Anda di halaman 1dari 5

MIND MAP

KEPERAWATAN KRITIS

Kelompok 2:
Putri Hisaanah (131511133015)
Galang Tegar Indrawan (131611133106)
Dwi Yanti Rachmasari Tartila (131611133112)
Emmalia Adhifitama (131611133113)
Novita Dwi Andriana (131611133116)
Eka Aprillia Diyah Santi K (131611133125)
Siti Nur Aisa (131611133138)
Nafiul Ikroma Wijayanti (131611133149)
Afita Nur Dwiyanti (131611133114)
Adji Yudho Pangaksomo (131611133133)
Ainul Fidiatun Nofa (131611133123)
Agustina Lia F (131611133103)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2019
Ruang lingkup keperawatan
Filosofi keperawatan kritis kritis

American Association of Critical


Definisi: Care Nurse ( AACN) menyatakan Ruang Lingkup Keperawatan Kritis
bahwa asuhan keperawatan kritis Menurut Bina upaya kesehatan yang
Keperawatan kritis adalah suatu mencangkup diagnosis dan telah ditetapkan oleh Kementrian
bidang yang memerlukan pelayanan penatalaksanaan respon klien Kesehatan Republik Indonesia :
kepada pasien secara intensiv, terhadap penyakit yang aktual
berkualitas tinggi dan komprehensif. dan potensial yang mengancam 1. Diagnosis dan
kehidupan ( AACN,1998). penatalaksanaan spesifik
penyakit - penyakit akut yang
Respon individu dan mengancam nyawa .
keluarga terhadap
pengalaman keperawatan 2. Memberi bantuan dan
Lingkungan praktik asuhan
kritis keperawatan kritis mengambil alih fungsi budaya
didefinisikan dengan guna dan berhasil untuk
kelangsungan hidup pasien .
interaksi perawat kritis
3. Pemantauan fungsi vital
pasien dengan penyakit kritis
tubuh dan penatalaksanaan
Kemampuan Perawat respon psikologis dari pasien dan
keluarganya, seperti: lingkungan yang memberikan terhadap komplikasi yang di
Keperawatan Kritis
sumber- seumber adekuat timbulkan oleh penyakit .
perawat dituntut untuk dapat 1. Cemas untk pemberian perawatan .
memiliki: 4. Memberikan bantuan
2. Takut Untuk lingkungan yang psikologis pada pasien dan
1. Pengetahuan tentang mendukung rasionya adalah
3. Panik kelaurga yang kehidupannya
Fisiologi & patofisiologi perawat : pasien= 1 :2 , satu
sangat bergantung pada obat
tubuh manusia 4. Marah perawat 3 pasien , namun
, alat , dan mesin .
2. Proses keperawatan dalam kondisi tertentu
5. Perasaan bersalah
3. Dasar pengetahuan untuk pasien memerlukan lebih dari
dpt menginterpretasikan 6. Distres spiritual satu orang perawat .
& berespon terhadap
masalah-masalah klinis
dengan ketrampilan tinggi
Standart perawatan dan Lingkup kerja ICU yang sehat
pelayanan ICU dan sesuai standart

AACN menjelaskan mengenai Dalam pedoman pembangunan Prasarana yang dibutuhkan pada
standar keperawatan ICU Rumah Sakit yang diterbitkan oleh ruang perawatan intensif (ICU), untuk
menjadi dua bagian, yaitu Kementerian Kesehatan RI dijelaskan menunjang kesehatan dan memenuhi
standar perawatan dan standar bahwa untuk mewujudkan standar dibagi menjadi tiga instalasi
penampilan professional. lingkungan ICU yang sehat dan besar yaitu, Instalasi Mekanikal,
memenuhi standar, maka diperlukan Instalasi Elektrikal, Instalasi Proteksi
sarana dan prasarana yang memadai. Kebakaran.

Standar Perawatan dari Standar Penampilan


AACN (Assosiation of Professional menjelaskan
American Critical Care mengenai level standar yang harus dimiliki:
Nursing) meliputi kompetensi perilaku
a. Ruangan tersendiri, letaknya dekat dengan kamar
Pengkajian, Diagnosis, dalam peran professional,
bedah, ruang darurat dan ruangan perawatan lain.
Identifikasi Tujuan, seperti aktivitas yang
Perencanaan, berhubungan dengan b. Memiliki kebijaksanaan/kriteria penderita yang
kualitas praktik, evaluasi, masuk, keluar serta rujukan.
Implementasi, Evaluasi
pendidikan, komunikasi,
etik, kolaborasi, evidence- c. Memiliki seorang dokter intensivies sebagai
based practice, koordinator ICU
penggunaan sumber,
kepemimpinan, dan d. Konsulen yang membantu selalu dapat dihubungi
lingkungan kesehatan. dan dipanggil setiap saat.

e. Memiliki jumlah perawat yang cukup dan sebagian


besar terlatih.

f. Saat ini ICU RSU Puri Raharja Denpasar memiliki


50 % tenaga yang terlatih ICU

g. Mampu dengan cepat melayani pemeriksaan


laboratorium tertentu (Hb, hematokrit, elektrolit,
gula darah dan trombosit), rontgen, kemudahan
Prinsip asuhan keperawatan yang
holistik di ICU

untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan, ada lima dimensi yang saling terkait
dan ketergantungan yang dimiliki oleh tiap individu, yaitu:

1. Dimensi fisik

Definisi Kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari, pencapaian


kesehatan, memelihara nutrisi secara adekuat dan berat badan ideal, terhindar dari
Kata “holistic ” berasal dari bahasa Yunani “holos ketergantungan obat dan alkoholatau rokok serta secara umum melakukan
(whole, holism)” yang berarti satu kesatuan yang utuh kebiasan hidup positif.
(Dossey, Keegan,& Guzzetta, 2000). Asosiasi Perawat
Holistik Amerika (2007) mendefinisikan “keperawatan 2. Dimensi sosial
holistik” sebagai praktik keperawatan yang Terkait dengan kemampuan seseorang berinteraksi baik dengan orang lain dan
menekankan pada penyembuhan (healing) dari lingkungan dan memelihara keakraban dengan orang lain serta mengahargai dan
manusia secara utuh yang meliputi aspek badan toleransi terhadap kepercayaan yang berbeda.
(body), jiwa (spirit), dan pikiran (mind).
3. Dimensi emosional

Menekankan bahwa individu memiliki kemampuan menghadapi stress dan


mengekspresikan emosi dengan baik. Kesejahteraan emosional bila dapat
mengenal, menerima, dan mengekspresikan perasaan dan kekurangan orang lain.

4. Dimensi intelektual

Terkait dengan kemampuan seseorang untuk belajar dan menggunakan karier.


Kesejahtraan intelektual meliputi usaha meneruskan pertumbuhan dan belajar
menghadapi masalah baru secara efektif.

5. Dimensi spiritual

Terkait dengan keyakinan dalam beberapa hal seperti:alam, ilmu, agama atau
kekuatan yang lebih tinggi yang membantumanusia mencapai tujuan kehidupan.
Meliputi moral, nilai, dan etik yang dimiliki seseorang.
Daftar Pustaka
 Ibrahim, Kusman. 2012. Aplikasi Keperawatan Holistik di Area Keperawatan Kritis.
https://docplayer.info/34238151-Aplikasi-keperawatan-holistik-di-area-keperawatan-
kritis.html
 San mateo, calif,1989,’American Association Of Critical Care Nurses : Standards Of
Nursing care of the critically ed 2’,Appleton & lange, hlm 6-13
 Oktarina, Yosi. 2013. Issue Berkaitan Aspek Legal Pada Area Keperawatan Kritis Dan
Kegawat Daruratan. Bandung : Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran
 Dossey, B. M., Cathie E.G., Cornelia V. K. (1992). Critical care nursing: body-mind-
spirit. (3rd ed.). Philadelphia: J. B. Lippincott Company.
 Emergency Nurses Association. (2000). Emergency Nursing Core Curriculum. (5th ed.)
 https://www.academia.edu/15263075/Ruang_Lingkup (di akses tanggal31-03-2019 pukul
20.30 WIB)
 Morton, Patricia Gonce, dkk. 2015. Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistik.
Jakarta: EGC
 American Association of Critical Care Nurse. (2008). AACN Scope and standards for
acute and critical care nursing practice. Columbia: AACN
 KEMENKES RI. (2011). Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan HCU Dan ICU di Rumah
Sakit. Jakarta: DIRJEN Bina Upaya Kesehatan KEMENKES RI.
 Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). (2006). Standar Pelayanan
Keperawatan di ICU. Jakarta: Depkes RI.

Anda mungkin juga menyukai