0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan3 halaman
Standar prosedur operasional perawatan metode kanguru di RSIA Permata Hati memberikan panduan untuk merawat bayi berat lahir rendah dan premature dengan menggunakan kontak kulit antara ibu dan bayi. Metode ini bertujuan untuk menstabilkan kondisi bayi, memberikan kehangatan, meningkatkan perkembangan, dan memperkuat hubungan ibu dan anak. Prosedurnya meliputi persiapan alat dan bayi, menempatkan bayi di dada ibu, s
Standar prosedur operasional perawatan metode kanguru di RSIA Permata Hati memberikan panduan untuk merawat bayi berat lahir rendah dan premature dengan menggunakan kontak kulit antara ibu dan bayi. Metode ini bertujuan untuk menstabilkan kondisi bayi, memberikan kehangatan, meningkatkan perkembangan, dan memperkuat hubungan ibu dan anak. Prosedurnya meliputi persiapan alat dan bayi, menempatkan bayi di dada ibu, s
Standar prosedur operasional perawatan metode kanguru di RSIA Permata Hati memberikan panduan untuk merawat bayi berat lahir rendah dan premature dengan menggunakan kontak kulit antara ibu dan bayi. Metode ini bertujuan untuk menstabilkan kondisi bayi, memberikan kehangatan, meningkatkan perkembangan, dan memperkuat hubungan ibu dan anak. Prosedurnya meliputi persiapan alat dan bayi, menempatkan bayi di dada ibu, s
STANDAR PROSEDUR RSIA PERMATA HATI OPERASIONAL dr. Adysta Tantiana Ayu Primavita
PENGERTIAN Perawatan metode kanguru (Kangaroo Mother Care) atau disebut
juga asuhan kontak kulit dengan (skin to skin contact) merupakan metode khusus asuhan bagi bayi berat lahir rendah atau bayi premature. A. PMK sewaktu-waktu (intermitten) Tipe ini dilakukan apabila bayi masih mendapat cairan atau obat- obatan intravena, bantuan khusus seperti oksigen atau minum melalui oral gastric tube (OGT). Asuhan harus dilakukan selama lebih dari 1 (satu) jam untuk memberikan hasil yang optimal dan mengurangi stress pada bayi. B PMK secara terus (continue) Tipe ini dilakukan pada bayi yang sudah memenuhi kriteria dan tidak memerlukan bantuan khusus untuk bernafas. Tipe ini dilakukan untuk meningkatkan berat badan bayi, meningkatkan kemampuan bayi menerus menyusu dan kemampuan ibu untuk merawat bayinya sampai kriteria pemulangan bayi terpenuhi
TUJUAN ‒ Menstabilkan denyut jantung, pola pernafasan dan saturasi
oksigen ‒ Memberikan kehangatan pada bayi ‒ Meningkatkan durasi tidur ‒ Mengurangi tangisan bayi dan kebutuhan kalori ‒ Mempercepat peningkatan berat badan dan perkembangan otak ‒ Meningkatkan hubungan emosional ibu dan bayi ‒ Meningkatkan keberhasilan dan memperlama durasi menyusui INDIKASI Kelahiran prematur atau BBLR, meliputi : a. Berat badan lahir kurang dari 1800 gram b. Keadaan umum stabil selama 3 hari berturut-turut, meliputi:
Hal 1 dari 3 RU/SPO/004
‒ nadi (120-160x/menit) ‒ respirasi (30-60x/menit) ‒ suhu (36,5-37,5 °C PROSEDUR Tata laksana PMK 1. Tahap Persiapan a. Persiapan alat 1) Alat pengukur tanda vital bayi (thermometer, stetoskop, jam) 2) Gendongan dan topi bayi b. Persiapan bayi 1) Ukur tanda-tanda vital meliputi suhu, nadi, respirasi 2) Buka pakaian bayi kecuali popok c. Persiapan orang tua 1) Cuci tangan (ibu atau ayah yang akan melakukan PMK) 2) Buka pakaian atas ibu atau ayah 2. Tahap Implementasi a. Posisikan bayi di dada ibu atau ayah b. Pertahankan posisi dengan menggunakan gendongan bayi c. Tepi kain penggendong bagian atas harus dibawah telinga bayi d. Pakaikan topi bayi e. Pakai kembali baju atas ibu atau ayah 3. Tahap Evaluasi a. Pantau kondisi bayi mencakup tanda-tanda vital dan status oksigenisasi b. Identifikasi tanda-tanda bahaya yang menetap dan lakukan tindakan sesuai masalah yang ditemukan HAL-HAL YANG PERLU Tanda-tanda Bahaya dan Pelaksanaannya DIPERHATIKAN a. Apnea: rangsang bayi dengan mengusap punggungnya agar bayi bisa bernafas kembali. b. Sulit bernafas: cek posisi bayi, periksa kemungkinan bayi kedinginan. c. Sulit minum, tidak mau bangun untuk minum: bangunkan bayi saat kondisi tidur tidak nyenyak (rapid eyes movement/REM). d. Diare: periksa konsistensi faeces, tetap berikan ASI e. Kulit kuning: tetap berikan ASI f. Apabila pertolongan pertama tidak berhasil anjurkan ibu untuk mencari pertolongan tenaga kesehatan. UNIT TERKAIT 1. Dokter spesialis Anak 2. Dokter Spesialis Kebidanan 3. Ruang Perinatologi