1. Pengertian Diare adalah bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih
dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair)
dengan atau tanpa darah.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan balita sakit dengan Diare di UPT
Puskesmas Talangpadang.
3. Kebijakan Surat Keputusan KepalaUnit Pelaksana Teknis (UPT) puskesmas Talangpadang
No.440/ /27/01AK-TLP/2016 tentang Petugas, Jenis, Jam dan Tarif
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak .
4. Referensi - Buku bagan MTBS Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2011
- Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014
5. Alat dan 1. Alat
Bahan a. Timbangan Berat Badan
b. Pengukur Tinggi badan
c. Pita meteran
d. Stetoscope
e. Stopwatch/ jam
f. Handscoon
g. Masker
f. Buku Register MTBS
g. Formulir MTBS ( Formulir Pencatatan Bayi muda Umur kurang
dari 2 bulan dan formulir Tata Laksana Balita Sakit Umur 2 Bulan
sampai 5 Tahun)
6. Langkah - a. Petugas memanggil pasien dan melayani dengan senyum, salam, sapa,
langkah sopan dan santun.
b. Petugas melakukan identifikasi pasien minimal 2 variabel yaitu makan
dan minum.
c. Pasien ditimbang berat badannya dan diukur tinggi badannya.
d. Petugas melaksanakan anamesa dengan menggunakan formulir MTBS:
- Tanyakan berapa umur anak
- Apakah anak diare , sudah berapa lama?
- Adakah darah dalam tinja ( berak darah ) ?
- Apakah anak letargis atau tidak sadar gelisah atau rewel ?
- Lihat apakah mata cekung ?
- Apakah bayi < 2 bulan kurang bisa minum atau menetek?
- Cubit kulit perut, apakah kembalinya sangat lambat ( lebih dari 2
detik ) ? lambat ?
e. Petugas mencuci tangan
f. Petugas melakukan pemeriksaan, melihat dan mendengarkan
- Adakah nafas cepat
- Apakah terlihat tarikan dinding dada bagian bawah kedalam
(TDDK)
- Apakah terdengar stidor ?
- Apakah terdengar wheezing ? Apakah berulang?
- Apakah terlihat kesadaran menurun ?
- Apakah teraba demam? Atau terlalu dingin?
- Adakah tanda Gizi buruk
g. Tentukan Ada Tidaknya Tanda Bahaya
- Tanda dan bahaya umur 2 bulan – 5 tahun : Tidak bisa minum,
kejang, kesadaran menurun, stridor, gizi buruk, anak yang
mempunyai salah satu tanda bahaya harus segera dirujuk ke
Rumah Sakit.
- Tanda bahaya Umur Kurang 2 bulan : Kurang bisa minum,
kejang, kesadaran menurun, stridor, wheezing, demam atau
dingin. Anak yang mempunyai salah satu tanda bahaya harus
segera dirujuk kerumah sakit.
h. Petugas menulis hasil anamesa dan pemeriksaan serta mengklasifikasi
dan memberikan penyuluhan.
i. Tindakan /Pengobatan :
a. Diare Dehidrasi Berat
- Jika tidak ada klasifikasi berat lain ; Beri cairan untuk dehidrasi
berat dan Tablet Zinc
- Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat lain : RUJUK
SEGERA, Jika msih bisa minum, berikan larutan oralit selama
perjalanan.
- Jika ada kolera didaerah tersebut, beri antibiotik untuk kolera
b. Diare Dehidrasi Ringan / Sedang
- Beri cairan dan makanan serta Tablet Zinc (10 hari berturut-
turut)
- Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat lain : RUJUK
SEGERA, Jika masih bisa minum, berikan oralit selama
perjalanan
- Nasehati kapan kembali segera
- Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan
c. Diare Tanpa Dehidrasi
- Beri cairan dan makanan serta Tablet Zinc (10 hari berturut-
turut)
- Nasehati kapan kembali segera
- Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan
j. Petugas mempersilahkan pasien ke Ruang Apotek/ Obat
k. Apabila pasien tidak memerlukan obat, petugas mencatat kedalam kartu
Rekam Medis Pasien dan buku register harian, dan proses selesai.
7. Bagan alur
Pendaftaran
Ruang KIA
Balai Laboratorium
pengobatan
Apotik
Pulang
8. Unit Terkait 1. Program Gizi
2. Balai pengobatan
3. Laboratorium
4. Apotik
1.
2.
3.
4.
5.
KERANGKA ACUAN
PELAYANAN MTBS
A. Pendahuluan
Pada sebagian besar balita sakit yang dibawa berobat ke Puskesmas, keluhan tunggal
kemungkinan jarang terjadi, menurut data WHO, tiga dari empat balita sakit
seringkali memiliki banyak keluhan lain yang menyertai dan sedikitnya menderita 1
dari 5 penyakit tersering pada balita yang menjadi fokus MTBS.
B. Latar Belakang
MTBS singkatan dari manajemen terpadu balita sakit atau integrated management of
childhood illness adalah suatu pendekatan yang terintegrasi / terpadu dalam
tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan secara
menyeluruh di unit rawat jalan fasilitas pelayanan kesehatan dasar . Badan kesehatan
dunia WHO telah mengetahui bahwa pendekatan MTBS sangat cocok diterapkan
negara-negara berkembang dalam upaya menurunkan kematian, kesakitan dan
kecacatan pada bayi balita.
Menurut laporan bank dunia (1993) , MTBS merupakan jenis intervebsi yang cost
effective yang memberikan dampak terbesar pada beban penyakit secara global. Bila
puskesmas menerapkan MTBS berarti turut membantu dalam upaya pemerataan
pelayanan kesehatan dan membuka akses bagi seluruh lapisan masyarakat untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang terpadu.
C. Tujuan
- Menurunkan secara bermakna angka kematian dan kesakitan yang terkait
penyakit tersering pada balita.
- Memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan kesehatan
anak.
D. Kegiatan
- Melakukan Pelayanan MTBS dari bayi muda (umur 0 sampai kurang dari 2 bulan)
- Pemeriksaan
a. Untuk bayi muda umur 1 hari s/d 2 bulan
F. Sasaran
Bayi muda 0 sampai 2 bulan dan Balita umur 2 bulan sampai 5 tahun.
Kegiatan pelayanan MTBS di puskesmas dilakukan setiap hari kerja ( Senin – Sabtu ),
2. Lintas Sektoral -
Langkah-langkah Ya Tidak
diberikan
makan
b. Inspeksi:KU,apakah lemes,muka
pucat,bibir kering
d. Auskultasi:Bagaimana usus
spesifik,basiler,amuba.
disentri/kolera
amubiasis/giardiasis
dianjurkan