JENJANG PELAYANAN KESEHATAN Jenjang pelayanan kesehatan di Indonesia : 1. Tingkat Rumah Tangga 2. Tingkat Masyarakat 3. Fasilitas pely. Keshtn tingkat pertama 4. Fasilitas pely. Keshtn tingkat kedua 5. Fasilitas pely. Keshtn tingkat ketiga SISTEM RUJUKAN
Suatu sistem penyelenggaraan kesehatan yg
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik thd suatu kasus penyakit/mslh kesehatan scr vertikal dlm arti dari unit yg berkemampuan kurang kpd unit yang lebih mampu atau scr horizontal dlm arti antar unit-unit yg setingkat kemampuannya. (SK Men Kes RI No.23/1972) RUJUKAN
Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
atas kasus penyakit/mslh kesehatan yg diselenggarakan secara timbal balik baik secara vertikal maupun secara horizontal (Kep Men Kes RI No.128/Men Kes/SK/II/2004) Dlm Rujukan terjadi : Penyerahan tanggung jawab secara timbal balik mengenai perawatan pasien dari suatu unit keshtn scr vertikal&/horizontal Penyaluran pengetahuan & ketrampilan dari unit yg > mampu ke unit yg > kecil Pengiriman bahan untuk pemeriksaan laborat. Dari unit keshtn yg > kecil ke unit yg > mampu & pengiriman hasil kembali ke unit kesehtn yg mengirimnya (Rujukan ibu di Puskesmas) TUJUAN :
Memberikan pelayanan kesehtn kepada
pasien dgn tepat dan cepat Menggunakan Fasilitas kesehtn seefisien mungkin Mengadakan pembagian tugas pelayanan. Kesehtn kpd unit2 keshtn sesuai dgn lokasi dan kemampuan unit2 tsb JENIS RUJUKAN : Rujukan scr Konseptual terdiri atas : 1. Rujukan Medik : a. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan operasi b. Rujukan bahan/ speciemen unt pemeriksaan lab. Klinik yg lebih lengkap c. Rujukan ilmu pengetahuan : dgn mendatangkan tenaga yg > kompeten unt melakukan tindakan, memberi pelayanan, alih pengetahuan & teknologi dlm meningkatkan kualitas pelayanan 2. Rujukan kesehatan masyarakat pada dasarnya menyangkut mslh keshtn masyarakat meliputi : a. Rujukan sarana b. Rujukan tenaga c. Rujukan Operasional JALUR RUJUKAN :
1. Jalur Rujukan Pelayanan Medik :
a. Antara masy dan PKM b. Antara Pustu/bidan didesa dan PKM c. Intern petugas PKM/PKM rawat inap/PONED d. Antar PKM /PKM dgn RS atau fasilitas pelayanan lainnya 2. Jalur rujukan Pelayanan Kesehatan masyarakat : a. Dari PKM ke Dinkes kab/kota b. Dari PKM ke instansi2 lainnya yg > kompeten baik intra sektoral maupun lintas sektoral c. Bila rujukan ditingkat kab/kota atau msh belum mampu menanggulangi bisa diteruskan ke propinsi atau pusat KEPUTUSAN MERUJUK :
BBL oleh petugas kesehatan/bidan atas
dasar keputusan klg, dgn dasar : bidan dlm menangani BBL diharapkan senantiasa : - Waspada faktor resiko - Mengenal tanda2 resiko - Mengetahui kondisi rujukan FAKTOR YG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PELAKSANAAN RUJUKAN : Berfungsinya mekanisme rujukan (dr tingkat PKM-keatas) Adanya komunikasi dua arah antar yg merujuk dan tempat rujukan Tersedia tenaga yg terampil & siaga dlm 24 jam Tersedia alat, obat yg sesuai Tersedia transportasi 24 jam Bagi klg tidak mampu tersedia dukungan dana unt transportasi, perawatan & pengobatan di RS Tersedia dan insentif bagi petugas kesehatan yg siaga 24 jam TANGGUNG JWB PETUGAS DLM PELAKSANAAN RUJUKAN, MELIPUTI 1. Bagi petugas yg mengirim berupa : a. Persiapan rujukan yg memadai b. Stabilisasi keadaan vital janin/BBL sblm perjalanan ke tempat rujukan 2. Bagi petugas yg meneima rujukan brp penaganan rujukan 3. Pembinaan kemampuan & ketrampilan teknik petugas PKM o/ Dokter spesialis kebidanan&anak dlm penatalaksanaan kasus rujukan neonatus sakit, min. sekali sebulan Bentuk kegiatan berupa : - Telaah (review) kasus rujukan - Audit maternal perinatal/neonatal - Konsultasi ahli serta kunjungan ahli 4. Penerapan prosedur tetap pelayanan esensial tata laksana penyakit pd neonatus di setiap tingkat pelayanan INDIKASI RUJUKAN BBL : 1. BBL </= 2000 gram 2. Bayi tidak mau minum ASI 3. Tangan dan kaki terasa dingin 4. Bayi mengalami gangguan/kesulitan bernafas 5. Bayi mengalami perdarahan/tersangka perdarahan 6. Bayi mengalami kejang2 7. Bayi mengalami gejala ikterus yg meningkat 8. Bayi mengalami gangguan sal cerna disertai muntah2, diare, tidak BAB dgn perut membuncit 9. Bayi menunjukkan tanda infeksi berat spt : meningitis, sepsis 10. Bayi menyandang kelainan bawaan PROSEDUR PELAKSANAAN RUJUKAN BBL : Sebelum dirujuk perlu stabilitas keadaan umum bayi Rujukan berhasil bila kematian, kesakitan, kecacatan BBL dpt ditekan serendah-rendahnya Bayi dinyatakan dlm keadaan stabil bila suhu tubuh, tekanan darah, cairan tubuh dan oksigenasi cukup Keadaan stabil ini harus dipertahankan selama dlm perjalanan Beberapa penanganan stabilisasi sebelum pengiriman sbb: Bayi dgn dehidrasi infus Bayi dgn kejang obat anti konvulsi Bayi sesak nafas/sianosis oksigen Suhu tubuh bayi dipertahankan agar cepat hangat incubator, gendong dgn metode kanguru Pemeriksaan gula darah hipoglikemia infuse Bayi yg muntah2/kembung/aspirasi selang nasogastrik untuk dekompresi Jejas yg terbuka tutup dgn kasa yg dibasahi larutan NaCl 0,9% hangat Hub. Kerjasama antara yg merujuk dan petugas ditempat rujukan : Selama bayi dlm perjalanan petugas yg merujuk perlu menghubungi petugas di tempat rujukan informasi kondisi bayi mell radio komunikasi, telepon, surat Petugas rujukan siaga 24 jam unt menerima kasus rujukan Sedangkan klg/petugas keshtn yg mendampingi bayi hrs menyerahkan surat rujukan, melengkapi identitas dan melaporkan keadaan di perjalanan Umpan Balik Rujukan dan Tindak Lanjut kasus Pasca Rujukan Tempat rujukan mengirim umpan balik ttg keadaan bayi, anjuran tindak lanjut ketempat yg terdekat (bidan didesa/puskesmas) Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Rujukan Dilaksanakan o/ pengelola dari jenjang administrasi yg lbh tinggi menggunakan Instrumen kuesioner Sasarannya adl Tim Audit Maternal Perinatal di Dati II dari Dinkes dan Dokter Spesialis Kebidanan dan spesialis Anak dr RS rujukan yg melakukan pembahasan rujukan kasus BBL dan petugas kesehtn di tingkat pelayanan dasar yg merujuk kasus tsb BAGAN INDIKASI RUJUKAN, TEMPAT MERUJUK DAN STABILISASI BBL INDIKASI RUJUKAN TEMPAT MERUJUK STABILISASI 1. Ibu hamil, UK ,34 •PKM dgn perawatan •Pertahankan suhu mgg dgn tanda •RS normal persalinan •Lingkungan transportasi bersih 2. Partus lama •PKM dgn perawatan •Sama spt diatas •Infus •Oksigen Bayi berat lahir rendah •PKM dgn perawatan •Bungkus hangat dgn < 2000 gram •RS kepala bayi diberi topi •Lingkungan transportasi bersih •Tetap beri ASI/air gula INDIKASI RUJUKAN TEMPAT MERUJUK STABILISASI 4. Bayi tidak mau minum •PKM dgn perawatan •Bungkus hangat dgn kepala ASI bayi diberi topi •Lingkungan transportasi bersih •Coba air gula dgn sendok •Tanda-tanda dehidrasi. Lihat Bab dehidrasi •Tanda-tanda tetanus. Lihat Bab tetanus 5. Kaki dan tangan teraba •PKM dgn perawatan •Lihat bab hipotermi dingin •Rujuk •Sama spt diatas+oksigen 6. Gangguan / kesulitan •PKM dgn perawatan •Brsihkan jalan nafas bernafas •RS •Lihat bab asfiksi adan Infeksi pernafasan 7. Perdarahan/tersangka •PKM dgn perawatan •Bungkus hangat dgn kepala perdarahan •RS bayi diberi topi •Minum ASI •Infus •Oksigen