Anda di halaman 1dari 19

Asuhan Pasca Resusitasi

Asuhan Pascaresusitasi

Diberikan sesuai dengan keadaan


bayi setelah menerima tindakan
resusitasi
Dilakukan pada keadaan:
1. Resusitasi Berhasil : bayi berbafas
normal
2. Resusitasi tidak/kurang berhasil : perlu
rujuk
3. Resusitasi gagal : sesudah 20 mnt
gagal bernafas
1. Resusitasi berhasil

Bila pernapasan bayi teratur, warna


kulitnya kembali normal perbaikan
tonus otot atau bergerak aktif
Lanjutkan dengan asuhan
berikutnya.
Konseling:

1.Jelaskan pada ibu dan keluarganya tentang hasil resusitasi yang telah
dilakukan

2.Ajarkan ibu cara menilai pernapasan dan menjaga kehangatan tubuh


bayi. Bila ditemukan kelainan, segera hubungi penolong.

3. Anjurkan ibu segera memberi ASI kepada bayinya. Bayi dengan


gangguan pernapasan perlu banyak energi. Pemberian ASI segera, dapat
memasok energi yang dibutuhkan.

4.Anjurkan ibu untuk menjaga kehangatan tubuh bayi (asuhan dengan


metode Kangguru).

5.Jelaskan pada ibu dan keluarganya untuk mengenali tanda-tanda bahaya


bayi baru lahir dan bagaimana memperoleh pertolongan segera bila
terlihat tanda-tanda tersebut pada bayi.
Lakukan asuhan bayi baru lahir
normal termasuk:
1. Anjurkan ibu menyusukan sambil
membelai bayinya

2. Berikan Vitamin K, antibiotik salep


mata, imunisasi hepatitis B
Lakukan pemantuan seksama terhadap bayi pasca resusitasi selama 2
jam pertama:

Perhatikan tanda-tanda kesulitan bernapas pada


bayi
1. Tarikan interkostal, napas megap-megap, frekuensi napas
< / > 60 x per menit.
2. Bayi kebiruan atau pucat.
3. Bayi lemas.

Pantau juga bayi yang tampak pucat walaupun tampak


bernapas normal.

Jagalah agar bayi tetap hangat dan kering.


Tunda memandikan bayi hingga 6 24 jam setelah lahir
(perhatikan temperatur tubuh telah normal dan stabil).
2. Bayi perlu rujukan
Bila bayi pascaresusitasi kondisinya memburuk,
segera rujuk ke fasilitas rujukan.
Tanda-tanda Bayi yang memerlukan rujukan
sesudah resusitasi
1. Frekuensi pernapasan < 30 kali/mnt atau > 60 kali /
mnt
2. Adanya retraksi (tarikan) interkostal
3. Bayi merintih (bising napas ekspirasi) atau megap-
megap (bising napas inspirasi)
4. Tubuh bayi pucat atau kebiruan
5. Bayi lemas
Konseling
1. Jelaskan pada ibu dan keluarga bahwa bayinya perlu dirujuk. Bayi
dirujuk bersama ibunya dan didampingi oleh bidan. Jawab setiap
pertanyaan yang diajukan ibu atau keluarganya.

2. Minta keluarga untuk menyiapkan sarana transportasi secepatnya.


Suami atau salah seorang anggota keluarga juga diminta untuk
menemani ibu dan bayi selama perjalanan rujukan.

3. Beritahukan (bila mungkin) ke tempat rujukan yang dituju tentang


kondisi bayi dan perkiraan waktu tiba. Beritahukan juga ibu baru
melahirkan bayi yang sedang dirujuk.

4. Bawa peralatan resusitasi dan perlengkapan lain yang diperlukan


selama perjalan ke tempat rujukan.
Asuhan bayi baru lahir yang
dirujuk
1. Periksa keadaan bayi selama perjalanan (pernapasan,
warna kulit, suhu tubuh) dan catatan medik.

2. Jaga bayi tetap hangat selama perjalanan, tutup kepala


bayi dan bayi dalam posisi Metode Kangguru dengan
ibunya. Selimuti ibu bersama bayi dalam satu selimut.

3. Lindungi bayi dari sinar matahari.

4. Jelaskan kepada ibu bahwa sebaiknya memberi ASI


segera kepada bayinya, kecuali pada keadaan
gangguan napas, dan kontraindikasi lainnya
Asuhan lanjutan
Merencanakan asuhan lanjutan
sesudah bayi pulang dari tempat
rujukkan akan sangat membantu
pelaksanaan asuhan yang diperlukan
oleh ibu dan bayinya sehingga
apabila kemudian timbul masalah
maka hal tersebut dapat dikenali
sejak dini dan kesehatan bayi tetap
terjaga.
3. Resusitasi tidak berhasil
Bila bayi gagal bernapas setelah 20 menit
hentikan upaya tersebut.
Biasanya bayi akan mengalami gangguan yang
berat pada susunan syaraf pusat dan kemudian
meninggal.
Ibu dan keluarga memerlukan dukungan moral yang
adekuat
Secara hati-hati dan bijaksana, ajak ibu dan
keluarga untuk memahami masalah dan musibah
yang terjadi serta berikan dukungan moral sesuai
adat dan budaya setempat.
Dukungan moral
Bicaralah dengan ibu dan keluarganya bahwa tindakan
resusitasi dan rencana rujukan belum memberi hasil
seperti yang diharapkan.
Minta mereka untuk tidak larut dalam kesedihan,
Minta agar ibu dan keluarga untuk tabah dan
memikirkan pemulihan kondisi ibu.
Berikan jawaban yang memuaskan terhadap setiap
pertanyaan
Minta keluarga ikut membantu pemberian asuhan
lanjutan bagi ibu dengan memperhatikan nilai budaya
dan kebiasaan setempat.
Tunjukkan kepedulian atas kebutuhan mereka.
Bicarakan apa yang selanjutnya dapat dilakukan
terhadap bayi yang telah meninggal.
Dukungan moral lanjutan

Perubahan hormon saat pascapersalinan


perasaan ibu menjadi sangat sensitif,
terutama jika bayinya meninggal.
Bila ibu ingin mengungkapkan perasaannya,
minta ia berbicara dengan orang paling dekat
atau penolong.
Jelaskan pada ibu dan keluarganya bahwa ibu
perlu beristirahat, dukungan moral dan
makanan bergizi.
Sebaiknya ibu tidak mulai bekerja kembali
dalam waktu dekat.
Asuhan lanjutan bagi ibu
Payudara ibu akan mengalami pembengkakan
dalam 2-3 hari.
Mungkin juga timbul rasa demam selama 1 atau
2 hari.
Ibu dapat mengatasi pembengkakan payudara
dengan cara sebagai berikut:
1. Gunakan BH yang ketat atau balut payudara
dengan sedikit tekanan menggunakan selendang
/kemben/kain sehingga ASI tidak keluar.
2. Jangan memerah ASI atau merangsang payudara.
Asuhan tindak lanjut: kunjungan
ibu nifas
Anjurkan ibu untuk kontrol nifas dan ikut KB
secepatnya (dalam waktu 2 minggu).
Ovulasi bisa cepat kembali terjadi karena
ibu tidak menyusukan bayi.
Banyak ibu yang tidak menyusui akan
mengalami ovulasi kembali setelah 3
minggu pasca persalinan.
Bila mungkin, lakukan asuhan
pascapersalinan di rumah ibu.
Asuhan tindak lanjut
pascaresusitasi
Sesudah resusitasi, bayi masih perlu asuhan lanjut yang
diberikan melalui kunjungan rumah.

Tujuan : memantau kondisi kesehatan bayi setelah


tindakan resusitasi.

Kunjungan rumah (kunjungan neonatus 0 7 hari)


dilakukan sehari setelah bayi lahir.

Gunakan algoritma Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)


untuk melakukan penilaian, membuat klasifikasi,
menentukan tindakan dan pengobatan serta tindak lanjut.
Asuhan tindak lanjut pascaresusitasi
lanjutan

Catat seluruh langkah ke dalam formulir tata


laksana bayi muda 1 hari 2 bulan.
1. Bila pada kunjungan rumah (hari ke 1) ternyata bayi
termasuk dalam klasifikasi merah maka bayi harus
segera dirujuk.
2. Bila termasuk klasifikasi kuning, bayi harus dikunjungi
kembali pada hari ke 2.
3. Bila termasuk klasifikasi hijau, berikan nasihat untuk
perawatan bayi baru lahir di rumah.
Untuk kunjungan rumah berikutnya (kunjungan
neonatus 8 28 hari), gunakan juga algoritma MTBM.
Bayi Aman bila IBU nya:
TAK MEMILIKI KEKHAWATIRAN
MENGENAI PERILAKU BAYINYA
MEMEGANG DAN BERBICARA
DENGAN BAYI DENGAN PENUH KASIH
SAYANG
MENGETAHUI TANDA-TANDA BAHAYA
DAN UPAYA APA YANG HARUS
DILAKUKAN
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai