Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH HASIL ANALISIS JURNAL

“PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP


DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI
KEPERAWATAN”

Kelompok 4 :
1. Hesti Listiana Sari (201711041)
2. Indah Puji Ambarwati (201711042)
3. Inozenzia Herdian (201711043)
4. Irianti Making (201711044)
5. Jessica Putri Budiarti (201711045)
6. Katarina Oktaviani (201711046)
7. Laurensia Hestika Dyah (201711048)
8. Leonora Ruhulessin (201711049)
9. Marcellina Gebyar Claudy W.M (201711050)
10. Melani Atina Miski (201711052)
11. Mery Marentha (201711053)
12. MM. Dwita Ari W (201711054)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES ST. ELISABETH SEMARANG
2019
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dismenorea primer adalah nyeri menstruasi yang disebabkan oleh kontraksi
miometrium dengan salah satu penyebabnya adalah kondisi stres. Untuk
mengurangi tingkat nyeri pada dismenorea yang dipengaruhi kondisi stres,
maka dipilihlah dark chocolate untuk memberikan efek penghambatan
prostaglandin pada otak.[1] Dismenorea dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
seperti usia yang muda, indeks massa tubuh yang rendah (BMI), merokok,
menarche dini, aliran menstruasiberkepanjangan, infeksi panggul, sterilisasi,
pengaruh genetik, riwayat pelecehan seksual, asupan kafein yang tinggi, dan
konsumsi sarapan.[1]
Coklat merupakan produk pangan hasil olahan derivat biji kakao yang
berasal tanaman kakao atau Theobroma cacao. Coklat merupakan produk
pangan olahan yang bahan terdiricampuran kombinasi dari pasta coklat
(chocolate liquor), gula, lemak kakao dan beberapa jenis bahan tambahan cita
rasa. Biji kakao memliki rasa sepat dan rasa pahit yang khas karena disebabkan
oleh polifenol. Coklat hitam kandungan biji kakao lebih banyak jika
dibandingkan dengan jenis coklat lainnya, hal tersebut yang mengakibatkan
coklat hitam kaya akan senyawa polifenol yang berkontribusi besar
memberikan rasa pahit dan warna hitam pekat pada coklat hitam . Coklat juga
mengandung vitamin dan mineral, serta merangsang otak untuk melepaskan
hormon endorphin. Coklat mengandung tembaga yang digunakan di dalam
tubuh untuk mensintesis kolagen dan neurotransmitter, yaitu endorphin
Endorphin merupakan substansi yang dikeluarkan oleh tubuh yang berfungsi
menghambat impuls nyeri. Hormon endorphin akan menjadi analgesik alami
dan penenang alami sehingga mampu menurunkan intensitas nyeri seperti pada
nyeri haid.[2]
Sementara di Indonesia diperkirakan 55% dan berkisar 45-95% dikalangan
wanita usia produktif. Kejadian yang sering terjadi yaitu dismenorhea primer,
di Indonesia sekitar 54.89% dan di Amerika Serikat diperkirakan hampir 90%
wanita mengalaminya, 10-15% diantaranya menderita nyeri berat,
menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun dan ini akan
menurunkan kualitas hidup masing -masing. Sedangkan dismenorhea sekunder
disebabkan selain proses menstruasi dan produksi prostaglandin secara alami
dengan angka kejadian di Indonesia sekitar 45,11% . Hasil Sensus Badan Pusat
Statistik Jawa Tengah Tahun 2010 berpenduduk 32.548.687 jiwa dengan
jumlah remaja putri sebanyak 2.761.577. Sedangkan di Provinsi Jawa Tengah
mencapai 1.518.867.[3]

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui mekanisme pemberian dark chocolate untuk menurunkan
dismenorhea pada mahasiswi usia 18-23 tahun.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu memahami konsep dismenorhea
b. Mahasiswa mampu memahami konsep dark chocolate
c. Mahasiswa mampu memahami prosedur pemberian dark chocolate
d. Mahasiswa mampu mengaplikasikan pemberian dark chocolate pada
mahasiswi yang mengalami dismenorhea.

C. Manfaat
Makalah analisis jurnal ini dibuat agar mahasiswa dapat mengetahui serta
memahami pemberian dark chocolate dalam menurunkan dismenorhea pada
mahasiswi yang berusia 18-23 tahun serta mendapat pengalaman dalam
menganalisis jurnal.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 KONSEP DISMENOREA

2.1.1 Pengertian Dismenorea

Dismenorea adalah keadaan nyeri hebat yang dialami wanita menstruasi

sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dismenorea ini merupakan suatu

fenomena simptomatik meliputi nyeri abdomen, kram, dan sakit punggung. Gejala

gastrointestinal seperti mual dan diare dapat terjadi sebagai gejala dari Dismenorea.

Dismenorea merupakan nyeri sebelum, sewaktu, dan sesudah haid.

Gangguan ini biasanya mulai terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan

menstruasi dan dapat terasa 24 – 36 jam. Kram tersebut terutama dirasakan di

daerah perut bagian bawah menjalar ke punggung atau permukaan dalam paha.

Pada kasus dismenorea berat dapat disertai dengan muntah dan diare.

Intensitas nyeri merupakan gambaran tentang seberapa parah nyeri tersebut

dirasakan oleh individu. Intensitas nyeri ini diukur dengan data subjektif dan

kemungkinan nyeri yang dirasakan individu tersebut berbeda dengan nyeri yang

dirasakan orang lain. Jadi Intensitas nyeri dismenorea merupakan gambaran nyeri

yang dirasakan oleh individu saat mengalami nyeri menstruasi yang digambaran

secara subjektif oleh individu yang mengalaminya.

2.1.2 Jenis Dismenorea

a. Berdasarkan Berat Ringannya Rasa Nyeri

Dismenorea dibagi menjadi 3 yaitu :


1) Dismenorea Ringan

Nyeri ini berlangsung beberapa saat, sehingga hanya diperluakan istirahat

dengan duduk sejenak untuk menghilangkan nyerinya, tanpa disertai dengan

obat.

2) Dismenorea Sedang

Diperlukan obat untuk menurunkan nyeri namun masih dapat melakukan

aktivitas

3) Dismenorea Berat

Untuk menghilangkan keluhan diperlukan istirahat beberapa lama dengan

akibat meninggalkan aktivitas yang biasa dilakukan selama 1 hari atau lebih.

Nyeri haid dapat diukur dengan menggunakan skala nyeri menurut Smeltzer SC.

Bane yaitu dengan Skala intensitas nyeri numerik

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

No pain Worst possible


Pain

Gambar 2.1 Skala intensitas nyeri numerik


Kategori :

0 : Tidak nyeri

1-3 : Nyeri ringan : secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.

4-6 : Nyeri sedang : Secara objektif klien mendesis, menyeringai, dapat

menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, tidak mengikuti

perintah dengan baik


7-9 : Nyeri berat : Secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti

perintah tapi masih respon terhadap tindakan, tidak dapat

mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang

dan distraksi.

10 : Nyeri sangat berat : pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi.

b. Berdasarkan Ada Tidaknya Kelainan Ginekologi

Dismenorea dibedakan menjadi 2 yaitu :

1) Dismenorea Primer

Nyeri haid yang timbul sejak pertama kali haid dan akan pulih

sendirinya dengan berjalannya waktu, tepatnya setelah stabilnya hormon tubuh

atau posisi rahim setelah melahirkan. Nyeri haid ini dikategorikan normal,

tetapi dapat berlebihan jika dipengaruhi oleh faktor psikis dan fisik, seperti

stres, syok, penyempitan pembuluh darah, kurang darah, dan kondisi tubuh

yang menurun. Dismenorea primer ini tidak berhubungan dengan patologi

pelvis makroskopis. Umumnya terjadi tahun-tahun pertama setelah menarche.

2) Dismenorea sekunder

Nyeri haid yang timbul karena terdapat kelainan yang berhubungan

dengan ginekologi. Dismenorea sekunder ini dapat terjadi kapan saja setelah

menarche, namun paling sering terjadi pada rentang umur 20-30 tahun.

2.2 KONSEP COKLAT HITAM BATANG (DARK CHOCOLATE)

2.2.1 Pengertian Coklat Hitam Batang


Kata coklat berasal dari kata xocoati (bahasa suku Aztec) yang berarti

minuman pahit. Menurut kepercayaan suku Maya, coklat adalah makanan para

dewa. Rasa asli biji coklat sebenarnya pahit akibat kandungan alkaloid, tetapi

setelah melalui rekayasa proses dapat dihasilkan coklat sebagai makanan yang

disukai oleh siapapun. Biji coklat mengandung lemak 31%, karbohidrat 14% dan

protein 9%. Protein cokelat kaya akan asam amino triptofan, fenilalanin, dan

tyrosin. Meski cokelat mengandung lemak tinggi namun relatif tidak mudah tengik

karena coklat juga mengandung polifenol (6%) yang berfungsi sebagai antioksidan

pencegah ketengikan.

Jenis coklat yang dikenal masyarakat pada umumnya ada tiga yaitu dark

chocolate, white chocolate (coklat putih) dan milk chocolate (coklat susu). Coklat

hitam batang (Dark Chocolate) kaya akan kalsium, kalium, natrium, magnesium

serta vitamin A, B1, C, D, dan E. Magnesium berguna untuk merelaksasikan otot

dan dapat memberikan rasa rileks yang dapat mengendalikan suasana hati yang

murung. Magnesium juga berfungsi memperbesar pembuluh darah sehingga

mencegah kekejangan otot dan dinding pembuluh darah. Oleh sebab itu,

magnesium berfungsi untuk meringankan dismenorea atau rasa nyeri saat haid.

Selain itu, juga coklat hitam batang mengandung sejumlah kecil omega-3, omega-

6 dan natural endorphine yang direkomendasikan untuk mengatur sindrom

premenstrual dalam siklus menstruasi.

2.2.2 Kandungan Coklat dan Manfaat Bagi Kesehatan


Coklat mengandung alkaloid-alkaloid seperti theobromine, fenetilamina,

dan anandamida, yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-

kandungan ini banyak dihubungkan dengan serotonin dalam otak. Menurut

ilmuwan coklat yang dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat

menurunkan tekanan darah. Coklat hitam akhir-akhir ini banyak mendapatkan

promosi karena menguntungkan kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah sedang,

termasuk kandungan anti oksidannya yang dapat mengurangi pembentukan radikal

bebas dalam tubuh. Secara alami biji kakao mengandung senyawa yang diperlukan

tubuh seperti lemak, karbohidrat, protein, senyawa antioksidan, senyawa penyegar

dan mineral.

1. Lemak

Lemak kakao terdiri atas 37,50% asam tidak jenuh, yaitu asam oleat dan

sisanya lebih kurang 61, 40% yang merupakan asam lemah jenuh, yaitu

campuran dari asam asetat dan asam palmitat. Pada kisaran suhu antara 30

sampai 32oC, lemak pada coklat mulai menunjukkan gejala meleleh pada

suhu rongga mulut dan memberi sensasi lembut dan lezat pada lidah. Asam

palmitat memang berpotensi meningkatkan kandungan kolesterol dalam

darah yang semula tinggi. Keberadaan kedua asam-asam tersebut secara

bersamaan dalam lemak pada coklat mempunyai efek saling menetralkan.

2. Karbohidrat

Fungsi karbohidrat dalam bahan pangan adalah sebagai sumber energi. Satu

gram karbohidrat menghasilkan 4,10 kkalori. Biji kakao mengandung cukup

banyak senyawa karbohidrat dari jenis sederhana dan komplek. Kandungan


karbohidrat sederhana umumnya dalam bentuk senyawa monosakarida

(glukosa dan fruktosa). Meskipun glukosa mudah larut dalam darah

keberadaan senyawa ini tidak menambah kadar gula dalam darah (dalam

Vidianti, 2015).

3. Protein

Protein juga menghasilkan energi sebesar 4,1 kkalori/gram. Dan di

dalamnya mengandung asam amino esensial antara lain arginin dan leusin

serta asam amino non esensial dari jenis glutamin dan triptofan. Pada

triptofan digunakan sebagai bahan pembentuk neurotransmitter serotonin

dan berfungsi dalam pengendoran saraf.

4. Antioksidan

Secara medis, antioksidan merupakan senyawa-senyawa yang mampu

melindungi organ-organ tubuh dari pengaruh radikal bebas yang berbahaya.

Di antara berbagai jenis makanan camilan, makanan coklat berpotensi besar

sebagai pemasok bahan antioksidan. Bahan antioksidan yang terkandung

dalam biji kakao termasuk kelompok senyawa flavonoid yang tersusun dari

beberapa molekul fenol (polifenol).

5. Senyawa penyegar

Selain memasok kebutuhan nutrisi tubuh, beberapa jenis makanan bisa

mempengaruhi suasana perasaan (hati) menjadi lebih baik seperti rasa

tenang, segar dan bahagia. Komunikasi antar fungsi otak diatur sesuai

kebutuhan dan keinginan tubuh oleh zat pengantar yaang disebut

neurotransmitter. Jenis neurotransmitter yang memegang peranan penting


dalam menjaga atau menimbulkan perasaan senang, tenang, dan bahagia

adalah serotonin dan dopamin. Serotonin dihasilkan oleh asam amino

triptofan. Dopamin dalam otak dipicu oleh senyawa feniletilamina dan

anandamid. Sedangkan rasa segar diperoleh dari senyawa theobromin dan

kafein.

a. Feniletilamina

Feniletilamina dikenal sebagai senyawa pembangkit rasa cinta.

Senyawa ini memberikan pencitraan pada makanan dan minuman coklat

sebagai aphrodisiak (pembangkit gairah seksual). Keberadaan senyawa

ini dalam tubuh dapat memberikan sensasi riang karena senyawa ini

dapat merangsang otak untuk memproduksi hormon dopamin dan

melepaskan lebih banyak senyawa endhorpin (sejenis peptida opioid)

yang merupakan pendorong terbentuknya rasa senang.

b. Anandamid

Senyawa anandamind di dalam makanan dan minuman coklat, dalam

bentuk senyawa N-oleoylethanimmine dan N-lineleoylethaolamine,

dalam menghalangi peruraian anandamid yang diproduksi tubuh

sehingga perasaan senang dapat dijaga lebih lama setelah

mengkonsumsi coklat hitam.

c. Theobromin dan Kafein

Kandungan senyawa theobromine dalam biji kakao jauh lebih besar

(2%) daripada kandungan senyawa kafein (<1%). Karena jumlahnya

lebih besar, senyawa theobromine mempunyai andil rasa pahit (bitter


taste) lebih besar pada produk coklat daripada senyawa kafein. Senyawa

ini mudah larut dalam air dan diserap dari dalam usus lewat dinding sel

dan disalurkan oleh darah ke saraf otak. Sehingga keduanya mempunyai

efek sebagai penyegar (stimulan) yang berpotensi memacu sistem kerja

saraf dalam otak dan jantung.

6. Mineral

Mineral termasuk zat gizi mikro yang dibutuhkan tubuh dalam

jumlah kecil, namun sangat penting sebagai zat pengatur proses

metabolisme, pertumbuhan organ-organ tubuh dan kerja otak dan saraf.

Berbagai mineral yang terdapat pada biji kakao meliputi kalsium (Ca),

Fosfor (P), Magnesium (Mg), Sulfur (S), Kalium (K). Mineral-mineral lain

seperti Besi (Fe) dan tembaga (Cu) termasuk dalam jenis mineral makro.

Magnesium merupakan mineral keempat paling banyak dalam tubuh

dan sangat penting untuk kesehatan. Sekitar lima puluh per seratus dari

jumlah keseluruhan magnesium tubuh dijumpai dalam tulang. Magnesium

dibutuhkan oleh tubuh sekitar 300-400 mg dalam sehari. Magnesium yang

mampu merileksasikan otot dan dapat dan dapat mengendalikan suasana

hati. Selain itu juga memperbesar pembuluh darah sehingga mencegah

kekejangan otot dan dinding pembuluh darah. Oleh sebab itu, magnesium

berfungsi untuk meringankan dismenore atau rasa nyeri saat haid.

Sedangkan Zat besi pada coklat hitam adalah kofaktor enzim triptopan

hidrooksilase yang merupakan pemicu pengeluaran serotonin sehingga

menghambat lintasan nyeri pada medula spinalis.


Berbagai sumber makanan yang mengandung magnesium

diantaranya kacang-kacangan (kedelai, polong, kacang tanah), beras merah,

biji wijen, biji coklat, oatmeal (sereal whole grain), sayuran hijau dan masih

banyak yang lainnya. Antioksidan dalam makanan diketahui dapat

melindungi tubuh dari zat kimia dan radikal bebas yang dapat merusak sel.

Penelitian menunjukkan kandungan zat antioksidan coklat pekat empat kali

lebih banyak daripada teh, yaitu 53,5 miligram per 100 gram.
BAB 3
METODOLOGI

A. Kerangka Konsep

Pemberian Dark Chocolate Dismenorhoe Primer

Usia 18-23 tahun

B. Sasaran, Waktu
Sasaran : Mahasiswi berusia 18-23 tahun yang mengalami dismenorhea di
Stikes St. Elisabeth Semarang.
Waktu : 2 Mei 2019
C. Prosedur Kerja (SOP, instrumen atau alat yang digunakan)
1. SOP Pemberian Dark Chocolate :
NO ASPEK

A. PRA INTERAKSI

1. Persiapan alat dan bahan

a. timbangan makanan

b. dark chocolate

2. Verifikasi data

B. FASE ORIENTASI

1 Mengucapkan salam

2 Memperkenalkan diri

3 Menjelaskan tujuan

4 Menjelaskan langkah prosedur

5 Menanyakan kesiapan responden


C. FASE KERJA

1 Mencuci tangan

2 Menimbang dark chocolate menggunakan timbangan makanan


dengan takaran 100 gram

3 Mengukur skala dismenorhea pada responden

4 Memberikan 100 gram dark chocolate pada responden

5 Mengukur skala dismenorhea pada responden setelah pemberian


dark chocolate

D. FASE TERMINASI

1 Merapikan responden

2 Melakukan evaluasi

3 Menyampaikan rencana tindak lanjut

4 Berpamitan

5 Membereskan peralatan yang digunakan

6 Mencuci tangan

Mekanisme
a. Serotonin
Serotonin di ekskresikan oleh nucleus yang berasal dari dalam rafemedialis
batang otak dan diproyeksikan kebanyak area otak terutama cornodorsalis
medula spinalis dan ke hipotalamus. Coklat hitam batang merupakan bahan
makanan berkabohidrat dan rendah protein yang mengandung tritopan yang
dapat memicu penguluaran serotonin yang merupakan konduktor syaraf yang
paling dikenal. Triptopan merupakan salah satu asam amino esensial, dalam
sirkulasi normal memiliki konsentrasi rendah, tetapi karbohidrat memasuki
peredaran darah, maka karbohidrat tersebut menstimulasi produksi insulin dan
menstimulasi pengambilan sebagian besar asam amino kedalam jaringan
kecuali triptopan. Proses ini mengakibatkan kadar triptopan dalam darah
meningkat sehingga menfasilitasi triptopan untuk melintasi saluran darah otak
dan meningkatkan sekresi serotonin. Peningkatan sekresi serotonin akan
menyebabkan nyeri menurun, kondisi ini terjadi biofeedback mekanisme
dalam pengaturan karbohidrat yaitu tingginya kadar serotonin yang dihasilkan
mengakibatkan peningkatan kadar karbohidrat. Peningkatan karbohidrat ini
berperan dalam memfasilitasi peningkatan kadar serotonin.
Mekanisme hambatan nyeri oleh serotonin yaitu stimulasi nyeri yang
diterima area periventrikuler dienchephalon akan menghantarkan isyarat nyeri
menuju nucleus rafe yang kemudian akan diteruskan ke cornu dorsalis medula
spinalis (tempat saraf sensorik nyeri dari perifer berakhir). Serotonin yang
disekresikan oleh nucleus rafe akan menghantarkan transmisi nyeri sehingga
isyarat nyeri tidak dapat diteruskan menuju cornu dorsalis.
b. Endorphine
Endorphine merupakan subtansi yang dikeluarkan oleh tubuh yang
berfungsi menghambat impuls nyeri. Endorphine disekresikan oleh ujung
syaraf dimedula spinalis, didalam thalamus dan didalam batang otak dan
didalam hipotalamus.
Coklat hitam batang mengandung karbohidrat dan komponen protein 5%
pada setiap kalorinya, sehingga efektif untuk dapat memicu pengeluaran
endorphine dari pada makanan karbohidrat lainnya. Endorphine ini dapat
berfungsi sebagai zat pengantar eksitasi yang mengaktivasi bagian sistem
analgelsia otak.

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian kelompok kami mengenai ada tidaknya pengaruh


pemberian dark chocolate terhadap mahasiswi yang mengalami dismenorhoe
didapatkan hasil :
Responden 1  a. intensitas nyeri sebelum pemberian dark chocolate = 6
b. intensitas nyeri sesudah pemberian dark chocolate = 4
Responden 2  a. Intensitas nyeri sebelum pemberian dark chocolate = 5
b. intensitas nyeri sesudah pemberian dark chocolate = 3
Dari kedua responden penelitian terdapat responden 1 yang mengalami
penurunan intensitas nyeri dari tingkat nyeri sedang ke tingkat nyeri ringan,
sedangkan 1 responden intensitas nyerinya tetap di tingkat nyeri sedang, hanya
terjadi penurunan skala angka nyeri.
Berdasarkan keterangan hasil penelitian di atas, pemberian dark chocolate
dapat menjadi alternatif dalam menurunkan tingkat intensitas nyeri yang dirasakan
penderita dismenorhoe. Penurunan nyeri kemungkinan akan terjadi secara
signifikan apabila responden mengkonsumsi dark chocolate pada saat mengalami
dismenorhoe. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian
dark chocolate terhadap penurunan intensitas nyeri haid atau dismenorhoe.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan karakteristik responden semua mahasiswi yang mengalami
dismenorhea primer yang termasuk ke dalam golongan umur dewasa muda akhir.
Pemberian dark chocolate 100 gram terbukti dapat menurunkan intesitas skala
nyeri pada mahasiswi dengan penanganan non farmakologis.

5.2 Saran
Pemberian dark chocolate sebanyak 100 gram terbukti dapat menurunkan
intensitas nyeri dismenorhea primer, sehingga bisa disosialisasikan pada orang
yang menderita dismenorhea primer sebagai salah satu terapi alternatif.
DAFTAR PUSTAKA
1. Nadhia Khairunnisa. 2018. Hubungan Pemberian Dark Chocolate
Terhadap Penurunan Skala Nyeri Menstruasi (Dismenorea Primer) Yang
Dipengaruhi Dengan Kondisi Stres Pada Mahasiswi Kedokteran
Universitas Lampung . Jurnal Volume 7 Nomor 3.

(Available:http://digilib.unila.ac.id/55220/2/SKRIPSI%20TANPA%20PEMBAHASA
N.pdf)

2. Pinilih Pangesti Utami. 2017. Pengaruh Pemberian Dark Chocolate


Terhadap Dismenorhea Primer Pada Mahasiswi Keperawatan. Jurnal
Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 12,
No.2.
(Available: http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/680 )
3. Roiela Arfailasufandi. 2018. Pengaruh Pemberian Coklat Hitam terhadap
Penurunan Nyeri Haid pada Dismenorhea Primer. Journal of Health
Science and Prevention, Vol.2.
(Available:http://jurnalfpk.uinsby.ac.id/index.php/jhsp/article/download/1
07/90/)
4. Dra. GM Sindarti.,M.Kes. 2013. Pengaruh Coklat Hitam Batang (Dark
Chocolate) Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dismenorhoe Siswi
SMAK Sugiyo Pranoto Pasuruan. Laporan Akhir Penelitian RISBINAKES.
(Available:https://www.google.com/url?sa=t&source+web&rct+j&url=htt
p://perpustakaan.poltekkes-
malang.ac.id/assets/file/karyadosen/images_(2)3.pdf&ved=2ahUKEwiX4
Yme3fzhAhXC7XMBHR0qCrsQFjAAegQIARAB&usg=AovVaw0qf6nx
2Hl6rh5Dp9KFVezJ)

Anda mungkin juga menyukai