Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn.

A KHUSUSNYA
Ny.K DENGAN MENOPAUSE Di RT 17 RW 07
DUSUN PAGEDANGAN DESA WONOKAMPIR
KECAMATAN WATUMALANG
KABUPATEN WONOSOBO

Dosen pembimbing : Rosi Rizki Nugrahani, SST.,M,kes

KELOMPOK 1
1. Videa Ika Elyasanti ( 17.024 )
2. Wahyu Ayu Anggraeni ( 17.025 )
3. Yesi Lovenia Sari ( 17.027 )

AKADEMI KEBIDANAN MEDIKA WIYATA

KEDIRI

TA 2018 / 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ASUHAN KEBIDANAN
KOMUNITAS PADA KELUARGA” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam
yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi


tugas Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Keluarga dengan judul “ASUHAN
KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA”. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat
terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah
ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang
kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Kediri,29 April 2019

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2


DAFTAR ISI....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 4
1.2 Tujuan .............................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Keluarga ............................................................................... 6
2.2 Manajemen / asuhan kebidanan pada keluarga ............................... 11
BAB III
3.1 Pengkajian ....................................................................................... 16
3.2 Analisis Data .................................................................................. 22
3.3 Penentuan Prioritas masalah ........................................................... 23
BAB IV
Pembahasan Kasus 25
BAB V PENUTUP
Kesimpulan ....................................................................................................... 26
Saran ................................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 27

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikitan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing – masing yang
merupakan bagian dari keluarga.
Wanita dan Ibu adalah dua sosok yang tidak pernah lepas dari kehidupan kita. Tanpa
sosok Ibu kita tidak akan pernah ada di dunia ini. Bahkan banyak orang-orang hebat yang
tidak akan pernah bisa menjadi hebat tanpa didukung dengan sosok wanita hebat di
belakangnya. Ada begitu banyak definisi dan arti dari wanita namun semua arti dan definisi
itu bersumber pada satu kesimpulan, bahwa wanita adalah sosok yang sangat hebat terlepas
dari segala kekurangan yang dimilikinya.
Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan komunitas dimana
pelayanan kebidanan komunitas merupakan upaya yang dilakukan bidan untuk pemecahan
terhadap masalah kesehatan lansia di dalam keluarga dan masyarakat supaya keluarga dan
masyarakat selalu berada dalam kondisi kesehatan yang optimal. Kegiatan pelayanan
kebidanan komunitas termasuk di dalamnya adalah penyuluhan dan nasihat tentang
kesehatan, pemeliharaan kesehatan lansia , pengobatan sederhana bagi ibu dan balita,
perbaikan gizi keluarga, imunisasi ibu dan anak, pertolongan persalinan serta pelayanan KB.
Yang menjadi sasaran kebidanan komunitas yaitu ibu (prahamil, hamil, bersalin,
nifas), anak (bayi baru lahir, balita, anak pra sekolah, remaja), keluarga (wanita dengan
gangguan sistem reproduksi), masyarakat. Yang menjadi sasaran utama adalah ibu dan anak
dalam keluarga.
Keluarga Tn.A merupakan salah satu keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.
Keluarga Tn.A merupakan keluarga kecil yang sederhana.. Dalam satu rumah Keluarga Tn.A
hanya ada satu KK, yang terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak. Permasalahan kesehatan keluarga
Tn.W yang paling menonjol adalah Ny K kurangnya pengetahuan tentang masa menopause.

B. Tujuan
a.Tujuan Umum
Setelah akhir praktik kebidanan komunitas, mahasiswa mampu melaksanakan asuhan
kebidanan komunitas secara komprehensif.
b Tujuan Khusus
4
Setelah melaksanakan praktik kebidanan komunitas mahasiswa dapat :
1.Melakukan pengkajian kepada keluarga Tn. A kususnya tentang menopause
2.Menginterpretasikan masalah apa saja yang terjadi pada keluarga Tn. A
3.Menentukan diagnose potensial apa yang terjadi pada keluarga binaan
4.Menentukan antisipasi masalah
5.Melakukan perencanaan terhadap masalah yang terjadi
6.Melaksanaan perencanaan yang telah dibuat
7.Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan

C. Manfaat
1.Dalam laporan kebidanan komunitas ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi :
a.Keluarga
Diharapkan dapat mengurangi kecemasan keluarga tentang keluhan yang dialami selama
masalah itu terjadi.
b.Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan antara teori yang diperoleh di akademik
dengan praktek – praktek yang dihadapkan.

5
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Konsep Keluarga
Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti "anggota")
adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan
darah(Wikipedia, 2009).
Menurut Departemen Kesehatan RI ( 2009 ), keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal
di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Sedangkan menurut Salvicion dan Ara Celis (2005), keluarga adalah dua atau lebih
dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain
dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan.

a. Struktur Keluarga
Struktur keluarga ada beberapa macam, diantaranya :
1. Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah dipihak
ayah.
2.Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasan dalam keluarga adalah dipihak
ibu.
3. Equalitarian, yang memegang kekuasan dalam keluarga adalah ayah dan ibu.
4.Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
5.Keluarga Kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluaraga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suatu atau istri.

b. Ciri-Ciri Keluarga
Ciri-ciri struktur keluarga menurut Anderson Carter :
1.Terorganisasi
Adalah saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.
2.Ada menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
3.Ada perbedaan keterbatasan
6
Adalah setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai
keterbatasan dalam dan kekhususan Adalah setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing.

c. Bentuk-Bentuk Keluarga
1) Nuclear Family (keluarga inti)
Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
2) Extendet Family (Keluarga Besar)
Adalah keluarga inti di tambah dengan sanak saudara misalnya: nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
3) Serial Family (Keluarga Berantai)
Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari 2x dan
merupakan satu keluarga inti.
4) Single Family (Keluarga Duda atau Janda)
Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
5) Composite Family (Keluarga Berkomposisi)
berpoligami Adalah keluarga yang perkawinannya atau hidup bersama.
6) Cahibitation Family (Keluarga habitas)
Adalah dua orang yang menjadi satu keluarga.

d.Peran Keluarga
Menurut Hartan dan Hunt peran keluarga terdiri dari sebagai berikut :
1) Peran Ayah.
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak-anaknya berperan mencari nafkah,
pendidikan, perlindungan dan member rasa aman sebagai kepala keluarga, sebagai
kelompok masyarakat.
2) Peran Ibu
Sebagai istri dan suami dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peran mengurus
rumah tangga pengasuh anak-anaknya dan sebagai satu kelompok dari peran sentral
dari anggota masyarakat dan pencari nafkah.
3) Peran Anak
Anak melaksanakan perahan psikososial sesuai tingkat perkembangan baik,fisik,
mental, social , dan spiritual.

7
e. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga sehari-hari menurut Horton dan Hunt yaitu :
1) Fungsi pengaturan seksual.
Yaitu keluarga merupakan wadah sah baik ditinjau dari agama maupun maryarakat
dalam pengetahuan dan pemuasan keinginan seksual.
2) Fungsi Reproduksi
Yaitu keluarga berfungsi menghasilkan anggota baru sebagai penerus keturunan.
3) Fungsi Perlindungan dan Pemeliharaan
Yaitu memberikan perlindungan dan pemeliharaan terhadap stress.
4) Fungsi Pendidikan
Yaitu keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena
anak-anak mengenal pendidikan sejak lahir.
5) Fungsi Sosialisasi
Yaitu individu atau anggota keluargamempelajari kebiasaan ide-ide nilai dan tingkah
laku dalam masyarakat.Melalui lingkungan keluarga.
6) Fungsi Toleran dan Efektif
Yaitu apabila rasa cinta kasih saying dalam keluarga dapat dirasakan oleh semua
anggota maka anggota keluarga akan merasakan kesenangan kegembiraan dan
ketentraman sehingga mereka akan kerasan tinggal dirumah maka keluarga
merupakan tempat rekreasi bagi anggota keluarga.
7) Fungsi Ekonomi.
Yaitu anggota keluarga sebagai penghasil ekonomi terutama orang tua sedangkan
anggota keluarga yang lain atau anak berfungsi sebagai konsumen.
8) Fungsi Status Sosial
Yaitu suatu dasar yang menunjukan kedudukan atau status bagi anggota nya

8
f. Tugas Keluarga
Pada dasarnya ada 8 tugas pokok dalam keluarga, yaitu :
1) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2) Pemeliharaan sumber-sumbr daya yang ada pada keluarga.
3) Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-
masing.
4) Sosialisasi antar anggota keluarga.
5) Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6) Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7) Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
8) Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga

g.Tahap-Tahap Kehidupan Keluarga


Tahap tahap kehidupan keluarga menurut Duvall adalah sebagai berikut :
1) Tahap pembentukan kelurga
Tahap ini dimulai dari pernikahan, yang dilanjutkan dalam membentuk rumah tangga.
2) Tahap menjelang kelahiran anak
Tugas keluarga yang utama untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus,
melahirkan ank merupakan kebanggan bagi keluarga yang merupakan saat-saat yang
dinantikan.
3) Tahap menghadapi bayi
Dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik, dan memberikan kasih sayang kepada
anak karena pada tahap ini bayi kehidupannya sangat tergantung pada kedua orang
tuanya dan kondisinya masih sangat lemah.
4)Tahap menghadapi anak prasekolah
Pada tahap ini anak sudah mulai mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul
dengan teman sebaya, tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatan, karena tidak
mengetahui mana yang kotor dan mana yang bersih. Dalam fase ini anak sangat
stress terhadap pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai menanamkan
norma-norma kehidupan,norma-norma agama, norma-norma social budaya dan
sebagainya.
5) Tahap menghadapi anak sekolah

9
Dalam tahap ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajari anak
untuk mempersiapkan masa depannya.Membiasakan anak belajar secara teratur,
mengontrol tugas-tugas sekolah anak, dan meningkatkan pengetahuan umum anak.
6)Tahap menghadapi anak remaja
Tahap ini adalah tahap yang paling rawan, karena dalam tahap ini anak akan mencari
identitas diri dalam membentuk kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan dari
kedua orang tua sangat diperlukan.Komunikasi dan saling pengertian antara kedua
orang tua dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan.
7)Tahap melepaskan anak ke masyarakat
Setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya,
maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak kemasyarakat dalam memulai
kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan
berumah tangga.
8) Tahap berdua kembali
Setelah anak besar dan menempu kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggalah
suami istri berdua saja.dalam tahap ini kelurga akan merasa sepi,dan bila tidak dapat
menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress.
9)Tahap masa tua
Tahap ini masuk ke tahap lanjut usia, dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk
meninggalkan dunia yang fana ini.

h. Gambaran Keluarga Sehat


Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan untuk mewujudkan keluarga yang sehat dan
sejahtera. Pelayanan kebidanan komunitas adalah bagian upaya kesehatan keluarga. Keluarga
sehat adalah kondisi yang mendorong terwujudnya keluarga sejahtera (Syahlan, 1996).
Gambaran keluarga sehat dapat dikemukaan sebagai berikut :
1. Anggota keluarga dalam kondisi sehat fisik, mental, maupun sosial.
2.Cepat meminta bantuan kepada tenaga kesehatan atau unit pelayanan kesehatan bila
timbul masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga.
3.Di rumah tersedia kotak berisi obat-obatan sederhana untuk P3K.
4.Tinggal di rumah dan lingkungan yang sehat.
5.Selalu memperhatikan kesehatan keluarga dan masyarakat.

10
Seorang bidan yang bekerja di komunitas harus mengetahui data wilayah kerjanya, data
tersebut mencakup komposisis keluarga, keadaan sosial, ekonomi, adat kebiasaan, kehidupan
beragama, status kesehatan, serta masalah ibu dan anak balita. Keberhasilan bidan yang
bekerja di bidang komunitas tergantung pada peningkatan kesehatan ibu dan anak balita di
wilayah kerjanya.
Sasaran umum pelayanan kebidanan komunitas adalah ibu dan anak dalam keluarga.
Menurut Undang-Undang No. 12 tentang Kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga adalah
suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya.
Didalam kesehatan keluarga, kesehatan istri mencakup kesehatan masa pra kehamilan,
persalinan, pasca persalinan dan masa diluar masa kehamilan (masa interval) serta persalinan.
Upaya kesehatan ibu dan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak di kandungan,
masa bayi, masa balita, dan masa pra sekolah (Syahlan, J.H., 1996).

2.2. Manajemen / asuhan kebidanan pada keluarga


Manajemen asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,
penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan
keputusan yang berfokus pada klien (Simatupang E.J, 2012, hal.7).
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggung jawab bidan dalam
pelayanan yang di berikan kepada klien yang memiliki kebutuhan atau masalah kebidanan
(kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, kesehatan reproduksi
wanita, dan pelayanan kesehatan masyarakat). ( Blogspot.2011).
Tahapan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan (Varney, 2010)
Proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah. Manajemen asuhan kebidanan dimulai
dengan identifikasi data dasar dan diakhiri dengan evaluasi asuhan kebidanan.
Ketujuh langkah terdiri dari keseluruhan kerangka kerja yang dapat dipakai dalam segala
situasi. Langkah tersebut sebagai berikut :

11
1.Langkah I. Identifikasi Data Dasar
Identifikasi data merupakan langkah awal dari manajemen kebidanan, langkah yang
merupakan kemampuan intelektual dalam mengidentifikasi masalah klien, kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka identifikasi data dasar meliputi pengumpulan data dan pengolahan.

a Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data mencari dan menggali data/fakta atau informasi baik dari
klien, keluarganya maupun tim kesehatan lainnya atau data yang diperoleh dari
hasil pemeriksaan pada pencatatan dokumen medik, hal yang dilakukan dalam
pengumpulan data meliputi :
1)Wawancara
Wawancara/anamnese adalah tanya jawab yang dilakukan antara bidan dan klien,
keluarga maupun tim medis lain dan data yang dikumpulkan mencakup semua
keluhan klien tentang masalah yang dimiliki.
2) Observasi dan pemeriksaan fisik
Pada saat observasi dilakukan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.
Pemeriksaan fisik dilakukan dari ujung kepala sampai ujung kaki (head to toe).
b.Pengolahan data
Setelah data dikumpulkan secara lengkap dan benar maka selanjutnya dikelompokkan
dalam :
1) Data subyektif
Meliputi identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit, riwayat menstruasi,
riwayat persalinan, riwayat nifas dan laktasi yang lalu, riwayat ginekologi, dan KB,
latar belakang budaya, pengetahuan dan dukungan keluarga serta keadaan
psikososial.
2) Data obyektif
Menyangkut keadaan umum, tinggi dan berat badan, tanda-tanda vital dan keadaan
fisik obstetri.
3) Data penunjang
Meliputi hasil pemeriksaan laboratorium.

2.Langkah II. Merumuskan diagnosa/masalah actual

12
Diagnosa adalah hasil analisis dan perumusan masalah yang diputuskan berdasarkan
identifikasi yang didapat dari analisa-analisa dasar. Dalam menetapkan diagnosa bidan
menggunakan pengetahuan profesional sebagai data dasar untuk mengambil tindakan diagnosa
kebidanan yang ditegakkan harus berlandaskan ancaman keselamatan hidup klien.

3. Langkah III. Merumuskan diagnose/masalah potensial


Bab ini mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin akan terjadi pada klien jika tidak
mendapatkan penanganan yang akurat, yang dilakukan melalui pengamatan, observasi dan
persiapan untuk segala sesuatu yang mungkin terjadi bila tidak segera ditangani dapat
membawa dampak yang lebih berbahaya sehingga mengancam kehidupan klien.
4. Langkah IV. Identifikasi Perlunya Tindakan Segera dan Kolaborasi
Menentukan intervensi yang harus segera dilakukan oleh bidan atau dokter kebidanan. Hal ini
terjadi pada penderita gawat darurat yang membutuhkan kolaborasi dan konsultasi dengan
tenaga kesehatan yang lebih ahli sesuai keadaan klien. Pada tahap ini, bidan dapat melakukan
tindakan emergency sesuai kewenangannya,kolaborasi maupun konsultasi untuk
menyelamatkan ibu dan bayi. Pada bagian ini pula,bidan mengevaluasi setiap keadaan klien
untuk menentukan tindakan selanjutnya yang diperoleh dari hasil kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain. Bila klien dalam keadaan normal tidak perlu dilakukan apapun sampai tahap
kelima.
5.Langkah V. Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Mengembangkan tindakan komprehensif yang ditentukan pada tahap sebelumnya, juga
mengantisipasi diagnosa dan masalah kebidanan secara komprehensif yang didasari atas
rasional tindakan yang relevan dan diakui kebenarannya sesuai kondisi dan situasi berdasarkan
analisa dan asumsi yang seharusnya boleh dikerjakan atau tidak oleh bidan.
6.Langkah VI. Impelementasi
Implementasi dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan bekerja sama dengan tim kesehatan
lain. Bidan harus bertanggung jawab terhadap tindakan langsung,konsultasi maupun
kolaborasi,implementasi yang efisien akan mengurangi waktu dan biaya perawatan serta
meningkatkan kualitas pelayanan pada klien.
7.Langkah VII. Evaluasi
Langkah akhir manajemen kebidanan adalah evaluasi. Pada langkah ini,bidan harus
mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien.
13
C. Teori yang bersangkutan dengan masalah
1. Pengertian Menopause
Merupakan pengertian dari berhentinya masa kesuburan dan masa reproduksi wanita yang
ditandai dengan berhentinya masa menstruasi atau siklus bulanan seiring bertambahnya usia
dan penurunan hormone. Menopause dalam bahasa biologis merupakan akhir dari siklus
kehidupan menstruasi seorang wanita yang terjadi di pertengahan usia empat puluh tahun
keatas. Selama masa transisi ini, ovarium mulai melemah sehingga tingkat gairah seksual pun
semakin menurun secara alami dari hormon esterogen dan progesteron. Hormon estrogen
berfungsi sebagai pengawas siklus ovulasi yakni saat indung telur mulai melepas sel telur ke
dalam tuba falopi dan mengembangkan payudara wanita serta rahim. Hormon estrogen
memiliki pengaruh yang cukup besar dalam tingkat kesehatan wanita baik fisik maupun
psikologis (emosional). Hormon progesteron bertugas mengawasi menstruasi dan
mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi.
2. Tahap-tahap Menopause
a. Pra Menopause
Fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterium. Gejala-gejala yang timbul
pada fase pra menopause antara lain siklus haid yang tidak teratur, perdarahan haid
yang memanjang, jumlah darah yang banyak, serta nyeri haid.
b. Peri Menopause
Fase peralihan antara masa pra menopause dan masa menopause. Gejala-gejala yang
timbul pada fase peri menopause antara lain siklus haid yang tidak teratur, dan siklus
haid yang panjang. Menopause Haid di alami terakhir akibat menurunnya fungsi
estrogen dalam tubuh. Menurut Luciana (2005), keluhan-keluhan yang timbul pada
menopause antara lain keringat malam hi, mudah marah, sulit tidur, siklus haid tidak
teratur, gangguan fungsi seksual, kekeringan vagina, perubahan pada indera perasa,
gelisah, rasa khawatir, sulit konsentrasi, mudah lupa, sering tidak dapat menahan
kencing, nyeri otot sendi, serta depresi.
3. Gejala Menopause

14
a) Ketidak teraturan siklus haid
b) Gejolak rasa panas
c) Keluar keringat dimalam hari
d) Kekeringan vagina
e) Sulit tidur
f) Kerapuhan tulang
g) Badan menjadi gemuk
h) Linu dan nyeri otot sendi
i) Ingatan menurun
j) Kecemasan dan mudah tersinggung
k) Steress
l) Depresi
4. Perubahan Yang Terjadi Saat Menopause
a) Perubahan organ reproduksi
b) Perubahan hormone
c) Perubahan fisik
d) Perubahan emosi
e) Perubahan kulit
f) Perubahan pada mulut
g) Perubahan pada indera perasa
5. Cara Mengatasi Menopause
a) a.Konsumsi susu, namun jika anda tidak menyukai susu dapat diganti dengan
mengkonsumsi tahu, tempe atau sayur, tentunya dengan dosis yang lebih rendah.
Misalnya, 50 gram tempe atau 120 gram tahu yang mengandung fitoestrogen, cukup
untuk sehari.
b) b.Dalam memasak jenis sayuran apapun jangan terlalu lama karena vitamin yang
terdapat dalam sayuran akan larut dalam air bila dimasak terlalu lama.
c) c.Cobalah mengganti minyak goreng dengan minyak zaitun atau mentega rendah
kalori untuk memasak makanan anda baik dalam menumis atau hanya menggoreng
biasa, agar tidak terlalu banyak minyak yang masuk ke dalam tubuh.
d) d. Mengkonsumsi vitamin dengan dosis yang tepat, terutama vitamin A dan D.
Karena vitamin A dan D tidak dengan mudah dikeluarkan oleh tubuh, jika
berlebihan dapat menimbulkan racun dalam tubuh. Jangan sembarangan
mengkonsumsi vitamin A dan D. Dosisnya harus tepat, karena kedua vitamin itu tak
15
bisa dikeluarkan begitu saja dari dalam tubuh. Selain itu, jika terus dikonsumsi,
bisa-bisa malah menimbulkan racun di dalam tubuh.
e) e. Minuman dan makanan yang harus dihindari untuk memperlambat datangnya
menopause antara lain kafein, kopi, alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah dan
makanan berlemak.
f. Bersikap sabar dan berusaha menerima kenyataan, karena bagaimana pun, menopause
pasti akan datang. Tentu saja, anggota keluarga yang lain harus lebih bijaksana menghadapi
sikap wanita yang menopause.

BAB III

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA PADA Tn.


A KHUSUSNYA Ny.K DENGAN MENOPAUSE RT 17 RW 07 DUSUN
PAGEDANGAN DESA WONOKAMPIR KECAMATAN WATUMALANG
KABUPATEN WONOSOBO
3.1 A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 10 Mei 2013
Jam : 15.00 WIB
Tempat : Rumah Tn. Abdul Sakur
Desa : Wonokampir Rt 17 Rw 07
Kabupaten : Wonosobo
Nama Mahasiswa : Fajria Hartiningrum
NIM : 4.1.10.017
1.Struktur dan sifat keluarga
a. Nama kepala keluarga : Tn Abdul Sakur
b. Umur : 51 tahun
c. Jenis kelamin : Laki – laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SD
f. Pekerjaan : Petani
g. Pendapatan : ± Rp 1.000.000
h. Alamat : Rt 17 Rw 07 Dusun Pagedangan
i. Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
j. Daftar anggota keluarga :
16
No Nama Hub.Kel L/P Umur Pend Agama Pekerja Imunisasi
an BCG Poli Hep/ DP DT
o Hib T
1. Ny. Istri P 48 th SD Islam Ibu
Kongidah Rumah
Tangga
2. Heri Anak L 22 th SMP Islam Karyaw
an
k.Tipe Keluarga
Di keluarga Tn. A merupakan nuclear family yang terdiri dari keluarga inti yaitu : bapak
dan ibu dan anak.
l.Genongram
T
Y
U
T
U
J
o
I
K
Y
R
L
A
A
H

Keterangan :
1. : anak laki – laki

2. : anak perempuan

3. : meninggal

4. : garis keturunan

17
5. : garis perkawinan

6. : tinggal serumah

m. Hubungan antar anggota keluarga


Hubungan antara suami dan istri dari keluarga Tn. A cukup harmonis, terbukti dengan
mereka sangat dekat dan akrab. Hubungan mereka dengan masyarakat juga terlihat harmonis
terbukti dengan mereka sering berinteraksi dalam berbagai kegiatan warga
2.Sifat Keluarga
a. Dalam penagmbilan keputusan yang paling berpengaruh adalah Tn. A dan Ny.K
b. Kebiasaan hidup sehari –hari
Kebiasaan keluarga ini makan 3 kali atau lebih dalam sehari, teratur dengan porsi makan satu
piring sedang dengan nasi jagung, tahu tempe, sayur singkong dan kadang buah – buahan
seperti pisang dan pepaya.
Cara pengolahan makanan diawali dengan mencuci terlebih dahulu sayuran yang akan
dimasak. Menu bervariasi dalam keadan hangat dengan garam beryodium.
Tempat makan di meja makan dengan suasana santai / tenang. Menggunakan alat makan
lengkap, disimpan dilemari makan dengan keadaan tertutup. Sebelum dan sesudah makan
mencuci tangan dengan air. Tidak ada makanan pantangan dan juga tidak mengkhususkan
suka pada sesuatu jenis makanan.
Minum rata – rata anggota keluarga yaitu 7 – 8 gelas per hari berupa air putih, teh dan kopi.
Contoh menu makanan yaitu nasi, sayur singkong, dan tempe goreng.
3.Keluarga Tn. A mempunyai kebiasaan tidur yang cukup mulai jam 21.00 sampai jam 04.30
pada malam hari dan tidur siang 1 jam
4.Sarana hiburan keluarga
Keluarga Tn. A mempunyai sarana hiburan yaitu TV, dan Radio
5.Pemanfaatan waktu senggang
Keluarga Tn.A menggunakan waktu senggang untuk mengobrol dengan tetangga dan melihat
televisi.
6. Eliminasi
Keluarga Tn. A BAB 1 kali di jamban sendiri, BAK 5 – 6 kali pada waktu pagi, siang, sore
dan malam hari dan tidak ada keluhan.
7. Kebiasaan Keluarga yang merugikan adalah merokok
8. Faktor Keluarga Sosial dan Budaya
18
a.Penghasilan keluarga yang utama yaitu Tn.A sebesar ± Rp 1.000.000,- / bulan. Penghasilan
tambahan tidak ada. Pemanfaatan dana keluarga tiap bulan untuk kebutuhan sehari – hari.
Penggunaan dana tiap bulan cukup. Pengelola keuangan oleh ibu.
b.Kegiatan sosial kemasyarakatan
Keluarga Tn.A aktif dalam kegiatan sosial, hubungan anggota keluarga dengan masyarakat
harmonis.
9. Faktor rumah dan lingkungan
a. Keluarga Tn.A tinggal dirumah sendiri dimana dinding terbuat dari tembok dan kayu ( semi
permanen ) ukuran rumah 10 x 10, lantai semen, ada langit – langit, atap rumah terbuat dari
seng, jenis ventilasi pintu, jendela, keadaan ventilasi memenuhi syarat karena luasnya > 10
%. Penerangan menggunakan listrik. Cahaya matahari masuk kerumah dengan baik.
Pembagian rumah adalah 2 kamar tidur, dapur, ruang makan, runag tamu, ruang televisi, 1
kamar mandi. Kebersiahn ruangan cukup baik.
b.Perabotan rumah
Alat masak menggunakan kompor gas dan tungku, tempat penyimpanan perabotan dapur
diletakkan dirak piring.
c.Sampah
Pembuangan sampah di kandang, terletak dekat dengan rumah, jarak tempat sampah dengan
sumber air < 1 m, sampah dibakar di tungku.
d.Sumber air
Keluarga Tn. A menggunakan sumber air minum dari amat air dengan kualitas air jernih dan
tidak terasa. Tidak ada jamban dari tempat penampungan mata air pada radius lebih dari > 10
m tidak ada sumber pencemaran lain di sekitar sumber penampungan air.
e. Penampungan air minum
Penampungan air minum ditempatkan digentong dalam keadaan tertutup.
f.Jamban Rumah
Keluarga Tn. A mempunyai jamban sendiri.
g.Pembuangan limbah
Jenis air limbah yang berasal dari limbah rumah tangga yang dibuang di selokan belakang
rumah
h. Kandang ternak
Keluarga Tn. A mempunyai kandang ternak yang berada dibelakang rumah berjarak < 1 m

19
i. Halaman rumah
Keluarga Tn. A memiliki halaman rumah yang terletak dibagian depan rumah.
j. Kamar mandi
Keluarga Tn. A memiliki 1 kamar mandi
k. Denah rumah
k.mandi
U
Kandang
Ruang dapur
Perabotan
Ruang makan
k. tidur
Jamban

Ruang keluarga
k. tidur
Ruang tamu

10. Riwayat Kesehatan Material Psikososial – spiritual


a. Memenuhi kebutuhan jiwa
Keluarga Tn. A setiap hari merasa nyaman tidak ada gangguan. Masing – masing anggota
keluarga merasa senang.
b. Pemenuhan status sosial
Didalam keluarga, tidak ada yang dibenci dan membenci, tidak ada perasaan dikucilkan
c. Riwayat Kesehatan material keluarga
Dalam anggota keluarga, tidak ada yang mengalami gangguan jiwa, tidak ada yang pernah
dirawat di RS. Jiwa
d. Gangguan maternal pada keluarga
Gangguan maternal pada keluarga seperti merasa bersalah, gagal, kecewa dan tertekan tidak
ada, walau kadang – kadang bertengkar.
e. Penampilan tingkah laku anggota yang menonjol tidak ada
f. Riwayat spiritual anggota keluarga
Semua anggota keluarga Tn. A taat menjalani perintah agama yang dianutnya.
g.Kesadaran keluarga tentang menopause
Keluarga Tn. A tidak mengetahui tentang menopause
h.Tentang petugas kesehatan tidak ada masalah
i. Dana sehat / JPKM

20
Keluarga Tn. A tahu tentang dana sehat / JPKM
B.Riwayat kesehatan Keluarga
1.Riwayat Kesehatan angggota keluarga
a. Tn. Abdul Sakur tidak sedang / tidak pernah mengidap penyakit tertentu
b. Ny. Kongidah tidak sedang / tidak pernah mengidap penyakit tertentu
c. Heri tidak sedang / tidak pernah mengidap penyakit tertentu
2. Kebiasaan memeriksakan diri
Pada waktu sakit saja, tempat di polindes ataupun bidan praktek bidan swasta. Alasannya
karena dekat dengan rumah

3 Kesehatan ibu dan anak


a Riwayat kesehatan yang lalu
No Kehamilan UK Jumlah Keluhan Cara
pemeriksaan mengatasi
1 II Aterm - Mual,Muntah Dibiarkan
saja

b.Riwayat persalinan yang lalu


No Persalinan Tempat Penolong Keluhan Proses Ket
1. III Rumah Dukun - Spontan -
bayi

c. Ibu hamil
Tidak ada ibu hamil yang ada dirumah Tn. A
d. Ibu nifas
e.Tidak ada ibu nifas yang ada dirumah Tn. A
f.Ibu menyusui
Tidak ada ibu menyusui yang ada dirumah Tn. A
g. Keluarga berencana
Istri Tn. A memakai alat kontrasepsi suntik 3 bulanan sudah 22 tahun
h. Pemeriksaan balita
Keluarga Tn. A tidak mempunyai balita
i.Persepsi dan tanggapan keluarga terhadap masalah

21
Tanggapan keluarga terhadap masalah yang dihadapi selalu dirundingkan dengan anggota
keluarga secara baik –baik bersama anggota keluarga lain. Bila ada anggota keluarga yang
tidak sehat dibawa ke tenaga kesehatan terdekat.
3.2 B. Analisis Data
a Penjajakan Kesehatan Tahap I
1.Ancaman Kesehatan
a) Kurangnya Kesadaran tentang bahaya merokok
b) Kurangnya Pengetahuan tentang menopause
c) Kurangnya pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
2. Kurang / tidak sehat /Kurang sehat
3.Situasi Krisis
Tidak ada
b. Penjajakan Kesehatan Tahap II
No. Data Masalah kesehatan
1. Ibu tidak mengetahui Ibu tidak mengetahui tentang menopause,
tentang menopause tanda – tanda pre menopause, dan
perubahan fisik dan psikis wanita
menopause
2. Kurangnya pengetahuan Kekurangtahuan keluarga Tn.A tentang
tentang bahaya merokok bahaya merokok terhadap masalah
kesehatan karena kebiasaan merokok dapat
menggangu kesehatan anggota keluarga.
3. Kurangnya pengetahuan Kekurangtahuan keluarga Tn. A bagaimana
tentang perilaku hidup memelihara kebersihan rumah yang dapat
bersih dan sehat memperngaruhi kesehatan

22
3.3 C. Penentuan Prioritas masalah
Sesuai data yang diperoleh saat pengkajian terhadap beberapa masalah – masalah
kesehatan yaitu :
1. Ibu tidak mengetahui tentang menopause
No Kriteria Perhit Score Pembenaran
1. Ibu tidak mengetahui tentang Kekurangtahuan ibu
menopause tentang menopause.
Sifat masalah ancaman 2/3 x 1 2/3 Dengan diberikan
kesehatan penyuluhan tentang
Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 2 2 menopause Ny K akan
diubah dengan mudah mengetahui tentang
Potensi masalah untuk dicegah 3/3 x 1 1 menopause sehingga ibu
Menonjolkan masalah harus 2/2 x 1 1 bisa siap menghadapi masa
segera ditangani menopause
Total 4 2/3

2. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok


No Kriteria Perhit Score Pembenaran
1. Kebiasaan kelurga yang Ancaman kesehatan yang
merugikan adalah memungkinkan akan
merokok mengakibatkan kesehatanyang
Sifat masalah ancaman 2/3 x 1 2/3 terganggu yaitu , bisa menyerang
kesehatan paru – paru dan tindakan atau
Kemungkinan masalah 1/3 x 2 1 kebiasaan merokok bisa
untuk diubah hanya dihentikan sedikit demi sedikit
sebagian dan akhirnya dapat berhenti
Potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 secara total. Keluarga dapat
diubah tinggi. merasakan masalah yang sedang
dihadapi
Menonjolkan masalah 0/2 x 1 0
dapat dirasakan
Total 2 2/3
3. Kurangnya kebersihan Lingkungan

23
No Kriteria Perhit Score Pembenaran
1. Kurangnya kebersihan Ancaman kesehatan yang
lingkungan memungkinkan akan
mengakibatkan kesehatanyang
Sifat masalah ancaman 2/3 x 1 2/3 terganggu yaitu , bisa menyerang
Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1 paru – paru dan tindakan atau
untuk diubah hanya kebiasaan merokok bisa
sebagian dihentikan sedikit demi sedikit
Potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 dan akhirnya dapat berhenti
diubah tinggi. secara total. Keluarga dapat

Menonjolkan masalah 0/2 x 1 0 merasakan masalah yang sedang

dapat dirasakan dihadapi

Total 2 2/3

D. Penentuan Prioritas Masalah


Penentuan prioritas masalah berdasarkan score tertinggi adalah :
1. Ibu tidak emngetahui tentang menopause 4 2/3
2. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok 2 2/3
3. Kurangnya kebersihan lingkungan 2 2/3

24
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS

Berdasarkan hasil pengkajian diketahui bahwa tingkat pengetahuan keluarga


mengenai menopause dan kesehatan lingkungan di keluarga Tn.A RT 017/RW 007 dusun
Pagedangan, Desa Wonokampir, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo kurang.
Setelah dilakukan scoring diketahui prioritas masalah Keluarga Tn. A adalah kurangnya
pengetahuan tentang menopause khususnya pada Ny. K. Keluarga Tn.A diberi penyuluhan
tepada tanggal 20 September 2011 tentang menopause .Setelah diberi penyuluhan tentang
menopause keluarga Tn.A dapat mengerti dan memahami mengenai menopause, sehingga
siap menghadapi masa menopause.
Menopause merupakan pengertian dari berhentinya masa kesuburan dan masa
reproduksi wanita yang ditandai dengan berhentinya masa menstruasi atau siklus bulanan
seiring bertambahnya usia dan penurunan hormone. Menopause dalam bahasa biologis
merupakan akhir dari siklus kehidupan menstruasi seorang wanita yang terjadi di pertengahan
usia empat puluh tahun keatas. Selama masa transisi ini, ovarium mulai melemah sehingga
tingkat gairah seksual pun semakin menurun secara alami dari hormon esterogen dan
progesteron. Hormon estrogen berfungsi sebagai pengawas siklus ovulasi yakni saat indung
telur mulai melepas sel telur ke dalam tuba falopi dan mengembangkan payudara wanita serta
rahim. Hormon estrogen memiliki pengaruh yang cukup besar dalam tingkat kesehatan
wanita baik fisik maupun psikologis (emosional). Hormon progesteron bertugas mengawasi
menstruasi dan mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi
(Maya,Fitri.2007).
Sehingga dalam hal ini tidak ditemukan adanya kesenjangan teori dengan prakti di
lahan. Pengetahuan pada dasarnya datang dari pengalaman dan merupakan hasil dari tahu
seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu sehingga pengetahuan
berperan penting dalam membentuk tindakan seseorang. (Notoatmodjo, 2003). Tindakan
yang dimaksud merupakan suatu tindakan dalam memberikan rangsangan kepada keluarga
yang berupa penyuluhan, agar dapat mengerti tentang menopause, sehingga dalam hal ini
pengetahuan merupakan hasil dari tahu dari pengalaman, pengetahuan, dan informasi yang
didapat seseorang untuk meningkatkan pengetahuan tentang menopause.

25
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah akhir praktik kebidanan komunitas, mahasiswa mampu melaksanakan asuhan
kebidanan komunitas secara komprehensif meliputi :
a. Pengkajian terhadap keluarga Tn.A khususnya masalah menopause
b. Menginterpretasikan masalah apa saja yang terjadi pada keluargaTn. A
c. Menentukan diagnose potensial apa yang terjadi pada keluarga binaan
d. Menentukan antisipasi masalah
e. Melakukan perencanaan terhadap masalah yang terjadi
f. Melaksanaan perencanaan yang telah dibuat
g. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan

B. SARAN
1. Bagi keluarga
a.Sebaiknya Ny.K mulai mempersiapkan diri dalam menghadapi masa menopause
b.Sebaiknya keluarga Tn.A lebih memperhatikan tentang bagaimana menghadapi masa
menopause.
2. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola asuhan kebidanan
komunitas sehingga dapat mengaplikasi teori - teori yang ada dengan keadaan yang ada di
lapangan.

26
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Menopause dan cara menghadapinya.


http://id.wikipedia.org/wiki/menopause . Diakses pada: 10 Mei 2013.
Maya,Fitri, 2016.Asuhan Kebidanan Patologi.Jakarta : Pustaka Nusa Medika.
Meilani, Niken.2015.Kebidanan Komunitas.Fitrimaya:Yogyakarta
Notoatmodjo, Soekidjo. (2017). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Retna,Eny Ambarwati.2018.Kebidanan Komunitas.ECG : Jakarta

Soal
Wahyu ayu anggraeni
1. Ny. T seorang ibu rumah tangga, datang ke poli kandungan dengan keluhan ada
bengkak di daerah kemaluan bagian bawah, ada leukore, panas dan nyeri waktu
kencing, dari hasil anamnesa, suami bekerja sebagai driver bus antar provinsi dan
pulangnya 1 minggu sekali.

Sesuai data kasus diatas Ny. T menderita penyakit…


a. Vulvitis
b. Vaginitis
c. Cervixitis
d. Bartholinitis
e. Endometriosis

2. Nn, S umur 19 thn datang ke tempat bidan untuk di periksa. KU pucat dan perut
membesar dengan TFU 3 jari di bawah pusat serta teraba lunak dengan balotemen
nagatif.hasil anamnesa nn S belum pernah menstruasai, setiap bulan merasakan nyeri
siklik ± 5 hari.

Perut Nn. S membesar di sebabkan…


a. Adanya cairan dirongga perut
b. Terutumpuknya darah di uterus
c. Adanya tumor jinak
d. Adanya tumor jinak otot
e. Tertumpuknya darah di tuba falopi

3. Ny. K umur 40 th P6A1 datang ke tempat bidan untuk periksa karena perdarahan.
KU pucat, t :90/60 mmHg, N :88 x/m, S:37,6 C, R :18 x/m, Hb 7 gram hasil
anamnesa Ny. K mengalami perdarahan bila melakukan hubungan seksuak.untuk
menegakkan diagnosis ,

27
maka Ny. K perlku di lakukan pemeriksaan..
a. Tes DNA HPV
b. Darah
c. Urine
d. VDRL
e. ELISA

4. Nn. A umur 35 th datang ke BPS ingin periksa payudara sebelah kiri terdapat
benjolan yang semakin lama semakin membesar, sulit digerakkan, terasa sakit.

Berdasarkan data di atas, kemungkinan Nn. A menderita…


a. Piget disease
b. Kanker payudara
c. Fibro adeno mammae
d. Kista sarcoma filodes
e. Engorgement

Soal YESI LOVENIA SARI

5. Ny.m umur 40 th mempunyai 2 anak, datang ke praktek bidan, dalam 1 tahun


terakhir ini mengalami menstruasi tidak teratur, sering mengalami panas di muka,
kemerahan, demam, hasil anamnesa Ny. M mengalami menstrusai pertama pada usia
9 th.

Sesuai dengan data di atas kemungkinan Ny. M mengalami...


a. Fase menopause
b. Fase pra menopause
c. Fase perimenopause
d. Fase pasca menopause
e. Fase senium

6. Ny. n umur 21 th datang ke BPS, dengan keluahan pada payudara sebelah kanan
teraba benjolan, mudah di gerakkan, tidak berubah-ubah besarnya dan tidak nyeri.

Deteksi dini yang dapat dilakukan pada Ny. N adalah…


a. Mammografi
b. SADARI
c. IVA test
d. Papanicolou smear
e. USG

7. Ny. I umur 30 th dengan riwayat abortus 3 kali. Sekarang mengalami perdarahan

28
yang tidak kunjung berhenti sejak mulai haid sampai sekarang. Perdarahan telah
terjadi selama 12 hari dengan sifat darah banyak, di sertai nyeri pada perut yang terus-
menerus. Ia sekarang merasa sering pusing dan mudah berkunang-kunang. Dari
pemeriksaan VT di jumpai adanya masa uterus. Padat dan berbenjol-benjol.
Berdasarakan hasil pemeriksaan,

dugaan diagnose Ny. I adalah…


a. Myoma uteri
b. Molla hidatidosa
c. Abortus habitualis
d. Torsi myoma uteri
e. Korio karsioma

8. Ny. T umur 47 th mengeluh sejak 1 th ini mengalami menstruasi yang tidak teratur,
kadang-kadang 3 bulan tidak menstruasi, kadang menstruasi sangat banyak. Ahkir-
akhir ini sering merasa cemas, dada berdebar-debar, sulit tidur dan mudah
tersinggung. Setelah di lakukan pemeriksaan di jumpai hasil TD 130/80 mmHg, N 88
x/m, BB 76 kg. mudah tersinggung, rasa cemas,

sulit tidur yang dialami Ny. T merupakan...


a. Reaksi seksorik
b. Reaksi neurosis
c. Reaksi hiperaktif
d. Reaksi vasomotoris
e. Reaksi emosinal

9. Ny. V umur 42 th mengalami menstruasi tidak teratur kurang lebih 6 bulan, saat ini
setiap menstruasi perdarahan banyak dan keluar stosel. Datang ke bidan, hasil
pemeriksaan fisik TD 120/70 mmHg, N 120 x/m dan cepat, R 29 x/m, pemeriksaan
abdomen teraba masa berbenjol-benjol.

Sesuai data kemungkinan Ny. V mengalami suspect..


a. Myoma uteri
b. Endometriosis
c. Cystoma ovarii
d. Servixitis uteri

10. Ny. R umur 38 th, BB 75 kg, TB 150 cm, datang ke bidan dengan keluhan rasa
panas dan nyeri saat kencing, leukorea yang di sertai rasa gatal, hingga menjadi iritasi.
Ia merasa terganggu saat coitus. Hasil pemeriksaan tampak intoitus vagina berwarna
merah, bengkak dan tertutup secret.

29
Pemeriksaan utama pada kasus di atas adalah…
a. Obstetric
b. Ginekologi
c. Antropometri
d. Tanda-tanda vital
e. Pemeriksaan fisik

Jawaban: 1.A, 2.B, 3.A, 4.B,5.B, 6.B,7.A, 8.B, 9.A, 10.B.

1. Dibawah ini ciri-ciri dari menopause, kecuali


a. Hot Flushet
b. Kekeringan vagina
c. Perubahan pada kulit
d. Pengeluaran cairan vagina yang berlebih
Jawaban : D
2. pengobatan apa saja yang dperlukan untuk orang yang mengalami menopause,
kecuali
a) Antidepresan dosis rendah/ venlafaxine
b) Gabapentin
c) Gramamin
d) Bifosfonat
Jawaban : C

3. kapan seorang wanita dikatakan telah mengalami menopause?


a) Siklus menstruasi telah berhenti selama selama 12 bulan
b) Siklus menstruasi telah berhenti selama selama 2 minggu
c) Siklus menstruasi telah berhenti selama selama 5 bulan
d) Siklus menstruasi telah berhenti selama selama 1 bulan
Jawaban : A
4. dalam keadaan apa wanita tidak boleh menggunakan terapi sulih hormon?
a) Wanita dengan tekanan darah tinggi
b) Penyakit hati
c) Wanita dengan kanker payudara dan servik
d) Kelainan kelenjar tyroid
e) Semua jawaban benar semua
Jawaban : E
5. Apa yang di maksud dengan pra menopause?
a) Fase peralihan antara masa menopause dan klimakterium
b) Fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterium
c) Fase antara usia 45 tahun dan berhentinya menstruasi
d) Fare peralihan antara berhentinya menstruasi dan klimakterium
Jawaban : B

30

Anda mungkin juga menyukai