Anda di halaman 1dari 10

PEMINATAN KLINIK NICU

(NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT)


RSUP. DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

RESUME KEPERAWATAN PADA BAYI NY.K DENGAN


HIPERBILIRUBINEMIA DI RUANG PERAWATAN NICU
KELAS II A RSUP. DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Oleh :

LAILA TUNISA RAHIM

C12111270

PRESEPTOR. INSTITUSI PRESEPTOR. LAHAN

(....) ()

PROGRAM PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016
RESUME KEPERAWATAN

A. Identitas Bayi
Nama : By.Ny. K
Usia/tanggal lahir : 8 hari/ 15-04-2016
Jenis kelamin : Perempuan
Diagnosa medis : Hiperbilirubinemia
Tanggal pengkajian : 23-04-2016
B. Identitas orang tua
- Nama ayah : Tn. H
Usia : 32 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
- Nama ibu : Ny.N
Usia : 33 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
C. Keluhan Utama
Keluhan bayi saat ini adalah ikterus pada seluruh badan
D. Riwayat Keluhan
Bayi masuk dengan ikterus pada seluruh badan disertai dengan berat badan lahir
rendah (1530 gram). Usia gestasi 32 minggu.
E. Riwayat Kesehatan
1. Terpasang OGT untuk nutrisi enteral, terpasang jalur intravena untuk
memasukkan obat dan cairan parenteral. Tanda-tanda vital: SB: 37C, N:
138x/menit, P: 40 x/menit.
2. Riwayat kesehatan lalu
a. Prenatal
Keluhan ibu selama hamil adalah hipertensi. Ibu rutin memeriksakan
kehamilan di puskesmas serta tidak pernah terkena sinar X. Ibu
memeriksakan kehamilan sebanyak 4 kali dan mendapatkan suntikan TT 2
kali.
b. Natal
Bayi lahir di rumah sakit secara SC dibantu oleh dokter dengan usia gestasi
32 minggu.
c. Post natal
Berat badan lahir 1530 gram dan panjang badan lahir 43 cm.
F. Nutrisi dan Obat-obatan
Kebutuhan cairan:
150 ml/kgBB/hari + 20% incubator balance cairan
252 + 50,4 50,4 = 252 ml/hari
- Nutrisi : ASI, diberikan via OGT sebanyak 8 x 19 ml
- Obat-obatan :-
G. Hasil Pengkajian/Data Fokus
Data subjektif:-
Data objektif:
Bayi sementara fototerapi
SB: 37C
Kulit tipis dan lemak subkutan kurang
Akral teraba hangat
Nutrisi enteral masuk melalui OGT
Refleks menelan dan refleks menghisap lemah
Hasil pemeriksaan laboratorium:
Tanggal 21-04-2016:
Hb : 14,3 gr/dl (12 16 gr/dl)
RBC : 3,83 . 106 /mm3 (4 6 . 106 /mm3)
HCT : 43,7% (37% - 48%)
PLT : 123.000/mm3 (150.000 400.000/mm3)
WBC : 8.420/mm3 (4.000 10.000/mm3)
Tanggal 23-04-2016
Bilirubin total : 5,40 mg/dl (<1,1 mg/dl)
Bilirubin direk : 0,87 mg/dl (< 0,30)
H. Analisa Data

No Data Masalah
1 Faktor resiko: Risiko ketidakefektifan
Tubuh teraba hangat termoregulasi
S: 37oC
Bayi sementara fototerapi
Usia gestasi 32 minggu
Kulit tipis dan lemak subkutan kurang

2 Faktor risiko: Risiko kekurangan volume


Suhu :37oC cairan tubuh
Urine output/jam: 5 cc/jam
Bayi sementara fototerapi

3 DS: Kecemasan orang tua


Keluarga bayi mengatakan sangat khawatir
dan cemas dengan kondisi bayinya
Keluarga bayi mengatakan bahwa ini adalah
pengalaman pertamanya merawat bayi yang
sakit dengan keadaan seperti ini
DO:
Keluarga bertanya tentang kondisi bayinya
Ekspresi wajah tampak tegang dan menangis
ketika melihat bayinya di inkubator dan
dipasangi alat bantu napas

I. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko ketidakefektifan termoregulasi
2. Risiko kekurangan volume cairan tubuh
3. Kecemasan orangtua
J. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Risiko ketidakefektifan termoregulasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Pantau suhu aksila pada bayi yang tidak stabil
diharapkan ketidakefektifan termoregulasi 2. Pantau tanda-tanda hipertermi misalnya
tidak terjadi dengan kriteria: kemerahan, ruam, diaforesis
Bayi dapat mempertahankan suhu 3. Keringkan tiap bagian untuk
tubuh stabil diluar dan didalam mencegah/mengurangi evaporasi.
inkubator 4. Hindari situasi yang dapat mempredisposisikan
Suhu tubuh tetap normal dan stabil bayi pada kehilangan panas, seperti terpapar
(36,5oC-37,5oC) udara dingin, jendela, atau timbangan dingin.
5. Pertahankan suhu inkubator sesuai dengan NTE
6. Pantau nilai glukosa darah

2. Risiko kekurangan volume cairan Setelah dilakukan tindakan keperawatan, 1. Pantau dengan ketat cairan dan elektrolit dengan
tubuh pasien dapat menunjukkan kekurangan terapi yang dapat meningkatkan kehilangan
volume cairn tubuh tidak terjadi dengan IWL (Insensible Water Loss) seperti fototerapi.
kriteria: 2. Implementasikan strategi untuk meminimalkan
Bayi menunjukkan bukti IWL.
homeostasis 3. Pastikan masukan cairan oral/ parenteral yang
adekuat.
4. Kaji status hidrasi seperti turgor kulit, edema,
berat badan, membran mukosa, urine output,
dan fontanel
5. Atur cairan parenteral dengan ketat
6. Hindaripemberian cairan hipertonik misalnya
obat yang tidak diencerkan dan infus glukosa
terkonsentrasi.
7. Pantau keluaran urine dan nilai labortorium.

3. Kecemasan orang tua Kecemasan berkurang/teratasi dengan 1. Kaji tingkat kecemasan orang tua
kriteria: 2. Jelaskan tentang kondisi bayinya sekarang dan
Ibu mengerti tentang kondisi perawatan bayi di incubator
bayinya 3. Beri support mental dari petugas
Ibu mengetahui cara perawatan 4. Beritahu hasil pemeriksaan yang didapatkan
bayi dalam incubator
Ekspresi tampak tidak cemas
K. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

HARI/ DIAGNOSA
JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL KEPERAWATAN
Sabtu, Risiko ketidakefektifan 17.00 1. Memantau suhu aksila pada bayi Pukul 20.30
23 April termoregulasi yang tidak stabil S:
2015 Hasil : 37C O:
17.15 2. Memantau tanda-tanda hipertermi Suhu bayi: 37,3 oC, P: 40 x/m,
misalnya kemerahan, ruam, N: 140x/m
diaforesis Suhu tubuh teraba hangat
Hasil : Tidak ada tanda-tanda Kulit tipis dan lemak subkutan
hipertermi kurang
18.30 3. Mengeringkan tiap bagian untuk A: Risiko ketidakefektifan termoregulasi
mencegah/mengurangi evaporasi. P: Lanjutkan Intervensi
Hasil : Pasien tidak mengalami 1. Pantau suhu aksila pada bayi
hipotermi yang tidak stabil
20.00 4. Mempertahankan suhu inkubator 2. Pantau tanda-tanda hipertermi
sesuai dengan NTE misalnya kemerahan, ruam,
Hasil : 31C diaforesis
3. Keringkan tiap bagian tubuh bayi
4. Hindari situasi yang dapat
mempredisposisikan bayi pada
kehilangan panas
5. Pertahankan suhu inkubator
sesuai dengan NTE
6. Pantau nilai glukosa darah

Sabtu, Risiko kekurangan volume 15.00 1. Mengkaji status hidrasi seperti Pukul 20.30
23 April cairan tubuh turgor kulit, edema, berat badan, S: -
2015 membran mukosa, urine output, O:
dan fontanel Suhu tubuh tidak stabil
Hasil : Turgor kulit baik, tidak ada Suhu :37,3oC
edema, urine output 5cc/jam Urine output/jam: 5 cc/jam
15.15 2. Memastikan masukan cairan oral/ Bayi sementara fototerapi
parenteral yang adekuat. A: Risiko kekurangan volume cairan
Hasil : cairan dan nutrisi masuk tubuh
melalui OGT dan infus P: Lanjutkan intervensi:
18.30 3. Memantau keluaran urine 1. Pantau dengan ketat cairan dan
Hasil : urine output 5cc/jam elektrolit dengan terapi yang
dapat meningkatkan kehilangan
IWL (Insensible Water Loss)
seperti fototerapi.
2. Pastikan masukan cairan oral/
parenteral yang adekuat.
3. Kaji status hidrasi seperti turgor
kulit, edema, berat badan,
membran mukosa, urine output,
dan fontanel
4. Atur cairan parenteral dengan
ketat
5. Pantau keluaran urine dan nilai
labortorium.

Sabtu, Kecemasan orang tua 19.00 1. Mengkaji tingkat kecemasan orang Pukul 20.30
23 April tua S:
2015 Hasil : Ibu pasien tampak khawatir O:
dengan kondisi banyinya. Ibu mengetahui kondisi bayinya
19.15 2. Menjelaskan tentang kondisi Ibu mengetahui perawatan bayi
bayinya sekarang dan perawatan dalam inkubator
bayi di incubator Ekspresi wajah tampak rileks
Hasil : Keluarga mengerti akan A: Kecemasan orangtua teratasi
kondisi kesehatan bayinya dan P: Pertahankan Intervensi
perawatan bayi di inkubator. 1. Beri support mental dari petugas
2. Beritahu hasil pemeriksaan yang
didapatkan

Anda mungkin juga menyukai