Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda contreng (X/V)
pada kotak atau lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang
menggambarkan penelitian.
P: Nomor Urutan Protokol CIOMS 2016 – Lampiran 1;
S: Standar Kelaikan Etik (WHO-2011 dan Pedoman KEPPKN 2017);
C: Check List/Daftar Tilik
G: Guideline CIOMS 2016
IC: CIOMS 2016 – Lampiran 2
Daftar Isi:
Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda contreng(X/V)
pada kotak atau lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang
menggambarkan penelitian.
P: Nomor Urutan Protokol CIOMS 2016 – Lampiran 1;
S: Standar Kelaikan Etik (WHO-2011 dan Pedoman KEPPKN 2017);
C: Check List/Daftar Tilik
G: Guideline CIOMS 2016
IC: CIOMS 2016 – Lampiran 2
Pemberian pijat woolwich dan edukasi untuk meningkatkan produksi ASI pada
Ibu di ruangan Melati di rumah sakit Bhayangkara Kota Bengkulu
Identifikasi (p10)
1. Peneliti (Mohon CV Peneliti Utama dilampirkan)
2. Anggota Peneliti :
Institusi :
Anggota Peneliti :
Institusi :
Anggota Peneliti :
Institusi :
3. Sponsor (p9)
Nama :
Alamat :
Penelitian ini berisi tentang apakah pijat woolwich dan edukasi dapat
meningkatkan produksi ASI pada ibu persalinan normal. ASI merupakan makanan
bayi yang paling sempurna, praktis, murah, dan bersih karena langsung diminum
dari payudara ibu. ASI juga mengandung semua zat gizi dan cairan yang
dibutuhkan bayi untuk memenuhi kebutuhan gizi di enam bulan pertama. Namun
masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI pada bayinya antara lain karena
ASI yang tidak keluar, sehingga ibu lebih memilih memberikan susu formula
dibandingkan memberikan ASInya sendiri. Ini mengakibatkan bayi tidak
mendapatkan ASI eksklusif. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa
makanan tambahan pada bayi sampai usia enam bulan. ASI yang tidak
dikeluarkan dapat mengakibatkan pembengkakan pada bayudara atau
bengdungan ASI yang mengakibatkan payudara ibu menjadi bengkak dan nyeri
sehingga ASI menjadi tidak keluar (Sarwono, 2010). Meningkatkan produksi ASI
dapat dilakukan terapi non farmakologi salah satunya dengan pemijatan, ketika
pijat diberikan akan merangsang hormon prolaktin dan oksitosin pada ibu setelah
melahirkan yang berikan sensasi rileks pada ibu. Pemijatan melingkar
menggunakan kedua ibu jari pada area sinus laktiferius tepatnya 1-1,5 cm diluar
puting payudara ini akan merangsang sel saraf pada payudara, diteruskan ke
hipotalamus dan direspon oleh hipofisis anterior untuk mengeluarkan hormon
prolaktin, yang akan dialirkn oleh darah ke sel mioepitel payudara untuk
memproduksi ASI. Peneliti ingin melihat perubahan jumlah produksi ASI setelah
diberikan tindakan pemijatan dan edukasi, pemijatan dilakukan 2 kali dalam
sehari selama 3 hari berturut-turut, dengan durasi 15menit.
Pada umumnya obat pelancar ASI mampu meningkatkan produksi ASI ibu,.
Peneliti ingin membuktikan bahwa pijat woolwich dan edukasi tentang
peningkatan produksi ASI juga mampu efektif meningkatkan produksi ASI
pada ibu persalinan normal yang tidak mampu mengeluarkan ASInya.
Responden pada kelompok intervensi akan diberikan pijat woolwich dan
edukasi untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu persalinan normal
sedangkan pada kelompok control hanya diberikan edukasi peningkatan
produksi ASI.
D. Kondisi Lapangan
1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian(p8) lihat G-2
E. Desain Penelitian
1. Tujuan penelitian, hipotesis, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel
penelitian (p11).
Hipotesis Penelitian:
Ada hubungan pijat woolwich dan edukasi dengan peningkatan produksi ASI ibu
nifas.
Pertanyaan Penelitian
Apakah ada pengaruh pijat woolwich dan edukasi terhadap peningkatan
prokasi ASI di Rumah Sakit Bhayangkata Kota Bengkulu?
Variabel penelitian
1. variabel independen dari penelitian ini adalah pijat woolwich dan
edukasi
2. variabel dependen dari penelitian ini adalah Produksi ASI
F. Sampling
1. Jumlah subjek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan
bagaimana penentuannya secara statistik (p13).
Populasi penelitian tahap I ini adalah ibu post partum persalinan normal yang tidak dapat
mengeluarakan ASI, atau ASI yang tidak lancar dan sedikit setelah melahirkan. Setiap
responden masing-masing akan diberikan edukasi tentang peningkatan produksi ASI.
Sampel penelitian adalah total populasi sejumlah 250 responden ibu persalinan normal.
Populasi pada penelitian ini adalah ibu persalinan normal yang tidak dapat
mengerluarkan ASInya setelah melahirkan yang jumlah nya 34 responden yang berada
diruang Melati Rumah Sakit Bbhayangkara Kota Bengkulu selama waktu penelitian
berlangsung. Berdasarkan perhitungan besar sampel total adalah 17 responden .maka
didapatkan 34 sampel yang terbagi dalam 17 untuk kelompok perlakuan dan 17 untuk
kelompok kontrol. Teknik sampling untuk mendapatkan kelompok perlakuan dilakukan
secara purposive sampling yaitu dimana sampel diperoleh dengan responden yang
memenuhi kriteria inklusi yang sudah ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2015)
Peneliti akan mencari data pasien ibu post partum persalinan normal
dari tempat penelitian, lalu melihat kriteria inklusi dan eksklusi
Jika memenuhi kriteria inklusi maka yang bersangkutan akan menjadi
calon responden, memberikan informed consent kepada calon responden
dan mengisi lembar ceklis observasi, menjelaskan tujuan, manfaat,
prosedur pengumpulan data pada calon responden.Setelah menerima
persetujuan maka 17 responden pertama yang didapat oleh peneliti akan
dijadikan sebagai responden kelompok intervensi. Pengisian lembar ceklis
dan pengukuran jumalah produksi ASI responden saat diberikan edukasi peningkatan
produksi ASI. Melakukan intervensi pijat woolwich pada payudara responden, Post:
mengukur kembali jumlah produksi ASI setelah 2 jam diberikan intervensi
H. Monitor Hasil
1. Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode
pencatatan respon terapeutik (deskripsi dan evaluasi metode dan
frekuensi pengukuran), prosedur follow-up, dan, bila mungkin, ukuran
yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan subjek yang
menerima treatment(lihat lampiran) (p17).
Calon responden akan mengisi informed concent sebagai tanda kesediaan menjadi
responden. Peneliti akan mengisi lembar observasi mengenai kepatuhan ibu dalam
menerapakan edukasi peningkatan produksi ASI dan lembar observasi.
Hak untuk Undur Diri : Keikutsertaan subyek dalam penelitian ini bersifat sukarela dan
selama penelitian berlangsung subyek diperbolehkan untuk mengundurkan diri kapanpun
dan tanpa menimbulkan konsekuensi apapun.
Tidak ada bahaya potensial akibat keterlibatan responden (peneliti maupun responden)
dalam penelitian ini.
Tidak ada bahaya potensial akibat keterlibatan responden (peneliti maupun responden)
dalam penelitian ini.
K. Penanganan Komplikasi (p27)
peneliti sudah memangkas hal-hal atau faktor-faktor yang dapat membahayakan nyawa
dan merugikan pihak responden dengan menyeleksi calon responden yang memiliki kriteria
yang sesuai dengan kriteria inklusi. tidak ada responden dengan kelompok rentan yang akan
diikutsertakan sebagai responden.
L. Manfaat
1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subjek dan bagi yang lainnya
(Guideline 4) (p25)
Keberlanjutan akses bila hasil intervensi menghasilkan manfaat yang signikan yaitu
adanya intervensi non farmakologi yang bisa dilakukan oleh perawat rumah sakit
dalam meningkatkan produksi ASI pada ibu setelah persalinan normal dengan
metode pijat woolwich dilakukan dua kali sehari selama 3 hari berturut-turut dan
peneliti menunjukkan hasil pelatihannya dengan mengisi lembar observasi
peningkatan produksi ASI.
N. Informed Consent
1. Cara yang diusulkan untuk mendapatkan informed consent dan
prosedur yang direncanakan untuk mengkomunikasikan informasi
penelitian kepada calon subjek, termasuk nama dan posisi wali bagi
yang tidak bisa memberikannya. (Guideline 9)(p30)
Peneliti mendapatkan : PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN (PSP) UNTUK peneliti,
INFORMED CONSENT yang disaksikan oleh responden/ wali responden ,. Pasien ibu
persalinan normal yang tidak dapat mengeluarkan ASInya mendapatkan : PENJELASAN
SEBELUM PERSETUJUAN (PSP) UNTUK PASIEN, INFORMED CONSENT yang disaksikan
responden/ wali responden, Kriteria inklusi pasien : ibu post partum kelahiran normal yang
ditandai dengan Bersedia menjadi responden dan mau dilakukan tindakan pijat woolwich
dan edukasi, Mampu berkomunikasi dengan baik dan mempunyai pendengaran yang
baik, Pasien tidak boleh meminum obat pelancar ASI selama dilakukan intervensi, Ibu
nifas hari pertama post partum normal
Tidak relevan
O. Wali (p31)
1. Adanya wali yang berhak bila calon subjek tidak bisa memberikan
informed consent (Guidelines 16 and 17)
2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang
informed consent tapi belum cukup umur(Guidelines 16 and 17)
P. Bujukan
1. Deskripsi bujukan atau insentif pada calon subjek untuk ikut
berpartisipasi, seperti uang, hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya
(p32)
Partisipan yang berpartisipasi dalam penelitian ini akan diberikan stiker
mengenai cara peningkatan produksi ASI pada masing-masing responden
, sehingga partisipan dan keluarga dapat mengukur peningkatam
produksi ASI secara mandiri pada pasien ibu persalinan normal
Hasil dari penelitian ini nanti tidak akan diberikan kepada partisipan
agar tidak terjadi penyalahgunaan informasi kepada pihak rumah sakit.
Q. Penjagaan Kerahasiaan
1. Proses rekrutmen (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk
menjaga privasi dan kerahasiaan selama rekrutmen (Guideline 3) (p16)
Keterangan lebih lanjut mengenai penelitian ini dapat ditanyakan secara langsung
melalui telepon seluler milik peneliti atau melalui kampus tim peneliti di Poltekkes
kemenkes bengkulu, Jl.indra giri no. 4 Padang harapan Kota Bengkulu 38225
R. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material
biologis (p37)
Tidak relevan.
S. Rencana Analisis
1. Deskripsi tentang rencana tencana analisis statistik, termasuk rencana
analisis interim bila diperlukan, dan kreteria bila atau dalam kondisi
bagaimana akan terjadi penghentian prematur keseluruhan penelitian
(Guideline 4) (B,S2)
Tidak relevan.
T. Monitor Keamanan
1. Rencana rencana untuk memonitor keberlangsungan keamanan obat
atau intervensi lain yang dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila
diperlukan, pembentukan komite independen untuk data dan safety
monitoring (Guideline 4) (B,S3,S7)
Tidak relevan
U. Konflik Kepentingan
1. Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang
bisa mempengaruhi keputusan para peneliti atau personil lainya;
menginformasikan pada komite lembaga tentang adanya conflict of
interest; komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan
kemudian mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah
langkah berikutnya yang harus dilakukan (Guideline 25) (p42)
V. Manfaat Sosial
1. Untuk riset yang dilakukan pada seting sumberdaya lemah, kontribusi
yang dilakukan sponsor untuk capacity building untuk review ilmiah dan
etika dan untuk riset-riset kesehatan di negara tersebut; dan jaminan
bahwa tujuan capacity building adalah agar sesuai nilai dan harapan
para partisipan dan komunitas tempat penelitian (Guideline 8) (p43)
2. Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi
deskripsi rencana pelibatan komunitas, dan menunjukkan sumber
sumber yang dialokasikan untuk aktivitas aktivitas pelibatan tersebut.
Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang akan dilakukan,
kapan dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan
jelas terpetakan untuk memudahkan pelibatan mereka selama riset,
untuk memastikan bahwa tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat
dan diterima oleh mereka. Bila perlu masyarakat harus dilibatkan dalam
penyusunan protokol atau dokumen ini (Guideline 7) (p44)
Uji kelaiakan etik diajukan untuk mendapatkan sertifkat kelaikan etik penelitian
Akan di publis
Y. Pendanaan
Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding, dan deskripsi komitmen
finansial sponsor pada kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para
subjek riset, dan, bila ada, pada komunitas (Guideline 25) (B, S2); (p41)
Z. Komitmen Etik
1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip-prinsip yang tertuang dalam
pedoman ini akan dipatuhi (p6)
Ada pernyataan
Pengusul,
Hesti Karmila
NIM. P05120316017
Windi Aulia Sari, dkk. (2017) . Pengaruh perawatan payudara dengan teknik massage rolling
pada ibu hamil trimester III terhadap kelancaran pengeluaran ASI postpartum di
wilayah kerja puskesmas perumnas II Pontianak Barat.hal 3
Walyani, E.S.(2015). Perawatan kehamilan dan menyusui anak pertama agar bayi lahir dan
tumbuh sehat. Yogyakarta: Pusaka Baru Press s
AB. Lampiran
1 Kuesioner Penelitian
2 Informed Consent
3 Biodata peneliti
* Urutan nomor pada Protokol Asli CIOMS 2016