Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN PRA RUJUKAN

Tim Pelatih
Manajemen BBLR untuk Bidan
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum :
Mampu menjelaskan dan
melaksanakan tindakan pra rujukan
BBLR yang akan di rujuk
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Khusus :
Mampu menjelaskan dan kasus kasus BBLR
yang harus dirujuk
Mampu menjelaskan kepada orangtua
pentingnya rujukan
Mampu menjelaskan dan melaksanakan
tindakan pra rujukan BBLR yang akan di
rujuk

Pemahaman:

Cepatnya perubahan keadaan BBLR
Perlu tata laksana rujukan ke fasilitas lebih
lengkap & dekat
Yakinkan bahwa bayi akan mendapatkan
manfaat dibanding bila hanya tetap dirawat di
tempat asalnya
Saat merujuk, bayi harus dalam keadaan stabil
Libatkan orang tua atau keluarga dalam
mengambil keputusan merujuk dan jelaskan
kenapa bayi dirujuk

TUJUAN:

1. Menjelaskan kepada orang tua/
keluarga mengapa bayi harus dirujuk
2. Melaksanakan sistem rujukan dan
transportasi untuk BBLR

Tindakan pra rujukan (BAKSOKU):


Mengupayakan Bayi dalam keadaan stabil
Jalan napas bersih dan terbuka
Kulit dan bibir kemerahan
Frekuensi jantung 120-160 kali/menit
Suhu aksiler 36,5-37,5
0
C
Masalah spesifik penderita sudah dilakukan
manajemen awal

Jaga Bayi tetap hangat

...Tindakan pra rujukan (BAKSOKU) :

Didampingi NaKes trampil resusitasi,
minimal sampai dengan ventilasi
Melengkapi data
Surat persetujuan tindakan
Surat rujukan
Catatan medis berisi :
Riwayat kehamilan, persalinan dan
tindakan yang dilakukan
Obat yang dikonsumsi oleh ibu
Masa kehamilan dan berat lahir
Tanda vital (suhu, BJA, pernapasan,
warna kulit, aktif tidaknya bayi)
Tatacara merujuk : BAKSOKU

Umum
Bidan harus mendampingi bayi dan ibu/keluarga
Alat resusitasi harus dibawa bidan dalam perjalanan
menuju tempat rujukan
Keluarga/ibu harus ikut menemani bayi ketempat
rujukan
Surat rujukan/formulir rujukan tentang data-data
yang diperlukan di atas harus dibawa bidan saat itu
Oksigen (jika tersedia)
Kendaraan harus disiapkan
Uang


HAL LAIN YANG PERLU DIPERHATIKAN:

1. Kontak sebelumnya dengan tempat tujuan rujukan
2. Lakukan stabilisasi bayi sesuai dengan kemampuan
yang ada
3. Pertahankan suhu optimal:
- PMK
- Membungkus bayi dengan kain yang kering, bersih
dan hangat
- Menutup kepala bayi dengan topi
- Jangan meletakkan bayi dekat jendela/pintu
- AC kendaraan dimatikan
4. Usahakan bayi tetap mendapatkan ASI
5. Posisi leher bayi harus ekstensi agar jalan napas
tetap terbuka


2. Khusus:

Kejang
Tindakan :
Jangan diberi minum atau apapun lewat mulut, karena
bisa terjadi aspirasi.
Beri obat anti kejang Fenobarbital (dosis 20 mg / kg, IM)

Spasme
Tindakan :
Jangan diberi minum atau apapun lewat mulut, karena
bisa terjadi aspirasi.
Beri obat anti kejang Diazepam, dosis pertama
antibiotik intramuskular Penisilin Prokain
(Lihat Pedoman Eliminasi Tetanus Neonatorum)
Gangguan saluran cerna
- jangan diberi minum/apapun lewat mulut

CATATAN:
- Rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih
lengkap dan terdekat
- Ikuti pedoman rujukan

Anda mungkin juga menyukai