Anda di halaman 1dari 8

DIARE PADA BALITA

No. Dokumen : 440/ /27/04AK-TLP/2016


SOP No.Revisi :0
Tanggal terbit : 2016
Halaman : 1/3

1. Pengertian Diare adalah bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih
dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair)
dengan atau tanpa darah.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan balita sakit dengan Diare di UPT
Puskesmas Talangpadang.
3. Kebijakan Surat Keputusan KepalaUnit Pelaksana Teknis (UPT) puskesmas Talangpadang
No.440/ /27/01AK-TLP/2016 tentang Petugas, Jenis, Jam dan Tarif
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak .
4. Referensi - Buku bagan MTBS Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2011
- Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014
5. Alat dan 1. Alat
Bahan a. Timbangan Berat Badan
b. Pengukur Tinggi badan
c. Pita meteran
d. Stetoscope
e. Stopwatch/ jam
f. Handscoon
g. Masker
f. Buku Register MTBS
g. Formulir MTBS ( Formulir Pencatatan Bayi muda Umur kurang
dari 2 bulan dan formulir Tata Laksana Balita Sakit Umur 2 Bulan
sampai 5 Tahun)
6. Langkah - a. Petugas memanggil pasien dan melayani dengan senyum, salam, sapa,
langkah sopan dan santun.
b. Petugas melakukan identifikasi pasien minimal 2 variabel yaitu makan
dan minum.
c. Pasien ditimbang berat badannya dan diukur tinggi badannya.
d. Petugas melaksanakan anamesa dengan menggunakan formulir MTBS:
- Tanyakan berapa umur anak
- Apakah anak diare , sudah berapa lama?
- Adakah darah dalam tinja ( berak darah ) ?
- Apakah anak letargis atau tidak sadar gelisah atau rewel ?
- Lihat apakah mata cekung ?
- Apakah bayi < 2 bulan kurang bisa minum atau menetek?
- Cubit kulit perut, apakah kembalinya sangat lambat ( lebih dari 2
detik ) ? lambat ?
e. Petugas mencuci tangan
f. Petugas melakukan pemeriksaan, melihat dan mendengarkan
- Adakah nafas cepat
- Apakah terlihat tarikan dinding dada bagian bawah kedalam
(TDDK)
- Apakah terdengar stidor ?
- Apakah terdengar wheezing ? Apakah berulang?
- Apakah terlihat kesadaran menurun ?
- Apakah teraba demam? Atau terlalu dingin?
- Adakah tanda Gizi buruk
g. Tentukan Ada Tidaknya Tanda Bahaya
- Tanda dan bahaya umur 2 bulan – 5 tahun : Tidak bisa minum,
kejang, kesadaran menurun, stridor, gizi buruk, anak yang
mempunyai salah satu tanda bahaya harus segera dirujuk ke
Rumah Sakit.
- Tanda bahaya Umur Kurang 2 bulan : Kurang bisa minum,
kejang, kesadaran menurun, stridor, wheezing, demam atau
dingin. Anak yang mempunyai salah satu tanda bahaya harus
segera dirujuk kerumah sakit.
h. Petugas menulis hasil anamesa dan pemeriksaan serta mengklasifikasi
dan memberikan penyuluhan.
i. Tindakan /Pengobatan :
a. Diare Dehidrasi Berat
- Jika tidak ada klasifikasi berat lain ; Beri cairan untuk dehidrasi
berat dan Tablet Zinc
- Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat lain : RUJUK
SEGERA, Jika msih bisa minum, berikan larutan oralit selama
perjalanan.
- Jika ada kolera didaerah tersebut, beri antibiotik untuk kolera
b. Diare Dehidrasi Ringan / Sedang
- Beri cairan dan makanan serta Tablet Zinc (10 hari berturut-
turut)
- Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat lain : RUJUK
SEGERA, Jika masih bisa minum, berikan oralit selama
perjalanan
- Nasehati kapan kembali segera
- Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan
c. Diare Tanpa Dehidrasi
- Beri cairan dan makanan serta Tablet Zinc (10 hari berturut-
turut)
- Nasehati kapan kembali segera
- Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan
j. Petugas mempersilahkan pasien ke Ruang Apotek/ Obat
k. Apabila pasien tidak memerlukan obat, petugas mencatat kedalam kartu
Rekam Medis Pasien dan buku register harian, dan proses selesai.
7. Bagan alur
Pendaftaran

Ruang KIA

Balai Laboratorium
pengobatan

Apotik

Pulang
8. Unit Terkait 1. Program Gizi
2. Balai pengobatan
3. Laboratorium
4. Apotik

9. Rekaman Historis Perubahan


Tanggal
No. Halaman Yang Dirubah Isi Perubahan diberlakukan

1.

2.

3.

4.

5.

KERANGKA ACUAN
PELAYANAN MTBS
A. Pendahuluan
Pada sebagian besar balita sakit yang dibawa berobat ke Puskesmas, keluhan tunggal
kemungkinan jarang terjadi, menurut data WHO, tiga dari empat balita sakit
seringkali memiliki banyak keluhan lain yang menyertai dan sedikitnya menderita 1
dari 5 penyakit tersering pada balita yang menjadi fokus MTBS.

B. Latar Belakang
MTBS singkatan dari manajemen terpadu balita sakit atau integrated management of
childhood illness adalah suatu pendekatan yang terintegrasi / terpadu dalam
tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan secara
menyeluruh di unit rawat jalan fasilitas pelayanan kesehatan dasar . Badan kesehatan
dunia WHO telah mengetahui bahwa pendekatan MTBS sangat cocok diterapkan
negara-negara berkembang dalam upaya menurunkan kematian, kesakitan dan
kecacatan pada bayi balita.
Menurut laporan bank dunia (1993) , MTBS merupakan jenis intervebsi yang cost
effective yang memberikan dampak terbesar pada beban penyakit secara global. Bila
puskesmas menerapkan MTBS berarti turut membantu dalam upaya pemerataan
pelayanan kesehatan dan membuka akses bagi seluruh lapisan masyarakat untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang terpadu.

C. Tujuan
- Menurunkan secara bermakna angka kematian dan kesakitan yang terkait
penyakit tersering pada balita.
- Memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan kesehatan
anak.
D. Kegiatan
- Melakukan Pelayanan MTBS dari bayi muda (umur 0 sampai kurang dari 2 bulan)

dan umur 2 bulan sampai 5 tahun

E. Cara Pelaksanaan Kegiatan


- Anamesa : wawancara terhadap orang tua bayi dan balita mengenai keluhan
utama , keluhan tambahan , lama sakit , pengobatan yang telah diberikan , riwayat
penyakit lainnya.

- Pemeriksaan
a. Untuk bayi muda umur 1 hari s/d 2 bulan

- Periksa kemungkinan kejang


- Periksa gangguan nafas
- Ukur suhu tubuh
- Periksa kemungkinan adanya icterus
- Periksa kemungkinan gangguan pencernaan dan diare
- Ukur berat badan
- Periksa masalah pemberian ASI
- Periksa status vit K
- Periksa status imunisasi
b. Untuk bayi umur 2 bulan s/d 5 tahun
- Keadaan Umum
- Respirasi (Menghitung nafas )
- Derajat dehidrasi (Turgor Kulit )
- Suhu Tubuh
- Periksa telinga
- Periksa status Gizi
- Periksa status immunisasi dan pemberian Vitamin A
- Menentukan klasifikasi, tindakan, penyuluhan dan konsultasi

F. Sasaran

Bayi muda 0 sampai 2 bulan dan Balita umur 2 bulan sampai 5 tahun.

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan

Kegiatan pelayanan MTBS di puskesmas dilakukan setiap hari kerja ( Senin – Sabtu ),

jam 08.00 WIB sampai dengan jam 14.30 WIB

H. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan

Pencatatan hasil pelayanan dilakukan setiap hari, pelaporan hasil kegiatan

disampaikan ke dinas kesehatan kabupaten tanggamus setiap bulan dan evaluasi,

analisis kegiatan dilakukan setahun sekali.


I. Peran Lintas Program dan Sektoral
1. Lintas Program
 Program Gizi
 Konseling pada bayi/balita kurang gizi
 Pemberian Makanan Tambahan pada bayi/balita kurang gizi
 Balai Pengobatan
 Konsul dokter jika perlu
 Laboratorium
 Pemeriksaan penunjang jika diperlukan
 Apotik
 Menyediakan obat sesuai resep yang ada

2. Lintas Sektoral -

Mengetahui Talangpadang, Mei 2016


Kepala UPT Puskesmas Talangpadang Penanggung Jawab Program KIA

H. DEDY HERIYANTO,SKM NURUL HABIBAH, Amd Keb


NIP. 197307161993011001 NIP. 197601022007012017
Standar Operasional Prosedur (SOP) Diagnosa dan penatalaksanaan Diare Balita Di
Puskesmas Mungkid

Langkah-langkah Ya Tidak

1. Anamnese yang meliputi:

a. Tanyakan kapan mulai diare

b. Tanyakan berapa kali dalam 24 jam

c. Tanyakan pengobatan apa yang telah

diberikan

d. Tanyakan apakah anak panas

e. Tanyakan apakah ada lendir

,darah,seperti air cucian beras

f. Tanyakan apakah anak muntah

g. Tanyakan apakah anak mau ,minum

makan

h. Tanyakan apakah anak kejang

2. Lakukan pemeriksaan inspeksi, palpasi,

auskultasi dan percusi dengan teliti.

a. Lakukan pemeriksaan suhu,nadi,RR,Tensi

b. Inspeksi:KU,apakah lemes,muka

pucat,bibir kering

c. Palpasi:Apakah ubun-ubun cekung,mata

cekung ,nyeri tekan

d. Auskultasi:Bagaimana usus

e. Perkusi:Apakah ada kelainan usus

3.Tegakan diagnosa diagnose non

spesifik,basiler,amuba.

4.Berikan terapi sesuai dengan protab diare:

a. Rencana terapi A (tatalaksana diare


dirumah tanpa dehidrasi)

Rencana terapi B (Dehidrasi sedang)

Rencana terapi C (Dehidrasi berat )

b. Penggunaan obat pada diare anak

- Antibiotik hanya untuk

disentri/kolera

- Anti parasit hanya yang

amubiasis/giardiasis

- Anti dare &anti emetik tidak

dianjurkan

Anda mungkin juga menyukai