Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

PENDIDIKAN KESEHATAN PASIEN DENGAN MASALAH


REPRODUKSI

Memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas

Dosen Pengampu : Ibu Ainun Sajidah, S.Kep, Ners, M.Biomed

Oleh :

Nama : Najiha Tantri Yuniati

NIM : P07120118095

Prodi : D3 Keperawatan 2A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN D-III KEPERAWATAN
TAHUN 2019/2020
BANJARBARU
PENDIDIKAN KESEHATAN PASIEN DENGAN MASALAH REPRODUKSI

Pengertian Pendidikan Kesehatan


Segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu,
kelompok/ masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
pendidikan atau promosi kesehatan

Hakekat Pendidikan Kesehatan


1. Salah satu bentuk pemecahan masalah kesehatan dengan pendekatan pendidikan.
2. Suatu usaha untuk membantu individu, keluarga/masyarakat dalam meningkatkan
kemampuan/ perilaku untuk mencapai kesehatan secara optimal.
3. Di dalam pendidikan terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, perubahan kearah
yang lebih baik, lebih dewasa, lebih matang pada diri individu, keluarga, kelompok,
masyarakat.
4. Salah satu kompetensi yang dituntut dari tenaga keperawatan.
5. Salah satu peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap pemberian askep.

Unsur-Unsur Pendidikan Kesehatan


Input  Proses  Output
1. Input (Sasaran Pendidikan : individu, kelompok, masyarakat dan pendidik atau
pendidikan)
2. Proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain)
3. Output (melakukan apa yang diharapkan)

Faktor – faktor yang mempengaruhi pendidikan kesehatan


Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar pendidikan kesehatan dapat
mencapai sasaran yaitu :
a. Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang
diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya,
semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya.
b. Tingkat Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam
menerima informasi baru.
c. Adat Istiadat
Masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap adat istiadat sebagai
sesuatu yang tidak boleh diabaikan.
d. Kepercayaan Masyarakat
Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-orang yang
sudah mereka kenal, karena sudah ada kepercayaan masyarakat dengan penyampai
informasi.
e. Ketersediaan waktu di masyarakat
Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas masyarakat untuk
menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan.

Pengertian Kesehatan Reproduksi


adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh, yang tidak semata-
mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem
reproduksi, serta fungsi dan prosesnya.

Tujuan Pendidikan Kesehatan Reproduksi


Untuk memberikan informasi/pengetahuan tentang reproduksi. Sehingga dapat
mengetahui fungsi organ reproduksi yang mengalami perubahan secara fisik dan juga
perubahan psikologis sesuai dengan kehidupan di lingkungan sosial budayanya.

Tugas perawat pada Fase-fase perubahan perilaku kesehatan :


1. Fase pre kontemplasi
Klien tidak memiliki kesadaran untuk berubah. Promosi kesehatan pada fase ini
difokuskan pada peningkatan kesadaran terhadap perilaku tidak sehat.
2. Fase mulai terjadi perubahan perilaku
Klien sudah memiliki motivasi untuk berubah. Mendorong klien kearah perubahan
merupakan tindakan yang sesuai.
3. Fase Komitmen
Klien memiliki niat serius untuk berubah. Pada fase ini petugas membantu
menerjemahkan niat menjadi rencana tindakan, strategi mengatasi masalah dan
mengidentifikasi sumber-sumber yang mendukung. Buat jadwal perubahan perilaku
dan review kemajuan secara periodik.
4. Fase Tindakan
Klien mengubah perilakunya. Dukungan selama fase ini dapat berupa konsultasi
teratur, kelompok pendukung melalui teman, keluarga, telpon.
5. Fase Maintenens
Klien berusaha menjaga perilaku barunya. Strategi koping yang telah diidentifikasi
sebelumnya sangat diperlukan. Dukungan yang berkelanjutan hal yang vital karena
sebagian besar klien gagal pada awal fase ini.
6. Fase Relaps
Klien kembali ke perilaku lamanya. Petugas kesehatan harus mengidentifikasi alasan
terjadinya relaps dan mengarahkan lagi ke fase kontemplasi. Rata-rata perokok
memerlukan 3 kali siklus sebelum berhasil berubah perilakunya.
7. Fase Keluar
Fase dimana perubahan perilaku kesehatan telah terjadi dan dapat dijaga
kelanjutannya.

Cara menjaga kesehatan alat reproduksi wanita :


1. Disarankan agar kaum wanita membersihkan bagian luar vagina setelah buang air kecil
atau air besar, sebaiknya menggunakan air bersih dengan arah dari depan ke belakang.
2. Ketika haid atau menstruasi, anda disarankan sering mengganti pembalut terutama
pada hari-hari yang banyak darah. Ini karena darah merupakan media yang paling
sesuai untuk kuman berkembangbiak.
3. Hindari douching, yaitu memasukan jari atau ejakulasi ke dalam vagina dengan tujuan
membersihkan bagian dalam vagina, karena memicu iritasi.
4. Hindari menggunakan sabun pembersih vagina karena dapat menimbulkan efek
samping dan mangubah PH vagina, menyebabkan kekeringan, iritasi dan akan menjadi
gatal.
5. Lakukan pembersihan dengan menggunakan air pada alat kelamin baik itu suami
ataupun istri ketika akan dan setelah melakukan hubungan badan untuk menjamin
kesehatan yang optimal.
6. Lakukan buang air kecil setelah setengah jam sesudah hubungan seksual agar
mengurangi resiko infeksi pada kandung kemih.
7. Ganti celana dalam minimal 2 kali sehari, dan apabila anda mengalami
keputihan/celana basah segera ganti.
8. Periksakanlah keputihan anda jika warna dari keputihan tidak normal, keputihan yang
terjadi di luar waktu-waktu /hari sebelum haid, ketika mengalami gairah hubungan
seksual, kehamilan dan klimakterium atau setelah menopause disertai bau tidak sedap,
warna yang kuning atau kehijau-hijauan dan rasa gatal yang berlebihan

Pendidikan Kesehatan Mencegah Kanker Serviks


1. Jalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang
cukup nutrisi dan bergizi
2. Selalu menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan
3. Hindari pembersihan bagian genital dengan air yang kotor
4. Jika anda perokok, segera hentikan kebiasaan buruk ini
5. Hindari berhubungan intim saat usia dini
6. Selalu setia kepada pasangan anda, jangan bergonta-ganti
apalagi diikuti dengan hubungan intim.
7. Lakukan pemeriksaan pap smear minimal lakukan selama 2
tahun sekali, khususnya bagi yang telah aktif melakukan hubungan intim
8. Jika anda belum pernah melakukan hubungan intim, ada
baiknya melakukan vaksinasi HPV
9. Perbanyaklah konsumsi makanan sayuran yang kandungan
beta karotennya cukup banyak, konsumsi vitamin c dan e.

Tindakan guna mengurangi risiko kanker


1. Tidak merokok
2. Menghindari sengatan sinar matahari
3. Mengikuti pemeriksaan massal penyakit kanker jika ada kesempatan
4. Memakan makanan sehat
5. Membatasi konsumsi minuman beralkohol
6. Memperhatikan peraturan keselamatan di tempat kerja dimana berhadapan dengan
bahan kimia, radiasi, dan bahaya lainnya dapat meningkatkan resiko terkena kanker.

Solusi bagi Penderita Kanker Serviks


1. Pencegahan primer
Mencakup edukasi untuk mengurangi perilaku seksual berisiko tinggi seperti
berhubungan seksual dengan banyak pasangan, menikah di usia dini, melahirkan anak
di usia muda, dan merokok, Vaksin HPV.
2. Pencegahan sekunder
Mencakup deteksi dini dan tatalaksana lesi prekanker yang sangat sederhana, mudah,
dan efektif. Kata kuncinya adalah cakupan skrining massal untuk mendeteksi lesi pre
kanker. seperti Pap smear dan inspeksi visual dengan asam asetat (IVA). Tes Pap
smear tetap menjadi standard utama.
3. Pencegahan tersier
Seperti tatalaksana untuk kanker seperti terapi bedah dan radiasi. Pemilihannya
tergantung pada stadium kanker.
KANKER PAYUDARA
Dampaknya bisa Keletihan
PenKes:
1. Anjurkan pada pasien untuk mempertahankan pola tidur/ aktivitas atau istirahat
yang normal.
2. Anjurkan pada pasien untuk melakukan kegiatan yang ringan pada siang hari.
3. Bantu pasien dalam melakukan kegiatan aktivitas sehari-hari.
4. penuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat.

Dampak lainnya kerusakan kulit


PenKes:
1. Gunakan tempat tidur dengan linen yang rata.
2. Jaga linen tempat tidur agar tetap bersih dan kering.
3. Berikan pelembab pada kulit.
4. Bantu pasien untuk melakukan higyene perseorangan secara teratur.
5. Beri obat topikal anti pruritus/konsul dokter.
6. Anjurkan pasien untuk melakukan ambulasi atau mobilisasi sesuai kemampuan
selama dalam perawatan.

Kurang pengetahuan tentang terapi radiasi pada kanker payudara


PenKes:
1. Beritahu pasien dan keluarga mengenai kapan pengobatan tersebut akan di lakukan.
2. Jelaskan pada pasien hal yang bisa terjadi akibat radiasi yaitu: rambut rontok, kulit
menjadi lebih hitam (pada lokasi penyinaran) dan limfedema.
3. Instruksikan pasien dan keluarga tentang hal yang dapat di lakukan untuk mengatasi
hal tersebut.
4. Berikan informasi tersebut secara tertulis.
5. Anjurkan pada pasien untuk tidak mengkonsumsi obat yang di jual secara bebas
kecuali atas petunjuk dokter.
Kemoterapi
Kemoterapi merupakan salah satu jenis pengobatan yang digunakan untuk
menghancurkan sel kanker yang berbahaya bagi tubuh. Cara kerjanya adalah dengan
menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker yang berkembang dan membelah
diri dengan cepat. Tergantung kepada jenis kanker dan sudah sampai di stadium berapa.
Adapun manfaat kemoterapi, yaitu:
1. Meringankan gejala
2. Kemoterapi dapat memperkecil tumor yang mengakibatkan rasa sakit.
3. Mengendalikan
4. Kemoterapi dapat mencegah penyebaran, memperlambat pertumbuhan, sekaligus
menghancurkan sel kanker yang berkembang ke bagian tubuh yang lain.
5. Menyembuhkan
6. Kemoterapi dapat menghancurkan semua sel kanker hingga sempurna dan ini
mencegah kekambuhan atau berkembangnya kanker di dalam tubuh kembali.
Hanya saja, kemoterapi juga dapat memengaruhi sel sehat yang secara normal
membelah diri dengan cepat, misalnya sel pada kulit, usus, serta rambut. Kerusakan pada
sel sehat itu yang dapat mengakibatkan efek samping. Namun, hal ini umumnya akan
segera menghilang setelah pengobatan kemoterapi selesai.
Kemoterapi terkadang dilakukan sebagai satu-satunya upaya penyembuhan kanker.
Namun sering kali kemoterapi dilakukan bersama-sama dengan tindakan operasi, terapi
radiasi, atau terapi biologis lain. Umumnya, kemoterapi dilakukan pada saat:
1. Sebelum operasi atau terapi radiasi, agar ukuran tumor menjadi lebih kecil.
2. Setelah operasi atau terapi radiasi, untuk menghancurkan sel kanker yang tersisa.
3. Saat dilakukan terapi radiasi dan terapi biologis, untuk memaksimalkan efeknya.
4. Mencegah kembalinya pertumbuhan sel kanker atau penyebaran (metastasis) ke bagian
tubuh lain.
Cara pengobatan kemoterapi yang dilakukan tergantung kepada jenis kanker yang diderita,
terdiri dari:
1. Topikal
Melalui krim yang dioleskan pada kulit.
2. Oral
Kemoterapi dalam bentuk pil, kapsul, atau cairan yang diminum.
3. Suntik
Diberikan melalui suntikan pada otot atau lapisan lemak, misalnya di lengan, paha,
atau perut.
4. Intraperitoneal (IP)
Kemoterapi langsung diberikan melalui prosedur operasi atau lewat selang khusus ke
dalam rongga perut di mana terdapat usus, hati, dan lambung.
5. Intraarteri (IA)
Kemoterapi langsung dimasukkan ke dalam arteri yang menyalurkan darah ke kanker.
6. Intravena (IV)
Kemoterapi langsung dimasukkan ke pembuluh darah vena.

Efek samping kemoterapi muncul karena obat-obatan tersebut tidak memiliki


kemampuan membedakan sel kanker yang berkembang pesat secara abnormal dengan sel
sehat yang secara normal juga memiliki perkembangan pesat. Misalnya sel darah, sel kulit,
serta sel-sel yang ada di dalam perut akan mengalami efek negatif akibat kemoterapi.
Berikut adalah efek samping yang bisa terjadi akibat kemoterapi:
1) Rambut rontok.
2) Nyeri.
3) Kehilangan nafsu makan.
4) Mulut terasa asam atau pahit.
5) Mual dan muntah.
6) Sesak napas dan kelainan detak jantung akibat anemia.Kulit kering dan terasa perih.
7) Pendarahan seperti mudah memar, gusi berdarah, dan mimisan.
8) Sering terkena infeksi.
9) Sulit tidur.
10) Gangguan psikologis seperti depresi, stres, dan cemas.
11) Gairah seksual menurun dan gangguan kesuburan (infertiltas).
12) Rasa lelah dan lemah sepanjang hari.
13) Konstipasi atau diare.
14) Sariawan.
Yang penting untuk diketahui, efek samping kemoterapi tersebut akan segera hilang setelah
pengobatan selesai.

Selain itu, efek kemoterapi tidak akan menimbulkan akibat yang berbahaya bagi
kesehatan. Meski pada beberapa kasus, efek samping kemoterapi bisa lebih serius
dibandingkan yang lain. Misalnya tingkat sel darah putih yang menurun dengan cepat
sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi.
Sedapat mungkin hindari diri Anda dari orang-orang yang sakit atau terkena infeksi
selama menjalani kemoterapi. Jika mengalami gejala seperti demam, diare, muntah-
muntah, sulit bernapas, sakit dada atau pendarahan saat menjalani kemoterapi, segera temui
dokter.

PenKes Bagi Pasien yang Kemoterapi


1. Anda harus makan makanan bergizi. Protein yang tinggi seperti telur: untuk
meningkatkan albumin dan leukosit
2. Banyak makan buah-buahan. Karena sifat obat kemoterapi adalah panas, jadi
banyak makan buah-buahan akan membantu anda untuk BAB.
3. Makan makanan yang berfungsi untuk mengurangi efek samping kemoterapi.
trombosit turun jadi harus sering makan makanan yang dapat menambah trombosit
(jus jambu merah atau rebusan daun singkong)
4. Banyak makan sarang burung/protein sejenisnya. Makan sarang burung mitosnya
dapat meningkatkan kondisi badan.
5. Kontak dokter pada kondisi darurat.

Terapi Radiasi (Radioterapi)


yaitu suatu jenis pengobatan yang menggunakan atau memanfaatkan sinar pengion
(sinar-X, sinar-Gamma) dan partikel lain (neutron, proton, dll) untuk mematikan sel-sel
kanker tanpa akibat fatal pada jaringan sehat disekitarnya. Terapi radiasi ini akan
mematikan sel-sel kanker jika mencapai dosis tertentu.
Tahap selanjutnya, akan dilakukan penggambaran lokasi penyinaran atau sering
disebut simulator kepada Anda. Sebelum dilakukan simulator, terkadang diperlukan
pembuatan masker/topeng sebagai alat fiksasi, agar selama radiasi Anda tidak akan
bergerak. Penggunakan masker ini penting agar daerah yang disinar selalu tetap dan tepat
setiap harinya sesuai dengan pada saat disimulator.
Kemudian dibuat tanda dengan tinta dikulit pada daerah yang akan diradiasi. Tanda
tersebut dibuat sedemikian rupa dan tidak boleh dihapus selama dan sampai terapi radiasi
selesai diberikan.
Setelah persiapan selesai, pasien masih harus menunggu beberapa hari sebelum
radiasi dimulai, karena hasil simulator akan dikirim ke ahli fisika medik untuk dihitung dan
dilakukan kalkulasi dosis serta arah penyinaran. 
Pasien diharuskan diam selama pengobatan berlangsung. Dokter dan radiografer
dari ruang monitor akan mengamati melalui monitor dan pasien dapat berkomunikasi
dengan mereka melalui intercom.
  Selama menjalani radiasi, pasien tidak akan melihat atau merasakan adanya sinar
sehingga tidak akan ada rasa sakit atau rasa tidak nyaman. Selama radiasi, setiap lima kali
sinar, pasien diwajibkan kontrol ke dokter untuk mengevaluasi hasil penyinaran dan efek
samping radiasi. Setelah pengobatan radiasi selesai, pasien tetap diwajibkan kontrol berkala
ke dokter.
Pada kebanyakan tipe kanker, radiasi biasanya diberikan dalam dosis terbagi, 5 hari
berturut-turut (Senin s.d. Jum'at), sehari sekali, kurang lebih selama 6-7 minggu. Besaran
dosis total yang diberikan tergantung dari tujuan radiasi (kuratif atau paliatif) dan jenis
histopatotoginya. Dosis kuratif umumnya 25 - 30 kali, diberikan 5 kali dalam satu minggu
(Senin s.d. Jumat), dengan dosis perkali yang diberikan : 1,8 - 2 Gy. Dosis paliatif
umumnya 5-20 kali, dengan dosis perkali yang diberikan 2-5 Gy. Umumnya sekali radiasi
membutuhkan waktu kurang lebih 15-30 menit mulai pasien masuk ke ruang radiasi, saat
penyinaran, sampai pasien kembali ke luar ruang radiasi.
Efek Samping
1. Efek samping lokal : perubahan kulit di area radiasi pasti terjadi, tergantung dari
kepekaan masing-masing pasien. Rambut rontok (bila radiasi daerah kepala), nyeri
ketika kencing (apabila radiasi daerah perut), kerongkongan kering, air liur kental,
sariawan, perubahan pengecapan, sakit menelan (apabila radiasi daerah kepala/leher).
2. Efek samping sistemik : seperti kelelahan, perubahan sel darah tepi, demam (apabila
daerah otak yang mendapat radiasi), sakit kepala, pusing, mual, muntah, diare.
Efek-efek samping tersebut akan menghilang dengan berjalannya waktu, dan sifatnya
sangat individual.
 
Beberapa hal yang patut menjadi catalan selama menerima terapi radiasi antara
lain: 
1. Datang tepat waktu sesuai perjanjian.
2. Istirahat cukup bila merasa lelah.
3. Makan dan minum yang cukup sesuai anjuran.

Beberapa hal yang tidak boleh dilakukan selama menjalani terapi radiasi: 
1. Mengubah/menghapus tanda di area radiasi. 
2. Menggunakan sabun / deodorant / parfum / make up pada area radiasi karena bisa
menghapus tanda (tanda tidak boleh dibersihkan dengan air atau bahan dasar lain).
3. Memakai pakaian sempit/pakaian yang tidak menyerap keringat. 
4. Terkena sinar matahari langsung/berlebih. 
5. Mengompres di area radiasi dengan kompres air panas/dingin. 
6. Mengunakan obat-obat tanpa sepengetahuan dokter. 
7. Memakai salep/krim/obat-obatan pembersih luka di area radiasi. 
8. Merokok atau minum-minuman beralkohol. 
9. Makan makanan yang mengandung penyedap rasa, dibakar/panggang, dan atau diasap
langsung.

Hal-hal yang harus dilakukan selama penyinaran misalnya:


1. Menjaga agar kulit tetap kering, tidak boleh lembab.
2. Menggunakan salep yang dianjurkan dokter Onkologi Radiasi. 

Jika daerah kepala-leher yang diradiasi, Anda dapat melakukan hal-hal seperti di
bawah ini: 
1. Menjaga kebersihan rongga mulut selama dan setelah pengobatan dengan radiasi. 
2. Perawatan gigi dan gusi oleh dokter gigi sebelum, selama, dan sesudah terapi radiasi. 
3. Kumur-kumur sesering mungkin dengan obat kumur/air garam/ rebusan daun sirih. 
4. Sikat gigi dengan sikat gigi lembut 2-3 kali sehari dan menggunakan pasta gigi untuk
gigi sensitif yang mengandung fluoride.  
5. Memperhatikan nutrisi, sesuai dengan diet yang dianjurkan, variasi makanan tinggi
kalori dan tinggi protein seperti tempe, tahu telur, ikan, daging, susu, sayuran, buah
yang tidak asam, minum vitamin yang diberikan dokter, dan cukup istirahat. Jika nyeri
menelan, penyajian makanan diubah : diblender, dibuat pudding. Makan dengan porsi
kecil, tetapi sering.
6. Menggunakan payung/topi bila berada di luar saat siang hari untuk menghindari
paparan sinar matahari yang berlebihan. 

Jika daerah perut yang radiasi, Anda dapat melakukan hal-hal seperti di bawah ini: 
Tetap harus memperhatikan nutrisi, hindari makanan yang merangsang (cabai,
buah-buahan yang membentuk gas), dan minum banyak air.
Apabila area radiasi di pantat, maka setelah Buang Air Besar/Buang Air Kecil
segera dibersihkan dan dikeringkan dengan tissue/kain yang lembut

Referensi lain:
https://www.alodokter.com/perawatan-kemoterapi-dan-efek-sampingnya
http://digilib.unila.ac.id/2443/10/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai