Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN HIPOSPADIA

DI RUANG CENDANA 4 RSUP DR. SARDJITO

Untuk Memenuhi Tugas Laporan Praktik Keperawatan Anak


Dosen Pembimbing : Ns. Ni Ketut Mendri, S.Kep., M.Sc

OLEH
NAMA : NUR BINTORO
NIM : P07120521127

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Keperawatan Yang Berjudul “Asuhan keperawatan pada


Anak dengan Hipospadia diruang Cendana 4 RSUP Dr. Sardjito tanggal
14-16 Februari 2022” Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Stase
Keperawatan Anak.

Nama : Nur Bintoro


Hari/tanggal : Senin, 14/02/2022
Tempat : Ruang Cendana 4 RSUP Dr. Sardjito

MENGETAHUI

PEMBIMBING AKADEMIK PERSEPTOR KLINIK

Ns. Ni Ketut Mendri, S.Kep., M.Sc Dewi Komalasari, S.Kep, Ners


BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

b. Perencanaan pemulangan
1. Ajarkan tentang perawatan kateter dan pencegahan infeksi dengan
disimulasikan.
2. Jelaskan tanda dan gejala infeksi saluran kemih dan lapor
segera ke dokter atau perawat.
3. Jelaskan pemberian obat antibiotik dan tekankan untuk kontrol
ulang (follow up).
A. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Intervensi Keperawatan
Keperawatan Tujuan (SLKI) Tindakan (SIKI)
1 2 3 4
1 Hipotermi Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipotermi I.14507 :
berhubungan keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasi penyebab hipotermia
dengan berat hipotermi tubuh stabil, dengan 2. Monitor suhu tubuh
badan kriteria hasil: 3. Monitor komplokasi akibat hipotermia
ekstriem 1. Suhu tubuh normal 36oC-37,5°C 4. Teraupetik,Atur suhu inkubator sesuai indikasi
2. Akral hangat 5. Hindarkan bayi kontak langsung dengan sumber
3. Bayi tidak menggigil dingin/panas
4. Tidak ada perubahan warna 6. Ganti popok bila basah
2 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi: D.0019 :
berhubungan keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi status nutrisi, Monitor BB klien,
dengan kebutuhan nutrisi terpenuhi, dengan 2. Identifikasi perlunya penggunaan selang OGT
ketidakmampua kriteria hasil: 3. Kaji kemampuan reflek hisap
n 1. BB seimbang 2500-3500 gram 4. Monitor asupan intake dan output cairan
mengabsorbsik 2. Reflek hisap kuat 5. Lakukan oral hygiene sebelum maka
an makanan 3. Intake nutrisi adekuat 6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian nutrisi
3 Risiko Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi D.0142:
infeksi keperawatan selama 3x24 jam tidak 1. Monitor tanda gejala infeksi : suhu, lekosit
berhubunga terjadi infeksi, dengan kriteria hasil: 2. Penurunan BB
n dengan 1. Bayi baru lahir 3. Batasi jumlah pengunjung
mal nutrisi 2. Tidak ada tanda tanda infeksi 4. Gunakan teknik aseptik selama berinteraksi dengan klien
3. Tidak ada hipotermia 5. Bersihkan inkubator secara berkala
4. Jumlah lekosit dalam batas normal 6. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
5. Suhu stabil klien
7. Kolaborasi pemberian imunisasi bila perlu
4 Resiko Setelah dilakukan tindakan Perawatan Bayi I.10338
Ikterik keperawatan selama 3x24 jam tidak 1. Monitor tanda-tanda vital bayi (suhu 36,5-37,5)
Neonatus terjadi infeksi, dengan kriteria hasil: 2. Ganti popok bayi jika basah
berhubunga 1. Suhu kulit normal 3. kenakan pakaian bayi dari bahan katun
n dengan 2. Tidak ada kemerahan Perawatan Neonatus I.03132
prematuritas 3. Tidak ada perdarahan 1. Oleskan baby oil untuk mempertahankan kelembapan kulit
(<37minggu) 2. selimuti untuk mempertahankan kehangatan
3. anjurkan mencuci tangan sebelum menyentuh bayi
B. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dan masalah
status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan klien yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan
(Potter dan Perry, 2005).
C. Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian terhadap sejumlah informasi yang diberikan untuk tujuan yang telah ditetapkan (Potter dan
Perry, 2005).
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA By. Ny. V DENGAN BBLR
DI RUANG NICU RSUD WATES

Hari/Tanggal : Senin, 23 Agustus 2021


Jam : 14.30 WIB
Tempat : Ruang NICU RSUD Wates
Oleh : Hery Susanto
Sumber data : Ny. V (Ibu kandung Bayi), Rekam Medik, Perawat.
Metode : observasi, wawancara dan bedah rekam medik

A. Pengkajian
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama Pasien : By. Ny. V (743902)
2) Tempat Tgl Lahir : 12 Agustus 2021
3) Umur : 11 hari
4) Jenis Kelamin : Laki-Laki
5) Agama : Islam
6) Pendidikan : belum sekolah
7) Pekerjaan : belum bekerja
8) Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
9) Alamat : Soropadan 11/06 Tawangsari Pengasih
10) Diagnosa Medis : BBLR SMK post SC
11) Tanggal masuk RS: 12 Agustus 2021 Jam 10.30 WIB
b. Penanggung jawab keluarga
1) Nama : Tn. B
2) Umur : 39 tahun
3) Pendidikan : S1
4) Pekerjaan : Wiraswasta
5) Alamat : Soropadan 11/06 Tawangsari Pengasih
6) Hubungan dengan pasien : ayah kandung
7) Status perkawinan : sudah menikah
2. Keluhan utama
Ibu bayi mengatakan bayi muntah muntah sejak 1 hari yang lalu.
3. Riwayat kehamilan dan kelahiran
a. Prenatal
Ibu bayi mengatakan selama hamil sudah melakukan pemeriksaan
kehamilan hampir setiap bulan ke BPS dan melakukan
pemeriksaan USG sebanyak 3 kali pada umur kehamilan 2 bulan, 5
bulan, dan 7 bulan
b. Natal
Ibu bayi mengatakan melahirkan secara SC pada umur kehamilan
39 mg +1 hr di IBS RSUD Wates.
c. Post natal
Bayi lahir dengan berat 2320 gr, APGAR skor 7/8, tidak ada
trauma lahir, gerak kurang aktif. Kondisi saat ini tampak ikterik,
menangis lemah, terpasang O2 nasal kanul 2lpm, kulit mengkerut,
kering di rawat di infant warmer.
Riwayat kesehatan keluarga
1) Genogram

Keterangan:
: Laki Laki : Meninggal : serumah
: Perempuan : Pasien
2) Riwayat kesehatan keluarga
Ibu bayi mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan seperti diabetes, hipertensi, jantung dll
4. Riwayat sosial
a. Sistem pendukung yang dapat dihubungi: ibu bayi mengatakan
dapat menghubungi ayah kandung atau ibu bayi sebagai media
informasi dan edukasi mengenai perkembangan pada bayi setiap
harinya.
5. Anak yang lain
Ibu bayi mengatakan memiliki dua anak laki-laki yang dilahirkan
secara normal pada tahun 2011 dan 2018 dengan berat lahir 2800 gram
dan 3000 gram.
6. Lingkungan rumah
Ibu bayi mengatakan tinggal dilingkungan yang ramah penduduk,
akses mudah, dan nyaman.
7. Keadaan kesehatan saat ini
a. Diagnose medis : BBLR SMK post SC
b. Tindakan operasi : ibu dan bayi belum pernah menjalani
tindakan operasi sebelumnya.
c. Status nutrisi :
1. bayi minum ASI sebanyak 8,5 cc melalui sonde. Bayi muntah
sekitar 2 cc.
2. BB: 2110 gram
PB: 46 cm
3. Obat-obatan:
a) Infus D5 ¼ Ns 12 tpm mikro
b) Injeksi ampicillin/12 jam 100 mg
c) Fototerapi 36 jam dengan suhu 37,5° C
d. Aktivitas
Ibu bayi mengatakan bayi bergerak aktif, menangis sedang, kadang
lemah, bayi hanya bangun tidur saat merasa tidak nyaman,
BAB/BAK atau membutuhkan minum. Biasanya bayi terbangun
setiap 2 – 3 jam sekali dan menangis
e. Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan
Pagi hari: mengatakan perawat menyiapkan air hangat yang sudah
untuk mandi. Bayi dimandikan oleh perawat, kemudian dilakukan
perawatan tali pusat, diganti pakaiannya dan diberikan posisi
senyaman mungkin. Setiap 2 sampai 3 jam bayi dilakukan
pemeriksaan keadaan umum dan monitor intake outputnya. Untuk
bayi yang ada riwayat muntah, perawat memonitor muntah setelah
bayi diberikan minum. Bayi mendapat terapi obat injeksi melalui
infus.
Siang hari: bayi dilakukan pemeriksaan TTV berupa observasi
suhu, respirasi, dan nadi. Bayi dilakukan observasi keadaan umum
dan monitor intake output, dan melanjutkan terapi.
Malam hari: bayi dilakukan pemberian injeksi intravena, dilakukan
observasi keadaan umum, monitor intake dan output.
f. Hasil laboratorium
Tanggal: 22/08/21 jam 6:54:41
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Bill. Total 12,9 <1.1 mg/dl
Bill. Direx 0,1 <0,2 mg/dl
Bill. Indirex 12,8
Tanggal: 22/08/21
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Hemoglobin 15,9 Lk. 14-18 gr%
Pr. 12-16 gr%
A. Leukosit 7.600 Lk. 4700-10300
Pr. 4300-11.400
A. Eritrosit 5,1
Hemogram Eos: 0 2-4%
Bas: 0 0-1%
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Stab: 0
Seg: 29 50-75%
Limp: 61 25-40%
Mon: 10 3-7%
Trombosit 320.000 150.000-450.000/
uL
HCT/HMT 48 Lk. 44%
Pr. 37%
Golongan Darah B
Glukosa sesaat 67 80-140 md/dl

Beri tanda cek (v) pada istilah yang tepat dari data-data dibawah ini. Gambarkan
semua temuan abnormal secara objektif, gunakan kolom komentar bila perlu!
1. Refleks
( ) Moro (v) menggenggam (v) menghisap
2. Tonus/aktivitas
( ) aktif ( ) tenang ( ) letargi ( ) kejang ( ) menangis keras
( ) melengking (v) lemah ( ) sulit menangis
3. Kepala/leher
a. fontanel anterior
(v) lunak ( ) tegas ( ) mendatar ( ) menonjol ( ) cekung
b. sutura sagitalis
(v) tepat ( ) terpisah ( ) menjauh
c. gambaran wajah
(v) simetris ( ) asimetris
d. Molding
( ) Caput succudaneum ( ) Chepalohematome
e. Mata
( ) bersih (v) sekresi
f. Telinga
(v) normal ( ) abnormal
g. Hidung
(v) bilateral ( ) obstruksi ( ) cuping hidung
h. Palatum
(v) normal ( ) abnormal
i. Abdomen
(v) lunak ( ) datar ( ) tegas ( ) kembung
j. Lingkar perut: 29 cm
k. Liver
(v) <2cm ( ) >2cm
l. Toraks
(v) simetris ( ) asimetris
m. Paru-paru
(v) suara napas sama kanan kiri ( ) suara napas beda kanan kiri
( ) ronchi ( ) rales ( ) secret
n. Respirasi
( ) spontan ( ) sungkup (v) CPAP
o. Jantung
(v) bunyi normal ( ) bunyi lain, sebutkan_____
p. Ekstermitas
(v) semua bergerak ( ) ROM terbatas ( ) tidak dapat dikaji
q. Umbilicus: basah
r. Genital: normal, bersih
s. Anus: bersih
t. Spina: normal, bersih
u. Kulit: terkelupas, mengkerut, kering, dirawat di infant warmer, terpasang
fototerapi 36 jam
B. ANALISA DATA
Ruang: NICU RSUD Wates
DATA PENYEBAB MASALAH
(SDKI)
DS: ibu bayi Peningkatan Defisit nutrisi
mengatakan bayinya kebutuhan
muntah sejak 1 hari metabolisme
yang lalu
DO: Bayi tampak
ikterik, menangis
lemah, terpasang O2
Nasal Kanul 2 lpm,
bayi minum ASI
sebanyak 8,5 cc
melalui sonde. Bayi
muntah sekitar 2 cc.
BB: 2110 gram

DS: - Malnutrisi Resiko Infeksi


DO bayi tampak
ikterik, kulit
mengkerut, kering,
dirawat di infant
warmer, terpasang
fototerapi 36 jam
Suhu: 37,5OC

C. DIAGNOSA PRIORITAS
1. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan metabolisme ditandai dengan ibu bayi
mengatakan bayinya muntah sejak 1 hari yang lalu, bayi tampak
ikterik, menangis lemah, terpasang O2 Nasal Kanul 2 lpm, bayi
minum ASI sebanyak 8,5 cc melalui sonde. Bayi muntah sekitar 2 cc.
BB: 2110 gram
2. Resiko infeksi berhubungan dengan malnutrisi ditandai dengan bayi
tampak ikterik, kulit mengkerut, kering, dirawat di infant warmer,
terpasang fototerapi 36 jam, Suhu: 37,5
D. PERENCANAAN

Perencanaan
Hari/tgl/jam Diagnosa
Tujuan Rencana Tindakan
Senin, D.0019 L. 03031 I.03119
23/08/2021 Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan selama Observasi:
berhubungan 3 x 24 jam pasien dengan defisit 1. identifikasi status nutrisi
dengan peningkatan nutrisi dapat membaik dengan 2. identifikasi perlunya penggunaan selang
kebutuhan kriteria hasil: nasogastrik
metabolism 1. Berat badan cukup 3. monitor berat badan
meningkat minimal 10 4. monitor hasil pemeriksaan laboratorium
gram setiap hari Terapeutik:
2. Panjang badan meningkat 1. hentikan pemberian makan melalui selang
3. Kulit kuning menurun nasogastrik jika asupan oral dapat
4. Bayi cengeng menurun ditoleransi
5. Pucat menurun
6. Lapisan lemak meningkat Hery
7. Proses tumbuh kembang
cukup meningkat
Senin, D.0142 L.14133 L.03123
23/08/2021 Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan selama 1. identifikasi faktor yang mempengaruhi
berhubungan 3 x 24 jam pasien dengan risiko asupan gixi
dengan malnutrisi infeksi dapat mambaik dengan 2. identifikasi perubahan berat badan
kriteria hasil: 3. identifikasi kelainan pada kulit
1. integritasi kulit cukup 4. identifikasi kelainan pada rambut
meningkat 5. identifikasi kelainan pada kuku
2. berat badan meningkat 6. identifikasi kelainan rongga mulut
3. suhu tubuh cukup menurun 7. identifikasi kelainan eliminasi
8. monitor mual muntah
9. monitor asupan oral
10. monitor hasil laboratorium
terapeutik
1. timbang berat badan
2. ukur antropometri
3. hitung perubahan berat badan
4. atur interval waktu pemantauan sesuai
kondisi pasien
5. dokumentassikan hasil pemantauan
edukasi
1. jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
pada ibu
2. informasikan hasil pemantauan pada ibu
bayi jika perlu

Hery
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan Pelaksanaan Evaluasi
Senin, 23/8/2021
1. 1. Defisit nutrisi berhubungan- - Mengidentifikasi status nutrisi S: ibu bayi mengatakan ASI keluar
Jam 14.30 WIB dengan peningkatan - Mengidentifikasi perlunya penggunaan lancar dengan pompa ASI
kebutuhan metabolisme selang nasogastric O: KU: sedang, cm
- - Memonitor berat badan S: 36,5
- Memonitor hasil pemeriksaan N: 140x/menit
laboratorium RR: 42x/menit
- - Memeriksa residu bayi - BB: 2110 gram
- Memberikan ASI melalui sonde - PB 46 cm
sebanyak 8,5 cc - Kulit tampak ikterik
- Bayi cengeng
- Residu : 1,5 cc dengan warna
putih susu
- Bayi mendapat nutrisi berupa
ASI melalui sonde
- Hb: 15,9gr/dl
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Hery S

S: -
O: KU: sedang, cm
S: 36,5
2. Risiko infeksi berhubungan - Mengidentifikasi faktor yang N: 140x/menit
dengan malnutrisi mempengaruhi asupan gizi RR: 42x/menit
- Mengidentifikasi kelainan pada kulit - Kulit mengkerut kering
- Mengidentifikasi kelainan pada rambut - BB: 2110 gram, PB: 46 cm,
- Mengidentifikasi kelainan pada kuku LK:33cm, LD: 30cm, LP:29cm
- Mengidentifikasi kelainan rongga mulut - BAK: normal
- Mengidentifikasi kelainan eliminasi - BAB: normal, feses kuning,bau
- Memonitor mual muntah khas
- Memonitor asupan oral - Bayi terlihat nyaman setelah
- Memonitor hasil laboratorium dimandikan, bayi tdak rewel
- Mengukur antropometri - Bayi terlihat nyaman dengan
- Mengatur interval waktu pemantauan miring kiri/ kanan
sesuai kondisi pasien - Bayi muntah 2 cc, bayi mendapat
- Mendokumentasikan hasil pemantauan asupan ASI melalui oral gastric tube.
- Menjelaskan tujuan dan prosedur A: Masalah belum teratasi
pemantauan pada ibu P: Lanjutkan intervensi
- Memandikan bayi, mengganti linen,
perlak, baju dan bedong bayi
- Memberi posisi nyaman pada bayi
- Menukur vital sign Hery S
- Memberikan injeksi ampicillin 100 mg
melalui intravena jam 20.00 WIB
- Melakukan semua tindakan dengan
teknik aseptik
F. CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/TANGGAL/ DX.KEP PELAKSANAAN EVAUASI SOAP
JAM SHIF
Selasa, 24/8/2021 3. 1. Defisit nutrisi- - Mengidentifikasi status nutrisi S: ibu bayi mengatakan ASI keluar
Jam 08.00 WIB berhubungan - Mengidentifikasi perlunya penggunaan selang lancar dengan pompa ASI
dengan peningkatan nasogastric O: KU: sedang, cm
kebutuhan - - Menimbang berat badan bayi S: 36,7
metabolisme - - Memeriksa residu bayi N: 142x/menit
- Memberikan ASI melalui sonde sebanyak 10,5 cc RR: 40x/menit
- BB: 2135 gram - PB 46 cm
- Kulit tampak ikterik
- Bayi menangis
- Residu : 1,2 cc dengan warna putih
susu
- Bayi mendapat nutrisi berupa ASI
melalui sonde
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Hery S
S: -
2.Risiko infeksi - Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi asupan O: KU: sedang, cm
berhubungan gizi S: 36,7
dengan malnutrisi - Mengidentifikasi kelainan pada kulit, rambut, kuku, N: 142x/menit
rongga mulut RR: 40x/menit
- Mengidentifikasi kelainan eliminasi - Kulit mengkerut kering
- Memonitor mual muntah - BB: 2135 gram, PB: 46 cm,
- Memonitor asupan oral LK:33cm, LD: 30cm, LP:29cm
- Mengukur antropometri - BAK: normal
- Mengatur interval waktu pemantauan sesuai kondisi - BAB: normal, feses kuning,bau
pasien khas
- Mendokumentasikan hasil pemantauan - Bayi terlihat nyaman setelah
- Memandikan bayi, mengganti linen, perlak, baju dan dimandikan, bayi tdak rewel
bedong bayi - Bayi terlihat nyaman dengan miring
- Memberi posisi nyaman pada bayi kiri/ kanan
- Mengukur vital sign - Bayi muntah 3 cc, bayi mendapat
- Memberikan injeksi ampicillin 100 mg melalui asupan ASI melalui oral gastric tube.
intravena jam 08.00 WIB A: Masalah teratasi sebagian
- Melakukan semua tindakan dengan teknik aseptik P: Lanjutkan intervensi
Hery
HARI/TANGGAL/ DX.KEP PELAKSANAAN EVAUASI SOAP
JAM SHIF
Rabu, 25/8/2021 4. 1. Defisit nutrisi- - Mengidentifikasi status nutrisi S: ibu bayi mengatakan ASI keluar
Jam 08.00 WIB berhubungan - Mengidentifikasi perlunya penggunaan selang lancar dengan pompa ASI
dengan peningkatan nasogastric O: KU: sedang, cm
kebutuhan - - Mengukur berat badan S: 36,2
metabolisme - - Memeriksa residu bayi N: 140x/menit
- Memberikan ASI melalui sonde sebanyak 12 cc RR: 40x/menit
- BB: 2165 gram- PB 46 cm
- Kulit tampak ikterik
- Bayi menangis
- Residu : 1,5 cc dengan warna putih
susu
- Bayi mendapat nutrisi berupa ASI
melalui sonde
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Hery S

S: -
2.Risiko infeksi - Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi asupan O: KU: sedang, cm
berhubungan gizi S: 36,2
dengan malnutrisi - Mengidentifikasi kelainan pada kulit, rambut, kuku N: 140x/menit
dan rongga mulut RR: 40x/menit
- Mengidentifikasi kelainan eliminasi - Kulit mengkerut
- Memonitor mual muntah - BB: 2165 gram, PB: 46 cm,
- Memonitor asupan bayi LK:33cm, LD: 30cm, LP:29cm
- Mengukur antropometri - BAK: normal
- Mengatur interval waktu pemantauan sesuai kondisi - BAB: normal, feses kuning,bau
pasien khas
- Mendokumentasikan hasil pemantauan - Bayi terlihat nyaman setelah
- Memandikan bayi, mengganti linen, perlak, baju dan dimandikan, bayi tdak rewel
bedong bayi - Bayi terlihat nyaman dengan miring
- Memberi posisi nyaman pada bayi kiri/ kanan
- Mengukur vital sign - Bayi muntah 2 cc, bayi mendapat
- Memberikan injeksi ampicillin 100 mg melalui asupan ASI melalui oral gastric tube.
intravena jam 08.00 WIB A: Masalah teratasi sebagian
- Melakukan semua tindakan dengan teknik aseptik P: Lanjutkan intervensi
Hery S
BAB IV
PENUTUP
B. Kesimpulan
Berdasarkan laporan yang telah disusun, dapat disimpulkan bahwa:
Bayi berat lahir rendah merupakan bayi yang memiliki berat kurang dari 2500
gram. Diperlukan pemikiran kritis dalam penanganan BBLR, baik dari
pemberian asuhan keperawatan, peningkatan berat badan per hari, hingga
evaluasi kegiatan. Keterlibatan ibu sangat dibutuhkan dalam penanganan bayi
BBLR. Peningkatan pemberian asi dapat meningkatkan berat badan bayi dan
mengurangi kemungkinan deficit nutrisi dan resiko infeksi.
C. Saran
Laporan ini dapat dijadikan acuan pengembangan pembelajaran mengenai
asuhan keperawatan pada bayi berat lahir rendah dan dijadikan bahan edukasi
pada ibu dalam perawatan bayi lahir rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Merdikawati, A., Astari, A. M., Chioriyah, M., Evi, N., Yuliatun, L., Raehana, N.
U., & Fitri, A. A. (2021). OPTIMALISASI DUKUNGAN KELUARGA
DALAM PERAWATAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH
(BBLR) DI RUMAH. Caring: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 40-
48.
Pantiawati, I. (2010). Bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir
Rendah). Yogyakarta: Nuha Medika.
Proverawati, A., & Ismawati, C. (2010). BBLR (berat badan lahir
rendah). Yogyakarta: Nuha Medika, 61.
Rakhmawati, N. D., Haryanti, F., & Wibowo, T. (2013). Pengaruh Discharge
Planning Terhadap Penambahan Berat Badan Pada BBLR Dalam 3 Bulan
Pertama Di Kota Semarang. Jurnal Keperawatan Anak, 1(2).
Rif'at, A., Nurachmah, E., & Azidin, Y. (2019). Pengalaman Penerapan
Kemampuan Berpikir Kritis Perawat Saat Memberikan Asuhan
Keperawatan Pada Bayi Berat Lahir Rendah Di RSUD Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin. Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan
Keperawatan, 10(1), 25-34.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
(1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia. Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(I). Jakarta. Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Retrieved from
http://www.innappni.or.id

Anda mungkin juga menyukai