Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN

MATERNITAS KANGAROO CARE: MOTHER (KMC)


AND FATHER CARE

Oleh :
Kelompok 4
1. Hesti Listiana Sari (201711041)
2. Indah Puji Ambarwati (201711042)
3. Inozenzia Herdian (201711043)
4. Irianti Making (201711044)
5. Jessica Putri Budiarti (201711045)
6. Katarina Oktaviani (201711046)
7. Laurensia Hestika Dyah (201711048)
8. Leonora Ruhulessin (201711049)
9. Marcellina Gebyar Claudy W.M (201711050)
10. Melani Atina Miski (201711052)
11. Mery Marentha (201711053)
12. MM. Dwita Ari W (201711054)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES ST. ELISABETH
SEMARANG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan penyebab utama kematian neonatal pada
usia 0-28 hari. Berat badan bayi rendah atau low birth weight infants adalah bayi yang
dengan berat badan kurang dari 2500 tanpa memandang usia gestasi yang dibedakan dalam
dua kategori yaitu kelahiran sebelum waktunya dengan usia kehamilan kurang dari 37
minggu (prematur) dan bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang atau
mengalami gangguan pertumbuhan selama masih dalam kandungan disebut intra uterin
growth restriction/ IUGR.

Salah satu cara untuk mengurangi angka kematian pada BBLR adalah dengan metode
Kangaroo Mother Care (KMC) yang pertama kali diperkenalkan oleh Ray dan Martinez
pada tahun 1979 di Bogota Columbia sebagai cara alternatif yang dapat membantu
perawatan BBLR ditengah tingginya angka kematian dan terbatasnya fasilitas kesehatan
yang ada.

Salah satu penyebab bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah lahir kurang bulan
(prematur). Jumlah bayi berat badan lahir rendah (BBLR) di Jawa Tengah pada tahun 2011
sebanyak 21.184 meningkat banyak apabila dibandingkan tahun 2010 yang sebanyak
15.631. adapun presentase BBLR tahun 2011 sebanyak 3,73%, meningkat bila
dibandingkan tahun 2010 sebesar 2,69%.

Di Indonesia sangat direkomendasikan untuk melakukan KMC pada bayi BBLR yang
diatur dalam kepmenkes RI. No.203/MENKES/SK/III/2018 tentang pembentukan
kelompok kerja (POKJA) nasional perawatan metode kanguru dengan intervensi untuk
mengurangi kematian bayi BBLR dan perawatan BBLR dengan dukungan. Kangaroo
Mother Care (KMC) merupakan perawtan untuk bayi berat lahir rendah dengan
melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu ata skin-to-skin contact,
dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi. KMC juga
merupakan satu teknologi tepat guna yang sederhana, murah, sangat dianjurkan untuk
perawatan BBLR.

Menurut penelitian yang dilakukan pratono (2012) yang menyatakan bahwa faktor
yang mendukung pelaksanaan KMC adalah dukungan dari manajemen RS, sikap positif
dari penyedia layanan kesehatan, pasien, keluarga, dan masyarakat serta ketersediaan
sumber daya. Tantangan umum adalah pencatatan dan pengumpulan data, SDM,
infrastruktur dan anggaran, debit dan tindak lanjut. Tantangan yang berhubungan dengan
keluarga adalah ketidakmampuan ibu atau keluarga untuk mengunjungi bayi dengan sering
dan keterjangkauan biaya bayi untuk tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu yang cukup
lama. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nirmala (2006) yang menyatakan
persepsi positif ibu dan tenaga kesehatan terhadap KMC berpengaruh pada perkembangan
fisiologi yang baik pada BBLR.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengintegrasikan hasil penelitian yang berhubungan dengan Kangaroo care : mother
(KMC) and father care.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Penulis mampu memahami pengertian kangoroo mother care.
b. Penulis mampu memahami prinsip dan keuntungan dengan melakukan metode
kangoroo mother care.
c. Penulis mampu memahami dan melaksanakan metode pelaksanaan kangoroo
mother care.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
a. Dapat mengembangkan pengetahuan tentang metode kanguru dalam
keperawatan anak dengan bayi berat lahir rendah (BBLR).
b. Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis dalam
mengaplikasikan metode kanguru dalam keperawatan anak dengan BBLR.
1.3.2 Bagi Pendidik
Sebagai bahan refrensi untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dengan
pemberian metode kanguru pada pasien berat bayi lahir rendah (BBLR) dengan
hipotermi.
1.3.3 Bagi orang tua
Agar orang tua dapat mengaplikasikan metode kanguru dalam merawat anaknya
dengan berat bayi lahir rendah
BAB II

KONSEP TEORI

2.1 Pengertian Kangaroo Mother Care[1]

Metode ini meniru binatang berkantungkanguru yang bayinya lahir memang


sangatprematur, dan setelah lahir disimpan dikantung perut ibunya untuk
mencegahkedinginan sekaligus mendapatkan makananberupa air susu induknya.

Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan
perawatan untuk bayi berat lahir rendah atau lahiran prematur dengan melakukan
kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau skin-to-skin contact, dimana ibu
menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi. Metode perawatan ini juga
terbukti mempermudah pemberian ASI sehingga meningkatkan lama dan pemberian
ASI.

2.2 Prinsip Kangaroo Mother Care (KMC) [2]

Prinsip metode ini adalah menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam inkubator
dengan meniru kanguru. Ibu bertindak seperti ibu kanguru yang mendekap bayinya
dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal (36,5oC- 37,5oC). Suhu
optimal ini diperoleh dengan kontak langsung kulit bayi dengan secara terus-
menerus.Bayi yang dapat bertahan dengan cara ini adalah yang keadaan umumnya baik,
suhu tubuhnya stabil (36,5oC- 37,5oC) dan mampu menyusui dengan baik. Metode ini
dihentikan jika bayi telah mencapai bobot badan minimal 2500 g dan suhu tubuh
optimal 37oC, dan bayi bisa menyusui dengan baik.

2.3 Tujuan KMC[2]

a. Menstabilkan suhu tubuh


b. Meningkatkan durasi tidur
c. Mempercepat peningkatan berat badan
d. Meningkatkan keberhasilan menyusui
e. Mempersingkat lama rawat
2.4 Manfaat KMC[1]

Beberapa penelitian menyebutkan metode ini memberikan manfaat yang dapat dirasakan
langsung oleh bayi dan ibu :
a. Untuk meningkatkan Berat Badan terutama pada BBLR
b. Menjaga kehangatan, agar suhu tubuh bayi tetap normal. Suhu optimal didapat lewat
kontak langsung kulit ibu dengan kulit bayi (skin to skin contact). Suhu ibu
merupakan sumber panas yang efisien dan murah.
c. Mempercepat pengeluaran ASI dan meningkatkan keberhasilan menyusui sehingga
Inisiasi Menyusu Dini juga akan cepat tercapai dalam tahap metode ini dan apabila
ASI sudah keluar manfaat ekonomis juga akan dirasakan. Ibu selain mudah, praktis
dan murah dapat meyusui bayinya, tidak perlu juga membeli susu formula yang
harganya cukup mahal
d. Menjalin ikatan batin antara ibu dan bayi.
Metode ini tentunya akan lebih mendekatkan ikatan batin ibu dan si bayi, karena
apabila bayi berada di inkubator, tentunya hubungan bayi dan ibu akan ”terbatas”.
Dengan metode KMC ini akan diketahui pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan
kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti skin to skin contact.
Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan
mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.
Bayi dapat merasakan sentuhan lembut ibu, ungkapan rasa sayang dan perhatian
seorang ibu. Bayi prematur yang mendapat banyak sentuhan ibu, menurut penelitian,
menunjukkan kenaikan berat badan yang cepat dari pada jika si bayi jarang disentuh.
e. Perlindungan dari infeksi
f. Mengurangi lama menangis pada bayi
g. Dapat mengurangi biaya rumah sakit.
Hal ini berkaitan dengan penggunaan ikubator di rumah sakit yang cukup mahal,
sehingga dengan menggunakan asuhan metode kangguru dapat mengurangi biaya
rumah sakit
h. Metode bisa dilakukan oleh anggota keluarga lain, jika ibu perlu istirahat, termasuk
ayah, saudara,atau petugas kesehatan. Bila tidak ada yang menggantikan , bayi diberi
pakaian hangat atau topi, dan diletakkan di box bayi dalam ruangan yang hangat.
2.5 Kriteria Bayi Untuk KMC[3]

Adapun kriteria bayi untuk metode kanguru menurut Suriviana adalah


a. Bayi dengan berat badan ≤ 2000 gram.
b. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai.
c. Refleks dan koordinasi isap dan menelan yang baik.
d. Perkembangan selama di inkubator (rumah sakit) baik.
2.6 Langkah-langkah Metode Kangaroo[4]
2.6.1 Persiapan pelaksanaan metode kanguru
2.6.1.2 Persiapan ibu
a. Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi dengan sabun
2-3 kali sehari.
b. Membesihkan kuku dan tangan
c. Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai
d. Selama pelaksanaan metode kanguru ibu tidak memakai BH
e. Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju atau kain
f. Memakai kain baju yang dapat diregangkan
2.6.1.2 Persiapan bayi
a. Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih
dan hangat
b. Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi dan popok selama
penggunaan metode ini.
2.6.2 Bila metode kanguru dilakukan dengan baju kanguru
a. Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan dada tidak terhalang BH
b. Memakaikan topi , popok dan kaos kaki pada bayi
c. Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi menempel pada dada ibu.
d. Memalingkan kepala ke sisi kanan/kiri dengan sedikit menengadah
e. Memposisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , seperti katak.
f. Memakaikan baju model kanguru, dengan batas kain atas berada dibawah
telinga bayi
g. Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas dengan bebas seperti
berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol.
h. Mengenakan pakaian luar sebagai penutup.
2.6.3 Bila metode kanguru dilakukan dengan selendang.
a. Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan dada tidak terhalang BH
b. Memakaikan topi , popok dan kaos kaki pada bayi
c. Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi menempel pada dada ibu.
d. Memalingkan kepala ke sisi kanan/kiri dengan sedikit menengadah
e. Memposisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , seperti katak.
f. Menggunakan selendang, handuk atau kain lebar yang dibuat sedemikian untuk
menjaga tubuh bayi.
g. Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas dengan bebas seperti
berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol.
h. Mengenakan pakaian luar sebagai penutup.
2.8 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pelaksanaan Metode Kanguru.[4]
a. Posisi ibu saat tidur yaitu dengan setengah duduk dengan meletakkan bantal di
belakang punggung ibu.
b. Bila ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau anggota keluarga yang
lain.
c. Dalam pelaksanaan perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, pisisi bayi, pemantauan
bayi, cara pemberian ASI dan kebersihan ibu dan bayi

2.7 Waktu Pelaksanaan Metode Kanguru[5]


a. Segera setelah lahir
b. Sangat awal, setelah 10-15 menit
c. Awal, setelah umur 24 jam
d. Menengah, setelah 7 hari perawatan
e. Lambat, setelah bayi bernafas sendiri tanpa O2
f. Setelah keluar dari perawatan incubator

2.8 Kriteria keberhasilan Perawatan Metode Kanguru[5]


a. Suhu tubuh bayi stabil dan optimal (36,50C -37,50 C)
b. Kenaikan berat badan stabil
c. Produksi ASI adekuat
d. Bayi tumbuh dan berkembang optimal
e. Bayi dapat menetek kuat
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Salah satu metode dalam melakukan perwatn bayi BBLR adalah Kangoro Mother Care
(KMC) atau metode perawatan kanguru. Metode ini dapat meningkatkan hubungan emosi
ibu dan anak serata dapat mengurangi kejadian infeksi pada bayi yang pada akhirnya dapat
menurunkan kejadian kematian pada bayi baru lahir selain itu perawatan dengan metode
kanguru merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendaar
yaitu kehangatan air susu ibu, stimulasi, keslamatan dan kasih sayang.
3.2 Saran
Hendaknya metode perawatan BBLR dilakukan melalui dilakukan melalui penerapan
kangoro mother care (KMC) dan perawatan metode kangoro pada bayi untuk
meningkatkan kualitas hidup bayi dan menjadikan asuhan keperawatan menjadi lebih
berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA

1. Kholipah, S & Tri Iin. 2014. Perawatan Metode Kangguru Perencanaan Penyuluhan
Pendidikan Kesehatan tentang perawatan BBLR .
2. Rahmayanti. 2011. Pelaksanaan Perawatan Metode Kangguru Pada Ibu Yang
Memiliki BBLR di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Jakarta Tahun 2011
3. Atikah Preverawati & Cahyo Ismawati. 2010. Berat Badan Lahir Rendah. Nuha
Medika. Yogyakarta
4. Deskep, RI. 2009. Pedoman Pelayanan Kesehatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
Dengan Perawatan Metode Kanguru di Rumah Sakit dan Jejaringnya. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
5. Deswita, Besral, Yuni Rustina. 2011. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap
Respons Fisiologis Bayi Prematur. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Volume 5,
Nomor 5, April 2011

Anda mungkin juga menyukai