BBLR
OLEH
Dr. Dewi A. Purbaningrum
Rujukan dilakukan setelah diyakini bahwa bayi
akan mendapatkan manfaat dibanding bila
hanya tetap dirawat di tempat asal rujukan
Merujuk adalah ke fasilitas yang lebih lengkap
dan terdekat
Saat merujuk,bayi harus dalam keadaan stabil
Pengambilan keputusan untutuk merujuk
Asfiksia
Kejang
Spasme
Infeksi sistemik/sepsis
Kelainan bawaan
Tindakan Pra Rujukan
1. Mengupayakan bayi dalam keadaan
stabil yaitu :
Jalan napas bersih dan terbuka
Kulit dan bibir kemerahan
Frekuensi jantung 120-160 kali/menit
Suhu aksiler 36,5-37,5 ◦c
Masalah spesifik penderita sudah
dilakukan manajemen awal
2. Jaga agar bayi tetap suhu hangat
3. Didampingi oleh tenaga kesehatan yang
terampil melakukan tindakan resusitasi bayi
baru lahir,minimal sampai dengan ventilasi
4. Tersedia peralatan (termasuk resusitasi kit)
dan obat yang dibutuhkan
5. Melengkapi data
Surat persetujuan tindakan medik
Surat rujukan
Catatan medis yang berisi :
Riwayat kehamilan,persalinan dan tindakan yang
dilakukan
Obat yang dikonsumsi oleh ibu,golongan darah
ibu
Masa kehamilan,dan berat lahir
Tanda vital (suhu,frekuensi
jantung,pernapasan,warna kulit dan aktif/tidaknya
bayi)
Tata Cara Merujuk
1. Bidan atau perawat harus mendampingi bayi dan
ibu/keluarga
2. Alat resusitasi harus dibawa bidan dalam perjalanan
menuju tempat rujukan
3. Keluarga/ibu harus ikut menemani bayi ke tempat
rujukan
4. Surat rujukan/formulir rujukan tentang data-data
yang diperlukan di atas harus dibawa bidan saat itu
5. Oksigen
6. Kendaraan harus disiapkan
7. Uang
Tindakan pra rujukan dan merujuk
1. Tentukan kasus perlu dirujuk
2. Tentukan dan hubungi sebelumnya tempat
rujukan sehingga dapat merujuk dengan
cepat,aman,dan benar sesuai dengan besran
risiko, jarak,dan fasilitas yang tersedia
3. Sudah melakukan asuhan awal terhadap
kasus yang diderita
4. Menjaga kehangatan bayi dan selama
transportasi dengan cara :
Kalau memungkinkan dilakukan Perawatan
Metode Kanguru
Membungkus atau menyelimuti bayi dengan
kain yang kering,hangat,dan tebal
Membungkus kepala bayi atau memakai
topi/tutup kepala
Jangan meletakkan bayi di tepi jendela atau
pintu kendaraan
AC mobil dimatikan
5. Menjaga jalan napas tetap bersih dan
terbuka dengan membersihkan jalan napas
dari lendir atau cairan.
Cara melakukan pengisapan lendir :
Jika alat pengisap lendir dimasukkan melalui mulut,
maka panjang pipa yang dimasukkan maksimum 5cm
dari ujung bibir
Jika alat pengisap lendir dimasukkan melalui
hidung,maka panjang pipa yang dimasukkan sampai
cuping hidung
Posisi kepala sedikit ekstensi/menghidu
6. Bila memungkinkan bayi tetap diberi ASI
7. Sudah dilakukan manajemen awal terhadap
masalah spesifik penderita
SELESAI
DAN
TERIMAKASIH