Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi
adalah Antenatal Care. Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana
berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan
(pada beberapa kepustakaan disebut sebagai Prenatal Care).
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional
(dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat
bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal
pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan,
ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan
pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan. Karena pentingnya
hal tesebut maka dibuatlah kunjungan awal dan kunjungan ulang pada asuhan
antenatal demi kesejahteraan ibu dan janin. Oleh sebab itu maka penulis membuat
makalah dengan judul ”Asuhan Kehamilan Kunjungan Awal “
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
A. Apa yang dimaksud dengan kunjungan awal?
B. Apa saja yang dikaji dalam kunjungan awal?
C. Tujuan Penulisan
A. Mengetahui apa yang dimaksud kunjungan awal
B. Mengetahui apa yang dikaji dalam kunjungan awal

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Asuhan Kehamilan kunjungan Awal

Kunjungan awal kehamilan adalah kunjungan yang dilakukan oleh ibu hamil ke tempat
bidan pada trimester pertama yaitu pada minggu pertama kehamilan hingga sebelum minggu
ke-14.

Kehamilan bukan suatu penyakit, melainkan sebuah proses fisiologis yang


membutuhkan kenaikan proses metabolisme dan nutrisi untukpertumbuhan janin.Tujuan
dari peninjauan data kunjungan pertama adalah agar bidan dapatmenemukan masalah,
persoalan dan aspek khusus yang berhubungandengan ibu hamil tersebut.

B. Tujuan Kunjungan

Tujuan dari kunjungan awal ini yaitu sebagai berikut


1. Mendapatkan perawatan kehamilan
2. Memperoleh rujukan konseling genetik
3. Menentukan apakah kehamilan akan dilanjutkan atau tidak.
4. Menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan
5. Menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
6. Menentukan status kesehatan ibu dan janin
7. Menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/tidaknya factor
risiko kehamilan
8. Menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya

2
C. Pengkajian Data Ibu Hamil

1. Riwayat kesehatan :

*Sosial

Bidan juga perlu mengkaji respons keluarga terhadap kehamilan . Anak tambahan ini
mungkin berarti menimbulkan kepenuhan dalam rumah atau bahkan
kemungkinan ancaman pengusiran. Kadang ibu ragu dengan kemampuannya merawat anak
lain selama hamil, kelahiran, atau setelahnya. Anak remaja kadang sulit menerima
kedatangan bayi baru dalam keluarga.Atau ibu hamil adalah remaja yang masih di bawah
pengasuhan orang tuanya dan mungkin ada masalah seberapa besar dukungan yang dapat di
berikan orang tua kepadanya selama hamil dan setelah kelahiran.

Bidan dalam hubungan kemitraan ibu hamil, melakukan rujukan kepetugas kesehatan
lain yang memiliki peran dalam membentuk beberapa kesulitan tersebut atau kelembaga
multi professional lain tempat bantuan dapat di berikan

*Riwayat Kebidanan

1. Memperkenalkan diri untuk menggali informasi

2. Menggunakan tehnik wawancara meliputi mengajukan pertanyaan yang bersifat


terbuka,klarifikasi kebiasaan/pola hidup sehari-hari, hidup sehari-
hari,menggunakan bahasa yang dapat di pahami pasien

3. Menghargai /menghormati hak pribadi pasien

4. Dengarkan dengan minat yang tinggi,perhatian, serta berreaksi terhadap hal-hal


yang di ceritakan pasien

5. Lebih responsip untuk permintaan penjelasan /informasi.

6. Berikan informasi secara tepat dan terperinci

7. Tidak perlu mencatat yang tidak relevan

8. Beri waktu pasien untuk menjawab pertanyaan, jangan memotong jawaban


pasien, kecuali pasien mulai memberi jawaban kea rah lain atau anda perlu
klarifikasi

3
9. Dengarkan pasien dengan baik, jangan ulangi pertanyaan akhir,juga tidak perlu
memintanya mengulangi jawaban sebab hal tersebut menandakan anda kurang
perhatian

10. Beri bantuan terhadap jawaban yang masih tidak jelas, atau informasi meskipun
tidak berhubungan langsung dengan pertanyaan

11. Pastikan bidan mengerti apa yang di katakana pasien. Meskipun aksen dan
ekspresinya berbeda antara suatu daerah dengan lainnya,jangan ragu untuk
meminta pasien mengeja atau menjelaskan maksud perkataan

12. Hindari memberi kesan negative yang dapat terlihat di wajah, bahasa tubuh atau
tekanan seara

13. Usahakan membuat suasana pribadi dan tidak di dengar oleh orang lain

14. Berbicara dengan menanyakan, menjelaskan,dan dengan tekanan suara yang


lembut

15. Pastikan selalu menatap mata, jangan selalu membaca dari formulir riwayat,
mencatat respon atau lainnya

16. Hindari mengajukan pertanyaan, kecuali anda dapat menerangkan kepada pasien
alas an anda menanyakan hal tersebut. Pasien ada yang beranggapan bahwa
kondisi social, seksual, ekonomi, pendidikan , pekerjaan, dan rumah merupakan
informasi penting. Anda harus mendapatkan informasi penting tanpa mengajukan
pertanyaan yang seolah mengorek kehjdupan pribadinya.

*Penyakit

Penyakit adalah keadaan abnormal suatu tubuh yang terserang penyakit karena timbul
dari berbagai macam virus. Penyebab penyakit adalah Sumber infeksi, semua benda
termasuk orang atau binatang yang dapat melewatkan atau menyebabkan penyakit pada
orang lain. Sumber penyakit ini mencakup juga reservoa rseperti yang telah dijelaskan
sebelumnya..

Sumber penularan ialah induk semang penyakit baik manusia atau hewan yang dapat
mengeluarkan benih-benih penyakit dan menularkan penyakit-penyakit tersebut kepada orang
lain. Sumber penularan harus dibedakan dari sumber penyakit.

4
2. Pemeriksaan Fisik

Sebelum melakukan pemeriksaan fisik terhadap wanita hamil, persetujuan dan


kenyaman pasien harus di perhatikan oleh bidan. meskipun ibu hamil tidak secara rutin di ukur
untuk menetapkan tinggi badannya, tinggi badan yang pendek di kaitkan dengan komplikasi
kehamilan dan kelahiran misalnya destisia (olugibile & mascarenhas, 2000) .Oleh karena itu,
penting untuk mengkaji ibu hamil dan keluarganya secara holistic serta mengkaji pertumbuhan
dan perkembangan janin dengan mengenali tanda-tanda yang berkaitan dengan pengetahuan
ini.

*Prinsip pelaksanaan pemeriksaan fisik

1. Cuci tangan segera sebelum melakukan pemeriksaan

2. Pastikan bahwa kuku jari bersih dah tidak panjang, sehingga tidak menyakiti pasien

3. Terlrbih dahulu hangatkan tangan dengan air hangat sebelum menyentuh pasien, atau
gosok bersama-sama atau letakan di bawah lampu

4. Jelaskan kepada pasien secara umum apa yang akan dilakukan. Selama pemeriksaan itu
sendiri ceritakan kepada pasien secara khusus apa yang di lakukan sebelum melakukan
pemeriksaan. Biarkan pasien mengetahui bagian mana yang di sentuh, apa yang ingin
di lakukan , apakah peraan ini tidak nyaman

5. Gunakan sentuhan yang lembut tetepi tidak menglitik pasien dan cukup kuat untuk
memperoleh informasi yang akurat

6. Buatlah pendekatan dan sentuhan dengan menghargai jasmani pasien dengan baik serta
sesuai dengan hak pasein terhadap kapantasan dan ha katas rahasia pribadi

7. Tutupi badan pasien selama pemeriksaan dan hanya bagian yang di periksa yang
terbuka

8. Atur pemeriksaaan sesuai ketentuan sebagai berikut:

a. Mulai dari kepala baru ke kaki

b. Batasi gerakan pasien (contoh: ketika pasien dalam posisi duduk bidan dapat
memeriksa payu darah juga dapat mendengar suara paru-paru dari punggung, lihat dan
rabah tulang belakang yang salah bentuk)

5
c. Tunggu sampai akhir pemeriksaan untuk menyentuh bagian tubuh yang akan
mengakibatkan bidan harus mencuci tangan kembali ( mis. Telapak kaki pasien )

d. Pastikan bahwa pemeriksaan selalu memperhatikan prinsip pencegahan infeksi dan


menggunakan cara yang sama pdada setiap pasien

9. Pemeriksaan fisik, waspadahi tiap ketidak sesuaian antara cerita pasien dan hasil
pemeriksaan fisik

10. Diskusikan semua hal yang di temukan pada pasien. Bila pasien merasa cemas karena
sesuatu di temukan tidak normal, segera jelaskan pada pasien. Bila di temukan sesuai
yang tidak normal, informasikan pada pasien.

*Berat Badan

Ibu hamil yang gemuk beresiko terhadap komplikasi kehamilan. Komplikasi ini
meliputi diabetes gestasional, hipertensi akibat kehamilan, dan destosiabahu.Selain itu juga
sulit mempalpasi bagian-bagian janin dan medefinisikan presentasi, posisi, atau janin.

Semua ibu hamil harus di timbang berat badannya setiap kali memeriksa diri, tetapi
berat badannya masih dalam batas normal jarang di ketahui bahwa panimbangan berat badan
rutin adalah preditor yang baik tentang pertumbuhan janin ( hytten,1990). Ibu hamil yang
kurang berat badan atau kelebihan berat badan harus di pantau secara cermat dan di berikan
konseling nutrisi.

*Tekanan Darah

Tekanan darah perlu di ukur untuk mengetahui nilai dasar selama masa
kandungan.Beberapa kondisi yang dapat menimbulkan nilai tinggi palsu pada sistolik adalah
ketika ibu merasa cemas atau kandung kemih penuh.Tekanan darah di ukur harus dalam
keadaan rileks.

Tekanan darah yang adekuat di perlukan untuk mempertahankan fungsi plasenta tetapi
tekanan darah sistolik 140 mmHg atau distolik 90 mmHg pada awal pemeriksaan
mengindikasikan potensi hipertensi dan membutuhkan pemantauan ketat selama kehamilan
baik dari bidan maupun dokter obstetric ginekologi .

6
*Urinalisis

Urinalisis dilakukan setiap kali pemeriksaan untuk mengetahui adanya abnormalitas


.ibu hamil dapat diberi tahu cara menguji urinenya sendiri dan dianjurkan untuk mengujinya
pada kunjungan berikut . pada kunjungan pertama , spesimen aliran tengah dapat dikirimkan
ke laboratorium untuk dibiakkan untuk mengetahui kemungkinan bakteriuria.bakteriuria
sering terjadi asimtomatik sehingga ibu hamil tidak menyadarinya.karenanya,pielonefritis
mungkin saja telah terjadi karena perubahan pada traktus renalis selama kehamilan

*Pemeriksaan Darah

Bidan harus menjelaskan kepada ibu mengapa pemeriksaan darah diperlukan pada saat
kunjungan pertama.Beberapa pemeriksaan darah yang diperlukan meliputi :

*Golongan darah

Golongan darah ibu perlu diketahui untuk mengantisipasi apabila diperlukan transfusi
darah pada saat persalinan.

Pemeriksaan hitung darah lengkap meliputi pemeriksaan :

Hemoglobin,pemeriksaan terhadap Hb diulang pada minggu ke-28 sampai 32 ketika


efek hemodilusi makin tampak dan kadang pada minggu ke-36.bila diketahui nilainya rendah
maka diperlukan tindakan.suplemen zat besi tidak diperlukan pda ibu yang mengkonsumsi diet
cukup zat besi dan yang nilai Hb nya normal.

Veneral disease research labolatory( VDRL),dilakukan untuk mengetahui adanya


sifilis.tidak semua hasil fositif menunjukkan sifilis aktif.pemeriksaan awal akan
memungkinkan ibu diobati dalam rangka mencegah infeksi janin.

Status imun rubella, ibu yang tidak imun harus di anjurkan untuk menghindari kontak
dengan orang yang mengalami penyakit ini. Penyelidikan untuk gangguan darah lain. Ini di
anjurkan pada ibu dan pasangannya dari kelompokn etnik tertentu, misalnya penyakit sel sabit
atau selemia .bila ibu merupakan carrier salah satu penyakit ini , darah pasangannya harus diuji.
Pasangannya akan di beri konseling dan manajemen genetic selama kehamilan.

Skrining hepatiting B, ini sekarang di anjurkan dalam upaya mengurangi resiko


penularan perinatal dan morbiditas dan mortalitas bayi.

7
*Pemeriksaan Abdomen

Pemeriksaan abdomen dilakukan untuk menetapkan dan memastikan bahwa


pertumbuhan janin konsistan dengan usia gestasi selama perjalanan kehamilan.Pemeriksaan ini
dapat menimbulkan kekhawtiran pada ibu hamil dan komunikasi yang sensitive selama
prosedur penting dilakukan.Metode pemeriksaan abdomen meliputi inspeksi,palpasi,dan
auskultasi.

*Inspeksi

Ukuran uterus dikaji dengan memperkirakannya melalui observasi.namun,kandung


kemih yang penuh,kolon distensi atau obesitas dapat memberi kesan salah tentang ukuran
janin.bentuk uterus lebih panjang dari pada lebarnya jika posisi janinnya longitudinal,seperti
yang sering ditemukan.bila janin berada pada posisi transversal,uterusnya rendah dan lebar.

Bidan dapat mengobservasi gerakan jAnin, atau gerakan ini dapat di rasakan oleh ibu,
ini dapat membuat bidan menetapkan posisi janin. Ubilikasi menjadi makin cekung dengan
makin bertambahnya usia kehamilan dan menjadi menonjol minggu-mingu terakhir.

Perubahan kulit pada abdomen juga dapat di temukan .tanda bergaris-garis sisah
kehamilan terdahulu tampak menjadi seperti perak dan yang baru tampak merah muda. Linea
nigra mungkin terlihat, ini adalah garirs gelap normal karena pigmentasi yang arahnya
longitudinal di bagian tengah abdomen bawah dan kadang di atas umbilicus.Adanya jaringan
perut menunjukan pembedahan obstetric atau abdominal terdahulu.

*Palpasi

Tangan bidan harus bersih dan hangat, tangan yang dingin tidak memiliki kepekaan
sentuhan yang di butuhkan, tangan ini cenderung mengakibatkan kontraksi abdomen dan otot
uterus dah ibu merasakan palpasih ini tidak nyaman .

Untuk menentukan tinggi fundus, bidan menempatkan tangannya tepat di bawah


xifisternum. Dengan menekan perlahan, bidan menggerakan tangab kebawah abdomen sampai
ia merasakan batas lengkung fundus, perhatikan jumlah lebar jari tangan yang dapat
mengakomodasi di antara jarak tersebut.

Palpasih palvik dapat menyebabkan kontraksi uterus karena sering di lakukan sebelum
palpasi fundus dan lateral untuk membuat temuan lebih muda di tetapkan. Palpasi pevik
mengedentifikasi puncak janin di pelvis, ini tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu.

8
Bila presentasinya kepala, akan teraba merasa keras, bulat, permukaan halus. Bidan juga haru
seberapa kepala janin yang di rabah di atas tepi pelvik untuk menetapkan engagement.

Palpasi leteral digunakan untuk melokalisasi punggung janin dalam upaya menemtukan
posisi.Tangan di tempatkan di ke dua sisi uterus pada setinggi umbilicus.Tekanan ringan
diberikan pada kedua tangan secara bergantian untuk mendeteksi sisi uterus mana yang
menunjukan tahanan lebih besar.Punggung yang keras dapat di bedakan dengan cairan
amniotic yang berfluktuasi.

Palpasi fundus menetapkan adanya bokong atau kepala. Informasi ini akan membantu
untuk mendiaknosis kedudukan dan presentasi janin. Perhatikan reaksi ibu terhadap prosedur,
bidan mengandalkan kedua tangan pada sisi fundus, jari di letakan berdekatan dan menekuk
mengelilingi batas uterus.

*Auskultasi

Mendengarkan denyut jantung janin adalah bagian penting dari proses. Seperti semua
dunyut jantung , bunyinya sama tetapi lebih cepatdari denyutan orang dewasa. Stestoskop janin
pinard akan memungkinkan bidan mendengan jantung janin scara langsung dan menetapkan
apakah denyut jantung bayi atau ibu. Stestoskoppinard di tempatkan di atas abdomen ibu , pada
sudut kanan terhadap atas punggung janin.

3. Pemeriksaan panggul

pada ibu hamil terutama primigravida perlu dilakukan pemeriksaan untuk menilai
keadaan dan bentuk panggul apakah terdapat kelainan atau keadaan yang dapat menimbulkan
penyulit persalinan. Ada empat cara melakukan pemeriksaan panggul yaitu dengan
pemeriksaan pangdang (inspeksi) dilihat apakah terdapat dugaan kesempitan panggul atau
kelainan panggul, misalnya pasien sangat pendek, bejalan pincang, terdapat kelainan seperti
kifosis atau lordosis, belah ketupat michaelis tidah simetris. Dengan pemeriksaan raba, pasien
dapat diduga mempunyai kelainan atau kesempitan panggul bial pada pemeriksaan raba pasien
didapatkan: primigravida pada kehmilan aterm terdapat kelainan letak. Perasat Osborn positif
fengan melakukan pengukuran ukuran-ukuran panggul luar

9
*Jalan Lahir

1. Jalan lahir terdiri atas jalan lahir bagian tulang dan jaln lahir bagian lunak. Jalan lahir
bagian tulang terdiri atas Tulang-tulang panggul dan sendi-sendinya, sedang bagian
lunak terdiri atas otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen. Dalam peros persalinan
per vaginam janin harus melewati jalan lahir ini. Jika jalan lahir khusus nya bagian
tulang mempunyai bentuk dan ukuran rata-rata normal serta ukuran janinnya pun
rata-rata normal, Maka dengan kekuatan yang normal pula persalinan P pula
persalinan per vaginam akan berlangsuntanpa kesulitan.

2. Penolong persalinan harus mampu mengenal panggul normal dalam kehamilan,


serta mampu pula mengenal penyimpangan dari keadaan normal. Kelainan panggul
bawaan atau karena sesuatu penyakit pada umumnya jarang, dan kalau pun ada
mudah di kenal secara klinis.

*Sendi Panggul

1. Terdapat 4 sendi panggul yaitu 2 artikulasio sakroliaka, simfisis pubis, dan artikulasi
sakrokoksigeal . dalam kehamilan dan persalinan artkulasio ini dapat bergeser
sedikit dan lebih longgar . pada disproporsi sefalopelvik “ringan” kelonggaran
ini kadang-kadang dapat memungkinkan lahirnya janin per vaginam.

2. Artikulasi sakroilaka menghubungkan sacrum dengan ilium memungkinkan gerakan


terbatas ke depan dan ke belakang. Pergeseran yang terlalu lebar pada artikulasio
ini sering menimbulkan rasa nyeri di daerah persendihan.

3. Simfisis pubis terbentuk dari hubungan 2 os pubis. Longgarnya hubungan simfisis


ini dapat menimbulkan simfisiolosis yang terasa sangat nyeri.

4. Artikulasio sakrokoksigea merupakan hubungan os sakrum dengan os koksigis.

Adanya sendi ini memungkinkan os koksigis tertekan kebelakang pada waktu kepala
janin lahir.

10
4. Uji Laboratorium

*Uji Darah Ibu

Darah ibu dapat di ambil dengan berbagai alasan, secara rutin atau pun dalam keadaan
darurat selama persalinan atau kelahiran. Kisaran normal rujukan untuk hasil uji darah bisa
bervariasi pada berbagai rumah sakit atau laboratorium yang berbeda dan normalnya di
dasarkan pada studi populasi. Kata “normal” memerlikan kualifikasi. Pengukuran bisa
menghasilka harga di antara kisaran rujukan namun objek bisa “ abnormal”dalam keadan
tertentu.

*Uji Biokimia

Botol darah litiumheparin

· Natrium(Na) secara tidak langsung berhubungan dengan volume air tubuh

· Kalium(K) penting untuk aktifitas listrik jantung normal dan konsentrasi yang
sangat tinggi atau rendah berhubungan dengan abnormal litas listrik jantung (seperti pada
fibrilasi ventrikal atau asistole).

*Uji Fungsi Ginjal

Botol darah litium heparin.

Kreatinin adalah produk ahkir nitrogen metabolisme otot.kreatinin difiltrasi oleh


glomeruli dalam ginjal angka kliren ginjal memberikan pengukuran yang mendekati angka
filtasi glomeruli karena konsentrasi kreatin bisa langsung di ukur dalam plasma maka
merupakan indikator yang berguna mengenai funsi ginjal,terutama perlu obserpasi
berkelanjutan.

Asam urat adalah produk ahkir metabolisme protein.peningkatan kadar asam urat
mencerminkan penurunan aliran darah ginjal akibat vasokontriksi.Urea adalah produk sampah
metabolisme yang di exkresi melalui ginjal.

Pemeriksaan penunjang laboratorium yabg dapat dilakukan pada kunjungan antenatal


adalah Hemoglobin, hematokrit, kultur untuk gonokus, protein urin, gula dalam darah , VRDL,
apusan serviks dan vagina diulang pada minggu ke 32 atau sesuai kebutuhan untuk mendeteksi
adanya organisme Clamydia,gonore, herpes simpleks tipe 1 dan 2 dan streptokokus grup B

11
*Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan darah bertujuan untuk mengetahui kesehatan ibu hamil secara


umum.Pemeriksaan darah juga dapat dlakukan dengan pemeriksaan AFP (alpha
fetoprotein).Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan gangguan saluran saraf
tulang belakang dan untuk mendeteksi otak janin.Kadar AFP yang rendah menunjukkan
adanya down syndrome pada janin. Biasanya pemeriksaan AFP dilakukan pada kehamilan
pada usia kehamilan sekitar 15 – 20 minggu.

*Uji TORCH (Toksoplasma Rubella Cytomegalovirus Herpesimpleks)

Dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya parasit seperti TORCH di dalam tubuh ibu
hamil.Infeksi TORCH biasanya menyebabkan bayiterlahir dengan kondisi cacat atau
mengalami kematian. Pemeriksaan TORCH dilakukan dengan menganalisis kadar
imunoglobulinG (Ig G) dan Imunoglobulin M(IgM) dalam serum ibu hamil.

5. Pemeriksaan Emosional Ibu Hamil

Masa kehamilantubuh mengalami perubahan yang sangat signifikan, begitu pula emosi
ibu hamil. Adalah hal yang umum saat hamil seorang ibu merasakan perubahan perasaan yang
sangat beragam.Dari perasaan takut hingga sedih, hingga senang hanya dalam jarak waktu
beberapa menit saja.
Saat kehamilan, hormon wanita akan mengalami pasang surut yang sangat tajam. Jika
PMS (Pre Menstrual Syndrome) yang terjadi setiap sebelum wanita mendapatkan siklus
menstruasi setiap bulan sudah bisa membuat emosi wanita berubah-ubah.

Dalam masa kehamilan, tubuh mengalami perubahan yang sangat signifikan, begitu
pula emosi. Adalah hal yang umum saat hamil seorang ibu merasakan perubahan perasaan yang
sangat beragam.Dari perasaan takut hingga sedih, hingga senang hanya dalam jarak waktu
beberapa menit saja. Ketika keriaan kehamilan mulai mengena pada ibu hamil, hidup akan
mulai terasa seperti wahana roller coaster.

*Trimester Pertama

Selama bulan pertama hingga ketiga, suasana emosi ibu hamil biasanya gampang sekali
berubah.Pergolakan emosi menyebabkan Anda sensitif, mudah menangis, gampang lelah, takut
bila terjadi keguguran, lebih merasakan “sakit” daripada hamil.Perubahan emosi Anda lebih

12
disebabkan adanya aktivitas hormonal yang meningkat pesat dan sebagian faktor
fisik.Misalnya kelelahan, mual, muntah, morning sickness atau perubahan bentuk tubuh.

*Trimester Kedua

Pada usia kehamilan ini, emosi Anda jauh lebih baik dan tidak banyak keluhan yang
Anda rasakan seperti pada trimester sebelumnya. Oleh karena itu, periode ini bisa disebut
periode keemasan.Anda mulai bisa menyesuaikan diri dengan perubahan hormon
kehamilan.Selain itu, tidak banyak muncul keluhan-keluhan fisik.Inilah yang membuat Anda
bisa menjalani kehamilan dengan lebih enak dan tidak sedramatis sebelumnya.

*Trimester Ketiga / Akhir

Memasuki trimester akhir ini, kondisi perut akan semakin besar dan mengakibatkan
susah bergerak, cepat lelah, mudah lupa dan gampang cemas. Emosi kembali sukar untuk
dikendalikanbahkan Anda menjadi lebih sensitif. Tetapi seiring bertambahnya usia kehamilan,
Anda menjadilebih siap mental untuk mempersiapkan persalinan dan kelahiran buah hati yang
telah dinantikan.

Tips Menghadapi Perubahan Emosi

 Mengetahui perubahan emosi yang Anda rasakan adalah normal dan bisa membantu.

 Berbagi pengalaman dan perasaan dengan pasangan serta menjalin komunikasi yang
lebih terbuka.

 Makan makanan yang bergizi dan berolahraga secara teratur juga bisa membantu Anda
membentuk pola pikir positif tentang kondisi Anda.

 Mengikuti kelas kehamilan bersama dengan pasangan.

 Berbagi pengalaman dengan orang yang pernah mengalami kondisi serupa dengan
Anda.

 Memperbanyak pengetahuan dan informasi tentang kehamilan dari buku, internet,


majalah atau sumber lain.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Asuhan Kehamilan kunjungan Awal

Kunjungan awal kehamilan adalah kunjungan yang dilakukan oleh ibu hamil ke
tempat bidan pada trimester pertama yaitu pada minggu pertama kehamilan hingga
sebelum minggu ke-14.

Tujuan dari kunjungan awal ini yaitu sebagai berikut


1. Mendapatkan perawatan kehamilan
2. Memperoleh rujukan konseling genetik
3. Menentukan apakah kehamilan akan dilanjutkan atau tidak.
4. Menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan
5. Menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
6. Menentukan status kesehatan ibu dan janin
7. Menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/tidaknya factor
risiko kehamilan
8. Menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya

14
DAFTAR PUSTAKA

arisanjaya07042008.blogspot.com/2012/07/kehamilan-kunjungan-awal.html

Vicky C. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran.Jakarta. EGC, 2006.

W, Hanifa, abdul, dkk. 1989. ILMU BEDAH KEBIDANAN. Jakarta; PT Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.Daftar Pustaka

S, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung; ELEMAN

M.D., Susan Warhus. 2009. Darn Good Advice Pregnancyda Emosi masa kehamilan. Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai