A KHUSUSNYA
Ny.K DENGAN MENOPAUSE Di RT 17 RW 07
DUSUN PAGEDANGAN DESA WONOKAMPIR
KECAMATAN WATUMALANG
KABUPATEN WONOSOBO
KELOMPOK 1
1. Videa Ika Elyasanti ( 17.024 )
2. Wahyu Ayu Anggraeni ( 17.025 )
3. Yesi Lovenia Sari ( 17.027 )
KEDIRI
TA 2018 / 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ASUHAN KEBIDANAN
KOMUNITAS PADA KELUARGA” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam
yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah
ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang
kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.
Penyusun,
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan
a.Tujuan Umum
Setelah akhir praktik kebidanan komunitas, mahasiswa mampu melaksanakan asuhan
kebidanan komunitas secara komprehensif.
b Tujuan Khusus
4
Setelah melaksanakan praktik kebidanan komunitas mahasiswa dapat :
1.Melakukan pengkajian kepada keluarga Tn. A kususnya tentang menopause
2.Menginterpretasikan masalah apa saja yang terjadi pada keluarga Tn. A
3.Menentukan diagnose potensial apa yang terjadi pada keluarga binaan
4.Menentukan antisipasi masalah
5.Melakukan perencanaan terhadap masalah yang terjadi
6.Melaksanaan perencanaan yang telah dibuat
7.Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan
C. Manfaat
1.Dalam laporan kebidanan komunitas ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi :
a.Keluarga
Diharapkan dapat mengurangi kecemasan keluarga tentang keluhan yang dialami selama
masalah itu terjadi.
b.Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan antara teori yang diperoleh di akademik
dengan praktek – praktek yang dihadapkan.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Konsep Keluarga
Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti "anggota")
adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan
darah(Wikipedia, 2009).
Menurut Departemen Kesehatan RI ( 2009 ), keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal
di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Sedangkan menurut Salvicion dan Ara Celis (2005), keluarga adalah dua atau lebih
dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain
dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan.
a. Struktur Keluarga
Struktur keluarga ada beberapa macam, diantaranya :
1. Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah dipihak
ayah.
2.Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasan dalam keluarga adalah dipihak
ibu.
3. Equalitarian, yang memegang kekuasan dalam keluarga adalah ayah dan ibu.
4.Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
5.Keluarga Kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluaraga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suatu atau istri.
b. Ciri-Ciri Keluarga
Ciri-ciri struktur keluarga menurut Anderson Carter :
1.Terorganisasi
Adalah saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.
2.Ada menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
3.Ada perbedaan keterbatasan
6
Adalah setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai
keterbatasan dalam dan kekhususan Adalah setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing.
c. Bentuk-Bentuk Keluarga
1) Nuclear Family (keluarga inti)
Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
2) Extendet Family (Keluarga Besar)
Adalah keluarga inti di tambah dengan sanak saudara misalnya: nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
3) Serial Family (Keluarga Berantai)
Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari 2x dan
merupakan satu keluarga inti.
4) Single Family (Keluarga Duda atau Janda)
Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
5) Composite Family (Keluarga Berkomposisi)
berpoligami Adalah keluarga yang perkawinannya atau hidup bersama.
6) Cahibitation Family (Keluarga habitas)
Adalah dua orang yang menjadi satu keluarga.
d.Peran Keluarga
Menurut Hartan dan Hunt peran keluarga terdiri dari sebagai berikut :
1) Peran Ayah.
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak-anaknya berperan mencari nafkah,
pendidikan, perlindungan dan member rasa aman sebagai kepala keluarga, sebagai
kelompok masyarakat.
2) Peran Ibu
Sebagai istri dan suami dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peran mengurus
rumah tangga pengasuh anak-anaknya dan sebagai satu kelompok dari peran sentral
dari anggota masyarakat dan pencari nafkah.
3) Peran Anak
Anak melaksanakan perahan psikososial sesuai tingkat perkembangan baik,fisik,
mental, social , dan spiritual.
7
e. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga sehari-hari menurut Horton dan Hunt yaitu :
1) Fungsi pengaturan seksual.
Yaitu keluarga merupakan wadah sah baik ditinjau dari agama maupun maryarakat
dalam pengetahuan dan pemuasan keinginan seksual.
2) Fungsi Reproduksi
Yaitu keluarga berfungsi menghasilkan anggota baru sebagai penerus keturunan.
3) Fungsi Perlindungan dan Pemeliharaan
Yaitu memberikan perlindungan dan pemeliharaan terhadap stress.
4) Fungsi Pendidikan
Yaitu keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena
anak-anak mengenal pendidikan sejak lahir.
5) Fungsi Sosialisasi
Yaitu individu atau anggota keluargamempelajari kebiasaan ide-ide nilai dan tingkah
laku dalam masyarakat.Melalui lingkungan keluarga.
6) Fungsi Toleran dan Efektif
Yaitu apabila rasa cinta kasih saying dalam keluarga dapat dirasakan oleh semua
anggota maka anggota keluarga akan merasakan kesenangan kegembiraan dan
ketentraman sehingga mereka akan kerasan tinggal dirumah maka keluarga
merupakan tempat rekreasi bagi anggota keluarga.
7) Fungsi Ekonomi.
Yaitu anggota keluarga sebagai penghasil ekonomi terutama orang tua sedangkan
anggota keluarga yang lain atau anak berfungsi sebagai konsumen.
8) Fungsi Status Sosial
Yaitu suatu dasar yang menunjukan kedudukan atau status bagi anggota nya
8
f. Tugas Keluarga
Pada dasarnya ada 8 tugas pokok dalam keluarga, yaitu :
1) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2) Pemeliharaan sumber-sumbr daya yang ada pada keluarga.
3) Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-
masing.
4) Sosialisasi antar anggota keluarga.
5) Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6) Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7) Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
8) Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga
9
Dalam tahap ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajari anak
untuk mempersiapkan masa depannya.Membiasakan anak belajar secara teratur,
mengontrol tugas-tugas sekolah anak, dan meningkatkan pengetahuan umum anak.
6)Tahap menghadapi anak remaja
Tahap ini adalah tahap yang paling rawan, karena dalam tahap ini anak akan mencari
identitas diri dalam membentuk kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan dari
kedua orang tua sangat diperlukan.Komunikasi dan saling pengertian antara kedua
orang tua dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan.
7)Tahap melepaskan anak ke masyarakat
Setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya,
maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak kemasyarakat dalam memulai
kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan
berumah tangga.
8) Tahap berdua kembali
Setelah anak besar dan menempu kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggalah
suami istri berdua saja.dalam tahap ini kelurga akan merasa sepi,dan bila tidak dapat
menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress.
9)Tahap masa tua
Tahap ini masuk ke tahap lanjut usia, dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk
meninggalkan dunia yang fana ini.
10
Seorang bidan yang bekerja di komunitas harus mengetahui data wilayah kerjanya, data
tersebut mencakup komposisis keluarga, keadaan sosial, ekonomi, adat kebiasaan, kehidupan
beragama, status kesehatan, serta masalah ibu dan anak balita. Keberhasilan bidan yang
bekerja di bidang komunitas tergantung pada peningkatan kesehatan ibu dan anak balita di
wilayah kerjanya.
Sasaran umum pelayanan kebidanan komunitas adalah ibu dan anak dalam keluarga.
Menurut Undang-Undang No. 12 tentang Kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga adalah
suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya.
Didalam kesehatan keluarga, kesehatan istri mencakup kesehatan masa pra kehamilan,
persalinan, pasca persalinan dan masa diluar masa kehamilan (masa interval) serta persalinan.
Upaya kesehatan ibu dan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak di kandungan,
masa bayi, masa balita, dan masa pra sekolah (Syahlan, J.H., 1996).
11
1.Langkah I. Identifikasi Data Dasar
Identifikasi data merupakan langkah awal dari manajemen kebidanan, langkah yang
merupakan kemampuan intelektual dalam mengidentifikasi masalah klien, kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka identifikasi data dasar meliputi pengumpulan data dan pengolahan.
a Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data mencari dan menggali data/fakta atau informasi baik dari
klien, keluarganya maupun tim kesehatan lainnya atau data yang diperoleh dari
hasil pemeriksaan pada pencatatan dokumen medik, hal yang dilakukan dalam
pengumpulan data meliputi :
1)Wawancara
Wawancara/anamnese adalah tanya jawab yang dilakukan antara bidan dan klien,
keluarga maupun tim medis lain dan data yang dikumpulkan mencakup semua
keluhan klien tentang masalah yang dimiliki.
2) Observasi dan pemeriksaan fisik
Pada saat observasi dilakukan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.
Pemeriksaan fisik dilakukan dari ujung kepala sampai ujung kaki (head to toe).
b.Pengolahan data
Setelah data dikumpulkan secara lengkap dan benar maka selanjutnya dikelompokkan
dalam :
1) Data subyektif
Meliputi identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit, riwayat menstruasi,
riwayat persalinan, riwayat nifas dan laktasi yang lalu, riwayat ginekologi, dan KB,
latar belakang budaya, pengetahuan dan dukungan keluarga serta keadaan
psikososial.
2) Data obyektif
Menyangkut keadaan umum, tinggi dan berat badan, tanda-tanda vital dan keadaan
fisik obstetri.
3) Data penunjang
Meliputi hasil pemeriksaan laboratorium.
12
Diagnosa adalah hasil analisis dan perumusan masalah yang diputuskan berdasarkan
identifikasi yang didapat dari analisa-analisa dasar. Dalam menetapkan diagnosa bidan
menggunakan pengetahuan profesional sebagai data dasar untuk mengambil tindakan diagnosa
kebidanan yang ditegakkan harus berlandaskan ancaman keselamatan hidup klien.
14
a) Ketidak teraturan siklus haid
b) Gejolak rasa panas
c) Keluar keringat dimalam hari
d) Kekeringan vagina
e) Sulit tidur
f) Kerapuhan tulang
g) Badan menjadi gemuk
h) Linu dan nyeri otot sendi
i) Ingatan menurun
j) Kecemasan dan mudah tersinggung
k) Steress
l) Depresi
4. Perubahan Yang Terjadi Saat Menopause
a) Perubahan organ reproduksi
b) Perubahan hormone
c) Perubahan fisik
d) Perubahan emosi
e) Perubahan kulit
f) Perubahan pada mulut
g) Perubahan pada indera perasa
5. Cara Mengatasi Menopause
a) a.Konsumsi susu, namun jika anda tidak menyukai susu dapat diganti dengan
mengkonsumsi tahu, tempe atau sayur, tentunya dengan dosis yang lebih rendah.
Misalnya, 50 gram tempe atau 120 gram tahu yang mengandung fitoestrogen, cukup
untuk sehari.
b) b.Dalam memasak jenis sayuran apapun jangan terlalu lama karena vitamin yang
terdapat dalam sayuran akan larut dalam air bila dimasak terlalu lama.
c) c.Cobalah mengganti minyak goreng dengan minyak zaitun atau mentega rendah
kalori untuk memasak makanan anda baik dalam menumis atau hanya menggoreng
biasa, agar tidak terlalu banyak minyak yang masuk ke dalam tubuh.
d) d. Mengkonsumsi vitamin dengan dosis yang tepat, terutama vitamin A dan D.
Karena vitamin A dan D tidak dengan mudah dikeluarkan oleh tubuh, jika
berlebihan dapat menimbulkan racun dalam tubuh. Jangan sembarangan
mengkonsumsi vitamin A dan D. Dosisnya harus tepat, karena kedua vitamin itu tak
15
bisa dikeluarkan begitu saja dari dalam tubuh. Selain itu, jika terus dikonsumsi,
bisa-bisa malah menimbulkan racun di dalam tubuh.
e) e. Minuman dan makanan yang harus dihindari untuk memperlambat datangnya
menopause antara lain kafein, kopi, alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah dan
makanan berlemak.
f. Bersikap sabar dan berusaha menerima kenyataan, karena bagaimana pun, menopause
pasti akan datang. Tentu saja, anggota keluarga yang lain harus lebih bijaksana menghadapi
sikap wanita yang menopause.
BAB III
Keterangan :
1. : anak laki – laki
2. : anak perempuan
3. : meninggal
4. : garis keturunan
17
5. : garis perkawinan
6. : tinggal serumah
19
i. Halaman rumah
Keluarga Tn. A memiliki halaman rumah yang terletak dibagian depan rumah.
j. Kamar mandi
Keluarga Tn. A memiliki 1 kamar mandi
k. Denah rumah
k.mandi
U
Kandang
Ruang dapur
Perabotan
Ruang makan
k. tidur
Jamban
Ruang keluarga
k. tidur
Ruang tamu
20
Keluarga Tn. A tahu tentang dana sehat / JPKM
B.Riwayat kesehatan Keluarga
1.Riwayat Kesehatan angggota keluarga
a. Tn. Abdul Sakur tidak sedang / tidak pernah mengidap penyakit tertentu
b. Ny. Kongidah tidak sedang / tidak pernah mengidap penyakit tertentu
c. Heri tidak sedang / tidak pernah mengidap penyakit tertentu
2. Kebiasaan memeriksakan diri
Pada waktu sakit saja, tempat di polindes ataupun bidan praktek bidan swasta. Alasannya
karena dekat dengan rumah
c. Ibu hamil
Tidak ada ibu hamil yang ada dirumah Tn. A
d. Ibu nifas
e.Tidak ada ibu nifas yang ada dirumah Tn. A
f.Ibu menyusui
Tidak ada ibu menyusui yang ada dirumah Tn. A
g. Keluarga berencana
Istri Tn. A memakai alat kontrasepsi suntik 3 bulanan sudah 22 tahun
h. Pemeriksaan balita
Keluarga Tn. A tidak mempunyai balita
i.Persepsi dan tanggapan keluarga terhadap masalah
21
Tanggapan keluarga terhadap masalah yang dihadapi selalu dirundingkan dengan anggota
keluarga secara baik –baik bersama anggota keluarga lain. Bila ada anggota keluarga yang
tidak sehat dibawa ke tenaga kesehatan terdekat.
3.2 B. Analisis Data
a Penjajakan Kesehatan Tahap I
1.Ancaman Kesehatan
a) Kurangnya Kesadaran tentang bahaya merokok
b) Kurangnya Pengetahuan tentang menopause
c) Kurangnya pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
2. Kurang / tidak sehat /Kurang sehat
3.Situasi Krisis
Tidak ada
b. Penjajakan Kesehatan Tahap II
No. Data Masalah kesehatan
1. Ibu tidak mengetahui Ibu tidak mengetahui tentang menopause,
tentang menopause tanda – tanda pre menopause, dan
perubahan fisik dan psikis wanita
menopause
2. Kurangnya pengetahuan Kekurangtahuan keluarga Tn.A tentang
tentang bahaya merokok bahaya merokok terhadap masalah
kesehatan karena kebiasaan merokok dapat
menggangu kesehatan anggota keluarga.
3. Kurangnya pengetahuan Kekurangtahuan keluarga Tn. A bagaimana
tentang perilaku hidup memelihara kebersihan rumah yang dapat
bersih dan sehat memperngaruhi kesehatan
22
3.3 C. Penentuan Prioritas masalah
Sesuai data yang diperoleh saat pengkajian terhadap beberapa masalah – masalah
kesehatan yaitu :
1. Ibu tidak mengetahui tentang menopause
No Kriteria Perhit Score Pembenaran
1. Ibu tidak mengetahui tentang Kekurangtahuan ibu
menopause tentang menopause.
Sifat masalah ancaman 2/3 x 1 2/3 Dengan diberikan
kesehatan penyuluhan tentang
Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 2 2 menopause Ny K akan
diubah dengan mudah mengetahui tentang
Potensi masalah untuk dicegah 3/3 x 1 1 menopause sehingga ibu
Menonjolkan masalah harus 2/2 x 1 1 bisa siap menghadapi masa
segera ditangani menopause
Total 4 2/3
23
No Kriteria Perhit Score Pembenaran
1. Kurangnya kebersihan Ancaman kesehatan yang
lingkungan memungkinkan akan
mengakibatkan kesehatanyang
Sifat masalah ancaman 2/3 x 1 2/3 terganggu yaitu , bisa menyerang
Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1 paru – paru dan tindakan atau
untuk diubah hanya kebiasaan merokok bisa
sebagian dihentikan sedikit demi sedikit
Potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 dan akhirnya dapat berhenti
diubah tinggi. secara total. Keluarga dapat
Total 2 2/3
24
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
25
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah akhir praktik kebidanan komunitas, mahasiswa mampu melaksanakan asuhan
kebidanan komunitas secara komprehensif meliputi :
a. Pengkajian terhadap keluarga Tn.A khususnya masalah menopause
b. Menginterpretasikan masalah apa saja yang terjadi pada keluargaTn. A
c. Menentukan diagnose potensial apa yang terjadi pada keluarga binaan
d. Menentukan antisipasi masalah
e. Melakukan perencanaan terhadap masalah yang terjadi
f. Melaksanaan perencanaan yang telah dibuat
g. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan
B. SARAN
1. Bagi keluarga
a.Sebaiknya Ny.K mulai mempersiapkan diri dalam menghadapi masa menopause
b.Sebaiknya keluarga Tn.A lebih memperhatikan tentang bagaimana menghadapi masa
menopause.
2. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola asuhan kebidanan
komunitas sehingga dapat mengaplikasi teori - teori yang ada dengan keadaan yang ada di
lapangan.
26
DAFTAR PUSTAKA
Soal
Wahyu ayu anggraeni
1. Ny. T seorang ibu rumah tangga, datang ke poli kandungan dengan keluhan ada
bengkak di daerah kemaluan bagian bawah, ada leukore, panas dan nyeri waktu
kencing, dari hasil anamnesa, suami bekerja sebagai driver bus antar provinsi dan
pulangnya 1 minggu sekali.
2. Nn, S umur 19 thn datang ke tempat bidan untuk di periksa. KU pucat dan perut
membesar dengan TFU 3 jari di bawah pusat serta teraba lunak dengan balotemen
nagatif.hasil anamnesa nn S belum pernah menstruasai, setiap bulan merasakan nyeri
siklik ± 5 hari.
3. Ny. K umur 40 th P6A1 datang ke tempat bidan untuk periksa karena perdarahan.
KU pucat, t :90/60 mmHg, N :88 x/m, S:37,6 C, R :18 x/m, Hb 7 gram hasil
anamnesa Ny. K mengalami perdarahan bila melakukan hubungan seksuak.untuk
menegakkan diagnosis ,
27
maka Ny. K perlku di lakukan pemeriksaan..
a. Tes DNA HPV
b. Darah
c. Urine
d. VDRL
e. ELISA
4. Nn. A umur 35 th datang ke BPS ingin periksa payudara sebelah kiri terdapat
benjolan yang semakin lama semakin membesar, sulit digerakkan, terasa sakit.
6. Ny. n umur 21 th datang ke BPS, dengan keluahan pada payudara sebelah kanan
teraba benjolan, mudah di gerakkan, tidak berubah-ubah besarnya dan tidak nyeri.
28
yang tidak kunjung berhenti sejak mulai haid sampai sekarang. Perdarahan telah
terjadi selama 12 hari dengan sifat darah banyak, di sertai nyeri pada perut yang terus-
menerus. Ia sekarang merasa sering pusing dan mudah berkunang-kunang. Dari
pemeriksaan VT di jumpai adanya masa uterus. Padat dan berbenjol-benjol.
Berdasarakan hasil pemeriksaan,
8. Ny. T umur 47 th mengeluh sejak 1 th ini mengalami menstruasi yang tidak teratur,
kadang-kadang 3 bulan tidak menstruasi, kadang menstruasi sangat banyak. Ahkir-
akhir ini sering merasa cemas, dada berdebar-debar, sulit tidur dan mudah
tersinggung. Setelah di lakukan pemeriksaan di jumpai hasil TD 130/80 mmHg, N 88
x/m, BB 76 kg. mudah tersinggung, rasa cemas,
9. Ny. V umur 42 th mengalami menstruasi tidak teratur kurang lebih 6 bulan, saat ini
setiap menstruasi perdarahan banyak dan keluar stosel. Datang ke bidan, hasil
pemeriksaan fisik TD 120/70 mmHg, N 120 x/m dan cepat, R 29 x/m, pemeriksaan
abdomen teraba masa berbenjol-benjol.
10. Ny. R umur 38 th, BB 75 kg, TB 150 cm, datang ke bidan dengan keluhan rasa
panas dan nyeri saat kencing, leukorea yang di sertai rasa gatal, hingga menjadi iritasi.
Ia merasa terganggu saat coitus. Hasil pemeriksaan tampak intoitus vagina berwarna
merah, bengkak dan tertutup secret.
29
Pemeriksaan utama pada kasus di atas adalah…
a. Obstetric
b. Ginekologi
c. Antropometri
d. Tanda-tanda vital
e. Pemeriksaan fisik
30