Anda di halaman 1dari 6

Analisis Sintesis Tindakan Keperawatan KMC (Kangaroo Mother

Care)

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Klinik Profesi Ners

Disusun oleh:

ARI APRIAN

P27220021249

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

TAHUN 2021
LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Keperawatan KMC (Kangaroo Mother Care) Pada Ny. L

Di Ruang

Hari : SELASA

Tanggal : 09 November 2021

Jam : 07.30WIB

A. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan anaknya (By. L) merupakan bayi lahir dengan berat
badan rendah 2200 Gram.

B. Diagnosa Medis
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

C. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko hipotermi berhubungan dengan jaringan subkotis tipis

D. Data yang Mendukung Diagnosa Keperawatan


DS : Ibu pasien mengatakan anaknya (By. L) merupakan bayi lahir dengan berat
badan rendah

DO : - By. L berumur 1 hari (09 November 2021)


- Pemeriksaan Antropometri :
BB lahir : 2200 gram
BB sekarang : 2200 gram
PB : 46 cm
LK : 31 cm
LD : 27 cm
Lila : 12cm
- Suhu : 36,50C
- Usia kehamilan 40 minggu, lahir spontan
E. Dasar Pemikiran
Bayi dengan berat badan lahir ren-dah (BBLR) adalah bila berat badannya ku-
rang dari 2.500 gr tanpa memandang masa gestasi. BBLR termasuk faktor utama
dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan
disabilitasneonatus,bayidananaksertamemberikan dampak jangka panjang terhadap
kehidupannya di masa depan. Oleh karena perlu adanya perawatan yang diberikan
terhadap bayi dengan BBLR (Sembiring, 2017).
Menurut Bobak (2015) KMC merupakan praktik menggendong bayi prematur
yang hanya mengenakan popok dan topi pada dada telanjang ibu. Metode KMC
merupakan perawatan suportif yang dilakukan dengan meletakkan bayi diantara
kedua payudara ibu sehingga terjadi kontak langsung kulit ibu dan kulit bayi.
Metode KMC ini memiliki keuntungan-keuntungan yang terdiri dari :
meningkatkan hubungan emosi ibu dan anak, menstabilkan suhu tubuh, denyut nadi
jantung dan pernafasan bayi, meningkatkan pertumbuhan dan berat ba-dan bayi
lebih baik, mengurangi stress pada ibu dan bayi, mengurangi lama menangis pada
bayi, memperbaiki emosi ibu dan bayi serta meningkatkan produksi ASI (Suriviana,
2015). Dalam metode ini, kontak kulit antara ibu dan bayi yang berlangsung sejak
dini secara terus menerus dan berkesinambungan kalau mungkin selama 24 jam.
Bayi diletakkan diantara kedua payudara ibu dengan posisi tegak/vertikal saat ibu
berdiri dan duduk atau tengkurap/miring saat ibu berbaring/tidur. Bayi mengenakan
penutup kepala, baju ibu berfungsi sebagai penutup badan bayi. Untuk nutrisi
Kanguru lebih didasarkan pada pemberian ASI eksklusif. Pemberian susu tambahan
dimungkinkan apabila pertambahan berat badanya 20 gram/hari. ASI eksklusif
memang menjadi harapan tetapi bukan merupakan keharusan dalam metode
Kanguru.
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
Prosedur pelaksanaan :
A. Tahap prainteraksi
1.    Menbaca status pasien
2.    Mencuci tangan
3.   Meyiapkan alat (alat pengukur tanda vital bayi (thermometer,
stetoskop,jam), gendongan dan topi bayi)
B. Tahap orientasi
1. Memberikan salam teraupetik
2. Validasi kondisi pasien atau keluarga
3. Menjaga perivacy pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluarga
C. Tahap kerja
1. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika ada yang kurangjelas
2. Bukapakaianbayikecualipopok
3. Persiapan orang tua (cuci tangan ibu atauayah yang akan
melakukantindakan)
4. Buka pakaian atasibuatau ayah
5. Posisikanbayi di dada ibuatauayah
6. Pertahankan posisi dengan menggunakan gendongan bayi
7. Tepi kain penggendong bagian atas harus dibawah telinga bayi
8. Pakaikan topi bayi
9. Pertahankan posisi selama 1-3 menit
D. Tahap terminasi
1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Akhiri kegiatan dengan baik
3. Cuci tangan
E. Dokumentasi
1. Catat waktu pelaksanaan tindakan
2. Catat respons pasien
3. Paraf dan nama perawat jaga
G. Analisis Tindakan
a) Definisi
KMC (Kangaroo Mother Care) merupakan praktik menggendong bayi
prematur yang hanya mengenakan popok dan topi pada dada telanjang ibu.
Metode KMC merupakan perawatan suportif yang dilakukan dengan
meletakkan bayi diantara kedua payudara ibu sehingga terjadi kontak
langsung kulit ibu dan kulit bayi.
b) Tujuan
1) Menstabilkan denyut jantung, pola pernafasan dan saturasioksigen
2) Memberikan kehangatan padabayi
3) Meningkatkan durasitidur
4) Mengurangi tangisan bayi dan kebutuhankalori
5) Mempercepat peningkatan berat badan dan perkembanganotak
6) Meningkatkan hubungan emosional ibu danbayi
7) Meningkatkan keberhasilan dan memperlama durasimenyusui

H. Bahaya Dilakukannya Tindakan


1) Bayi mungkin terjatuh karena gendongan tidak terfiksasi
denganbenar
2) Bayi tidak bisa bernapas karena hidung yang tertekan olehgendongan
3) Posisi yang salah yg menyebabkan KMC tidakoptimal

I. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dilakukan


a) Monitor tanda-tanda vital
b) Mengatur posisi yang nyaman ibu dan bayi
c) Memberikan pakaian yang tebal pada bayi
d) Memberikan perhatian lebih terhadap bayi
J. Hasil yang didapat dan maknanya
S: - ibu pasien mengatakan mau dan senang dilakukan teknik KMC
- ibu pasien mengatakan nyaman melakukan KMC
- ibu dan keluarga pasien mengatakan bersedia melakukan KMC di rumah
O: -
- Suhu tubuh 36,8◦C
- Akral hangat
- Pasien tampak tidak menggigil
- BB 2200 gr
A: resiko hipotermi belum terasasi
P: pertahankan kondisi dan lanjutkan intervensi
- Observasi vital sign
- Atur suhu tubuh tetap hangat (Lakukan teknik KMC)
- Berikan pakaian yang hangat, kering dan selimut penghangat
- Atur suhu inkubator sesuai kebutuhan
Anjurkan kepada ibu untuk tetap melakukan KMC setelah perawatan
K. Evaluasi Diri
Tindakan sudah dilakukan sesuai prosedur.

L. Daftar Pustaka / Referensi


Solehati, Tetti. 2018. Kangaroo Mother Care Pada Bayi Berat Lahir Rendah :
Sistematik Review.Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol.8 (1).
Sulistyowati, Priyatin. 2015. Evaluasi Kangaroo Mother Care (KMC) Pada
BBLR di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto. Jurnal Keperawatan Soedirman (The
Soedirman Journal of Nursing) Vol.10 (3).
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia.Edisi 1.Jakarta : PPNI

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan


Indonesia.Edisi 1.Jakarta : PPNI

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan


Indonesia.Edisi 1.Jakarta : PPNI

Mengetahui,
Pembimbing Klinik/CI Mahasisawa praktikan,

(………………….………) (………………….………)

Anda mungkin juga menyukai