Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Pada saat ini, keluarga berencana telah dikenal hampir diseluruh dunia.

Dinegara-negara maju, keluarga berencana bukan lagi merupakan suatu program

atau gagasan, melainkan telah merupakan falsafah hidup masyrakatnya. Namun,

di Negara-negara sedang berkembang, keluarga berencana masih merupakan

program yang pelaksanaanya harus terus ditingkatkan.(Rustam,2013)

Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika

kependudukan manusia. Meliputi didalamnya ukuran, sturuktur, dan distribusi

penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat

kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat

merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan

criteria sperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas

tetentu.(Niken,2010)

Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu daerah dalam suatu

waktu/ jangka waktu tertentu. Penduduk dipelajari oleh ilmu kependudukan, fokus

perhatian demografi adalah perubahan beserta komposisi dan distribusi

pendukung.dinamika penduduk merupakan perubahan kependudukan untuk suatu

daerah tertentu dari waktu ke waktu. (Sri, 2016)

Cakupan peserta KB baru dan KB aktif di indonesia pada tahun 2014

dengan jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak 47.019.002. peserta KB baru

sebesar 7.761.961 (16,15%) meliputi suntik sebanyak 3.855.254 (49,67%), pil KB

sebanyak 1.951.252 (25,14%), kondom sebanyak 441.141 (5,68%), implant


sebanyak 826.627(10,65%), IUD (intra uterine device ) sebanyak

555.241(7,15%), metode operasi wanita (MOW) sebanyak 116.384(1,5%),

metode operasi pria (MOP) sebanyak 16.062(0,2%). Sedangkan peserta KB aktif

sebanyak 35.202.908 meliputi IUD sebanyak 3.896.081 (11,07%), MOW

sebanyak 1.238.749(3,52%), MOP sebanyak 241.642(0,69%), implant sebanyak

3.680.816(10,46%), kondom sebanyak 1.110.341(3,15%), suntikan sebanyak

16.734.917 (47,54%) dan pil KB sebanyak 8.300.362(29,58%). (Depkes RI,2014)

Pada tahun 1994 diselenggarakan Konfrensi Internasional Kependudukan

dan Pembangunan (International Conference on Population and Development,

ICPD) disponsori oleh PBB dikairo-mesir tahun 1994, dihadiri oleh 11.000

perwakilan dari 180 negara. Konfrensi tersebut melahirkan kebijakan baru tentang

pembangunan dan kependudukan. (Maria, 2013)

Program aksi 20 tahun, bagi tiap Negara yaitu : meningkatkan status

kesehatan, pendidikan dan hak-hak individu khususnya bagi perempuan dan anak-

anak, mengintegrasikan program keluarga berencana kedalam agenda kesehatan

perempuan yang lebih luas. (Maria, 2013)

Bagian yang terpenting dalam program tersebut adalah penyediaaan pelayanan

kesehatan reproduksi menyeluruh, yang memadukan KB, pelayanan kehamilan

dan persalinan yang aman, pencegahan dan pengobatan IMS termasuk HIV,

informasi dan konseling seksualitas, penghapusan bentuk-bentiuk kekerasan pada

perempuan. (Maria, 2013)

Pencegahan kematian dan kesakitan ibu merupakan alasan utama

diperlukannnya pelayanan keluarga berencana. Masih banyak alasan lain,

misalnya membebaskan wanita dari rasa khawatir terhadap terjadinya kehamilan


yang tidak diinginkan, terjadinya gangguan fisik atau psikologik akibat tindakan

abortus yang tidak aman, serta tuntutan perkembangan social tehadap peningkatan

status perempuan di masyarakat.(BKKBN,2011)

Banyak perempuan mengalami kesulitan di dalam menentukkan pilihan jenis

kontrasepsi. Hal ini tidak hanya kerena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi

juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode

kontrasepsi tersebut. Berbagai faktor harus dipertimbangkan, termasuk status

kesehatan, efek samping potensial, konsekuensi kegagalan atau kehamilan yang

tidak diinginkan, besar keluarga yang direncanakan, persetujuan pasangan, bahkan

norma budaya lingkungan dan orangtua. untuk ini semua konseling merupakan

bagian integral yang sangat penting dalam pelayanan keluarga berencana.

(BKKBN,2011)

1.1 Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan

sesuai dengan teori yang sudah dipelajari dan kebutuhan ibu pada asuhan

kebidanan keluarga berencana di Klinik Heni Kasih.

2. Tujuan Khusus

1. Dapat melakukan pengkajian terhadap Ny.L secara baik dan benar di

Klinik Heni Kasih

2. Dapat menegakkan diagnosa secara tepat pada Ny.L secara baik dan

benar di Klinik Heni Kasih

3. Dapat melakukan antisipasi masalah yang mungkin terjadi pada Ny.L

secara baik dan benar di Klinik Heni Kasih


4. Dapat menentukan tindakan segera jika dibutuhkan pada Ny.L secara

baik dan benar di Klinik Heni Kasih

5. Dapat melakukan perencanaan pada Ny.L secara baik dan benar di Klinik

Heni Kasih .

6. Dapat melakukan pelaksanaan tindakan pada Ny.L secara baik dan benar

di Klinik Heni Kasih

7. Dapat mengevaluasi tindakan yang diberikan pada Ny.L secara baik dan

benar di Klinik Heni Kasih

1.3 Manfaat

1. Bagi Penulis

Bagi penulis ini berguna untuk menambah wawasan dan kesempatan

penerapan ilmu yang telah diperoleh penulis selama perkuliahan tentang

Asuhan kebidanan yaitu pada keluarga berencana.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan masukan atau informasi untuk penambahan ilmu

pengetahuan serta acuan dengan pengembangan ilmu kebidanan yang

berkaitan dengan Asuhan kebidanan yaitu pada keluarga berencana.

3. Bagi Klinik

Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan serta

kemampuan keterampilan dalam mengenai asuhan kebidanan yaitu pada

keluarga berencana.

4. Bagi Masyarakat/PUS
Bagi masyarakat dan PUS sebagai sumber informasi ubtuk meningkatkan

pengetahuan dan wawasan ibu serta masyarakat tentang alat kontrasepsi

implant.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.5 KELUARGA BERENCANA (KB)

2.5.1 Defenisi

Program keluarga berencana menurut UU No 10 tahun 1992 (tentang

perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya

peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia

perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanaa keluarga,

peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

2.5.2 Jenis-jenis KB

1. METODE KONTRASEPSI SEDERHANA TANPA ALAT

a. Metode KB sederhana

Adalah metode KB yang digunakan tanpa bantuan orang lain.

Yang termasuk metode KB sederhana adalah kondom, pantang berkala,

senggama terputus, dan spermisida. Metode sederhana akan lebih efektif

bila penggunaanya diperhitungkan dengan massa subur.

b. Metode Alamiah

1. Metode kalender/metode Ritmik (OGINO-KNAUSS)

Adalah metode yang digunakan berdasarkan masa subur dimana

harus menghindari hubungan seksual tanpa perlindungan kontrasepsi

pada haro ke-8-19 siklus menstruasinya.

Dasar: ovulasinya umumnya terjadi pada hari ke-15 sebelum haid

berikutnya, tetapi dapat pula terjadinya 12-16 hari sebelum haid yang

akan datang.
Keuntungan metode kelender:

1. Keuntungan kontraseptif:

a. Dapat digunakan untuk mencegah atau mendapatkan kehamilan

b. Tanpa resiko kesehatan yang berkaitan dengan metodenya

c. Tanpa efek samping sitematik

d. Murah

2. Keuntungan Non-Kontraseptif

a. Pengetahuan meningkatkan tentang sistem reproduksi.

b. Hindari persetubuhan selama fase kesuburan dari siklus haid

dimana kemungkinan hamil sangat besar.

c. Kemungkinan hubungan yang lebih dekat diantara pasangan.

d. Keterlibatan pihal laki-laki meningkatkan dalam perencanaan

keluarga.

Keterbatasan/kekurangan metode kelender :

3. Diperlukan banyak pelatihan untuk bisa

menggunakannya dengan benar.

4. Memerlukan penahanan nafsu selama fase

kesuburan untuk menghindari kehamilan.

2. Metode Suhu Basal Badan (THERMAL)

Suatu kontrasepsi yang dilakukan dengan mengukur suhu tubuh

untuk mengetahui suhu tubuh basal, untuk menentukan masa ovulasi.

Metode suhu basal tubuh mendeteksi kapan ovulasi terjadi. Peningkatan

suhu basal 0,2-0,5º C pada waktu ovulasi. Peningkatan suhu badan basal
mulai 1-2 hari setelah dan disebabkan oleh peningkatan kadar hormone

progesterone.

Keuntungan metode suhu Basal:

a. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasangan terhadap masa

subur.

b. Membantu wanita yang mengalami siklus tidak teratur dengan cara

mendeteksi ovulasi

c. Dapat membantu menunjukkan perubahan tubuh lain selain lender

serviks.

d. Berada dalam kendali wanita

e. Dapat digunakan untuk mencegah atau meningkatkan kehamilan.

Kekurangan metode Suhu Basal:

a. Membutuhkan motivasi.

b. Perlu diajarkan oleh spesialis keluarga berncana alami.

c. Suhu tubuh basak dipengaruhi oleh penyakit, kurang tidur,

stress/tekanan emosional, alcohol,penggunaan sedatifa, imunisasi,

iklim, dan gangguan saluran cerna.

d. Apabila suhu tubuh tidak diukur pada sekitar waktu yang sama setiap

hari inimkan menyebabkan ketidakakuratan suhu tubuh basal.

e. Tidak menderteksikan permulaan masa subur sehingga mempersukit

untuk mencapai kehamilan.


f. Membutuhkan masa pantang yang panjang/lama, karena ini hanya

mendeteksi masa pasca ovulasi sehingga abstinen sudah harus

dilakukan pada masa pra ovulasi.

3. Metode Lendir Cervic (Metode Ovulasi Billing/MOB)

Metode kontrasepsi dengan menghubungkan pengawasan terhadap

perubahan lender serviks wanita yang dapat dideteksi di vulva.

Perubahan siklus dari lendir servik yang terjadi karena perubahan kadar

estrogen. Perubahan pola tersebut antara lain:

a. Hari-hari kering:

Setelah darah haid bersih, kebanyakan ibu mempunyai 1 sampai

beberapa hari tidak terlihat adanya lendir dan daerah vagina terasa

kering.

b. Hari-hari subur :

Ketika terobservasi adanya lendir sebelum ovulasi. Ibu dianggap

subur ketika terlihat adanya lendir, walaupun jenis lendir yang kental

dan lengket. Lendir subur yang basah dan licin mungkin sudah di

servik.

c. Hari puncak:

Adalah hari terakhir adanya lendir licin, mulur dan ada perasaan

basah.

Keuntungan Metode Lendir Servik :

a. Dalam kendali wanita.

b. Memberikan kesempatan kepada pasanganuntuk menyentih

tubuhnya
c. Meningkatkan kesadaran terhadap perubahan pada tubuh.

d. Memperkirakan lendir yang subur sehungga memungkinkan

kehamilan.

e. Dapat digunakan mencegah kehamilan.

Kerugian / kekurangan Metode Lendir Servik:

a. Membutuhkan komitmen

b. Perlu diajarkan oleh spesialis KB alami.

c. Dapat membutuhkan 2-3 siklus untuk mempelajari metode.

d. Imfeksi vagina dapat menyulitkan identifikasi lendir yang subur

e. Beberapa obat yang digunakan mengobati fli, disebut dapat

menghambat produksi lendir servik

f. Melibatkan sentuhan pada tubuh, yang tidak disukai beberapa

wanita.

g. Membutuhkan pantang.

4. Metode Sympto Thermal

Metode kontrasepsi yang dilakukan dengan mengamati perubahan

lendir dab perubahan suhu badan tubuh. Kombinasi antara bermacam

metode KB alamiah untuk menentukan masa subur / ovulasi.

Keefektivitas Metode Sympto Thermal yaitu angka kegagalan metode

symptom Thermal ini adalah 4,9 – 34,4 kehamilan pada 100 wanita per

tahun.

Keuntungan Metode Sympto Thermal:

a. Untuk pasangan suami istri yang menginginkan kehamilan,

metode ini dapat menentukan hari-hari subur istri sehingga


senggama dapat direncanakan pada saat-saat itu (disarankan

untuk bersenggama selang sehari mulai dari hari ke-9 sampai

suhu basal badab mencapai kenaikan temperature yang khas)

b. Dapat digabungkan dengan metode-metode kontrasepsi lin

misalnya dengan metode barrier.

Kontraindikasi Metode Sypmto Thermal umumnya

merupakan kontraindikasi relatif :

5. Siklus haid yang tidak teratur

6. Riwayat siklus haid yang an-ovulatoir

7. Kurve suhu badan yang tidak teratur

Efek samping dan komplikasi Metode Sympto Thermal langsung

tidak ada. Persoalan timbul bila terjadi kegagalan/kehamilan, karena

ada data-data yang menunjukkan timbulnya kelainan-kelainan jainin

sehubungan dengan terjadinya fertilisasi oleh spermatozoa dan ovum

yang berumur tua/ terlalu matang (overanged / overrive) .

Teknik penggunaan metode symptom Thermal :

8. Klien dapat menentukan masa subur dengan

mengamati suhu tubuh dan lendir serviks.

9. Setelah darah haid berhenti, ibu dapat bersenggama

dimalam hari pada hari kering dengan berselang

sehari dalam masa subur (aturan selang hari

kering/aturan awal).

10. Masa subur mulai ketika ada perasaan basah atau

muncul lendir (aturan awal)


11. Pantang bersenggama sampai hari puncak dan

aturan perubahan suhu telah terjadi

12. Apabila aturan ini tidak mengidentifikasi ahri yang

sama sebagai akhir masa subur, selalu ikutin aturan

paling konservatif, yaitu aturan yang

mengidentifikasi masa subur yang paling panjang.

5. Metode amenohrea laktasi

Adalah kontrasepsi yang mengandalkan air susu ibu ( ASI ) secara

eksklusif, artinya hanya diberikan ASI saja tanpa diberi makanan

tambahan tau minuman apapun. Efektifitasnya metode amenohoe laktasi

tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan I pasca persalinan)

Keuntungan MAL :

a. Keuntungan kontrasepsi

 Segera efektif

 Tidak menggangu senggama

 Tidak ada efek samping secara sistemik

 Tidak perlu pengawasan medic

 Tidak perlu obat atau alat

 Tanpa biaya

b. Keuntungan non-kontrasepsi untuk bayi:

 Mendapat kekebalan pasif (mendapatkan antibody

perlindungan lewat ASI)


 Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk

tumbuh kembang bayi yang optimal

 Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air

susu lain atau formula atau alat minum yang terpakai

c. Keuntungan non-kontrasepsi untuk ibu:

 Mengurangi perdarahan pasca persalinan

 Mengurangi resiko anemia

 Meningkatkan hubungan fisikologik ibu dan bayi

Kerugian /kekurangan/keterbatasan:

 Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera

menyusui dalam 30 menit pasca persalinan

 Mungkin sulit dilaksankan karena kondisi social

 Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus Hepatitis

B/HBV dan HIV/AIDS

6. Metode Coitus interruptus ( senggama terputus )

Dimana senggama diakhiri sebelum terjadinya ejakulasi intra-

vagina. Ejakulasi terjadi jauh dari genetalia ekstern. Efektifitas dari

metode ini bila dilaksankan dengan benar. Bergantung pada kesediaan

pasangan untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya

(angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan pertahun)

efektifitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak

ejakulasi masih melekat pada penis.

Keuntungan metode coitus interruptus :

a. Keuntungan kontrasepsi
 Tidak menggangu produksi ASI

 Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya

 Tidak ada efeksamping

 Dapat digunakan setiap waktu

 Tidak membutuhkan biaya

b. Keuntungan non-kontrasepsi :

 Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga

berencana

 Untuk pasangan yang memungkinkan hubungan lebih

dekat dan pengertian yang sangat dalam

Kerugian atau keterbatasan coitus intrruptus

Memutus kenikmatan berhubungan seksual.

c.Metode sederhana dengan alat

1. Kondom

Adalah suatu selubung atau sarung karet yang terbuat dari

berbagai bahan lateks (karet), plastic(finil), atau bahan alamih

(produksi hewani) yang dipasang pada penis (kondom pria) atau

vagina (kondom wanita) pada saat berhubungan seksual

Cara keja kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma

dan sel telur dengan cara menggemas sperma sehingga sperma

tersebut tidak tercurah kedalam reproduksi perempuan.


Pada beberapa pansangan, pemakaian kondom tidak efektif

karena tidak dipakai secara konsisten. Secara ilmiah di

dapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12

kehamilan per 100 perempuan per tahun.

Keuntunggan:

a. Meberikan perlindungan terhadap PMS

b. Tidak mengganggu kesehatan lien

c. Murah dan dapat dibeli secara umum

d. Tidak perlu pemeriksaan medis

e. Tidak mengganggu produksi asi

f. Mencegah ejakulasi dini

g. Membantu mencegah terjadinya kanker serviks

Kerugian:

a. Angka kegagalan relative tinggi

b. Perlu menghentikan sementara aktivitas dan spontanitas

hubungan seks.

c. Perlu dipakai secara konsisten

d. Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seks

e. Masalah pembuangan kondom bekas

2. Spermiside

Zat-zat kimia yang kerjanya melumpuhkan spermatozoa

didalam vagina sebelum spermatozoa bergerak ke dalam

traktus genetalia interna. Cara kerja menyebabkan selaput sel

sperma pecah, yang akan mengurangi gerak sperma (keaktifan


dan mobilitas) serta kemampuannya untuk membuahi sel

telur.

Kentunggan:

a. Aman

b. Sebagai kontrasepsi penggnanti untuk wanita dengan

kontra indikasi pemakaian pil oral, iud, dan lain-lain

c. Efek pelumasan pada wanita yang mendekat menopause

disamping efek prokteksi terhadap kemungkinan hamil

d. Tidak memerlukan supervisi medik

Keruggian/kekurangan:

a. Angka kegagalan relative tinggi

b. Harus digunakan sebelum senggama

c. Ada wanita yang segan untuk melakukanya karena harus

diletakan dalam-dalam atau tinngi dalam vagina

d. Harus di berikan berulang kali untuk senggama yang

berturut-turut

e. Dapat menimbulakn iritasi atau rasa panas pada beberapa

wanita.

3. Diafragma

Adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks

( karet ) yang dimasukan kedalam vagina sebelum melakukan

hubungan seksual dan menutupi serviks. Cara kerja diafragma

ini menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai

saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopi)


dan sebagai alat tempat spermisisda. Efektivitas sedang (bila

digunakan dengan spermisida angka kegagalan 6-18

kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama

penggunaan).

Keterbatasan :

 Tergantung pengguna (membutuhkan motivasi terus

menerus dan digunakan setiap melakukan hubungan

seksual)

 Pemeriksaan pelvic oleh tenaga pelayanan yang terlatih

(mungkin bukan dokter) dibutuhkan untuk pemasangan

awal serta pemasangan kembali postpartum.

 Berkaitan dengan infeksi saluran kencing pada beberapa

pengguna

 Harus tetap berada ditempatnya selama 6 jam setelah

hubungan seksual

 Suplai harus siap sebelum hubungan seksual terjadi

 Suplai ulang harus dilakukan (spermisida dibutuhkan pada

setiap penggunaan)

4. Kap serviks

Yaitu suatu alat kontrasepsi yang hanya menutupi serviks

saja. Cara kerjanya dengan menahan sperma agar tidak

mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian


atas (uterus dan tuba falopi) dengan cara menutup serviks.

Efektivitas cukup baik, 8,20 per 100 wanita per tahun.

Keterbatasan :

Pemasangan dan pengeluaran lebih sulit Karena letak serviks

yang jauh di dalam vagina.

Indikasi wanita yang :

 Memilih untuk tidak menggunakan metode hormonal atau

yang memnag tidak boleh menggunakannya (misalnya:

para perokok yang usianya diatas 35 tahun)

 Lebih memilih untuk tidak menggunakannya atau

memang tidak boleh menggunakan IUD

 Yang sedang menyusui dan membutuhkan alat

kontrasepsi

d.Kontrasepsi Hormonal

Dimasyarakat metode kontrasepsi hormonal tidaklah asing lagi.

Hamper 70% akseptor KB menggunakan metode kontrasepsi hormonal.

Namun demikian banyak juga eek samping yang dikeluhkan oleh

akseptor KB berkenaan dengan metode kontrasepsi yang dipakainya

akhirnya banyak kejadian akseptor KB yang drop out karena belum

memahami dengan baik bagaimana metode kontrasepsi hormonal

tersebut. Sebagai seorang tenaga kesehatan kita berkewajiban untuk

memberikan pengetahuan yang cukup kepada akseptor sehingga dapat


menurunkan angka kejadian drop out sekaligus memantapkan klien

dalam setiap penggunaan metode kontrasepsi yang dipakainya.

1. Pil Oral Kombinasi

Pil kombinasi merupakan pil kontrasepsi yang berisi hormone

sintetis estrogen dan progeteron. Cara kerja daripada pil ini yaitu

menekan ovulasi, mencegah implantasi, mengentalkan lendir

serviks, pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi ovum akan

terganggu. Efektivitas yinggi, 1 kehamilan /1000 perempuan dalam

tahun pertama penggunaan.

Keuntungan Pil Oral Kombinasi:

 Tidak mengganggu hubungan seksual

 Siklus haid menjadi teratu,(mencegah anemia)

 Dapat digunakan sebagai metode jangka panjang

 Dapat digunakan pada mas remaja hingga menopause

 Mudah dihentikan setiap saat

 Kesuburan cepat kembali setelah penggunaan Pil dihentikan

 Membantu mencegah : kehamilan ektopik, kanker ovarium,

kanker endometrium, kista ovarium, acne,desminorhoe.

Keterbatasan/kekurangan:

 Mahal dan membosankan karena digunakan setiap hari

 Mual, 3 bulan pertama

 Perdarahan bercak atau perdarahan, pada 3 bulan pertama

 Pusing

 Nyeri payudara
 Kenaikan berat badan

 Tidak mencegah PMS

 Tidak boleh menyusui

 Dapat meningkatkan tekanan darah sehingga resiko stroke

2. PIL PROGESTIN

Merupakan pil kontrasepsi yang berisi hormone sisntettis

progesterone. Pil progestin ini memiliki jenis yaitu kemasan dngan

isi 35 pil : 300 ìg levonorgestrel atau 350 ìg noretindron, dan

kemasan dengan isi 28 pil : 75 ìg norgestrel. Cara kerjanya juga

menghambat ovulasi, mencegah implantasi,memperlambat transport

gamet/ovum, luteolysis, dan mengentalkan lendir service yang

kental. Efektivitas dari pil ini sangat efektif 98.5%. penggunaan

jangan sampai muntah, diare, karena kemungkinan terjadinya

kehamilan sangat besar.

Keuntungan dari Pil Progestin:

1. Keuntungan kontraseptif:

 Sangat efektif bila digunakan secara benar

 Tidak menggangu hubungan seksual

 Tidak berpengaruh dalam pemberian ASI

 Segera bisa kembali ke kondisi kesuburan bila dihentikan

 Tidak mengandung estrogen

2. Keuntungan non-kontraseptif

 Bisa mengurangi kram haid

 Bisa menurangi perdarahan haid


 Bisa memperbaiki kondisi anemia

 Member perlindungan terhadap kanker endometrial

 Mengurangi keganasan penyakit payudara

 Mengurangi kehamilan ektopik

 Member perlindungan terhadap beberapa penyebab PID

Kerugian/kekurangan:

 Menyebab perubahan dalam pola perdarahan haid

 Sedikit pertambahan atau pengurangan berat badan bisa

terjadi

 Bergantung pada pemakai (memerlukan motivasi terus-

menerus dan pemakain setiap hari)

 Harus dimakan pada waktu yang sama setiap hari

 Kebiasaan lupa akan menyebabkan kegagalan metode

 Pasokan ulang harus selalu tersedia

 Berinteraksi dengan obat lain, contoh: obata-obatan epilepsy

dan tubercolosae

3. KONTRASEPSI SUNTIKAN / INJEKSI

Suntikan kombinasi merupakan kontrasepsi suntuk yang

berisi hormone sintetis estrogen dan progesteron. Suntikan

kombinasi ini memiliki jenis yaitu 25 mg depo

medrosikprogesteron asetat dan 5 mg estradiol valerat, 50 mg

noretindron enantat dan 5 mg, estradiol varelant. Serta memiliki


mekanisme kerjanya dengan menekan ovulasi, menghambat

transportasi gamet oleh tuba, menghambat mucus serviks

(mencegah penetrasi sperma), menggangu pertumbuhan

endometrium, sehingga menyulitkan proses implantasi.

Keuntungan / manfaat kontrasepsi suntikan kombinasi:

a. Bagi kontrasepsi :

 Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

 Tidak memerlukan pemeriksaan dalam

 Klien tidak perlu menyimpanan obat

 Resiko terhadap kesehatan kecil

 Efek samping sangat kecil

 Jangka panjang

b. Bagi Non-kontrasepsi:

 Mengurangi jumlah perdarahan sehingga mengurangi

anemia

 Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista

ovarium

 Dapat diberikan pada permpuan usia premenopause

 Mencegah kaknker ovarium dan kanker endometrium

 Melindungi klien dari penyakit radang panggul

 Mencegah kanker ovarium dan endometrium

 Mencegah kahamilan ektopik

 Mengurangi nyeri haid

Kerugian kontrasepsi suntikan kombinasi :


 Perubahan pola haid : tidak teratur, perdarahan bercak,

perdarahan sela sampai 10 hari

 Awal pemakaian: mual, pusing, nyeri payudara dan

keluhan ini akan menhilang setelah suntikan kedua

atau ketiga

 Ketergantungan klien pada pelayanan kesehatan. Klien

harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan

suntikan

 Efektivitas turun jika interaksi dengan obat : epilepsi

(fenitoin,barbiturat) dan rifampisin

 Dapat terjadi efek samping yang serius : stroke,

serangan jantung,thrombosis paru

 Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan

infeksi menular seksual

 Kemungkinan terlambatnya pemuliahan kesuburan

setelah penghentian pemakaian

 Penambah berat badan

4. IMPLAN

Salah satu jenis alat kontrasepsi yang berupa susuk yang

terbuat dari sejenis karet silastik yang berisi hormon, dipasang

pada lengan atas. Implan juga dikenal dengan 2 macam yaitu:


a. Non Biodegradable Implant dengan ciri-ciri berikut:

1. Norplant (6 “kasus”), berisi hormone levonogrestel, daya

kerja 5 tahun.

2. Norplant -2 (2 batang), berisi hormon levonogrestel, daya

kerja 3 tahun.

3. Satu batang, berisi hormon ST-1435, daya kerja 2 tahun,

rencana siap pakai : tahun 2000.

4. Satu batang, berisi hormon 3-keto desogesterin daya kerja

2,5-4 tahun. Sedangkan Non Biodegradable Impalant

dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

1. Norplant : dipakai sejak tahun 1987, terdiri dari 6 “kapsul”

kosong silastic (karet silicone) yang didisi dengan hormon

levonorgestrel dan ujung-ujung kapsul ditutup dengan

silastic adhesive. Tiap “kapsul” mempunyai panjang 34 mm,

diameter 2,4 mm, berisi 36 mg levonorgestrel, serta

mempunyai cirri sangat efektif dalam mencegah kehamilan

untuk lima tahun. Saat ini Norplant yang paling banyak

dipakai.

2. Norplant -2 : dipakai sejak tahun 1987, terdiri dari dua

batang silastic yang padat, dengan panjang tiap batang 44

mm. dengan masing-masing batang diisi dengan 70 mg

levonorgestre didalam matriks batangnya. Ciri norplan -2

dalah sangat efektif untuk mencegah kehamilan 3 tahun.

b. Biodegrodable Implant: 2 yaitu


1. Carpronor, suatu “kapsul” polymer yang berisi levonorgestrel, suatu

kapsul biodegradable yang mengandung levonorgestrel yang dilarutkan

dalam minyak ethyl-aleate dengan diameter “kapsul” <0,24 cm dan

panjang “kapsul” yang teliti terdiri dari 2 ukuran, yaitu :

 2,5 cm : berisi 16 mg levorgestrel, melepaskan 20

mcg hormonnya/hari

 4 cm : berisi 25 mg levonorgestrel, melepaskan 30-

50 mcg hormonnya/hari.

Cara kerja KB Implant ini dapat menghambat ovulasi, perubahan

lendir serviks menjadi kental dan sedikit, dan menghambat perkembangan

siklis dari endometrium.

Keuntungan dari KB IMPLANT:

a. Cocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan

obat yang mengandung estrogen

b. Dapat digunakan untuk jangka waktu panjang 5 tahun

dan bersifat reversible

c. Efek kontraseptif segera berakhir setelah implantnya

dikeluarkan

d. Perdarahan terjadi lebih ringan, tidak menaikkan darah

e. Resiko terjadinya kehamilan ektropi lebih kecil jia

dibandingkan dengan pemakaian alat kontrasepsi

dalam rahim

Kerugian KB IMPLANT:
a. Susuk KB / implant harus dipasang dan diangkat oleh

petugas kesehatan yang terlaatih

b. Lebih mahal

c. Sering timbul perubahan pola haid

d. Akseptor tidak dapat mengehntikan implant

sekehendaknya sendiri

e. Beberapa orang wanita mungkin segan untuk

menggunakannya karena kurang mengenalnya.

Kontra indikasi :

a. Kehamilan atau disangka hamil

b. Penderita penyakit hati akut

c. Kanker payudara

d. Kelainan jiwa

e. Penyakit jangtung, hipertensi,diabetes mellitus

f. Penyakit terombo emboli

g. Riwayat kehamilan ektropik

Indikasi KB IMPLANT:

a. Wanita-wanita yang ingin memakai kontrasepsi untuk

jangka waktu yang lama tetapu tidak tersedia

menjalani kontap/ menggunakan AKDR

b. Wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang

mengandung estrogen.

Efektifitas KB IMPLANT:
a. Angka kegagalan Norplant < 1 per 100 wanita per

tahun dalam 5 tahun pertama.

b. Efektivitas norplant berkurang sedikit setelah sedikit

setelah 5 tahu, dan pada tahun ke 6 kira-kira 2,5-3%

akspeptor menjadi hamil.

Efek samping KB Implant:

a. Amenorrhea

b. Perdarahan bercak (spotting) ringan

c. Pertambahan atau kehilangan berat badan (perubahan

nafsu makan)

d. Ekspulsi

e. Imfeksi pada daerah insersi

Waktu pemasangan:

a. Sewaktu haid berlangsung.

b. Setiap saat asal diyakini klien tidak hamil

c. Bila menyusui 6 minggu-6 bulan pasca salin

d. Saat diganti dari metode yang lain

e. Pasca keguguran.

2. ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)


AKDR adalah suatu alat atau benda yang dumasukkan kedalam

rahim yang sangat efeltif, reversible dan berjangka panjang, dapat dipakai

oleh semua perempuan usia reproduktif.

Jenis-jenis AKDR :

1. AKDR Non-hormonal:

 Menurut bentuknya AKDR dibagi menjadi2:

a. Bentuk terbuka (oven device) misalnya: lippesloop,CUT,Cu-7.

Marguiles, spring coil, multiload, Nova-T

b. Bentuk tertutup (Closed device) misalnya: Ota-Ring, Atigon, dan

Graten Berg Ring.

 Menurut Tambahan atau Metal

a. Medicated IUD misalnya: Cu T200 (daya kerja 3 tahun),Cu T

220 (daya kerja 3 tahun), Cu T 300 (daya kerja 3 tahun), Cu T

380 A (daya kerja 8 tahun), Cu-7, Nova T (daya kerja 5 tahun),

ML-Cu 375 (daya kerja 3 tahun). Pada jenis Medicated IUD

angka yang tertera dibelaknag IUD menunjukkan luasnya kawat

halus tembaga yang ditambahkan, misalnya Cu T 220 berarti

tembaga adalah 200 mm2. Cara insersi : withdrawal.

b. Un Medicated IUD misalnya : Lippes Loop, Marguiles, salf-T

Coil, Antigon. Cara insersi lippes loop : push out.

Lippes loop dapat dibiarkan in-utero untuk selama-lamanya

sampai menopause, sepanjang tidak ada keluhan dan atau

persoalan bagi akseptornya. IUD yang banyak dipakai

diindonesia dewasa ini dari jenis Un Medicated yaitu Lippes


Loop dan yang dari jenis Medicated Cu T, Cu-7, Multiload daan

Nova-T.

2. IUD yang mengandung hormonal

a. Progestasert-T=ALza T

 Panjang 36 mm, lebar 32 mm, dengan 2 lembar benang ekor

warna hitam

 Mengandung 38 mg progesterone dan barium sulfat,

melepaskan 65 mcg progesterone per hari

 Tabung insersinya berbentuk lengkung

 Daya kerja : 18 bulan

 Teknik insersi: plunging (modified withdrawal)

b. LNG-20

 Mengandung 46-60 mg Levonorgestrel, dengan pelepasan 20

mcg per hari

 Sedang diteliti di finlandia

 Angka kegagalan/kehamilan angak terendah :< 0,5 per 100

wanita per tahun

 Penghentian pemakaina oleh karena persoalan-persoalan

perdarahan ternyata lebih tinggi dibandingkan IUD lainnya,

karena 25 % mengalami amenore atau perdarahan haid yang

sangat sedikit

Mekanisme kerja / efektivitas AKDR

1. Efektivitas dari IUD dinyatakan dalam angka kontinuitas (continuation

rate) yaitu beberapa lama IUD tetap tinggal in-utero tanpa : ekspulsi
spontan, terjadinya kehamilan & pengangkatan/penegluaran karena lasan-

alasan medis atau pribadi.

2. Efektivitas dari bermacam-macam IUD tergantung pada:

a. IUD-nya : ukuran, bentuk & mengandung Cu atau

progesterone.

b. Akseptor

1. Umur: Makin tua usia, makin rendah angka

kehamilan, ekspulsi dan pengangkatan/pengeluaran

IUD.

2. Paritas : Makin muda usia, terutama pada nulligravid,

makin tinggi angka ekspulsi dan pengangkatan /

pengeluaran IUD

3. Frekuensi senggama

4. Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi. Sangat

efektif 0,6-0,8 kehamilan per 100 perempuan dalam 1

tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 – 170

kehamilan).

Keuntungan AKDR

1. AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan

2. Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan

tidak perlu diganti)

3. Sangat efektif Karena tidak perlu lagi mengingat-ingat

4. Tidak mempengaruhi hubungan seksual


5. Meingkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut

untuk hamil

6. Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-

380A)

7. Tidak mempengaruhi kualitas ASI

8. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah

abortus (Apabila tidak terjadi infeksi)

9. Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih

setelah haid terakhir)

10. Tidak ada interaksi dengan obat-obat

11. Membantu mencegah kehamilan ektopik

Kerugian AKDR :

1. Perubahan siklus haid (umumnya pada 8 bulan pertama dan

akan berkurang setelah 3 bulan)

2. Haid lebih lama dan banyak

3. Perdarahan (spotting) antar menstruasi

4. Saat haid lebih sakit

5. Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS

6. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau

permpuan yang sering berganti pasangan

7. Penyakit radang panggul terjadi. Seorang permpuan dengan

IMS pemakain AKDR, PRP dapat memicu infertilisasi

8. Prosedur termasuk pemeriksaan pelvic diperlukan dalam

pemasangan AKDR. Seringkali takut pada saat pemasangan


9. Sedikit nteri dan perdarahan (spotting), terjadi segera setelah

pemasangan AKDR. biasanya hilang selama 1-2 hari

10. Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri,

petugas kesehatan yang harus melakukannya.

11. Mungkin AKDR keluar lagi dari uterus tanpa diketahui

(sering terjadi apabila AKDR dipasang sesudah melahirkan)

12. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi

AKDR untuk mencegah kehamilan normal

13. Perempuan harus memeriksa benang dari waktu ke waktu,

untuk melakukan ini permpuan harus bisa memasukkan

jarinya kedalam vagina. Sebagian perempuan ini tidak mau

melakukannya.

Indikasi AKDR

1. Usia reproduksi

2. Keadaan nullipara

3. Menginginkan menggunakan jangka panjang

4. Perempuan menyusui yang ingin menggunakan kontrasepsi

5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya

6. Setelah abortus dan tidak terlihat adanya infeksi

7. Perempuan dengan resiko rendah dari IMS

8. Tidak menghendaki metode hormonal

9. Tidak menyukai untuk mengingat-ingat meminum pil setiap

hari

10. Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari bersenggama


AKDR dapat digunakan pada ibu dalam segala kemungkinan

misalnya:

1. Perokok

2. Sedang memakai antibiotika atau anti kejang

3. Gemuk ataupun kurus

4. Menderita tumor jinak payudara

5. Pusing-pusing, sakit kepala

6. Tekanan darah tinggi

7. Varises ditungkai atau divulva

8. Penderita penyakit jantung (termasuk jantung katup dapat

diberikan antibiotikas sebelum pemasangan AKDR)

9. Pernah menderita stroke

10. Menderita penyakit diabetes

11. Penderita penyakit hati atau empedu

12. Malaria

13. Siktomiasis (tanpa anemia)

14. Penyakit tyroid

15. Epilepsi

16. Non pelvic TBC

17. Setelah kehamilan ektopik

18. Setelah pembedahan pelvic

Kontra indikasi

1. Sedang hamil (diketahui hamil atau kemungkinan hamil)


2. Perdarahan vagina yang tidak diketahui ( sampai dapat

dievaluasi)

3. Sedang menderita infeksi alat genital atau vaginitis,

serviknitis

4. Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita

PRC atau abortus serviks

5. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak

rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri

6. Penyakit tropoblas yang ganas

7. Diketahui menderita TBC pelvik

8. Kanker alat genital

9. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm

Kunjungan ulang AKDR:

1. Satu (1) bulan pasca pemasanggan

2. Tiga (3) bulan kemudian

3. Setiap 6 bulan berikutnya

4. satu atau 1 tahun sekali

5. bila terlambat haid 1 minggu

6. bila terjadi perdarahan banyak dan tidak teratur

informasi khusus AKDR :

1. AKDR berkerja lansung efektif segera setelah pemasangan

2. AKDR dapat keluar dari uterus secara spontan, khusus nya

selama beberapa bulan pertama


3. Kemungkinan terjadi pendarahan (spotting) beberapa hari

setelah pemasangan

4. Perdarahan menstruasi biasanya akan lebih lama dan lebih

banyak

5. AKDR mungkin dilepas setiap saat atas kehendak klien

Efek samping dan penaganan AKDR

1. Amenora

Periksa apakah sedang hamil, apabila tidak, jangan lepas

AKDR, lakukan konseling dan selediki penyebab amenora

apabila diketahui. Apabila hamil, jelaskan dan sarankan

untuk melepas AKDR bila talinya terlihat dan kehamilan

kurang dari 13 minggu. Apabila benang tidak terlihat, atau

kehamilan lebih dari 13 minggu, AKDR jangan dilepas.

Apabila klien sedang hamil dan ingin mempertahankan

kehamilan nya tanpa melepas AKDR jelaskan ada resiko

kemungkinan terjadinya kegagalan kehamilan dan infeksi

serta perkembangan kehamilan harus lebih di amati dan

diperhatikan.

2. Kejang

Pastikan dan tegaskanlah adanya PRP daa penyebab lain dari

kekejangan.tanggulangi penyebabnya apabila di temukan.

Apabila tidak ditemukan penyebabnya beri analgesik untuk

sedikit meringankan. Apabila klien mengalami kejang yang


berat, lepaskan AKDR dan bantu klien menentukan dan

metode kontrasepsi yang lain.

3. Perdarahan pervagina yang hebat dan tidak teratur

Pastika dan tegaskan adanya infekksi pelvik dan kehamilan

ektopik. Apabila tidak ada kelainan patologis, perdarahan

berkelanjutan serta perdarahan hebat, lakukan konseling dan

pemantauan. Beri ibu profen ( 800mg, 3 x sehari selama 1

minggu ) untuk mengurangi perdarahan dan berikan tablet

besi ( 1 tablet setiap hari selama 1 sampai 3 bulan )

4. Benang yang hilang pastikan adanya kehamilan atau tidak

Tanyakan apakah AKDR terlepas. Apabila tidak hamil dan

AKDR tidak terlepas, berikan kondom, periksa talinya di

dalam saluran endoserviks dan kavum uteri (apabila

memungkinkan adanya peralatan dan tenaga terlatih) setalah

masa haid berikutnya. Apabila tidak ditemukan rujuk ke

dokter, lakukan x-rai atau pemeriksaan ultrasound. Apabila

tidak hamil dan AKDR yang hilang tidak ditemukan,

pasanglah AKDR baru atau bantulah klien menentukan

metode lain

5. Adanya pengeluaran cairan dari vagina atau dicurigai adanya

penyakit radang panggul.pastikan pemeriksaan untuk infeksi

menural seksual. Lepaskan AKDR apabila ditemukan


mederita atau sangat dicurigai menderita gonorhoe atau

infeksi klamidal.

3. METODE KONTRASEPSI MANTAP

Asuhan kebidanan pada akseptor KB kontap perlu dilaksanakan secara

hati-hati karena apabila seseorang sudah dilakukan MOP atau MOW maka

kemungkinan untuk hamil lagi sangat kecil sekali.

a.Metode Kontrasepsi Mantap Operatif Pada Pria

Adalah suatu metode kontrasepsi operatif minor pada pria yang

mana, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi yang singkat

dan tidak memerlukan anestesi umum.

Persyaratan memakai Kontap:

1. Syarat sukarela

 Calon peserta dianggap dapat menerima kontap secara

sukarela jika dalam konseling telah dibicarakan:

 Bahwa disamping kontap masih ada pelbagai cara KB

lainnya.

 Bahwa cara kontap melalui pembedahan, dan

karenakannya selalu ada resiko

 Bahwa cara kontap apabila berhasil tidak akan

memberikan keturunan
 Calin peserta diberi kesempatan berfikir dan

mempertimbangkan kembali keputusannya, tetapi tetap

memutuskan untuk memilih kontap

2. Syarat bahagia

 Perkawinan syah dan harmonis

 Memiliki anak hidup sekurang-kurangnya dua orang

dengan umur anak terkecil diatas 2 tahun. Keadaan fisik

dan mental anak tersebut sehat.

 Mendapat persetujuan istri

 Umur istri tidak kurang dari 25 tahun dan tidak lebih

dari 45 tahun

 Umur calon tidak kurang dari 30 tahun ( tidak mutlak )

3. Syarat sehat

Syarat kesehatan dilakukan melalui pemeriksaan pra-bedah

oleh dokter

Kontra indikasi

1. Infeksi kulit local, misalnya scabies

2. Infeksi traktus genetalia

3. Kelalaian skrotum dan sekitarnya

4. Penyakit sistemik : penyakit-penyakit perdarahan,

diabetes mellitus, penyakit jantung koroner yang baru

5. Riwayat perkawinan, psikologis atau seksual yang tidak

stabil

Keuntungan :
1. Efektif, kemungkinan gagal tidak ada karena dapat di

check kepastian di laboratorium

2. Aman, morbiditas rendah dan tidak ada mortalitas

3. Cepat, hanya memrlukan 5-10 menit dan pasien tidak

perlu dirawat di RS

4. Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan

anestesi likal saja

5. Tidak mengganggu hubungan seksual selanjutnya

6. Biaya rendah

7. Secara cultural, sangat dianjurkan dinegara-negara

dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh dokter

pria atau kurang tersedia dokter wanita dan para medis

wanita

Kerugian :

1. Harus jangan tindakan operatif

2. Kemungkinan ada komplikasi seperti perdarahan dan

infeksi.

3. Tidak seperti sterilisasi wanita yang langsung

menghasilkan steril permanen, pada vasektomi masih

harus menunggu beberapa hari , minggu atau bulan

sampai el mani menjadi negative

4. Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin

mempunyai anak lagi (reversibilitas tidak dijamin)


5. Pada orang-orang yang mempunyai problem-promblem

psikologis yang mampengaruhi seks, dapat menjadikan

keadaan semakin parah.

b. Metode Kontrasepsi Mantap Pada Wanita

Adalah setiap tindakan pada kedua saluran sel telur yang

mengakibatkan orang atau pasangan yang bersangkutan tidak akan

mendapat keturunan lagi. Kontrasepsi ini untuk jangka panjang dan sering

juga disebut tubektomi tau sterililsasi.

Persyaratan pemakaian Kontap:

1. Syarat sukarela :

Calon peserta secara sukarela, tetap memilih kontap setelah

diberi konseling mengenai jenis-jenis kontrasepsi, efek

samping, keefektifan, serta telah diberikan waktu untuk berfikir

lagi.

2. Syarat bahagia:

Yang meliputi terikat dalam perkawinan yang syah dan

harmonis, memiliki sekurang-kurangnya dua anak yang hidup

daan sehat baik fisik maupun mental, dan umur istri sekitar 25

tahun (kematangan l\kepribadian)

3. Syarat sehat:

Setelah syarat bahagia dipenuhi, maka syarat kesehtan perlu

dilakukan pemeriksaan

Inidkasi Kontap :
 Wanita pada usia >26 tahun

 Wanita dengan paritas >2

 Wanita yang yakin telah mempunyai besar keluarga

yang dikehendaki

 Wanita yang pada kehamilannya akan menimbulkan

resio kesehatan yang serius

 Wanita pascapersalinan

 Wanita pascakeguguran

 Wanita yang paham dan secara sukarela setuju dengan

prosedur ini

Kontraindikasi Kontap:

 Wanita yang hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)

 Wanita dengan perdarahan pervaginam yang belum

jelas penyebabnya

 Wanita dengan infeksi sistemik atau pelvic yang akut

 Wanita yang tidak boleh menjalani proses pembedahan

 Wanita yang kurang pasti mengenai keinginan

fertilitas dimasa depan

 Wanitamyang belum memberikan persetujuan tertulis

Macam-macam Kontap:

a. Penyinaran :

Merupakan tindakan penutupan yang dilakukan pada

kedua tuba falopi wanita yang mengakibatkan yang


bersangkutan tidak hamil atau menyebabkan

kehamilan lagi.

b. Operatif dapat dilakukan dengan cara :

1. Abdominal:

a. Laparatomi : kontrasepsi ini diperlukan bila

cara kontap yang lain gagal atau timbul

komplikasi sehingga memrlukan insisi yang

lebih besar

b. Mini-laparatomi : sayatan dibuat digaris tengah

diatas simpisis sepanjang 3 cm sampai

menembus peritoneum.

c. Laparaskopi : sayatan yang dibuat dibawah

pusat sepanjang lebih dari 1 cm. kemudian

ditempat luka tersebut dilakukan fungsi

sepanjang rongga peritoneum dengan jarum

khusus (jarum veres) dan melalui jarum itu

dibuat pneumoperitoneum dengan

memasukkan CO2 sebanyak 1 sampai 3 liter

dengan kecepatan kira-kira 1 liter permenit.

2. Vaginal

a. Kolpotami : insisi dilakukan didinding vagina

transversal 3-5 cm, cavum douglas yang

terletak anatara dinding depan rectum dan


dinding belaknag uterus dibuka melalui vagina

untuk sampai dituba

b. Kuldoskopi : dalam posisi lutut dada kedua

paha tegak lurus kedua lutut terbuka, suatu

rektraktor perineal dimasukkan kedalam

vagina.

3. Transcervikal

a. Histerketomi : hanya pada histerktomi tidak

memakai troakar, tetapi suatu vakum cervical

adaptor untuk mencegah keluarnya gas sat

dilatasi serviks / kavum uteri.

b. Tanpa melihat langsung : pada cara ini operator

tidak melihat langsung kacavum uteri untuk

melokalisir orificium tubae.

c. Penyumbatan tuba secara mekanis : dipasang

pada isthmus tuba falopii, 2-3 cm dari uterus,

melalui laporatomi, lapaoskopi, kolpotomi dan

kuldoskopi. Tuba clips menyebabkan

kerusakan lebih sedikit pada tuba falopii

dinbandingkan cara oklusi tuba falopii lainnya.

d. Penyumbatan tuba kimiawi : zat-zat kimia

dalam cair, padat dimasukkan kedalam melalui

serviks kedalam uteri-tubal junction, dapat

dengan visualisasi langsung ataupun tidak.


Efek samping MOW :

1. Perubahan-perubahan hormonal

Efek kontap wanita umpan balik hormonal antara

kelenjar hypofise dan kelenjar gonad ditemukan

kadar FSH,LH,testosteron dan estrogen tetap normal

setelah melakukan Kontap wanita.

2. Pola haid

Pola haid abnormal setelah menggunakan kontap

merupakan tanda dari “post tubal ligation syndrome”.

3. Problem psikologis

Dinegara maju wanita (usia <30 tahun) yang

menjalani kontap tidak merasa puas dibanding wanita

usia lebih tua dan minta dipulihkan.

2.1 KB IMPLANT

2.1.1 Pengertian implant

Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam

berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya sedikit lebih pendek dari pada

batang korek api dan dalam setiap batang mengandung hormon levonorgestrel

yang dapat mencegah terjadinya kehamilan.(BKKBN,2013)

2.1.2 Jenis-jenis KB implant


a. Norplant, terdiri atas enam batang silastik lembut berongga dengan

panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mg

levonorgestrel. Lama kerjanya lima tahun.

b. Implanon, terdiri atas satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40

mm dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg3-keto-desogsetrel dan

lama kerjanga tiga tahun.

c. Jadena dan indoplant,terdiri atas dua batang yang beisi 75 mg

levonorgestrel dengan lama kerja tiga tahun

2.1.3 Cara kerja

a. Lendir serviks menjadi kental

Anda mungkin juga menyukai