukan riset nuklir untuk meningkatkan produk-produk pertanian dan peternakan,
kedokteran, energi dan industri. Akan tetapi, sikap peduli terhadap lingkungan sangat
penting dalam melakukan riset nuklir. Janganlah membuang limbah radioaktif ke
lingkungan karena dapat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya.
Saya dapat menghitung defek massa dan energi ikat inti atom.
Saya dapat menjelaskan spektrum atom hidrogen dan dapat
menganalisis transisi elektron pada atom hidrogen.
Apabila tanda cek (✔) yang Anda berikan pada kolom Kurang lebih besar dari 6,
sebaiknya Anda pelajari kembali materi ini sebelum melanjutkan ke bab berikutnya.
Anda dapat melanjutkan ke bab berikutnya jika tanda cek (✔) pada kolom Kurang
lebih kecil atau sama dengan 6.